"Kami tidak akan berkata lagi "Ya Allah kami" kepada buatan tangan kami."
Beginilah firman Allah, "Bertobatlah, hai Israel, kepada Tuhan, Allahmu, sebab engkau telah tergelincir karena kesalahanmu. Bawalah sertamu kata-kata penyesalan, dan bertobatlah kepada Tuhan! katakanlah kepada-Nya: "Ampunilah segala kesalahan, sehingga kami mendapat yang baik, maka kami akan mempersembahkan pengakuan kami.Asyur tidak dapat menyelamatkan kami; kami tidak mau mengendarai kuda, dan kami tidak akan berkata lagi: Ya, Allah kami! kepada buatan tangan kami. Karena Engkau menyayangi anak yatim."
Aku akan memulihkan mereka dari penyelewengan, Aku akan mengasihi mereka dengan sukarela, sebab murka-Ku telah surut dari pada mereka. Aku akan seperti embun bagi Israel, maka ia akan berbunga seperti bunga bakung dan akan menjulurkan akar-akarnya seperti pohon hawar. Ranting-rantingnya akan merambak, semaraknya akan seperti pohon zaitun dan berbau harum seperti yang di Libanon.
Mereka akan kembali dan diam dalam naungan-Ku dan tumbuh seperti gandum; mereka akan berkembang seperti pohon anggur, yang termasyhur seperti anggur Libanon. Efraim, apakah lagi sangkut paut-Ku dengan berhala-berhala? Akulah yang menjawab dan memperhatikan engkau! Aku ini seperti pohon sanobar yang menghijau, dari pada-Ku engkau mendapat buah.
Siapa yang bijaksana, biarlah ia memahami semuanya ini; siapa yang paham, biarlah ia mengetahuinya; sebab jalan-jalan Tuhan adalah lurus, dan orang benar menempuhnya, tetapi pemberontak tergelincir di situ.
Mazmur Tanggapan
Akulah Tuhan, Allahmu, dengarkanlah suara-Ku.
Ayat. (Mzm 81:6c.8a.8bc-9.10-11ab.14.17)
1. Aku mendengar bahasa yang tidak kukenal, "Akulah yang telah mengangkat beban dari bahumu, dan membebaskan tanganmu dari keranjang pikulan; dalam kesesakan engkau berseru, maka Aku meluputkan engkau.
2. Aku menjawab engkau dengan bersembunyi di balik badai, Aku telah menguji engkau dekat Meriba. Dengarlah, hai umat-Ku, Aku hendak memberi peringatan kepadamu; hai Israel, kiranya engkau mau mendengarkan Aku!
3. Janganlah ada di antaramu allah lain, dan janganlah engkau menyembah orang asing. Akulah Tuhan Allahmu, yang menuntun engkau keluar dari tanah Mesir.
4. Sekiranya umat-Ku mendengarkan Aku! Sekiranya Israel hidup menurut jalan yang Kutunjukkan! Umat-Ku akan Kuberi makan gandum yang terbaik, dan dengan madu dari gunung batu, Aku akan mengenyangkannya.
Bait Pengantar Injil
Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (bdk. Mat 4:17)
Bertobatlah, sabda Tuhan, sebab Kerajaan Surga sudah dekat.
Inilah Injil Suci menurut Markus (12:28b-34)
"Tuhan Allahmu itu Tuhan Yang Esa, kasihilah Dia dengan segenap jiwamu."
Sekali peristiwa, datanglah seorang ahli Taurat kepada Yesus dan bertanya kepada-Nya, "Perintah manakah yang paling utama?"
Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa. Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu.
Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini."
Lalu kata ahli Taurat itu kepada Yesus: "Tepat sekali, Guru, benar kata-Mu itu, bahwa Dia esa, dan bahwa tidak ada yang lain kecuali Dia. Memang mengasihi Dia dengan segenap hati dan dengan segenap pengertian dan dengan segenap kekuatan, dan juga mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri adalah jauh lebih utama dari pada semua korban bakaran dan korban sembelihan."
Yesus melihat, bagaimana bijaksananya jawab orang itu, dan Ia berkata kepadanya: "Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!" Dan seorangpun tidak berani lagi menanyakan sesuatu kepada Yesus.
Demikianlah Sabda Tuhan.
Renungan:
Yesus melihat, bagaimana bijaksananya jawab orang itu, dan Ia berkata kepadanya: "Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!"
Siapa yang dimaksud bijaksana dalam Injil di atas? Siapa pula yang dikatakan Yesus," Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah"? Dia adalah seorang ahli Taurat. Padahal kita tahu betul, bahwa Yesus sering sekali mengecam orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat. Ternyata Yesus tidak main pukul rata saja. Yesus tetap melihat kedalaman dan kesungguhan hati seseorang, walau itu seorang dari kelompok yang sering ia kecam.
Karena jawaban yang ia berikan kepada Yesus sungguh tepat. dan ia bertanya kepada Yesus pun memang bertanya sungguh-sungguh bukan pertanyaan menjebak.
Seorang ahli Taurat kepada Yesus dan bertanya kepada-Nya, "Perintah manakah yang paling utama?"
Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa. Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu.
Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini."
Dua hukum ini sudah sering kita dengar. Saking seringnya maka kita menganggapnya sebagai hal biasa, masuk telinga kiri keluar telinga kanan. Atau mungkin kita berpikiran bahwa perintah Tuhan itu sulit dan sangat idealis, sehingga kita beranggapan terlalu sukar dan hanya malaikat yang sanggup menjalaninya.
Anggaplah Tuhan itu kekasih kita. Kepada seorang yang kita kasihi, kita mau melakukan apa saja baginya bukan? Dan sering kita melakukan dengan tulus ikhlas bahkan dipenuhi rasa cinta sehingga tidak menganggap sebagai suatu pengorbanan. Saya punya usul, bagaimana kalau kita menjadikan Tuhan Allah sebagai kekasih kita? Mungkin dari situ kita jadi mempunyai mindset yang berbeda tentang Mengasihi Tuhan.
Mungkin kita terus bertanya lagi, terus dapat apa kita dari mengasihi Tuhan Allah, sesuatu yang tidak nyata ini?
Sesungguhnya saya sangat terpukau dengan bacaan hari ini dari Kitab Hosea. Dengarlah apa kata Allah, seandainya kita mau memulihkan hubungan dan memilih Dia sebagai yang utama dalam hidup kita:
- Aku akan memulihkan mereka dari penyelewengan,
- Aku akan mengasihi mereka dengan sukarela, sebab murka-Ku telah surut dari pada mereka.
- Aku akan seperti embun bagi Israel, maka ia akan berbunga seperti bunga bakung dan akan menjulurkan akar-akarnya seperti pohon hawar. Ranting-rantingnya akan merambak, semaraknya akan seperti pohon zaitun dan berbau harum seperti yang di Libanon.
- Mereka akan kembali dan diam dalam naungan-Ku dan tumbuh seperti gandum;
- mereka akan berkembang seperti pohon anggur, yang termasyhur seperti anggur Libanon.
- Aku ini seperti pohon sanobar yang menghijau, dari pada-Ku engkau mendapat buah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar