Minggu, 30 Juni 2024

“Serigala mempunyai liang, dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya.”

Sumber : https://www.kasihbunda.sch.id/

 Bacaan dari Nubuat Amos (2:6-10.13-16)

 
"Mereka menginjak-injak kepala orang lemah ke dalam debu."
  
Beginilah sabda Tuhan, “Karena tiga perbuatan jahat Israel , bahkan empat, Aku tidak akan menarik kembali keputusan-Ku. Sebab mereka telah menjual orang benar untuk mendapatkan uang, dan orang miskin karena sepasang kasut. 

Mereka menginjak-injak kepala orang lemah ke dalam debu dan membelokkan jalan orang sengsara. Anak dan ayah pergi menjamah perempuan muda yang sama, sehingga melanggar kekudusan nama-Ku. 

Mereka merebahkan diri di samping setiap mezbah di atas pakaian gadaian orang, dan minum anggur orang-orang yang kena denda di rumah Allah mereka. 

Padahal Akulah yang memusnahkan orang Amori dari depan mereka; orang-orang Amori yang tingginya seperti pohon aras dan kuat seperti pohon tarbantin. Akulah yang menuntun kalian keluar dari tanah Mesir, dan memimpin kalian empat puluh tahun lamanya di padang gurun, supaya kalian menduduki negeri orang Amori. 

Sesungguhnya Aku akan mengguncangkan tempat kalian berpijak seperti goncangan kereta yang sarat dengan berkas gandum. Orang cepat tidak mungkin lagi melarikan diri, orang kuat tak dapat menggunakan kekuatannya, dan pahlawan tak dapat melarikan diri. Pemegang panah tak dapat bertahan, orang yang cepat kaki takkan terluput, dan penunggang kuda tak dapat meluputkan diri. Juga orang yang berhati berani di antara para pahlawan akan melarikan diri dengan telanjang pada hari itu.”

Mazmur Tanggapan
Camkanlah ini, hai kamu yang melupakan Allah.
Ayat. (Mzm 50:16bc-17.18-19.20-21.22-23)
1. Apakah urusanmu menyelidiki ketetapan-Ku, dan menyebut-nyebut perjanjian-Ku dengan mulutmu, padahal engkau membenci teguran, dan mengesampingkan firman-Ku?
2. Jika melihat pencuri, engkau berkawan dengan dia! Engkau bergaul dengan orang berzinah. Mulutmu kaubiarkan mengucapkan yang jahat, dan pada lidahmu melekat tipu daya.
3. Engkau duduk, dan menjelek-jelekkan saudaramu, engkau memfitnah saudara kandungmu. Itulah yang engkau lakukan! Apakah Aku akan diam saja? Apakah kaukira Aku ini sederajat dengan kamu? Aku menggugat engkau dan ingin berperkara denganmu.
4. Camkanlah ini, hai kamu yang melupakan Allah; waspadalah, jangan sampai Aku menerkam, dan tidak ada yang melepaskan. Siapa yang mempersembahkan syukur sebagai kurban, ia memuliakan Daku; dan siapa yang jujur jalannya, akan menyaksikan keselamatan yang dari Allah.

Bait Pengantar Injil
Alleluya
Ayat. (Mzm 95:8) 
Hari ini janganlah bertegar hati, tetapi dengarkanlah suara Tuhan   

Inilah Injil Suci menurut Matius (8:18-22)
 
"Ikutlah Aku."
  
Pada suatu hari banyak orang mengerumuni Yesus. Melihat hal itu Yesus menyuruh bertolak ke seberang. Lalu datanglah seorang ahli Taurat dan berkata kepada-Nya, “Guru, aku akan mengikuti Engkau, ke mana saja Engkau pergi.” 

Yesus berkata kepadanya, “Serigala mempunyai liang, dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya.” Seorang lain, yaitu salah seorang murid-Nya berkata kepada-Nya, “Tuhan, izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan ayahku.” 

Tetapi Yesus berkata kepada-Nya, “Ikutilah Aku, dan biarlah orang-orang mati menguburkan orang-orang mati mereka.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan:

Bila minggu-minggu kemarin kita dihadapkan pada Yesus, Sang Mesias, Anak Allah yang Maha Kuasa dan penuh mukjizat, maka kini kita dihadapkan pada konsekuensi-konsekuensi dari mengikutiNya.

“Serigala mempunyai liang, dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya.” 

Dulu, waktu Yesus benar-benar hadir di tengah-tengah bangsa Yahudi, Ia tidak mempunyai tempat tinggal. Ia terus berjalan dan berjalan, kadang menumpang pada rumah orang-orang yang mau menerimanya, dan melanjutkan perjalanan lagi. 

Yesus tidak mempunyai zona nyaman untuk merebahkan kepala, Ia tidak mempunyai kamar yang benar-benar milikNya, di atas pembaringan yang benar-benar privacy bagiNya. Yesus tidak mempunyai privacy. Maka Ia sering pergi menyendiri untuk berdoa kepada Allah Bapa.

Ini salah satu konsekuensi mengikuti Yesus. Maukah kita meninggalkan zona nyaman, untuk mengikuti Yesus? Secara sederhana mungkin meninggalkan peraduan di pagi hari yang dingin dan sejuk, untuk beribadat kepadaNya? Atau dihadapkan pada suatu keadaan yang tidak nyaman, namun mau tidak mau kita harus mengalaminya?  Bila kita keberatan akan hal-hal tersebut, Yesus sudah memberi teladan, bahwa Ia sudah menjalaninya selama hidup di dunia.

Semoga kita semakin yakin dalam mengikuti Yesus, tidak setengah hati menjalani segala konsekuensinya, namun dengan sepenuh hati. 

Tuhan kita Yesus Kristus selalu menyertai Amin. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar