Kamis, 30 Juni 2022

"Percayalah, anak-Ku, dosamu sudah diampuni."

Sumber:https://bit.ly/3y4BuUt

 Bacaan dari Kitab Amos (7:10-17)

"Pergilah, bernubuatlah terhadap umat-Ku."

Sekali peristiwa Amazia, imam di Betel, menyuruh orang menghadap Yerobeam, raja Israel, dengan pesan, “Amos telah mengadakan persepakatan melawan Tuanku di tengah-tengah kaum Israel.

Negeri ini tidak dapat menahan segala perkataannya. Sebab beginilah kata Amos, ‘Yerobeam akan mati terbunuh oleh pedang dan Israel pasti pergi dari tanahnya sebagai orang buangan’.”

Lalu berkatalah Amazia kepada Amos, “Hai Pelihat, pergilah, enyahlah ke tanah Yehuda! Carilah di sana makananmu! Dan bernubuatlah juga di sana! Tetapi jangan lagi bernubuat di Betel, sebab Betel adalah tempat kudus raja dan bait suci kerajaan.”

Jawab Amos kepada Amazia, “Aku ini bukan nabi, dan bukan pula termasuk golongan para nabi, melainkan hanya seorang peternak dan pemungut buah ara hutan. Tetapi Tuhanlah yang mengambil aku dari pekerjan menggiring kambing domba;

Tuhan bersabda kepadaku, ‘Pergilah, bernubuatlah terhadap umat-Ku Israel.’ Maka sekarang dengarkanlah sabda Tuhan, Engkau berkata, ‘Janganlah bernubuat menentang Israel, dan jangan ucapkan perkataan menentang keturunan Ishak.’

Sebab itu beginilah sabda Tuhan, ‘Isterimu akan bersundal di kota, dan anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan tewas oleh pedang. Tanahmu akan dibagi-bagikan dengan memakai tali pengukur. Engkau sendiri akan mati di tanah yang najis, dan Israel pasti pergi dari tanahnya sebagai orang buangan’.”

Mazmur Tanggapan 

Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah Roh dan kehidupan

Ayat. (Mzm 9:8.9.10.11; R:10)

1. Taurat Tuhan itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan Tuhan itu teguh, memberikan hikmat kepada orang bersahaja.

2. Titah Tuhan itu tepat, menyukakan hati; perintah Tuhan itu murni, membuat mata ceria.

3. Takut akan Tuhan itu suci, tetap untuk selama-lamanya; hukum-hukum Tuhan itu benar, adil selalu.

4. Lebih indah daripada emas, bahkan daripada emas tua; dan lebih manis daripada madu, bahkan dari madu tetesan dari sarang lebah.

Bait Pengantar Injil

Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya

Ayat. (2Kor 5:19)

Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya dalam diri Kristus dan mempercayakan warta perdamaian kepada kita.

Inilah Injil Suci menurut Matius (9:1-8)

"Mereka memuliakan Allah karena telah memberikan kuasa sedemikian besar kepada manusia."

Pada suatu hari Yesus naik ke dalam perahu lalu menyeberang. Kemudian sampailah Ia ke kota-Nya sendiri. Maka dibawalah kepada-Nya seorang lumpuh yang terbaring di tempat tidurnya.

Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada si lumpuh, "Percayalah, anak-Ku, dosamu sudah diampuni."

Maka berkatalah beberapa ahli Taurat dalam hatinya, "Ia menghujat Allah!" Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka, lalu berkata, "Mengapa kalian memikirkan hal-hal yang jahat dalam hatimu? Manakah yang lebih mudah, mengatakan, 'Dosamu sudah diampuni' atau mengatakan, 'Bangunlah dan berjalanlah'?

Tetapi supaya kalian tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa," lalu berkatalah Ia kepada si lumpuh, "Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu, dan pulanglah ke rumahmu!"

Dan orang itu pun bangun, lalu pulang. Maka orang banyak yang melihat hal itu takut, lalu memuliakan Allah, karena Ia telah memberi kuasa demikian besar kepada manusia.

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan:

Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada si lumpuh, "Percayalah, anak-Ku, dosamu sudah diampuni."

Karena iman, seorang yang lumpuh itu mendapatkan tiga karunia. Pertama, ia bertemu dengan Yesus. Yesus mendekatinya. Ini adalah hal yang sangat dekat dan luar biasa. Tidak semua orang bisa mengalami pertemuan secara dekat dengan Yesus.

Kedua, Yesus berkata, dosanya diampuni. Ini adalah hal luar biasa pula. Pasti ia mempunyai dosa, dan siapa tahu pula ia mempunyai dosa berat, namun Yesus karena melihat imannya, Yesus mengatakan bahwa dosanya telah diampuni Allah.

Ketiga, apa yang selama ini ia keluhkan, ia harapkan, ia damba, dikabulkan oleh Tuhan Yesus, yaitu lumpuhnya diambil oleh Tuhan, sehingga ia bisa berjalan kembali. Suatu kesembuhan yang sudah lama ia rindukan.

Jadi orang itu mendapat tiga hal luar biasa, ia bertemu dengan Yesus sendiri, dosanya diampuni, dan lumpuhnya disembuhkan sehingga ia bisa berdiri kembali. Dan itu semua bisa terjadi karena imannya yang besar kepada Tuhan.

Sebesar apakah iman dan kepercayaan kita pada Tuhan? Kalau kita sangat percaya kepadaNya, maka tidak ada hal mustahil yang tidak bisa Tuhan lakukan. Bahkan dosa kita yang berat pun, Tuhan berkenan mengampuni. Dan apa yang selama ini menjadi pengharapan kita, Tuhan akan mengabulkannya dengan sangat indah dan luar biasa!

Action:

Meningkatkan iman dan kepercayaan kepada Tuhan.

Doa:

Tuhan Yesus, aku membayangkan seandainya aku yang sekarang sedang berada di dekatMu. Engkau berkata kepadaku,”Dosamu diampuni, dan bangkitlah kembali”. Yesusku betapa indah perkataanMu ini.

Tambahkanlah imanku kepadaMu Yesusku, agar aku Engkau perkenankan mengalami hal seindah ini.

Segala hormat dan pujian bagiMu, kini selalu dan segala abad. Amin. 

Rabu, 29 Juni 2022

"Engkau adalah Petrus, kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Surga."

 

                                                              sumber : renunganpagi.id

Bacaan dari Kisah Para Rasul (12:1-11)      

"Sekarang benar-benar tahulah aku bahwa Tuhan telah menyuruh malaikat-Nya dan menyelamatkan aku dari tangan Herodes."

Waktu terjadi penganiayaan terhadap jemaat, Raja Herodes mulai bertindak dengan keras terhadap beberapa orang dari jemaat. Ia menyuruh membunuh Yakobus, saudara Yohanes, dengan pedang. Ketika ia melihat bahwa hal itu menyenangkan hati orang Yahudi, ia melanjutkan perbuatannya itu dan menyuruh menahan Petrus.

Waktu itu hari raya Roti Tidak Beragi. Setelah Petrus ditangkap, Herodes menyuruh memenjarakannya di bawah penjagaan empat regu, masing-masing terdiri dari empat prajurit. Maksudnya ialah, supaya sehabis Paskah ia menghadapkannya ke depan orang banyak. Demikianlah Petrus ditahan di dalam penjara. Tetapi jemaat dengan tekun mendoakannya kepada Allah.

Pada malam sebelum Herodes menghadapkannya kepada orang banyak, Petrus tidur di antara dua orang prajurit, terbelenggu dengan dua rantai. Selain itu prajurit-prajurit pengawal sedang berkawal di muka pintu.

Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan dekat Petrus, dan cahaya bersinar dalam ruang itu. Malaikat itu menepuk Petrus untuk membangunkannya. Kata malaikat itu, “Bangunlah segera!” Maka gugurlah rantai itu dari tangan Petrus.

Lalu kata malaikat itu kepadanya, “Ikatlah pinggangmu dan kenakanlah sepatumu!” Petrus pun berbuat demikian. Lalu malaikat itu berkata kepadanya, “Kenakanlah jubahmu dan ikutlah aku!” Lalu ia mengikuti malaikat itu keluar, dan ia tidak tahu bahwa apa yang dilakukan malaikat itu sungguh-sungguh terjadi; sangkanya ia melihat suatu penglihatan.

Setelah mereka melalui tempat kawal pertama dan tempat kawal kedua, sampailah mereka ke pintu gerbang besi yang menuju ke kota. Pintu itu terbuka dengan sendirinya bagi mereka. Sesudah tiba di luar, mereka berjalan sampai ke ujung jalan, dan tiba-tiba malaikat itu meninggalkan dia.

Dan setelah sadar akan dirinya, Petrus berkata, “Sekarang benar-benar tahulah aku bahwa Tuhan telah menyuruh malaikat-Nya dan menyelamatkan aku dari tangan Herodes dan dari segala sesuatu yang diharapkan orang Yahudi.”

Mazmur Tanggapan

Tuhan telah melepaskan daku dari segala kegentaranku

Ayat. (Mzm 34:2-3.4-5.6-7.8-9; Ul: 2/4)

1. Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya selalu ada di dalam mulutku. Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarkan dan bersukacita.

2. Muliakanlah Tuhan bersama dengan daku, marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya. Aku telah mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan daku dari segala kegentaranku.

3. Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya, maka mukamu akan berseri-seri dan tidak akan malu tersipu-sipu. Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengarkan; Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya!

4. Malaikat Tuhan berkemah di sekeliling orang-orang yang bertakwa, lalu meluputkan mereka. Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!

Bacaan dari Surat kedua Rasul Paulus kepada Timotius (4:6-8.17-18)

"Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran."

Saudaraku terkasih, darahku sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan, dan saat kematianku sudah dekat. Aku telah mengakhiri pertandingan dengan baik, aku telah mencapai garis akhir, dan aku telah memelihara iman.

Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; bukan hanya kepadaku, tetapi juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya.

Tuhan telah mendampingi aku dan menguatkan aku, supaya dengan perantaraanku Injil diberitakan dengan sepenuhnya dan semua orang bukan Yahudi mendengarkannya.

Dengan demikian aku lepas dari mulut singa. Tuhan akan melepaskan daku dari setiap usaha yang jahat. Dia akan menyelamatkan aku, sehingga aku masuk ke dalam Kerajaan-Nya di surga. Bagi-Nyalah kemuliaan selama-lamanya! Amin.

Bait Pengantar Injil

Alleluya, alleluya, alleluya

Ayat. (Mat 16:18)

Engkau adalah Petrus, dan di atas batu karang ini akan Kudirikan Gereja-Ku, dan alam maut tidak akan menguasainya.

Inilah Injil Suci menurut Matius (16:13-19)

"Engkau adalah Petrus, kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Surga."

Sekali peristiwa Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi. Ia bertanya kepada murid-murid-Nya, “Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?” Jawab mereka, “Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia, dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi.”

Lalu Yesus bertanya kepada mereka, “Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?” Maka jawab Simon Petrus, “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!”

Kata Yesus kepadanya, “Berbahagialah engkau Simon bin Yunus, sebab bukan manusia yang mengatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di surga.

Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus, dan di atas batu karang ini akan Kudirikan Gereja-Ku, dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Surga, dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di surga.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan:

Pada hari ini kita memperingati dua tokoh besar peletak dasar dan pilar gereja. Mereka adalah Santo Petrus dan Paulus. Mereka adalah orang-orang yang dipilih Tuhan Allah sebagai penerus pewartaan Keselamatan dariNya.

Sebagai orang-orang pilihan Tuhan, apakah mereka berasal dari tokoh-tokoh penting dunia? Tidak! Bahkan salah satu dari mereka tadinya adalah musuh Yesus.

Pertama Santo Petrus, ia adalah seorang nelayan sederhana. Setiap hari ia menjaring ikan sebagai mata pencahariannya. Saat Yesus melihat dia, (atau mungkin Yesus juga sudah tahu siapa yang harus Ia cari, maka Ia memang mencari dan mendatangi Petrus?) Yesus berkata, “Mari, ikutlah Aku”. Dan apa yang dilakukan Petrus? Tanpa ba bi bu, tanpa pulang untuk minta ijin dulu, ia meninggalkan semuanya dan mengikuti Yesus.

Lalu dalam perjalanan sebagai murid Yesus, apakah ia murid yang setia? Tidak juga, karna ia pernah menyangkal Yesus tiga kali demi mengamankan dirinya. Namun setelah itu, ia menyesal dan sangat menyesal, dan kemudia ia menjadi sangat militan, membela dan mewartakan Yesus di mana-mana.

Kedua, Santo Paulus, ia adalah musuh para pengikut Yesus. Ia mencari, memburu, dan menangkap mereka. Namun di tengah perjalanan, cahaya Ilahi menyinarinya, dan Yesus menampakkan diri padanya, dan sejak saat itu, ia dipakai oleh Tuhan untuk mewartakan Yesus Kristus.

Lalu dalam perjuangan mereka sebagai pewarta kabar keselamatan, tidak sedikit bahkan banyak sekali mereka mengalami penderitaan. Penjara rumah mereka yang kedua. Apakah Tuhan Allah meninggalkan mereka? Tidak! Dalam setiap kerja pewartaan, mereka tidak surut semangat, hati mereka tetap berkobar-kobar, Roh Kudus selalu menyertai mereka. Dan mukjizat demi mukjizat mereka alami. Petrus yang berada dalam penjara, tiba-tiba didatangi malaikat yang menuntunnya keluar dari penjara. Dan itu benar terjadi. Malam sebelum ia akan dibunuh oleh Herodes, ia sudah berada di tengah kota. Petrus tadinya mengira ini adalah mimpi atau penglihatan saja, namun nyatanya itu benar terjadi. Ia tidak lagi dalam penjara!

Demikian juga Paulus, berkali-kali ia diselamatkan oleh Tuhan saat berada dalam penjara. Dan hatinya tidak pernah surut, walau ia sering mengalami pengejaran, ditangkap dan disiksa.

Lalu bagaimana dengan kematian mereka? Apakah mereka meninggal dengan dpenuhi taburan bunga dan penghormatan dari orang-orang? Iring-iringan jenasah yang penjang mengantar mereka ke pembaringan terakhir? Itu semua tidak terjadi! Mereka meninggal dengan cara keji, Petrus disalib dengan kaki di atas, dan Paulus dibunuh di Roma. Mengapa mereka harus meninggal dengan cara demikian, demikian batin saya. Kenapa sampai pada kematiannya pun Tuhan Allah seakan tiada henti memberi cobaan pada mereka?

Namun apa kata Paulus, saat ia merasa bahwa ajalnya sudah dekat, ia berkata bahwa waktunya hampir tiba. Ia bersyukur bahwa ia kuat dan setia dalam iman, dan mahkota kebenaran sebentar lagi boleh ia kenakan. Kata Paulus :

Tuhan telah mendampingi aku dan menguatkan aku, supaya dengan perantaraanku Injil diberitakan dengan sepenuhnya dan semua orang bukan Yahudi mendengarkannya. Dengan demikian aku lepas dari mulut singa. Tuhan akan melepaskan daku dari setiap usaha yang jahat. Dia akan menyelamatkan aku, sehingga aku masuk ke dalam Kerajaan-Nya di surga. Bagi-Nyalah kemuliaan selama-lamanya! Amin.

Maka saya percaya, tentang kehidupan setelah kematian. Petrus dan Paulus meninggal dengan cara keji. Namun akankah mereka terus berada dalam kenistaan seperti ini? Tidak! Mahkota kemuliaan kekal menunggu mereka di surga. Dan Petrus menjadi pemegang kunci kerajaan surga. Ia yang berwenang membuka atau menutup pintu surga bagi orang-orang yang sudah meninggal.

“Engkau adalah Petrus, dan di atas batu karang ini akan Kudirikan Gereja-Ku, dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Surga, dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di surga.”

Action:

Meneladan semangat dan cara hidup Petrus dan Paulus sebagai pewarta Injil Tuhan.

Doa:

Tuhan, terima kasih Engkau sudah memilih orang-orang yang tepat Petrus dan Paulus sebagai alat pewarta kasihMu. Semoga kami bisa meneladan sikap dan cara hidup mereka dalam mengabdiMu. Setia, bertekun dalam kebenaran sampai akhir.

Terima kasih Santo Petrus dan Paulus, berkat Anda, Gereja terus berkembang sampai saat ini dan akan terus ada sampai masa mendatang. Amin.

Selasa, 28 Juni 2022

"Lalu bangunlah Yesus menghardik angin dan danau"

Sumber:https://bit.ly/3u6BamR 

Bacaan dari Nubuat Amos (3:1-8; 4:11-12)

Sebab itu Aku akan menghukum kalian karena kesalahanmu

Hai orang Israel, dengarkanlah sabda Tuhan tentang dirimu ini, tentang segenap kaum yang telah Kutuntun ke luar dari tanah Mesir. Beginilah sabda-Nya, “Hanya kalian yang Kupilih dari segala kaum di muka bumi. Sebab itu Aku akan menghukum kalian karena kesalahanmu.

Berjalankah dua orang bersama-sama jika mereka belum berjanji? Mengaumkah seekor singa di hutan apabila tidak mendapat mangsa? Bersuarakah singa muda dari sarangnya, jika belum menangkap apa-apa? Jatuhkah seekor burung ke dalam perangkap di tanah, apabila tidak ada jerat di sana? Membingkaskah perangkap, jika tidak ada yang ditangkap? Adakah sangkakala ditiup di suatu kota, dan orang-orang tidak gemetar? Adakah terjadi malapetaka di suatu kota, dan bukan Tuhan yang melakukannya.

Sungguh, Tuhan Allah tidak berbuat sesuatu tanpa menyatakan keputusan-Nya kepada hamba-hamba-Nya, para nabi. Singa telah mengaum, siapakah yang tidak takut? Tuhan Allah telah bersabda, siapakah yang tidak bernubuat?

Aku telah menjungkirbalikkan kota-kotamu seperti Allah menjungkirbalikkan Sodom dan Gomora, sehingga kalian menjadi seperti puntung yang ditarik dari kebakaran. Namun kalian tidak berbalik kepada-Ku. Sebab itu demikianlah akan Kulakukan kepadamu, hai Israel. Oleh karena Aku akan melakukan yang demikian kepadamu, maka bersiap-siaplah untuk bertemu dengan Allah, hai Israel.”

Mazmur Tanggapan

Tuhan, tuntunlah aku dalam keadilan-Mu.

Ayat. (Mzm 5:5-6.7.8)

1. Engkau bukanlah Allah yang berkenan akan kefasikan; orang jahat takkan menumpang pada-Mu. Pembual tidak akan tahan di depan mata-Mu; Engkau benci terhadap semua orang yang melakukan kejahatan.

2. Engkau membinasakan orang-orang yang berkata bohong, Tuhan jijik melihat penumpah darah dan penipu.

3. Tetapi aku, berkat kasih setia-Mu yang besar, aku akan masuk ke dalam rumah-Mu, sujud menyembah ke arah bait-Mu yang kudus dengan takut akan Engkau.

Bait Pengantar Injil

Alleluya

Ayat. Aku menanti-nantikan Tuhan, jiwaku mengharapkan sabda-Nya. 

Inilah Injil Suci menurut Matius (8:23-27)

Mengapa kalian takut, hai orang yang kurang percaya!”

Pada suatu hari Yesus naik ke dalam perahu, dan murid-murid-Nya mengikuti Dia. Sekonyong-konyong mengamuklah angin ribut di danau itu, sehingga perahu ditimbus gelombang. Tetapi Yesus tidur. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia, katanya, “Tuhan, tolonglah, kita binasa!”

Yesus berkata kepada mereka, “Mengapa kalian takut, hai orang yang kurang percaya!” Lalu bangunlah Yesus menghardik angin dan danau.

Maka danau menjadi teduh sekali. Dan heranlah orang-orang itu, katanya, “Orang apakah Dia ini, sehingga angin dan danau pun taat kepada-Nya?”

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan:

Dalam bacaan hari ini, Allah begitu murka pada umat Israel, hingga Allah mengancam untuk menghancurkan mereka. Ada alasan yang kuat mengapa Allah akhirnya bersikukuh menghancurkan mereka.

Pertama, karena umat Israel adalah umat pilihan Allah. “Hanya kalian yang Kupilih dari segala kaum di muka bumi. Sebab itu Aku akan menghukum kalian karena kesalahanmu”.

Jadi, seperti kita kecewa pada tingkah polah seorang yang kita kasihi, kecewa itu bisa meninggalkan luka yang dalam, bahkan bisa menjadi sebuah trauma. Terlebih apa yang sudah dilakukan Allah bagi umat Israel. Sudah sangat sering Allah menyelamatkan umat Israel. Mulai dari membebaskan mereka dari perbudakan orang Mesir, hingga menuntun mereka sampai di tanah Kanaan dengan perantaraan para nabi.

Namun balasan umat Israel, mereka mudah mengeluh, mereka mudah berpaling. Baru saat terjadi sesuatu yang membahayakan, mereka baru berbalik lagi kepada Allah. Namun kemudian mereka mengulangi lagi, dan pada akhirnya mereka menyembah berhala, dan hidup mereka jauh dari Tuhan Allah.

Tidak kurang-kurang Allah dalam mengasihani dan menerima pertobatan mereka. Namun ketika pada akhirnya mereka berpaling dan tidak mau mendengar ajakan pertobatan dari para nabi, Allah pun menjadi murka. Ancaman akan murka Allah itu sudah diberitahu oleh para nabi kepada mereka, namun mereka tidak mengindahkannya.  

Sungguh, Tuhan Allah tidak berbuat sesuatu tanpa menyatakan keputusan-Nya kepada hamba-hamba-Nya, para nabi. Singa telah mengaum, siapakah yang tidak takut? Tuhan Allah telah bersabda, siapakah yang tidak bernubuat? Akhirnya terjadilah kehancuran umat Israel oleh karena perbuatan mereka sendiri.

Pada kita juga, pastinya Allah sudah mengingatkan apabila kita telah melangkah di jalan yang salah. Peringatan atau nasehat itu bisa dari keluarga, saudara, sahabat, atau dari kejadian-kejadian yang semestinya mengingatkan kita untuk kembali kepada Allah. Namun kita sering tidak mengindahkannya. Akankah Allah juga menjadi murka kepada kita?

Dalam Injil hari ini, dikisahkan tentang para murid yang terombang ambing di atas perahu karena angin ribut. Gelombang besar menimbus perahu.

Murid-murid berteriak kepadaNya, “Tuhan, tolonglah, kita binasa!”

Kata Yesus, “Mengapa kalian takut, hai orang yang kurang percaya!” Lalu bangunlah Yesus menghardik angin dan danau. Maka danau menjadi teduh sekali.

Dalam gelombang besar hidup kita, dalam masalah-masalah besar yang sedang kita hadapi, kepercayaan kita akan pertolongan Tuhan sering menjadi goyah. Kita bertanya-tanya, di mana Tuhan saat ini, saat kita diombang-ambingkan oleh masalah genting.

Mungkin Yesus melihat kita dan berkata juga,“Mengapa kalian takut, hai orang yang kurang percaya!”

Action:

Percaya, percaya sepenuhnya kepada Allah.

Berusaha menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya.

Doa:

Yesusku, kepadaMu aku percayakan kehidupanku yang tengah terombang ambing. Aku percaya, Engkau akan mengubah ombang-ambing gelombang kehidupanku menjadi jalan kehidupan yang indah dan penuh ketenangan.

Hanya kepadaMu Tuhan, kupercayakan kehidupan kami. Kami tahu, Engkau akan selalu menolong kami. Segala hormat dan pujian bagiMu, kini selalu dan sepanjang segala abad. Amin. 

Minggu, 26 Juni 2022

"Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk membaringkan kepalaNya

Sumber:https://bit.ly/3NnMO3w

Bacaan dari Nubuat Amos (2:6-10.13-16)

 "Mereka menginjak-injak kepala orang lemah ke dalam debu."

  Beginilah sabda Tuhan, “Karena tiga perbuatan jahat Israel , bahkan empat, Aku tidak akan menarik kembali keputusan-Ku. Sebab mereka telah menjual orang benar untuk mendapatkan uang, dan orang miskin karena sepasang kasut. 

Mereka menginjak-injak kepala orang lemah ke dalam debu dan membelokkan jalan orang sengsara. Anak dan ayah pergi menjamah perempuan muda yang sama, sehingga melanggar kekudusan nama-Ku. Mereka merebahkan diri di samping setiap mezbah di atas pakaian gadaian orang, dan minum anggur orang-orang yang kena denda di rumah Allah mereka. Padahal Akulah yang memusnahkan orang Amori dari depan mereka; orang-orang Amori yang tingginya seperti pohon aras dan kuat seperti pohon tarbantin. 

Akulah yang menuntun kalian keluar dari tanah Mesir, dan memimpin kalian empat puluh tahun lamanya di padang gurun, supaya kalian menduduki negeri orang Amori. Sesungguhnya Aku akan mengguncangkan tempat kalian berpijak seperti goncangan kereta yang sarat dengan berkas gandum. 

Orang cepat tidak mungkin lagi melarikan diri, orang kuat tak dapat menggunakan kekuatannya, dan pahlawan tak dapat melarikan diri. Pemegang panah tak dapat bertahan, orang yang cepat kaki takkan terluput, dan penunggang kuda tak dapat meluputkan diri. Juga orang yang berhati berani di antara para pahlawan akan melarikan diri dengan telanjang pada hari itu.”

Demikianlah sabda Tuhan

U. Syukur kepada Allah.

 Mazmur Tanggapan

Ref. Camkanlah ini, hai kamu yang melupakan Allah.

Ayat. (Mzm 50:16bc-17.18-19.20-21.22-23)

1. Apakah urusanmu menyelidiki ketetapan-Ku, dan menyebut-nyebut perjanjian-Ku dengan mulutmu, padahal engkau membenci teguran, dan mengesampingkan firman-Ku?

2. Jika melihat pencuri, engkau berkawan dengan dia! Engkau bergaul dengan orang berzinah. Mulutmu kaubiarkan mengucapkan yang jahat, dan pada lidahmu melekat tipu daya.

3. Engkau duduk, dan menjelek-jelekkan saudaramu, engkau memfitnah saudara kandungmu. Itulah yang engkau lakukan! Apakah Aku akan diam saja? Apakah kaukira Aku ini sederajat dengan kamu? Aku menggugat engkau dan ingin berperkara denganmu.

4. Camkanlah ini, hai kamu yang melupakan Allah; waspadalah, jangan sampai Aku menerkam, dan tidak ada yang melepaskan. Siapa yang mempersembahkan syukur sebagai kurban, ia memuliakan Daku; dan siapa yang jujur jalannya, akan menyaksikan keselamatan yang dari Allah.

 Bait Pengantar InjilAlleluya

Ayat. (Mzm 95:8)

Hari ini janganlah bertegar hati, tetapi dengarkanlah suara Tuhan   

 Inilah Injil Suci menurut Matius (8:18-22)

 "Ikutlah Aku."

 Pada suatu hari banyak orang mengerumuni Yesus. Melihat hal itu Yesus menyuruh bertolak ke seberang. Lalu datanglah seorang ahli Taurat dan berkata kepada-Nya, “Guru, aku akan mengikuti Engkau, ke mana saja Engkau pergi.” Yesus berkata kepadanya, “Serigala mempunyai liang, dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya.” Seorang lain, yaitu salah seorang murid-Nya berkata kepada-Nya, “Tuhan, izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan ayahku.” Tetapi Yesus berkata kepada-Nya, “Ikutilah Aku, dan biarlah orang-orang mati menguburkan orang-orang mati mereka.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan:

Yesus berkata kepadanya, “Serigala mempunyai liang, dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya.”

Sedih tidak sih, mendengar Yesus berkata seperti itu. Jadi Yesus tidur di mana sehari-harinya? Memang tidak diceritakan di mana tempat tinggal Yesus ketika Ia mulai mengajar. Mungkin karena Yesus selalu berkeliling, dan berjalan. Jadi mungkin benar bahwa Yesus tidak mempunyai tempat yang tetap yang bisa disebut sebagai tempat tinggalNya.

Aduh, bagaimana donk, itu junjungan kita, dan Beliau tidak punya apa-apa. Bagaimana, apakah kita akan tetap menghormatiNya dan tidak menjadi kecewa kepadaNya?

Saya melihat, inilah cara Yesus mengajari kita tentang keduniawian. Bahwa Yesus tidak memliki satu harta benda apapun di dunia ini, sewaktu Yesus hidup sebagai manusia. Mungkin Yesus tidur di perahu, di bukit, atau Yesus mungkin tidak istirahat karena biasanya Yesus sering berdoa hingga semalam-malaman.   

Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepalaNya, mengisyaratkan bahwa Yesus tidak mengutamakan kenyamanan diriNya. Satu yang diutamakan adalah melaksanakan kehendak Bapa. Maka Yesus pun bertanya pada kita, sanggupkah kamu meninggalkan segala sesuatu harta milik di dunia ini, untuk mengikuti Yesus?

Action:

Bagaimana aku dalam mengikuti Yesus? Masih mendua hati terhadap hal-hal enak duniawi?

Doa:

Yesusku, dimana Engkau istirahat dan berbaring sejenak? Tiadakah tempat yang nyaman untukMu? Ajarilah aku ya Yesus, untuk tidak mengejar kenikmatan diri, namun setia mengikutiMu sampai akhir.

Segala hormat dan pujian, bagiMu Yesus, kini selalu dansepanjang segala abad. Amin.