Selasa, 17 September 2024

“Seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita

Sumber : https://sangsabda.wordpress.com

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (12:12-14.27-31a)

  
"Kalian semua adalah tubuh Kristus, dan masing-masing anggotanya."

Saudara-saudara, sebagaimana tubuh itu satu, meskipun anggotanya banyak, dan semua anggota itu, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh saja, demikian pula Kristus. 

Sebab kita semua telah dibaptis dalam satu Roh menjadi satu tubuh, dan juga diberi minum dari satu Roh, entah kita orang Yahudi, entah bukan Yahudi, entah budak, entah orang merdeka. Sebab tubuh tidak terdiri atas satu anggota saja, tetapi atas banyak anggota. 

Kalian semua adalah tubuh Kristus, dan masing-masing adalah anggotanya. Dan Allah telah menentukan beberapa orang di dalam jemaat; pertama sebagai rasul, kedua sebagai nabi, ketiga sebagai pengajar. 

Selanjutnya Ia menentukan mereka yang mendapat kurnia untuk mengadakan mukjizat, untuk menyembuhkan, untuk melayani, untuk memimpin, dan untuk berbicara dalam bahasa roh. 

Adakah mereka semua rasul, atau nabi, atau pengajar? Adakah semua mendapat karunia untuk mengadakan mukjizat, atau untuk menyembuhkan, atau untuk berbicara dalam bahasa roh, atau untuk menafsirkan bahasa roh? Maka berusahalah untuk memperoleh karunia-karunia yang utama.


Mazmur Tanggapan

Kita ini umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya.
Ayat. (Mzm 100:2.3.4.5)
1. Beribadahlah kepada Tuhan dalam sukacita, datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai!
2. Ketahuilah, bahwa Tuhanlah Allah; Dialah yang menjadikan kita, dan punya Dialah kita; kita ini umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya.
3. Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur, masuklah ke pelataran-Nya dengan puji-pujian, bersyukurlah kepada-Nya, daan pujilah nama-Nya!
4. Sebab Tuhan itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya, dan kesetiaan-Nya tetap turun temurun.

Bait Pengantar Injil

Alleluya
Ayat. (Luk 7:16)
Seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita, dan Allah mengunjungi umat-Nya. Alleluya.
        
Inilah Injil Suci menurut Lukas (7:11-17)
 
"Hai pemuda, bangkitlah!"

Pada suatu ketika pergilah Yesus ke sebuah kota bernama Nain. Para murid serta banyak orang pergi bersama Dia. Ketika Ia mendekati pintu gerbang kota, ada orang mati diusung ke luar, yaitu anak laki-laki tunggal seorang ibu yang sudah janda. Banyak orang kota itu menyertai janda tersebut. 

Melihat janda itu tergeraklah hati Tuhan oleh belas kasih. Lalu Tuhan berkata kepadanya, “Jangan menangis!” Dihampiri-Nya usungan jenazah itu dan disentuh-Nya. 

Maka para pengusung berhenti. Tuhan berkata, “Hai Pemuda, aku berkata kepadamu, bangkitlah!” Maka bangunlah pemuda itu, duduk, dan mulai berbicara. Yesus lalu menyerahkannya kepada ibunya. 

Semua orang itu ketakutan, dan mereka memuliakan Allah sambil berkata, “Seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita,” dan “Allah telah mengunjungi umat-Nya.” 

Maka tersiarlah kabar tentang Yesus ke seluruh Yudea dan ke seluruh daerah sekitarnya.

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan:

 “Seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita, dan “Allah telah mengunjungi umat-Nya.” 
”.
Melihat janda itu tergeraklah hati Tuhan oleh belas kasih.

Yesus Sang Maha Kuasa, hadir mengunjungi umatNya. Ia mempunyai hati yang penuh belas kasih. Itulah Yesus, Allah kita. Terpujilah namaNya, kini sekarang dan selama-lamanya. Amin.

Senin, 16 September 2024

Tetapi katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh".

Sumber : https://www.sesawi.net

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (11:17-26)


"Setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang."

Saudara-saudara, dalam peraturan-peraturan yang berikut aku tidak dapat memuji kamu, sebab pertemuan-pertemuanmu tidak mendatangkan kebaikan, tetapi mendatangkan keburukan. 

Sebab pertama-tama aku mendengar, bahwa apabila kamu berkumpul sebagai Jemaat, ada perpecahan di antara kamu, dan hal itu sedikit banyak aku percaya. Sebab di antara kamu harus ada perpecahan, supaya nyata nanti siapakah di antara kamu yang tahan uji. 

Apabila kamu berkumpul, kamu bukanlah berkumpul untuk makan perjamuan Tuhan. Sebab pada perjamuan itu tiap-tiap orang memakan dahulu makanannya sendiri, sehingga yang seorang lapar dan yang lain mabuk. Apakah kamu tidak mempunyai rumah sendiri untuk makan dan minum? Atau maukah kamu menghinakan Jemaat Allah dan memalukan orang-orang yang tidak mempunyai apa-apa? Apakah yang kukatakan kepada kamu? Memuji kamu? Dalam hal ini aku tidak memuji. 

Sebab apa yang telah kuteruskan kepadamu, telah aku terima dari Tuhan, yaitu bahwa Tuhan Yesus, pada malam waktu Ia diserahkan, mengambil roti dan sesudah itu Ia mengucap syukur atasnya; Ia memecah-mecahkannya dan berkata: "Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!" 

Demikian juga Ia mengambil cawan, sesudah makan, lalu berkata: "Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku; perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku!" 

Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang.

Mazmur Tanggapan

Wartakanlah wafat Tuhan, sampai Ia datang.
Ayat. (Mzm 40:7-8a.8b-9.10.17)

1. Kurban dan persembahan tidak Kauinginkan, tetapi Engkau telah membuka telingaku; kurban bakar dan kurban silih tidak Engkau tuntut. Lalu aku berkata, 'Lihatlah Tuhan, aku datang.'
2. Dalam gulungan kitab ada tertulis tentang aku: "Aku senang melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; Taurat-Mu ada di dalam dadaku."
3. Aku mengabarkan keadilan di tengah jemaat yang besar, bibirku tidak kutahan terkatup; Engkau tahu itu, ya Tuhan.
4. Biarlah bergembira dan bersukacita semua orang yang mencari Engkau: Biarlah mereka yang mencintai keselamatan dari pada-Mu tetap berkata, "Tuhan itu besar!"
     
Bait Pengantar Injil
Alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 3:16)
Begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal  

 
Inilah Injil Suci menurut Lukas (7:1-10)

"Di Israel pun iman sebesar itu belum pernah Kujumpai."
 
Pada suatu ketika, setelah mengakhiri pengajaran-Nya kepada orang banyak, masuklah Yesus ke Kapernaum. Di situ ada seorang perwira yang mempunyai seorang hamba, yang sangat dihargainya. Hamba itu sedang sakit keras dan hampir mati. 

Ketika perwira itu mendengar tentang Yesus, ia menyuruh beberapa orang tua-tua Yahudi kepada-Nya untuk meminta, supaya Ia datang dan menyembuhkan hambanya. Mereka datang kepada Yesus dan dengan sangat mereka meminta pertolongan-Nya, katanya: "Ia layak Engkau tolong, sebab ia mengasihi bangsa kita dan dialah yang menanggung pembangunan rumah ibadat kami." 

Lalu Yesus pergi bersama-sama dengan mereka. Ketika Ia tidak jauh lagi dari rumah perwira itu, perwira itu menyuruh sahabat-sahabatnya untuk mengatakan kepada-Nya: "Tuan, janganlah bersusah-susah, sebab aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku; sebab itu aku juga menganggap diriku tidak layak untuk datang kepada-Mu. Tetapi katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh. 

Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya." 

Setelah Yesus mendengar perkataan itu, Ia heran akan dia, dan sambil berpaling kepada orang banyak yang mengikuti Dia, Ia berkata: "Aku berkata kepadamu, iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai, sekalipun di antara orang Israel!"

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan:

"Tuan, janganlah bersusah-susah, sebab aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku; sebab itu aku juga menganggap diriku tidak layak untuk datang kepada-Mu. Tetapi katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh".

Inilah kalimat penuh iman yang diucapkan oleh seorang yang belum mengenal Tuhan. Ia seorang yang baik,sangat baik, maka kata-kata yang mengalir darinya pun adalah kata-kata yang baik.

Maka Yesus mengatakan tentang dia,"Aku berkata kepadamu, iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai, sekalipun di antara orang Israel!"

Yesus pun terbuka hati dan pandanganNya terhadap orang lain. Ia tidak fanatik dan hanya mendengar dari kaumNya sendiri.

Mar belajar dari Yesus tentang keterbukaan dan menghargai.

Sabtu, 14 September 2024

"Setiap orang yang mau mengikuti Aku, ia harus menyangkal diri, memikul salibnya dan mengikut Aku.

Sumber : https://veronicaneli.wordpress.com


Bacaan dari Kitab Yesaya (50:5-9a)   
   
"Aku memberikan punggungku kepada orang-orang yang memukul aku."
   
Tuhan Allah telah membuka telingaku, dan aku tidak memberontak, tidak berpaling ke belakang. Aku memberikan punggungku kepada orang-orang yang memukul aku, dan pipiku kepada orang-orang yang mencabuti janggutku. 
Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai dan diludahi. 

Tetapi Tuhan Allah menolong aku; sebab itu aku tidak mendapat noda. 

Maka aku meneguhkan hatiku seperti teguhnya gunung batu, karena aku tahu bahwa aku tidak akan mendapat malu. Dia yang menyatakan aku benar telah dekat. Siapakah yang berani berbantah dengan aku? 

Marilah kita tampil bersama-sama! Siapakah lawanku beperkara? Biarlah ia mendekat kepadaku! Sungguh, Tuhan Allah menolong aku; siapakah yang berani menyatakan aku bersalah?


Mazmur Tanggapan
Aku boleh berjalan di hadapan Tuhan di negeri orang-orang hidup

Ayat. (Mzm 116:1-2.3-4.5-6.8-9; Ul: 9)
1. Aku mengasihi Tuhan, sebab Ia mendengarkan suara permohonanku. Sebab Ia menyendengkan telinga-Nya kepadaku, maka semua hidupku aku akan berseru kepada-Nya.
2. Tali-tali maut telah melilit aku dan kegentaran terhadap dunia orang mati menimpa aku; aku mengalami kesesakan dan kedukaan, tetapi aku menyerukan nama Tuhan, "Ya Tuhan luputkanlah kiranya aku.
3. Tuhan adalah pengasih dan adil, Allah kita penyayang. Tuhan memelihara orang-orang sederhana; aku sudah lemah, tetapi diselamatkan-Nya!"
4. Tuhan, Engkau telah meluputkan aku dari maut, Engkau telah meluputkan mataku dari air mata, dan kakiku dari tersandung. Aku boleh berjalan di hadapan Tuhan, di negeri orang-orang hidup


Bacaan dari Surat Rasul Yakobus (2:14-18)
  
"Jika iman tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakikatnya adalah mati."
   
Saudara-saudaraku, apakah gunanya kalau seorang mengatakan bahwa ia beriman, tetapi tidak mempunyai perbuatan? Dapatkah iman itu menyelamatkan dia? 

Misalnya saja, seorang saudara atau saudari tidak mempunyai pakaian dan kekurangan makanan sehari-hari. Kalau seorang dari antara kamu berkata kepadanya, 'Selamat jalan! Kenakanlah kain panas dan makanlah sampai kenyang' tetapi ia tidak memberikan kepadanya apa yang diperlukan tubuhnya, apakah gunanya itu? 

Demikian pula halnya dengan iman! Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakikatnya mati. 

Tetapi mungkin ada orang berkata, 'Padamu ada iman dan padaku ada perbuatan'; aku akan menjawab dia, 'Tunjukkanlah kepadaku imanmu itu tanpa perbuatan, dan aku akan menunjukkan kepadamu imanku dari perbuatan-perbuatanku'. 

Bait Pengantar Injil, do = f, 2/2, PS 951
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Gal 6:14; 2/4)
Aku sekali-kali tidak mau bermegah, selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus, sebab oleh-Nya dunia telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia.

Inilah Injil Suci menurut Markus (8:27-35)

  "Engkau adalah Mesias...! Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan."
    
Pada suatu hari Yesus bersama murid-murid-Nya pergi ke kampung-kampung di sekitar Kaisarea Filipi. Di tengah jalan Yesus bertanya kepada murid-murid-Nya, "Kata orang, siapakah Aku ini?" 

Para murid menjawab, "Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia, ada pula yang mengatakan: seorang dari para nabi." 

Yesus bertanya lagi kepada mereka, "Tetapi menurut kamu, siapakah Aku ini?" Maka Petrus menjawab: "Engkau adalah Mesias!" Lalu Yesus melarang mereka dengan keras supaya jangan memberitahukan kepada siapa pun tentang Dia. 

Kemudian mulailah Yesus mengajarkan kepada mereka, bahwa Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan. Ia akan ditolak oleh tua-tua, oleh imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan bangkit sesudah tiga hari. Hal ini dikatakan-Nya dengan terus terang. 

Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegur-Nya. Maka berpalinglah Yesus dan sambil memandang murid-murid-Nya Ia memarahi Petrus, kata-Nya, "Enyahlah Iblis! Sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia." 

Lalu Yesus memanggil orang banyak dan murid-murid-Nya, dan berkata kepada mereka, "Setiap orang yang mau mengikuti Aku, ia harus menyangkal diri, memikul salibnya dan mengikut Aku. 

Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku dan karena Injil, ia akan menyelamatkannya."

Demikianlah Sabda Tuhan.


untuk renungan silakan dari mengikuti Misa hari minggu

 Membaca dari Kitab Bilangan (21:4-9) 

"Semua orang yang terpagut ular akan tetap hidup, bila memandang ular perunggu."
  
Ketika bangsa Israel berangkat dari Gunung Hor, mereka berjalan menuju Laut Merah untuk mengelilingi tanah Edom. Bangsa tidak bisa menahan diri di tengah jalan. 

Kemudian mereka berkata menentang Allah dan Musa, “Mengapa kamu membawa kami keluar dari Mesir? Agar kita mati di gurun ini? Karena di sini tidak ada roti dan tidak ada air! Kami muak dengan makanan hambar ini!” 

Kemudian Allah mengirimkan ular kobra ke tengah-tengah manusia, lalu menggigitnya, sehingga banyak orang Israel yang mati. 

Kemudian bangsa itu mendatangi Musa dan berkata, “Kami telah berdosa karena kami berbicara menentang Allah dan kamu; berdoalah kepada Tuhan, agar Dia menjauhkan ular-ular ini dari kita.” 

Kemudian Musa berdoa untuk bangsa itu. Maka Allah berfirman kepada Musa, “Buatlah seekor ular kobra dan letakkan di atas sebuah tiang; maka setiap orang yang digigit ular, jika melihatnya, akan hidup.” 

Kemudian Musa membuat seekor ular tembaga dan menaruhnya pada sebuah tiang. Jadi jika seseorang digigit ular, dan dia melihat ular tembaga itu, dia akan hidup.

Tanggapan Mazmur
Aku mewartakan karya besar-Mu, Tuhan, karya penyelamatan besar-Mu
. (Mzm 78:1-2.34-35.36-37.38)
1. Dengarkanlah ajaranku, hai umatku, arahkan telingamu pada perkataan mulutku. Aku ingin membuka mulutku untuk mengucapkan Amsal, aku ingin berbicara hikmah dari zaman dulu.
2. Ketika Tuhan membunuh mereka, mereka mencari Dia; mereka berbalik dan merindukan Tuhan; mereka ingat bahwa Tuhan adalah Batu Karang, bahwa Tuhan Yang Maha Tinggi adalah Penebus mereka.
3. Tetapi mulutnya tidak dapat dipercaya, dan dengan lidahnya mereka berbohong kepada Allah. Hati mereka tidak melekat pada-Nya, dan mereka tidak setia pada perjanjian-Nya.
4. Tapi Tuhan itu pengasih! Dia mengampuni pelanggaran mereka dan tidak membinasakan mereka; berkali-kali Dia menahan amarah-Nya, dan tidak melampiaskan murka-Nya. 

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Filipi (2:6-11)
 
 
“Yesus merendahkan diri-Nya, kemudian Allah sangat meninggikan Dia.”
    
Saudara-saudari, Yesus Kristus, bahkan dalam wujud Tuhan, tidak menganggap kesetaraan dengan Tuhan sebagai sesuatu yang harus dipertahankan. Sebaliknya, Dia mengosongkan diri-Nya sendiri, mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi seperti manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia,
 Ia merendahkan diri dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. 

Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia, dan menganugerahkan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuklututlah segala yang ada di langit, dan yang ada di atas serta di bawah bumi, dan bagi kemuliaan Allah Bapa segala lidah mengakui, “Yesus Kristus adalah Tuhan.”

Bait Pengantar Injil
Haleluya, Haleluya, Haleluya 
Ayat. Ya Kristus, kami menyembah dan memuji-Mu, karena dengan salib-Mu, Engkau telah menebus dunia. 

Inilah Injil Suci menurut Yohanes (3:13-17)
     
"Anak manusia harus ditinggikan."
      
Dalam percakapan-Nya dengan Nikodemus, Yesus berkata, “Tidak ada seorang pun yang telah naik ke surga, selain Dia yang telah turun dari surga, yaitu Anak manusia. 

Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian pula Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal. 

Sebab kasih Tuhan terhadap dunia ini begitu besar, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, agar setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. 

Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya.”

Demikianlah Firman Tuhan.

Renungan:
Apakah Anda percaya surga? Bagaimana surga itu? Apakah ada orang yang sudah pernah pergi ke sana datang untuk menceritakan keadaan di sana kepada kita?

Ini adalah hal yang sulit. Belum pernah dari saudara kita yang sudah meninggal, hidup kembali dan menceritakan tentang surga kepada kita.

Kita hanya bisa percaya tentang surga karena iman. Namun benarkah demikian? Benar-benar tidak adakah orang yang pernah ke sana, datang dan menceritakannya kepada kita?

Ada ternyata! Dan orang itu bukan sembarang orang. Orang itu adalah Anak Allah yang memang tinggal di surga, dan berkenan datang ke dunia. Jadi Anak Allah itu benar-benar tahu keadaan surga!

“Tidak ada seorang pun yang telah naik ke surga, selain Dia yang telah turun dari surga, yaitu Anak manusia. 

KedatanganNya ke dunia, mempunyai misi. Bukan untuk menghakimi manusia yang penuh kejahatan, salah, dan dosa, melainkan untuk menyelamatkan kita.

Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya.”

Maka wajarlah bila kita semestinya meluhurkan dan memuji Putra Allah ini. Ia yang berkuasa dalam kemuliaanNya berkenan hadir ke dunia dengan segala kesahajaan bahkan kemudian dihinakan. 

Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian pula Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal. 

Mengapa Anak Allah yang sudah enak di dalam surga, mau turun ke dunia yang penuh sengsara? Karena Ia diutus oleh BapaNya, yaitu Allah kita.

Sebab kasih Tuhan terhadap dunia ini begitu besar, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, agar setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. 



Jumat, 13 September 2024

"Mengapa engkau melihat selumbar dalam mata saudaramu, sedangkan balok dalam matamu sendiri tidak kauketahui? "

Sumber: https://www.instagram.com/sobatrenunga

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (1Kor 9:16-19.22b-27)    

    
"Bagi semua orang aku menjadi segala-galanya, untuk menyelamatkan mereka semua."
     
Saudara-saudara, memberitakan Injil bukanlah suatu alasan bagiku untuk memegahkan diri. Sebab bagiku itu suatu keharusan. Celakalah aku bila aku tidak memberitakan Injil. 

Andaikata aku melakukannya menurut kehendakku sendiri, memang aku berhak menerima upah. Tetapi karena aku melakukannya bukan menurut kehendakku sendiri, pemberitaan itu adalah tugas penyelenggaraan yang ditanggungkan kepadaku. Kalau demikian apakah upahku? 

Upahku ialah ini: bahwa aku boleh memberitakan Injil tanpa upah, dan bahwa aku tidak mempergunakan hakku sebagai pemberita Injil. 

Sungguhpun aku bebas terhadap semua orang, aku menjadikan diriku hamba dari semua orang, supaya aku boleh memenangkan sebanyak mungkin orang. Bagi semua orang aku telah menjadi segala-galanya, supaya aku sedapat mungkin memenangkan beberapa orang dari antara mereka. 

Segala sesuatu ini aku lakukan karena Injil, supaya aku mendapat bagian dalamnya. 

Tidak tahukah kamu, bahwa dalam gelanggang pertandingan semua peserta turut berlari, tetapi bahwa hanya satu orang saja yang mendapat hadiah? Karena itu larilah begitu rupa, sehingga kamu memperolehnya! 

Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal. Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi. 

Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang sembarangan saja memukul. Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak .
 
Mazmur Tanggapan
Betapa menyenangkan tempat kediaman-Mu, ya Tuhan semesta alam!
Ayat. (Mzm. 84:3.4-5-6.8.12)
1. Jiwaku hancur karena merindukan pelataran-pelataran Tuhan; hatiku dan dagingku bersorak-sorai kepada Allah yang hidup.
2. Bahkan burung pipit telah mendapat sebuah rumah, dan burung layang-layang sebuah sarang, tempat menaruh anak-anaknya, pada mezbah-mezbah-Mu, ya Tuhan semesta alam, ya Rajaku dan Allahku!
3. Berbahagialah orang-orang yang diam di rumah-Mu, yang terus-menerus memuji-muji Engkau. Berbahagialah manusia yang kekuatannya di dalam Engkau, yang berhasrat mengadakan ziarah!
4. Mereka berjalan makin lama makin kuat, hendak menghadap Allah di Sion.
5. Sebab Tuhan Allah adalah matahari dan perisai; kasih dan kemuliaan Ia berikan; Ia tidak menahan kebaikan dari orang yang hidup tidak bercela.
  
Bait Pengantar Injil
Alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 17:17b, 17a) 
Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah kebenaran. Kuduskanlah kami dalam kebenaran.      
  

Inilah Injil Suci menurut Lukas (6:39-42)
   
"Mungkinkah seorang buta membimbing orang buta?"
    
Pada suatu ketika Yesus menyampaikan perumpamaan ini kepada murid-murid-Nya, "Mungkinkah seorang buta membimbing orang buta? Bukankah keduanya akan jatuh ke dalam lubang? 
Seorang murid tidak melebihi gurunya, tetapi orang yang sudah tamat pelajarannya, akan menjadi sama dengan gurunya. 

Mengapa engkau melihat selumbar dalam mata saudaramu, sedangkan balok dalam matamu sendiri tidak kauketahui? 

Bagaimana mungkin engkau berkata kepada saudaramu, 'Saudara, biarlah aku mengeluarkan selumbar dalam matamu', padahal balok dalam matamu tidak kaulihat? 

Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu."

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan:

Banyak hal penting disampaikan dalam bacaan dan Injil hari ini. Hal yang sama dari bacaan dan Injil hari ini, yaitu : untuk menguasai diri dalam segala hal, sebelum kita layak menjadi pewarta Injil. 

Jangan kita bisa mewartakan tapi tidak bisa melakukan. Itu seperti orang yang munafik, yang bisa melihat kesalahan orang lain, tapi tak melihat dan membenahi kesalahan yang ada dalam diri. Bila demikian yang terjadi, maka kita malah akan ditertawakan orang atau kita sendiri yang ditolak mereka.

Mengapa engkau melihat selumbar dalam mata saudaramu, sedangkan balok dalam matamu sendiri tidak kauketahui? 

Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu."

Memberitakan Injil bukanlah suatu alasan bagiku untuk memegahkan diri. Sebab bagiku itu suatu keharusan. Celakalah aku bila aku tidak memberitakan Injil. 

Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang sembarangan saja memukul. Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak .

Orang Kudus hari ini: 13 September 2024 
St. Yohanes Krisostomus, Uskup dan Pujangga Gereja

 
Public Domain
 
 Saudara-saudari terkasih dalam Kristus, pada hari ini Gereja memperingati St. Yohanes Krisostomus, seorang hamba Tuhan dan uskup yang kemudian dihormati sebagai salah satu Pujangga Gereja yang agung dan terhormat atas banyaknya sumbangan dan karya-karyanya, serta komitmennya kepada Tuhan pada periode-periode awal sejarah Gereja. Santo Yohanes Krisostomus adalah salah satu Bapa Gereja Perdana yang terkenal yang mengabdikan dirinya untuk misi penginjilan dan kepeduliannya terhadap kawanan umat kudus dan terkasih Tuhan dan yang dikenang dengan baik atas keberanian dan tekadnya yang besar untuk membela kepercayaan dan keyakinannya di tengah berbagai tantangan dan kesulitan yang mungkin harus dihadapinya dalam proses upaya dan karyanya, dalam komitmennya sebagai gembala yang baik dan setia bagi umat Tuhan. Santo Yohanes Krisostomus benar-benar merupakan teladan yang layak untuk kita semua ikuti dalam cara kita seharusnya menjalani hidup dengan iman.

Santo Yohanes Krisostomus lahir dalam keluarga kafir dari seorang perwira militer berpangkat tinggi yang meninggal lebih awal kehidupan Santo Yohanes Krisostomus. Ibunya membesarkannya dan memberinya pendidikan yang baik di berbagai bidang akademis dan bidang filsafat lainnya. Namun, ia segera mengembangkan keinginan yang kuat untuk belajar lebih banyak tentang Tuhan, mengabdikan waktunya lebih banyak untuk iman Kristennya dan mengikuti pembelajaran teologi yang mendalam. Ia kemudian menjadi seorang pertapa untuk sementara waktu, menjalani gaya hidup pertapa, sebelum menjadi diakon di Antiokhia, memperoleh popularitas besar karena karismanya yang luar biasa dan kefasihannya dalam pelayanan dan pengabdiannya, dalam gaya khotbah dan pengajarannya yang luar biasa kepada orang-orang mengenai berbagai masalah iman. Akhirnya, ia dipilih sebagai Uskup Agung Konstantinopel, sebuah posisi yang benar-benar berpengaruh besar di Kekaisaran Romawi pada saat itu, sebagai ibu kota Kekaisaran di bagian Timur. 
   
Selama masa jabatannya sebagai Uskup Agung dan gembala kawanan umat Allah di Konstantinopel, St. Yohanes Krisostomus harus menghadapi banyak tantangan dan kesulitan, karena ia segera mendapatkan permusuhan dan kemarahan dari para bangsawan yang berkuasa, terutama dari Permaisuri Romawi Eudoxia, istri Kaisar Arcadius. Permaisuri itu marah pada St. Yohanes Krisostomus dan berbicara dengan berani menentang kekayaan duniawi yang berlebihan dan juga pertunjukan keanggunan dan perhiasan feminin, yang ia duga ditujukan kepadanya. Karena itu, ia berhasil membuatnya dibuang dari Takhta Suci dan dianiaya, yang menyebabkan pertentangan keras oleh mereka yang mendukung St. Yohanes Krisostomus, dan ini, ditambah dengan pertanda gempa bumi yang melanda pada malam ketika orang suci itu ditangkap, menyebabkan ia dibebaskan dan diangkat kembali. Namun, masalah tidak berakhir, masih ada konflik yang terus terjadi antara Permaisuri dan Uskup Agung Konstantinopel, yang menyebabkan ia diasingkan lagi dan dianiaya hingga akhir hayatnya. Namun semua itu tidak menyurutkan usahanya, dan St. Yohanes Krisostomus tetap setia sampai akhir.
  

Sumber : renunganpagi.id

Kamis, 12 September 2024

"Kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka"

Sumber : https://renunganpdkk.blogspot.com


Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (1Kor 8:1b-7.11-13)

   
"Bila engkau melukai hati mereka yang lemah, engkau berdosa terhadap Kristus."
    
Saudara-saudara, pengetahuan menjadikan orang sombong, tetapi kasih itu membangun. Orang yang menyangka diri mempunyai pengetahuan sebenarnya belum mencapai pengetahuan yang harus dicapainya. 
Tetapi orang yang mengasihi Allah, dikenal oleh Allah. 

Tentang makan daging persembahan berhala kita tahu bahwa tidak ada berhala di dunia ini, dan tidak ada Allah lain, selain Allah yang esa. Sebab sungguhpun ada apa yang disebut allah, baik di surga maupun di bumi dan memang benar ada banyak allah dan banyak tuhan yang demikian, namun bagi kita hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa, asal segala sesuatu. 

Bagi Dialah kita hidup. Dan bagi kita hanya ada satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus; segala sesuatu diciptakan dengan perantaraan-Nya dan kita hidup karena Dia. Tetapi tidak semua orang mempunyai pengetahuan ini. 

Ada orang yang karena masih terikat pada berhala-berhala, makan daging itu sebagai daging persembahan berhala. Karena hati nurani mereka lemah, maka hati nuraninya ternoda. Dengan demikian, “pengetahuan” menyebabkan kebinasaan saudaramu yang masih lemah. 

Padahal Kristus juga wafat untuk dia. Maka engkau berdosa terhadap saudara-saudaramu, karena engkau melukai suara hati mereka yang masih lemah. Dan dengan demikian engkau sebenarnya berdosa terhadap Kristus sendiri. 

Oleh karena itu apabila makanan menjadi batu sandungan bagi saudaraku, untuk selama-lamanya aku takkan mau makan daging lagi, jangan sampai aku menjadi batu sandungan bagi saudaraku.
 
Mazmur Tanggapan
Tuntunlah aku di jalan yang kekal.
Ayat. (Mzm 139:1-3.13-14ab.23-24)
1. Tuhan, Engkau menyelidiki dan mengenal aku; Engkau mengetahui apakah aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh. Engkau memeriksa aku kalau aku berjalan dan berbaring, segala jalanku Kaumaklumi.
2. Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, Engkaulah yang menenun aku dalam kandungan ibuku. Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena misteri kejadianku; ajaiblah apa yang Kaubuat.
3. Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku; lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal!
 
Bait Pengantar Injil
Alleluya, alleluya
Ayat. (1Yoh 4:12) 
Jika kita saling menaruh cinta kasih, Allah tinggal dalam kita; dan cinta kasih Allah dalam kita menjadi sempurna.
     
Inilah Injil Suci menurut Lukas (6:27-38)
     
"Hendaklah kalian murah hati sebagaimana Bapamu murah hati adanya."
    
Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Dengarkanlah perkataan-Ku ini: Kasihilah musuhmu. Berbuatlah baik kepada orang yang membenci kalian. Mintalah berkat bagi mereka yang mengutuk kalian. Berdoalah bagi orang yang mencaci kalian. 

Bila orang menampar pipimu yang satu, berikanlah pipimu yang lain. Bila orang mengambil jubahmu, biarkan juga ia mengambil bajumu. Berilah kepada setiap orang yang meminta kepadamu, dan janganlah meminta kembali dari orang yang mengambil kepunyaanmu. 

Dan sebagaimana kalian kehendaki orang berbuat kepada kalian, demikian pula hendaknya kalian berbuat kepada mereka. 

Kalau kalian mengasihi orang yang mengasihi kalian, apakah jasamu? Orang-orang berdosa pun berbuat demikian. [Sebab jikalau kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepada kamu, apakah jasamu? Orang-orang berdosa pun berbuat demikian.] 

Lagipula kalau kalian memberikan pinjaman kepada orang dengan harapan akan memperoleh sesuatu dari padanya, apakah jasamu? Orang-orang berdosa pun meminjamkan kepada orang-orang berdosa, supaya mereka menerima kembali sama banyaknya. 

Tetapi kalian, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan berilah pinjaman tanpa mengharapkan balasan, maka ganjaranmu akan besar dan kalian akan menjadi anak Allah yang maha tinggi. 
Sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan orang-orang jahat. Hendaklah kalian murah hati sebagaimana Bapamu murah hati adanya. 

Janganlah menghakimi orang, maka kalian pun tidak akan dihakimi. Dan janganlah menghukum orang, maka kalian pun tidak akan dihukum. Ampunilah, maka kalian pun akan diampuni. Berilah, dan kalian akan diberi. 

Suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan tumpah ke luar akan dicurahkan ke pangkuanmu. Sebab ukuran yang kalian pakai, akan diukurkan pula kepadamu.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan:
Inilah inti ajaran Yesus. Terangkum dalam Injil hari ini. Inilah yang membedakan kita dari manusia pada umumnya. Karena Allah menghendaki kita kudus dan sempurna. 

Walau kesempurnaan dan kekudusan hanya milik Allah semata, namun setiap hari kita terus berjalan untuk mengusahakannya. Semoga semakin hari kita semakin mendekatan pada kesempurnaan dan kekudusan itu. Dan inilah jalan menuju ke sana:

  • Kasihilah musuhmu. Berbuatlah baik kepada orang yang membenci kalian. Mintalah berkat bagi mereka yang mengutuk kalian. Berdoalah bagi orang yang mencaci kalian. 
  • Bila orang menampar pipimu yang satu, berikanlah pipimu yang lain. (Jangan membalas)
  • Bila orang mengambil jubahmu, biarkan juga ia mengambil bajumu. Berilah kepada setiap orang yang meminta kepadamu, dan janganlah meminta kembali dari orang yang mengambil kepunyaanmu. (Memberi dengan tulus dan lebih daripada yang diminta)
  • Dan sebagaimana kalian kehendaki orang berbuat kepada kalian, demikian pula hendaknya kalian berbuat kepada mereka. 
  • Kalau kalian mengasihi orang yang mengasihi kalian, apakah jasamu? Orang-orang berdosa pun berbuat demikian. [Sebab jikalau kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepada kamu, apakah jasamu? Orang-orang berdosa pun berbuat demikian. (Tuhan menghendaki kita lebuh daripada orang pada umumnya)
  • Kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan berilah pinjaman tanpa mengharapkan balasan, maka ganjaranmu akan besar dan kalian akan menjadi anak Allah yang maha tinggi.
  • Hendaklah kalian murah hati sebagaimana Bapamu murah hati adanya. Sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan orang-orang jahat. 
  • Janganlah menghakimi orang, maka kalian pun tidak akan dihakimi. Dan janganlah menghukum orang, maka kalian pun tidak akan dihukum. Ampunilah, maka kalian pun akan diampuni. Berilah, dan kalian akan diberi. 
Lalu apa uhanya bila kita melakukan semua itu? Allah berjanji kebaikan  yang sudah kita lakukan kepada orang lain, akan diukurkan kepada kita dengan takaran yang jauh lebih banyak:

Suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan tumpah ke luar akan dicurahkan ke pangkuanmu. Sebab ukuran yang kalian pakai, akan diukurkan pula kepadamu.”

Allah memberikan standar yang tinggi kepada kita, agar kita mampu menjadi gambaran dan citra Allah sendiri kepada orang lain