Senin, 03 Maret 2025

“Anak-anak-Ku, alangkah sukarnya orang yang ber-uang masuk ke dalam Kerajaan Allah"

 Sumber : https://sangsabda.wordpress.com


Bacaan dari Kitab Putra Sirakh (17:24-29) 

 
"Bertobatlah kepada Tuhan dan hentikanlah dosamu." 
  
Bagi orang yang menyesal Tuhan membuka jalan kembali. Tuhan menghibur mereka yang kehilangan ketabahan. Berpalinglah kepada Tuhan dan lepaskanlah dosamu, berdoalah di hadapan-Nya dan berhentilah menghina. 

Kembalilah kepada Yang Mahatinggi dan berpalinglah dari yang durjana, dan hendaklah sangat membenci kepada kekejian. Siapa gerangan di dunia orang mati memuji Yang Mahatinggi sebagai pengganti orang yang hidup? Siapa gerangan mempersembahkan pujian di sana? 

Dari orang mati lenyaplah pujian, seperti dari yang tiada sama sekali. Sedangkan barangsiapa hidup dan sehat, ia memuji Tuhan. Alangkah besarnya belas kasihan serta pengampunan Tuhan bagi semua yang berpaling kepada-Nya.

Mazmur Tanggapan
Bersukacitalah dalam Tuhan dan bersorak sorailah, hai orang jujur.
Ayat. (Mzm 32:1-2.5.6.7)
1. Berbahagialah orang yang pelanggarannya diampuni dan dosa-dosanya ditutupi! Berbahagialah orang yang kesalahannya tidak diperhitungkan Tuhan, dan tidak berjiwa penipu!
2. Akhirnya dosa-dosaku kuungkapkan kepada-Mu dan kesalahanku tidaklah kusembunyikan; aku berkata, “Aku akan menghadap Tuhan” dan mengaku segala pelanggaranku. Maka Engkau sudah mengampuni kesalahanku.
3. Sebab itu hendaklah setiap orang saleh berdoa kepada-Mu, selagi ditimpa kesesakan; kendati banjir besar terjadi, ia tidak akan terlanda. 4.Engkaulah persembunyian bagiku, ya Tuhan! Engkau menjagaku terhadap kesesakan Engkau melindungi aku, sehingga aku luput dan bersorak.

Bait Pengantar Injil
Alleluya
Ayat. (2Kor 8:9) 
Yesus Kristus telah menjadi miskin sekalipun Ia kaya, supaya kalian menjadi kaya berkat kemiskinan-Nya.   
 
Inilah Injil Suci menurut Markus (10:17-27) 
 
"Juallah apa yang kaumiliki dan ikutilah Aku."
  
Pada suatu hari Yesus berangkat meneruskan perjalanan-Nya. Maka datanglah seorang berlari-lari mendapatkan Dia dan sambil berlutut di hadapan-Nya ia bertanya, “Guru yang baik, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?” 

Yesus berkata kepadanya, “Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorang pun yang baik selain Allah! Engkau tentu mengetahui segala perintah Allah: Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta dan jangan mengurangi hak orang, hormatilah ayahmu dan ibumu.” 

Kata orang itu kepada Yesus, “Guru, semuanya itu telah kuturuti sejak masa mudaku.” 

Tetapi Yesus memandang dia dan menaruh kasih kepadanya, lalu berkata kepadanya, “Hanya satu lagi kekuranganmu: Pergilah, juallah apa yang kaumiliki, dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin. Maka engkau akan memperoleh harta di surga. Kemudian datanglah ke mari, dan ikutlah Aku.” 

Mendengar perkataan Yesus, orang itu menjadi kecewa, lalu pergi dengan sedih, sebab banyaklah hartanya. 

Lalu Yesus memandang murid-murid di sekeliling-Nya dan berkata kepada mereka, “Alangkah sukarnya orang yang beruang masuk ke dalam Kerajaan Allah.” Murid-murid tercengang mendengar perkataan-Nya itu. 

Tetapi Yesus menyambung lagi, “Anak-anak-Ku, alangkah sukarnya masuk ke dalam Kerajaan Allah. Lebih mudah seekor unta melewati lubang jarum daripada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah.” 

Para murid semakin gempar dan berkata seorang kepada yang lain, “Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?” 

Yesus memandang mereka dan berkata,”Bagi manusia hal itu tidak mungkin, tetapi bukan demikian bagi Allah. Sebab bagi Allah segala sesuatu adalah mungkin.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan:
Apakah Anda paham dengan perkataan Yesus dalam Injil hari ini? Jangankan Anda, bahkan murid-murid Yesus pun tidak memahami maksud perkataan Yesus.

Apakah Yesus tidak menginginkan seseorang menjadi kaya? Mengapa Ia mengatakan  “Anak-anak-Ku, alangkah sukarnya orang yang ber-uang masuk ke dalam Kerajaan Allah. Lebih mudah seekor unta melewati lubang jarum daripada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah.” 

Jadi apakah seorang kaya tidak bisa masuk Kerajaan Allah? Apakah yang dimaksud dengan Kerajaan Allah itu? 

Kerajaan Allah seain menunjuk pada surga, namun juga merujuk pada suatu suasana damai, sejahtera, dan sukacita.

Apakah kekayaan membuat seseorang menjadi damai? Terkadang tidak ternyata. Kekayaan membuat orang justru menjadi rakus dan serakah, menjadi kurang dan kurang. Lihat saja betapa banyak pejabat yang sudah kaya raya tapi masih korupsi. Seandainya ia mensyukuri nikmat Allah yang sudah diberikan berlimpah kepadanya, pasti ia akan hidup dengan damai dan bahagia.

Apakah kekayaan menjadikan seseorang hidup dalam sejahtera. Iya sejahtera. Dan alangkah indahnya bila dengan kekayaannya itu ia membantu orang lain yang belum sejahtera, tidak melulu berpikir untuk menyejahterakan diri sendiri terus menerus.

Apakah kekayaan menjadikan seseorang berada dalam sukacita? Belum tentu juga. Kita banyak mendengar orang kaya tapi merasa hidupnya hampa. Ia terus mencari kebahagiaan sampai ke ujung dunia, namun kadang tidak juga mendapatkannya.

Jadi kesimpulannya, memang benar kekayaan justru membuat orang sulit berada dalam suasana Kerajaan Allah, karena kekayaan duniawi telah menguras fokusnya, membuat kelekatan pada hal-hal duniawi dan Allah tidak mendapat tempat di hatinya.

Maka Kerajaan Allah bisa menjadi milik siapa saja yang mengutamakan Allah dalam hidupnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar