Sumber: https://komkat-kwi.org
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Petrus (3:12-15a.17-18)
"Kita menantikan langit dan bumi yang baru."
Saudara-saudara terkasih, kalian menantikan dan berusaha mempercepat kedatangan hari Allah. Pada hari itu langit akan binasa oleh api dan unsur-unsur dunia akan lebur oleh nyalanya. Tetapi sesuai dengan janji Allah, kita menantikan langit dan bumi yang baru, tempat terdapat kebenaran.
Sebab itu, Saudara-saudaraku terkasih, seraya menantikan semuanya itu, haruslah kalian berusaha supaya kedapatan tak bercacat dan tak bernoda di hadapan-Nya, serta dalam perdamaian dengan Dia. Anggaplah kesabaran Tuhan kita sebagai kesempatan bagimu untuk beroleh selamat.
Saudara-saudaraku terkasih, kalian telah mengetahui hal ini sebelumnya. Karena itu waspadalah! Jangan sampai kalian terseret ke dalam kesesatan orang-orang yang tak mengenal hukum, dan jangan sampai kehilangan peganganmu yang teguh. Tetapi hendaklah kalian bertumbuh dalam kasih karunia dan semakin mengenal Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Terpujilah Dia. Bagi-Nya kemuliaan sekarang dan selama-lamanya.
Demikianlah sabda Tuhan
Demikianlah sabda Tuhan
Mazmur Tanggapan
Tuhan, Engkaulah pelindung kami turun-temurun.
Ayat. (Mzm 90:2.3-4.10.14.16)
1. Sebelum gunung-gunung dilahirkan, sebelum bumi dan dunia diperanakkan, bahkan dari sediakala sampai selama-lamanya Engkaulah Allah.
2. Engkau mengembalikan manusia kepada debu, hanya dengan berkata, "Kembalilah, hai anak-anak manusia!" Sebab di mata-Mu seribu tahun sama seperti hari kemarin atau seperti satu giliran jaga di waktu malam.
3. Masa hidup kami tujuh puluh tahun, atau jika kuat, delapan puluh tahun, tapi isinya hanyalah kesukaran dan penderitaan; begitu cepat mereka lewat dan kami hanyut lenyap.
4. Kenyangkanlah kami di waktu pagi dengan kasih setia-Mu, supaya kami bersorak-sorai dan bersukacita sepanjang hayat. Biarlah hamba-hamba-Mu menyaksikan perbuatan-Mu, biarlah anak cucu mereka menyaksikan semarak-Mu.
Bait Pengantar Injil
Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Ef 1:17-18)
Semoga Bapa Tuhan kita Yesus Kristus menerangi mata budi kita agar kita mengenal harapan panggilan kita.
Tuhan, Engkaulah pelindung kami turun-temurun.
Ayat. (Mzm 90:2.3-4.10.14.16)
1. Sebelum gunung-gunung dilahirkan, sebelum bumi dan dunia diperanakkan, bahkan dari sediakala sampai selama-lamanya Engkaulah Allah.
2. Engkau mengembalikan manusia kepada debu, hanya dengan berkata, "Kembalilah, hai anak-anak manusia!" Sebab di mata-Mu seribu tahun sama seperti hari kemarin atau seperti satu giliran jaga di waktu malam.
3. Masa hidup kami tujuh puluh tahun, atau jika kuat, delapan puluh tahun, tapi isinya hanyalah kesukaran dan penderitaan; begitu cepat mereka lewat dan kami hanyut lenyap.
4. Kenyangkanlah kami di waktu pagi dengan kasih setia-Mu, supaya kami bersorak-sorai dan bersukacita sepanjang hayat. Biarlah hamba-hamba-Mu menyaksikan perbuatan-Mu, biarlah anak cucu mereka menyaksikan semarak-Mu.
Bait Pengantar Injil
Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Ef 1:17-18)
Semoga Bapa Tuhan kita Yesus Kristus menerangi mata budi kita agar kita mengenal harapan panggilan kita.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (12:13-17)
"Berikanlah kepada kaisar apa yang menjadi hak kaisar dan kepada Allah apa yang menjadi hak Allah."
Pada waktu itu beberapa orang Farisi dan Herodian disuruh menghadap Yesus, untuk menjerat Dia dengan suatu pertanyaan. Orang-orang itu datang dan berkata kepada-Nya, "Guru, kami tahu, Engkau adalah seorang yang jujur. Engkau tidak takut kepada siapa pun, sebab Engkau tidak mencari muka, tetapi dengan jujur mengatakan jalan Allah. Nah, bolehkah kita membayar pajak kepada kaisar atau tidak?"
Tetapi Yesus mengetahui kemunafikan mereka, lalu berkata kepada mereka, "Mengapa kalian mencobai Aku? Tunjukkanlah suatu dinar untuk Kulihat!"
Mereka menunjukkan sekeping dinar. Lalu Yesus bertanya, "Gambar dan tulisan siapakah ini?"
Jawab mereka, "Gambar dan tulisan kaisar."
Maka Yesus berkata kepada mereka, "Berikanlah kepada kaisar apa yang menjadi hak kaisar, dan kepada Allah apa yang menjadi hak Allah!" Mereka sangat heran mendengar Dia.
Demikianlah Injil Tuhan
Demikianlah Injil Tuhan
Renungan:
Hari ini kita mulai memasuki masa biasa. Masa biasa yang didahului dengan bekal yang sangat kuat kemarin, yaitu memperingati Ibu Maria sebagai Bunda Gereja. Ibu yang akan selalu menyertai langkah hidup kita anak-anaknya.
Pada awal masa biasa ini, Santo Petrus menuliskan kepada kita tentang lagit yang baru dan bumi yang baru yang menjadi penantian dan harapan kita. Sambil menantikan langit dan bumi yang baru itu, Santo Petrus mengajak kita menjalani hidup dengan menaati perintah dan ajaranNya, agar kita kelak didapatinya tidak bercacat cela.
Lalu bagaimana caranya hidup tidak bercacat cela di jaman sekarang ini? Apa yang dikatakan Yesus dalam Injil hari ini masih sangat relevan untuk kita lakukan. Terlebih di saat ini, saat wabah corona terjadi, saat kita harus menghadapinya dengan cara pandang dan kebiasaan hidup yang baru, Tuhan Yesus memberi nasehat yang jitu.
“Berikanlah kepada Kaisar apa yang menjadi hak Kaisar dan kepada Allah apa yang menjadi hak Allah.”
Perkataan itu simpel tapi mengena dalam banyak hal. Hal pertama, melakukan kewajiban yang harus kita berikan untuk pemerintah, menaati peraturan-peraturan yang ditetapkan pemerintah, misal saat ini tentang PSBB, New normal, dan lain sebagainya. Saat ini kita merasa penting sekali ada kerjasama antara pemerintah dan masyarakat, untuk bersama-sama menanggulangi wabah virus corona. Corona, sejatinya memberikan banyak pelajaran pada kita dalam menjalani kehidupan. Babak baru kehidupan, mau tidak mau, akan kita jalani karena corona.
Hal kedua, adalah memberikan kepada Allah apa yang menjadi hak Allah. Apa saja hak-hak Allah itu? Yang saya tahu, Allah tidak menuntut banyak. Bukan harta, emas permata, kekuasaan atau jabatan yang diminta dipersembahkan di hadapanNya.
Tapi hati yang tahu berterima kasih dan bersyukur akas segala kasih karuniaNya, hati yang mempersembahkan cinta utuh kepadaNya, serta niat dan tindakan nyata untuk melaksanakan apa yang menjadi perintah dan amanatNya, serta menjauhi larangan-laranganNya. Itu saja.
Satu hal lagi, dalam Injil di atas, Yesus tidak menyukai kemunafikan orang-orang Farisi dan Herodian, yang bertanya bukan karena mencari jawaban yang benar, tetapi hanya untuk mencobai Yesus. Maka catatan pentingnya adalah, Yesus tidak menyukai kemunafikan. Yesus menyukai orang yang jujur dan tidak ada kepalsuan di hatinya.
Doa:
Tuhan Yesus, trimakasih atas ajaran-ajaran bijak yang Engkau berikan. Ini menjadi hal yang penting bagi kami dalam menjalani kehidupan kami. Semoga kami selalu bisa melakukan perintah dan ajaranMu.
Segala hormat dan pujian bagiMu kini selalu dan sepanjang masa. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar