Sumber: https://id.wikipedia.org
Bacaan dari Kitab Bilangan (21:4-9)
"Setiap orang yang terpagut ular, jika ia memandang ular tembaga itu, ia akan tetap hidup."
Ketika umat Israel berangkat dari Gunung Hor, mereka berjalan ke arah Laut Teberau untuk mengelilingi tanah Edom. Bangsa itu tidak dapat lagi menahan hati di tengah jalan. Lalu mereka berkata-kata melawan Allah dan Musa, "Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir? Supaya kami mati di padang gurun ini? Sebab di sini tidak ada roti dan tidak ada air! Kami telah muak akan makanan hambar ini!"
Lalu Tuhan menyuruh ular-ular tedung ke antara bangsa itu, yang memagut mereka, sehingga banyak dari orang Israel itu mati. Kemudian datanglah bangsa itu mendapatkan Musa dan berkata, "Kami telah berdosa, sebab kami berkata-kata melawan Tuhan dan engkau; berdoalah kepada Tuhan supaya dijauhkan ular-ular ini dari kami." Lalu Musa berdoa untuk bangsa itu.
Maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa, "Buatlah ular tedung dan taruhlah itu pada sebuah tiang; maka setiap orang yang terpagut, jika ia melihatnya, akan tetap hidup." Lalu Musa membuat ular tembaga dan menaruhnya pada sebuah tiang. Maka jika seseorang dipagut ular, dan ia memandang kepada ular tembaga itu, tetaplah ia hidup.
Demikianlah sabda Tuhan
Mazmur Tanggapan
Tuhan, dengarkanlah doaku, dan biarlah teriakku minta tolong sampai kepada-Mu.
Ayat. (Mzm 102:2-3.16-18.19-21)
1. Tuhan, dengarkanlah doaku, dan biarlah teriakku minta tolong sampai kepada-Mu. Janganlah sembunyikan wajah-Mu terhadap aku pada hari aku tersesak. Sendengkanlah telinga-Mu kepadaku; pada hari aku berseru, segeralah menjawab aku!
2. Maka bangsa-bangsa menjadi takut akan nama Tuhan, dan semua raja bumi menyegani kemuliaan-Mu, bila Engkau sudah membangun Sion, dan menampakkan diri dalam kemuliaan-Mu; bila Engkau mendengarkan doa orang-orang papa, dan tidak memandang hina doa mereka.
3. Biarlah hal ini dituliskan bagi angkatan yang kemudian, dan bangsa yang diciptakan nanti akan memuji-muji Tuhan, sebab ia telah memandang dari tempat-Nya yang kudus, Tuhan memandang dari surga ke bumi.
Bait Pengantar Injil
Demikianlah sabda Tuhan
Mazmur Tanggapan
Tuhan, dengarkanlah doaku, dan biarlah teriakku minta tolong sampai kepada-Mu.
Ayat. (Mzm 102:2-3.16-18.19-21)
1. Tuhan, dengarkanlah doaku, dan biarlah teriakku minta tolong sampai kepada-Mu. Janganlah sembunyikan wajah-Mu terhadap aku pada hari aku tersesak. Sendengkanlah telinga-Mu kepadaku; pada hari aku berseru, segeralah menjawab aku!
2. Maka bangsa-bangsa menjadi takut akan nama Tuhan, dan semua raja bumi menyegani kemuliaan-Mu, bila Engkau sudah membangun Sion, dan menampakkan diri dalam kemuliaan-Mu; bila Engkau mendengarkan doa orang-orang papa, dan tidak memandang hina doa mereka.
3. Biarlah hal ini dituliskan bagi angkatan yang kemudian, dan bangsa yang diciptakan nanti akan memuji-muji Tuhan, sebab ia telah memandang dari tempat-Nya yang kudus, Tuhan memandang dari surga ke bumi.
Bait Pengantar Injil
Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat.
Ayat.
Benih itu adalah Sabda Tuhan, penaburnya adalah Kristus. Setiap orang yang menemukan Dia, akan hidup selama-lamanya.
Yesus berbicara sebagai utusan Bapa. Barangsiapa yang percaya akan kata-kata-Nya beroleh hidup. Sebaliknya, yang tidak percaya akan mati. Yesus akan ditinggikan di kayu salib, dan dengan cara itu Ia menyelamatkan manusia.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (8:21-30)
Sekali peristiwa, Yesus berkata kepada orang banyak, "Aku akan pergi, dan kamu akan mencari Aku; tetapi kamu akan mati dalam dosamu. Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang."
Maka kata orang-orang Yahudi itu, "Apakah Ia mau bunuh diri, dan karena itu dikatakan-Nya: Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang?" Lalu Yesus berkata kepada mereka, "Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini. Karena itu tadi Aku berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati dalam dosamu; sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu."
Maka kata mereka kepada-Nya, "Siapakah Engkau?" Jawab Yesus kepada mereka, "Apakah gunanya lagi Aku berbicara dengan kamu? Banyak yang harus Kukatakan dan Kuhakimi tentang kamu. Akan tetapi Dia, yang mengutus Aku, adalah benar, dan apa yang Kudengar dari pada-Nya itulah yang Kukatakan kepada dunia."
Mereka tidak mengerti, bahwa Ia berbicara kepada mereka tentang Bapa. Maka kata Yesus, "Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia, dan bahwa Aku tidak berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri, tetapi Aku berbicara tentang hal-hal, sebagaimana diajarkan Bapa kepada-Ku. Dan Ia yang telah mengutus Aku,menyertai Aku! Ia tidak membiarkan Aku sendiri, sebab Aku senantiasa berbuat apa yang berkenan kepada-Nya." Setelah Yesus mengatakan semuanya itu, banyak orang percaya kepada-Nya.
Demikianlah Injil Tuhan
Renungan:
Demikianlah Injil Tuhan
Renungan:
Bangsa yang begitu mudah berubah-ubah dalam sikap adalah bangsa Israel, seperti diceritakan dalam Kitab Suci. Dalam sekejap mereka bisa berubah dari tadinya menyembah dan meuliakan Allah, berblik menjadi mengeluh dan menghujat Allah. Hal itu sering membuat Allah sedih dan kecewa. Namun kepada bangsa yang dikasihiNya, Allah tidak akan memperpanjang rasa kecewaNya, sebaliknya Ia akan bersegera menolong ketika bangsa itu dalam kesusahan.
Gambaran bangsa Israel ini bisa jadi menjadi gambaran tentang kita, atau itulah gambaran tentang saya. Saya yang memohon-mohon kepada Allah saat terjadi kesesakan, dan ketika saya dibebaskan dari kesesakan itu, sejenak saya bersyukur dan memuji-muji Allah. Saya sering terlena dalam kelegaan itu, dan mulai melupakan Allah. Namun ketika perjalanan hidup terantuk batu kembali, saya mengeluh lagi dan bertanya, mengapa begini, Tuhan?
Dulu bangsa Israel mempunyai Musa yang menjadi perantara mereka kepada Allah Bapa. Sekarang kita mempunyai Yesus Kristus. Ia yang adalah Anak Allah, hadir ke dunia untuk merasakan hidup sama seperti manusia. Maka Ia bisa mengerti dan memahami saat kepahitan hidup melanda, karna Ia juga pernah mengalami.
Maka saat ini di kala kita mengalami kedukaan karena wabah penyakit, Yesus menjadi tempat kita mengadu dan memohon perlindungan dan keselamatan dari Allah Bapa. Bapa yang menguasai seluruh bumi dan alam semesta, yang dengan sangat mudah bisa mengubah keadaan dan peristiwa. Ia pasti tak akan mengabaikan doa dan permohonan yang kita titipkan pada PutraNya sendiri. Tidak, Tuhan tak akan menunda-nunda, dan Ia akan segera memberi pertolongan tepat pada waktunya. Percayakah kita?
Doa:
Tuhan Yesus, terima kasih karna aku mempunyai Engkau. Engkau yang Putra Bapa, yang berkenan hadir di dunia untuk merasakan kehidupan seperti kami. Namun Engkau juga Anak Allah yang sangat dikasihi Allah Bapa. Maka syukur kami panjatkan kepadaMu, karna Engkau berkenan menjadi perantara segala doa kami pada Allah.
Terima kasih Yesus atas kesediaanMu menjadi perantara kami pada Bapa, dan juga atas cintaMu sendiri yang Engkau curahkan kepada kami. Segala hormat dan pujian bagiMu kini selalu dan sepanjang segala masa. Amin.