Sabtu, 11 November 2023

Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar.

 Peringatan Wajib St. Martinus dari Tours, Uskup

Sumber : https://www.facebook.com/GalerikristenIndonesia


Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (16:3-9.16.22-27)

 "Hendaklah kalian saling memberi salam dengan cium kudus."

Saudara-saudara, sampaikan salamku kepada Priska dan Akwila, teman-teman sekerjaku dalam Kristus Yesus. Mereka telah mempertaruhkan nyawa untuk hidupku. Kepada mereka bukan aku saja yang berterima kasih, tetapi juga semua jemaat bukan Yahudi. 

Salam juga kepada jemaat di rumah mereka. Salam kepada Epenetus, saudara yang kukasihi; dialah buah pertama dari daerah Asia untuk Kristus. Salam kepada Maria, yang telah bekerja keras untuk kalian. Salam kepada Andronikus dan Yunias, saudara-saudaraku sebangsa, yang pernah dipenjarakan bersama dengan daku; mereka itu orang-orang terpandang di antara para rasul dan telah menjadi Kristen sebelum aku. 

Salam kepada Ampliatus yang kukasihi dalam Tuhan. Salam kepada Urbanus, teman sekerja kami dalam Kristus, dan salam kepada Stakhis yang kukasihi. Hendaklah kalian saling memberi salam dengan cium kudus. Salam kepada kalian dari semua jemaat Kristen. Salam dalam Tuhan dari Tertius, yaitu aku yang menulis surat ini. Salam bagi kalian dari Gayus yang memberi tumpangan kepadaku, dan bagi seluruh jemaat. Salam kepada kalian dari Erastus, bendahara negeri, dan dari Kwartus, saudara kita. 

Kasih karunia Yesus Kristus, Tuhan kita, menyertai kalian semua. Amin. Allah berkuasa menguatkan kalian menurut Injil yang kumaklumkan dan pewartaan tentang Yesus Kristus, yang isinya ialah pernyataan yang berabad-abad lamanya tersembunyi, tapi kini dinyatakan, yang menurut perintah Allah yang abadi telah diberitakan oleh kitab-kitab para nabi kepada segala bangsa untuk membimbing mereka kepada ketaatan iman. 

Bagi Dia, satu-satunya Allah yang penuh hikmat itu, segala kemuliaan untuk selama-lamanya, oleh Yesus Kristus. Amin!

Mazmur Tanggapan PS 829

Aku hendak memuji nama-Mu, ya Tuhan, selama-lamanya.

Ayat. (Mzm 145:2-3.4-5.10-11)

1. Setiap hari aku hendak memuji Engkau, dan memuliakan nama-Mu untuk selama-lamanya. Besarlah Tuhan, dan sangat terpuji; kebesaran-Nya tidak terselami.

2. Angkatan demi angkatan akan memegahkan karya-karya-Mu, dan akan memberitakan keperkasaan-Mu. Semarak kemuliaan-Mu yang agung akan kukidungkan, dan karya-karya-Mu yang ajaib akan kunyanyikan.

3. Segala yang Kaujadikan akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu.

Bait Pengantar Injil

Alleluya

Ayat. (2Kor 8:9)

Yesus Kristus telah menjadi miskin, meskipun Ia kaya, agar kalian menjadi kaya berkat kemiskinan-Nya.

Inilah Injil Suci menurut Lukas (16:9-15)

"Jika kalian tidak setia mengurus mamon durhaka, siapakah yang mau mempercayakan harta sejati kepadamu?"

Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Ikatlah persahabatan dengan mempergunakan mamon yang tidak jujur, supaya jika mamon itu tidak dapat menolong lagi, kalian diterima dalam kemah abadi. 

Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar. Jadi jika kalian tidak setia mengurus mamon yang tidak jujur, siapakah yang akan mempercayakan harta sejati kepadamu? [Dan jikalau kamu tidak setia dalam harta orang lain, siapakah yang akan menyerahkan hartamu sendiri kepadamu?] 

Seorang hamba tidak mungkin mengabdi dua tuan. Karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain; atau ia akan setia kepada yang seorang, dan tidak mengindahkan yang lain. Kalian tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada mamon.” 

Semuanya itu didengar oleh orang-orang Farisi, hamba-hamba uang itu, dan mereka mencemoohkan Yesus. Maka Yesus berkata kepada mereka, “Kalian membenarkan diri di hadapan orang, tetapi Allah mengetahui hatimu. Sebab apa yang dikagumi manusia, dibenci oleh Allah.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan:

Bacaan Injil hari ini merupakan rangkaian dari bacaan Injil kemarin. Injil kemarin tentang seorang bendahara yang dipuji oleh tuannya karena telah bertindak cerdik. Hal yang agak membingungkan kemarin, karena ia berbuat curang tapi kenapa tuannya mengatakan ia cerdik. Sekarang baru saya menemukan jawabannya.

Cerdik yang dikatakan tuannya kemarin adalah sebuah sindiran karena ia telah berbuat licik. Bendahara itu mempermainkan dana tuannya. Ia telah berbuat curang, dan tidak setia kepada perkara-perkara yang sepertinya tuannya tidak akan melihat perbuatannya. Ia cerdik namun ia telah tidak setia pada perkara yang telah dipercayakan kepadanya.

Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar.

Alur cerita dari bacaan Injil kemarin disambung dengan Injil sekarang  menjadi bisa kita mengerti. Bendahara itu akan diberhentikan oleh tuannya karena ia telah berbuat tidak benar karena hal lain. Ternyata ia memang telah biasa berbuat tidak benar, terbukti dengan usahanya untuk menyelamatkan diri pasca ia akan dipecat oleh tuannya itu.

Dalam perkara besar ia tidak jujur, apalagi dalam perkara kecil. Atau bisa dibalik. Dalam perkara kecil saja ia telah tidak jujur, apalagi dalam perkara besar.

Ini menjadi pelajaran penting bagi kita. Sering saya meremehkan tugas saya sebagai ibu rumah tangga yang hari-hari hanya berkutat dengan tugas - tugas rumah tangga tiada habisnya. Saya mengeluh dan iri melihat wanita-wanita lain yang sukses dalam karir dan rumah tangga mereka. Ini membat saya semakin merasa terpuruk, hingga saya tidak menghargai waktu-waktu emas ketika saya bisa bersama dengan anak-anak saya. 

Saya mengabaikan suatu hal yang menjadi impian indah bagi para wanita karir yang disibukkan oleh pekerjaan mereka. 

Ini menjadi pelajaran penting dan menjadi momentum bagi saya agar sejak saat ini dan seterusnya saya tidak mengabaikan segala tanggungjawab terhadap hal-hal yang tampak remeh namun sebenarnya sangat berharga yaitu kesempatan untuk mendampingi anak-anak dan mengelola rumah tangga yang sudah dipercayakan Tuhan kepada saya.

Ada lagi nasehat Yesus yang lain dalam Injil hari ini. "Seorang hamba tidak mungkin mengabdi dua tuan.  Kalian tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada mamon.” 

Bagi yang mempunyai banyak peran multitasking, apakah nasehat Yesus ini relevan? Atau Anda mengatasi semuanya dengan baik? Berbahagialah bila Anda sukses dalam rumah tangga, dalam karir, maupun dalam mengabdi Tuhan. Tuhan juga pasti sangat berkenan dan memuji Anda.

Bagi yang hanya mempunyai satu peran, misalnya menjadi ibu rumah tangga, maka semoga Sabda Yesus ini menjadi penguat jiwa. Mengabdi pada keluarga sepenuhnya dan semoga kita nanti akan memetik hasil dari ketekunan, kesetiaan, dan kesungguhan hati kita.

Yesus baik dan amat baik. Ia tidak mengecilkan peran seorang yang kecil dan sederhana. Malah dengan mereka Yesus bersahabat dan menyediakan diri menjadi penolong. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar