Selasa, 30 Juni 2020

Yesus Meredakan Angin Ribut

Bacaan dari Nubuat Amos (3:1-8; 4:11-12)
"Hanya kamu yang Kukenal dari segala kaum di muka bumi, sebab itu Aku akan menghukum kamu karena segala kesalahanmu.
Hai orang Israel, dengarkanlah sabda Tuhan tentang dirimu ini, tentang segenap kaum yang telah Kutuntun ke luar dari tanah Mesir. Beginilah sabda-Nya, "Hanya kalian yang Kupilih dari segala kaum di muka bumi. Sebab itu Aku akan menghukum kalian karena kesalahanmu. Berjalankah dua orang bersama-sama jika mereka belum berjanji? Mengaumkah seekor singa di hutan apabila tidak mendapat mangsa? Bersuarakah singa muda dari sarangnya, jika belum menangkap apa-apa? Jatuhkah seekor burung ke dalam perangkap di tanah, apabila tidak ada jerat di sana? Membingkaskah perangkap, jika tidak ada yang ditangkap? Adakah sangkakala ditiup di suatu kota, dan orang-orang tidak gemetar? Adakah terjadi malapetaka di suatu kota, dan bukan Tuhan yang melakukannya.
Sungguh, Tuhan Allah tidak berbuat sesuatu tanpa menyatakan keputusan-Nya kepada hamba-hamba-Nya, para nabi. Singa telah mengaum, siapakah yang tidak takut? Tuhan Allah telah bersabda, siapakah yang tidak bernubuat? Aku telah menjungkirbalikkan kota-kotamu seperti Allah menjungkirbalikkan Sodom dan Gomora, sehingga kalian menjadi seperti puntung yang ditarik dari kebakaran.
Namun kalian tidak berbalik kepada-Ku. Sebab itu demikianlah akan Kulakukan kepadamu, hai Israel. Oleh karena Aku akan melakukan yang demikian kepadamu, maka bersiap-siaplah untuk bertemu dengan Allah, hai Israel."
Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan
Tuhan, tuntunlah aku dalam keadilan-Mu.
Ayat. (Mzm 5:5-6.7.8)
1. Engkau bukanlah Allah yang berkenan akan kefasikan; orang jahat takkan menumpang pada-Mu. Pembual tidak akan tahan di depan mata-Mu; Engkau benci terhadap semua orang yang melakukan kejahatan.
2. Engkau membinasakan orang-orang yang berkata bohong, Tuhan jijik melihat penumpah darah dan penipu.
3. Tetapi aku, berkat kasih setia-Mu yang besar, aku akan masuk ke dalam rumah-Mu, sujud menyembah ke arah bait-Mu yang kudus dengan takut akan Engkau.

Bait Pengantar Injil
Alleluya
Ayat. Aku menanti-nantikan Tuhan, jiwaku mengharapkan sabda-Nya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (8:23-27)
"Mengapa kalian takut, hai orang yang kurang percaya!"
Pada suatu hari Yesus naik ke dalam perahu, dan murid-murid-Nya mengikuti Dia. Sekonyong-konyong mengamuklah angin ribut di danau itu, sehingga perahu ditimbus gelombang. Tetapi Yesus tidur. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia, katanya, "Tuhan, tolonglah, kita binasa!"
Yesus berkata kepada mereka, "Mengapa kalian takut, hai orang yang kurang percaya!" Lalu bangunlah Yesus menghardik angin dan danau. Maka danau menjadi teduh sekali. Dan heranlah orang-orang itu, katanya, "Orang apakah Dia ini, sehingga angin dan danau pun taat kepada-Nya?"
Demikianlah Injil Tuhan.
Renungan:
"Mengapa kalian takut, hai orang yang kurang percaya!" Lalu bangunlah Yesus menghardik angin dan danau. Maka danau menjadi teduh sekali. Dan heranlah orang-orang itu, katanya, "Orang apakah Dia ini, sehingga angin dan danau pun taat kepada-Nya?"
“Mengapa kalian takut?” Walau kalimat ini seperti menyayangkan, namun seseungguhnya saya merasa lega sekali. Bersama Yesus, apa yang harus ditakuti? Bahkan badai pun bisa Beliau taklukkan, danau yang semula bergelora tiba-tiba menjadi teduh sekali. Saya kurang menyadari, betapa Yesus mempunyai kuasa dalam segalanya, bahkan alam semesta tunduk kepadaNya.
Maka badai dalam kehidupan yang sering datang dan mungkin mengguncang kehidupan kita, ah, kita sering lupa, ada Yesus sedang berdiam dalam hati kita. Yesus menyayangkan kalau kita cemas, gelisah, galau, bahkan nyaris putus asa. “Mengapa kamu takut, ada Aku di hatimu,” kataNya.
Semoga iman kita semakin bertumbuh, dan semakin percaya, dalam setiap badai yang  seperti mengguncang kehidupan, Yesus akan meredakannya, dan mengubahnya menjadi teduh dan tenang.
Doa:
Yesus,Yesus.....terima kasih sekali, aku mempunyai Engkau, yang mampu mengubah badai di tengah danau menjadi tenang dan teduh. Dalam badai kehidupan yang kadang mesti aku hadapi, aku yakin sekarang bisa melampauinya karena Engkau selalu besertaku.
Terima kasih Yesus, terima kasih. Tumbuhkanlah iman dan kepercayaanku dari hari ke hari kepadaMu.

Senin, 29 Juni 2020

Hari Raya Petrus dan Paulus

Bacaan dari Kisah Para Rasul (12:1-11)
"Sekarang benar-benar tahulah aku bahwa Tuhan telah menyuruh malaikat-Nya dan menyelamatkan aku dari tangan Herodes."
Waktu terjadi penganiayaan terhadap jemaat, Raja Herodes mulai bertindak dengan keras terhadap beberapa orang dari jemaat. Ia menyuruh membunuh Yakobus, saudara Yohanes, dengan pedang. Ketika ia melihat bahwa hal itu menyenangkan hati orang Yahudi, ia melanjutkan perbuatannya itu dan menyuruh menahan Petrus. Waktu itu hari raya Roti Tidak Beragi.
Setelah Petrus ditangkap, Herodes menyuruh memenjarakannya di bawah penjagaan empat regu, masing-masing terdiri dari empat prajurit. Maksudnya ialah, supaya sehabis Paskah ia menghadapkannya ke depan orang banyak. Demikianlah Petrus ditahan di dalam penjara.
Tetapi jemaat dengan tekun mendoakannya kepada Allah. Pada malam sebelum Herodes menghadapkannya kepada orang banyak, Petrus tidur di antara dua orang prajurit, terbelenggu dengan dua rantai. Selain itu prajurit-prajurit pengawal sedang berkawal di muka pintu.
Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan dekat Petrus, dan cahaya bersinar dalam ruang itu. Malaikat itu menepuk Petrus untuk membangunkannya. Kata malaikat itu, "Bangunlah segera!"
Maka gugurlah rantai itu dari tangan Petrus. Lalu kata malaikat itu kepadanya, "Ikatlah pinggangmu dan kenakanlah sepatumu!" Petrus pun berbuat demikian. Lalu malaikat itu berkata kepadanya, "Kenakanlah jubahmu dan ikutlah aku!"
Lalu ia mengikuti malaikat itu keluar, dan ia tidak tahu bahwa apa yang dilakukan malaikat itu sungguh-sungguh terjadi; sangkanya ia melihat suatu penglihatan.
Setelah mereka melalui tempat kawal pertama dan tempat kawal kedua, sampailah mereka ke pintu gerbang besi yang menuju ke kota. Pintu itu terbuka dengan sendirinya bagi mereka. Sesudah tiba di luar, mereka berjalan sampai ke ujung jalan, dan tiba-tiba malaikat itu meninggalkan dia.
Dan setelah sadar akan dirinya, Petrus berkata, "Sekarang benar-benar tahulah aku bahwa Tuhan telah menyuruh malaikat-Nya dan menyelamatkan aku dari tangan Herodes dan dari segala sesuatu yang diharapkan orang Yahudi."
Demikianlah sabda Tuhan
Mazmur Tanggapan
Tuhan telah membebaskan dan menyelamatkan daku.
Ayat. (Mzm 34:2-3.4-5.6-7.8-9; Ul: 2/4)
1. Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya selalu ada di dalam mulutku. Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarkan dan bersukacita.
2. Muliakanlah Tuhan bersama dengan daku, marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya. Aku telah mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan daku dari segala kegentaranku.
3. Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya, maka mukamu akan berseri-seri dan tidak akan malu tersipu-sipu. Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengarkan; Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya!
4. Malaikat Tuhan berkemah di sekeliling orang-orang yang bertakwa, lalu meluputkan mereka. Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!

Bacaan dari Surat kedua Rasul Paulus kepada Timotius (4:6-8.17-18)
"Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran."
Saudaraku terkasih, darahku sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan, dan saat kematianku sudah dekat. Aku telah mengakhiri pertandingan dengan baik, aku telah mencapai garis akhir, dan aku telah memelihara iman.
Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; bukan hanya kepadaku, tetapi juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya.
Tuhan telah mendampingi aku dan menguatkan aku, supaya dengan perantaraanku Injil diberitakan dengan sepenuhnya dan semua orang bukan Yahudi mendengarkannya.
Dengan demikian aku lepas dari mulut singa. Tuhan akan melepaskan daku dari setiap usaha yang jahat. Dia akan menyelamatkan aku, sehingga aku masuk ke dalam Kerajaan-Nya di surga. Bagi-Nyalah kemuliaan selama-lamanya! Amin.
Demikianlah sabda Tuhan
Bait Pengantar Injil
Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 16:18)
Engkaulah Petrus, dan di atas wadas ini akan Kudirikan Gereja-Ku, dan kerajaan maut tidak akan mengalahkannya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (16:13-19)
"Engkau adalah Petrus, kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Surga."
Sekali peristiwa Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi. Ia bertanya kepada murid-murid-Nya, "Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?"
Jawab mereka, "Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia, dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi."
Lalu Yesus bertanya kepada mereka, "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?" Maka jawab Simon Petrus, "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!"
Kata Yesus kepadanya, "Berbahagialah engkau Simon bin Yunus, sebab bukan manusia yang mengatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di surga. Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus, dan di atas batu karang ini akan Kudirikan Gereja-Ku, dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Surga, dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di surga."
Demikianlah Injil Tuhan.
Renungan:
Siapakah Tuhan Allah itu? Hari ini bagi saya, Tuhan Allah adalah Yang Maha Kuasa, yang akan teguh menjalankan segala rencana dan Karya PenyelamatanNya. Ia memakai orang-orang yang beriman teguh padaNya, menjadi pewarta Kerajaan Allah.
Hari ini kita memperingati Santo Petrus dan Paulus, orang-orang hebat, yang beriman teguh, yang tidak mempunyai keraguan sedikitpun dalam mengikuti Tuhan dan menjadi pewarta Kerajaan Allah bagi segala bangsa.
Dalam Kisah Petrus, ia ditahan oleh Raja Herodes, dan rencana Herodes akan  menghadapkannya ke depan orang banyak sehabis Paskah. Tapi tidak ada yang bisa menghalangi kuasa Tuhan! Segala karya dan rencanaNya akan terus berjalan. Dan lihatlah, Allah mengutus malaikat untuk membebaskan Petrus. Melepaskan rantai belenggu, melewati para penjaga, pintu gerbang membuka dengan sendirinya, hingga Petrus sampai di ujung jalan. Bahkan Petrus pun seakan mengalaminya hanya dalam mimpi, tapi ternyata itu nyata! Begitu besar kuasa Tuhan!
Banyak hal terjadi pula pada Paulus. Ia mengalami suka duka bahkan penderitaan dan penganiayaan. Namun itu semua tidak pernah menyurutkan Paulus dalam menjadi pewarta Injil Tuhan. Ia tiba pada penghujung perjuangannya. Aku telah mengakhiri pertandingan dengan baik, aku telah mencapai garis akhir, dan aku telah memelihara iman. Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; bukan hanya kepadaku, tetapi juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya.
Semoga kita juga tidak mengalami keraguan sedikit pun dalam menjadi murid Tuhan dan pewarta kasih Tuhan.
Doa:
Tuhan Yesus, dalam kebodohan hamba, dalam ketidaktahuan hamba harus berbuat apa untuk menjadi pewarta kasihMu, pakailah hamba sebagai alatMu. Gunakan hamba yang tidak berguna ini, agar hidup hamba menjadi berharga dan berarti.
Segala hormat dan pujian bagiMu kini selalu dan sepanjang segala abad. Amin.

Sabtu, 27 Juni 2020

Tuhan Saya Tidak Pantas

Bacaan dari Kitab Ratapan (22:2.10-14.18-19)
"Berteriaklah kepada Tuhan dengan nyaring, hai putri Sion."
Tanpa belas kasihan Tuhan memusnahkan segala ladang Yakub. Dalam amarah-Nya Ia menghancurkan benteng-benteng puteri Yehuda. Ia mencampakkan ke bumi, dan mencemarkan kerajaan serta pemimpin-pemimpinnya. Maka duduklah para tua-tua puteri Sion tertegun di tanah. Mereka menabur abu di atas kepala, dan mengenakan kain kabung. Dara-dara Yerusalem menundukkan kepalanya ke tanah.
Mataku kusam dengan air mata, hatiku remuk redam. Hancur luluh hatiku karena reruntuhan puteri bangsaku, sebab kanak-kanak dan bayi jatuh pingsan di lapangan-lapangan kita. Mereka bertanya kepada ibunya, "Mana roti dan anggur?" Di lapangan-lapangan kota mereka jatuh pingsan seperti orang yang gugur ketika menghembuskan napas di pangkuan ibunya. Apa yang dapat kunyatakan kepadamu?
Dengan apa aku dapat menyamakan dikau, ya puteri Yerusalem? Dengan apa aku dapat membandingkan engkau untuk dihibur, ya dara Sion? Karena luas bagaikan lautlah reruntuhanmu. Siapa yang akan memulihkan dikau?
Nabi-nabimu melihat penglihatan yang dusta dan hampa bagimu. Mereka tidak menyatakan kesalahanmu guna memulihkan dikau kembali. Mereka mengeluarkan bagimu ramalan-ramalan yang dusta dan menyesatkan.
Berteriaklah dengan nyaring kepada Tuhan, hai puteri Sion! Cucurkanlah air mata bagaikan sungai siang dan malam. Janganlah kauberi dirimu istirahat. Janganlah matamu tenang! Bangunlah, mengeranglah, pada malam hari, pada permulaan giliran jaga malam. Curahkanlah isi hatimu bagaikan air di hadapan Tuhan. Angkatlah tanganmu kepada-Nya demi hidup anak-anakmu, yang jatuh pingsan di ujung-ujung jalan karena lapar!
Demikianlah sabda Tuhan

Mazmur Tanggapan
Ya Tuhan, janganlah Kaulupakan terus-menerus umat-Mu yang tertindas.
Ayat. (Mzm 74:1-2.3-5a.5b-7.20-21; Ul:19b)
1. Mengapa, ya Allah, Kaubuang kami untuk seterusnya? Mengapa menyala murka-Mu terhadap kambing domba gembalaan-Mu? Ingatlah akan umat-Mu yang telah Kauperoleh pada zaman purbakala, yang Kautebus menjadi bangsa milik-Mu sendiri! Ingatlah akan gunung Sion yang Engkau diami.
2. Ringankanlah langkah-Mu ke tempat yang rusak terus-menerus; segala-galanya telah dimusnahkan musuh di tempat kudus. Lawan-lawanmu mengaum di tempat pertemuan-Mu dan telah mendirikan panji-panji mereka sebagai tanda. Mereka kelihatan seperti orang mengayunkan kepalan tinggi-tinggi.
3. Mereka siap menebas kayu-kayuan yang lebat; dan sekarang ukir-ukirannya seluruhnya dipalu mereka dengan kapak dan beliung; mereka menyulut tempat kudus-Mu dengan api, mereka menajiskan tempat kediaman nama-Mu sampai pada tanah.
4. Pandanglah kepada perjanjian, sebab tempat-tempat gelap di bumi penuh kekerasan. Janganlah biarkan orang yang terinjak-injak kembali dengan kena noda. Biarlah orang sengsara dan orang miskin memuji-muji nama-Mu.

Bait Pengantar Injil
Alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 8:17)
Yesus memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (8:5-17)
"Banyak orang akan datang dari timur dan barat, dan duduk makan bersama Abraham, Ishak, dan Yakub."
Pada suatu hari Yesus masuk ke kota Kapernaum. Maka datanglah seorang perwira mendapatkan Dia dan mohon kepada-Nya, "Tuan, hambaku terbaring di rumah karena sakit lumpuh, dan ia sangat menderita."
Yesus berkata kepadanya, "Aku akan datang menyembuhkannya."
Tetapi perwira itu berkata kepada-Nya, "Tuan, aku tdak layak menerima Tuan di dalam rumahku. Katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh. Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit, 'Pergi!' maka ia pergi; dan kepada seorang lagi, 'Datang!', maka ia datang. Ataupun kepada hambaku, 'Kerjakanlah ini!' maka ia mengerjakannya."
Mendengar hal itu, Yesus heran dan berkata kepada mereka yang mengikutinya, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorang pun di antara orang Israel. Aku berkata kepadamu, Banyak orang akan datang dari timur dan barat dan duduk makan bersama dengan Abraham, Ishak dan Yakub di dalam Kerajaan Surga, sedangkan anak-anak Kerajaan itu sendiri akan dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."
Lalu Yesus berkata kepada perwira itu, "Pulanglah dan jadilah kepadamu seperti yang engkau percaya." Maka pada saat itu juga sembuhlah hambanya.
Setibanya di rumah Petrus, Yesus pun melihat ibu mertua Petrus terbaring karena sakit demam. Maka dipegang-Nya tangan wanita itu, lalu lenyaplah demamnya. Wanita itu lalu bangun dan melayani Yesus.
Menjelang malam dibawalah kepada Yesus banyak orang yang kerasukan setan, dan dengan sepatah kata Yesus mengusir roh-roh itu, dan menyembuhkan orang-orang yang menderita sakit. Hal itu terjadi supaya genaplah sabda yang disampaikan oleh Nabi Yesaya, "Dialah yang memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita."
Demikianlah Injil Tuhan.
Renungan:
Masa yang menyedihkan dialami oleh bangsa Israel. Penderitaan terjadi karena murka Allah ats perbuatan-perbuatan mereka.
Mataku kusam dengan air mata, hatiku remuk redam. Hancur luluh hatiku karena reruntuhan puteri bangsaku, sebab kanak-kanak dan bayi jatuh pingsan di lapangan-lapangan kita. Mereka bertanya kepada ibunya, "Mana roti dan anggur?" Di lapangan-lapangan kota mereka jatuh pingsan seperti orang yang gugur ketika menghembuskan napas di pangkuan ibunya. Apa yang dapat kunyatakan kepadamu?
Dengan apa aku dapat menyamakan dikau, ya puteri Yerusalem? Dengan apa aku dapat membandingkan engkau untuk dihibur, ya dara Sion? Karena luas bagaikan lautlah reruntuhanmu. Siapa yang akan memulihkan dikau? 
Siapa yang dapat memulihkan kalau bukan Allah sendiri? Allah yang berbelas kasihan dan tergerak karena mendengar teriakan minta tolong, karena melihat sikap-sikap pertobatan, dan terlebih karena iman dan kepercayaan hanya kepadaNya?
Seperti sang perwira, yang berkata,Tuan, aku tdak layak menerima Tuan di dalam rumahku. Katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh”.
Apapun peristiwa hidup yang sedang kita alami, mungkin banyak perbuatan-perbuatan kita yang tidak berkenan padaNya, dengan iman dan kepercayaan, dengan sikap-sikap pertobatan, semoga Tuhan berkenan mendengar doa-doa kita dan menolong umatNya.
Doa:
“Tuhan, saya tidak layak Tuhan datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh.” Tuhan, hanya karena semata belas kasihMu maka umatMu ini Engkau selamatkan. Karna kasihMu semata, maka aku beroleh rahmat dan berkah dariMu.
Singkirkanlah segala hal yang menjauhkan aku dari rahmat dan belas kasihMu itu, ya Tuhan. Ubahlah hidup kami, agar kami terlahir dan hidup kembali sebagai manusia baru yang berkenan bagiMu.
Segala hormat dan pujian bagiMu, kini selalu dan sepanjang segala masa.Amin.


Jumat, 26 Juni 2020

Yesus Menyembuhkan Orang Kusta

Bacaan dari Kitab Kedua Raja-Raja (25:1-12)
"Rakyat Yehuda diangkut ke pembuangan."
Pada tahun kesembilan dari pemerintahan Raja Zedekia, dalam bulan yang kesepuluh, pada tanggal sepuluh bulan itu, datanglah Nebukadnezar, raja Babel, dengan segala tentaranya menyerang Yerusalem. Ia berkemah mengepungnya dan mendirikan tembok pengepungan sekelilingnya. Demikianlah kota itu terkepung sampai tahun yang kesebelas zaman raja Zedekia.
Pada tanggal sembilan bulan yang keempat, ketika kelaparan sudah merajalela di kota itu dan tidak ada lagi makanan pada rakyat negeri itu, maka dibelah oranglah tembok kota itu dan semua tentara melarikan diri malam-malam melalui pintu gerbang antara kedua tembok yang ada di dekat taman raja, sekalipun orang Kasdim mengepung kota itu sekeliling. Mereka lari menuju ke Araba-Yordan. Tetapi tentara Kasdim mengejar raja dari belakang dan mencapai dia di dataran Yerikho; segala tentaranya telah berserak-serak meninggalkan dia. Mereka menangkap raja dan membawa dia kepada raja Babel di Ribla, yang menjatuhkan hukuman atas dia. Orang menyembelih anak-anak Zedekia di depan matanya, kemudian dibutakannyalah mata Zedekia, lalu dia dibelenggu dengan rantai tembaga dan dibawa ke Babel.
Dalam bulan yang kelima pada tanggal tujuh bulan itu--itulah tahun kesembilan belas zaman raja Nebukadnezar, raja Babel--datanglah Nebuzaradan, kepala pasukan pengawal, pegawai raja Babel, ke Yerusalem. Ia membakar rumah TUHAN, rumah raja dan semua rumah di Yerusalem; semua rumah orang-orang besar dibakarnya dengan api. Tembok sekeliling kota Yerusalem dirobohkan oleh semua tentara Kasdim yang ada bersama-sama dengan kepala pasukan pengawal itu.
Sisa-sisa rakyat yang masih tinggal di kota itu dan para pembelot yang menyeberang ke pihak raja Babel dan sisa-sisa khalayak ramai diangkut ke dalam pembuangan oleh Nebuzaradan, kepala pasukan pengawal itu. Hanya beberapa orang miskin dari negeri itu ditinggalkan oleh kepala pasukan pengawal itu untuk menjadi tukang-tukang kebun anggur dan peladang-peladang.
Demikianlah sabda Tuhan
Mazmur Tanggapan
Hanya pada Tuhanlah hatiku tenang.
Ayat. (Mzm 137:1-2.3.4-5.6)
1. Di tepi sungai Babel, di sanalah kita duduk sambil menangis, apabila kita mengingat Sion. Pada pohon-pohon gandarusa di tempat itu kita gantungkan kecapi kita.
2. Sebab di sanalah orang-orang yang menawan kita meminta kepada kita memperdengarkan nyanyian, dan orang-orang yang menyiksa kita meminta nyanyian sukacita: "Nyanyikanlah bagi kami nyanyian dari Sion!"
3. Bagaimanakah mungkin kita menyanyikan nyanyian Tuhan di negeri asing? Jika aku melupakan engkau, hai Yerusalem, biarlah menjadi kering tangan kananku!
4. Biarlah lidahku melekat pada langit-langitku, jika aku tidak mengingat engkau, biarlah lidahku melekat pada langit-langitku, jika aku tidak menjadikan Yerusalem puncak sukacitaku!

Bait Pengantar Injil
Alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 8:17)
Yesus memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (8:1-4)
"Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan daku."
Setelah Yesus turun dari bukit, banyak orang berbondong-bondong mengikuti Dia. Maka datanglah kepada-Nya seorang yang sakit kusta. Ia sujud menyembah Yesus dan berkata, "Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan daku."
Yesus lalu mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata, "Aku mau, jadilah engkau tahir!"
Seketika itu juga tahirlah orang itu dari kustanya. Lalu Yesus berkata kepadanya, "Ingatlah, jangan engkau memberitahukan hal ini kepada siapa pun, tetapi pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam dan persembahkanlah persembahan yang diperintahkan Musa, sebagai bukti bagi mereka."
Demikianlah Injil Tuhan kita
Renungan:
 "Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan daku." Sungguh suatu kalimat pengharapan yang penuh dengan kerendahan hati. Suatu pengakuan bahwa Yesus Maha Kuasa dan bisa melakukan mukjizat apa saja bila Ia berkenan.
Dan Tuhan Yesus menanggapi permintaan itu. Ia mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata, "Aku mau, jadilah engkau tahir!".
Maka kita pun bisa datang kepada Tuhan dan meminta Tuhan menolong atas segala sesuatu yang terjadi pada diri kita. “Tuhan, kalau Tuhan mau, Tuhan dapat membebaskan aku dari segala permasalahan ini, dari kesulitan ini, dari penyakit ini, dan lain sebagainya”. 
Beruntunglah kita mempunyai Dia yang Maha.
Doa;
Terima kasih Tuhan Yesus, karena aku memiliki Engkau. Sehingga aku bisa berkata, “Tuhan kalau Tuhan mau, Tuhan bisa menyelamatkan, menyembuhkan, dan membebaskan aku”. Doa seperti ini ada dalam doa Rosario Pembebasan.
Segala hormat dan pujian bagiMu kini selalu dan sepanjang segala abad. Amin.

Kamis, 25 Juni 2020

Iman Bagai Rumah Di atas wadas



Bacaan dari Kitab Kedua Raja-Raja (24:8-17)
"Raja Yoyakhin beserta semua para penguasa diangkut sebagai orang buangan ke Babel."
"Yoyakhin berumur delapan belas tahun pada waktu ia menjadi raja, dan tiga bulan lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Nehusta, puteri Elnatan, dari Yerusalem. Yoyakhin melakukan yang jahat di mata Tuhan, tepat seperti yang dilakukan ayahnya.
Pada waktu itu majulah tentara Nebukadnezar, raja Babel, menyerang Yerusalem, dan kota itu terkepung. Nebukadnezar sendiri datang menyerang sementara orang-orangnya mengepung kota itu. Lalu keluarlah Yoyakhin, raja Yehuda, mendapatkan raja Babel: ia sendiri, ibunya, perwira-perwiranya, para pembesar dan pegawai-pegawai istananya.
Raja Babel menangkap Yoyakhin pada tahun yang kedelapan pemerintahannya. Seluruh isi rumah Tuhan dan isi istana raja dikeluarkannya; dikeratnya pula emas dari segala perkakas emas yang dibuat oleh Salomo, raja Israel, di bait Tuhan seperti yang telah disabdakan Tuhan. Seluruh penduduk Yerusalem diangkutnya ke pembuangan; semua panglima dan semua pahlawan yang gagah perkasa; sepuluh ribu tawanan; juga semua tukang dan pandai besi. Tidak ada yang ditinggalkan kecuali orang-orang lemah dari rakyat negeri. Nebukadnezar mengangkut Yoyakhin ke pembuangan di Babel; juga ibunda raja, isteri-isteri raja, pegawai-pegawai istananya, dan orang-orang berkuasa di negeri itu dibawanya sebagai orang buangan dari Yerusalem ke Babel.
Semua orang yang gagah perkasa, tujuh ribu orang banyaknya, para tukang dan para pandai besi, seribu orang banyaknya; sekalian pahlawan yang sanggup berperang, dibawa oleh raja Babel sebagai orang buangan ke Babel. Kemudian raja Babel mengangkat paman Yoyakhin, yang bernama Matanya, menjadi raja menggantikan Yoyakhin, dan menukar namanya menjadi Zedekia.
Demikianlah sabda Tuhan

Mazmur Tanggapan
Demi kemuliaan nama-Mu, ya Tuhan, bebaskanlah kami.
Ayat. (Mzm 79:1-2.3-5.8.9)
1. Ya Allah, bangsa-bangsa lain telah masuk ke tanah milik-Mu, menajiskan bait kudus-Mu, dan membuat Yerusalem menjadi timbunan puing. Mereka memberikan mayat hamba-hamba-Mu kepada burung-burung di udara untuk dimakan; daging orang-orang yang Kaukasihi mereka berikan kepada binatang-binatang liar di bumi.
2. Mereka menumpahkan darah orang-orang itu seperti air sekeliling Yerusalem, dan tidak ada yang menguburkan. Kami menjadi celaan tetangga, olok-olok dan cemoohan orang sekitar. Berapa lama lagi, ya Tuhan, Engkau murka terus menerus? Berapa lama lagi cemburu-Mu berkobar-kobar seperti api?
3. Janganlah perhitungkan kepada kami kesalahan nenek moyang! Kiranya rahmat-Mu segera menyongsong kami, sebab sudah sangat lemahlah kami.
4. Demi kemuliaan nama-Mu, tolonglah kami, ya Allah penyelamat! Lepaskanlah kami, dan ampunilah dosa kami oleh karena nama-Mu!

Bait Pengantar Injil
Alleluya
Ayat. (Yoh 14:23)

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (7:21-29)
"Rumah yang didirikan di atas wadas dan rumah yang didirikan di atas pasir."
Dalam khotbah di bukit, Yesus berkata, "Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku, 'Tuhan, Tuhan!' akan masuk ke dalam Kerajaan Surga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku di surga.
Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku, 'Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mukjizat demi nama-Mu juga?' Pada waktu itu Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata, 'Aku tidak pernah mengenal kalian! Enyahlah dari pada-Ku, kalian semua pembuat kejahatan!'"
Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas wadas. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak roboh, sebab didirikan di atas wadas.
Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga robohlah rumah itu, dan hebatlah kerusakannya."
Setelah Yesus mengakhiri perkataan-Nya ini, takjublah orang banyak itu mendengar pengajaran-Nya, sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, bukan seperti ahli-ahli Taurat mereka.
Demikianlah Injil Tuhan kita.

Renungan:
Berbahagialah orang yang mendengar perkataan Tuhan dan melakukannya. Ia sama dengan orang bijaksanan yang mendirikan rumahnya di atas wadas. Hujan, banjir, dan angin, tidak merobohkan rumah itu sebab didirikan di atas wadas.
Apakah iman kita sudah diibaratkan seperti itu, atau ibarat kita mendirikan rumah di atas pasir? Dimana ia begitu mudah rusak karena hujan, angin, dan banjir.
Apabila iman kita belum seperti rumah di atas wadas itu, semoga dari hari ke hari kita bisa mengupayakan hidup kita menjadi seperti yang diharapkan Allah yaitu memiliki iman yang kuat dan tidak goyah oleh kejadian hidup apapun.
Doa:
Tuhan tambahlah selalu imanku, agar imanku mendalam dan tidak mudah goyah.