Selasa, 23 Juli 2024

Siapakah ibu-Ku?” Dan siapakah saudara-saudara-Ku?”

Sumber : https://i.ytimg.com
 

Bacaan dari Nubuat Mikha (7:14-15.18-20)

 "Kiranya Engkau menunjukkan kasih setia-Mu"

Ya Tuhan, gembalakanlah umat-Mu dengan tongkat-Mu, kambing domba milik-Mu sendiri. Mereka terpencil mendiami rimba di tengah-tengah kebun buah-buahan. Biarlah mereka merumput di Basyan dan Gilead seperti pada zaman dahulu kala. 

Perlihatkanlah kepada kami tindakan-tindakan ajaib seperti pada waktu Engkau keluar dari Mesir. Adakah Allah lain seperti Engkau yang mengampuni dosa-dosa dan memaafkan pelanggaran yang dilakukan oleh sisa-sisa milik-Nya sendiri? Yang tidak murka untuk selama-lamanya, melainkan berkenan pada kasih setia? 

Biarlah Ia kembali menyayangi kita menghapus kesalahan-kesalahan kita dan melemparkan segala dosa kita ke dalam tubir-tubir laut. Kiranya Engkau menunjukkan setia-Mu kepada Yakub dan kasih-Mu kepada Abraham sebagaimana telah Kaujanjikan dengan sumpah kepada nenek moyang kami sejak zaman purbakala.

Mazmur Tanggapan 

Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan.

Ayat. (Mzm 85:2-4.5-6.7-8)

1. Engkau telah berkenan kepada tanah-Mu, ya Tuhan, telah memulihkan keadaan Yakub. Engkau telah mengampuni kesalahan umat-Mu, telah menutupi segala dosa mereka. Engkau telah menyurutkan segala gemas-Mu, telah meredakan murka-Mu yang menyala-nyala.

2. Pulihkanlah kami, ya Allah penyelamat kami, dan tiadakanlah sakit hati-Mu kepada kami. Untuk selamanyakah Engkau murka atas kami dan melanjutkan murka-Mu turun-temurun?

3. Apakah Engkau tidak mau menghidupkan kami kembali, sehingga umat-Mu bersukacita karena Engkau? Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan, dan berikanlah kepada kami keselamatan dari pada-Mu!

Bait Pengantar Injil

Alleluya, alleluya

Ayat. (Yoh 14:23)

Barangsiapa mengasihi Aku, ia akan menaati sabda-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya.

Inilah Injil Suci menurut Matius (12:46-50)

"Sambil menunjuk ke arah murid-murid-Nya, Yesus bersabda, "Inilah ibu-Ku, inilah saudara-Ku."

Sekali peristiwa ketika Yesus sedang berbicara dengan orang banyak, ibu dan saudara-saudara-Nya berdiri di luar dan berusaha menemui Dia. Maka berkatalah seseorang kepada-Nya, “Lihatlah, ibu-Mu dan saudara-saudara-Mu ada di luar dan berusaha menemui Engkau.” 

Tetapi Yesus menjawab kepadanya, “Siapakah ibu-Ku?” Dan siapakah saudara-saudara-Ku?” Dan sambil menunjuk ke arah murid-murid-Nya, Ia bersabda, “Inilah ibu-Ku, inilah saudara-saudara-Ku! Sebab siapa pun yang melakukan kehendak Bapa-Ku di surga, dialah saudara-Ku, dialah saudari-Ku, dialah ibu-Ku.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan :

Bayangkan Yesus waktu itu sudah menjadi orang sangat terkenal. Banyak sekali orang yang mengelu-elukan Yesus. Dalam hati orang-orang itu mungkin terbersit rasa kagum, dan membayangkan betapa bangganya orangtua dan saudara-saudaraNya. Maka ketika orangtua dan saudaraNya mencari Yesus, mereka berkata, "Saudara-saudara dan ibuMu mencariMu".

Dan inilah jawaban Yesus yang membuat mereka tersentak. “Siapakah ibu-Ku?” Dan siapakah saudara-saudara-Ku?” Dan sambil menunjuk ke arah murid-murid-Nya, Ia bersabda, “Inilah ibu-Ku, inilah saudara-saudara-Ku! Sebab siapa pun yang melakukan kehendak Bapa-Ku di surga, dialah saudara-Ku, dialah saudari-Ku, dialah ibu-Ku.”

Yesus menganggap mereka adalah saudara-saudaraNya, orang tuaNya, yaitu mereka yang mendengarkan SabdaNya dan tekun melaksanakanNya!

Nah, betapa bahagianya kita, karena Sabda itu juga ditujukan kepada kita. Setiap saat kita mendapat kesempatan menjadi saudara Yesus. Menjadi saudara dari Yang Maha Kuasa, bayangkan betapa hal-hal luar biasa akan kita dapatkan. Karena Ia adalah Allah.

Perlihatkanlah kepada kami tindakan-tindakan ajaib seperti pada waktu Engkau keluar dari Mesir. Adakah Allah lain seperti Engkau yang mengampuni dosa-dosa dan memaafkan pelanggaran yang dilakukan oleh sisa-sisa milik-Nya sendiri? Yang tidak murka untuk selama-lamanya, melainkan berkenan pada kasih setia? 

Karna Allah kita adalah Allah yang sangat baik, maka berbahagialah kita menjadi saudara-saudara Yesus, Sang Putera Allah sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar