Sabtu, 30 September 2023

Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia.”

 

Sumber : https://sangsabda.wordpress.com

Bacaan dari Kitab Nubuat Zakharia (2:5-9,10-11a)   

 "Aku datang dan tinggal di tengah-tengahmu."

 Aku, Zakharia, melayangkan mataku dan melihat: Tampak seorang yang memegang tali pengukur. Aku lalu bertanya, “Ke manakah engkau pergi?” Maka ia menjawab, “Ke Yerusalem, untuk mengukurnya, untuk melihat berapa lebar dan panjangnya.” 

Lalu malaikat yang berbicara dengan daku maju ke depan, sementara itu seorang malaikat lain maju, mendekatinya dan diberi perintah. “Larilah, katakanlah kepada orang muda yang di sana itu, demikian, ‘Yerusalem akan tetap tinggal seperti padang terbuka oleh karena banyaknya manusia dan hewan di dalamnya. Dan Aku sendiri’, demikianlah sabda Tuhan, ‘akan menjadi tembok berapi di sekelilingnya, dan Aku akan menjadi kemuliaan di dalamnya.’.” 

“Bersorak sorailah dan bersukarialah, hai puteri Sion, sebab sesungguhnya Aku datang dan tinggal di tengah-tengahmu,” demikianlah sabda Tuhan, “dan pada waktu itu banyak bangsa akan menggabungkan diri kepada Tuhan dan akan menjadi umat-Ku, dan Aku akan tinggal di tengah-tengahmu.”

Kidung Tanggapan

Tuhan menjaga kita seperti gembala menjaga kawanan dombanya.

Ayat. (KIDUNG Yer 31:10.11.12ab.13)

1. Dengarlah firman Tuhan, hai bangsa-bangsa, dan beritahukanlah di tanah-tanah pesisir yang jauh, katakanlah: Dia yang telah menyerahkan Israel akan menghimpunnya kembali, dan menjaganya seperti gembala menjaga kawanan dombanya!

2. Sebab Tuhan telah membebaskan Yakub, telah menebusnya dari tangan orang yang lebih kuat daripadanya. Mereka akan datang bersorak-sorai di atas bukit Sion, muka mereka akan berseri-seri karena kebajikan Tuhan.

3. Waktu itu anak-anak dara akan bersukaria menari beramai-ramai, orang muda dan orang-orang tua akan bergembira, Aku akan mengubah perkabungan mereka menjadi kegirangan, akan menghibur dan menyukakan mereka sesudah kedukaan.

Bait Pengantar Injil

Alleluya

Ayat. (2 Tim 1:10b)

Penebus kita Yesus Kristus telah membinasakan maut, dan menerangi hidup dengan Injil.

Inilah Injil Suci menurut Lukas (9:43b-45)

"Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia. Mereka tidak berani menanyakan arti perkataan itu kepada-Nya."

Semua orang heran karena segala yang dilakukan Yesus. Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Dengarkan dan camkanlah segala perkataanku ini: Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia.” 

Mereka tidak mengerti perkataan itu, sebab artinya tersembunyi bagi mereka, sehingga mereka tidak dapat memahaminya. Dan mereka tidak berani menanyakan arti perkataan itu kepada Yesus.

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan:

Benang merah yang menghubungkan bacaan dan Injil hari ini adalah kehadiran Allah di tengah-tengah manusia.

“Bersorak sorailah dan bersukarialah, hai puteri Sion, sebab sesungguhnya Aku datang dan tinggal di tengah-tengahmu,”

Dalam Injil, Firman Allah itu digenapi dengan turunnya Yesus sebagai Putra Allah lahir ke dunia dan menjadi seorang Anak Manusia. Ia lahir melalui Bunda Maria, dan benar-benar hadir di tengah-tengah manusia. Namun sayang, umat Israel atau dikenal juga dengan Bangsa Yahudi itu tidak mengenal Yesus sebagai Mesias. Padahal mereka selama itu rindu akan kedatangan Mesias sebagai Sang Juru Selamat.

Mesias yang mereka harapkan berbeda dengan Yesus Sang Mesias. Mereka kecewa dan menolakNya. Maka Yesus berkata

Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia.” 

Seringkah kita kecewa dengan Yesus sebagai Mesias kita? Karena kehidupan yang kita bayangkan sebagai murid Tuhan Yesus ternyata berbeda dengan kehidupan nyata yang sedang kita jalani? Apakah kita juga menolak Yesus atau tetap menerimaNya?

Action:

Tetap percaya dan yakin sepenuhnya kepada Yesus.

Doa:

Yesus, tambahlah selalu iman dan ketaatanku kepadaMu. Segala hormat dan pujian bagiMu, kini selalu dan sepanjang segala abad. Amin.

Jumat, 29 September 2023

Sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka, dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia.”

 

Sumber: https://www.sesawi.net

Bacaan dari Nubuat Daniel (7:9-10.13.14)

  "Pakaian-Nya putih seperti salju."

Aku, Daniel, melihat takhta-takhta dipasang, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya. Pakaian-Nya putih seperti salju, dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba. Takhta-Nya dari nyala api, roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar. 

Suatu sungai api timbul dan mengalir dari hadapan-Nya. Beribu-ribu melayani Dia, beratus-ratus ribu berdiri di hadapan-Nya. Lalu duduklah Majelis Pengadilan dan dibukalah Kitab-kitab. Aku terus melihat dalam penglihatan itu, tampak dari langit bersama awan-gemawan seorang serupa Anak Manusia. 

Ia menghadap Dia Yang Lanjut Usianya itu, dan Ia dihantar ke hadapan-Nya. Kepada Dia yang serupa Anak Manusia itu diserahkan kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja. Maka segala bangsa, suku dan bahasa mengabdi kepadanya. Kekuasaannya kekal adanya, dan kerajaannya tidak akan binasa.

Mazmur Tanggapan

Di hadapan para dewata aku hendak bermazmur bagi-Mu, ya Tuhan.

 Ayat. (Mzm. 138:1-2ab.2cde-3.4.5)

1. Aku hendak bersyukur kepada-Mu dengan segenap hati, sebab Engkau mendengarkan kata-kata mulutku; di hadapan para dewata aku akan bermazmur bagi-Mu. Aku hendak bersujud ke arah bait-Mu yang kudus.

2. Aku hendak memuji nama-Mu, oleh karena kasih-Mu dan oleh karena setia-Mu, sebab Kaubuat nama dan janji-Mu melebihi segala sesuatu. Pada hari aku berseru, Engkau pun menjawab aku, Engkau menambahkan kekuatan dalam jiwaku.

3. Semua raja di bumi akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, sebab mereka mendengar janji dari mulut-Mu; mereka akan menyanyi tentang jalan-jalan Tuhan, sebab besarlah kemuliaan Tuhan.

Bait Pengantar Injil

Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya.

Ayat. (Mrk 10:45)

Pujilah Tuhan, hai segala tentara-Nya, muliakanlah Dia, hai para hamba yang melakukan kehendak-Nya.     

Inilah Injil Suci menurut Yohanes (1:47-51)

"Engkau akan melihat malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak manusia."

Pada waktu itu Natanael datang kepada Yesus atas ajakan Filipus. Tatkala melihat Natanael datang, Yesus berkata tentang dia, “Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!” 

Kata Natanael kepada Yesus, “Bagaimana Engkau mengenal aku?” 

Jawab Yesus kepadanya, “Sebelum Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara.” 

Kata Natanael kepada-Nya, “Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!” 

Yesus menjawab, kata-Nya, “Karena Aku berkata kepadamu: ‘Aku melihat engkau di bawah pohon ara’, maka engkau percaya? Hal-hal yang lebih besar daripada itu akan kaulihat.” Lalu kata Yesus kepadanya, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka, dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan:

“Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!” 

Bagaimana perasaan kita ketika Yesus berkata tentang kita, "Inilah umatKu yang sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya"? Pastinya kita akan merasa sangat senang dan bangga dipuji demikian oleh Yesus. Karena berulangkali Yesus menegur para imam dan ahli taurat yang bersifat munafik dan penuh kepalsuan. 

Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka, dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia.”

Itulah janji Yesus kepada Natanael. Melihat langit terbuka dan malaikat turun naik kepada Anak Manusia. Apakah ini sesuatu yang mengawang-awang dan tidak nyata? Bagi kita mungkin ini adalah hal yang tidak nyata; tapi bagi Yesus itu yang terjadi, karena Ia sesudah di dunia akan kembali ke rumah Allah Bapa di surga.

Hari ini kita merayakan Pesta St. Mikael, Gabriel dan Rafael, Malaikat Agung. Mereka bagian dari para malaikat yang melayani Tuhan Yesus..

Semoga kita bisa menjadi umatNya yang sejati, agar kita juga diperkenankan melihat kemuliaan dan kekuasaanNya yang besar. 

Action;

Belajar dan menuju pada perilaku sejati, yaitu menjadi orang tanpa kemunafikan.

Doa:

Tuhan Yesus, ajari dan tuntunlah aku bersikap seperti yang Engkau kehendaki. Segala hormat dan pujian bagiMu, kini selalu dan sepanjang segala abad. AMin.

Kamis, 28 September 2023

Siapa gerangan Dia ini, yang kabarnya melakukan hal-hal besar itu?”

 

Sumber : https://m.facebook.com/gmkaliori

Bacaan dari Nubuat Hagai (1:1-8)

 "Bangunlah rumah Tuhan dan Aku akan berkenan menerimanya."

Pada tahun kedua pemerintahan Raja Darius, pada hari pertama bulan keenam, datanglah sabda Tuhan dengan perantaraan Nabi Hagai kepada Zerubabel bin Sealtiel, bupati Yehuda, dan kepada Yosua bin Yozadak, imam besar, bunyinya, “Beginilah sabda Tuhan semesta alam, ‘Bangsa ini berkata: Sekarang belum tiba waktunya untuk membangun kembali rumah Tuhan!’ 

Maka datanglah sabda Tuhan dengan perantaraan Nabi Hagai, bunyinya: Apakah sudah tiba waktunya bagi kalian untuk mendiami rumah-rumahmu yang dipapani dengan baik, sedang rumah Tuhan tetap menjadi reruntuhan? 

Oleh sebab itu beginilah sabda Tuhan semesta alam, ‘Perhatikanlah keadaanmu! Kalian menabur banyak, tetapi membawa pulang hasil sedikit. Kalian makan, tetapi tidak sampai kenyang. Kalian minum, tetapi tidak sampai puas. Kalian berpakaian, tetapi badanmu tidak menjadi hangat. Dan orang yang bekerja untuk upah, ia bekerja tetapi upahnya ditaruh dalam pundit-pundi yang berlubang!’ 

Beginilah sabda Tuhan semesta alam, ‘Perhatikanlah keadaanmu! Maka naiklah ke gunung, bawalah kayu dan bangunlah rumah Tuhan. Maka aku akan berkenan menerimanya, dan akan menyatakan kemuliaan-Ku di situ.”

Mazmur Tanggapan

Tuhan berkenan akan umat-Nya.

Ayat. (Mzm 149:1-2.3-4.5-6a.9b)

1. Nyanyikanlah bagi Tuhan lagu yang baru! Pujilah Dia dalam jemaah orang-orang saleh! Biarlah Israel bersukacita atas penciptanya, biarlah Sion bersorak-sorai atas raja mereka.

2. Biarlah mereka memuji-muji nama-Nya dengan tarian, biarlah mereka bermazmur kepada-Nya dengan rebana dan kecapi! Sebab Tuhan berkenan kepada umat-Nya, Ia memahkotai orang yang rendah hati dengan keselamatan.

3. Biarlah orang saleh beria-ria dalam kemuliaan, biarlah mereka bersorak-sorai di atas tempat tidur. Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkongan mereka. Itulah semarak bagi orang yang dikasihi Allah.

Bait Pengantar Injil

Alleluya

Ayat. (Yoh 14:6)

Akulah jalan, kebenaran dan hidup; hanya melalui Aku orang sampai kepada Bapa.

Inilah Injil Suci menurut Lukas (9:7-9)

"Yohanes telah kupenggal kepalanya. Siapa gerangan Dia ini, yang kabarnya melakukan hal-hal besar itu?"

Ketika Herodes, raja wilayah Galilea, mendengar segala sesuatu yang terjadi, ia merasa cemas, sebab ada orang yang mengatakan, bahwa Yohanes telah bangkit dari antara orang mati. Ada lagi yang mengatakan, bahwa Elia telah muncul kembali, dan ada pula yang mengatakan, bahwa seorang dari nabi-nabi zaman dahulu telah bangkit. 

Tetapi Herodes berkata, “Yohanes kan telah kupenggal kepalanya. Siapa gerangan Dia ini, yang kabarnya melakukan hal-hal besar itu?” Lalu ia berusaha untuk dapat bertemu dengan Yesus.

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan:

"Maka naiklah ke gunung, bawalah kayu dan bangunlah rumah Tuhan. Maka aku akan berkenan menerimanya, dan akan menyatakan kemuliaan-Ku di situ.”

Kita memutuskan melakukan sesuatu berdasarkan pertimbangan bahwa keputusan yang kita ambil merupakan keputusan  yang penting bagi kita. Namun ternyata apa yang kita anggap penting, tidak demikian bagi Allah. 

Maka datanglah sabda Tuhan dengan perantaraan Nabi Hagai, bunyinya: Apakah sudah tiba waktunya bagi kalian untuk mendiami rumah-rumahmu yang dipapani dengan baik, sedang rumah Tuhan tetap menjadi reruntuhan? Oleh sebab itu beginilah sabda Tuhan semesta alam, ‘Perhatikanlah keadaanmu! Kalian menabur banyak, tetapi membawa pulang hasil sedikit.

Bagi Tuhan yang utama adalah membangun rumah Tuhan, nanti yang lain akan ditambahkan. Artinya bagi kita di jaman sekarang, utamakan Tuhan dahulu dengan segala Firman dan perintahNya, maka yang lain-alain akan ditambahkan pula. Bukankah Yesus junjungan kita adalah Allah yang mampu melakukan hal-hal besar? Hingga Herodes, raja Galilea pun merasa cemas mendengar tentangNya. 

Siapa gerangan Dia ini, yang kabarnya melakukan hal-hal besar itu?” Lalu ia berusaha untuk dapat bertemu dengan Yesus.

Action:

Ya dan amin, atas segala Firman dan perintah Tuhan.

Doa:

Tuhan Yesus, Engkau Allah penuh kuasa. Engkau meminta kami mengutamakan Engkau dengan segala Firman dan perintahMu. Tuhan Yesus, ajarilah kami, tuntunlah kami agar mampu memilih jalan utama dan yang sesuai dengan kehendakMu. Segala hormat dan pujian bagiMu,kini selalu dan sepanjang segala abad. Amin.

Rabu, 27 September 2023

Ia mengutus mereka untuk mewartakan Kerajaan Allah dan menyembuhkan orang-orang.

 

Sumber :https://sangsabda.wordpress.com/ 

Bacaan dari Kitab Ezra (9:5-9)    

 "Dalam masa perbudakan, kami tidak engkau tinggalkan, ya Tuhan"

Ketika mendengar berita tentang dosa umat Israel, aku, Ezra, mengoyakkan pakaian dan jubahku, dan duduk tertegun. Pada waktu kurban petang bangkitlah aku dan berhenti menyiksa diri. 

Lalu aku berlutut dengan pakaian dan jubahku yang koyak-koyak; sambil menadahkan tanganku kepada Tuhan, Allahku, aku berkata, "Ya Allahku, aku malu dan mendapat cela, sehingga tidak berani menengadahkan mukaku kepada-Mu. Dosa kami telah menumpuk mengatasi kepala kami dan kesalahan kami telah membubung ke langit. 

Sejak zaman nenek moyang kami sampai hari ini kesalahan kami besar, dan oleh karena dosa kami maka kami sekalian dengan para raja dan para imam diserahkan kepada raja-raja negeri asing. Kami diserahkan dalam kuasa pedang, ditawan, dijarah dan dihina di depan umum, seperti yang terjadi sekarang ini. 

Tapi kini kami mengalami kasih karunia Tuhan, Allah kami. Ia meninggalkan pada kami orang-orang yang terluput, dan memberi kami tempat menetap di tempat-Nya yang kudus. Allah kami membuat mata kami bercahaya dan memberi kami sedikit kelegaan di masa perbudakan kami. 

Sekalipun kami menjadi budak, tetapi dalam perbudakan itu Allah tidak meninggalkan kami. Ia membuat kami disayangi oleh raja-raja negeri Persia, sehingga kami mendapat keleluasaan untuk membangun rumah Allah dan menegakkan kembali reruntuhannya, serta memperoleh tembok pelindung di Yehuda dan di Yerusalem."

Kidung Tanggapan

Terpujilah Allah yang hidup selama-lamanya.

Ayat. (Tobit 13:2,3-4a,4bcd,5,8)

1. Memang Allah menyiksa, tetapi juga mengasihani, Ia menurunkan ke dalam dunia orang mati, tetapi menaikkan juga dari sana; tidak seorang pun luput dari tangan-Nya.

2. Wartakanlah kebesaran-Nya di sana, agungkanlah Dia di hadapan segala yang hidup. Sebab Dialah Tuhan kita, Dialah Allah, Ia adalah Bapa kita untuk selama-lamanya.

3. Jika dengan segenap hati kamu berbalik kepada-Nya, dan dengan segenap jiwa berlaku benar di hadapan-Nya, niscaya Ia pun berbalik kepada kamu, dan wajah-Nya pun tidak disembunyikan-Nya terhadap kamu.

4. Pandanglah apa yang dikerjakan-Nya bagi kamu, muliakanlah Dia dengan segenap mulut. Pujilah Tuhan yang adil dan agungkanlah Raja yang kekal.

5. Aku memuliakan Dia di tanah pembuanganku, kunyatakan kekuasaan dan kebesaran-Nya kepada kaum berdosa. Bertobatlah, hai orang-orang berdosa, lakukanlah apa yang benar di hadapan-Nya. Siapa tahu Ia berkenan akan kamu dan menjalankan belas kasihan kepada-Mu.

Bait Pengantar Injil

Alleluya

Ayat. (Markus 1:15)

Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil.

Inilah Injil Suci menurut Lukas (9:1-6)

"Ia mengutus para murid mewartakan kerajaan Allah dan menyembuhkan orang-orang sakit."

Sekali peristiwa Yesus memanggil keduabelas murid-Nya, lalu memberikan tenaga dan kuasa kepada mereka untuk menguasai setan-setan dan untuk menyembuhkan penyakit-penyakit. Ia mengutus mereka untuk mewartakan Kerajaan Allah dan menyembuhkan orang-orang. 

Yesus berkata kepada mereka, "Jangan membawa apa-apa dalam perjalanan. Jangan membawa tongkat atau bekal, roti atau uang, atau dua helai baju. Apabila kalian diterima di suatu rumah, tinggallah di situ sampai kalian berangkat dari situ. Dan kalau ada orang yang tidak mau menerima kalian, keluarlah dari kota mereka, dan kebaskanlah debunya dari kakimu sebagai peringatan terhadap mereka." 

Lalu pergilah mereka, dan menjelajah segala desa, sambil memberitakan Injil serta menyembuhkan orang sakit di segala tempat.

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan:

Dalam dua bacaan harian hari ini, kita mendapati bagaimana Tuhan tidak meninggalkan dan selalu menyertai umatNya.

Yang pertama pada masa pembuangan bangsa Israel di Babel. Pada masa itu mereka menjadi budak atau di bawah kekuasaan raja-raja Babel. Namun ketika Persia menguasai Babel, mereka mulai mendapat kelonggaran oleh Raja Persia pada jaman Raja Koresh. Koresh mengijinkan mereka pulang kembali ke daerah asal mereka di Yehuda dan membangun kembali Bait Allah di Yerusalem.

Sekalipun kami menjadi budak, tetapi dalam perbudakan itu Allah tidak meninggalkan kami. Ia membuat kami disayangi oleh raja-raja negeri Persia, sehingga kami mendapat keleluasaan untuk membangun rumah Allah dan menegakkan kembali reruntuhannya, serta memperoleh tembok pelindung di Yehuda dan di Yerusalem."

Allah adalah Allah yang penuh kasih. Hanya sekejap ia murka namun selanjutnya sungguh besar kasih setiaNya. Aku memuliakan Dia di tanah pembuanganku, kunyatakan kekuasaan dan kebesaran-Nya kepada kaum berdosa. Bertobatlah, hai orang-orang berdosa, lakukanlah apa yang benar di hadapan-Nya. Siapa tahu Ia berkenan akan kamu dan menjalankan belas kasihan kepada-Mu.

Lalu dalam Injil, Yesus mengutus keduabelas muridNya untuk mewartakan Kerajaan Allah. Yang menarik adalah mereka tidak diperkenankan membawa perbekalan bahkan walau itu perbekalan yang paling mendasar. Jangan membawa apa-apa dalam perjalanan. Jangan membawa tongkat atau bekal, roti atau uang, atau dua helai baju. 

Sekali peristiwa Yesus memanggil keduabelas murid-Nya, lalu memberikan tenaga dan kuasa kepada mereka untuk menguasai setan-setan dan untuk menyembuhkan penyakit-penyakit. Ia mengutus mereka untuk mewartakan Kerajaan Allah dan menyembuhkan orang-orang. 

Di sini dijelaskan bahwa Yesus memberi tugas kepada mereka namun juga memberi tenaga dan kuasa kepada mereka untuk menguasai setan dan menyembuhkan oang sakit, seperti yang sering dilakukan Yesus. 

Ini artinya, dalam perutusan itu, Yesus memberi mereka bekal kekuatan. Dan mereka diminta untuk tetap yakin walau mereka tidak diijinkan membawa bekal yang diperlukan jasmani. Lalu apa artinya ini bagi kita?

Mungkin kita merasakan berat dalam menjalani sebagai pengikut Kristus. Namun Yesus memberikan kasih karuniaNya kepada kita. Ia tidak meninggalkan kita, Ia menyertai kita, dan memberi kekuatan sehingga kita tetap mampu berjalan dalam kehidupan yang berat ini. Kita percaya, kasih Yesus lebih besar dan Ia berkenan mengampuni kesalahan dan dosa kita.

Action:

Yakin dan percaya akan penyertaan Tuhan. 

Doa:

Tuhan Yesus, terima kasih atas kasih dan penyertaanMu. Semoga Engkau yang Maha Rahim berkenan mengampuni dosa dan kesalahanku, dan berkenan menuntun langkah-langkah hidupku. Kami percaya Engkau memberi bekal yang lebih kami perlukan selama dalam perjalanan hidup kami lebih daripada yang kami pikirkan. Segala hormat dan pujian bagiMu, kini selalu dan sepanjang segala abad. Amin

Selasa, 26 September 2023

“Ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku ialah mereka yang mendengarkan sabda Allah dan melaksanakannya.”

sumber : https://www.sesawi.net

Bacaan dari Kitab Ezra (6:7-8.12b.14-20)

"Mereka mentahbiskan rumah Allah dan merayakan Paskah."

Pada waktu itu Darius, raja Persia, memerintahkan kepada para bupati di derah seberang Sungai Efrat, sebagai berikut, “Jangan menghalangi pekerjaan membangun rumah Allah itu. Bupati dan para tua-tua orang Yahudi boleh membangun rumah Allah itu di tempatnya yang semula. 

Lalu aku telah mengeluarkan perintah tentang apa yang harus kalian perbuat terhadap para tua-tua Yahudi mengenai pembangunan rumah Allah itu. Dengan saksama dan tanpa bertangguh mereka harus diberi biaya dari penghasilan kerajaan yaitu dari upeti daerah seberang Sungai Efrat. Aku, Darius, yang mengeluarkan perintah ini; hendaklah dilakukan dengan saksama.” 

Maka para tua-tua orang Yahudi melanjutkan pembangunan rumah Tuhan dengan lancar, digerakkan oleh nubuat Nabi Hagai dan Nabi Zakharia bin Ido. Mereka menyelesaikan pembangunan menurut perintah Allah Israel dan menurut perintah Koresh, Darius dan Artahsasta, raja-raja negeri Persia. Maka selesailah rumah itu pada hari yang ketiga bulan Adar, yakni pada tahun yang keenam pemerintahan Raja Darius. 

Maka orang Israel, para imam, orang-orang Lewi dan orang-orang lain yang pulang dari pembuangan, merayakan pentahbisan rumah Allah dengan sukaria. Untuk pentahbisan rumah Allah itu mereka mempersembahkan lembu jantan seratus ekor, anak domba empat ratus ekor, dan domba jantan dua ratus ekor; juga kambing jantan sebagai kurban penghapus dosa bagi seluruh orang Israel, dua belas ekor, menurut bilangan suku Israel. 

Mereka juga menempatkan para imam pada golongan-golongannya, dan orang-orang Lewi pada rombongan-rombongannya, untuk melakukan ibadah kepada Allah yang diam di Yerusalem, sesuai dengan yang tertulis dalam Kitab Musa. 

Dan pada tanggal empat belas bulan pertama mereka yang pulang dari pembuangan itu merayakan Paskah. Para imam dan orang-orang Lewi bersama-sama mentahirkan diri sehingga tahirlah mereka sekalian. Demikianlah mereka menyembelih anak domba Paskah bagi semua orang yang pulang dari pembuangan, dan bagi saudara-saudara mereka, yakni para imam, dan bagi dirinya sendiri.

Mazmur Tanggapan

'Ku menuju ke altar Allah dengan sukacita.

Ayat. (Mzm 122.1-2.4-5.6-7;8-9; R:1)

1. Ku bersukacita waktu orang berkata kepadaku: Mari kita pergi ke rumah Tuhan. Sekarang kaki kami berdiri di gerbangmu, hai Yerusalem.

2. Kepadamu suku-suku berziarah, yakni suku-suku Tuhan, untuk bersyukur pada nama Tuhan sesuai dengan peraturan.

3. Berdoalah agar Yerusalem sejahtera "Damai bagi orang yang mencintai Engkau. "Semoga damai turun atas wilayahmu dan kesentosaan atas purimu."

4. Atas nama saudara dan sahabatku kuucapkan selamat kepadamu. Demi bait Tuhan Allah kita kumohonkan bahagia bagimu.

Bait Pengantar Injil

Alleluya, alleluya, alleluya.

Ayat. (Luk 11:28)

Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan melakukannya.

Inilah Injil Suci menurut Lukas (8:19-21)

"Ibu dan saudara-saudara-Ku ialah mereka yang mendengarkan sabda Tuhan dan melaksanakannya."

Pada suatu hari datanglah ibu dan saudara-saudara Yesus hendak bertemu dengan Dia. Tetapi mereka tidak dapat mencapai Dia karena orang banyak. Maka diberitahukan kepada Yesus, “Ibu dan saudara-saudara-Mu ada di luar dan ingin bertemu dengan Dikau.” 

Tetapi Yesus menjawab, “Ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku ialah mereka yang mendengarkan sabda Allah dan melaksanakannya.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan:

Dalam Kitab Ezra dikisahkan Bangsa Israel yang kembali ke daerah asalnya setelah sekian lama, yaitu selama 70 tahun mereka mengalami masa pembuangan di Babel. Berawal dari kebaikan Raja Koresh sebagai raja Persia yang menguasai Babel. Hati Raja Koresh digerakkan oleh Allah untuk membebaskan umat Israel yang dibuang di daerah Babel sehingga mereka diijinkan pulang ke daerah asal mereka di Israel selatan di daerah Yudea. Raja Koresh mengijinkan mereka kembali ke daerah asal mereka dengan catatan  membangun kembali Bait Allah.

Maka bangsa Israel atau Yehuda ini pulang dan mereka membangun Bait Suci di Yerusalem. Masa ini menjadi masa sukacita Bangsa Israel. Mereka membangun Bait Suci, mereka mengalami pertobatan dan menyucikan diri untuk kembali hidup sesuai perintah Allah, 

Maka orang Israel, para imam, orang-orang Lewi dan orang-orang lain yang pulang dari pembuangan, merayakan pentahbisan rumah Allah dengan sukaria. Dan pada tanggal empat belas bulan pertama mereka yang pulang dari pembuangan itu merayakan Paskah. Para imam dan orang-orang Lewi bersama-sama mentahirkan diri sehingga tahirlah mereka sekalian. 

Masa itu menjadi masa sukacita bagi Umat Israel.

Dalam Injil ketika Yesus diberitahu perihal kedatangan Ibu dan saudara-saudaraNya, Yesus menjawab, “Ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku ialah mereka yang mendengarkan sabda Allah dan melaksanakannya.”

Sabda ini adalah Sabda yang melegakan dan sangat menghibur hati. Kita diangkat menjadi saudara-saudara Yesus, bila kita tekun dan setia mendnegarkan SabdaNya dan melakukan perintahNya. Di sini Yesus menghargai setiap proses dan usaha yang kita lakukan untuk menaati dan menjalankan FirmanNya. 

Maka janganlah kita menyerah, berkecil hati dan hidup seakan tanpa pengharapan. Tuhan Yesus telah emngangkat kita sebagai saudaraNya asal kita mau menaati dan menjalankan FirmanNya. Dan kita tahu, siapa Yesus. Sang Putra Allah yang Maha Kuasa, Dia mampu melakukan apa saja di luar batas pemikiran dan rancangan manusia. RancanganNya jauh melampaui rancangan kita. Ia mampu melakukan apa saja untuk menyelamatkan hidup kita, karena kita telah Ia angkat menjadi saudara-saudaraNya.

Action:

Mau mendengarkan dan melaksanakan Firman Tuhan.

Doa:

Terima kasih Yesus atas kemurahan hatiMu mengangkat kami sebagai saudara-saudaraMu. Semoga kami setia dan hidup seturut kehendakMu. Segala hormat dan pujian bgaiMu, kini selalu dan sepanjang segala abad. Amin.

Senin, 25 September 2023

"Karena itu perhatikanlah cara kalian mendengar”

 

Sumber:https://www.facebook.com/gerejasmi

Bacaan dari Kitab Ezra (1:1-6)

 "Barangsiapa termasuk umat Allah, hendaknya ia pulang ke Yerusalem dan mendirikan rumah Allah."

Pada tahun pertama pemerintahan Koresh, raja negeri Persia, Tuhan menggerakkan hati Koresh untuk menggenapkan firman yang diucapkan Nabi Yeremia. Maka di seluruh kerajaan diumumkan secara lisan maupun tulisan demikian, 

“Beginilah perintah Koresh, raja Persia: ‘Segala kerajaan di bumi telah dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Allah semesta langit. Ia menugasi aku mendirikan rumah bagi-Nya di Yerusalem, yang terletak di Yehuda. 

Barangsiapa di antara kalian yang termasuk umat Allah, semoga Allah menyertai dia! Hendaknya ia berangkat pulang ke Yerusalem yang terletak di Yehuda, dan mendirikan rumah Tuhan, Allah Israel, yakni Allah yang diam di Yerusalem. Dan setiap orang Israel yang masih hidup, di mana pun ia berada sebagai pendatang, harus disokong oleh penduduk setempat dengan perak dan emas, harta benda dan ternak, di samping persembahan sukarela bagi rumah Allah di Yerusalem’.” 

Maka, berkemas-kemaslah kepala-kepala keluarga orang Yehuda dan orang Benyamin, serta imam dan orang-orang Lewi; pendek kata setiap orang yang hatinya digerakkan Allah untuk berangkat pulang dan mendirikan rumah Allah yang ada di Yerusalem. Dan semua orang di sekeliling mereka membantu mereka dengan perak dan emas,harta benda dan ternak, dan dengan pemberian yang indah-indah, selain segala sesuatu yang dipersembahkan dengan sukarela.

Mazmur Tanggapan

Aku wartakan karya agung-Mu, Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan.

Ayat. (Mzm 126:1-2ab,2cd-3,4-5,6; Ul:lh.3)

1. Ketika Tuhan memulihkan keadaan Sion, kita seperti orang-orang yang bermimpi. Pada waktu itu mulut kita penuh dengan tawaria, dan lidah kita dengan sorak-sorai.

2. Pada waktu itu berkatalah orang di antara bangsa-bangsa, “Tuhan telah melakukan perkara besar kepada orang-orang ini!” Tuhan telah melakukan perkara besar kepada kita, maka kita bersukacita.

3. Pulihkanlah keadaan kami, ya Tuhan, seperti memulihkan batang air kering di Tanah Negeb! Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai.

4. Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya.

Bait Pengantar Injil

Alleluya

Ayat. (Mat 5:16)

Hendaknya cahayamu bersinar di depan orang, agar mereka melihat perbuatanmu yang baik, dan memuji Bapamu yang di surga.

Inilah Injil Suci menurut Lukas (8:16-18)

"Pelita ditempatkan di atas kaki dian, supaya semua orang yang masuk dapat melihat cahayanya."

Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Tidak ada orang yang menyalakan pelita lalu menutupinya dengan tempayan atau menempatkannya di bawah tempat tidur; tetapi ia menempatkannya di atas kaki dian, supaya semua orang yang masuk ke dalam rumah melihat cahayanya. 

Sebab tiada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tiada suatu rahasia yang tidak akan diketahui dan diumumkan. Karena itu perhatikanlah cara kalian mendengar. Karena barangsiapa sudah punya akan diberi, tetapi barangsiapa tidak punya, apa pun yang dianggap ada padanya, akan diambil.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan:

"Karena itu perhatikanlah cara kalian mendengar. Karena barangsiapa sudah punya akan diberi, tetapi barangsiapa tidak punya, apa pun yang dianggap ada padanya, akan diambil.”

Bagaimana cara kita mendengar dan menanggapi Sabda Allah? Cukup mengamini namun tidak melaksanakannya? Atau diam-diam melaksanakannya agar tidak diketahui orang lain?

Hari ini Yesus berbicara tentang sebaliknya. Tuhan Yesus menghendaki kita menunjukkan sikap dan perbuatan sebagai murid Yesus. Segala yang baik, yang kita lakukan sebagai upaya melaksanakan perintahNya, mari kita tidak malu untuk menunjukkannya kepada orang lain. Menunjukkan bukan dalam arti sombong, namun agar orang-orang bisa semakin mengenal Allah yang Maha baik dari sikap dan perbuatan kita. Amin. 


Minggu, 24 September 2023

"Atau iri hatikah engkau karena aku murah hati?"

 

Sumber : https://sangsabda.files.wordpress.com/

Bacaan dari Kitab Yesaya (55:6-9)

 "Rancangan-Ku bukanlah rancanganmu."

Carilah Tuhan selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat! Baiklah orang fasik meninggalkan jalannya, dan orang jahat meninggalkan rancangannya. Baiklah ia kembali kepada Tuhan, maka Tuhan akan mengasihaninya; baiklah ia kembali kepada Allah kita, sebab Ia memberi pengampunan dengan limpah. 

“Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku,” demikian firman Tuhan. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah jalan-Ku menjulang di atas jalanmu, dan rancangan-Ku di atas rancanganmu.”

Mazmur Tanggapan

Tuhan dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya.

Ayat. (Mzm 145:2-3.8-9.17-18; Ul: lh.18a)

1. Setiap hari aku hendak memuji Engkau, ya Allah, dan memuliakan nama-Mu untuk selama-lamanya. Besarlah Tuhan dan sangat terpuji; kebesaran-Nya tidak terselami.

2. Tuhan itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya. Tuhan itu baik kepada semua orang, penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya.

3. Tuhan itu adil dalam segala jalan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya. Tuhan itu dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya, pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Filipi (1:20c-24.27a)

"Bagiku hidup adalah Kristus."

Saudara-saudara, dengan nyata Kristus dimuliakan di dalam tubuhku, baik oleh hidupku, maupun oleh matiku. Karena bagiku hidup adalah Kristus, dan mati adalah keuntungan. 

Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah. Jadi mana yang harus kupilih, aku tidak tahu. Aku didesak dari dua pihak: Aku ingin pergi dan diam bersama-sama dengan Kristus ini memang jauh lebih baik; tetapi demi kamu lebih berguna aku tinggal di dunia ini. Maka hendaklah hidupmu berpadanan dengan Injil Kristus.

Bait Pengantar Injil

 Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya

Ayat. (Kis 16:14b)

Bukalah hati kami, ya Tuhan, sehingga kami memperhatikan Sabda Putra-Mu

Inilah Injil Suci menurut Matius (20:1-16a)

"Iri hatikah engkau karena Aku murah hati?"

Sekali peristiwa Yesus mengemukakan perumpamaan berikut kepada murid-murid-Nya, “Hal Kerajaan Surga itu sama seperti seorang tuan rumah yang pagi-pagi benar keluar mencari pekerja untuk kebun anggurnya. Setelah sepakat dengan para pekerja mengenai upah sedinar sehari, ia menyuruh mereka ke kebun anggurnya. 

Kira-kira pukul sembilan pagi ia keluar pula, dan dilihatnya ada orang-orang lain menganggur di pasar. Katanya kepada mereka, ‘Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku, dan aku akan memberimu apa yang pantas.’ Dan mereka pun pergi. 

Kira-kira pukul dua belas dan pukul tiga sore ia keluar pula, dan berbuat seperti tadi. Kira-kira pukul lima sore ia keluar lagi dan mendapati orang-orang lain pula; lalu katanya kepada mereka, ‘Mengapa kamu menganggur saja di sini sepanjang hari?’ jawab mereka, ‘Tidak ada orang yang mengupah kami’. 

Kata orang itu, ‘Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku’. Ketika hari sudah malam, berkatalah tuan itu kepada mandornya, ‘Panggillah sekalian pekerja itu dan bayarlah upahnya, mulai dari yang masuk terakhir sampai kepada yang masuk terdahulu’. 

Maka datanglah mereka, mulai yang bekerja kira-kira pukul lima sore, dan mereka masing-masing menerima satu dinar. Kemudian datanglah mereka yang masuk terdahulu. Mereka mengira akan mendapat lebih besar. Tetapi mereka pun menerima masing-masing satu dinar juga. 

Ketika menerimanya, mereka bersungut-sungut kepada tuan itu, katanya, ‘Mereka yang masuk paling akhir ini hanya bekerja satu jam, dan engkau menyamakan mereka dengan kami yang sehari suntuk bekerja berat dan menanggung panas terik matahari’. 

Tetapi tuan itu menjawab salah seorang dari mereka, ‘Saudara, aku tidak berlaku tidak adil terhadapmu. Bukankah kita telah sepakat sedinar sehari? Ambillah bagianmu dan pergilah! Aku mau memberikan kepada orang yang masuk terakhir ini sama seperti kepadamu. 

Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah engkau karena aku murah hati?’ Demikianlah orang yang terakhir akan menjadi yang terdahulu dan yang terdahulu menjadi yang terakhir.

Demikianlah Sabda Tuhan.

Untuk renungan, action, dan doa

silakan dari mengikuti Misa hari Minggu

Sabtu, 23 September 2023

Yang jatuh di tanah yang baik ialah orang yang mendengar sabda itu dan menyimpannya dalam hati yang baik...”

Sumber : https://www.sesawi.net/

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Timotius (6:13-16)

 "Taatilah perintah ini tanpa cacat sampai saat kedatangan Tuhan."

Saudara terkasih, di hadapan Allah yang menghidupkan segala sesuatu dan di hadapan Yesus Kristus yang memberi kesaksian yang benar di hadapan Pontius Pilatus, aku memperingatkan engkau, “Taatilah perintah ini tanpa cacat dan tanpa cela hingga pada saat Tuhan kita Yesus Kristus menyatakan diri-Nya. 

Saat itu akan ditentukan oleh Penguasa satu-satunya yang penuh bahagia, Raja di atas segala raja dan Tuan di atas segala tuan. Dialah satu-satunya yang tidak takluk kepada kematian, dan bersemayam dalam cahaya yang tak terhampiri. 

Tak seorang pun pernah melihat Dia, dan tak seorang manusia pun dapat melihat Dia. Bagi Dialah hormat dan kuasa yang kekal. Amin.

Mazmur Tanggapan

Datanglah menghadap Tuhan dengan sorak-sorai.

Ayat. (Mzm 100:2.3.4.5; Ul: 3c)

1. Beribadatlah kepada Tuhan dengan sukacita, datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai!

2. Ketahuilah, bahwa Tuhanlah Allah; Dialah yang menjadikan kita, dan punya Dialah kita; kita ini umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya.

3.Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur, masuklah ke pelataran-Nya dengan puji-pujian, bersyukurlah kepada-Nya, dan pujilah nama-Nya!

4. Sebab Tuhan itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya, dan kesetiaan-Nya tetap turun-temurun.

Bait Pengantar Injil

Alleluya

Ayat. (Luk 8:15)

Berbahagialah orang yang menyimpan sabda Allah dalam hati yang baik dan tulus ikhlas dan menghasilkan buah dalam ketekunan.

Inilah Injil Suci menurut Lukas (8:4-15)

"Yang jatuh di tanah yang baik ialah orang yang mendengar sabda itu dan menyimpannya dalam hati, dan menghasilkan buah dalam ketekunan."

Banyak orang datang berbondong-bondong dari kota-kota sekitar kepada Yesus. Maka Yesus berkata dalam suatu perumpamaan, “Adalah seorang penabur keluar menaburkan benih. Waktu ia menabur sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu diinjak-injak orang dan dimakan burung-burung di udara sampai habis. Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, dan tumbuh sebentar, lalu layu karena tidak mendapat air. Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, sehingga terhimpit sampai mati oleh semak-semak yang tumbuh bersama-sama. Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, lalu tumbuh dan berbuah seratus kali lipat.” 

Sesudah itu Yesus berseru, “Barangsiapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah mendengar.” Para murid menanyakan kepada Yesus maksud perumpamaan itu. Yesus menjawab, “Kalian diberi kurnia mengetahui rahasia Kerajaan Allah, tetapi hal itu diwartakan kepada orang lain dalam perumpamaan, supaya sekalipun memandang, mereka tidak melihat, dan sekalipun mendengar, mereka tidak mengerti. 

Inilah arti perumpamaan itu: Benih itu ialah sabda Allah. Yang jatuh di pinggir jalan ialah orang yang telah mendengarnya, kemudian datanglah Iblis, lalu mengambil sabda itu dari dalam hati mereka, supaya mereka jangan percaya dan diselamatkan. 

Yang jatuh di tanah yang berbatu-batu, ialah orang yang setelah mendengar sabda itu, menerimanya dengan gembira, tetapi mereka tidak berakar. Mereka hanya percaya sebentar saja dan dalam masa pencobaan mereka murtad. 

Yang jatuh dalam semak duri, ialah orang yang mendengar sabda itu, dan dalam pertumbuhan selanjutnya mereka terhimpit oleh kekuatiran, kekayaan dan kenikmatan hidup, sehingga tidak menghasilkan buah yang matang. 

Yang jatuh di tanah yang baik ialah orang yang mendengar sabda itu dan menyimpannya dalam hati yang baik, dan menghasilkan buah dalam ketekunan.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan:

Yang jatuh di tanah yang baik ialah orang yang mendengar sabda itu dan menyimpannya dalam hati yang baik, dan menghasilkan buah dalam ketekunan.”

Inilah pertumbuhan iman yang kita harapkan. Kita ingin menjadi tanah yang baik, tempat subur bagi Sabda Allah, dan iman kita pun menjadi tumbuh subur dan berbuah.

Namun kenyataan tidak semudah itu. Setan tidak tinggal diam, karena ia benar-benar benci bila ada manusia yang bersekutu dengan Allah. Setan ingin menjatuhlan Allah dan sarananya melalui manusia. Bila melalui godaan berbuat jahat manusia masih bisa bertahan, setan akan melalui godaan yang halus, kenikmatan yang melenakan. Bila itu tidak mempan juga, maka ia akan memainkan perasaan kita. Dari segala lini, setan berusaha menjerat kita. Tujuan setan hanya satu, manusia masuk dalam perangkapnya. Semakin banyak manusia jatuh dalam dosa karena bujukan setan, semakin ia bahagia, kerajaan setan sudah dekat.

Akan menjadi seperti apa kita bila kita takluk dalam jeratannya, tidak akan pernah dipikirkan setan. Ia menjadi puas, melihat Allah berduka karena kita  tunduk pada setan.

Maka saat kita berusaha sungguh dalam mengusahakan iman kita tumbuh, walau dengan susah payah dan mengalami jatuh bangun, Allah menyertai kita. Allah tidak melihat kejatuhan dan dosa kita sebagai kegagalan dalam pertumbuhan iman. Allah lebih melihat bagaimana usaha kita untuk terus-menerus mendekat padaNya. Itu lebih dihargai Allah, karena Allah adalah Sang Emanuel, Tuhan beserta kita.

Hari ini kita memperingati Padre Pio. Beliau telah menjadi inspirasi bagi kita, bagaimana di sepanjang hidupnya, ia bertekun dalam iman kepada Tuhan walau penderitaan-penderitaan menyertainya. Stigmata dari Tuhan Yesus itu tidak hanya melambungkan namanya, namun juga mengajaknya benar-benar merasakan penderitaan Tuhan sendiri. Apakah ini enak? Sungguh tidak enak. Namun Padre Pio setia, tekun, dan terus bertahan. Dalam penderitaannya, Allah menyertai dan memberikan penghiburan kepadanya.


RIWAYAT PADRE PIO

(katakombe.org)

St.Padre Pio adalah seorang biarawan Fransiskan Kapusin dari Biara San Giovanni Rotondo di Foggia Italia. Ia adalah seorang mistikus Gereja Katholik yang hidupnya penuh dengan mujizat dan karunia rohani. Tuhan menganugerahkan kepadanya begitu banyak karunia rohani. 

Padre Pio memperoleh karunia stigmataOsmogenesiabilokasilevitasiteleportasi

penglihatan, membaca pikiran orang lain, karunia penyembuhan dan bahkan ia pernah membangkitkan seorang gadis yang sudah dinyatakan meninggal. Setiap hari selalu ada ratusan bahkan ribuan orang yang berusaha untuk bertemu dengannya.  

Sekilas Riwayat Hidup

Francesco Forgione dilahirkan pada tanggal 25 Mei 1887 di sebuah kota kecil bernama Pietrelcina, Italia selatan, dalam wilayah Keuskupan Agung Benevento. Ia adalah anak kelima dari delapan putera-puteri keluarga petani Grazio Forgione dan Maria Giuseppa De Nunzio (Mamma Peppa). Mamma Peppa mengenangnya sebagai anak yang berbeda dari anak-anak lain sebayanya, “Ia tidak pernah tidak sopan ataupun bersikap tidak pantas.” Sejak usia lima tahun, Francesco dianugerahi penglihatan-penglihatan surgawi dan juga mengalami penindasan-penindasan setan; ia melihat dan berbicara dengan Yesus dan Santa Perawan Maria, juga dengan malaikat pelindungnya; sayangnya, kehidupan surgawi ini disertai pula oleh pengalaman tentang neraka dan setan. Ketika usianya duabelas tahun, Francesco kecil menerima Sakramen Penguatan dan menyambut Komuni Kudus-nya yang Pertama.

Pada tanggal 6 Januari 1903, terdorong oleh semangat yang bernyala-nyala, Francesco yang kala itu berusia enambelas tahun masuk novisiat Biarawan Kapusin di Morcone. Pada tanggal 22 Januari, Francesco menerima jubah Fransiskan dan menerima nama Broeder Pio. Di akhir tahun novisiat, Broeder Pio mengucapkan kaul sederhana, yang dilanjutkan dengan kaul meriah pada tanggal 27 Januari 1907. Karena kesehatannya yang buruk, setelah ditahbiskan sebagai imam pada tanggal 10 Agustus 1910 di Katedral Benevento, Padre Pio harus tinggal kembali bersama keluarganya. Para dokter yang mendiagnosanya memaklumkan bahwa ia mengidap infeksi paru-paru dan bahwa masa hidupnya hanya tinggal sebulan saja.

Meski demikian, setelah enam tahun bergulat dengan penyakitnya, kesehatan Padre Pio mulai membaik. Pada bulan September 1916, Padre Pio diutus ke rumah Biara San Giovanni Rotondo, di mana ia tinggal hingga akhir hayatnya. Bagi Padre Pio, iman adalah hidup: ia menghendaki segala sesuatu dan mengerjakan segala sesuatu dalam terang iman. Seringkali ia tampak tenggelam dalam doa-doa yang khusuk. Ia melewatkan siang hari dan sebagian besar malam hari dalam percakapan mesra dengan Tuhan. Padre Pio akan mengatakan, “Dalam kitab-kitab kita mencari Tuhan, dalam doa kita menemukan-Nya. Doa adalah kunci yang membuka hati Tuhan.”  Iman membimbingnya senantiasa untuk menerima kehendak Allah yang misterius.   

Pada tanggal 20 September 1918, sementara berdoa di depan sebuah Salib di kapel tua, sekonyong-konyong suatu sosok seperti malaikat memberinya stigmata. Stigmata itu terus terbuka dan mencucurkan darah selama limapuluh tahun. Dalam surat tertanggal 22 Oktober 1918 kepada Padre Benedetto, pembimbing rohaninya, Padre Pio mengisahkan pengalaman penyalibannya

Padre Pio adalah imam pertama yang menerima stigmata Kristus. Para superiornya berusaha merahasiakan kejadian itu, kendati demikian, berita segera menyebar dan ribuan orang berduyun-duyun datang ke biara yang terpencil itu, baik mereka yang saleh maupun mereka yang sekedar ingin tahu. Sesungguhnya, setiap pagi, sejak pukul empat dini hari, selalu ada ratusan orang dan terkadang bahkan ribuan orang menantinya.

Padre Pio tidur tak lebih dari dua jam setiap harinya dan tak pernah mengambil cuti barang sehari pun selama limapuluh tahun imamatnya! Ia biasa bangun pagi-pagi buta guna mempersiapkan diri mempersembahkan Misa Kudus. Setelah Misa, Padre Pio biasa melewatkan sebagian besar harinya dalam doa dan melayani Sakramen Pengakuan Dosa. Hidupnya penuh dengan berbagai karunia mistik, termasuk kemampuan membaca batin para peniten, bilokasi, levitasi dan jamahan yang menyembuhkan. Darah yang mengucur dari stigmatanya mengeluarkan bau harum mewangi atau harum bunga-bungaan

Padre Pio memiliki dua prakarsa dalam dua arah: arah vertikal kepada Tuhan, dengan membentuk “Kelompok Doa”  pada tahun 1920 yang masih aktif hingga kini dengan 400.000 pendoa yang tersebar di seluruh dunia. Arah horizontal kepada komunitas yang menderita, dengan mendirikan sebuah rumah sakit modern “Casa Sollievo della Sofferenza” (Rumah untuk Meringankan Penderitaan) yang dibuka pada tanggal 5 Mei 1956, dan hingga kini melayani sekitar 60.000 pasien setiap tahunnya.

Selama lima puluh tahun imamatnya, Padre Pio menjalin persatuan yang akrab mesra dengan Tuhan melalui Ekaristi Kudus. Yang paling luar biasa dalam hidupnya bukanlah mukjizat, penyembuhan ataupun pertobatan orang dengan perantaraannya, melainkan pelayanannya di altar, mempersembahkan Kurban Kudus Misa, dimana ia menjadi satu dengan Kristus yang tersalib.

Padre Pio dengan tulus menganggap diri sebagai tidak berguna, tidak layak menerima anugerah-anugerah Tuhan, penuh kelemahan dan cacat cela, walau demikian diberkati dengan karunia-karunia ilahi. Di tengah kekaguman orang terhadap dirinya, Padre Pio akan mengatakan, “Aku hanya ingin menjadi seorang biarawan miskin yang berdoa.”

Sejak masa muda, kesehatan Padre Pio amat rapuh, dan semakin memburuk keadaannya pada tahun-tahun terakhir masa hidupnya. Pada tanggal 23 September 1968, pukul 2.30 dini hari, dalam usia delapanpuluh satu tahun, maut datang menjemputnya dalam keadaan siap lahir batin, damai dan tenang. Segera setelah ia wafat, kamarnya dipenuhi bau harum semerbak selama beberapa saat lamanya, seperti bau harum yang memancar dari luka-lukanya selama limapuluh tahun penderitaannya; stigmata tak lagi tampak, tak terlihat sama sekali adanya darah ataupun tanda-tanda bekas luka.

Pada tanggal 20 Februari 1971, belum genap tiga tahun setelah wafat Padre Pio, Paus Paulus VI berbicara mengenainya kepada para Superior Ordo Kapusin,  “Lihat, betapa masyhurnya dia, betapa seluruh dunia berkumpul sekelilingnya! Tetapi mengapa? Apakah mungkin karena ia seorang filsuf? Karena ia bijak? Karena ia cakap dalam pelayanan? Sama sekali tidak. Melainkan karena ia mempersembahkan Misa dengan rendah hati, mendengarkan pengakuan dosa dari fajar hingga gelap dan - tak mudah mengatakannya - ia adalah seorang yang menyandang luka-luka Tuhan kita. Ia adalah manusia yang berdoa dan yang menderita….

 Padre Pio dinyatakan sebagai Venerabilis pada tanggal 18 September 1997 oleh Paus Yohanes Paulus II; pada tanggal 2 Mei 1999 dibeatifikasi; dan akhirnya dikanonisasi pada tanggal 16 Juni 2002 di Roma, oleh Paus yang sama. Gereja memaklumkan pesta liturgis St Padre Pio dari Pietrelcina dirayakan pada tanggal 23 September

Kamis, 21 September 2023

.Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang"

 Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Timotius (6:2c-12)     

 "Hai manusia Allah, kejarlah keadilan."

Saudara terkasih, ajarkanlah dan nasihatkanlah semua ini. Jika ada orang yang mengajarkan ajaran lain, dan tidak menurut ajaran sehat, yakni ajaran Tuhan kita Yesus Kristus, dan tidak menurut ajaran yang sesuai dengan iman kita, dialah orang yang berlagak tahu, padahal tidak tahu apa-apa. 

Penyakitnya ialah mencari-cari soal dan bersilat kata, yang menyebabkan dengki, iri hati, fitnah, dan curiga, percekcokan antara orang-orang yang tidak lagi berfikiran sehat, yang kehilangan kebenaran, yang mengira agama itu suatu sumber keuntungan. 

Memang iman itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar. Sebab kita tidak membawa apa-apa ke dalam dunia ini, dan kita pun tidak membawa apa-apa ke luar. Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah. Tetapi mereka yang ingin kaya, terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan pelbagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan. 

Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Karena memburu uanglah, maka beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa diri dengan berbagai-bagai penderitaan. Tetapi engkau, hai manusia Allah, jauhilah semuanya itu, kejarlah keadilan, takwa, kesetiaan, cinta kasih, kesabaran, dan kelembutan hati. Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar dan rebutlah hidup yang kekal. Untuk itulah engkau telah dipanggil; untuk itulah engkau telah mengikrarkan ikrar yang benar di depan banyak saksi.

Mazmur Tanggapan

Berbahagialah yang hidup miskin terdorong oleh Roh Kudus, sebab bagi merekalah Kerajaan Allah.

Ayat. (Mzm 49:6-7.8-9.17-18.20)

1. Mengapa aku takut pada hari-hari celaka pada waktu aku dikepung oleh kejahatan para pengejarku, yang percaya akan harta bendanya, dan memegahkan diri karena banyaknya kekayaan mereka?

2. Tidak seorang pun dapat membebaskan diri, atau memberikan tebusan kepada Allah ganti nyawanya! Terlalu mahallah harga pembebasan nyawanya, dan tidak terjangkau untuk selama-lamanya kalau ia ingin hidup abadi dengan tidak melihat liang kubur.

3. Janganlah takut, apabila seseorang menjadi kaya, apabila kemuliaan keluarganya bertambah, sebab pada waktu mati semuanya itu tidak akan dibawanya serta, kemuliaannya tidak akan turun mengikuti dia.

4. Sekalipun pada masa hidupnya ia menganggap dirinya berbahagia, sekalipun orang menyanjungnya karena ia berbuat baik terhadap dirinya sendiri, namun ia akan sampai kepada angkatan nenek moyangnya, yang tidak akan melihat terang untuk seterusnya.

Bait Pengantar Injil

Alleluya

Ayat. (Mat 11:25)

Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada orang kecil.

Inilah Injil Suci menurut Lukas (8:1-3)

"Beberapa wanita menyertai Yesus dan melayani Dia dengan harta bendanya."

 Yesus berkeliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa memberitakan Injil Kerajaan Allah. Kedua belas murid menyertai Dia, dan juga beberapa wanita, yang telah disembuhkan-Nya dari roh-roh jahat serta berbagai macam penyakit, selalu menyertai Dia. 

Para wanita itu ialah: Maria yang disebut Magdalena, yang telah dibebaskan dari tujuh setan; Yohana, isteri Khuza, bendahara Herodes, Susana dan masih banyak lagi yang lain. Wanita-wanita itu melayani seluruh rombongan dengan harta kekayaan mereka.

Renungan:

Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Karena memburu uanglah, maka beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa diri dengan berbagai-bagai penderitaan.

Semoga kita mampu menggunakan uang dengan bijak sebagai sarana untuk semakin memuliakan Allah. Semoga uang tidak membuat kita gelap mata dan hati.

Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar dan rebutlah hidup yang kekal. Untuk itulah engkau telah dipanggil; untuk itulah engkau telah mengikrarkan ikrar yang benar di hadapan para saksi.

Semoga kita semakin memahami tujuan hidup di dunia, yaitu untuk memperoleh hidup yang kekal.

Rabu, 20 September 2023

"Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa”

 

Sumber : https://sangsabda.wordpress.com/

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Efesus (4:1-7.11-13)

 "Ada macam-macam tugas pelayanan demi pembangunan umat."

Saudara-saudara, aku, orang yang dipenjarakan karena Tuhan, menasihati kamu, supaya sebagai orang-orang yang terpanggil, kamu hidup sepadan dengan panggilan itu. Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam saling membantu. 

Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh dalam ikatan damai sejahtera: Satu tubuh dan satu Roh, sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu; satu Tuhan, satu iman, satu baptisan, satu Allah dan Bapa dari semua, yang di atas semua, menyertai semua dan menjiwai semua. 

Akan tetapi, kepada kita masing-masing telah dianugerahkan kasih karunia menurut ukuran pemberian Kristus. Dialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita Injil, gembala umat, maupun pengajar; semuanya itu untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi tugas pelayanan demi pembangunan tubuh Kristus. 

Dengan demikian, akhirnya kita semua mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus.

Mazmur Tanggapan

Di seluruh bumi bergemalah suara mereka.

Ayat. (Mzm 19:2-3.4-5; R:5a)

1. Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan karya tangan-Nya; hari yang satu mengisahkannya kepada hari yang lain dan malam yang satu menyampaikan pengetahuannya kepada malam berikut.

2. Meskipun tidak berbicara, dan tidak memperdengarkan suara, namun di seluruh bumi bergaunglah gemanya, dan amanat mereka sampai ke ujung bumi.

Bait Pengantar Injil

Alleluya

Ayat. (Mat 5:16)

Allah, Tuhan kami, Engkau kami puji dan kami muliakan. Kepada-Mu paduan para rasul bersyukur.

Inilah Injil Suci menurut Matius (9:9-13)

"Berdirilah Matius, lalu mengikuti Yesus."

Pada suatu hari, Yesus melihat seorang yang bernama Matius duduk di rumah cukai. Yesus berkata kepadanya, “Ikutlah Aku!” Maka berdirilah Matius, lalu mengikuti Dia. Kemudian, ketika Yesus makan di rumah Matius, datanglah banyak pemungut cukai dan orang berdosa, makan bersama-sama dengan Dia dan murid-murid-Nya. 

Melihat itu, berkatalah orang-orang Farisi kepada murid-murid Yesus, “Mengapa gurumu makan bersama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?” Yesus mendengarnya dan berkata, “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, melainkan orang sakit. 

Maka pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan:

Apakah kita berharga di mata Tuhan? Kalau kita tidak berharga, mengapa Allah sampai mengutus PutraNya yang tunggal untuk menyelamatkan hidup kita? Kalau kita berharga, mengapa kita menderita di dunia?

Semua karena dosa manusia, sehingga kita jatuh dalam dosa dan sengsara. Namun karena kasih Allah yang begitu besar, Allah ingin menyelamatkan kita dari lembah penderitaan ke taman bahagia di Firdaus. Maka diutusNya lah PutraNya untuk menyelamatkan kita orang yang berdosa ini.

Jadi, apakah kita orang berdosa? jawabnya adalah, ya. Dan Yesus datang untuk siapa? Untuk orang yang berdosa, bukan untuk orang yang merasa benar. Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.”. Berbahagialah kita, karena kita orang-orang berdosa yang disayang Tuhan. Kita berharga di mataNya.

Dan orang berdosa yang berubah menjadi orang yang luar biasa adalah Matius. Ia seorang pemungut cukai. Yesus memanggilnya untuk menjadi pengikutNya. Sejak itu hidup Matius berubah. Ia menjadi murid Yesus yang loyal. Ia menjadi pewarta Yesus yang hebat. Bahkan Ia menulis segala hal tentang Yesus, seperti yang tertuang dalam Injil Matius. Yesus telah mengubah hidup Matius. Dan Matius berubah karena ia mau membuka diri terhadap Yesus.

Maukah hidup kita diubah oleh Yesus?


Tetapi hikmat dibenarkan oleh semua orang yang menerimanya.”

Sumber : https://catatanseorangofs.wordpress.com/

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Timotius (3:14-16)     

"Sungguh agunglah rahasia iman kita."

Saudara-saudara terkasih, semuanya ini kutulis kepadamu, walaupun aku berharap segera dapat mengunjungi engkau. Maka, jika aku terlambat, engkau sudah tahu bagaimana orang harus hidup sebagai keluarga Allah, artinya sebagai jemaat Allah yang hidup, tiang penopang dan dasar kebenaran. 

Sungguh agunglah rahasia iman kita: Kristus, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Ia diimani di dunia, diangkat ke dalam kemuliaan."

Mazmur Tanggapan

Agunglah karya Tuhan

Ayat. (Mzm111:1-6)

1. Aku bersyukur kepada Tuhan dengan segenap hati, dalam lingkungan orang-orang benar dan di tengah jemaat. Besarlah perbuatan-perbuatan Tuhan, layak diselidiki oleh semua orang yang menyukainya.

2. Agung dan semaraklah pekerjaan-Nya, keadilan-Nya tetap untuk selama-lamanya. Perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib dijadikan peringatan; Tuhan itu pengasih dan penyayang.

3. Kepada orang takwa diberikan-Nya rezeki, selama-lamanya Ia ingat akan perjanjian-Nya. Kekuatan perbuatan-Nya Ia tunjukkan kepada umat-Nya, dengan memberikan kepada mereka milik pusaka para bangsa.

Bait Pengantar Injil

Alleluya, alleluya

Ayat. (Yoh 6:64b.69b)

Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah roh dan kehidupan. Pada-Mulah sabda kehidupan kekal.

Inilah Injil Suci menurut Lukas (7:31-35)

"Hikmat Allah dibenarkan oleh orang yang menerimanya."

Sekali peristiwa berkatalah Yesus kepada orang banyak, “Dengan apakah akan Kuumpamakan orang-orang dari angkatan ini? Mereka sama dengan anak-anak yang duduk di pasar dan berseru-seru. ‘Kami meniup seruling bagimu, tetapi kalian tidak menari. Kami menyanyikan kidung duka, tetapi kalian tidak menangis.’ 

Sebab ketika Yohanes Pembaptis datang, dan ia tidak makan roti, dan tidak minum anggur, kalian berkata, ‘Ia kerasukan setan.’ Kemudian Anak Manusia datang, Ia makan dan minum, dan kalian berkata, ‘Lihatlah, seorang pelahap dan peminum, sahabat pemungut cukai dan orang berdosa.’ 

Tetapi hikmat dibenarkan oleh semua orang yang menerimanya.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan:

Tetapi hikmat dibenarkan oleh semua orang yang menerimanya.” 

Berbahagialah orang yang mau menerima Yesus. Karena mereka akan menerima segala kebenaran tentang Yesus. Yesus Sang Penebus, yang berarti akan menyelamatkan orang yang percaya kepadaNya dari belenggu dosa jeratan setan. Yesus Sang Penyelamat akan membawa orang-orang yang percaya kepadaNya kelak berkumpul bersamaNya di Taman Firdaus.

Yesus Sang Emanuel, yang berarti Allah beserta kita. Maka kita tidak perlu takut menghadapi gelapnya dunia karena Yesus selalu menyertai kita. Yesus yang penuh kasih, yang akan berkata,"Jangan menangis", Yesus yang melihat kegundahan hati, Ia Sang Emanuel tidak akan membiarkan kita merana.

Karena yang dikehendaki Yesus bagi setiap orang yang percaya kepadaNya adalah umat kesayanganNya berada dalam damai, sejahtera, dan sukacita. Amin, amin, amin, 

Senin, 18 September 2023

"Melihat janda itu, tergeraklah hati Tuhan oleh belas kasih"

 

Sumber : https://www.sesawi.net/

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Timotius (1Tim 3:1-13)  

 "Penilik jemaat haruslah seorang yang tak bercacat; diakon haruslah orang yang memelihara iman dalam hati nurani yang suci."

Saudara terkasih, benarlah perkataan ini, “Orang yang menghendaki jabatan penilik jemaat, menginginkan pekerjaan yang indah.” Karena itu penilik jemaat haruslah seorang yang tak bercacat, suami dari seorang isteri saja. Ia harus dapat menahan diri, bijaksana, sopan, suka memberi tumpangan, dan cakap mengajar orang; bukan peminum, bukan pemarah, melainkan peramah dan pendamai, bukan hamba uang; seorang kepala keluarga yang baik, disegani dan dihormati oleh anak-anaknya. Jika seseorang tidak tahu mengepalai keluarganya sendiri, bagaimana mungkin ia mengurus jemaat Allah? 

Janganlah ia seorang yang baru saja bertobat, agar jangan menjadi sombong dan kena hukuman Iblis. Hendaklah ia juga mempunyai nama baik di luar jemaat, agar jangan digugat orang dan jatuh ke dalam jerat Iblis. 

Demikian juga diakon-diakon: haruslah orang terhormat, jangan bercabang lidah, jangan penggemar anggur, jangan serakah, melainkan orang yang memelihara rahasia iman dalam hati nurani yang suci. Mereka juga harus diuji dahulu, dan baru ditetapkan dalam pelayanan ini setelah ternyata mereka tak bercacat. 

Demikian pula, para isteri mereka hendaklah orang terhormat, jangan pemfitnah; hendaklah dapat menahan diri dan dapat dipercaya dalam segala hal. Diakon haruslah suami dari satu isteri dan mengurus anak-anak serta keluarganya dengan baik. Karena mereka yang melaksanakan tugas pelayanan dengan baik, memperoleh kedudukan yang baik, sehingga dalam iman akan Kristus Yesus mereka dapat bersaksi dengan leluasa.

Mazmur Tanggapan

Aku hendak hidup dalam ketulusan hati. 

Ayat. (Mzm 101:1.2ac.3a.6-7; Ul: Gal 5:13)

1. Ya Tuhan, aku hendak menyanyikan kasih setia dan hukum-Mu. Aku hendak hidup tanpa cela. Aku hendak hidup dengan suci dalam rumahku, hal-hal yang jahat takkan kuperhatikan.

2. Mataku tertuju kepada rakyatku yang setia, supaya mereka tinggal bersama aku. Orang yang hidup dengan tidak bercela akan mendukung aku.

3. Orang yang melakukan tipu daya, tidak akan diam dalam rumahku. Orang yang berbicara dusta tidak bertahan di dalam pandanganku.

Bait Pengantar Injil

Alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya.

Ayat. (Luk 7:16)

Seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita, dan Allah telah mengunjungi umat-Nya

Inilah Injil Suci menurut Lukas (7:11-17)

"Hai pemuda, bangkitlah!"

Pada suatu ketika pergilah Yesus ke sebuah kota bernama Nain. Para murid serta banyak orang pergi bersama Dia. Ketika Ia mendekati pintu gerbang kota, ada orang mati diusung ke luar, yaitu anak laki-laki tunggal seorang ibu yang sudah janda. Banyak orang kota itu menyertai janda tersebut. 

Melihat janda itu, tergeraklah hati Tuhan oleh belas kasih. Lalu Tuhan berkata kepadanya, “Jangan menangis!” Dihampiri-Nya usungan jenazah itu dan disentuh-Nya. Maka para pengusung berhenti. Tuhan berkata, “Hai Pemuda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!” Maka bangunlah pemuda itu, duduk dan mulai berbicara. Yesus lalu menyerahkannya kepada ibunya. 

Semua orang ketakutan, dan mereka memuliakan Allah sambil berkata, “Seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita,” dan “Allah telah mengunjungi umat-Nya.” Maka tersiarlah kabar tentang Yesus ke seluruh Yudea dan ke seluruh daerah sekitarnya.

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan:

Ini adalah mukjzat yang terjadi murni karena belas kasih Tuhan. Bayangkan, serombongan orang yang membawa peti jenasah atau keranda mungkin, sedang berjalan menuju ke pemakaman untuk menguburkan orang yang sudah meninggal. Lalu di tengah jalan mereka bertemu Yesus. Yesus sama sekali tidak mengenal mereka, dan mereka mungkin juga belum mengenal Yesus. Yesus hanya melihat seorang ibu yang menangis penuh kesdihan.

Melihat janda itu, tergeraklah hati Tuhan oleh belas kasih. Lalu Tuhan berkata kepadanya, “Jangan menangis!” 

Kemudian Yesus menyentuh usungan jenasah itu, dan berkata kepada jenasah itu untuk bangkit. Dan apa yang terjadi? Pemuda yang sudah meninggal itu bangun, duduk, dan mulai bicara. Seketika suasana menjadi gempar, bahkan semua ketakutan, namun mereka juga memuliakan Allah.

Air mata kesedihan, yang berasal dari relung hati yang benar-benar sedang dilanda kesedihan, hingga berdoa pun, mungkin kita tidak sanggup. Ternyata Yesus Tuhan kita melihat tetes air mata itu. Walau kita belum sempat mengucap sesuatu untuk memohon pertolonganNya, tanpa kita minta Yesus sudah mengulurkan tangan dan mengusap air mata kita.

Hati Yesus begitu lemah lembut. Ia tidak tega melihat seseorang bahkan walau itu bukan umatNya menangis. Karena yang dikehendaki Yesus dan Allah Bapa adalah melihat umat manusia ciptaanNya berada dalam senyum, sukacita, damai, dan sejahtera.

Dengan lembut Yesus juga berkata kepada kita,"Jangan menangis". Lalu Yesus melakukan suatu hal yang sungguh membuat air mata duka kita berubah menjadi air mata sukacita. Amin, amin, amin, Terpujilah Ia! 

Minggu, 17 September 2023

“Aku berkata kepadamu: Di Israel pun iman sebesar itu belum pernah Kujumpai.”

Sumber: https://floresku.com/

 Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Timotius (2:1-8)

 "Kita harus berdoa untuk semua orang karena Allah ingin semua orang diselamatkan."

Saudara terkasih, pertama-tama aku menasihatkan, agar dipanjatkan doa-doa dan permohonan serta ucapan syukur kepada Allah bagi semua orang, bagi pemerintah dan penguasa, agar kita dapat hidup aman dan tenteram dalam segala kesalehan dan kehormatan. Itulah yang baik dan berkenan di hati Tuhan, penyelamat kita. 

Ia menghendaki agar semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran. Allah itu esa, dan esa pula Dia yang menjadi pengantara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus. Ia telah menyerahkan diri sebagai tebusan bagi semua orang, suatu kesaksian pada waktu yang tepat. 

Untuk kesaksian itulah aku telah ditetapkan sebagai pewarta dan rasul. Yang kukatakan ini benar, dan aku tidak berdusta. Aku ditetapkan sebagai pengajar bangsa-bangsa dalam iman dan kebenaran. Oleh karena itu aku ingin agar di mana pun kaum lelaki berdoa dengan menadahkan tangan yang suci, tanpa kemarahan dan perselisihan.

Mazmur Tanggapan

Terpujilah Tuhan, sebab Ia telah mendengarkan doa permohonanku. 

Ayat. (Mzm 28:2.7.8-9)

1. Dengarkanlah suara permohonanku, apabila aku berteriak kepada-Mu minta tolong, dan mengangkat tanganku kearah tempat-Mu yang mahakudus.

2. Tuhan adalah kekuatan dan perisaiku; kepada-Nya hatiku percaya. Aku tertolong, sebab itu beria-rialah hatiku, dan dengan nyanyianku aku bersyukur kepada-Nya.

3. Tuhan adalah kekuatan umat-Nya dan benteng keselamatan bagi orang yang diurapi-Nya! Selamatkanlah kiranya umat-Mu dan berkatilah milik-Mu sendiri, gembalakanlah mereka dan dukunglah mereka untuk selama-lamanya.

Bait Pengantar Injil

Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya.

Ayat. (Yoh 3:16)

Begitu besar kasih Allah kepada dunia, sehingga Ia mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal. 

Inilah Injil Suci menurut Lukas (7:1-10)

"Di Israel pun iman sebesar itu belum pernah Kujumpai."

Pada suatu ketika, setelah mengakhiri pengajaran-Nya kepada orang banyak, masuklah Yesus ke Kapernaum. Di situ ada seorang perwira yang mempunyai seorang hamba yang amat ia hargai. Hamba itu sedang sakit keras dan hampir mati. 

Ketika mendengar tentang Yesus, ia menyuruh beberapa orang tua-tua Yahudi kepada-Nya untuk meminta agar Ia datang dan menyembuhkan hambanya. Mereka datang kepada Yesus, dan dengan sangat mohon pertolongan-Nya, katanya, “Sudah selayaknya Engkau menolong dia, sebab ia mengasihi bangsa kita, dan dialah yang menanggung pembangunan rumah ibadat kami.” 

Maka pergilah Yesus bersama mereka. Ketika Yesus tidak jauh lagi dari rumahnya, perwira itu menyuruh beberapa sahabatnya mengatakan kepada Yesus, “Tuan, janganlah bersusah-susah, sebab aku merasa tidak layak menerima Tuan dalam rumahku. Sebab itu aku juga merasa tidak pantas datang sendiri mendapatkan Tuan. Tetapi katakanlah sepatah kata saja, maka hambaku akan sembuh. 

Sebab aku pun seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang, ‘Pergi!’ maka ia pergi; atau kepada yang lain, ‘Datanglah!’ maka ia datang; dan jika aku berkata kepada hambaku, ‘Kerjakanlah ini!’ maka ia pun mengerjakannya.” 

Mendengar itu, heranlah Yesus akan dia. Sambil berpaling kepada orang banyak yang mengikuti-Nya, Ia berkata, “Aku berkata kepadamu: Di Israel pun iman sebesar itu belum pernah Kujumpai.” Setelah orang-orang suruhan itu kembali ke rumah, mereka mendapati hamba yang sakit itu sudah sehat kembali.

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan:

“Tuan, janganlah bersusah-susah, sebab aku merasa tidak layak menerima Tuan dalam rumahku. Sebab itu aku juga merasa tidak pantas datang sendiri mendapatkan Tuan. Tetapi katakanlah sepatah kata saja, maka hambaku akan sembuh. 

“Aku berkata kepadamu: Di Israel pun iman sebesar itu belum pernah Kujumpai.” 

Sekali lagi tentang iman. Bagi Yesus, iman akan membawa pengaruh besar bagi kehidupan seseorang. Karena iman, maka seseorang Ia sembuhkan. Karena iman, doa permohonan dikabulkan. Karena iman, bahkan yang sudah mati, mampu Ia hidupkan.

Maka bila kita tengah mengalami nyala api pengharapan yang redup, nyaris mati;ingatlah akan Yesus. Ia melihat iman kita. Permohonan yang dilantunkan dengan penuh pengharapan dan kepercayaan niscaya akan Ia kabulkan. Amin.

Sabtu, 16 September 2023

Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik.

 

Sumber: https://www.sesawi.net/

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Timotius (1:15-17)    

 "Kristus datang di dunia untuk menyelamatkan orang-orang berdosa."

Saudaraku terkasih, sabda ini benar dan patut diterima sepenuhnya, yaitu bahwa Kristus Yesus telah datang ke dunia untuk menyelamatkan orang-orang berdosa. Dari antara mereka itu akulah yang paling berdosa. Tetapi justru karena itu aku dikasihani, agar dalam diriku sebagai orang paling berdosa ini Yesus Kristus menunjukkan seluruh kesabaran-Nya. 

Dengan demikian aku menjadi contoh bagi mereka yang kemudian percaya kepada-Nya dan memperoleh hidup yang kekal. Hormat dan kemuliaan sampai selama-lamanya bagi Raja segala zaman, Allah yang kekal, yang tak tampak, yang esa. Amin.

Mazmur Tanggapan

Diberkatilah nama Tuhan untuk selama-lamanya.

Ayat. (Mzm. 113:1b-2.3-4.5.6.7)

1. Pujilah, hai hamba-hamba Tuhan, pujilah nama Tuhan! Kiranya nama Tuhan dimasyhurkan, sekarang dan selama-lamanya.

2. Dari terbitnya matahari sampai pada terbenamnya terpujilah nama Tuhan. Tuhan tinggi mengatasi segala bangsa, kemuliaan-Nya mengatasi langit.

3. Siapakah seperti Tuhan, Allah kita, yang diam di tempat tinggi, yang merendahkan diri untuk melihat ke langit dan ke bumi? Ia menegakkan orang yang hina dari dalam debu dan mengangkat orang yang miskin dari lumpur.

Bait Pengantar Injil

Alleluya, alleluya.

Ayat. (Yoh 14:23)

Barangsiapa mengasihi Aku, ia akan menaati sabda-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami datang kepadanya

Inilah Injil Suci menurut Lukas (6:43-49)

"Barangsiapa mendengar sabda-Ku dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang mendirikan rumah di atas tanah tanpa dasar."

Yesus menyampaikan wejangan ini kepada murid-murid-Nya, “Tidak ada pohon baik yang menghasilkan buah yang tidak baik. Dan tidak ada pula pohon tidak baik yang menghasilkan buah baik. Sebab setiap pohon dikenal dari buahnya. Karena dari semak duri orang tidak memetik buah ara dan dari duri-duri orang tidak memetik buah anggur. 

Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik. Tetapi orang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaan hatinya yang jahat. Sebab yang diucapkan mulut meluap dari hati. 

Mengapa kalian berseru kepada-Ku, ‘Tuhan, Tuhan!’ padahal kalian tidak melakukan apa yang Kukatakan? 

Setiap orang yang datang kepada-Ku dan mendengarkan sabda-Ku serta melakukannya, - Aku menyatakan dengan siapa ia dapat disamakan: - Dia itu sama dengan orang yang mendirikan rumah. Ia menggali dalam-dalam dan meletakkan dasarnya di atas batu. Ketika datang air bah dan banjir melanda rumah itu, rumah itu tidak dapat digoyahkan, karena dibangun dengan kokoh. 

Sebaliknya, barangsiapa mendengar sabda-Ku dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang mendirikan rumah di atas tanah tanpa dasar. Ketika dilanda banjir, rumah itu segera roboh, dan hebatlah kerusakannya.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan:

Mengapa kalian berseru kepada-Ku, ‘Tuhan, Tuhan!’ padahal kalian tidak melakukan apa yang Kukatakan? 

Bagi saya kalimat ini adalah kalimat yang menusuk. Sering saya mengutip ayat-ayat suci dari Alkitab, berbicara tentang Tuhan dengan segala ajaranNya, namun apakah saya melakukanNya? Jauh, jauh dari itu ternyata. Maka saya terlihat seperti orang munafik di mata Tuhan.

Tuhan tidak menghendaki saya banyak berkata-kata tapi hampa dalam tindak dan karya. Lebih baik saya sedikit bicara tentangNya, namun semaksimal mungkin berusaha melaksanakan FirmanNya.

Maka sekarang, bukan lagi yang pandai berkata-kata yang berkenan di mata Tuhan. Namun yang menjadikan Firman Tuhan sebagai pondasi hidup, itulah yang diinginkanNya. Karena Tuhan tahu, kehidupan di dunia ini keras dan berat; antar manusia terkadang saling ingin menjatuhkan dan tidak ingin saling mendukung; maka cobaan demi cobaan kehidupan bisa menghempaskan iman bila kita tidak punya pijakan yang kuat. 

Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik. Tetapi orang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaan hatinya yang jahat. Sebab yang diucapkan mulut meluap dari hati. 

Dengan mudah Tuhan bisa melihat, mana manusia yang sungguh-sungguh baik atau hanya berpura-pura baik.