Sabtu, 30 Agustus 2025

"Barangsiapa meninggikan diri akan direndahkan, dan barangsiapa merendahkan diri akan ditinggikan.”

sumber : https://gbi-imra.or

Bacaan dari Kitab Putra Sirakh (3:17-18,20,28-29)

 
"Rendahkanlah dirimu, supaya kaudapat karunia di hadapan Tuhan."
 
Anakku, lakukanlah pekerjaanmu dengan sopan, maka engkau akan lebih disayangi daripada orang yang ramah-tamah. Makin besar engkau, patutlah makin kaurendahkan dirimu, supaya engkau mendapat karunia di hadapan Tuhan. Sebab besarlah kekuasaan Tuhan, dan oleh yang hina-dina Ia dihormati. 

Kemalangan tidak menyembuhkan orang sombong, sebab tumbuhan keburukan berakar di dalam dirinya. Hati yang arif merenungkan amsal, dan telinga yang pandai mendengar merupakan idaman orang bijak.

Mazmur Tanggapan
Dalam kebaikan-Mu, ya Allah, Engkau memenuhi kebutuhan orang tertindas
Atau Tuhan mendengarkan doa orang beriman.
Ayat. (Mzm 68:4-5ac.6-7ab.10.11; R:11b)
1. Orang-orang benar bersukacita, Mereka beria-ria di hadapan Allah, bergembira dan bersukacita. Bernyanyilah bagi Allah, bermazmurlah bagi nama-Nya! Nama-Nya ialah Tuhan; beria-rialah di hadapan-Nya!
2. Bapa bagi anak yatim dan pelindung bagi para janda, Itulah Allah di kediaman-Nya yang kudus; Allah memberi tempat tinggal kepada orang-orang sebatang kara,Ia mengeluarkan orang-orang tahanan, sehingga mereka bahagia.
3. Hujan yang melimpah Engkau siramkan, ya Allah; tanah milik-Mu yang gersang Kaupulihkan, sehingga kawanan hewan-Mu menetap di sana; dalam kebaikan-Mu, ya Allah, Engkau memenuhi kebutuhan orang yang tertindas.  
    
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (12:18-19.22-24a)
 
"Kamu sudah datang ke Bukit Sion, dan ke kota Allah yang hidup."
 
Saudara-saudara, kamu tidak datang kepada gunung yang tidak dapat disentuh, dan tidak menghadapi api yang menyala-nyala, kamu tidak mengalami kekelaman, kegelapan atau angin badai, kamu tidak mendengar bunyi sangkakala dan suara dahsyat yang membuat mereka yang mendengarnya memohon supaya suara itu jangan lagi berbicara kepada mereka. 

Sebaliknya kamu sudah datang ke Bukit Sion, dan ke kota Allah yang hidup, Yerusalem surgawi. Kamu sudah datang kepada beribu-ribu malaikat, suatu kumpulan yang meriah, dan kepada jemaat anak-anak sulung, yang namanya terdaftar di surga; kamu telah sampai kepada Allah, yang menghakimi semua orang, dan kepada roh orang-orang benar yang telah menjadi sempurna. 

Dan kamu telah datang kepada Yesus, Pengantara perjanjian baru.

Bait Pengantar Injil
Alleluya, alleluya.
Ayat. (Mat 11:29ab)
Pikullah kuk yang Kupasang padamu, sabda Tuhan, dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati.  
 
 

Inilah Injil Suci menurut Lukas (14:1.7-14)
 
"Barangsiapa meninggikan diri akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri akan ditinggikan."
 
Pada suatu hari Sabat Yesus masuk ke rumah salah seorang pemimpin dari orang-orang Farisi untuk makan di situ. Semua yang hadir mengamat-amati Dia dengan seksama. 

Melihat tamu-tamu berusaha menduduki tempat-tempat kehormatan, Yesus lalu mengatakan perumpamaan ini, “Kalau engkau diundang ke pesta perkawinan, janganlah duduk di tempat kehormatan. 

Sebab mungkin ada undangan yang lebih terhormat daripadamu. Jangan-jangan orang yang mengundang engkau dan tamu itu datang dan berkata kepadamu, ‘Berikanlah tempat itu kepada orang ini’. Lalu dengan malu engkau harus pergi pindah ke tempat yang paling rendah. 

Tetapi, apabila engkau diundang, duduklah di tempat yang paling rendah. Mungkin tuan rumah akan datang dan berkata kepadamu, ‘Sahabat, silakan duduk di depan’. Dengan demikian engkau akan mendapat kehormatan di mata semua tamu yang lain. 

Sebab barangsiapa meninggikan diri akan direndahkan, dan barangsiapa merendahkan diri akan ditinggikan.” 

Dan Yesus berkata juga kepada orang yang mengundang-Nya, “Apabila engkau mengadakan perjamuan siang atau malam, janganlah mengundang sahabat-sahabatmu, saudara-saudaramu, kaum keluargamu, atau tetangga-tetanggamu yang kaya, karena mereka akan membalasnya dengan mengundang engkau pula, dan dengan demikian engkau mendapat balasnya. 

Tetapi apabila engkau mengadakan perjamuan, undanglah orang-orang miskin, cacat, lumpuh dan buta. Dan engkau akan berbahagia, karena mereka tidak mempunyai apa-apa untuk membalas engkau. Sebab engkau akan mendapat balasnya pada hari kebangkitan orang-orang benar.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

Untuk renungan dan doa silakan dari mengikuti Misa hari Minggu

Jumat, 29 Agustus 2025

"Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu"

sumber : https://gbi-imra.org

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Tesalonika (1Tes 4:9-11)

 
"Kalian belajar kasih mengasihi dari Allah."
 
Saudara-saudara, tentang kasih persaudaraan, kiranya tidak perlu aku menulis kepadamu. Sebab kalian sendiri telah belajar kasih mengasihi dari Allah. Hal itu kalian amalkan juga terhadap semua saudara di seluruh wilayah Makedonia. 

Tetapi kami menasihati kalian, Saudara-saudara, agar kalian lebih sungguh-sungguh lagi mengamalkannya. Dan anggaplah sebagai suatu kehormatan untuk hidup tenang, untuk mengurus persoalan-persoalan sendiri dan bekerja dengan tangan, sebagaimana telah kami pesankan kepada kalian.

Mazmur Tanggapan
Tuhan akan datang menghakimi para bangsa dengan adil.
Ayat. (Mzm 98:1.7-8.9)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
2. Biarlah gemuruh laut dan segala isinya, dunia dan semua yang diam di dalamnya! Biarlah sungai-sungai bertepuk tangan, dan gunung-gemunung bersorak-sorai bersama-sama di hadapan Tuhan.
3. Sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan mengadili bangsa-bangsa dengan kebenaran.

Bait Pengantar Injil
Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (2Kor 8:9)
Yesus Kristus menjadi miskin sekalipun Ia kaya, supaya karena kemiskinan-Nya kamu menjadi kaya.    
 
Inilah Injil Suci menurut Matius (25:14-30)
 
"Karena engkau setia memikul tanggung jawab dalam perkara kecil, masuklah ke dalam kebahagiaan tuanmu."

Pada suatu hari Yesus mengemukakan perumpamaan berikut kepada murid-murid-Nya, “Hal Kerajaan Surga itu seperti seorang yang mau bepergian ke luar negeri, yang memanggil hamba-hambanya dan memercayakan hartanya kepada mereka. 

Yang seorang diberinya lima talenta, yang seorang lagi dua, dan seorang yang lain lagi satu, masing-masing menurut kemampuannya. Lalu ia berangkat. 

Segera pergilah hamba yang menerima lima talenta itu. Ia menjalankan uang itu dan memperoleh laba lima talenta. Hamba yang menerima dua talenta pun berbuat demikian, dan mendapat laba dua talenta. Tetapi hamba yang menerima satu talenta itu pergi dan menggali lubang di tanah, lalu menyembunyikan uang tuannya. 

Lama kemudian pulanglah tuan hamba-hamba itu, lalu mengadakan perhitungan dengan mereka. 

Hamba yang menerima lima talenta datang dan membawa laba lima talenta. Ia berkata, ‘Tuan, lima talenta Tuan percayakan kepadaku. Lihat, aku telah memperoleh laba lima talenta’. 

Maka kata tuannya kepadanya, ‘Baik sekali perbuatanmu itu, hamba yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil! Aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu’. 

Lalu datanglah hamba yang menerima dua talenta, katanya, ‘Tuan, dua talenta Tuan percayakan kepadaku. Lihat, aku telah mendapat laba dua talenta’. 

Maka kata tuan itu kepadanya, “Baik sekali perbuatanmu hamba yang baik dan setia! Karena engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara kecil, maka aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu’. 

Kini datang juga hamba yang menerima satu talenta dan berkata, ‘Tuan, aku tahu bahwa Tuan adalah manusia kejam, yang menuai di tempat Tuan tidak menabur, dan memungut di tempat Tuan tidak menanam. Karena itu aku takut dan pergi menyembunyikan talenta Tuan di dalam tanah. Ini, terimalah milik Tuan!’ 

Maka tuannya menjawab, ‘Hai engkau, hamba yang jahat dan malas! Engkau tahu bahwa aku menuai di tempat aku tidak menabur, dan memungut di tempat aku tidak menanam. Seharusnya uangku itu kauberikan kepada orang yang menjalankan uang, supaya sekembaliku aku menerima uang itu serta dengan bunganya. 

Sebab itu ambillah talenta itu daripadanya, dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh talenta itu. Karena setiap orang yang mempunyai, akan diberi sampai ia berkelimpahan, tetapi siapa yang tidak punya, apa pun yang ada padanya akan diambil. 

Dan buanglah hamba yang tidak berguna itu ke dalam 
yang paling gelap. Di sana akan ada ratap dan kertak gigi.”

Demikianlah Sabda Tuhan

Renungan:

‘Baik sekali perbuatanmu itu, hamba yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil! Aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu’. 

Bagaimana rasanya mendapat pujian seperti itu dari tuan atau bos kita? Pasti kita merasa bahagia dan berbunga-bunga. Berbunga-bunga karena dipuji, dan bahagia karena kita diberi kepercayaan yang lebih besar lagi. Senangnya.

"Hai engkau, hamba yang jahat dan malas! Sebab itu ambillah talenta itu daripadanya, dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh talenta itu. Karena setiap orang yang mempunyai, akan diberi sampai ia berkelimpahan, tetapi siapa yang tidak punya, apa pun yang ada padanya akan diambil"

Namun, bagaimana bila yang kita terima adalah pernyataan yang kedua ini? Disebut sebagai hamba yang jahat dan malas? Dan lebih parah lagi segala yang dimilikipun diambil karena kita dianggap tidak mampu menjalan tugas dan tanggungjawab kita? Sungguh menyedihkan..

Semoga kita semua berhak menerima pernyataan yang pertama dari Tuhan kita; kita diberi anugerah yang lebih dan lebih besar lagi. Amin, amin.

Kamis, 28 Agustus 2025

Aku mau, kepala Yohanes Pembaptis dalam sebuah talam!”

sumber : https://www.thekatolik.com

Bacaan dari Kitab Yeremia (1:17-19)

    
"Sampaikanlah kepada Yehuda segala yang Kuperintahkan kepadamu. Janganlah gentar terhadap mereka."
        
Sekali peristiwa, Tuhan berkata kepadaku, Yeremia, “Baiklah engkau bersiap! Bangkitlah dan sampaikanlah kepada umat-Ku segala yang Kuperintahkan kepadamu. Janganlah gentar terhadap mereka, supaya jangan Aku menggentarkan engkau di depan mereka! 

Mengenai Aku, sungguh, pada hari ini Aku membuat engkau menjadi kota yang berkubu, menjadi tiang besi dan menjadi tembok tembaga melawan seluruh negeri ini, menentang raja-raja Yehuda dan pemuka-pemukanya, menentang para imam dan rakyat negeri lain. 

Mereka akan memerangi engkau, tetapi tidak akan mengalahkan engkau, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau, demikianlah firman Tuhan.”

Mazmur Tanggapan
Hanya pada Tuhanlah hatiku tenang.
Ayat. (Mzm 71:1-4a.5-6b.15ab.17)
1. Padamu, ya Tuhan, aku berlindung, jangan sekali-kali aku mendapat malu. Lepaskanlah dan luputkanlah aku oleh karena keadilan-Mu, sendengkanlah telinga-Mu kepadaku dan selamatkanlah aku!
2. Jadilah bagiku gunung batu tempat berteduh, kubu pertahanan untuk menyelamatkan diri; sebab Engkaulah bukit batu dan pertahananku, ya Allah, luputkanlah aku dari tangan orang fasik.
3. Sebab Engkaulah harapanku, ya Tuhan, Engkaulah kepercayaanku sejak masa muda, ya Allah. Kepada-Mulah aku bertopang mulai dari kandungan, Engkaulah yang telah mengeluarkan aku dari perut ibuku.
4. Mulutku akan menceritakan keadilan-Mu, dan sepanjang hari mengisahkan keselamatan yang datang dari-Mu, sebab aku tidak dapat menghitungnya. Ya Allah, Engkau telah mengajar aku sejak kecilku, dan sampai sekarang aku memberitakan perbuatan-Mu yang ajaib.
  
Bait Pengantar Injil
 Alleluya
Ayat. (Mat 5:10)
Berbahagialah orang yang dianiaya demi kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga.
    
Inilah Injil Suci menurut Markus (6:17-29)
    
"Aku mau supaya sekarang juga engkau berikan kepadaku kepala Yohanes Pembaptis!"
     
Sekali peristiwa Herodes menyuruh orang menangkap Yohanes dan membelenggunya di dalam penjara berhubung dengan peristiwa Herodias, yakni karena Herodes telah memperisteri Herodias, isteri Filipus saudaranya. 

Yohanes pernah menegur Herodes, “Tidak halal engkau mengambil isteri saudaramu!” Karena kata-kata itu Herodias menaruh dendam kepada Yohanes, dan bermaksud membunuh dia, tetapi tidak dapat, sebab Herodes segan terhadap Yohanes. Karena ia tahu bahwa Yohanes adalah orang yang benar dan suci; jadi ia melindunginya. Tetapi setiap kali mendengarkan Yohanes, hati Herodes selalu terombang-ambing; namun ia merasa senang juga mendengarkan dia. 

Akhirnya tiba juga kesempatan yang baik bagi Herodias, yakni ketika Herodes – pada hari ulang tahunnya – mengadakan perjamuan untuk pembesar-pembesar, para perwira dan orang-orang terkemuka di Galilea. 

Pada waktu itu putri Herodias tampil lalu menari, dan ia menyukakan hati Herodes serta tamu-tamunya. Maka Raja Herodes berkata kepada gadis itu, “Mintalah dari padaku apa saja yang kauingini, maka akan kuberikan kepadamu!” 

Lalu Herodes bersumpah kepadanya, “Apa saja yang kauminta akan kuberikan kepadamu, sekalipun itu setengah dari kerajaanku!” Anak itu pergi dan menanyakan kepada ibunya, “Apa yang harus kuminta?” Jawab ibunya, “Kepala Yohanes Pembaptis!” 

Maka cepat-cepat ia pergi kepada raja dan meminta, “Aku mau, supaya sekarang juga engkau memberikan kepadaku kepala Yohanes Pembaptis dalam sebuah talam!” maka sangat sedihlah hati raja! Tetapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya, ia tidak mau menolaknya. 

Raja segera menyuruh seorang pengawal dengan perintah supaya mengambil kepala Yohanes. Orang itu pergi dan memenggal kepala Yohanes di penjara. Ia membawa kepala itu di sebuah talam dan memberikannya kepada gadis itu, dan gadis itu memberikannya pula kepada ibunya. 

Ketika murid-murid Yohanes mendengar hal itu, mereka datang dan mengambil mayatnya, lalu membaringkannya dalam kubur.

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan:
Kisah yang tidak begitu saya suka dalam Injil adalah kisah pembunuhan Yohanes Pembaptis Seorang lurus hati, yang menegakkan kebenaran, yang menyiapkan jalan bagi Tuhan, yang tak gentar menghadapi kesulitan dan penderitaan.

Pada akhirnya ia dibunuh hanya karena demi nama baik dan menghindari rasa malu seorang penguasa di hadapan para tamu.

Ya, seorang penguasa, yang mempunyai kuasa dan wewenang, nyawa seseorang tiada artinya. Kalah oleh  image yang harus selalu dijaga di hadapan orang banyak.

Rakyat kecil, lemah, tidak mempunyai nilai penting bagi seorang penguasa. Bila nyawa rakyat kecil harus tiada, itu sama sekali bukan persoalan besar baginya. Yang lebih penting adalah mengamankan kekuasaan dan wibawa. "Mau ditaruh di mana muka ini'; adalah ucapan klise untuk menjaga citra diri.

Kekuasaan, jabatan, dan harta bisa membuat orang lupa kebaikan dan keluhuran budi. Ia bisa berubah menjadi penguasa lalim dan kejam!

Rabu, 27 Agustus 2025

"Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu"

Peringatan wajib St.Agustinus, Uskup dan Pujangga Gereja

sumber : FB_Alma

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Tesalonika (3:7-13)    

   
"Semoga Tuhan membuat kamu berkelimpahan dalam kasih persaudaraan."
  
Saudara-saudara, dalam segala kesesakan dan kesukaran kami menjadi terhibur oleh kamu dan oleh imanmu. Sekarang kami hidup kembali, asal saja kamu teguh berdiri di dalam Tuhan. Sebab ucapan syukur apakah yang dapat kami persembahkan kepada Allah atas segala sukacita, yang kami peroleh karena kamu, di hadapan Allah kita? 

Siang malam kami berdoa sungguh-sungguh, supaya kita bertemu muka dengan muka dan menambahkan apa yang masih kurang pada imanmu. Kiranya Dia, Allah dan Bapa kita, dan Yesus, Tuhan kita, membukakan kami jalan kepadamu. 

Dan kiranya Tuhan menjadikan kamu bertambah-tambah dan berkelimpahan dalam kasih seorang terhadap yang lain dan terhadap semua orang, sama seperti kami juga mengasihi kamu. Kiranya Dia menguatkan hatimu, supaya tak bercacat dan kudus, di hadapan Allah dan Bapa kita pada waktu kedatangan Yesus, Tuhan kita, dengan semua orang kudus-Nya.

Mazmur Tanggapan
Penuhilah kami dengan kasih setia-Mu, ya Tuhan, supaya kami bersukacita.
Ayat. (Mzm 90:3-5a.12-13.14.17; Ul: 1)
1. Engkau mengembalikan manusia kepada debu, hanya dengan berkata, "Kembalilah, hai anak-anak manusia!" Sebab di mata-Mu seribu tahun sama seperti hari kemarin atau seperti satu giliran jaga di waktu malam.
2. Ajarlah kami menghitung hari-hari kami, hingga kami beroleh hati yang bijaksana. Kembalilah, ya Tuhan, -- berapa lama lagi? -- dan sayangilah hamba-hamba-Mu!
3. Kenyangkanlah kami di waktu pagi dengan kasih setia-Mu, supaya kami bersorak-sorai dan bersukacita sepanjang hayat. Kiranya kemurahan Tuhan melimpah atas kami! Teguhkanlah perbuatan tangan kami, ya perbuatan tangan kami, teguhkanlah! 
    
Bait Pengantar Injil
Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Mat 24:42a,44)
Berjaga-jaga dan bersiap-siaplah, sebab kalian tidak tahu bilamana Anak Manusia datang.
 
Inilah Injil Suci menurut Matius (24:42-51)
    
"Hendaklah kalian selalu siap siaga."
  
Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, "Berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang. 

Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pada malam hari pencuri akan datang, sudahlah pasti ia berjaga-jaga, dan tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar. 

Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga."Siapakah hamba yang setia dan bijaksana, yang diangkat oleh tuannya atas orang-orangnya untuk memberikan mereka makanan pada waktunya? 

Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya tuannya itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya. 

Akan tetapi apabila hamba itu jahat dan berkata di dalam hatinya: Tuanku tidak datang-datang, lalu ia mulai memukul hamba-hamba lain, dan makan minum bersama-sama pemabuk-pemabuk, maka tuan hamba itu akan datang pada hari yang tidak disangkakannya, dan pada saat yang tidak diketahuinya, dan akan membunuh dia dan membuat dia senasib dengan orang-orang munafik. Di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi."

Demikianlah Sabda Tuhan

Renungan:

Apa upah dari orang yang setia dan tekun menjalankan perintah Allah? Apakah ganjaran yang akan ia dapatkan hanya nanti setelah ia berada dalam kehidupan kekal? Lalu bagaimana dengan kehidupannya saat ini, dibiarkan dalam keadaan menderita atau Allah menyelamatkan dan mengangkatnya?

Wah, rasanya sedih sekali kalau harapan kita akan kebahagiaan itu baru terwujud saat kita sudah berada dalam kehidupan kekal atau dengan kata lain saat kita sudah meninggal. Apakah Allah seperti itu?

Kita ingat Yesus pernah bersabda bahwa Allah adalah Allah Abraham, Ishak dan Yakub. Jadi Allah adalah Allah orang hidup bukan Allah orang mati. Dari sini kita bisa bernafas lega. Jadi pastinya Allah juga memperhatikan kehidupan kita saat ini.

Saya membayangkan bahwa Allah mungkin sering mengadakan inspeksi mendadak. Mungkin pada detik ini, kehidupan kita sedang disorot Tuhan. Allah sedang menggunakan mikroskop untuk melihat berapa banyak dosa atau kebajikan yang sudah  kita perbuat

Ahay, ini ada lagi kabar gembira. Ketika Allah melihat kita tekun melakukan perintahNya dan menjauhi laranganNya, Ia tidak akan diam saja.

Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya tuannya itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya. 

Percayalah, Allah melihat segala yang telah kita lakukan. Allah adalah Allah yang peduli dan mengerti, dan Allah akan mengganjar perbuatan kita dengan anugerah yang berlipat-lipat kala didapatiNya kita melakukan tugas kita dengan baik.


Selasa, 26 Agustus 2025

"Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik,

sumber : https://keuskupanatambua.org

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Tesalonika (2:9-13)    

  
"Sambil bekerja siang malam kami memberitakan Injil Allah kepada kalian."
     
Saudara-saudara, kalian tentu masih ingat akan usaha dan jerih payah kami. Sebab kami bekerja siang malam, agar jangan menjadi beban bagi siapa pun di antaramu. Di samping itu kami pun memberitakan Injil Allah kepada kalian. 

Kalianlah saksinya, demikian pula Allah, betapa saleh, adil dan tak bercacatnya kami berlaku di antara kalian yang telah menjadi percaya. Kalian tahu, betapa kami telah mengasihi kalian dan menguatkan hatimu masing-masing, seperti seorang bapa terhadap anak-anaknya; dan betapa kami telah meminta dengan sangat agar kalian hidup sesuai dengan kehendak Allah, yang memanggil kalian ke dalam Kerajaan dan kemuliaan-Nya. 

Karena itulah kami tak putus-putusnya mengucap syukur kepada Allah, sebab kalian telah menerima sabda Allah yang kami beritakan itu. Pemberitaan kami itu telah kalian terima bukan sebagai kata-kata manusia, melainkan sebagai sabda Allah, sebab memang demikian. Dan sabda Allah itu bekerja giat di dalam diri kalian yang percaya.

Mazmur Tanggapan
Tuhan, Engkau menyelidiki dan mengenal aku.
Ayat. (Mzm 139:7-8, 9-10, 11-12ab; Ul: 1)
1. Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu? Jika aku mendaki langit, Engkau di sana; jika aku menaruh tempat tidurku di dunia orang mati, Engkau pun ada di situ.
2. Jika aku terbang dengan sayap fajar, dan membuat kediaman di ujung laut, di sana pun tangan-Mu akan menuntun aku, dan tangan kanan-Mu memegang aku.
3. Jika aku berkata, "Biarlah kegelapan melingkupi aku, dan terang sekelilingku menjadi malam," maka kegelapan pun tidak menggelapkan bagi-Mu.

Bait Pengantar Injil
Alleluya
Ayat. (1Yoh 2:5)
Sempurnalah cinta Allah dalam hati orang yang mendengarkan sabda Kristus.

Inilah Injil Suci menurut Matius (23:27-32)
   
"Kalian ini keturunan pembunuh nabi-nabi."
    
Pada waktu itu Yesus berkata, "Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu sama seperti kuburan yang dilabur putih, yang sebelah luarnya memang bersih tampaknya, tetapi yang sebelah dalamnya penuh tulang belulang dan pelbagai jenis kotoran. 

Demikian jugalah kamu, di sebelah luar kamu tampaknya benar di mata orang, tetapi di sebelah dalam kamu penuh kemunafikan dan kedurjanaan. 

Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu membangun makam nabi-nabi dan memperindah tugu orang-orang saleh dan berkata: Jika kami hidup di zaman nenek moyang kita, tentulah kami tidak ikut dengan mereka dalam pembunuhan nabi-nabi itu. 

Tetapi dengan demikian kamu bersaksi terhadap diri kamu sendiri, bahwa kamu adalah keturunan pembunuh nabi-nabi itu. Jadi, penuhilah juga takaran nenek moyangmu!

Demikianlah Sabda Tuhan

Renungan:
Sudah beberapa hari ini Yesus terus berbicra tentang kemunafikan. Tampak jelas, Yesus benar-benar tidak menyukai orang munafik. Maka tanpa basa basi Yesus dengan terang-terangan menunjuk ahi-ahi Taurat dan orang-orang Farisi sebagai orang-orang yang penuh kemunafikan.

 "Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik.."

Jangan-jangan Yesus tidak hanya menuding ahli Taurat dan orang Farisi, jangan-jangan Yesus juga terang-terangan menuding kita sebagai orang yang penuh dengan kemunafikan. Mari kita buru-buru introspeksi diri.

Senin, 25 Agustus 2025

Yang satu harus dilakukan, tetapi yang lain jangan diabaikan.

 Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Tesalonika (2:1-8)     

  
"Kami rela membagi dengan kalian, bukan hanya Injil Allah, melainkan hidup kami sendiri."
    
Saudara-saudara, kalian sendiri tahu, bahwa kedatangan kami di antara kalian tidaklah sia-sia. Memang sebelum datang kepadamu, kami telah dianiaya dan dihina di kota Filipi, seperti kalian tahu. 

Namun berkat pertolongan Allah kita, kami mendapat keberanian untuk mewartakan Injil Allah kepadamu dalam perjuangan yang berat. Sebab nasihat kami tidak lahir dari kesesatan, atau maksud tidak murni, atau disertai tipu daya. 

Sebaliknya Allah telah menganggap kami layak untuk mempercayakan Injil kepada kami, karena itulah kami berbicara, bukan untuk menyenangkan manusia, melainkan untuk menyenangkan Allah yang menguji hati kita. 

Seperti kalian ketahui, kami tidak pernah bermulut manis, dan tidak pernah sembunyi-sembunyi mengejar keuntungan pribadi; Allahlah saksinya. Tidak pernah pula kami mencari pujian dari manusia, baik dari kalian maupun dari orang-orang lain, sekalipun kami dapat berbuat demikian sebagai rasul-rasul Kristus. 

Tetapi kami berlaku ramah di antara kalian, sama seperti seorang ibu mengasuh anaknya. Begitu besar kasih sayang kami kepadamu, sehingga kami rela membagi dengan kalian bukan hanya Injil Allah, melainkan juga hidup kami sendiri, karena kalian memang kami kasihi.

Mazmur Tanggapan
Tuhan, Engkau menyelidiki dan mengenal kami
Ayat. (Mzm. 139:1-3.4-6)
1. Tuhan, Engkau menyelidiki dan mengenal aku; Engkau mengetahui apakah aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh. Engkau memeriksa aku kalau aku berjalan dan berbaring, segala jalanku Kaumaklumi.
2. Sebab sebelum lidahku mengeluarkan perkataan, sesungguhnya, semuanya telah Kauketahui, ya Tuhan. Dari belakang dan dari depan Engkau mengurung aku, dan Engkau menaruh tangan-Mu di atasku. Terlalu ajaib bagiku pengetahuan itu, terlalu tinggi, tidak sanggup aku mencapainya.

Bait Pengantar Injil
Alleluya
Ayat. (Ibr 4:12)
Sabda Allah itu hidup dan penuh daya, menguji segala pikiran dan maksud hati.
    
Inilah Injil Suci menurut Matius (23:23-26)
    
"Yang satu harus dilakukan, tapi yang lain jangan diabaikan."
    
Pada waktu itu Yesus bersabda, “Celakalah kalian, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kalian orang-orang munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kalian bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kalian abaikan, yaitu keadilan, belas kasih dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan, tetapi yang lain jangan diabaikan. 

Hai kalian pemimpin-pemimpin buta, nyamuk kalian tepiskan dari minumanmu tetapi unta di dalamnya, kalian telan. Celakalah kalian, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kalian orang-orang munafik, sebab cawan dan pinggan kalian bersihkan sebelah luarnya, tetapi sebelah dalamnya penuh rampasan dan kerakusan. Hai orang-orang Farisi yang buta, bersihkanlah dahulu sebelah dalam cawan itu, maka sebelah luarnya juga akan bersih.”

Demikianlah Sabda Tuhan

Renungan:
Inji hari ini masih berbicara tentang kemunafikan. Sepertinya Yesus amat sangat tidak suka dengan kemunafikan. 

“Celakalah kalian, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kalian orang-orang munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kalian bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kalian abaikan, yaitu keadilan, belas kasih dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan, tetapi yang lain jangan diabaikan. 

Kita melakukan kewajiban agama dengan niat apa? Untuk dipuji orang, atau karena sedang diet mungkin? Yesus menasehatkan, segala kegiatan agama harus dilandasi dengan semangat keadilan, belas kasih, dan kesetiaan.  Maka kewajiban kita selayaknya menjadi kewajiban agama yang sempurna di hadapanNya. 



Minggu, 24 Agustus 2025

“Celakalah kalian, hai kalian orang-orang munafik"

sumber : https://resi.dehonian.or.id

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Tesalonika (1:2b-5.8b-10) 

 
"Kalian telah berbalik dari berhala-berhala kepada Allah, untuk menantikan kedatangan Anak-Nya yang telah dibangkitkan."

Saudara-saudara, kami selalu mengenangkan kalian dalam doa-doa kami. Sebab kami selalu teringat akan amal imanmu, akan usaha kasihmu dan ketekunan harapanmu di hadapan Allah dan Bapa kita. 

Saudara-saudara yang dikasihi Allah, kami tahu bahwa Allah telah memilih kalian. Sebab Injil yang kami wartakan disampaikan kepada kalian bukan dengan kata-kata saja, melainkan juga dalam kekuatan, dalam Roh Kudus dan kepastian yang kokoh. 

Kalian sendiri tahu, bagaimana kami telah bekerja di antara kalian, demi kepentingan kalian. Di mana-mana telah tersiar kabar tentang imanmu kepada Allah, sehingga kami tak usah berbicara lagi tentang hal itu. 

Sebab mereka sendiri berceritera tentang kami, bagaimana kalian menyambut kami, dan bagaimana kalian berbalik dari berhala-berhala kepada Allah untuk mengabdi kepada Allah yang hidup dan benar, serta untuk menantikan kedatangan Anak-Nya dari surga, yang telah dibangkitkan-Nya dari antara orang mati, yaitu Yesus, yang menyelamatkan kita dari murka yang akan datang.

Mazmur Tanggapan
Tuhan berkenan akan umat-Nya.
Ayat. (Mzm 149:1-2.3-4.5-6a.9b)
1. Nyanyikanlah bagi Tuhan lagu yang baru! Pujilah Dia dalam jemaah orang-orang saleh! Biarlah Israel bersukacita atas Penciptanya, biarlah Sion bersorak-sorai atas raja mereka.
2. Biarlah mereka memuji-muji nama-Nya dengan tarian, biarlah mereka bermazmur kepada-Nya dengan rebana dan kecapi! Sebab Tuhan berkenan kepada umat-Nya, Ia memahkotai orang yang rendah hati dengan keselamatan.
3. Biarlah orang saleh beria-ria dalam kemuliaan, biarlah mereka bersorak-sorai di atas tempat tidur! Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkongan mereka, itulah semarak bagi orang yang dikasihi Allah.

Bait Pengantar Injil
Alleluya
Ayat. (Yoh 10:17)
Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan, Aku mengenal mereka, dan mereka mengenal Aku.

Inilah Injil Suci menurut Matius (23:13-22)
 
"Celakalah kalian, hai pemimpin-pemimpin buta!"
 
Pada suatu hari Yesus berkata kepada ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, “Celakalah kalian, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kalian orang-orang munafik, karena kalian menutup pintu Kerajaan Surga di depan orang. Sebab kalian sendiri tidak masuk dan kalian merintangi mereka yang berusaha masuk. 

Celakalah kalian, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kalian orang-orang munafik, sebab kalian menelan rumah janda-janda sementara mengelabui indra orang dengan doa yang panjang-panjang. Sebab itu kalian pasti akan menerima hukuman yang lebih berat. 

Celakalah kalian, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kalian orang-orang munafik, sebab kalian mengarungi lautan dan menjelajah daratan untuk mentobatkan satu orang saja menjadi penganut agamamu dan sesudah ia bertobat, kalian menjadikan dia orang neraka, yang dua kali lebih jahat daripada kalian sendiri. 

Celakalah kalian, hai pemimpin-pemimpin buta, yang berkata, ‘Bila bersumpah demi bait suci, sumpah itu tidak sah; tetapi bersumpah demi emas bait suci, sumpah itu mengikat.’ Hai kalian orang-orang bodoh dan orang-orang buta, manakah yang lebih penting, emas atau bait suci yang menguduskan emas itu? 

Dan kalian berkata, ‘Bila bersumpah demi mezbah, sumpah itu tidak sah; tetapi bersumpah demi persembahan yang ada di atasnya, sumpah itu mengikat.’ 

Hai kalian orang-orang buta, manakah yang lebih penting, persembahan atau mezbah yang menguduskan persembahan itu? Karena itu barangsiapa bersumpah demi mezbah, ia bersumpah demi mezbah dan juga demi segala sesuatu yang terletak di atasnya. 

Dan barangsiapa bersumpah demi bait suci, ia bersumpah demi bait suci dan juga demi Dia, yang diam di situ. Dan barangsiapa bersumpah demi surga, ia bersumpah demi takhta Allah dan juga demi Dia, yang bersemayam di atasnya.”
Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan:
Seandainya orang-orang munafik itu mau menyadari diri..

Sabtu, 23 Agustus 2025

"Ada orang yang terakhir yang akan menjadi terdahulu, dan ada orang yang terdahulu yang akan menjadi terakhir”

 

sumber : https://kasihmu-tuhan.blogspot.com

Bacaan dari Kitab Yesaya (66:18-21)   

  
"Mereka akan membawa semua saudaramu dari antara segala bangsa."
      
Beginilah firman Tuhan, “Aku mengenal segala perbuatan dan rancangan. Aku datang untuk mengumpulkan segala bangsa dari semua bahasa, dan mereka itu akan datang serta melihat kemuliaan-Ku. 

Aku akan menaruh tanda di tengah-tengah mereka, dan akan mengutus dari antara mereka orang-orang yang terluput; mereka ini akan Kuutus kepada bangsa-bangsa, yakni Tarsis, Pul dan Lud; mereka akan Kuutus ke Mesekh dan Rosy, ke Tubai dan Yawan, ke pulau-pulau yang jauh, yang belum pernah mendengar kabar tentang Aku, dan yang belum pernah melihat kemuliaan-Ku, supaya mereka memberitakan kemuliaan-Ku di antara bangsa-bangsa. 

Mereka itu akan membawa semua saudaramu dari segala bangsa sebagai kurban untuk Tuhan; mereka akan membawanya di atas kuda dan kereta dan di atas usungan, di atas bagal dan unta betina yang cepat, ke atas gunung-Ku yang kudus, ke Yerusalem, sama seperti orang Israel membawa kurban dalam wadah yang tahir ke dalam rumah Tuhan. Juga dari antara mereka akan Kuambil imam-imam dan orang-orang Lewi.”
    
Mazmur Tanggapan
Pergi ke seluruh dunia, wartakanlah Injil!
Ayat. (Mzm 117:1.2; Ul: Mrk 16:15)

1. Pujilah Tuhan, hai segala bangsa, megahkanlah Dia, hai segala suku bangsa!
2. Sebab kasih-Nya hebat atas kita, dan kesetiaan Tuhan untuk selama-lamanya!
  
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (12:5-7.11-13)

"Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya."

 
Saudara-saudara, janganlah kamu lupa akan nasihat yang berbicara kepada kamu seperti kepada anak-anak, “Hai anakku, janganlah meremehkan didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan oleh-Nya; karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak.” 

Jika kamu menerima hajaran, maka di situ Allah memperlakukan kamu sebagai anak. Di manakah ada anak yang tidak dihajar oleh ayahnya? Memang tiap-tiap hajaran pada waktu diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. 

Namun, kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih oleh-Nya. Sebab itu kuatkanlah tangan yang lemah dan lutut yang goyah; dan luruskanlah jalan bagi kakimu, sehingga yang pincang jangan terpelecok, tetapi menjadi sembuh.
  
Bait Pengantar Injil
Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat (Yoh 14:6)
Akulah jalan, kebenaran dan hidup, sabda Tuhan. Tidak seorang pun datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.    
  
Inilah Injil Suci menurut Lukas (13:22-30)
  
"Orang akan datang dari Timur dan Barat dan mereka duduk makan di dalam Kerajaan Allah."

Dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem Yesus berkeliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa sambil mengajar. 

Maka bertanyalah orang kepada-Nya, “Tuhan, sedikit sajakah orang yang diselamatkan?” 

Jawab Yesus kepada orang-orang di situ, “Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sempit itu! Sebab Aku berkata kepadamu, ‘Banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat. Jika tuan rumah telah bangkit dan menutup pintu, kamu akan berdiri di luar, dan mengetuk-ngetuk pintu sambil berkata: Tuan, bukakan kami pintu! Tetapi Ia akan berkata, ‘Aku tidak tahu dari mana kamu datang’. 

Maka kamu akan berkata, ‘Kami telah makan dan minum di hadapan-Mu, dan Engkau telah mengajar di jalan-jalan kota kami’. Tetapi Ia akan berkata kepadamu: Aku tidak tahu dari mana kamu datang. Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu sekalian yang melakukan kejahatan!” 

Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi, apabila kamu akan melihat Abraham dan Ishak dan Yakub dan semua nabi ada di dalam Kerajaan Allah, tetapi kamu sendiri dicampakkan ke luar. 

Dan orang akan datang dari Timur dan Barat, dari Utara dan Selatan, dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. Dan ingatlah, ada orang yang terakhir yang akan menjadi terdahulu, dan ada orang yang terdahulu yang akan menjadi terakhir.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

Untuk renungan dan doa silakan dari mengikuti Misa hari Minggu

Barangsiapa meninggikan diri, akan direndahkan, dan barangsiapa merendahkan diri, akan ditinggikan.”

sumber : https://www.bpkkaj.com

Bacaan dari Kitab Rut (2:1-3.8-11; 4:13-17)   

  
"Tuhan telah rela menolong engkau pada hari ini dengan seorang penebus, Dialah ayah Isai, ayah Daud."
      
Naomi mempunyai seorang sanak dari pihak suaminya, seorang yang kaya raya dari kaum Elimelekh, namanya Boas. 
Pada suatu hari Rut, wanita Moab itu, berkata kepada Naomi, “Izinkanlah aku pergi ke ladang memungut bulir-bulir jelai di belakang orang yang murah hati kepadaku. Sahut Naomi, “Pergilah, Anakku.” 

Maka pergilah Rut ke ladang dan memungut jelai di belakang para penyabit. Kebetulan ia berada di tanah milik Boas, yang berasal dari kaum Elimelekh. 

Maka berkatalah Boas kepada Rut, “Dengarlah, Anakku. Tidak usah engkau pergi memungut jelai ke ladang lain, dan tidak usah juga engkau pergi dari sini, tetapi tetaplah dekat pengerja-pengerjaku wanita. Lihatlah ladang yang sedang disabit ini. Ikutilah wanita-wanita itu dari belakang. Sebab aku telah berpesan kepada para pekerja laki-laki, supaya mereka jangan mengganggu engkau. Jika engkau haus, pergilah ke tempayan-tempayan itu, dan minumlah air yang dicedok oleh para pekerja itu.” 

Lalu sujudlah Rut menyembah dengan mukanya sampai ke tanah dan berkata, “Bagaimana mungkin aku mendapat belas kasih Tuan, sehingga Tuan memperhatikan daku, padahal aku ini seorang asing?” 

Boas menjawab, “Aku telah mendengar kabar tentang segala sesuatu yang kaulakukan kepada mertuamu sesudah suamimu meninggal dunia, dan bagaimana engkau meninggalkan ibu bapamu dan tanah kelahiranmu serta pergi kepada suatu bangsa yang belum kaukenal.” 

Beberapa waktu berselang Boas memperisteri Rut dan menghampirinya. Maka atas karunia Tuhan, Rut mengandung, lalu melahirkan seorang anak laki-laki. 

Sebab itu para wanita berkata kepada Naomi, “Terpujilah Tuhan, yang telah rela menolong engkau pada hari ini dengan seorang penebus. Semoga nama anak ini menjadi termasyhur di Israel. Dialah yang akan menyegarkan jiwamu dan memelihara engkau pada waktu rambutmu telah putih. Sebab menantumu yang sayang padamu telah melahirkannya. Dia lebih berharga bagimu daripada tujuh anak laki-laki.” 

Dan Naomi mengambil anak itu serta meletakkannya di pangkuannya, dan dialah yang mengasuhnya. Lalu wanita-wanita tetangga memberi nama kepada anak itu dengan berkata, “Seorang anak laki-laki telah lahir bagi Naomi.” 

Anak itu mereka beri nama Obed. Dialah ayah Isai, ayah Daud.

Mazmur Tanggapan
Orang yang takwa hidupnya akan diberkati
Ayat. (Mzm. 128:1b-2.3.4.5)
1. Berbahagialah orang yang takwa pada Tuhan, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya! Apabila engkau menikmati hasil jerih payahmu, berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu!
2. Isterimu akan menjadi laksana pohon anggur subur di dalam rumahmu; anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun di sekeliling mejamu!
3. Sungguh, demikianlah akan diberkati Tuhan orang laki-laki yang takwa hidupnya.Kiranya Tuhan memberkati engkau dari Sion: boleh melihat kebahagiaan Yerusalem seumur hidupmu.

Bait Pengantar Injil
Alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 23:9a,10b)
Bapamu hanya satu, ialah yang ada di surga. Pemimpinmu hanya satu, yaitu Kristus.
       
Inilah Injil Suci menurut Matius (23:1-12)
  
"Mereka mengajarkan, tetapi tidak melakukan."
      
Sekali peristiwa berkatalah Yesus kepada orang banyak dan murid-murid-Nya, “Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa. Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan mereka, karena mereka mengajarkan, tetapi tidak melakukannya. 

Mereka mengikat beban-beban berat, lalu meletakkannya di atas bahu orang, tetapi mereka sendiri tidak mau menyentuhnya. Semua pekerjaan yang mereka lakukan hanya dimaksud supaya dilihat orang. 

Mereka memakai tali sembahyang yang lebar dan jumbai yang panjang. Mereka suka duduk di tempat terhormat dalam perjamuan dan di tempat terdepan di rumah ibadat; mereka suka menerima penghormatan di pasar dan suka dipanggil Rabi. 

Tetapi kalian, janganlah kalian suka disebut ‘Rabi’ karena hanya satulah Rabimu, dan kalian semua adalah saudara. Dan janganlah kalian menyebut siapa pun bapa di bumi ini, karena hanya satu Bapamu, yaitu Dia yang di surga. Janganlah pula kalian disebut pemimpin, karena hanya satu pemimpinmu, yaitu Kristus. 

Siapa pun yang terbesar di antaramu hendaklah ia menjadi pelayanmu. Barangsiapa meninggikan diri, akan direndahkan, dan barangsiapa merendahkan diri, akan ditinggikan.”

Demikianlah Sabda Tuhan

Renungan:

Bagaimana pendapat Anda dengan orang yang munafik? Yang hanya bisa bicara tapi tidak melakukannya? Yang suka menuding-nuding kesalahan orang lain tapi tidak introspeksi diri? Yang selalu merasa benar dan orang lain selalu salah? Yang tidak pernah mengucapkan kata maaf karena salah?

Sebaliknya bagaimana pendapat Anda terhadap orang yang sedikit bicara banyak bekerja? Yang mau melakukan introspeksi diri? Yang mau mengakui salah dan mengucapkan kata maaf?

Dari dua hal ini, Anda menjadi orang yang seperti apa? Dan apa jawaban Yesus terhadap orang yang munafik dan terhadap orang yang mau merendahkan diri?

Ini jawabnya:
Barangsiapa meninggikan diri, akan direndahkan, dan barangsiapa merendahkan diri, akan ditinggikan.”

Haloo..orang-orang yang munafik...