Kamis, 31 Oktober 2019

Yesus Menangisi Yerusalem

Hari Biasa Pekan XXX


Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (8:31b-39)
"Tiada makhluk mana pun yang dapat memisahkan kita dari cinta kasih Allah yang ada dalam Kristus Yesus."
Saudara-saudara, jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita? Allah bahkan tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi menyerahkan-Nya demi kita sekalian.
Bagaimana mungkin Dia tidak menganugerahkan segalanya bersama Anak-Nya itu kepada kita? Siapakah yang akan menggugat orang-orang pilihan Allah? Allah, yang membenarkan mereka! Siapakah yang akan menghukum mereka? Kristus Yesus yang telah wafat? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit? Yang juga duduk di sisi kanan Allah? Yang malahan menjadi pembela kita? Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan? Penganiayaan? Kelaparan? Ketelanjangan? Bahaya? Atau pedang?
Seperti ada tertulis, 'Karena Engkaulah kami berada dalam bahaya maut sepanjang hari dan dianggap sebagai domba sembelihan'. Tetapi dalam segalanya itu kita akan menang oleh Dia yang telah mengasihi kita. Sebab aku yakin, baik maut maupun hidup, malaikat-malaikat maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa baik yang di atas maupun yang di bawah, atau suatu makhluk lain mana pun, takkan dapat memisahkan kita dari kasih Allah yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.
Demikianlah sabda Tuhan

Mazmur Tanggapan
Selamatkanlah aku sesuai dengan kasih setia-Mu, ya Tuhan.
² Engkau, ya Allah, Tuhanku, bertindaklah kepadaku demi kebesaran nama-Mu, lepaskanlah aku karena kasih setia-Mu yang murah! Sebab sengsara dan miskinlah aku, dan hatiku terluka dalam diriku.
² Tolonglah aku, ya Tuhan, Allahku, selamatkanlah aku sesuai dengan kasih setia-Mu, supaya mereka tahu, bahwa tangan-Mulah ini, bahwa Engkaulah, ya Tuhan, yang telah melakukannya.
² Aku hendak bersyukur nyaring kepada Tuhan dengan mulutku, aku hendak memuji-muji Dia di tengah-tengah orang banyak, Sebab Ia berdiri di sebelah kanan orang miskin untuk menyelamatkan dia dari orang-orang yang menghukumnya.

Bait Pengantar Injil
Diberkatilah yang datang dalam nama Tuhan. Terpujilah Engkau di surga.

Injil Yesus Kristus menurut Lukas (13:31-35)
"Yerusalem, Yerusalem, engkau yang membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orang yang diutus kepadamu!"
Pada waktu itu datanglah beberapa orang Farisi dan berkata kepada Yesus: "Pergilah, tinggalkanlah tempat ini, karena Herodes hendak membunuh Engkau."
Jawab Yesus kepada mereka: "Pergilah dan katakanlah kepada si serigala itu: Aku mengusir setan dan menyembuhkan orang, pada hari ini dan besok, dan pada hari yang ketiga Aku akan selesai. Tetapi hari ini dan besok dan lusa Aku harus meneruskan perjalanan-Ku, sebab tidaklah semestinya seorang nabi dibunuh kalau tidak di Yerusalem.
Yerusalem, Yerusalem, engkau yang membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orang yang diutus kepadamu! Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau. Sesungguhnya rumahmu ini akan ditinggalkan dan menjadi sunyi. Tetapi Aku berkata kepadamu: Kamu tidak akan melihat Aku lagi hingga pada saat kamu berkata: Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan!"
Demikianlah Injil Tuhan
Renungan:
Yerusalem, Yerusalem, betapa sebenarnya Yesus sangat mengasihi kota tersebut. Ia rindu mengumpulkan anak-anak Yerusalem, ingin merengkuh mereka bagai induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi mereka tidak mau. Bahkan pada akhirnya kota itu menjadi tempat Yesus disiksa dan dibunuh. Ah, betapa saya ingin menemani Yesus saat berada di kota tersebut, menemani saat Dia berada dalam puncak kesengsaraanNya.
Cinta Yesus yang berkobar-kobar untuk umatNya, terkadang kita balas justru dengan memberi kekecewaan-kekecewaan kepadaNya. Terkadang karena cinta diri, karena keinginan-keinginan lebih tentang duniawi, kita tidak menyadari betapa besar pengorbanan Yesus untuk umatNya agar selamat baik di dunia maupun di akherat.
Kita sibuk dengan rencana dan target-target duniawi, tidak menyadari bahwa Yesus tengah memandang kita dengan kecewa dan menunggu kita untuk datang kepadaNya. 
Doa:
Yesus, betapa tidak tahu berterima kasih aku ini. Sudah Engkau selamatkan, Engkau angkat dari lembah kenistaan, tapi aku masih berlari-lari menjauh dan meninggalkan Engkau.
Engkau yang setia menunggu aku untuk datang kepadaMu, tengah menunggu dan menanti. Maaf Yesus, maaf atas segala kebebalan hati sehingga tidak menyadari hal ini.
Yesus yang lemah lembut dan rendah hati, hari ini aku datang, bersimpuh dan bersujud di kakiMu. Maaf, bila aku sudah mengecewakanMu. Ini aku Yesus, baharuilah aku agar menjadi baru sesuai dengan kehendakMu.


Rabu, 30 Oktober 2019

Allah Turut Bekerja

Hari Biasa Pekan XXX





Sumber :https://sangsabda.wordpress.com


Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (8:26-30)

"Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah"
Saudara-saudara, Roh membantu kita dalam kelemahan kita. Sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa. Tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.
Dan Allah yang menyelami hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus. Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
Sebab semua orang yang dipilih Allah sejak semula, mereka itu juga ditentukan sejak semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Anak-Nya itu menjadi yang sulung di antara banyak saudara. Dan mereka yang ditentukan Allah dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan

Mazmur Tanggapan
Aku percaya akan kasih setia-Mu, ya Tuhan.
² Pandanglah kiranya, jawablah aku, ya Tuhan, Allahku! Buatlah mataku bercahaya, supaya jangan aku tertidur dan mati, supaya musuhku jangan berkata, "Aku telah mengalahkan dia", dan lawan-lawanku bersorak-sorak, apabila aku goyah.
² Tetapi aku, kepada kasih setia-Mu aku percaya, hatiku bersorak-sorak karena penyelamatan-Mu. Aku mau menyanyi untuk Tuhan karena Ia telah berbuat baik kepadaku.
Bait Pengantar Injil
Allah telah memanggil kita untuk memperoleh kemuliaan Tuhan kita Yesus Kristus.

Injil Yesus Kristus menurut Lukas (13:22-30)
"Banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat. "
Dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem Yesus berkeliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa sambil mengajar. Maka bertanyalah orang kepada-Nya, "Tuhan, sedikit sajakah orang yang diselamatkan?"
Jawab Yesus kepada orang-orang di situ, "Berusahalah masuk melalui pintu yang sempit itu! Sebab Aku berkata kepadamu, 'banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat. Jika tuan rumah telah bangkit dan menutup pintu, kalian akan berdiri di luar dan mengetok-ngetok pintu sambil berkata, 'Tuan, bukakan pintu bagi kami'. Tetapi dia akan berkata, 'Aku tidak tahu dari mana kalian datang'.
Maka kalian akan berkata, 'Kami telah makan dan minum di hadapan-Mu, dan Engkau telah mengajar di jalan-jalan kota kami'. Tetapi ia akan berkata, 'Aku tidak tahu dari mana kalian datang. Enyahlah dari hadapanku, hai kalian semua yang melakukan kejahatan!' Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi, apabila kalian melihat Abraham dan Ishak dan Yakub dan semua nabi ada di dalam Kerajaan Allah, tetapi kalian sendiri dicampakkan ke luar.
Dan orang akan datang dari timur dan barat, dari utara dan selatan, dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. Ingatlah, ada orang terakhir yang akan menjadi terdahulu, dan orang terdahulu yang akan menjadi yang terakhir."
Demikianlah Injil Tuhan kita
Renungan:
Saudara-saudara, Roh membantu kita dalam kelemahan kita. Sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa. Tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan. Saya senang mendengar kalimat ini yang disampaikan oleh Santo Paulus. Ketika kita tidak tahu bagaimana harus berdoa, Roh sendiri yang akan berdoa bagi kita dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.
Kita juga sering tidak paham akan jalan hidup yang bagaimana yang berkenan kepada Allah. Segala yang kita lakukan, belum tentu dianggap layak dihadapanNya. Maka sekali lagi biarlah Roh yang diam dalam hati ,yang membisikkan jalan-jalan hidup yang harus kita lalui.
Ingatlah, ada orang terakhir yang akan menjadi terdahulu, dan orang terdahulu yang akan menjadi yang terakhir.”  Apakah kita termasuk yang terdahulu atau menjadi yang terakhir, mari Tuhan, Engkau adalah Hakim yang Agung, yang memutuskan apakah aku menjadi yang pertama atau yang terakhir.
Doa:
Utuslah Rohmu ya Tuhan, untuk mendoakan aku kepadaMu; agar aku bisa selamat melewati pintu yang sempit menuju kepadaMu.

Selasa, 29 Oktober 2019

Hal Kerajaan Allah

Hari Biasa Pekan XXX

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (8:18-25)
"Seluruh makhluk dengan rindu menantikan saat anak-anak Allah dinyatakan."
Saudara-saudara, aku yakin penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita. Sebab dengan amat rindu seluruh makhluk menantikan saat anak-anak Allah dinyatakan.
Karena seluruh makhluk telah ditaklukkan kepada kesia-siaan, bukan karena kehendaknya sendiri, melainkan oleh kehendak Dia yang telah menaklukkannya; tetapi penaklukan ini dalam pengharapan, sebab makhluk itu sendiri juga akan dimerdekakan dari perbudakan kebinasaan, dan masuk ke dalam kemerdekaan mulia anak-anak Allah.
Kita tahu, sampai sekarang ini seluruh makhluk mengeluh dan merasa sakit bersalin; dan bukan hanya makhluk-makhluk itu saja! Kita yang telah menerima Roh Kudus sebagai kurnia sulung dari Allah, kita pun mengeluh dalam hati sambil menantikan pengangkatan sebagai anak, yaitu pembebasan tubuh kita. Sebab kita diselamatkan dalam pengharapan.
Tetapi pengharapan yang dilihat, bukan lagi pengharapan. Sebab bagaimana orang masih mengharapkan apa yang sudah dilihatnya? Tetapi kalau kita mengharapkan apa yang tidak kita lihat, maka kita akan menantikannya dengan tekun.
Demikianlah sabda Tuhan

Mazmur Tanggapan
Aku wartakan karya agung-Mu, Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan.
² Ketika Tuhan memulihkan keadaan Sion, kita seperti orang-orang yang bermimpi. Pada waktu itu mulut kita penuh dengan tawa-ria, dan lidah kita dengan sorak-sorai.
² Pada waktu itu berkatalah orang di antara bangsa-bangsa, "Tuhan telah melakukan perkara besar kepada orang-orang ini!" Tuhan telah melakukan perkara besar kepada kita, maka kita bersukacita.
² Pulihkanlah keadaan kami, ya Tuhan, seperti memulihkan batang air kering di Tanah Negeb! Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai.
² Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya.

Bait Pengantar Injil
Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri Kerajaan Kaunyatakan kepada orang kecil.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (13:18-21)
"Kerajaan Allah seumpama biji sesawi dan sebuah ragi"
Ketika mengajar di salah satu rumah ibadat, Yesus bersabda, "Kerajaan Allah itu seumpama apa? Dengan apakah Aku akan mengumpamakannya? Kerajaan Allah itu seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di kebunnya. Biji itu tumbuh dan menjadi pohon, dan burung-burung di udara bersarang di ranting-rantingnya."
Dan Yesus berkata lagi, "Dengan apakah Aku akan mengumpamakan Kerajaan Allah? Kerajaan Allah itu seumpama ragi, yang diambil seorang wanita dan diaduk-aduk ke dalam tepung terigu tiga sukat sampai seluruhnya beragi."
Demikianlah Injil Tuhan

Renungan:
Dengan apakah Kuumpamakan Kerajaan Allah itu?tanya Yesus. Lalu Yesus mengumpamakan Kerajaan Allah sebagai sebuah biji sesawi yang tumbuh dan menjadi tempat berlindung dan bersarang bagi burung-burung di udara. .
Jadi apa makna Kerajaan Allah itu? Di sini saya menyimpulkan Kerajaan Allah sebagai sebuah keadaan. Mohon dikoreksi kalau saya salah. Keadaan yang teduh sehingga burung-burung di udara bisa bersarang dan berlindung pada sebuah pohon sesawi. Bagaimana keadaan burung-burung yang berlindung di dalam pohon itu? Jelas mereka merasa aman, nyaman, dan terlindungi. Mereka bisa memeluk anak-anaknya dengan hangat, dan anak-anak burung juga merasa aman dan terlindungi secara penuh.
Bagaimana lagi Yesus menggambarkan Kerajaan Allah? Kerajaan Allah seumpama sedikit ragi yang dicampurkan pada tiga sukat tepung. Maka tepung itu seluruhnya mengandung ragi dan bisa mengembang untuk dijadikan roti. Tepung berubah karena ada ragi yang merasuk di dalamnya. Merasuk, berarti keadaan kerajaan Allah itu merasuk sehingga suasana di situ menjadi seperti suasana kerajaan Allah.
Lalu bagaimana sebenarnya suasana Kerajaan Allah itu? Suasana Kerajaan Allah itu bilamana ada sukacita, damai sejahtera, cinta kasih, saling peduli dan saling mendukung, saling membantu ketika ada yang sedang susah, saling menghibur ketika ada yang sedang sedih, saling bekerja sama untuk membangun kesejahteraan bersama, dan saling mengingatkan ketika ada sesuatu yang salah dengan tetap berlandaskan cinta. Intinya suatu keadaan dimana seseorang merasakan damai dan sukacita. Betapa akan sangat menyenangkan bila keberadaan kita mampu menghadirkan itu semua bagi orang-orang di sekeliling kita.
Lalu bagaimana caranya kita bisa menjadi seperti itu? Sekali lagi, koreksi kalau saya salah, karena ini berdasarkan pemahaman saya yang sangat terbatas dan sederhana.
Pertama, mendekat ke arah sumber Kerajaan Allah itu sendiri, yaitu Allah Bapa di surga yang terwujud dalam diri Yesus Kristus dengan ajaran-ajaranNya. Kita bisa membaca Kitab Suci setiap hari, mengikuti Misa harian selagi kita bisa, banyak berdoa kepadaNya untuk menghadirkan Roh Kudus agar bisa membimbing dan menuntun langkah hidup kita, mengosongkan diri dalam kerendah hatian, agar kita bisa menampung Sabda-sabdaNya di dalam hati kita, dan agar semua ajaranNya merasuk ke seluruh tubuh, pikiran, dan hati. Intinya mendekatkan diri kepadaNya.
Kedua, melihat dan berkaca pada kehidupan para Santo-santa, para orang suci. Kalau kita masih juga bingung dan belum mendapatkan gambaran bagaimana Kerajaan Allah itu, kita bisa membaca kisah Santo-santa dan para orang kudus ; bagaimana mereka hidup dalam Yesus Kristus dan menyerahkan diri sepenuhnya pada Allah.
Ketiga, melihat dan berkaca dari kehidupan sehari-hari para kaum biarawan biarawati. Para biarawan biarawati adalah contoh hidup seseorang yang menyerahkan hidup mereka sepenuhnya kepada Allah. Walaupun mereka juga manusia biasa, namun setidaknya mereka beberapa langkah di depan kaum awam dalam kedekatan dengan Tuhan. Kedekatan dengan Tuhan tentu juga akan berpengaruh dalam sikap hidup sehari-hari yang juga mencoba menghadirkan Kerajaan Allah dalam kehidupan mereka.Tidak ada salahnya kita mengambil contoh yang baik dalam hidup mereka untuk kita terapkan dalam kehidupan kita.
Keempat, membulatkan niat dan tekad bahwa kita ingin menghadirkan Kerajaan Allah dalam diri kita. Sampaikanlah kepada Tuhan niat ini, dan biarlah Tuhan sendiri yang menuntun kita. Semoga kita bisa menghadirkan Kerajaan Allah bagi orang-orang di sekeliling kita.
Doa:
Tuhan Yesus, terima kasih banyak karena aku boleh memilikiMu. Karena aku boleh mendekat kepadaMu. Karena aku mempunyai Guru yang sangat bijak sepertiMu. Karena aku tidak akan pernah Engkau biarkan sendirian. Dan karena Engkau bersedia menampung segala air mata dan suka dukaku.
Tuhan Yesus, aku ingin menghadirkan Kerajaan Allah dalam kehidupanku. Agar orang-orang di sekelilingku bisa merasakan pula damai dan sukacita. Utuslah Roh Kudus untuk membimbing aku tiap hari, ya Yesus.
Yesus yang sangat baik hati, terima kasih atas segala limpahan cintaMu kepadaku.


   



Senin, 28 Oktober 2019

Menjadi Tempat Kediaman Allah

Pesta Santo Simon dan Yudas, Rasul

Sumber : https://komsosmanado.com

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Efesus (2:19-22)
Di atas Dia pula kamu turut dibangun menjadi tempat kediaman Allah dalam Roh.
Saudara-saudara, kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan sewarga dengan orang kudus dan anggota keluarga Allah. Kamu dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.
Di atas Dia tumbuhlah seluruh bangunan, yang rapih tersusun, menjadi bait Allah yang kudus dalam Tuhan. Di atas Dia pula kamu turut dibangun menjadi tempat kediaman Allah dalam Roh.
Demikianlah sabda Tuhan

Mazmur Tanggapan
Nama Tuhan hendak kuwartakan, di tengah umat kumuliakan
² Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan karya tangan-Nya; hari yang satu mengisahkannya kepada hari yang lain, dan malam yang satu menyampaikan pengetahuannya kepada malam berikut.
² Meskipun tidak berbicara, dan tidak memperdengarkan suara, namun di seluruh bumi bergaunglah gemanya, dan amanat mereka sampai ke ujung bumi.

Bait Pengantar Injil
Allah, Tuhan kami, Engkau kami puji dan kami muliakan. Kepada-Mu paduan para rasul bersyukur, ya Tuhan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (6:12-19)
Dan orang banyak itu berusaha menjamah Dia, karena dari pada-Nya keluar suatu kuasa, dan semua orang itu disembuhkan-Nya.
Sekali peristiwa Yesus mendaki sebuah bukit untuk berdoa. Semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah. Keesokan harinya, ketika hari siang, Ia memanggil murid-murid-Nya, lalu memilih dari antara mereka dua belas orang yang disebut-Nya rasul. Mereka itu ialah: Simon yang juga diberi-Nya nama Petrus, Andreas saudara Simon, Yohanes dan Yakobus, Filipus dan Bartolomeus, Matius dan Thomas, Yakobus anak Alfeus, dan Simon yang disebut orang Zelot, Yudas anak Yakobus, dan Yudas Iskariot yang kemudian menjadi pengkhianat.
Lalu Yesus turun bersama mereka dan berhenti pada suatu tempat yang datar. Di situ berkumpul sejumlah besar dari murid-murid-Nya, dan banyak orang lain yang datang dari seluruh Yudea dan dari Yerusalem, dari daerah pantai Tirus dan Sidon.
Mereka datang untuk mendengarkan Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka; juga mereka yang dirasuk oleh roh-roh jahat beroleh kesembuhan. Dan orang banyak itu berusaha menjamah Dia, karena dari pada-Nya keluar suatu kuasa, dan semua orang itu disembuhkan-Nya.
Demikianlah Injil Tuhan
Renungan:
Betapa senangnya kita karena kita menjadi bagian dari keluarga Kudus Allah. Di atas Yesus kita turut dibangun menjadi tempat kediaman Allah dalam Roh. Allah adalah Kudus, maka tempat kediamanNya pun selayaknya juga kudus dan tak bercela.
Walaupun tidak mungkin kita sebagai manusia hidup dalam kekudusan dan tanpa cela sama sekali, namun Roh Kudus akan membimbing kita dari hari-hari, agar hidup kita semakin mengarah kepadanya. Terpujilah Allah.
Dan betapa bahagianya pula, bahwa kita boleh menjadi sahabat Yesus, murid Yesus. Karena, dari pada-Nya keluar suatu kuasa, dan semua orang itu disembuhkan-Nya. Semua orang pun ingin menjamahNya. Jadi percayakah kita bahwa dengan menjadi muridNya, dengan menjadi sahabatNya, kuasa Tuhan juga akan terjadi dalam kehidupan kita? Ya, saya percaya.

Doa:
Tuhan Yesus, terima kasih karna aku boleh menjadi muridMu dan sahabatMu. Bimbinglah aku ya, Tuhan Yesus, agar hidupku semakin mengarah kepadaMu. Dengan kuasaMu Engkau menyembuhkan aku dari segala lukaku, terlebih menyelamatkan aku dari kesengsaraan akibat dosaku.
       Utuslah Roh Kudus ya, Allah, agar hidupku berkenan bagiMu. Segala hormat dan pujian kini selalu dan sepanjang masa. Amin.



Minggu, 27 Oktober 2019

Allah berkenan pada Orang yang Rendah Hati

Hari Minggu Biasa XXX
 
Bacaan dari Kitab Putra Sirakh (35:12-14.16-18)
"Doa orang miskin menembusi awan."
Tuhan adalah Hakim yang tidak memihak, Ia tidak memihak dalam perkara orang miskin, tetapi doa orang yang terjepit didengarkan-Nya. Jeritan yatim piatu tidak Ia abaikan, demikian pula jeritan janda yang mencurahkan permohonannya.
Tuhan berkenan kepada siapa saja yang dengan sebulat hati berbakti kepada-Nya, dan doanya naik sampai ke awan. Doa orang miskin menembusi awan, dan ia tidak akan terhibur sebelum mencapai tujuannya. Ia tidak berhenti sebelum Yang Mahatinggi memandangnya, sebelum Yang Mahatinggi memberikan hak kepada orang benar dan menjalankan pengadilan.
Demikianlah sabda Tuhan

Mazmur Tanggapan
Tuhan mendengarkan doa orang beriman.
² Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya selalu ada di dalam mulutku. Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita.
² Wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat untuk melenyapkan ingatan akan mereka dari muka bumi. Apabila orang benar itu berseru-seru, Tuhan mendengarkan; dari segala kesesakannya mereka Ia lepaskan.
² Tuhan itu dekat kepada orang yang patah hati, Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya. Tuhan membebaskan jiwa hamba-hamba-Nya dan semua yang berlindung pada-Nya tidak akan menanggung hukuman.

Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Timotius (2Tim 4:6-8.16-18)
"Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran."
Saudaraku terkasih, darahku sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan, dan saat kematianku sudah dekat. Aku telah mengakhiri pertandingan dengan baik, aku telah mencapai garis akhir, dan aku telah memelihara iman.
Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada harinya; bukan hanya kepadaku, tetapi juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya.
Pada waktu pembelaanku yang pertama tidak ada seorang pun yang membantu aku; semuanya meninggalkan aku. Kiranya hal itu jangan ditanggungkan atas mereka. Tetapi Tuhan telah mendampingi aku dan menguatkan aku, supaya dengan perantaraanku Injil diberitakan dengan sepenuhnya, dan semua orang bukan Yahudi mendengarkannya. Dengan demikian aku lepas dari mulut singa.
Tuhan akan melepaskan aku dari setiap usaha yang jahat. Dia akan menyelamatkan aku, sehingga aku masuk ke dalam Kerajaan-Nya di surga. Bagi-Nyalah kemuliaan selama-lamanya! Amin.
Demikianlah sabda Tuhan
Bait Pengantar Injil
Dalam Kristus Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya dan mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami.

Injil Yesus Kristus menurut Lukas (18:9-14)
"Sebab barangsiapa meninggikan diri akan direndahkan, dan barangsiapa merendahkan diri akan ditinggikan."
Sekali peristiwa Yesus mengatakan perumpamaan ini kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain, "Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang satu adalah orang Farisi, dan yang lain pemungut cukai.
Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain; aku bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah, dan bukan juga seperti pemungut cukai ini! Aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku.
Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini.
Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah, sedang orang lain itu tidak. Sebab barangsiapa meninggikan diri akan direndahkan, dan barangsiapa merendahkan diri akan ditinggikan."
Demikianlah Injil Tuhan
Renungan:
Saya senang sekali mendengar sabda Tuhan pada hari ini. Karena Tuhan mengasihi orang miskin, orang yang dipandang rendah oleh dunia, orang yang tertekan hati dan jiwanya, orang yang hanya mengandalkan Tuhan dalam keseluruhan hidupnya, dan terlebih bagi orang yang berseru-seru mohon pengampunan dariNya. Kepada kami yang seperti itu Tuhan berpihak, dan Tuhan tidak mengabaikan doa-doa kami.
Doa orang miskin menembus awan. Ia tidak akan berhenti sampai Allah mendengarkannya. Demikian juga doa-doa para yatim piatu dan para janda. Tuhan mendengarkan, ya, Tuhan mendengarkan doa orang beriman.
Doa orang beriman? Berarti doa orang yang beriman itu yang seperti apa? Dalam Injil jelas sekali Yesus mengumpamakan, doa orang beriman adalah doa yang diucapkan dengan penuh kerendah hatian, doa yang mengakui kesalahan-kesalahan yang kita lakukan, doa yang menganggap diri tidak layak sebenarnya berada di hadapanNya. Hanya pengampunan dan belas kasihan Tuhan yang diharapkan. Benarkah Tuhan akan mendengarkan? Ya, saya tahu pasti, Tuhan akan mendengarkan. Marilah tersenyum lega atas hal ini.
Karena satu yang selalu diharapkan Tuhan terjadi atas umatNya adalah mereka mengalami damai sejahtera dan sukacita karena cintakasihNya. Tuhan ikut berduka bila melihat wajah-wajah sedih pada umat yang dikasihiNya. Maka pada orang yang dengan penuh rendah hati mohon kepadanya damai sejahtera dan sukacita itu, Tuhan pasti akan memberikannya. Percayalah..
Sama seperti Santo Paulus yang tetap bersukacita dalam Tuhan walau ia mengalami banyak penderitaan dan kesendirian. Sering dalam perjalanannya mewartakan Injil Tuhan, ia ditinggalkan oleh sahabat-sahabatnya. Namun ia tetap yakin Tuhan mendampingi. Dan senyatanya Tuhan selalu membebaskannya dari yang jahat. Maka kepada Tuhan ia meminta agar tidak menanggungkan hukuman terhadap orang-orang yang meninggalkannya. Tuhan sudah memberi lebih daripada penderitaan-penderitaan yang harus ia tanggung. Marilah kita meneladan Santo Paulus akan hal hal ini.
Dan apabila Tuhan sudah sangat baik kepada orang-orang yang hina, dan Tuhan juga sangat mengapresiasi orang-orang yang rendah hati, maka dalam hidup sehari-hari, Tuhan pun sangat berkenan apabila kita tidak memandang hina dan rendah orang lain. Bersikap rendah hati adalah sikap yang sangat sederhana namun indah.
Doa:
Tuhan mendengarkan doa orang beriman. Yesus semoga kami selalu bersikap rendah hati dalam berdoa kepadamu. Apa yang bisa kami sombongkan di hadapanMu? Tidak ada, karena semua Engkau yang memberi.
Tuhan, ingatkanlah kami dengan segera, bila kesombongan mulai ada dalam diri. Karena kami ingin menjalani hidup yang berkenan bagiMu. Segala hormat dan pujian kepadaMu yang berkenan mendengarkan doa orang yang remuk redam dan sesak hatinya.
Tuhan, aku sangat mencintaiMu.