Minggu, 31 Mei 2020

Hari Raya Pentakosta

Sumber: https://www.hidupkatolik.com
Bacaan dari Kisah Para Rasul (2:1-11)    
    
"Mereka dipenuhi Roh Kudus dan mulai berbicara."
    
Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang yang percaya akan Yesus berkumpul di satu tempat. Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah di mana mereka duduk. Lalu tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus. Lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diilhamkan oleh Roh itu kepada mereka untuk dikatakan. Waktu itu di Yerusalem berkumpul orang-orang Yahudi yang saleh dari segala bangsa di bawah kolong langit. Ketika turun bunyi itu, berkerumunlah orang banyak. Mereka bingung karena masing-masing mendengar rasul-rasul itu berbicara dalam bahasa mereka. Mereka semua tercengang-cengang dan heran, lalu berkata, “Bukankah semua yang berbicara itu orang Galilea? Bagaimana mungkin kita masing-masing mendengar mereka berbicara dalam bahasa kita sendiri, yaitu bahasa yang kita pakai di negeri asal kita? Kita orang Partia, Media, Elam, kita penduduk Mesopotamia, Yudea dan Kapadokia, Pontus dan Asia, Frigia dan Pamfilia, Mesir dan daerah-daerah Libia yang berdekatan dengan Kirene, pendatang-pendatang dari Roma, baik orang Yahudi maupun penganut agama Yahudi, orang Kreta dan orang Arab; kita semua mendengar mereka berbicara dalam bahasa kita sendiri tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan oleh Allah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
      
   
Mazmur Tanggapan, do = bes, 4/4, PS 828
Ref. Utuslah Roh-Mu ya Tuhan dan jadi baru seluruh bumi.
Ayat. (Mzm 104:1.24.29-30.31.34; Ul. 30)
1. Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Tuhan, Allahku, Engkau sangat besar! Betapa banyak perbuatan-Mu, ya Tuhan, bumi penuh dengan ciptaan-Mu.
2. Biarlah kemuliaan Tuhan tetap untuk selama-lamanya, biarlah Tuhan bersukacita karena perbuatan-perbuatan-Nya! Biarlah renunganku manis kedengaran kepada-Nya! Aku hendak bersukacita karena Tuhan.
3. Apabila Engkau menyembunyikan wajah-Mu, mereka terkejut; apabila Engkau mengambil roh mereka, mereka mati binasa dan kembali menjadi debu. Apabila Engkau mengirim roh-Mu, mereka tercipta, dan Engkau membaharui muka bumi.
 
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (12:3b-7.12-13)
   
"Kita semua telah dibaptis dalam Roh Kudus menjadi satu tubuh."
  
Saudara-saudara, tidak seorang pun dapat mengaku, “Yesus adalah Tuhan”’ selain oleh Roh Kudus. Ada rupa-rupa karunia, tetapi hanya ada satu Roh. Ada rupa-rupa pelayanan, tetapi hanya ada satu Tuhan. Dan ada berbagai-bagai perbuatan ajaib, tetapi Allah adalah satu; Dialah yang mengerjakan semuanya dalam semua orang. Tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan pernyataan Roh untuk kepentingan bersama. Karena sama seperti tubuh itu satu dan anggota-anggotanya banyak, dan segala anggota itu, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh, demikian pula Kristus. Sebab kita semua, baik Yahudi maupun Yunani, baik budak maupun orang merdeka, telah dibaptis dalam satu Roh menjadi satu tubuh, dan kita semua diberi minum dari satu Roh.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
    

Madah Pentakosta (Sekuensia) PS 569
(Veni Sancte Spiritus)
 
1. Veni, Sancte Spiritus et emitte caelitus lucis tuae radium.
2. Veni, pater pauperum, veni, dator munerum, veni, lumen cordium.
3. Consolator optime, dulcis hospes animae, dulce refrigerium.
4. In labore requies, in aestu temperies, in fletu solatium.
5. O lux beatissima, reple cordis intima tuorum fidelium.
6. Sine tuo numine, nihil est in homine, nihil est innoxium.
7. Lava quod est sordidum, riga quod est aridum, sana quod est saucium.
8. Flecte quod est rigidum, fove quod est frigidum, rege quod est devium.
9. Da tuis fidelibus, in te confidentibus, sacrum septenarium.
10. Da virtutis meritum, da salutis exitum, da perenne gaudium. Amen.
 
atau
 
1. Ya Roh Kudus, datanglah dari surga sinarkan pancaran cahaya-Mu.
2. Suluh hati, datanglah, Bapa kaum yang lemah, pemberi anugerah.
3. Kau penghibur ulungku, 'Kau sahabat jiwaku, penyejukku yang lembut.
4. Kausegarkan yang lelah, Kautenangkan yang resah; Kau melipur yang sendu.
5. O Cahaya yang cerah, datang dan penuhilah hati kaum beriman.
6. Tanpa kekuasaan-Mu, hampa daya umat-Mu; hanya noda adanya.
7. Yang cemar bersihkanlah, yang kersang siramilah, yang terluka pulihkanlah.
8. Yang keras lunakkanlah, yang beku cairkanlah, yang sesat arahkanlah.
9. Limpahilah umat-Mu yang percaya pada-Mu: sapta karunia-Mu.
10. Dan curahilah anugrah: akhir hidup bahagia, sukacita tak henti.
 
Bait Pengantar Injil, do = bes, gregorian, PS 964
Ref. Alleluya
Ayat. Datanglah, hai Roh Kudus, penuhilah hati kaum beriman dan nyalakanlah api cinta-Mu di dalam hati mereka.
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (20:19-23)
      
"Seperti Bapa telah mengutus Aku, kini Aku mengutus kamu. Terimalah Roh Kudus."
     
Setelah Yesus disalibkan, pada malam pertama sesudah hari Sabat, berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus, berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata, “Damai sejahtera bagi kamu!” Dan sesudah berkata demikian, Yesus menunjukkan tangan dan lambung-Nya kepada mereka. Murid-murid itu bersukacita ketika mereka melihat Tuhan. Maka kata Yesus sekali lagi, “Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu.” Dan sesudah berkata demikian, Yesus menghembusi mereka dan berkata, “Terimalah Roh Kudus. Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
      
Renungan
   
      Hari ini adalah hari Minggu Pentakosta. Dan kita biasanya mengasosiasikan Pentakosta dengan Roh Kudus, sedemikian rupa sehingga Pentakosta berarti Roh Kudus. Tetapi untuk memulainya, arti kata “Pentakosta” hampir tidak ada hubungannya dengan Roh Kudus.

Pentakosta adalah kata Yunani yang berarti "kelima puluh". Ini menunjuk pada festival Yahudi tentang "Pesta Panen" (Keluaran 23:16), yang diadakan pada hari kelima puluh setelah Paskah. Tujuan dari pesta itu adalah untuk memperingati penyelesaian panen gandum. Jadi sebagaimana adanya, pergi dengan arti kata Pentakosta, itu adalah "hari kelima puluh". Itu tidak mengatakan apa-apa tentang festival Yahudi tentang "Pesta Panen", juga tidak mengatakan apa pun tentang Roh Kudus. Tetapi dalam bacaan pertama, kita mendengar tentang bagaimana Pentakosta, atau "hari kelima puluh" yang pertama kali dikaitkan dengan "Pesta Perayaan" orang Yahudi, dihubungkan dengan Roh Kudus.

Sabtu, 30 Mei 2020

Murid yang Dikasihi Yesus

Sumber: https://penakatolik.com
Bacaan dari Kisah Para Rasul (28:16-20.30-31)     
 "Paulus tinggal di Roma memberitakan Kerajaan Allah."
   Setelah tiba di Roma, Paulus yang dalam tahanan diperbolehkan tinggal dalam rumah sendiri bersama-sama seorang prajurit yang mengawalnya. Tiga hari kemudian Paulus memanggil orang-orang terkemuka bangsa Yahudi, dan setelah mereka berkumpul, Paulus berkata, “Saudara-saudara, aku tidak berbuat kesalahan terhadap bangsa kita atau terhadap adat-istiadat nenek moyang kita! Meskipun demikian aku ditangkap di Yerusalem dan diserahkan kepada orang-orang Roma.
Setelah aku diperiksa, mereka bermaksud melepaskan aku, karena tidak terdapat suatu kesalahan pun padaku yang setimpal dengan hukuman mati. Akan tetapi orang-orang Yahudi menentangnya, dan karena itu terpaksalah aku naik banding kepada Kaisar, tetapi bukan dengan maksud untuk mengadukan bangsaku. Itulah sebabnya aku meminta, supaya boleh bertemu dan berbicara dengan kamu, sebab justru karena pengharapan Israellah aku diikat dengan belenggu ini.”
Dua tahun penuh Paulus tinggal di rumah yang disewanya sendiri itu; ia menerima semua orang yang datang kepadanya. Dengan terus terang dan tanpa rintangan apa-apa ia memberitakan Kerajaan Allah dan mengajar tentang Tuhan Yesus Kristus.
Demikianlah sabda Tuhan

Mazmur Tanggapan
Orang yang tulus akan memandang wajah-Mu, ya Tuhan
Ayat. (Mzm 11:4.5.7)
1. Tuhan ada di dalam bait-Nya yang kudus; Tuhan, takhta-Nya di surga; mata-Nya mengamat-amati, sorot mata-Nya menguji anak-anak manusia.
2. Tuhan menguji orang benar dan orang fasik, dan Ia membenci orang yang mencintai kekerasan. Sebab Tuhan adalah adil, dan Ia mengasihi keadilan; orang yang tulus akan memandang wajah-Nya.

Bait Pengantar Injil
Alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 16:7,13)
Aku akan mengutus Roh Kebenaran kepadamu, sabda Tuhan. Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran.
  
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (21:20-25)
"Dialah murid, yang telah menuliskan semuanya ini, dan kesaksiannya itu benar."
  Setelah Yesus yang bangkit berkata kepada Petrus, “Ikutlah Aku,” Petrus berpaling dan melihat bahwa murid yang dikasihi Yesus sedang mengikuti mereka, yaitu murid yang pada waktu mereka sedang makan bersama duduk dekat Yesus; dia inilah yang berkata, “Tuhan, siapakah dia yang akan menyerahkan Engkau?”
Ketika Petrus melihat murid itu, ia berkata kepada Yesus, “Tuhan, apakah yang akan terjadi dengan dia ini?”
Jawab Yesus, “Jikalau Aku menghendaki, supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu. Tetapi engkau, ikutlah Aku.”
Maka tersebarlah kabar di antara saudara-saudara itu, bahwa murid itu tidak akan mati. Tetapi Yesus tidak mengatakan kepada Petrus, bahwa murid itu tidak akan mati, melainkan, “Jikalau Aku menghendaki supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu.”
Dialah murid, yang memberi kesaksian tentang semuanya ini, dan yang telah menuliskannya; dan kita tahu, bahwa kesaksiannya itu benar. Masih banyak hal-hal lain lagi yang diperbuat oleh Yesus, tetapi jikalau semuanya itu harus dituliskan satu persatu, maka agaknya dunia ini tidak dapat memuat semua kitab yang harus ditulis itu.
Demikianlah Injil Tuhan kita!
Renungan:
Yesus mempunyai cara tersendiri untuk menunjukkan kasihNya kepada murid yang dikasihiNya. Petrus yang tahu Yesus mengasihi murid tersebut menanyakan bagaimana dengan murid tersebut. Dan jawaban Yesus sangat keren,”Itu bukan urusanmu.” It’s not your bussiness, kalau istilah sekarang.  Tanpa ragu Yesus menunjukkan bagaimana Yesus mengasihi seseorang, bahkan mungkin itu mendatangkan kecemburuan bagi murid yang lain, Yesus tetap tenang saja.
Maka, saya yakin, Yesus juga mempunyai caraNya tersendiri dalam mengasihi masing-masing dari kita. Entah dari mana Yesus menilaiNya, kemudian menunjukkan cintaNya, tidak bisa dibandingkan satu dengan yang lain.
Namun secara manusiawi, ketika kita menunjukkan cinta dan perhatian yang besar kepada seseorang dengan disertai ketulusan hati, maka orang yang kita cintai tersebut pastilah tersentuh hatinya, dan semoga saja membalas cinta kita. Masih dengan kata semoga, karena kita tidak bisa memaksa seseorang untuk membalas sepadan dengan cinta yang kita berikan.
Demikian juga kita berharap pada Yesus. Dengan makin menunjukkan cinta kita kepadaNya, semoga saja Yesus membalas cinta kita. Bagaimana cara menunjukkan cinta kita kepadaNya? Dengan menaati apa yang diperintahkanNya, yaitu mencintai Tuhan Allah dengan segenap hati, dan mencintai sesama manusia, seperti kita mencintai diri sendiri.
Dan sebenarnya, jauh sebelum kita mulai menunjukkan cinta kepadaNya, Tuhan Yesus sudah lebih dahulu mencintai, bahkan rela mengorbankan nyawaNya demi kita. Murid yang dikasihi itu berkata,”Tidak ada cinta yang lebih besar, daripada cinta dari Seseorang yang rela mengorbankan nyawaNya bagi sahabat-sahabatNya”. 
Semoga kita bisa sama seperti Rasul Yohanes, yang sangat terharu dengan kasih Yesus, dan ingin selalu berada di dekatNya. Semoga kita juga bisa merasakan betapa indah, dan dalam, dan hebatnya cinta Tuhan pada kita, sehingga kita ingin sekali selalu berada di dekatNya.
Doa:
Tuhan Yesus, aku bersujud syukur kepadaMu, atas cinta yang begitu besar, yang tak ternilai dan terukur yang sudah Engkau berikan kepadaku. Tiada layak dan pantas aku menerimaNya.
Tuhan Yesus, ajari aku membalas cintaMu dengan melakukan hal-hal yang berkenan bagiMu. Ajarilah aku Yesus, utuslah Roh Kudus membimbing segala pikiran, perkataan, dan tindakanku.
Segala hormat dan pujian bagiMu, Yesus, kini selalu dan sepanjang masa. Amin. 


Jumat, 29 Mei 2020

Gembalakanlah Domba-dombaKu

Sumber : renunganpdkk.blogspot.com
Bacaan dari Kisah Para Rasul (25:13-21)
"Yesus telah mati, tetapi dengan yakin Paulus mengatakan, bahwa Ia hidup."
Waktu Paulus ditahan dalam penjara di kota Kaisarea, datanglah Raja Agripa dengan Bernike ke Kaisarea untuk mengadakan kunjungan kehormatan kepada Gubernur Festus.
Karena mereka beberapa hari lamanya tinggal di situ, Festus memaparkan perkara Paulus kepada raja itu, katanya, "Di sini ada seorang tahanan yang ditinggalkan Gubernur Feliks pada waktu dia pergi. Ketika aku berada di Yerusalem, imam-imam kepala dan tua-tua orang Yahudi mengajukan dakwaan terhadap orang itu dan meminta supaya ia dihukum.
Aku menjawab mereka, bahwa bukanlah kebiasaan pada orang-orang Roma untuk menyerahkan seorang terdakwa sebagai suatu anugerah sebelum ia dihadapkan dengan orang-orang yang menuduhnya dan diberi kesempatan untuk membela diri terhadap tuduhan itu. Karena itu mereka turut bersama-sama dengan aku ke mari.
Pada keesokan harinya aku segera mengadakan sidang pengadilan dan menyuruh menghadapkan orang itu. Tetapi ketika para pendakwa berdiri di sekelilingnya, mereka tidak mengajukan suatu tuduhan pun tentang perbuatan jahat, seperti yang telah aku duga.
Mereka hanya berselisih paham dengan dia tentang soal-soal agama mereka, dan tentang seorang yang bernama Yesus, yang sudah mati, tetapi dengan yakin Paulus mengatakan bahwa Ia hidup. Karena aku ragu-ragu bagaimana harus memeriksa perkara-perkara seperti itu, aku menanyakan apakah Paulus mau pergi ke Yerusalem, supaya perkaranya dihakimi di situ. Tetapi Paulus naik banding, Ia minta, supaya ia tinggal dalam tahanan, dan menunggu sampai perkaranya diputuskan oleh Kaisar. Karena itu aku menyuruh menahan dia sampai aku dapat mengirim dia kepada Kaisar."
Demikianlah sabda Tuhan
Mazmur Tanggapan
Puji, jiwaku, nama Tuhan, jangan lupa pengasih Yahwe.
Ayat. (Mzm 103:1-2.11-12.19-20ab; Ul: 19a, 2/4)
1. Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah Tuhan, hai jiwaku, janganlah lupa akan segala kebaikan-Nya!
2. Setinggi langit dari bumi, demikianlah besarnya kasih setia Tuhan atas orang-orang yang takwa kepada-Nya! Sejauh timur dari barat, demikianlah pelanggaran-pelanggaran kita dibuang-Nya.
3. Tuhan sudah menegakkan takhta-Nya di surga dan kerajaan-Nya berkuasa atas segala sesuatu. Pujilah Tuhan, hai malaikat-malaikat-Nya, agungkanlah Dia hai pahlawan-pahlawan perkasa.

Bait Pengantar Injil
Alleluya
Ayat. (Yoh 14:26)
Roh Kudus akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu; Ia akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (21:15-19)
"Gembalakanlah domba-domba-Ku!"
Yesus yang telah bangkit menampakkan diri kepada murid-murid-Nya. Sesudah mereka sarapan, Yesus berkata kepada Simon Petrus, "Simon anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih daripada mereka ini?"
Jawab Petrus kepada-Nya, "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya, "Gembalakanlah domba-domba-Ku!"
Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya, "Simon anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Jawab Petrus kepada-Nya, "Benar, Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya, "Gembalakanlah domba-domba-Ku!"
Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya, "Simon anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya, "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu! Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya, "Gembalakanlah domba-domba-Ku!"
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika masih muda engkau sendiri mengikat pinggangmu dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki. Tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu, dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki."
Hal ini dikatakan Yesus untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus, "Ikutlah Aku."
Demikianlah Injil Tuhan.
Renungan:
Saya membayangkan bagaimana saat Yesus berbincang secara serius dengan Simon Petrus. Sampai tiga kali Yesus menanyakan hal yang sama kepada Petrus, dengan kalimat yang sama. Mungkin diucapkan dengan penuh cinta sekaligus wibawa. Dan Petrus menjawab dengan mantap, penuh hormat, dan mungkin agak bingung juga pada pertanyaan kedua dan ketiga, karena Yesus menanyakan hal yang sama sampai tiga kali.
Yesus bertanya sampai tiga kali, karena ingin melihat kesungguhan hati Petrus, termasuk segala resiko yang nanti harus ia tanggung sehubungan dengan tugas yang diembannya. Resiko, penderitaan dan kematian yang harus ia jalani kelak.
Petrus dan Paulus sama sekali tidak mempunyai keraguan dalam mengikuti Yesus. Mereka pun menanggung segala resiko dan penderitaan tetap dengan hati penuh cinta dan bahkan sukacita, karna diperkenankan menderita demi nama Yesus. Penderitaan dalam mata manusia, namun hati tetap dipenuhi damai dan sukacita. Hal ini hanya bisa terjadi karena Petrus dan Paulus sudah memasrahkan sepenuhnya hidup mereka untuk Kristus.
Mampukah kita bersikap demikian? Kalau belum mampu, biarlah Roh Kudus sendiri yang menguatkan dan memampukan kita.
Doa:
Ya Yesusku, menjadi pengikutMu, tidak bisa hanya setengah-setengah. Engkau ingin aku mengikutiMu dengan sepenuh hati, termasuk bersedia menanggung segala resiko yang harus kami tanggumg karna jadi pengikutMu.
Utuslah Roh Kudus, menguatkan dan membimbing langkah-langkah kami selalu. Segala hormat dan pujian bagimu sekarang, dan sepanjang segala masa. Amin.




Kamis, 28 Mei 2020

Amanat Terakhir Yesus-7

Sumber: https://www.wikiwand.com
Bacaan dari Kisah Para Rasul (22:30.23:6-11)
"Kuatkanlah hatimu, pergilah bersaksi di Roma."
Setelah Paulus ditangkap di Kota Yerusalem, kepala pasukan ingin mengetahui dengan teliti apa yang dituduhkan orang-orang Yahudi kepada Paulus. Karena itu ia menyuruh mengambil Paulus dari penjara dan memerintahkan supaya imam-imam kepala dan seluruh Mahkamah Agama berkumpul.
Lalu ia membawa Paulus dari markas dan menghadapkannya kepada mereka. Paulus tahu bahwa sebagian dari mereka itu termasuk golongan orang Saduki dan sebagian termasuk golongan orang Farisi.
Oleh karena itu ia berseru dalam Mahkamah Agama itu, katanya, "Hai Saudara-saudaraku, aku adalah orang Farisi, keturunan orang Farisi; aku dihadapkan ke Mahkamah ini, karena aku mengharapkan kebangkitan orang mati."
Ketika Paulus berkata demikian, timbullah perpecahan antara orang-orang Farisi dan orang-orang Saduki, dan terbagi-bagilah orang banyak itu. Sebab orang-orang Saduki mengatakan, bahwa tidak ada kebangkitan, dan tidak ada malaikat atau roh, tetapi orang-orang Farisi mengakui kedua-duanya. Maka terjadilah keributan besar.
Beberapa ahli Taurat dari golongan Farisi tampil ke depan dan membantah dengan keras, katanya, "Kami sama sekali tidak menemukan sesuatu yang salah pada orang ini! Barangkali ada roh atau malaikat yang telah berbicara kepadanya."
Maka terjadilah perpecahan besar, sehingga kepala pasukan takut, kalau-kalau mereka akan mengoyak-ngoyak Paulus. Karena itu ia memerintahkan pasukan supaya turun ke bawah dan mengambil Paulus dari tengah-tengah mereka lalu membawanya ke markas.
Pada malam berikutnya Tuhan datang berdiri di sisi Paulus dan berkata kepadanya, "Kuatkanlah hatimu, sebab sebagaimana engkau dengan berani telah bersaksi tentang Aku di Yerusalem, demikian jugalah hendaknya engkau pergi bersaksi di Roma."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Jagalah aku, ya Tuhan, sebab pada-Mu aku berlindung.
Ayat. (Mzm 16:1-2.5.7-8.9-10.11; R: 5a)
1. Jagalah aku ya Allah, sebab pada-Mu aku berlindung. Aku berkata kepada Tuhan, "Engkaulah Tuhanku, Engkau bagian warisan dan pialaku, Engkau sendirilah yang meneguhkan bagian yang diundikan kepadaku."
2. Aku memuji Tuhan yang telah memberikan nasihat kepadaku, pada waktu malam aku diajar oleh hati nuraniku. Aku senantiasa memandang kepada Tuhan karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.
3. Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorai, dan tubuhku akan diam dengan tentram; sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati dan tidak membiarkan orang kudus-Mu melihat kebinasaan.
4. Engkau memberitahukan kepadaku, ya Allah, jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat yang abadi.

Bait Pengantar Injil
Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 17:23)
Semoga mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, ada di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, supaya dunia percaya bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (17:20-26)
Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu.
Dalam perjamuan malam terakhir, Yesus menengadah ke langit dan berdoa bagi para pengikut-Nya, "Bapa yang kudus, bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka; supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, ada di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.
Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu. Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku, supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku, dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku.
Ya Bapa, Aku mau supaya di mana pun Aku berada, mereka juga berada bersama-sama dengan Aku, yakni mereka yang telah Engkau berikan kepada-Ku, agar mereka memandang kemuliaan-Ku yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab Engkau telah mengasihi Aku sebelum dunia dijadikan.
Ya Bapa yang adil, memang dunia tidak mengenal Engkau, tetapi Aku mengenal Engkau, dan mereka ini tahu, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku; dan Aku telah memberitahukan nama-Mu kepada mereka dan Aku akan memberitahukannya, supaya kasih yang Engkau berikan kepada-Ku ada di dalam mereka dan Aku di dalam mereka."
Demikianlah Injil Tuhan
Renungan:
Dalam bacaan-bacaan Injil beberapa hari terakhir, Yesus berdoa kepada Allah Bapa untuk para muridNya. Namun saat ini, hari ini Yesus berdoa kepada Allah Bapa untuk orang-orang yang percaya pada apa yang diajarkan para murid. Supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, ada di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.
Agar kita semua menjadi satu di dalam Kristus, dan bersatu dengan Yesus Kristus berarti bersatu dengan Bapa, karena Bapa di dalam Yesus, Yesus di dalam Bapa. Agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku, dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku.
Bapa, Yesus, kita, bersatu, dan kasih serta kemuliaan akan diberikan Bapa melalui Yesus kepada kita.
Indah sekali yang didoakan Yesus kepada kita. Maka semoga kita berpegang teguh padaNya, mantap menjalankan segala ajaran dan amanatnya, karena Tahu Yesus bersama kita, dan Roh Kudus sendiri yang akan membimbing kita.
Doa:
Yesusku, semoga aku selalu bersatu denganMu. Jangan ijinkan sesuatupun memisahkan aku daripadaMu. Amin.