Selasa, 19 Maret 2024

"Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan."

 

Selasa, 19 Maret 2024 Hari Raya Santo Yusuf, Suami Santa Perawan Maria

Sumber : https://resi.dehonian.or.id/

Bacaan dari Kitab Kedua Samuel (7:4-5a.12-14a.16)   

"Tuhan Allah akan memberikan Dia takhta Daud bapa-Nya."

Pada suatu malam datanglah firman Tuhan kepada Natan, “Pergilah, katakanlah kepada hamba-Ku Daud: Beginilah firman Tuhan: Apabila umurmu sudah genap dan engkau telah mendapat istirahat bersama nenek moyangmu, 

Aku akan membangkitkan keturunanmu yang kemudian, anak kandungmu, dan Aku akan mengokohkan kerajaannya. Dialah yang akan mendirikan rumah bagi nama-Ku, dan Aku akan mengokohkan takhta kerajaannya untuk selama-lamanya. 

Aku akan menjadi Bapa-Nya, dan ia akan menjadi anak-Ku. Keluarga dan kerajaanmu akan kokoh untuk selama-lamanya di hadapan-Ku, takhtamu akan kokoh untuk selama-lamanya.”

Mazmur Tanggapan

Anak cucunya akan lestari untuk selama-lamanya.

Ayat. (Mzm 89:2-3.4-5.27.29; Ul: 37)

1. Aku hendak menyanyikan kasih setia Tuhan selama-lamanya, hendak menuturkan kesetiaan-Mu turun-temurun. Sebab kasih setia-Mu dibangun untuk selama-lamanya; kesetiaan-Mu tegak seperti langit.

2. Engkau berkata, "Telah Kuikat perjanjian dengan orang pilihan-Ku, Aku telah bersumpah kepada Daud, hamba-Ku; Aku hendak menegakkan anak cucumu untuk selama-lamanya, dan membangun takhtamu turun-temurun."

3. Dia pun akan berseru kepada-Ku, "Bapakulah Engkau, Allahku dan gunung batu keselamatanku". Untuk selama-lamanya Aku akan memelihara kasih setia-Ku bagi dia, dan perjanjian-Ku dengannya akan Kupegang teguh".

 Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (4:13.16-18.22)

 "Sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, Abraham toh berharap dan percaya."

Saudara-saudara, bukan karena hukum Taurat Abraham dan keturunannya diberi janji bahwa mereka akan memiliki dunia, tetapi karena kebenaran atas dasar iman. Kebenaran yang berdasarkan iman itu merupakan kasih karunia belaka. 

Maka janji kepada Abraham itu berlaku bagi semua keturunannya, bukan hanya bagi mereka yang hidup dari hukum Taurat, tetapi juga bagi mereka yang hidup dari iman Abraham. 

Sebab di hadapan Allah Abraham adalah bapa kita semua, seperti ada tertulis, “Engkau telah Kutetapkan menjadi bapa banyak bangsa.”

Kepada Allah itulah Abraham percaya, yaitu Allah yang menghidupkan orang mati dan yang dengan firman-Nya menciptakan yang tidak ada menjadi ada. Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, Abraham toh berharap dan percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa, sebab Allah telah berfirman kepadanya, “Begitu banyaklah nanti keturunanmu.” 

Dan hal itu diperhitungkan kepadanya sebagai kebenaran.

Bait Pengantar Injil,

Terpujilah Kristus Tuhan, Sang Raja kemuliaan kekal.

Ayat. (Mzm 84:5)

Berbahagialah orang yang diam di rumah-Mu, yang memuji-muji Engkau tanpa henti.

Inilah Injil Suci menurut Matius (1:16.18-21.24a)

  "Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan."

 Menurut silsilah Yesus Kristus, Yakub memperanakkan Yusuf, suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus. Sebelum Kristus lahir, Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf. Ternyata Maria mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri. 

Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati, dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam. 

Tetapi ketika Yusuf mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata, “Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. Maria akan melahirkan anak laki-laki, dan engkau akan menamai Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka.” 

Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya.

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan:

Hari ini kita memperingati Santo Yusuf, suami Maria, ayah dari Yesus. Walaupun namanya tidak banyak disebut dalam alkitab, namun pribadinya sungguh nyata sebagai pelindung Yesus dan Maria.

Ia yang taat pada kehendak Bapa, ia yang mau mengenyampingkan ego dan keinginan pribadinya, sehingga Karya Keselamatan Allah dapat terwujud dalam diri keluarga Kudus ini.

Mari kita belajar dari St.Yusuf yang rendah hati, yang namanya tidak disebut, namun ia telah menjalankan tugasnya sebagai seorang ayah dengan amat sangat baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar