Minggu, 17 Agustus 2025

"Jika engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu, dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin"

 

sumber : https://www.sesawi.net

Bacaan dari Kitab Hakim-Hakim (2:11-19)

  
"Tuhan membangkitkan hakim-hakim, tetapi para hakim pun tidak dihiraukan."

Setelah Yosua meninggal dunia, orang Israel melakukan apa yang jahat di hadapan Tuhan, dan mereka beribadah kepada para Baal. Mereka meninggalkan Tuhan, Allah nenek moyang mereka, yang telah membawa mereka keluar dari tanah Mesir. Mereka mengikuti allah lain, dewa-dewa dari bangsa-bangsa di sekeliling mereka. Mereka sujud menyembah kepada dewa-dewa itu, sehingga mereka menyakiti hati Tuhan. 
Demikianlah mereka meninggalkan Tuhan dan beribadah kepada Baal dan para Ashtoret. 

Maka bangkitlah murka Tuhan terhadap orang Israel. Ia menyerahkan mereka ke dalam tangan perampok dan menjual mereka kepada musuh di sekeliling mereka, sehingga mereka tidak sanggup lagi menghadapi musuh mereka. 

Setiap kali mereka maju, tangan Tuhan melawan mereka dan mendatangkan malapetaka ke atas mereka. Hal ini sesuai dengan peringatan yang disampaikan Tuhan kepada mereka dengan sumpah, sehingga mereka sangat terdesak. 

Maka Tuhan membangkitkan hakim-hakim, yang menyelamatkan mereka dari tangan para perampok. Tetapi para hakim pun tidak dihiraukan mereka, karena mereka berzinah dengan mengikuti allah lain dan sujud menyembah kepadanya. 

Bangsa Israel segera menyimpang dari jalan yang ditempuh nenek moyang mereka yang mendengarkan perintah Tuhan. Mereka melakukan yang tidak patut. Setiap kali, apabila Tuhan membangkitkan seorang hakim bagi mereka, maka Tuhan menyertai hakim itu, dan menyelamatkan mereka dari tangan musuh selama hakim itu hidup. Sebab Tuhan berbelas kasih mendengar rintihan mereka karena orang-orang yang mendesak dan menindas mereka. 

Tetapi begitu hakim itu mati, kembalilah mereka berlaku jahat, lebih jahat daripada nenek moyang mereka. Mereka mengikuti allah lain, beribadah dan sujud menyembah kepadanya. Dalam hal apa pun mereka tidak menghentikan perbuatan jahat dan kelakuan mereka yang tegar itu.
  
Mazmur Tanggapan
Ingatlah akan kami, ya Tuhan yang Mahamurah.
Ayat. (Mzm 106:34-37.39-40.43ab.44)
1. Mereka tidak memunahkan bangsa-bangsa kafir seperti yang diperintahkan Tuhan kepada mereka, mereka malah bercampur baur dengan bangsa-bangsa itu, dan meniru kebiasaan mereka.
2. Mereka beribadah kepada berhala-berhala para bangsa, yang menjadi perangkap bagi mereka. Mereka mengurbankan anak-anak lelaki mereka, dan anak-anak perempuan mereka kurbankan kepada roh-roh jahat.
3. Mereka menajiskan diri dengan apa yang mereka lakukan, dan berlaku serong dalam perbuatan-perbuatan mereka. Maka berkobarlah murka Tuhan terhadap umat-Nya, dan Ia jijik kepada milik pusaka-Nya.
4. Banyak kali mereka dibebaskan oleh-Nya, tetapi mereka memberontak dengan sengaja, namun Ia menilik kesusahan mereka, ketika Ia mendengar teriak mereka.


Bait Pengantar Injil
  
Alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 5:3); 2/4
Berbahagialah yang hidup miskin terdorong oleh Roh Kudus, sebab bagi merekalah Kerajaan Allah. Alleluya.

  
Inilah Injil Suci menurut Matius (19:16-22)

"Jika engkau hendak sempurna, juallah segala milikmu dan berikanlah kepada orang-orang miskin."

Pada suatu hari ada seorang datang kepada Yesus dan berkata, “Guru, perbuatan baik apakah yang harus kulakukan untuk memperoleh hidup kekal?” 

Yesus menjawab, “Apakah sebabnya engkau bertanya kepada-Ku tentang apa yang baik? Hanya satu yang baik! Jika engkau ingin masuk ke dalam hidup, turutilah segala perintah Allah.” 

Kata orang itu kepada Yesus, “Perintah yang mana?” Kata Yesus, “Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, hormatilah ayah dan ibumu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” 

Kata orang muda itu, “Semuanya itu telah kuturuti, apa lagi yang masih kurang?” lalu Yesus berkata, “Jika engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu, dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan memperoleh harta di surga. Kemudian datanglah ke mari dan ikutilah Aku.” 

Ketika mendengar perkataan itu, pergilah orang muda itu dengan sedih, sebab hartanya banyak.

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan:
Menurut Anda apa hal yang sama dari bacaan dan Injil kali ini? Rasanya seperti tidak nyambung. Bacaan kali ini tentang bangsa Israel yang berpaling dari Allah dan menyembah ilah-ilah lain. Mereka juga melakukan yang jahat di mata Allah; mereka berzinah dengan mengikuti allah lain dan sujud menyembah kepadanya. 

Begitu cepat bangsa Israel berpaling dari Allah semenjak kematian Yosua. Padahal mereka sudah memberi pernyataan dan bersaksi sendiri bahwa mereka akan setia pada Tuhan Allah. Namun nyatanya begitu cepat mereka berpaling.

Dalam Injil dikisahkan seorang pemuda yang bertanya pada Yesus perbuatan baik apakah yang harus ia lakukan untuk memperoleh hidup kekal. 

Dan ketika Tuhan Yesus menjawab,"Jika engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu, dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan memperoleh harta di surga. Kemudian datanglah ke mari dan ikutilah Aku.” 

Ketika mendengar perkataan itu, pergilah orang muda itu dengan sedih, sebab hartanya banyak.

Inilah ilah-ilah dari pemuda tersebut. Ketika ia tidak sanggup melepaskan diri dari hartanya yang banyak; ketika perintah Tuhan Yesus untuk menjual segala miliknya dan memberikannya kepada orang miskin; membuat ia pergi dan berlalu dari Tuhan. Allah belum menjadi yang utama, bahkan tanpa sadar ia menyembah pada ilah lain, yaitu harta bendanya.

Harta lebih menguasainya dibanding perintah Tuhan Yesus. Mungkin ia ragu dan kuatir, bagaimana kehidupannya nanti kalau ia menjual semua hartanya. 

Mungkin kita sendiri juga mempunyai keraguan dan kekuatiran bila Tuhan Yesus juga meminta kita melakukan hal yang sama seperti yang Ia perintahkan pada pemuda tersebut. Lalu bagaimana kita akan hidup bila tidak mempunyai harta benda? Pertanyaan-pertanyaan itu mungkin berkecamuk dalam diri.

Semoga Roh Kudus berkenan membimbing langkah laku hidup kita, sehingga kita dapat percaya dan mengutamakan perintah Tuhan dibanding keraguan dan kekuatiran akan hidup kita.

Roh Kudus turunlah pada diri kami, dan tuntunlah langkah laku hidup kami. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar