Jumat, 20 Maret 2020

Kasihilah TUhan Allahmu

Sumber: https://pt-br.facebook.com/katolikfan/

Bacaan dari Kitab Hosea (14:2-10)
Siapa yang bijaksana, biarlah ia memahami semuanya ini; siapa yang paham, biarlah ia mengetahuinya
Beginilah firman Allah, "Bertobatlah, hai Israel, kepada Tuhan, Allahmu, sebab engkau telah tergelincir karena kesalahanmu. Bawalah sertamu kata-kata penyesalan, dan bertobatlah kepada Tuhan! katakanlah kepada-Nya: "Ampunilah segala kesalahan, sehingga kami mendapat yang baik, maka kami akan mempersembahkan pengakuan kami.Asyur tidak dapat menyelamatkan kami; kami tidak mau mengendarai kuda, dan kami tidak akan berkata lagi: Ya, Allah kami! kepada buatan tangan kami. Karena Engkau menyayangi anak yatim."
Aku akan memulihkan mereka dari penyelewengan, Aku akan mengasihi mereka dengan sukarela, sebab murka-Ku telah surut dari pada mereka. Aku akan seperti embun bagi Israel, maka ia akan berbunga seperti bunga bakung dan akan menjulurkan akar-akarnya seperti pohon hawar. Ranting-rantingnya akan merambak, semaraknya akan seperti pohon zaitun dan berbau harum seperti yang di Libanon.
Mereka akan kembali dan diam dalam naungan-Ku dan tumbuh seperti gandum; mereka akan berkembang seperti pohon anggur, yang termasyhur seperti anggur Libanon. Efraim, apakah lagi sangkut paut-Ku dengan berhala-berhala? Akulah yang menjawab dan memperhatikan engkau! Aku ini seperti pohon sanobar yang menghijau, dari pada-Ku engkau mendapat buah.
Siapa yang bijaksana, biarlah ia memahami semuanya ini; siapa yang paham, biarlah ia mengetahuinya; sebab jalan-jalan Tuhan adalah lurus, dan orang benar menempuhnya, tetapi pemberontak tergelincir di situ. Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Akulah Tuhan, Allahmu, dengarkanlah suara-Ku.

Ayat. (Mzm 81:6c.8a.8bc-9.10-11ab.14.17)

1. Aku mendengar bahasa yang tidak kukenal, "Akulah yang telah mengangkat beban dari bahumu, dan membebaskan tanganmu dari keranjang pikulan; dalam kesesakan engkau berseru, maka Aku meluputkan engkau.
2. Aku menjawab engkau dengan bersembunyi di balik badai, Aku telah menguji engkau dekat Meriba. Dengarlah, hai umat-Ku, Aku hendak memberi peringatan kepadamu; hai Israel, kiranya engkau mau mendengarkan Aku!
3. Janganlah ada di antaramu allah lain, dan janganlah engkau menyembah orang asing. Akulah Tuhan Allahmu, yang menuntun engkau keluar dari tanah Mesir.
4. Sekiranya umat-Ku mendengarkan Aku! Sekiranya Israel hidup menurut jalan yang Kutunjukkan! Umat-Ku akan Kuberi makan gandum yang terbaik, dan dengan madu dari gunung batu, Aku akan mengenyangkannya.


Bait Pengantar Injil
Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (bdk. Mat 4:17)
Bertobatlah, sabda Tuhan, sebab Kerajaan Surga sudah dekat.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (12:28b-34)
Yesus melihat, bagaimana bijaksananya jawab orang itu, "Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!" kataNya.
Sekali peristiwa, datanglah seorang ahli Taurat kepada Yesus dan bertanya kepada-Nya, "Perintah manakah yang paling utama?" Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa. Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu.
Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini." Lalu kata ahli Taurat itu kepada Yesus: "Tepat sekali, Guru, benar kata-Mu itu, bahwa Dia esa, dan bahwa tidak ada yang lain kecuali Dia. Memang mengasihi Dia dengan segenap hati dan dengan segenap pengertian dan dengan segenap kekuatan, dan juga mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri adalah jauh lebih utama dari pada semua korban bakaran dan korban sembelihan."
Yesus melihat, bagaimana bijaksananya jawab orang itu, dan Ia berkata kepadanya: "Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!" Dan seorangpun tidak berani lagi menanyakan sesuatu kepada Yesus.
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan:
Dua kata disebutkan baik dalam bacaan dari Kitab Perjanjian Lama maupun dari Injil, yaitu bijaksana.
- Yesus melihat, bagaimana bijaksananya jawab orang itu, dan Ia berkata kepadanya: "Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!"
- Siapa yang bijaksana, biarlah ia memahami semuanya ini; siapa yang paham, biarlah ia mengetahuinya; sebab jalan-jalan Tuhan adalah lurus, dan orang benar menempuhnya.
Pada hari-hari ini, kita diajak Tuhan untuk belajar menjadi bijaksana. Bijaksana dalam menyikapi keadaan yang terjadi pada saat ini. Karena efek corona, maka mulai hari ini misa-misa di gereja di tiadakan. Baik itu misa harian dan misa mingguan. Maka Tubuh dan Darah Kristus, selama misa ditiadakan, juga tidak bisa kita terima. Ada yang menyikapinya dengan gembira, karena berarti tidak perlu ke gereja, ada yang menyikapinya dengan sedih karena Ekaristi sudah menjadi bagian dan bahkan menjadi kekuatan hidupnya. Ada yang menyikapinya dengan biasa saja, di gereja oke, di rumah oke. Termasuk yang manakah Anda?.
Tapi bukan soal termasuk yang manakah Anda yang penting, namun bagaimana cara kita belajar menjadi bijaksana atas segala peristiwa ini. Saya termasuk yang kecewa karena tiada lagi misa-misa untuk sementara. Di group WA terdekat saya, saya curcol dan teman-teman pada geli, bahkan menganggap saya nyaris kurang waras, hehe. Akhirnya segala peristiwa saya bawa tidur, dan sebelum tidur, saya hanya bilang sedikit, pada Yesus (karena saya kecewa),”Yesus pasti aku akan merindukanMu”.
Pagi ini saya diingatkan melalui sabda-sabda Tuhan ini, “Bernadeta, belajarlah menjadi bijaksana”. Yah, itulah sikap yang terpenting pada saat ini. Bijaksana. Mengolah segala peristiwa, memilah-milahnya dengan cermat, sambil melihat, situasi, kondisi, dan kebutuhan keluarga yang mau tidak mau harus dipenuhi. Lalu bagaimana cara saya harus bersikap bijaksana? Saya pun kurang paham. Sedikit yang saya tahu, bahwa saya harus menghilangkan pikiran-pikiran negatif dalam diri saya. Dan karena kekurangpahaman saya, maka saya benar-benar memohon pada Tuhan agar mengutus Roh Kudus untuk membimbing setiap langkah yang harus saya lakukan dalam situasi dan kondisi saat ini.
Lagi-lagi, untuk itu, saya hanya bisa berlari mendekat padaNya dan memohon bimbinganNya agar saya bisa mengambil sikap yang tepat sesuai kehendakNya.
Tetap semangat saudaraku, salam sehat, mari terus berdoa agar kita semua segera dijauhkan dari corona.
Doa:
Hanya debulah aku di alas kakiMu.
Hauskan titik embun sabda penuh ampun, sabda penuh ampun.
Tak layak aku tengadah menatap cahayaMu,
tak pantas aku menghadap di depan AltarMu.

“Tuhan, utuslah Roh KudusMu, agar aku bisa bersikap bijaksana dalam menyikapi segala peristiwa yang sedang terjadi. Engkau andalanku di setiap titik dalam kehidupanku.”
Segala hormat dan pujian bagiMu Tuhan Allahku, kini selalu dan sepanjang segala abad. Amin  


Tidak ada komentar:

Posting Komentar