Rabu, 31 Juli 2024

Malaikat-malaikat akan datang memisahkan orang jahat dari orang benar.

 

Sumber: https://tjc.org

Bacaan dari Kitab Yeremia (18:1-6)

 
"Seperti tanah liat di tangan tukang periuk, demikianlah kalian di tangan-Ku." 
    
Tuhan bersabda kepada Yeremia, “Pergilah segera ke rumah tukang periuk! Di sana Aku akan memperdengarkan sabda-Ku kepadamu.” Lalu pergilah aku ke rumah tukang periuk, dan kebetulan ia sedang bekerja dengan pelarikan. Apabila bejana yang sedang dibuatnya dari tanah liat itu rusak di tangannya, maka tukang periuk itu mengerjakannya kembali menjadi bejana lain menurut keinginannya. 

Kemudian bersabdalah Tuhan kepadaku, “Masakan Aku tidak bertindak terhadap kalian seperti tukang periuk ini, hai kaum Israel!, demikianlah sabda Tuhan. Sungguh, seperti tanah liat di tangan tukang periuk, demikianlah kalian di tangan-Ku, hai kaum Israel!


Mazmur Tanggapan
Berbahagialah orang yang mempunyai Allah Yakub sebagai penolong.

Ayat. (Mzm 146:2abc.2d-4.5.6)
1. Aku hendak memuliakan Tuhan selama aku hidup, dan bermazmur bagi Allahku selagi aku ada.
2. Janganlah percaya kepada para bangsawan, kepada anak – manusia yang tidak dapat memberikan keselamatan. Apabila nyawanya melayang, ia kembali ke tanah; pada hari itu juga lenyaplah maksud-maksud hatinya.
3. Berbahagialah orang yang mempunyai Allah Yakub sebagai penolong, yang harapannya pada Tuhan, Allahnya: Dialah yang menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya; yang tetap setia untuk selama-lamanya.

Bait Pengantar Injil
Alleluya
Ayat. (Kis 16:14b) 
Tuhan, bukalah hati kami, supaya kami memperhatikan sabda Putra-Mu.
              
Inilah Injil Suci menurut Matius (13:47-53)
  
"Ikan yang baik dikumpulkan ke dalam pasu, yang buruk dibuang."
   
Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada orang banyak, “Hal Kerajaan Surga itu seumpama pukat yang dilabuhkan di laut, lalu mengumpulkan pelbagai jenis ikan. Setelah penuh, pukat itu ditarik orang ke pantai. Lalu mereka duduk dan dipilihlah ikan-ikan itu, ikan yang baik dikumpulkan ke dalam pasu, yang buruk dibuang. 

Demikianlah juga pada akhir zaman. Malaikat-malaikat akan datang memisahkan orang jahat dari orang benar. Yang jahat lalu mereka campakkan ke dalam dapur api. Di sana akan ada ratapan dan kertak gigi. Mengertikah kalian akan segala hal ini?” Orang-orang menjawab, “Ya, kami mengerti.” 

Maka bersabdalah Yesus kepada mereka, “Karena itu setiap ahli Taurat yang menerima pelajaran hal Kerajaan Allah seumpama seorang tuan rumah yang mengeluarkan harta yang baru dan yang lama dari perbendahraannya.” Setelah selesai menyampaikan perumpamaan itu, Yesus pergi dari sana.

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan:

Bagaimanakah akhir zaman itu? Tiada seorang pun yang tahu persis situasinya, karena belum ada manusia hidup di dunia ini yang sudah mengalaminya. Sedangkan yang sudah mati, yang sudah mengalami hal itu, tidak bisa menceritakannya kepada kita.

Satu-satunya manusia yang mengerti akan hal ini hanyalah Yesus Kristus. Dialah  manusia atau Anak Allah yang menjelma menjadi manusia. Maka Yesus sebagai Allah tahu apa yang akan terjadi pada akhir zaman.

Jadi apakah kita tidak akan percaya akan apa yang disampaikan Yesus tentang akhir zaman? Bukankah kita mendengar tentang adanya surga dan neraka? Maka yang disabdakanNya memang benar yang akan terjadi kelak.

Demikianlah juga pada akhir zaman. Malaikat-malaikat akan datang memisahkan orang jahat dari orang benar. Yang jahat lalu mereka campakkan ke dalam dapur api. Di sana akan ada ratapan dan kertak gigi.

Kita percaya akan kebangkitan badan dan klehidupan kekal. Inilah saat ketika malaikat memisahakan orang yang jahat dan yang baik. Yang baik akan merasakan kebahagiaan kekal di surga, dan yang jahat akan dicampakkan ke dalam neraka. Di sana ada kesakitan dan siksaan yang kekal.

Maka selagi hidup di dunia, Allah memberi kesempatan kepada kita untuk bertobat dan memperbahartui diri terus menerus. Allah yang Maharahim selalu memberi kesempatan kepada kita untu beralih menjadi orang baik.

Sungguh, seperti tanah liat di tangan tukang periuk, demikianlah kalian di tangan-Ku, hai kaum Israel!

Mungkin kita direncanakan Allah menjadi sebuah guci yang indah. Namun ketika jalan hidup kita tidak selaras dengan rencanaNya, Allah tidak berhenti dan membiarkan kita begitu saja. Allah akan menyesuaikan diri dan mengubah kita menjadi bentuk lain yang paling mendekati. Menjadi pot yang kokoh mungkin. Tapi saat kita masih juga keras kepala dengan diri kita sendiri sehingga jalan hidup tidak sesuai lagi dengan rencanaNya, Allah tidak juga berhenti. Mungkin kita diubah menjadi pot yang mungil atau asbak yang cantik.  

Allah tidak pernah berhenti dan terus menanti kita mau diubah agar hidup kita menjadi lebih baik. Terpujilah Allah, dulu, sekarang, dan selama-lamanya. AMin.
 

 

Orang Kudus hari ini: 31 Juli 2024 St. Ignatius dari Loyola


Fr Lawrence Lew, O.P. | Flickr CC BY-NC-ND 2.0


Hari ini Gereja memperingati Santo Ignatius Loyola, yang lahir di bagian utara Spanyol saat ini sebagai putra bungsu bangsawan Basque setempat, pada saat banyak konflik dan perang terjadi di wilayah tersebut. Santo Ignatius Loyola akhirnya tumbuh menjadi seorang pemuda yang tertarik pada urusan militer dan karier, mencari kejayaan dan ketenaran melalui perang dan pertempuran, mencari semua itu melalui berbagai kisah dan legenda perang yang diromantisasi yang menjadi inspirasinya di masa mudanya. Oleh karena itu, ia bergabung dengan tentara pada usia muda tujuh belas tahun, bertempur dalam banyak pertempuran di Navarre di Spanyol utara, hingga suatu hari, ia terluka parah oleh peluru meriam yang mengenai salah satu kakinya, yang secara efektif mengakhiri karier militernya. Santo Ignatius Loyola mengalami pertobatan rohani saat ia pulih dari cedera parah itu, saat ia diperkenalkan dengan kisah Tuhan dan para orang kudus-Nya, menyadari bahwa pengejarannya sebelumnya akan ketenaran dan kemuliaan melalui perang dan konflik pada akhirnya hanyalah ilusi dan sekejap mata, sebuah fakta yang lebih ditekankan oleh kakinya yang terluka dan cedera, mengingatkannya dan juga kita semua tentang betapa tidak menentunya kehidupan di dunia ini, dan betapa cepat berlalunya kemuliaan dan kepuasan duniawi. Dan saat ia semakin dekat dengan Tuhan, ia akhirnya sampai pada gagasan untuk mendirikan sebuah ordo yang berdedikasi dan berkomitmen kepada Tuhan dan Gereja-Nya, kepada misi penginjilan dan pelayanan kepada umat Tuhan, yang menjadi kenyataan dengan Serikat Yesus.


Melalui Serikat Yesus, Santo Ignatius Loyola mengumpulkan banyak orang lain yang dipanggil untuk melayani Tuhan, termasuk orang-orang seperti Santo Petrus Faber dan Santo Fransiskus Xaverius yang termasuk di antara anggota pendiri Jesuit. Mereka bekerja tanpa kenal lelah untuk melayani Tuhan dan umat-Nya baik di dunia Kristen pada saat reformasi Protestan menyebabkan kerusakan besar dan perpecahan pada banyak umat beriman, sebagai ujung tombak upaya Kontra Reformasi, maupun di negeri-negeri jauh untuk mewartakan Injil Kristus di antara orang-orang yang belum mengenal Tuhan dan kebenaran-Nya, seperti yang dilakukan oleh St. Fransiskus Xaverius dan banyak lainnya di Timur Jauh dan sekitarnya. St. Ignatius Loyola mengabdikan dirinya dan seluruh hidupnya untuk melayani Tuhan dengan setia dan kita harus terinspirasi oleh teladan-teladannya yang luar biasa. Saudara-saudari dalam Kristus, sebagaimana telah kita dengar dari Kitab Suci, renungkan dan refleksikan, kemudian melalui riwayat hidup dan pengalaman Santo Ignatius Loyola, yang kenangannya kita kenang dan hormati hari ini, marilah kita semua sebagai orang Katolik memperbarui komitmen kita untuk menjadi murid dan pengikut Tuhan yang makin setia, bersemangat, dan berdedikasi tinggi, dengan memberikan yang terbaik dalam bidang dan tugas apa pun yang telah dipercayakan-Nya kepada kita, sehingga dengan berbagai sumbangan dan upaya kita, kita dapat benar-benar memuliakan Dia dan menghasilkan buah-buah yang limpah dari upaya kita dalam memajukan pewartaan kebenaran Tuhan dan keselamatan-Nya kepada semua orang.

sumber : renunganpagi.id

Senin, 29 Juli 2024

Bukankah hanya Engkau saja, ya Tuhan Allah kami, pengharapan kami, yang membuat semuanya itu?

 

Sumbert : https://1.bp.blogspot.com

Bacaan dari Kitab Yeremia (14:17-22)

  
"Ya Tuhan, janganlah kiranya membatalkan perjanjian-Mu dengan kami." 
         
Air mataku bercucuran siang dan malam tiada hentinya, sebab anak dara, puteri bangsaku, dilukai dengan luka parah, luka yang sama sekali tak tersembuhkan. Apabila aku keluar ke padang, di sana ada orang-orang yang mati terbunuh oleh pedang! Apabila aku masuk ke dalam kota, di sana ada orang-orang sakit kelaparan.” 

Bahkan baik nabi maupun imam menjelajah negeri yang tidak dikenalnya. Telah Kautolakkah Yehuda sama sekali? Telah merasa muakkah Engkau terhadap Sion? Mengapakah kami Kaupukul sedemikian, hingga tidak ada lagi kesembuhan bagi kami? Kami mengharapkan damai sejahtera, namun tiada sesuatu yang baik. Kami mengharapkan kesembuhan, namun hanya ada kengerian. 

Ya Tuhan, kami insaf akan kejahatan kami, dan akan kesalahan leluhur kami; kami sungguh telah berdosa terhadap-Mu; janganlah kiranya menolak kami, dan janganlah Engkau menghinakan tahta kemuliaan-Mu! Ingatlah akan perjanjian-Mu dengan kami, janganlah kiranya membatalkannya. 

Adakah yang dapat menurunkan hujan di antara para dewa kesia-siaan bangsa-bangsa itu? Atau dapatkah langit sendiri memberi hujan lebat? Bukankah hanya Engkau saja, ya Tuhan Allah kami, pengharapan kami, yang membuat semuanya itu?

 
Mazmur Tanggapan
Demi kemuliaan nama-Mu, lepaskanlah kami dan ampunilah dosa kami oleh karena nama-Mu!
Ayat. (Mzm 34:2-3, 4-5,6-7,8-9,10-11)
1. Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya selalu ada di dalam mulutku. Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita.
2. Muliakanlah Tuhan bersama dengan daku, marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya. Aku telah mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan daku dari segala kegentaranku.
3. Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya, maka mukamu akan berseri-seri, dan tidak akan malu tersipu-sipu. Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengarkan, Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya.
4. Malaikat Tuhan berkemah di sekeliling orang-orang yang takwa, lalu meluputkan mereka. Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!
5. Takutlah akan Tuhan, hai orang-orang-Nya yang kudus, sebab orang yang takut akan Dia takkan berkekurangan. Singa-singa muda merasa kelaparan, tetapi orang-orang yang mencari Tuhan tidak akan kekurangan suatu pun.

   
Bait Pengantar Injil
Alleluya
Ayat. (lih. Mat 13:19.37) 
Benih melambangkan sabda Allah, penaburnya ialah Kristus. Semua orang yang menemukan Kristus, akan hidup selama-lamanya.
      
Inilah Injil Suci menurut Matius (13:36-43)
 
"Seperti lalang itu dikumpulkan dan dibakar dalam api, demikian juga pada akhir zaman."
 
Pada suatu hari Yesus meninggalkan orang banyak, lalu pulang. Para murid kemudian datang dan berkata kepada-Nya, “Jelaskanlah kepada kami arti perumpamaan tentang lalang di ladang itu.” 

Yesus menjawab, “Orang yang menaburkan benih baik ialah Anak Manusia. Ladang itu ialah dunia. Benih yang baik adalah anak-anak Kerajaan dan lalang adalah anak-anak si jahat. Musuh yang menaburkan benih lalang ialah Iblis. Waktu menuai ialah akhir zaman, dan para penuai itu malaikat. 

Maka seperti lalang itu dikumpulkan dan dibakar dalam api, demikian juga pada akhir zaman. Anak manusia akan mengutus malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan mengumpulkan segala sesuatu yang menyesatkan dan semua orang yang melakukan kejahatan dari dalam kerajaan-Nya. Semuanya akan dicampakkan ke dalam dapur api. Di sanalah akan terdapat ratapan dan kertak gigi. 

Pada waktu itulah orang benar akan bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan!”

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan:

Ketika hidup di dunia serasa berat dan sulit, kemanakah kita akan memohon pertolongan? Ketika kehidupan berjalan tak seperti yang kita harapkan. Yang sedang terjadi hanyalah kengerian dan kejahatan. 

Kami mengharapkan damai sejahtera, namun tiada sesuatu yang baik. Kami mengharapkan kesembuhan, namun hanya ada kengerian. 

Kepada siapa kita akan megadu? Kepada siapa kita boleh berharap di tengah kegetiran demi kegetiran? 

Mungkin saya yang bodoh , bebal. keras kepala, tegar tengkuk, sehingga salah-salah dalam melangkah. Maka harapan kitra semoga Allah berkenan menunjukkan belas kasihan dan kemurahan hatiNya. Semoga Ia berkenan menolong kita hamba-hambaNya yang sedang dirundung duka dan gulana.

Adakah yang dapat menurunkan hujan di antara para dewa kesia-siaan bangsa-bangsa itu? Atau dapatkah langit sendiri memberi hujan lebat? Bukankah hanya Engkau saja, ya Tuhan Allah kami, pengharapan kami, yang membuat semuanya itu?

Ya, hanya Engkau ya Allahku, tempat kami memohon dan mengadu. Semoga Engkau berkenan melepaskan hambaMu ini dari kepahitan hidup, berganti dengan damai, sejahtera, sukacita yang Engkau janjikan.

Segala hormat dan pujian bagi Allahku, dahulu, kini, dan sepanjang segala abad. Amin.

"Akulah kebangkitan dan hidup! Barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun sudah mati

 

Sumber : https://www.lintaspapua.com

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (4:7-16)


"Allah adalah kasih."

Anak-anakku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih. 

Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya. Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allahlah yang telah mengasihi kita dan telah mengutus Anak-Nya sebagai silih bagi dosa-dosa kita. 

Anak-anakku kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita pun saling mengasihi. Tidak ada seorang pun yang pernah melihat Allah. Tetapi jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita. 

Beginilah kita ketahui, bahwa kita berada di dalam Allah dan Dia di dalam kita: yakni bahwa Ia telah mengaruniai kita mendapat bagian dalam Roh-Nya. Kami telah melihat dan bersaksi, bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia. Barangsiapa mengaku, bahwa Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada di dalam dia dan dia di dalam Allah. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.


Mazmur Tanggapan
Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan.
Ayat. (Mzm 34:2-3,4-5,6-7,8-9,10-11)
1. Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya tetap di dalam mulutku. Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita.
2. Muliakanlah Tuhan bersama dengan daku, marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya! Aku telah mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan aku dari segala kegentaranku.
3. Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya, maka mukamu akan berseri-seri, dan tidak akan malu tersipu-sipu.
4. Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengarkan; Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya.
5. Malaikat Tuhan berkemah di sekeliling orang-orang yang takwa, lalu meluputkan mereka. Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan itu! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!
6. Takutlah akan Tuhan, hai orang-orang-Nya yang kudus, sebab orang yang takut akan Dia takkan berkekurangan. Singa-singa muda merana kelaparan, tetapi orang-orang yang mencari Tuhan, tidak akan kekurangan suatu pun. 
 
Bait Pengantar Injil
Alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 8:12)
Akulah terang dunia. Barangsiapa mengikut Aku, ia tidak berjalan dalam kegelapan, dan ia akan mempunyai terang hidup. 
 
Inilah Injil Suci menurut Yohanes (11:19-27)

"Akulah kebangkitan dan hidup!" 
 
Menjelang Hari Raya Paskah, banyak orang Yahudi datang kepada Marta dan Maria untuk menghibur mereka berhubung dengan kematian saudaranya. Ketika Marta mendengar, bahwa Yesus datang, ia pergi mendapatkan-Nya. 

Tetapi Maria tinggal di rumah. Maka kata Marta kepada Yesus, 'Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati. Tetapi sekarang pun aku tahu, bahwa Allah akan memberikan kepada-Mu segala sesuatu yang Engkau minta kepada-Nya.' 

Kata Yesus kepada Marta, "Saudaramu akan bangkit." Kata Marta kepada-Nya, "Aku tahu bahwa ia akan bangkit pada waktu orang-orang bangkit pada akhir zaman." 

Jawab Yesus, "Akulah kebangkitan dan hidup! Barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun sudah mati; dan setiap orang yang hidup dan percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?" 

Jawab Marta, "Ya Tuhan, aku percaya, bahwa Engkaulah Mesias, anak Allah, Dia yang akan datang ke dalam dunia."

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan:
Dianggap sebagai sahabat terdekat, mungkin kita merasa bahagia bila ada orang yang menganggap kita seperti itu.  Kita menjadi sahabatnya, dan ia juga menjadi sahabat terbaik kita.

Nah, pada hari ini, tidak main-main wujud persahabatan itu. Dalam Injil hari ini dikisahkan persahabatan Yesus dengan tiga bersaudara, Maria, Marta, dan Lazarus. Mereka sahabat-sahabat dekat Yesus; yang kita peringati pada hari ini.

Menjasi sahabat-sahabat Yesus, wow, sungguh luar biasa ini! Segala hal yang mustahil di mata manusia, Yesus mampu melakukannya. Inilah yang mustahil itu, yaitu Yesus membangkitkan Lazarus yang sudah meninggal; selama empat hari. Bahkan Marta pun awalnya tidak percaya akan kebangklitan yang saat itu juga. Yang ia mengerti adalah kebangkitan kelak pada akhir zaman.

Namun untuk sahabat-sahabatNya, Yesus tidak menunggu sampai akhir zaman. Yesus nelakukannya saat ini juga. Dan Maria dan Marta serta orang-orang pun terbelalak heran, melihat Lazarus bangkit lagi!

"Akulah kebangkitan dan hidup! Barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun sudah mati; dan setiap orang yang hidup dan percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?" 

Percayakah kita akan hal ini? Percayakah kita bahwa Yesus mampu melakukan hal-hal yang mustahil bagi sahabatNya? Dan, maukah kita menjadai sahabat Yesus?

Sabtu, 27 Juli 2024

Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai tiba.


Sumber : https://andreasnataatmadja.com

Bacaan dari Kitab Yeremia (7:1-11)

      
"Sudahkah menjadi sarang penyamun rumah yang atasnya nama-Ku diserukan?"
  
Tuhan bersabda kepada Yeremia, “Berdirilah di pintu gerbang rumah Tuhan. Serukanlah di sana sabda ini dan katakanlah, ‘Dengarkanlah sabda Tuhan, hai sekalian orang Yehuda yang masuk melalui semua pintu gerbang ini untuk sujud menyembah kepada Tuhan! 

Beginilah sabda Tuhan semesta alam, Allah Israel: Perbaikilah tingkah langkah dan perbuatanmu, maka Aku mau diam bersama kalian di tempat ini. Jangan percaya kepada perkataan dusta, ‘Ini bait Tuhan, bait Tuhan, bait Tuhan!’ 

Hanya apabila kalian sungguh-sungguh memperbaiki tingkah langkah dan perbuatanmu, apabila kalian sungguh-sungguh melaksanakan keadilan di antara kalian sendiri, tidak menindas orang asing, yatim dan janda, tidak menumpahkan darah orang tak bersalah di tempat ini dan tidak mengikuti allah lain yang menjadi kemalanganmu sendiri, maka Aku mau diam bersama kalian di tempat ini, di tanah yang telah Kuberikan kepada nenek moyangmu, sejak dahulu kala sampai selama-lamanya. 

Tetapi ternyata kalian percaya kepada perkataan dusta yang tidak memberi faedah. Masakan kalian mencuri, membunuh, berzinah dan bersumpah palsu, membakar kurban kepada Baal dan mengikuti allah lain yang tidak kalian kenal, lalu kalian datang berdiri di hadapan-Ku di rumah yang atasnya nama-Ku diserukan, sambil berkata, ‘Kita selamat’, agar dapat melanjutkan segala perbuatan yang keji itu! 

Sudahkan menjadi sarang penyamun rumah yang atasnya nama-Ku diserukan ini? Aku, Aku melihat sendiri semuanya itu!”


Mazmur Tanggapan

Betapa menyenangkan tempat kediaman-Mu, ya Tuhan semesta alam.
Ayat. (Mzm 84:3.4.5-6a.8a.11)
1. Jiwaku merana karena merindukan pelataran rumah Tuhan; jiwa dan ragaku bersorak-sorai kepada Allah yang hidup.
2. Bahkan burung pipit mendapat tempat dan burung laying-layang mendapat sebuah sarang, tempat mereka menaruh anak-anaknya, pada mezbah-mezbah-Mu ya Tuhan semesta alam, ya Rajaku dan Allahku!
3. Berbahagialah orang yang diam di rumah-Mu, yang memuji-muji Engkau tanpa henti. Berbahagialah para peziarah yang mendapat kekuatan dari pada-Mu. Langkah mereka makin lama makin tinggi.
4. Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu daripada seribu hari di tempat lain; lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku daripada diam di kemah-kemah orang fasik.

Bait Pengantar Injil

Alleluya
Ayat. (Yak 1:21)
Terimalah dengan lemah lembut sabda yang tertanam dalam hatimu, yang mampu menyelamatkan jiwamu. Alelluya.
     

Inilah Injil Suci menurut Matius (13:24-30)
     
"Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai tiba."
 
Pada suatu hari Yesus membentangkan suatu perumpamaan kepada orang banyak, “Hal Kerajaan Surga itu seumpama orang yang menaburkan benih baik di ladangnya. Tetapi pada waktu semua orang tidur, datanglah musuhnya, menaburkan benih lalang di antara gandum itu, lalu pergi. Ketika gandum tumbuh dan mulai berbulir, nampak jugalah lalang itu. 

Maka datanglah hamba-hamba tuan ladang itu dan berkata kepadanya, ‘Tuan, bukankah benih baik yang Tuan taburkan di ladang Tuan? Dari manakah lalang itu?’ Jawab tuan itu, ‘seorang musuh yang melakukannya!’ Lalu berkatalah para hamba itu, ‘Maukah Tuan, supaya kami pergi mencabuti lalang itu?’ 

Tetapi ia menjawab, ‘Jangan, sebab mungkin gandum itu ikut tercabut pada waktu kalian mencabut lalangnya. Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai tiba. Pada waktu itu aku akan berkata kepada para penuai, ‘Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah berkas-berkas untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah gandumnya ke dalam lumbungku’.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan:

Tetapi ternyata kalian percaya kepada perkataan dusta yang tidak memberi faedah. Masakan kalian mencuri, membunuh, berzinah dan bersumpah palsu, membakar kurban kepada Baal dan mengikuti allah lain yang tidak kalian kenal, lalu kalian datang berdiri di hadapan-Ku di rumah yang atasnya nama-Ku diserukan, sambil berkata, ‘Kita selamat’, agar dapat melanjutkan segala perbuatan yang keji itu! 

Sudahkan menjadi sarang penyamun rumah yang atasnya nama-Ku diserukan ini? Aku, Aku melihat sendiri semuanya itu!”

Bacaan hari ini rasanya pas sekali dengan situasi yang saya lihat saat ini. Rumah Tuhan yang kudus, sejauh yang saya lihat dipakai untuk tempat membakar entah membakar apa. Rumah Tuhan dipakai sebagai tempat persekutuan doa, entah doa-doa apa. Namun kemudian pemimpin doa dan ibadat itu datang di hadapan Tuhan, dan berkata "Kita selamat, karena kita mengikut Tuhan". Apakah Tuhan juga berseru kepada mereka,"Sudahkan menjadi sarang penyamun rumah yang atasnya nama-Ku diserukan ini? Aku, Aku melihat sendiri semuanya itu!”

Namun dalam Injil, Yesus mengingatkan saya untuk bersabar melihat situasi itu. Tuhan meminta saya untuk menahan diri, sampai keadilan yang datang dari Tuhan sendiri yang akan turun. 

Saat gandum dan lalang tumbuh berdampingan. Dan ketika saya begitu ingin mencabut lalang itu. Tuhan Yesus berkata,"Jangan, sebab mungkin gandum itu ikut tercabut pada waktu kalian mencabut lalangnya. Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai tiba. Pada waktu itu aku akan berkata kepada para penuai, ‘Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah berkas-berkas untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah gandumnya ke dalam lumbungku".

Ya, saya percaya Tuhan Allah melihat semuanya. Dan Tuhan Allah tidak akan berdiam diri sampai saatnya tiba. Tuhan meminta saya untuk diam dan bersabar.

Jumat, 26 Juli 2024

Banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya.

 

Jumat, 26 Juli 2024 Peringatan Wajib St. Yoakim dan Ana, Orangtua SP Maria

 “Biarlah pasangan suci, yang dihormati oleh Tuhan, Yoakim dan Anna, sebagai kerabat Tuhan, dirayakan dengan keceriaan dan nyanyian yang indah; karena mereka melahirkan bagi kita dia (Perawan Maria) yang, di luar pemahaman kita, melahirkan Dia (Tuhan kita Yesus Kristus) yang tanpa daging, namun menjadi fana demi keselamatan dunia; dan bersamanya mereka berdoa agar kita dapat diselamatkan.”—Troparion untuk Pesta Santo Joachim dan Ann (Ritus Bizantium)
      
Sumber: https://1.bp.blogspot.com

   Bacaan dari Kitab Sirakh (44:1.10-15)     
    
"Nama mereka hidup terus turun-menurun."
        
Kami hendak memuji orang-orang termasyhur, para leluhur kita, menurut urut-urutannya. Mereka adalah orang-orang kesayangan, yang kebajikannya tidak sampai terlupa; semua itu tetap disimpan oleh keturunannya sebagai warisan baik yang berasal dari mereka. 

Keturunannya tetap setia kepada perjanjian-perjanjian, dan anak-anak mereka pun demikian pula keadaannya. Keturunan mereka akan lestari untuk selama-lamanya, dan kemuliaannya tidak akan dihapus. Dengan tenteram jenazah mereka dimakamkan, dan nama mereka hidup terus turun temurun. Kebijaksanaan mereka diceritakan oleh bangsa-bangsa, dan para jemaah mewartakan pujian mereka.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan
Betapa menyenangkan tempat kediaman-Mu, ya Tuhan semesta alam.
Ayat. (Mzm 132:11.13-14.17-18; R: Luk. 1:32a)
1. Tuhan telah menyatakan sumpah setia kepada Daud, Ia tidak akan memungkirinya, “Seorang anak kandungmu akan Kukuduskan di atas takhtamu.” 
2. Sebab Tuhan telah memilih Sion, dan mengingininya menjadi tempat kedudukan-Nya, “Inilah tempat peristirahatan-Ku untuk selama-lamanya, di sini Aku hendak diam, sebab Aku mengingininya.
3. Di sanalah Aku akan menumbuhkan sebuah tanduk bagi Daud, dan menyediakan pelita bagi orang yang Kuurapi. Musuh-musuhnya akan Kutudungi pakaian keaiban, tetapi ia sendiri akan mengenakan mahkota yang semarak!”
 
Bait Pengantar Injil
Alleluya, alleluya.
Ayat. Dengan rela hati Allah telah melahirkan kita oleh sabda kebenaran, supaya kita menjadi anak sulung ciptaan-Nya.
      
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (13:16-17)
   
"Banyak nabi dan orang saleh telah rindu melihat yang kamu lihat."
     
Sekali peristiwa Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Berbahagialah matamu karena telah melihat, berbahagialah telingamu karena telah mendengar. Sebab, Aku berkata kepadamu: Banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

Sumber : renunganpagi.id

Renungan:

Apakah kita bisa merasakan, bahwa kita sudah menemukan sesuatu hal yang sangat mulia yang banyak dicari orang? Orang-orang merindukan kebahagiaan lahir batin, jiwa raga, damai, sukacita, joyfull, ketenangan diri, dan kebijaksanaan sejati.

Mereka yang punya harta melimpah, mencarinya sampai ke ujung dunia, namun kita tidak tahu apakah mereka sudah menemukannya. Sering kita mendengar banyak cerita, orang yang sangat terkenal, yang kaya raya, yang bergelimang segalanya, namun jiwa mereka merasa kosong. Mereka mencari-cari bagaimana mengisi kekosongan jiwa ini.

Inilah yang dikatakan Yesus:
“Berbahagialah matamu karena telah melihat, berbahagialah telingamu karena telah mendengar. Sebab, Aku berkata kepadamu: Banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya.”

Apakah yang dimaksud dengan Sabda Tuhan ini? Yaitu bahwa kita sudah menemukan sumber kebahagiaan sejati, sumber damai, sukacita, kepenuhan jiwa; yaitu Kerajaan Allah yang mewujud dalam diri Yesus Kristus. Banyak orang mencarinya, namun kita sudah menemukannya.

Maka semoga kitra semakin menyadari hal ini. Tiada sesuatu kekuatiran pun yang berhak merampas sukacita yang sudah kita miliki. Mari kita bergembira atas hal ini. Bersama Santo Yoakim dan Santa Anna, orang tua Bunda Maria, yang melahirkan Yesus ke dunia. Mereka sudah disiapkan Allah, agar kita dapat melihat dan menemukan Sumber sukacita sejati, agar kita dapat melihat wujud nyata dari Kerajaan Allah, yaitu Yesus Kristus.


Kamis, 25 Juli 2024

"Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu"

 

Kamis, 25 Juli 2024 Pesta Santo Yakobus, Rasul

 
"Dari semula Yakobus giat penuh semangat. Ia mengesampingkan semua kepentingan dunia hingga ia mati dibunuh." (St. Yohanes Krisostomus)

Sumber : https://renunganpdkk.blogspot.com

Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (4:7-15)     
  
"Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami."
        
Saudara-saudara, harta pelayanan sebagai rasul kami miliki dalam bejana tanah liat, supaya nyata bahwa kekuatan yang berlimpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami sendiri. Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terhimpit; kami habis akal, namun tidak putus asa; kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian; kami dihempaskan, namun tidak binasa. 

Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami. Sebab kami yang masih hidup ini terus-menerus diserahkan kepada maut demi Yesus, supaya juga hidup Yesus menjadi nyata dalam tubuh kami yang fana ini. Demikianlah maut giat di dalam diri kami, sedangkan hidup giat di dalam kamu. 

Namun kami memiliki roh iman yang sama, seperti ada tertulis, “Aku percaya, sebab itu aku berbicara.” Karena kami pun percaya, maka kami juga berbicara. Karena kami tahu, bahwa Allah yang telah membangkitkan Tuhan Yesus, akan membangkitkan kami juga bersama-sama dengan Yesus. 

Dan Allah itu akan menghadapkan kami bersama dengan kamu ke hadirat-Nya. Sebab semuanya itu terjadi demi kamu, supaya kasih karunia, yang semakin besar karena semakin banyaknya orang yang menjadi percaya, menghasilkan ucapan syukur semakin melimpah bagi kemuliaan Allah.


Mazmur Tanggapan
Yang menabur dengan mencucurkan air mata akan menuai dengan bersorak-sorai
Ayat. (Mzm 126:1-2ab.2cd-3.4-5.7; Ul: lh.3)
1. Ketika Tuhan memulihkan keadaan Sion, kita seperti orang-orang yang bermimpi. Pada waktu itu mulut kita penuh dengan tawa ria dan lidah kita dengan sorak-sorai.
2. Pada waktu itu berkatalah orang di antara bangsa-bangsa, "Tuhan telah melakukan perkara besar kepada orang-orang ini!" Tuhan telah melakukan perkara besar kepada kita, maka kita bersukacita.
3. Pulihkanlah keadaan kami, ya Tuhan, seperti memulihkan batang air kering di Tanah Negeb! Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai.

Bait Pengantar Injil 
Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat(Yoh 15:16) 
Aku telah menetapkan kamu supaya kamu pergi dan menghasilkan buah, dan buahmu itu tetap.  
   
Inilah Injil Suci menurut Matius (20:20-28)
     
"Cawan-Ku akan kamu minum"
    
Sekali peristiwa, menjelang kepergian Yesus ke Yerusalem, datanglah Ibu Zebedeus serta anak-anaknya kepada Yesus, lalu sujud di hadapan-Nya untuk meminta sesuatu. Kata Yesus, “Apa yang kaukehendaki?” 

Jawab ibu itu, “Berilah perintah, supaya kedua anakku ini kelak boleh duduk di dalam kerajaan-Mu, yang seorang di sebelah kanan-Mu, dan yang seorang lagi di sebelah kiri-Mu.” 

Tetapi Yesus menjawab, “Kamu tidak tahu apa yang kamu minta! Dapatkah kamu meminum cawan yang harus Kuminum?” Kata mereka kepada-Nya, “Kami dapat.” 

Yesus berkata kepada mereka, “Cawan-Ku memang akan kamu minum, tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa Bapa-Ku telah menyediakannya.” 

Mendengar itu, marahlah kesepuluh murid yang lain kepada dua bersaudara itu. Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata, “Kamu tahu, bahwa pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. Tidaklah demikian di antara kamu! 

Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu; sama seperti Anak Manusia: Ia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani, dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.”
 
Demikianlah Sabda Tuhan.

Sunber : renunganpagi.id

Renungan:

Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu; sama seperti Anak Manusia: Ia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani, dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.”

Nah, inilah Sabda Yesus bagi para pemimpin. Yesus memberi teladan bahwa Ia hadir ke dunia bukan untuk dilayani melainkan melayani, bukan untuk memerintah dan menyuruh-nyuruh namun untuk menjadi hamba bagi semua orang. Sanggupkah ini dilakukan oleh seorang pemimpin di jaman sekarang?  Tidak banyak pemimpin yang bersifat demikian. Alih-alih menjadi hamba, malah tak jarang pemimpin yang menggunakan kesempatan untuk bagi-bagi kekuasaan. Itulah manusia dengan segala nafsu keduniawiannya.

Yesus meminta para rasul dan kita juga untuk tidak berbuat demikian. Mengapa? Karena inilah yang membedakan kita, para pengikut Kristus dengan manusia yang berpikiran duniawi pada umumnya. Dunia hanyalah tempat tinggal kita sementara, segala sesuatunya bersifat fana, semoga kita lebih mencari keutamaan hidup, seperti para rasul yang rela meninggalkan semuanya untuk mengikuti Yesus. Bahkan mereka rela mati dengan cara dibunuh pun, mereka tetap dalam sukacita. Seperti Rasul Yakobus yang kita peringati pada hari ini.

Semoga teladan dari para rasul menguatkan kita, bahwa mengikuti Yesus dan ajaranNya itu bukan suatu kesia-siaan, bahkan menjadi pengingat bagi orang lain akan keutamaan-keutamaan hidup dibanding hal-hal keduniawian.

Mari bergandeng tangan mewujudkan ajaran Yesus di dunia ini.

Rabu, 24 Juli 2024

ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!"

Bacaan dari Kitab Yeremia (1:1.4-10) 

"Aku menentukan dikau menjadi nabi untuk berbagai bangsa." 

Inilah perkataan-perkataan Yeremia bin Hilkia, dari keturunan imam yang ada di Anatot di tanah Benyamin. Firman TUHAN datang kepadaku, bunyinya: "Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa." 

Maka aku menjawab:  Tetapi TUHAN berfirman kepadaku: "Janganlah katakan: Aku ini masih muda, tetapi kepada siapapun engkau Kuutus, haruslah engkau pergi, dan apapun yang Kuperintahkan kepadamu, haruslah kausampaikan. Janganlah takut kepada mereka, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau, demikianlah firman TUHAN." 

Lalu TUHAN mengulurkan tangan-Nya dan menjamah mulutku; TUHAN berfirman kepadaku: "Sesungguhnya, Aku menaruh perkataan-perkataan-Ku ke dalam mulutmu. Ketahuilah, pada hari ini Aku mengangkat engkau atas bangsa-bangsa dan atas kerajaan-kerajaan untuk mencabut dan merobohkan, untuk membinasakan dan meruntuhkan, untuk membangun dan menanam."

Mazmur Tanggapan 

Hanya pada Tuhanlah hatiku tenang.

Ayat. (Mzm 71:1-2.3-4a.5-6ab.15ab.17; Ul: lh.6a)

1. Pada-Mu, ya Tuhan, aku berlindung, jangan sekali-kali aku mendapat malu. Lepaskanlah dan luputkanlah aku oleh karena keadilan-Mu sendengkanlah telinga-Mu kepadaku dan selamatkanlah aku!

2. Jadilah bagiku gunung batu tempat berteduh, kubu pertahanan untuk menyelamatkan diri; sebab Engkaulah bukit batu dan pertahananku. Ya Allahku, luputkanlah aku dari tangan orang fasik.

3. Sebab Engkaulah harapanku, ya Tuhan, Engkaulah kepercayaanku sejak muda, ya Allah. Kepada-Mulah aku bertopang mulai dari kandungan, Engkaulah yang telah mengeluarkan aku dari perut ibuku.

4. Mulutku akan menceritakan keadilan-Mu, dan sepanjang hari mengisahkan keselamatan yang datang dari-Mu. Ya Allah, Engkau telah mengajar aku sejak kecilku, dan sampai sekarang aku memberitakan perbuatan-Mu yang ajaib.

Bait Pengantar Injil 

Alleluya, alleluya

Ayat. Benih melambangkan sabda Allah, penaburnya ialah Kristus. Semua orang yang menemukan Kristus, akan hidup selama-lamanya.

Inilah Injil Suci menurut Matius (13:1-9)   

"Benih yang jatuh di tanah yang baik menghasilkan buah seratus ganda."

Pada suatu hari, Yesus keluar dari rumah itu dan duduk di tepi danau. Maka datanglah orang banyak berbondong-bondong lalu mengerumuni Dia, sehingga Ia naik ke perahu dan duduk di situ, sedangkan orang banyak semuanya berdiri di pantai. 

Dan Ia mengucapkan banyak hal dalam perumpamaan kepada mereka. Kata-Nya: "Adalah seorang penabur keluar untuk menabur. Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis. 

Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itupun segera tumbuh, karena tanahnya tipis. Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar. 

Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati. 

Dan sebagian jatuh di tanah yang baik lalu berbuah: ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!"

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan:

Kemarin kita mendengar dari \injil tentang pernyataan Yesus, siapa yang menjadi saudara-saudaraNya. Jawab Yesus, yang menjadi saudara-saudaraNya, IbuNya, adalah mereka yang mendengar dan melakukan sabda Tuhan.

Lalu, kalau sudah mendengar dan melakukan Sabda Tuhan, apa yang akan kita dapat? "Dan sebagian jatuh di tanah yang baik lalu berbuah: ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!"

Jadi imam ibarat biji yang jatuh ke tanah. Bila biji itu jatuh berada di tempat yang subur, maka ia akan berbuah puluhan bahkan beratus kali lipat.

Jadi, menyesalkah kita mengikuti Yesus? Jawabannya ada dalam hati masing-masing. Bagi saya, mendekat dan berusaha melaksanakan kehendak Bapa justru akan membuat hidup kita semakin tidak diombang-ambingkan dengan keadaan yabg tidaqk menentu. TUHAN MEMBERI KEKUATAN, KEBIJAKSANAAN, KESEHATAN, BAHKAN KEBAIKAN-KEBAIKAN  YANG TIADA PUITUS-PUTUSNYA.

Terpujilah Tuhan kini selalu dan sepanjang segala abad. Amin.


Selasa, 23 Juli 2024

Siapakah ibu-Ku?” Dan siapakah saudara-saudara-Ku?”

Sumber : https://i.ytimg.com
 

Bacaan dari Nubuat Mikha (7:14-15.18-20)

 "Kiranya Engkau menunjukkan kasih setia-Mu"

Ya Tuhan, gembalakanlah umat-Mu dengan tongkat-Mu, kambing domba milik-Mu sendiri. Mereka terpencil mendiami rimba di tengah-tengah kebun buah-buahan. Biarlah mereka merumput di Basyan dan Gilead seperti pada zaman dahulu kala. 

Perlihatkanlah kepada kami tindakan-tindakan ajaib seperti pada waktu Engkau keluar dari Mesir. Adakah Allah lain seperti Engkau yang mengampuni dosa-dosa dan memaafkan pelanggaran yang dilakukan oleh sisa-sisa milik-Nya sendiri? Yang tidak murka untuk selama-lamanya, melainkan berkenan pada kasih setia? 

Biarlah Ia kembali menyayangi kita menghapus kesalahan-kesalahan kita dan melemparkan segala dosa kita ke dalam tubir-tubir laut. Kiranya Engkau menunjukkan setia-Mu kepada Yakub dan kasih-Mu kepada Abraham sebagaimana telah Kaujanjikan dengan sumpah kepada nenek moyang kami sejak zaman purbakala.

Mazmur Tanggapan 

Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan.

Ayat. (Mzm 85:2-4.5-6.7-8)

1. Engkau telah berkenan kepada tanah-Mu, ya Tuhan, telah memulihkan keadaan Yakub. Engkau telah mengampuni kesalahan umat-Mu, telah menutupi segala dosa mereka. Engkau telah menyurutkan segala gemas-Mu, telah meredakan murka-Mu yang menyala-nyala.

2. Pulihkanlah kami, ya Allah penyelamat kami, dan tiadakanlah sakit hati-Mu kepada kami. Untuk selamanyakah Engkau murka atas kami dan melanjutkan murka-Mu turun-temurun?

3. Apakah Engkau tidak mau menghidupkan kami kembali, sehingga umat-Mu bersukacita karena Engkau? Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan, dan berikanlah kepada kami keselamatan dari pada-Mu!

Bait Pengantar Injil

Alleluya, alleluya

Ayat. (Yoh 14:23)

Barangsiapa mengasihi Aku, ia akan menaati sabda-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya.

Inilah Injil Suci menurut Matius (12:46-50)

"Sambil menunjuk ke arah murid-murid-Nya, Yesus bersabda, "Inilah ibu-Ku, inilah saudara-Ku."

Sekali peristiwa ketika Yesus sedang berbicara dengan orang banyak, ibu dan saudara-saudara-Nya berdiri di luar dan berusaha menemui Dia. Maka berkatalah seseorang kepada-Nya, “Lihatlah, ibu-Mu dan saudara-saudara-Mu ada di luar dan berusaha menemui Engkau.” 

Tetapi Yesus menjawab kepadanya, “Siapakah ibu-Ku?” Dan siapakah saudara-saudara-Ku?” Dan sambil menunjuk ke arah murid-murid-Nya, Ia bersabda, “Inilah ibu-Ku, inilah saudara-saudara-Ku! Sebab siapa pun yang melakukan kehendak Bapa-Ku di surga, dialah saudara-Ku, dialah saudari-Ku, dialah ibu-Ku.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan :

Bayangkan Yesus waktu itu sudah menjadi orang sangat terkenal. Banyak sekali orang yang mengelu-elukan Yesus. Dalam hati orang-orang itu mungkin terbersit rasa kagum, dan membayangkan betapa bangganya orangtua dan saudara-saudaraNya. Maka ketika orangtua dan saudaraNya mencari Yesus, mereka berkata, "Saudara-saudara dan ibuMu mencariMu".

Dan inilah jawaban Yesus yang membuat mereka tersentak. “Siapakah ibu-Ku?” Dan siapakah saudara-saudara-Ku?” Dan sambil menunjuk ke arah murid-murid-Nya, Ia bersabda, “Inilah ibu-Ku, inilah saudara-saudara-Ku! Sebab siapa pun yang melakukan kehendak Bapa-Ku di surga, dialah saudara-Ku, dialah saudari-Ku, dialah ibu-Ku.”

Yesus menganggap mereka adalah saudara-saudaraNya, orang tuaNya, yaitu mereka yang mendengarkan SabdaNya dan tekun melaksanakanNya!

Nah, betapa bahagianya kita, karena Sabda itu juga ditujukan kepada kita. Setiap saat kita mendapat kesempatan menjadi saudara Yesus. Menjadi saudara dari Yang Maha Kuasa, bayangkan betapa hal-hal luar biasa akan kita dapatkan. Karena Ia adalah Allah.

Perlihatkanlah kepada kami tindakan-tindakan ajaib seperti pada waktu Engkau keluar dari Mesir. Adakah Allah lain seperti Engkau yang mengampuni dosa-dosa dan memaafkan pelanggaran yang dilakukan oleh sisa-sisa milik-Nya sendiri? Yang tidak murka untuk selama-lamanya, melainkan berkenan pada kasih setia? 

Karna Allah kita adalah Allah yang sangat baik, maka berbahagialah kita menjadi saudara-saudara Yesus, Sang Putera Allah sendiri.

Jumat, 12 Juli 2024

Hendaklah kalian cerdik seperti ular, dan tulus seperti merpati"

Sumber : https://resi.dehonian.or.id/

Bacaan dari Kitab Hosea (14:2-10)

   
"Kepada buatan tangan kami, kami takkan berkata lagi, 'Ya Allah kami!'"

"Bertobatlah, hai Israel, kepada TUHAN, Allahmu, sebab engkau telah tergelincir karena kesalahanmu. Bawalah sertamu kata-kata penyesalan, dan bertobatlah kepada TUHAN! katakanlah kepada-Nya: "Ampunilah segala kesalahan, sehingga kami mendapat yang baik, maka kami akan mempersembahkan pengakuan kami. Asyur tidak dapat menyelamatkan kami; kami tidak mau mengendarai kuda, dan kami tidak akan berkata lagi: Ya, Allah kami! kepada buatan tangan kami. Karena Engkau menyayangi anak yatim." 

Aku akan memulihkan mereka dari penyelewengan, Aku akan mengasihi mereka dengan sukarela, sebab murka-Ku telah surut dari pada mereka. Aku akan seperti embun bagi Israel, maka ia akan berbunga seperti bunga bakung dan akan menjulurkan akar-akarnya seperti pohon hawar. Ranting-rantingnya akan merambak, semaraknya akan seperti pohon zaitun dan berbau harum seperti yang di Libanon. 

Mereka akan kembali dan diam dalam naungan-Ku dan tumbuh seperti gandum; mereka akan berkembang seperti pohon anggur, yang termasyhur seperti anggur Libanon. Efraim, apakah lagi sangkut paut-Ku dengan berhala-berhala? Akulah yang menjawab dan memperhatikan engkau! 

Aku ini seperti pohon sanobar yang menghijau, dari pada-Ku engkau mendapat buah. Siapa yang bijaksana, biarlah ia memahami semuanya ini; siapa yang paham, biarlah ia mengetahuinya; sebab jalan-jalan TUHAN adalah lurus, dan orang benar menempuhnya, tetapi pemberontak tergelincir di situ." 

Mazmur Tanggapan
Mulutku mewartakan puji-pujian kepada-Mu, ya Tuhan
Ayat. (Mzm 51:3-4.8-9.12-13.17)
1. Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, menurut besarnya rahmat-Mu hapuskanlah pelanggaranku. Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku!
2. Tetapi Engkau berkenan akan ketulusan hati, dan dalam relung-relung hati Kauajarkan hikmat kepadaku. Bersihkanlah aku dengan hisop maka aku menjadi tahir, basuhlah aku, maka aku menjadi lebih putih daripada salju!
3. Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, dan baharuilah semangat yang teguh dalam hatiku. Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus daripadaku!
4. Berilah aku sukacita karena keselamatan-Mu, dan teguhkanlah roh yang rela dalam diriku. Ya Tuhan, bukalah bibirku, supaya mulutku mewartakan puji-pujian kepada-Mu.

Bait Pengantar Injil

Alleluya, alleluya
Ayat. (bdk. Yoh 16:13)
Roh Kebenaran akan datang dan mengajar kalian segala kebenaran. Ia akan mengingatkan segala yang telah Kunyatakan kepadamu.     
  
Inilah Injil Suci menurut Matius (10:16-23)


"Barangsiapa bertahan sampai kesudahannya, akan selamat."

Pada suatu hari Yesus bersabda kepada keduabelas murid-Nya, "Lihat, Aku mengutus kalian seperti domba ke tengah-tengah serigala! Sebab itu hendaklah kalian cerdik seperti ular, dan tulus seperti merpati. 

Tetapi waspadalah terhadap semua orang. Sebab ada yang akan menyerahkan kalian kepada majelis agama, dan mereka akan menyesah kalian di rumah ibadatnya. Karena Aku kalian akan digiring ke muka para penguasa dan raja-raja sebagai suatu kesaksian bagi mereka dan bagi orang-orang yang tidak mengenal Allah. 

Apabila mereka menyerahkan kalain, janganlah kalian kuatir akan bagaimana dan akan apa yang harus kalian katakan, karena semuanya itu akan dikurniakan kepadamu pada saat itu juga. Karena bukan kalian yang akan berbicara, melainkan Roh Bapamu. Dialah yang akan berbicara dalam dirimu. 

Orang akan menyerahkan saudaranya untuk dibunuh; demikian pula seorang ayah terhadap anaknya. Anak-anak akan memberontak terhadap orang tuanya dan akan membunuh mereka. Dan kalian akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku. 

Tetapi barangsiapa bertahan sampai kesudahannya, akan selamat. Apabila mereka menganiaya kalian di suatu kota, larilah ke kota yang lain. Aku berkata kepadamu, sungguh, sebelum kalian selesai mengunjungi kota-kota Israel, Anak Manusia sudah datang."

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan:

Inilah rangkaian dari rentetan peristiwa yang akan terjadi sebagai murid Yesus yang diutus untuk mewartakan Kerajaan Surga. 

Sesuatu yang berat akan terjadi sebagai konsekuensi dari usaha menegakkan kebenaran dan keadilan berdasarkan ajaran Kristus.

Sebab ada yang akan menyerahkan kalian kepada majelis agama, dan mereka akan menyesah kalian di rumah ibadatnya. Karena Aku kalian akan digiring ke muka para penguasa dan raja-raja sebagai suatu kesaksian bagi mereka dan bagi orang-orang yang tidak mengenal Allah. 

Dan kalian akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku. 

Para murid diharapkan siap menerima itu semua. Maka Yesus memberi bekal:

1. Hendaklah kalian cerdik seperti ular, dan tulus seperti merpati. 
2. Agar tidak kuatir apabila kita diserahkan pada pengadilan atau majelis agama. Karena bukan kalian yang akan berbicara, melainkan Roh Bapamu. Dialah yang akan berbicara dalam dirimu. 
3. Bertahan agar kita selamat.

Berat memang mengikuti Yesus. Namun janji Yesus menjadi penguat bagi kita bahwa sebelum semua penderitaan berakhir, Yesus sudah datang menyertai dan mendampingi, menyelamatkan dan membebaskan.

Terpujilah Allah kini selalu dan sepanjang segala abad. Amin.