Sabtu, 08 Januari 2022

"Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil"

Sumber:https://bit.ly/31zOQvE

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (5:14-21)   

"Allah mengabulkan doa kita."

Saudara-saudaraku terkasih, inilah sebabnya kita berani menghadap Allah, yaitu karena Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya. Dan jikalau kita tahu bahwa Ia mengabulkan apa saja yang kita minta, maka kita tahu juga bahwa kita telah memperoleh segala sesuatu yang kita minta kepada-Nya.

Kalau ada seorang melihat saudaranya berbuat dosa, yaitu dosa yang tidak mendatangkan maut, hendaklah ia berdoa kepada Allah; maka Allah akan memberikan hidup kepadanya, yaitu kepada dia yang berbuat dosa yang tidak mendatangkan maut itu.

Ada dosa yang mendatangkan maut, dan tentang ini, tidak kukatakan bahwa ia harus berdoa. Semua kejahatan adalah dosa, tetapi ada dosa yang tidak mendatangkan maut. Kita tahu, bahwa setiap orang yang lahir dari Allah tidak berbuat dosa; tetapi Dia yang lahir dari Allah melindungi orang itu, dan si jahat tidak dapat menjamahnya.

Kita tahu bahwa kita berasal dari Allah dan seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat. Akan tetapi kita tahu bahwa Anak Allah telah datang, dan telah mengaruniakan pengertian kepada kita, supaya kita mengenal Yang Benar, di dalam Anak-Nya Yesus Kristus. Dia adalah Allah yang benar dan kehidupan yang kekal. Anak-anakku, waspadalah terhadap segala berhala.

Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan

Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.

Ayat. (Mzm 149:1-2.3-4.5.6a.9b)

1. Nyanyikanlah bagi Tuhan lagu yang baru! Pujilah Dia dalam jemaah orang-orang saleh! Biarlah Israel bersukacita atas Penciptanya, biarlah Sion bersorak-sorai atas raja mereka.

2. Biarlah mereka memuji-muji nama-Nya dengan tarian, biarlah mereka bermazmur kepada-Nya dengan rebana dan kecapi! Sebab Tuhan berkenan kepada umat-Nya, Ia memahkotai orang yang rendah hati dengan keselamatan.

3. Biarlah orang saleh beria-ria dalam kemuliaan, biarlah mereka bersorak-sorai di atas tempat tidur! Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkongan mereka; itulah semarak bagi orang yang dikasihi Allah.

Bait Pengantar Injil

Alleluya

Ayat. (Mat 4:16)

Bangsa yang diam dalam kegelapan telah melihat Terang yang besar, bagi mereka yang diam di negeri yang dinaungi maut telah terbit Terang.

Inilah Injil Suci menurut Yohanes (3:22-30)

"Sahabat mempelai bersukacita mendengar suara mempelai."

Sekali peristiwa Yesus bersama murid-muid-Nya pergi ke tanah Yudea, dan Ia diam di sana bersama-sama mereka dan membaptis. Akan tetapi Yohanes pun membaptis di Ainon, dekat Salim, sebab di situ banyak air, dan orang-orang datang ke situ untuk dibaptis, sebab pada waktu itu Yohanes belum dimasukkan ke dalam penjara.

Maka timbullah perselisihan di antara murid-murid Yohanes dengan seorang Yahudi tentang penyucian. Lalu mereka datang kepada Yohanes dan berkata kepadanya, “Rabi, orang yang bersama dengan engkau di seberang Sungai Yordan, dan yang tentang Dia engkau telah memberi kesaksian, Dia membaptis juga, dan semua orang pergi kepada-Nya.”

Jawab Yohanes, “Tidak ada seorang pun yang dapat mengambil sesuatu bagi dirinya, kalau tidak dikaruniakan kepadanya dari surga. Kamu sendiri dapat memberi kesaksian, bahwa aku telah berkata: Aku bukan Mesias, tetapi aku diutus untuk mendahului-Nya.

Yang empunya mempelai perempuan ialah mempelai laki-laki; tetapi sahabat mempelai, yang berdiri dekat dia dan mendengarkannya, sangat bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki itu. Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh. Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.

Renungan:

Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh. Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil”.

Rasanya kita belum pernah menemukan seorang yang sangat rendah hati serendah hati Yohanes Pembaptis. Ia berkata bahwa Yesus harus makin besar sedang ia makin kecil. Tugasnya adalah mengantar orang-orang bangsa Yahudi kepada Yesus. Bangsa Yahudi ia sebut sebagai mempelai perempuan. Dan yang mempunyai mempelai perempuan adalah mempelai laki-laki yaitu Yesus sendiri. Sedang ia menyamakan dirinya sebagai sahabat mempelai laki-laki itu, yang sangat bersukacita melihat kebahagiaan mempelai laki-laki dan perempuan itu. Ia sungguh tulus hati ikut bersukacita bersama kebahagiaan mereka.

Bagaimana dengan aku? Apakah aku sungguh ikut bersukacita saat melihat kesuksesan atau kebahagiaan orang lain? Atau hatiku dipenuhi dengan iri dan dengki, mengapa bukan aku yang mendapat kebahagiaan dan kesuksesan itu? Lalu aku mulai mencari hal-hal yang negatif tentang orang tersebut. Saat itu aku dikuasai oleh setan iri hati! Setan makin bersorak senang saat hatiku makin panas dan dipenuhi kedengkian. Dan sudah,hidupku jauh dari damai dan sukacita lagi karena rasa iri.

Action:

Belajar mempunyai hati yang tulus dan rendah hati seperti Yohanes Pembaptis

Doa:

Yesusku, Engkau dan Yohanes Pembaptis penuh dengan keutamaan hidup. Kali ini aku belajar tentang rendah hati, sesuatu yang sering bertentangan dengan sifat sombongku sebagai manusia. Yesusku, aku sungguh jauh dari sifat rendah hati itu, hingga hatiku mudah panas karenanya.

Marilah ya Yesusku, jika Engkau berkenan, ajari dan bimbinglah aku untuk bersikap rendah hati. Tidak mudah kecewa saat tersakiti dan terhina. Engkau harus semakin besar, sedang aku semakin kecil.

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar