Sabtu, 02 April 2022

“Belum pernah seorang manusia berkata seperti orang itu!”

Sumber:https://bit.ly/3LDniH1

Bacaan dari Kitab Yeremia (11:18-20)

"Aku seperti anak domba jinak yang dibawa untuk disembelih."

Nabi berkata, “Tuhan memberitahukan ancaman-ancaman yang dirancang orang terhadapku; maka aku mengetahuinya. Pada waktu itu Engkau, ya Tuhan, memperlihatkan ancaman mereka kepadaku.

Dulunya aku seperti anak domba jinak yang dibawa untuk disembelih; aku tidak tahu bahwa mereka mengadakan persepakatan jahat terhadap aku dengan berkata, “Marilah kita binasakan pohon ini dengan buah-buahnya! Marilah kita melenyapkannya dari negeri orang-orang yang hidup, sehingga namanya tidak diingat orang lagi!”

Tetapi, Tuhan semesta alam, yang menghakimi dengan adil, yang menguji batin dan hati, biarlah aku melihat pembalasan-Mu terhadap mereka, sebab kepada-Mulah kuserahkan perkaraku.

Demikianlah sabda Tuhan

Mazmur Tanggapan

Ya Tuhan, Allahku, pada-Mu aku berlindung.

Ayat. (Mzm 7:2-3.9b-10.11-12)

1. Ya Tuhan, Allahku, pada-Mu aku berlindung; selamatkanlah aku dari semua orang yang mengejar aku, dan lepaskanlah aku, supaya jangan mereka seperti singa menerkam aku dan menyeret aku, dengan tidak ada yang melepaskan.

2. Hakimilah aku, Tuhan, apakah aku benar, dan apakah aku tulus ikhlas. Biarlah berakhir kejahatan orang fasik, tetapi teguhkanlah orang yang benar, Engkau yang menguji hati dan batin orang, ya Allah yang adil.

3. Perisaiku adalah Allah, yang menyelamatkan orang-orang yang tulus hati; Allah adalah Hakim yang adil dan Allah yang murka setiap saat.

Bait Pengantar Injil

Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.

Ayat. (Luk 8:15)

Orang yang mendengarkan firman Tuhan, dan menyimpannya dalam hati yang baik, akan menghasilkan buah dalam ketekunan.

Inilah Injil Suci menurut Yohanes (7:40-53)

"Apakah Engkau juga orang Galilea?"

Sekali peristiwa Yesus mengajar di Yerusalem. Beberapa di antara orang banyak, yang mendengarkan perkataan Yesus, berkata, “Dia ini benar-benar nabi yang akan datang.” Yang lain berkata, “Ia ini Mesias.”

Tetapi yang lain lagi berkata, “Bukan, Mesias tidak datang dari Galilea! Karena Kitab Suci mengatakan, bahwa Mesias berasal dari keturunan Daud dan dari kampung Betlehem, tempat Daud dahulu tinggal.”

Maka timbullah pertentangan di antara orang banyak karena Yesus. Beberapa orang di antara mereka mau menangkap Dia, tetapi tidak ada seorang pun yang berani menyentuh-Nya. Maka ketika penjaga-penjaga yang ditugaskan imam-imam kepala dan orang-orang Farisi pergi kepada imam-imam kepala, orang-orang Farisi berkata kepada mereka, “Mengapa kamu tidak membawa-Nya?”Jawab penjaga-penjaga itu, “Belum pernah seorang manusia berkata seperti orang itu!”

Jawab orang Farisi itu kepada mereka, “Adakah kamu juga disesatkan? Adakah seorang di antara pemimpin-pemimpin yang percaya kepada-Nya, atau seorang di antara orang-orang Farisi? Orang banyak itu tidak mengenal hukum Taurat! Terkutuklah mereka!”

Nikodemus, seorang dari mereka yang dahulu telah datang kepada Yesus, berkata kepada mereka, “Apakah hukum Taurat kita menghukum seseorang sebelum ia didengar, dan sebelum orang mengetahui apa yang telah dibuat-Nya?”

Jawab mereka, “Apakah engkau juga orang Galilea? Selidikilah Kitab Suci, dan engkau akan tahu bahwa tidak ada nabi yang datang dari Galilea.” Lalu mereka pulang, masing-masing ke rumahnya.

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan:

Bila kemarin bacaan mengisahkan tentang angan-angan orang jahat yang ingin membinasakan orang baik, hari ini angan-angan itu semakin mendekati kenyataan yang akan mulai diwujudkan dengan tindakan. Dalam bacaan hari ini ada beberapa pihak, yaitu  orang-orang yang menjadi korban, yang menjadi pelaku, maupun pihak yang menegur rencana jahat ini

Nabi Yeremia sebagai pihak yang akan menjadi korban, ia berkata, “Tuhan memberitahukan ancaman-ancaman yang dirancang orang terhadapku; maka aku mengetahuinya. Pada waktu itu Engkau, ya Tuhan, memperlihatkan ancaman mereka kepadaku.

Nabi Yeremia memasrahkan semua yang akan terjadi padanya kepada Allah. Ia percaya bahwa Allah adalah Allah yang baik dan adil. Kepasrahan ini meredakan amarah dan keinginan untuk membalas dendam.

Tetapi, Tuhan semesta alam, yang menghakimi dengan adil, yang menguji batin dan hati, biarlah aku melihat pembalasan-Mu terhadap mereka, sebab kepada-Mulah kuserahkan perkaraku.

Lalu dalam Injil, ada orang-orang yang akan menjadi pelaku dari perbuatan jahat itu. Sebenarnya mereka sendiri berada dalam keraguan dan pertentangan. Sebagian mengagumi dan mengakui Yesus sebagai Mesias yang ditunggu-tunggu, sebagian lagi menyangsikan karena menurut kitab Taurat, Mesias itu berasal dari Betlehem bukan dari Galilea.(Seandainya mereka tahu bahwa Yesus lahir di Betlehem..). Maka perintah untuk menangkap Yesus belum mereka laksanakan.

Dan Nikodemus, orang yang dulu pernah bertemu Yesus, mempunyai pandangan yang berbeda. Dia dalam hati mengakui Yesus adalah Mesias, apalagi sejak percakapannya dengan Yesus telah mengubah dirinya menjadi seorang yang dilahirkan kembali dengan pemikiran dan kepercayaan yang baru. Sebagai upaya membela Yesus, ia mengatakan tidak baik menghukum orang tanpa mendengar perkataan atau pembelaannya terlebih dahulu. Maka hari itu, mereka pulang ke rumah diliputi oleh pergolakan batin masing-masing.

Banyak hal bisa dipetik dari bacaan hari ini, apakah kita menjadi korban, menjadi pelaku, atau menjadi penengah. Namun yang kita tuju adalah menjadi orang yang baik, bukan menjadi orang yang jahat.

Maka, bila kita menjadi korban, serahkanlah semua pada Allah Bapa, karena Bapa sangat tahu apa yang harus dilakukanNya terhadap umatNya, baik terhadap umat yang benar atau umat yang jahat. Allah tahu, maka kita tidak perlu kuatir dan tidak perlu mempunyai niat balas dendam bila kita sedang menjadi korban.

Bila kita hampir menjadi pelaku yang mempunyai angan-angan untuk berbuat jahat,  mari kita renungkan dulu apakah kita mesti berbuat seperti itu? Pasti dalam hati kita timbul pergolakan dan pertentangan. Maka semoga kita sempat mendengar suara hati kita, agar perbuatan jahat tidak jadi kita lakukan. Biasanya perbuatan jahat dibakar oleh amarah membara dan dendam yang luar biasa. Semoga kita sempat berdoa dan memohon kepada Tuhan untuk meredakan amarah dan dendam kita. Apapun alasannya, mungkin karena rasa sakit hati yang sudah teramat sangat, semoga kita tetap tidak mempunyai niat jahat.

Yang ketiga, ada saat bahwa kita harus bertindak dan melakukan sesuatu sebagai seorang penengah yang bijaksana. Bila kita ternyata masuk dan melihat perkara itu, dan melihat hal yang tidak benar akan dilakukan, bukan untuk menjadi sok alim, namun kita memang harus mengingatkan, agar perbuatan jahat urung dilaksanakan.

Yesus adalah seorang yang luar biasa. Jawab penjaga-penjaga itu, “Belum pernah seorang manusia berkata seperti orang itu!” Para penjaga pun mengaguminya. Maka kita yang menjadi murid dan pengikut Kristus, masihkah kita meragukan dan masih timbul pergolakan dalam hati kita tentangNya? Semoga tidak ya, karena Yesus baik, sangat baik. Ia penuh kuasa, dan itu nyata bagi yang percaya.

Action:

Apapun persoalan yang sedang terjadi, jangan sampai ada niat dan perbuatan jahat dalam diriku.

Doa:

Yesusku, orang-orang mengagumi perkataan dan segala hal yang sudah Engkau kerjakan. Namun tidak sedikit juga yang meragukan bahkan menjadi marah kepadaMu. Yesusku, semoga aku setia kepadaMu, percaya sepenuhnya kepadaMu, dan tuntunlah angan-angan dan langkah laku hidupku, agar Kau jauhkan dari niat dan perbuatan jahat. Segala hormat dan pujian bagiMu, kini selalu dan sepanjang segala abad. Amin.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar