- Sumber : https://xaveriustheresiasimalingkar.wordpress.com/
Bacaan dari Kisah Para Rasul (14:19-28)
"Mereka menceritakan kepada jemaat, segala sesuatu yang dilakukan Allah dengan perantaraan mereka."
Waktu Paulus dan Barnabas di Kota Listra datanglah orang-orang Yahudi dari Antiokhia dan Ikonium, dan mereka membujuk orang banyak supaya memihak mereka. Lalu mereka melempari Paulus dengan batu, dan menyeretnya ke luar kota, karena mereka menyangka, bahwa ia telah mati. Akan tetapi ketika murid-murid berdiri mengelilingi dia, bangkitlah ia lalu masuk ke dalam kota.
Keesokan harinya berangkatlah ia bersama-sama dengan Barnabas ke Derbe. Paulus dan Barnabas memberitakan Injil di Kota Derbe dan memperoleh banyak murid. Lalu kembalilah mereka ke Listra, Ikonium dan Antiokhia.
Di tempat itu mereka menguatkan hati murid-murid, dan menasihati mereka supaya bertekun di dalam iman. Mereka pun mengatakan, bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara.
Di tiap-tiap jemaat rasul-rasul itu menetapkan penatua-penatua bagi jemaat setempat, dan setelah berdoa dan berpuasa, mereka menyerahkan penatua-penatua itu kepada Tuhan, yang adalah sumber kepercayaan mereka.
Paulus dan Barnabas menjelajah seluruh Pisidia dan tiba di Pamfilia. Di situ mereka memberitakan firman di Perga, lalu pergi ke Atalia, di pantai. Dari situ berlayarlah mereka ke Antiokhia. Di tempat itulah mereka dahulu diserahkan kepada kasih karunia Allah untuk memulai pekerjaan yang kini telah mereka selesaikan.
Setibanya di situ mereka memanggil jemaat berkumpul, lalu mereka menceritakan segala sesuatu yang dilakukan Allah dengan perantaraan mereka, dan bahwa Ia telah membuka pintu bagi bangsa-bangsa lain kepada iman. Di situ mereka lama tinggal bersama-sama dengan murid-murid.
Mazmur Tanggapan
Orang-orang yang Kaukasihi, ya Tuhan, mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu.
Ayat. (Mzm 145:10-11.12-13ab.21; R:11a)
1. Segala yang Kaujadikan akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu.
2. Mereka memberitahukan keperkasaan-Mu kepada anak-anak manusia, dan memaklumkan kerajaan-Mu yang semarak mulia. Kerajaan-Mu ialah kerajaan abadi. Pemerintahan-Mu lestari melalui segala keturunan.
3. Mulutku mengucapkan puji-pujian kepada Tuhan dan biarlah segala makhluk memuji nama-Nya yang kudus untuk seterusnya dan selamanya.
Bait Pengantar Injil
Alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 24:46,26)
Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati, untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya.
Inilah Injil Suci menurut Yohanes (14:27-31a)
"Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu."
Janganlah gelisah dan gentar hatimu! Kamu telah mendengar, bahwa Aku telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar daripada Aku.
Sekarang juga Aku mengatakannya kepadamu sebelum hal itu terjadi, supaya apabila hal itu terjadi, kamu percaya. Tidak banyak lagi Aku berkata-kata dengan kamu, sebab penguasa dunia ini datang, namun ia tidak berkuasa sedikit pun atas diri-Ku. Tetapi dunia harus tahu, bahwa Aku mengasihi Bapa, dan bahwa Aku melakukan segala sesuatu seperti yang diperintahkan Bapa kepada-Ku.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
Demikianlah Sabda Tuhan.
Renungan:
“Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu.
Saya senang sekali dengan sapaan Yesus ini, "Damai sejahtera bagimu". Bayangkan kita berada dalam keadaan damai sekaligus sejahtera. Damai berarti hati kita dipenuhi ketenteraman. Damai berarti suasana tempat kita berada suasanaynya penuh dengan kesejukan dan kerukunan, tiada pertengkaran atau perkelahiam, atau peperangan. Kakak damai dengan adik, suami rukun dengan istri, tetangga satu hidup rukun dan tidak berselisih dengan tetangga yang lain. Lebih besar lagi negara yang satu hidup rukun tidak terjadi perang dengan negara lain. Itulah damai. Dan itulah yang diberikan Yesus kepada kita.
Lalu 'sejahtera'. Sejahtera berarti hidup kita tidak kekurangan, bukan? Kita dalam keadaan cukup bahkan berkecukupan dan berkelimpahan. Itu juga yang diberikan Yesus kepada kita. Jadi nikmat apalagi yang kurang dari diri kita sebagai pengikut Yesus?
Namun Yesus juga mengatakan, "Apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu.. Yang perlu dipadukan sekarang adalah kriteria sejahtera menurut kehendak Yesus dan keinginan kita.
Jelas Yesus mengatakan bahwa "Apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu.. Maka harapan kita akan kriteria sejahtera yang mungkin berada dalam gelimang harta benda, makan enak setiap hari, hidup lebih dari berkecukupan, mungkin berbeda dengan kriteria sejahtera versi Tuhan Yesus.
Yesus tidak menghendaki bila sejahtera yang kita inginkan adalah sejahtera yang mengandung ketamakan dan tidak memperhatikan orang lain. Sejahtera kita adalah sejahtera bagi orang lain juga.
Yang penting hidup kita dipenuhi oleh damai dan sejahtera dari Yesus. Bukankah ini indah sekali?
Amin,amin, amin, terima kasih Tuhan Yesus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar