Rabu, 21 Desember 2022

“Diberkatilah engkau di antara semua wanita, dan diberkatilah buah rahimmu"

 

Sumber :http://bitly.ws/y624
Bacaan dari Kidung Agung (2:8-14)

“Bangunlah, manisku! Jelitaku, marilah!"

Dengarlah! Itulah kekasihku! Lihatlah, ia datang, melompat-lompat di atas gunung, meloncat-loncat di atas perbukitan. Kekasihku itu laksana kijang atau anak rusa. Lihatlah, ia berdiri di balik dinding kita, sambil menengok-nengok melalui tingkap-tingkap, dan melihat dari kisi-kisi.

Kekasihku angkat bicara, katanya kepadaku, “Bangunlah, manisku! Jelitaku, marilah! Lihatlah, musim dingin telah lewat, hujan telah berhenti dan sudah berlalu. Di ladang telah nampak bunga-bunga, tibalah sudah musim memangkas; bunyi tekukur terdengar di tanah kita. Pohon ara mulai berbuah, dan bunga pokok anggur semerbak baunya.

Bangunlah, manisku! Jelitaku, marilah! Merpatiku di celah-celah batu, dalam persembunyian di lereng-lereng gunung, perlihatkanlah wajahmu, perdengarkanlah suaramu! Sebab suaramu sungguh merdu, dan jelita nian parasmu!”

Atau

Bacaan dari Nubuat Zefanya (3:14-18a)

"Tuhan, Raja Israel, ada di tengah-tengahmu."

Bersorak-sorailah, hai puteri Sion, bergembiralah, hai Israel! Bersukacita dan beria-rialah dengan segenap hati, hai puteri Yerusalem! Tuhan telah menyingkirkan hukuman yang dijatuhkan atasmu, Ia telah menebas binasa musuh-musuhmu.

Raja Israel, yakni Tuhan, ada di tengah-tengahmu; engkau tidak akan takut kepada malapetaka lagi. Pada hari itu akan dikatakan kepada Yerusalem, “Janganlah takut, hai Sion! Janganlah tanganmu menjadi lemah lunglai. Tuhan Allahmu ada di tengah-tengahmu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan. Ia bersukaria karena engkau, Ia membaharui engkau dalam kasih-Nya, dan Ia bersorak gembira karena engkau seperti pada hari pertemuan raya.”

Mazmur Tanggapan

Bersorak-sorailah dalam Tuhan, hai orang-orang benar! Nyanyikanlah bagi-Nya lagu yang baru!

Ayat. (Mzm 33:2-3.11-12.20-21; R:1a,3a)

1. Bersyukurlah kepada Tuhan dengan kecapi, bermazmurlah bagi-Nya dengan gambus sepuluh tali! Nyanyikanlah bagi-Nya lagu yang baru; petiklah kecapi baik-baik mengiringi sorak dan sorai.

2. Rencana Tuhan tetap selama-lamanya, rancangan hati-Nya turun temurun. Berbahagialah bangsa yang Allahnya Tuhan, suku bangsa yang dipilih Allah menjadi milik pusaka-Nya!

3. Jiwa kita menanti-nantikan Tuhan, Dialah penolong dan perisai kita. Ya, karena Dia hati kita bersukacita, sebab kepada nama-Nya yang kudus kita percaya.

Bait Pengantar Injil

Alleluya

Ayat. O Imanuel, Engkau raja dan pemberi hukum. Datanglah dan selamatkanlah kami, ya Tuhan Allah kami. Alleluya.

Inilah Injil Suci menurut Lukas (1:39-45)

"Siapakah aku ini sampai Ibu Tuhanku mengunjungi aku?"

Beberapa waktu sesudah kedatangan Malaikat Gabriel, bergegaslah maria ke pegunungan menuju sebuah kota di wilayah Yehuda. Ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet.

Ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya, dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring, “Diberkatilah engkau di antara semua wanita, dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. Sungguh, berbahagialah dia yang telah percaya, sebab firman Tuhan yang dikatakan kepadanya akan terlaksana.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan:

Apa arti Natal bagi Anda? Kalau bagi saya, dulu, Natal berarti sebuah pesta, sebuah kemeriahan, dan sejauh yang saya mengerti Natal adalah penanda Yesus lahir ke dunia.

Sekarang saya mulai lebih menyadari bahwa Natal adalah sebuah pertolongan keselamatan Allah bagi manusia. Natal adalah menghapus air mata menjadi mata air, mengubah dukacita menjadi sukacita, mengubah kegelapan menjadi terang, dan menghapus keputus-asaan menjadi sebuah harapan.

Pujian dalam Kidung Agung mengungkapkan tentang sukacita itu: Kekasihku angkat bicara, katanya kepadaku, “Bangunlah, manisku! Jelitaku, marilah! Lihatlah, musim dingin telah lewat, hujan telah berhenti dan sudah berlalu. Di ladang telah nampak bunga-bunga, tibalah sudah musim memangkas; bunyi tekukur terdengar di tanah kita. Pohon ara mulai berbuah, dan bunga pokok anggur semerbak baunya.

Masa kegelapan dan kesedihan telah lewat. Berganti dengan masa penuh musim bunga dan panen berlimpah. Dan sukacita itu dimulai dari kesediaan seorang dara untuk mengandung seorang anak walau ia belum menikah. Mungkin ia akan mendapat cemoohan dan dipenuhi perasaan malu, namun sukacita dari Roh Kudus melebih segala kenyataan yang akan ia hadapi.

Maka suatu pujian terlantun dari mulut Elisabet saudaranya saat Maria berkunjung ke rumahnya. Ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya, dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring, “Diberkatilah engkau di antara semua wanita, dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?

Maria adalah Ibu Tuhan. Semoga kita semakin merasakan keselamatan dari Allah yang berkenan menghadirkan Putera TunggalNya di tengah-tengah dunia bersama kita.

Action:

Ø  Terus berusaha menghayati Natal sebagai wujud kasih Allah kepada manusia.

Doa:

Allah Bapa di surga, cintaMu kepada manusia sungguh luar biasa, melebihi segala nalar dan perhitungan kami manusia. Engkau mengasihi kami tanpa batas, Engkau berkenan mengampuni dosa kami dan memberi kami keselamatan dan pertolongan di saat kami masih hidup di dunia ini dan persiapan ke akherat nanti.

Bimbinglah kami agar kami mampu mempersiapkan diri menyambut Putera TunggalMu yang Bapa hadirkan untuk kami.

Segala hormat dan pujian bagiMu, kini selalu dan sepanjang segala abad. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar