Kamis, 26 Desember 2024

"Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.”

Sumber : https://www.youtube.com/watch?app=desktop&v=f-2bIQXEvCQ

Bacaan dari Kisah Para Rasul (6:8-10; 7:54-59)

  "Aku melihat langit terbuka."
   
Sekali peristiwa Stefanus, yang penuh dengan karunia dan kuasa, mengadakan mukjizat dan tanda-tanda di antara orang banyak. 

Tetapi tampillah beberapa orang dari jemaat Yahudi yang disebut jemaat orang Libertini. – Anggota jemaat ini adalah orang-orang dari Kirene dan dari Aleksandria. – Mereka tampil bersama dengan beberapa orang Yahudi dari Kilikia dan dari Asia. 

Orang-orang ini bersoal jawab dengan Stefanus, tetapi mereka tidak sanggup melawan hikmat Stefanus dan Roh Kudus yang mendorong dia berbicara. Mendengar semua yang dikatakan Stefanus, para anggota Mahkamah Agama sangat tertusuk hatinya. Maka mereka menyambutnya dengan gertakan gigi. 

Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit; ia melihat kemuliaan Allah, dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah. Maka katanya, “Sungguh, aku melihat langit terbuka, dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah.” 

Maka berteriak-teriaklah mereka, dan sambil menutup telinga serempak menyerbu dia. Mereka menyeret dia ke luar kota, lalu melemparinya dengan batu. 

Dan saksi-saksi meletakkan jubah mereka di depan kaki seorang muda yang bernama Saulus. Sementara dilempari, Stefanus berdoa, “Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku.”

Mazmur Tanggapan
Ke dalam tangan-Mu, Tuhan, kuserahkan jiwaku.
Ayat. (Mzm 31:3cd-4.6.8ab.16bc.17)
1. Jadilah bagiku gunung batu tempat berlindung, dan kubu pertahanan untuk menyelamatkan daku! Sebab Engkaulah bukit batu dan pertahananku; oleh karena nama-Mu Engkau akan menuntun dan membimbing aku.
2. Ke dalam tangan-Mu kuserahkan nyawaku; sudilah membebaskan daku, ya Tuhan, Allah yang setia. Aku akan bersorak sorai dan bersukacita karena kasih setia-Mu, sebab Engkau telah menilik sengsaraku.
3. Lepaskanlah aku dari tangan musuh-musuhku dan bebaskanlah dari orang-orang yang mengejarku! Buatlah wajah-Mu bercahaya atas hamba-hamba-Mu, selamatkanlah aku oleh kasih setia-Mu!
 
Bait Pengantar Injil
Alleluya, alleluya
Ayat. (Mzm 118:26a,27a)
Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan! Tuhanlah Allah, Dia menerangi kita. 
   

Inilah Injil Suci menurut Matius (10:17-22)
 
"Karena Aku, kamu akan digiring ke muka para penguasa dan raja-raja."
 
Pada waktu mengutus murid-murid-Nya, Yesus berkata, “Waspadalah terhadap semua orang! Sebab ada yang akan menyerahkan kamu kepada majelis agama; dan mereka akan menyesah kamu di rumah ibadatnya. 

Karena Aku, kamu akan digiring ke muka para penguasa dan raja-raja sebagai suatu kesaksian bagi mereka dan bagi orang-orang yang tidak mengenal Allah. 

Apabila mereka menyerahkan kamu, janganlah kamu kuatir akan bagaimana dan akan apa yang harus kamu katakan, karena semuanya itu akan dikaruniakan kepadamu pada saat itu juga. Karena bukan kamu yang berbicara, melainkan Roh Bapamu; Dialah yang akan berbicara dalam dirimu. 

Orang akan menyerahkan saudaranya untuk dibunuh; demikian juga seorang ayah akan menyerahkan anaknya. Anak-anak akan memberontak terhadap orangtuanya dan akan membunuh mereka. 

Dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku; tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan:
Mengapa sehari setelah kita merayakan sukacita Natal, kita harus dihadapkan pad kematian Santo Stefanus, martir pertama?

Mungkin gereja ingin menyandingkan antara kelahiran dan kematian, suatu takdir Allah. Hanya Allah yang punya kuasa untuk menjadikannya.

Demikian juga mungkin, antara sukacita dan dukacita, antara kesedihan dan kegembiraan, antara puji syukur atau ratapan, semua datang silih berganti.

Maka bagi yang sedih janganlah terlalu berkecil hati; bagi yang sedang bahagia janganlah terlalu bersukacita; karena Allah adalah sumber kehidupan dan kedamaian, kebahagiaan dan kecukupan.

Mari Yesus datanglah di hatiku, mari bawa aku mengarungi gelombang hidup bersama sukacita dan damai bersamamu. Dan ajari aku untuk tetap teguh mempertahankan namaMu di sepanjang hidupku.

Segala hormat dan pujian bagiMu kini selalu dan sepanjang segala abad. AMin.

Rabu, 25 Desember 2024

"Marilah kita pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi di sana, seperti yang diberitahukan Tuhan kepada kita."

 

Sumber : https://komkat-kwi.org

  Bacaan dari Kitab Yesaya (62:11-12)
   
"Katakanlah kepada putri Sion: Sesungguhnya, keselamatanmu datang."
      
Inilah yang telah diperdengarkan Tuhan sampai ke ujung bumi: Katakanlah kepada putri Sion: Lihat, Penyelamatmu datang! Mereka yang dikumpulkan dengan jerih payah-Nya ada bersama-sama dengan Dia, dan mereka yang dihimpun-Nya berjalan di hadapan-Nya. 

Orang akan menyebut mereka: "Bangsa-Kudus", Orang-orang Tebusan-Tuhan"; dan engkau akan disebut: "Yang-Dicari", "Kota-Yang-Tidak-Ditinggalkan".  
  
Mazmur Tanggapan
Hari ini cahaya turun atas kita, sebab Tuhan lahir bagi kita.  
Ayat. (Mzm 97:1.6.11-12)  
1. Tuhan adalah Raja, biarlah bumi bersorak-sorai, biarlah banyak pulau bersukacita! Langit memberitakan keadilannya dan segala bangsa melihat kemuliaan-Nya. 
2. Terang sudah terbit bagi orang benar, dan sukacita bagi orang-orang yang tulus hati. Bersukacitalah karena Tuhan, hai orang-orang benar, dan nyanyikanlah syukur bagi nama-Nya yang kudus.  
 
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Titus (3:4-7)
    
"Oleh kasih karunia-Nya, kita berhak menerima hidup yang kekal"
        
  Saudaraku terkasih, ketika kerahiman dan kasih Allah serta Juruselamat kita telah nyata kepada manusia, kita diselamatkan oleh Allah. Hal itu terjadi bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, melainkan karena rahmat-Nya berkat permandian kelahiran kembali dan berkat pembaharuan yang dikerjakan Roh Kudus, yang sudah dilimpahkan-Nya kepada kita lantaran Yesus Kristus, Juruselamat kita. 

Dengan demikian kita sebagai orang yang dibenarkan oleh kasih karunia-Nya berhak menerima hidup yang kekal sesuai dengan pengharapan kita.  
    
Bait Pengantar Injil
Alleluya, alleluya 
Ayat. (Luk 2:14; 2/4) 
Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi, dan damai sejahtera di bumi bagi orang yang berkenan kepada-Nya.  
   
Inilah Injil Suci menurut Lukas (2:15-20)
    
"Segala sesuatu yang mereka dengar dan lihat semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka."
      
Setelah malaikat-malaikat itu meninggalkan mereka dan kembali ke surga, gembala-gembala itu berkata seorang kepada yang lain: "Marilah kita pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi di sana, seperti yang diberitahukan Tuhan kepada kita." 

Lalu mereka cepat-cepat berangkat dan menjumpai Maria dan Yosef dan bayi itu, yang sedang berbaring di dalam palungan. Dan ketika mereka melihat-Nya, mereka memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu. Dan semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu kepada mereka. 

Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya.Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka.  

(
Demikianlah Sabda Tuhan

Selasa, 24 Desember 2024

Masakan engkau yang mendirikan rumah untuk Kudiami?

Sumber : https://catatanseorangofs.wordpress.com

Bacaan dari Kitab Kedua Samuel (7:1-5.8b-12.16)     

"Kerajaan Daud akan kokoh untuk selama-lamanya dihadapan Tuhan."
  
Pada masa itu Raja Daud telah menetap di rumahnya, dan Tuhan telah mengaruniakan kepadanya keamanan terhadap semua musuh di sekeliling. 

Maka berkatalah Raja Daud kepada Nabi Natan, “Lihatlah, aku ini diam dalam rumah dari kayu aras, padahal tabut Allah diam di bawah tenda.” 

Lalu berkatalah Natan kepada raja, “Baik, lakukanlah segala sesuatu yang dikandung hatimu, sebab Tuhan menyertai engkau.” 

Tetapi pada malam itu juga datanglah firman Tuhan kepada Natan, “Pergilah, katakanlah kepada hamba-Ku Daud: Beginilah firman Tuhan: Masakan engkau yang mendirikan rumah untuk Kudiami? Akulah yang mengambil engkau dari padang, ketika engkau menggiring kambing domba! 

Engkau Kuambil untuk Kujadikan raja atas umat-Ku Israel. Aku telah menyertai engkau di segala tempat yang kaujalani, dan telah melenyapkan semua musuh dari hadapanmu. Aku membuat besar namamu seperti nama orang-orang besar yang ada di bumi. 

Aku menentukan tempat bagi umat-Ku Israel dan menanamkannya, sehingga ia dapat diam di tempatnya sendiri dengan tidak lagi dikejutkan ataupun ditindas oleh orang-orang lalim seperti dahulu sejak Aku mengangkat hakim-hakim atas umat-Ku Israel. 

Aku mengaruniakan kepadamu keamanan terhadap semua musuhmu. Juga diberitahukan Tuhan kepadamu: Tuhan akan memberikan keturunan kepadamu. Apabila umurmu sudah genap dan engkau telah mendapat perhentian bersama nenek moyangmu, maka Aku akan membangkitkan keturunanmu yang kemudian, anak kandungmu, dan Aku akan mengokohkan kerajaannya. 

Keluarga dan kerajaanmu akan kokoh untuk selama-lamanya di hadapan-Ku, takhtamu akan kokoh untuk selama-lamanya.”

Mazmur Tanggapan
Kerelaan Tuhan hendak kunyanyikan selama-lamanya.
Ayat. (Mzm 89:2-3.4-5.27-29; R: 2a)
1. Aku hendak menyanyikan kasih setia Tuhan selama-lamanya, hendak menuturkan kesetiaan-Mu turun-temurun. Sebab kasih setia-Mu dibangun untuk selama-lamanya; kesetiaan-Mu tegak seperti langit.
2. Engkau berkata, "Telah Kuikat perjanjian dengan orang pilihan-Ku, Aku telah bersumpah kepada Daud, hamba-Ku: Aku hendak menegakkan anak cucumu untuk selama-lamanya, dan membangun takhtamu turun-temurun."
3. Dia pun akan berseru kepada-Ku, "Bapakulah Engkau, Allahku dan gunung batu keselamatanku." Untuk selama-lamanya Aku akan memelihara kasih setia-Ku bagi dia, dan perjanjian-Ku dengannya akan Kupegang teguh.

Bait Pengantar Injil
Alleluya
Ayat. O Tuhan, Cahaya abadi dan Surya keadilan, datanglah, dan terangilah mereka yang duduk dalam kegelapan dan bayangan maut.

Inilah Injil Suci menurut Lukas (1:67-79)
  
"Allah mengunjungi kita laksana fajar cemerlang."
    
Zakharia, ayah Yohanes, penuh dengan Roh Kudus, lalu bernubuat, katanya, “Terpujilah Tuhan, Allah Israel, sebab Ia telah mengunjungi umat-Nya dan membawa kelepasan baginya; 

Ia menumbuhkan sebuah tanduk keselamatan bagi kita di dalam keturunan Daud, hamba-Nya, seperti yang telah difirmankan-Nya sejak purbakala lewat mulut nabi-nabi-Nya yang kudus, untuk melepaskan kita dari musuh-musuh kita dan dari tangan semua orang yang membenci kita; 

untuk menunjukkan rahmat-Nya kepada nenek moyang kita, dan mengingat akan perjanjian-Nya yang kudus, yaitu sumpah yang diucapkan-Nya kepada Abraham, bapa leluhur kita, bahwa Ia mengaruniai kita, supaya kita, terlepas dari tangan musuh, dapat beribadah kepada-Nya tanpa takut, dalam kekudusan dan kebenaran di hadapan-Nya seumur hidup kita. 

Dan engkau, hai anakku, akan disebut nabi Allah Yang Mahatinggi; karena engkau akan berjalan mendahului Tuhan untuk mempersiapkan jalan bagi-Nya, untuk memberikan kepada umat-Nya pengertian akan keselamatan yang berdasarkan pengampunan dosa-dosa mereka, oleh rahmat dan belas kasihan dari Allah kita, dengan mana Ia akan mengunjungi kita: 

Surya pagi dari tempat yang tinggi, untuk menyinari mereka yang diam dalam kegelapan dan naungan maut, untuk mengarahkan kaki kita kepada jalan damai sejahtera.”

Demikianah Sabda Tuhan

Renungan:
“Pergilah, katakanlah kepada hamba-Ku Daud: Beginilah firman Tuhan: Masakan engkau yang mendirikan rumah untuk Kudiami? Akulah yang mengambil engkau dari padang, ketika engkau menggiring kambing domba! 

Inilah kepekaan Daud terhadap Allah. Ia sadar bahwa Tuhan Allah sudah amat amat sangat baik kepadanya. Maka semestinya Tuhan Allah ditempatkan pada tempat yang sangat mulia. 

Ia membandingkan dirinya yang tinggal di Istana dengan dikelilingi kayu yang indah, sedang Allah hanya tinggal dalam sebuah tenda (Dalam bentuk Tabut Perjanjian). Ia ingin membuatkan tempat yang sangat indah untuk Allah.

Namun tempat yang sangat indah seperti apa yang pantas untuk Tuhan Allah? Karena kebaikan dan kemurahan hati Allah saja yang membuat Daud serang penggembala menjadi seorang raja.

Kita manusia terbatas untuk memfasilitasi suatu tempat yang layak bagi Tuhan. Dan ternyata Tuhan tidak memerlukan itu semua.

Maka persiapan gua Natal seindah apapun untuk mengenang dan memperingati kelahiran Yesus tidak akan cukup untuk menjadi tempat yang layak bagi Tuhan. 

Dan Tuhan Yesus ternyata lebih senang bersemayam di hati kita, menyatu dengan kita. Jadi sudah siapkah hati kita menjadi tempat yang layak bagi Tuhan?

Senin, 23 Desember 2024

“Menjadi apakah anak ini nanti?” Sebab tangan Tuhan menyertai dia.

 

Sumber : https://sangsabda.wordpress.com

Bacaan dari Nubuat Maleakhi (3:1-4;4:5-6)

"Aku akan mengutus Nabi Elia kepadamu menjelang datangnya hari Tuhan."

   
Beginilah firman Tuhan semesta alam, “Lihat, Aku menyuruh utusan-Ku, supaya ia mempersiapkan jalan di hadapan-Ku! Dengan mendadak Tuhan yang kamu cari itu akan masuk ke bait-Nya! Malaikat Perjanjian yang kamu kehendaki itu, sungguh, Ia datang! 

Siapakah yang dapat tahan akan hari kedatangan-Nya? Siapakah yang dapat tetap berdiri apabila Ia menampakkan diri? 

Sebab Ia laksana api tukang pemurni logam dan seperti sabun tukang penatu. Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan perak; dan Ia akan mentahirkan orang Lewi, menyucikan mereka seperti emas dan seperti perak, supaya mereka menjadi orang-orang yang mempersembahkan kurban yang benar kepada Tuhan. 

Maka persembahan Yehuda dan Yerusalem akan berkenan di hati Tuhan seperti pada hari-hari dahulu kala, dan seperti di tahun yang sudah-sudah. 

Sesungguhnya, Aku akan mengutus Nabi Elia kepadamu menjelang datangnya hari Tuhan yang besar dan dahsyat itu. Maka ia akan membuat hati para bapa berbalik kepada anak-anaknya, dan hati anak-anak kepada bapanya, supaya jangan Aku datang memukul bumi sehingga musnah.

Mazmur Tanggapan
Bangkitlah dan angkatlah mukamu sebab penyelamatanmu sudah dekat.
Ayat. (Mzm 25:4b-5b.8-9.10.14; R: Luk 21:28)
1. Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya Tuhan, tunjukkanlah lorong-lorong-Mu kepadaku. Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan daku.
2. Tuhan itu baik dan benar; sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat. Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum, dan mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang bersahaja.
3. Segala jalan Tuhan adalah kasih setia dan kebenaran bagi orang yang berpegang pada perjanjian dan peringatan-peringatan-Nya. Tuhan bergaul karib dengan orang yang takwa pada-Nya, dan perjanjian-Nya Ia beritahukan kepada mereka.

Bait Pengantar Injil
Alleluya
Ayat. O Tuhan, Raja segala bangsa dan batu penjuru Gereja, datanglah dan selamatkanlah umat-Mu.

Inilah Injil Suci menurut Lukas (1:57-66)
  
"Kelahiran Yohanes Pembaptis."
  
Genaplah bulannya bagi Elisabet untuk bersalin, dan ia melahirkan seorang anak laki-laki. Ketika para tetangga serta sanak saudaranya mendengar bahwa Tuhan telah menunjukkan rahmat-Nya yang begitu besar kepada Elisabet, bersukacitalah mereka bersama-sama dengan dia. 

Maka datanglah mereka pada hari yang kedelapan untuk menyunatkan anak itu, dan mereka hendak menamai dia Zakharia menurut nama bapanya. 

Tetapi Elisabet, ibunya berkata, “Jangan, ia harus dinamai Yohanes!” Kata mereka kepadanya, “Tidak ada di antara sanak saudaramu yang bernama demikian.” 

Lalu mereka memberi isyarat kepada bapanya untuk bertanya nama apa yang hendak diberikannya kepada anak itu. Zakharia meminta batu tulis, lalu menuliskan kata-kata ini: Namanya adalah Yohanes. Dan mereka pun heran semuanya. 

Seketika itu juga terbukalah mulut Zakharia, dan terlepaslah ikatan lidahnya, lalu ia berkata-kata dan memuji Allah. Maka ketakutanlah semua orang yang tinggal di sekitarnya, dan segala peristiwa itu menjadi buah tutur di seluruh pegunungan Yudea. 

Semua orang yang mendengarnya, merenungkannya dan berkata, “Menjadi apakah anak ini nanti?” Sebab tangan Tuhan menyertai dia.

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan:

Kelahiran Yohanes menjadi buah bibir dan perbincangan banyak tetangga dan saudaranya. 

Semua orang yang mendengarnya, merenungkannya dan berkata, “Menjadi apakah anak ini nanti?” Sebab tangan Tuhan menyertai dia.

Karya Keselamatan Allah sedang bekerja. Dan Zakaria serta Elisabet terpilih sebagai bagian dari karya keselamatan itu. Mereka mungkin juga berpikir, akan menjadi apa anaknya ini kelak. Sebab sejak dikandung sampai pada kelahirannya, ia begitu unik dan istimewa.

Teladan Zakaria dan Elisabet menjadi teladan bagi kita, bagaimana kita harus bersabar dan bertekun dalam iman,                                                                                                                                                                                                                                                                                                   

Minggu, 22 Desember 2024

 Bacaan dari Nubuat Mikha (5:2-5a)

    
"Dari Bethlehem akan tampil seorang penguasa Israel."
   
Beginilah Firman Tuhan Allah, ”Hai Betlehem di wilayah Efrata, hai engkau yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, yang sudah ada sejak dahulu kala. 

Ia akan membiarkan mereka sampai saatnya perempuan yang mengandung itu telah melahirkan; lalu saudara-saudaranya yang masih ada akan kembali kepada orang Israel. 

Maka, ia akan bertindak, dan akan menggembalakan mereka dalam kekuatan Tuhan, yaitu dalam kemegahan nama Tuhan Allahnya. Mereka akan tinggal tetap sebab sekarang ia menjadi besar sampai ke ujung bumi, dan dia menjadi damai sejahtera.”

Mazmur Tanggapan
Ya Allah, pulihkanlah kami, buatlah wajah-Mu bersinar maka selamatkanlah kami.
Ayat. (Mzm: 80: 2ac,3b,15-16,18-19; Ul: lh.6)
1. Hai gembala Israel, pasanglah telinga-Mu, dengarkan kami, Engkau yang menggiring Yusuf sebagai kawanan! Bangkitkanlah keperkasaan-Mu, dan datanglah menyelamatkan kami.
2. Ya Allah semesta alam, kembalilah, pandanglah dari langit dan lihatlah! Tengoklah pohon anggur ini, lindungilah batang yang ditanam oleh tangan kanan-Mu.
3. Kiranya tangan-Mu melindungi orang yang ada di sebelah kanan-Mu, anak manusia yang telah Kauteguhkan. Maka kami tidak akan menyimpang dari pada-Mu; biarkanlah kami hidup, maka kami akan menyerukan nama-Mu.

Bacaan dari Surat Kepada Orang Ibrani (10:5-10)
      
"Lihat, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu."
      
Saudara-saudara, ketika Kristus masuk ke dunia, Ia berkata, ”Kurban dan persembahan tidak Engkau kehendaki! Sebagai gantinya Engkau telah menyediakan tubuh bagiku. Kepada kurban bakaran dan kurban penghapus dosa, Engkau juga tidak berkenan. 

Maka, Aku berkata: Lihatlah, Aku datang melakukan kehendak-Mu, ya Allah-Ku, sebagaimana tertulis dalam gulungan kitab tentang Aku.” 

Jadi, mula-mula Yesus berkata, ”Kurban dan persembahan tidak Engkau kehendaki, kepada kurban bakaran dan kurban penghapus dosa Engkau tidak berkenan” -meskipun dipersembahkan menurut Hukum Taurat- dan kemudian Ia berkata, ”Lihat, aku datang untuk melakukan kehendak-Mu”. Jadi, yang pertama Ia hapuskan untuk menegakkan yang kedua. 

Dan karena kehendak Allah inilah, kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan Tubuh Yesus Kristus.

Bait Pengantar Injil
Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 1:38)
Aku ini hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu.

Inilah Injil Suci menurut Lukas (1:39-45)
  
"Siapakah aku ini sampai Ibu Tuhanku mengunjungi aku?"
     
Beberapa waktu sesudah kedatangan Malaikat Gabriel, bergegaslah Maria ke pegunungan, menuju sebuah kota di wilayah Yehuda. Ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet. 

Ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya, dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring, ”Diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? 

Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai ke telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. Sungguh, berbahagialah ia yang telah percaya sebab Firman Tuhan yang dikatakan kepadanya akan terlaksana.”
Verbum Domini 

Sabtu, 21 Desember 2024

Ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya.


Sumber :https://www.instagram.com/jesuitindonesia 

Bacaan dari Kidung Agung (2:8-14)


Dengarlah! Itulah kekasihku! Lihatlah, ia datang, melompat-lompat di atas gunung, meloncat-loncat di atas perbukitan. Kekasihku itu laksana kijang atau anak rusa. 

Lihatlah, ia berdiri di balik dinding kita, sambil menengok-nengok melalui tingkap-tingkap, dan melihat dari kisi-kisi. 

Kekasihku angkat bicara, katanya kepadaku, “Bangunlah, manisku! Jelitaku, marilah! Lihatlah, musim dingin telah lewat, hujan telah berhenti dan sudah berlalu. Di ladang telah nampak bunga-bunga, tibalah sudah musim memangkas; bunyi tekukur terdengar di tanah kita. Pohon ara mulai berbuah, dan bunga pokok anggur semerbak baunya. 

Bangunlah, manisku! Jelitaku, marilah! Merpatiku di celah-celah batu, dalam persembunyian di lereng-lereng gunung, perlihatkanlah wajahmu, perdengarkanlah suaramu! Sebab suaramu sungguh merdu, dan jelita nian parasmu!”
   
Atau 
 
Bacaan dari Nubuat Zefanya (3:14-18a)
   
"Tuhan, Raja Israel, ada di tengah-tengahmu."
   
Bersorak-sorailah, hai puteri Sion, bergembiralah, hai Israel! Bersukacita dan beria-rialah dengan segenap hati, hai puteri Yerusalem! Tuhan telah menyingkirkan hukuman yang dijatuhkan atasmu, 

Ia telah menebas binasa musuh-musuhmu. Raja Israel, yakni Tuhan, ada di tengah-tengahmu; engkau tidak akan takut kepada malapetaka lagi. 

Pada hari itu akan dikatakan kepada Yerusalem, “Janganlah takut, hai Sion! Janganlah tanganmu menjadi lemah lunglai. Tuhan Allahmu ada di tengah-tengahmu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan. 

Ia bersukaria karena engkau, Ia membaharui engkau dalam kasih-Nya, dan Ia bersorak gembira karena engkau seperti pada hari pertemuan raya.”
 
Mazmur Tanggapan
Bersorak-sorailah dalam Tuhan, hai orang-orang benar! Nyanyikanlah bagi-Nya lagu yang baru!
Ayat. (Mzm 33:2-3.11-12.20-21; R:1a,3a)
1. Bersyukurlah kepada Tuhan dengan kecapi, bermazmurlah bagi-Nya dengan gambus sepuluh tali! Nyanyikanlah bagi-Nya lagu yang baru; petiklah kecapi baik-baik mengiringi sorak dan sorai.
2. Rencana Tuhan tetap selama-lamanya, rancangan hati-Nya turun temurun. Berbahagialah bangsa yang Allahnya Tuhan, suku bangsa yang dipilih Allah menjadi milik pusaka-Nya!
3. Jiwa kita menanti-nantikan Tuhan, Dialah penolong dan perisai kita. Ya, karena Dia hati kita bersukacita, sebab kepada nama-Nya yang kudus kita percaya.

Bait Pengantar Injil
Alleluya
Ayat. O Imanuel, Engkau raja dan pemberi hukum. Datanglah dan selamatkanlah kami, ya Tuhan Allah kami. Alleluya.
     
Inilah Injil Suci menurut Lukas (1:39-45)
  
"Siapakah aku ini sampai Ibu Tuhanku mengunjungi aku?"
  
Beberapa waktu sesudah kedatangan Malaikat Gabriel, bergegaslah maria ke pegunungan menuju sebuah kota di wilayah Yehuda. 

Ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet. Ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya, dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring, 

“Diberkatilah engkau di antara semua wanita, dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. 

Sungguh, berbahagialah dia yang telah percaya, sebab firman Tuhan yang dikatakan kepadanya akan terlaksana.”

Demikianlah Sabda Tuhan

Renungan:

Dua wanita bertemu. Dua wanita daam keterbatasan pengetahuan dan kondisi mereka, mejadi jalan bagi Karya keselamatan Allah. 

Tentu dua wanita itu tidak serta merta merasakan sukacita dan damai sejahtera yang penuh dan berlimpah. Bahkan benak mereka dipenuhi dengan tanya demi tanya.

Namun Roh Kudus menggerakkan hati mereka. Roh Kudus memenuhi diri mereka, hingga hanya sukacita yang mereka rasakan, karena Allah datang mengunjungi umatNya.

Ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya, dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring, 

Semoga teladan dari dua wanita ini menjadi inspirasi bagi kita. Bahwa Karya Allah sungguh luar biasa. Akal budi dan pikiran kita tidak mampu memahaminya, maka biarlah iman kita saja yang bicara. Terpujilah Allah kini selalu sekarang sepanjang segala abad. Amin. 

Orang Kudus hari ini: 21 Desember 2024 St. Petrus Kanisius

 

Orang Kudus hari ini: 21 Desember 2024 St. Petrus Kanisius

 
Public Domain

 Saudara-saudari yang dicintai oleh Tuhan, hari ini Gereja memperingati Santo Petrus Kanisius, Imam suci dan salah satu Pujangga Gereja yang terhormat, yang melaluinya banyak orang mendapat inspirasi dan kekuatan, harapan dan ketekunan yang besar karena banyak kerja keras dan upayanya, pengajarannya yang sabar. dan pelayanan di antara orang-orang yang telah menyimpang dalam iman dan kehidupan mereka. Santo Petrus Kanisius adalah salah satu pendiri Jesuit atau Serikat Yesus, yang merupakan teman dekat pendiri Jesuit, St Ignatius dari Loyola. Santo Petrus Kanisius karenanya menjadi bagian integral dan anggota Jesuit, dan ditugaskan untuk mengubah semua orang yang telah murtad dan memisahkan diri dari Gereja selama puncak reformasi Protestan.  

Santo Petrus Kanisius dipanggil dan diyakinkan untuk mengabdikan dirinya bagi misi para Yesuit, dan setelah masa persiapan, ia ditahbiskan sebagai seorang imam, dan menjadi salah satu ujung tombak para Yesuit dalam upaya Kontra-Reformasi melawan ajaran sesat Protestan yang merajalela dan ajaran serta praktik sesat lainnya yang kemudian tersebar luas di seluruh wilayah yang sekarang menjadi bagian dari Jerman, Belanda, dan Swiss. Santo Petrus Kanisius sangat menekankan pendidikan bagi para imam dan kaum awam sebagai bagian dari upaya untuk meremajakan iman dan memerangi ide-ide dan ajaran sesat yang salah. Ia juga terkenal karena menyusun dan mengarang 'Katekismus'-nya yang juga dikenal sebagai Katekismus Jerman, yang terdiri dari artikel-artikel dan ajaran-ajaran penting tentang iman Katolik untuk pembentukan orang-orang Katolik, khususnya para Katekumen yang sedang dalam persiapan untuk pembaptisan.



Santo Petrus Kanisius menekankan pada pengajaran yang tepat, katekismus dan pemahaman yang lebih baik dan penghargaan iman sebagai cara untuk memimpin umat Allah kembali kepada-Nya, dan dia juga dikreditkan dengan Katekismusnya yang terkenal, yang telah dipercayai oleh banyak orang. Ini hanyalah beberapa dari banyak perbuatan besar lainnya yang telah dilakukan oleh St. Petrus Kanisius, dan oleh karena itu kita semua juga harus terinspirasi untuk mengikutinya dalam kehidupan kita sendiri. Kita semua dipanggil dan diingatkan untuk fokus pada Tuhan dan mengabdikan hidup dan karya kita kepada-Nya seperti yang dilakukan oleh St. Petrus Kanisius sendiri. Apakah kita mampu melakukan itu? Apakah kita bersedia dan mampu memberikan waktu dan upaya kita untuk melayani Tuhan dan menghormati Dia setiap saat?

Karena itu marilah kita semua melakukan yang terbaik untuk melakukan apa yang kita bisa untuk menjadi lebih setia dan berkomitmen kepada Tuhan, dalam segala hal yang kita katakan dan lakukan, dalam setiap tindakan dan interaksi kita satu sama lain. Marilah kita juga menjadikan perayaan Natal kita yang akan datang benar-benar berpusat pada Kristus, Tuhan dan Juru Selamat kita, agar masing-masing dari kita dapat menjadi inspirasi dan sumber kekuatan bagi satu sama lain untuk menjadi suar pengharapan dan terang Tuhan di tengah-tengah komunitas kita, berjalan di jalan yang sama yang telah dilalui para pendahulu suci kita, terutama Santo Petrus Kanisius.

sumber : renunganpagi.id