Sumber : https://sangsabda.wordpress.com
Pesta Santo Lukas, Penginjil
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Timotius (2Tim 4:10-17b)
"Tetapi Tuhan telah mendampingi aku dan menguatkan aku."
Saudaraku terkasih, Demas telah mencintai dunia ini dan meninggalkan aku. Ia telah berangkat ke Tesalonika. Kreskes telah pergi ke Galatia, sedang Titus ke Dalmatia. Hanya Lukas yang tinggal dengan aku. Jemputlah Markus dan bawalah ia kemari, karena pelayanannya penting bagiku. Tikhikus telah kukirim ke Efesus.
Jika engkau kemari, bawalah juga jubah yang kutinggalkan di Troas di rumah Karpus dan juga kitab-kitabku, terutama perkamen itu. Aleksander, tukang tembaga itu, telah banyak berbuat kejahatan terhadap aku. Tuhan akan membalasnya menurut perbuatannya. Hendaklah engkau juga waspada terhadap dia, karena dia sangat menentang ajaran kita.
Pada waktu pembelaanku yang pertama tidak seorang pun yang membantu aku; semuanya meninggalkan aku. Kiranya hal itu jangan ditanggungkan atas mereka. Tetapi Tuhan telah mendampingi aku dan menguatkan aku, supaya dengan perantaraanku Injil diberitakan dengan sepenuhnya, dan semua orang bukan Yahudi mendengarkannya.
Demikianlah sabda Tuhan
Mazmur Tanggapan
Para kudus-Mu, ya Tuhan, memaklumkan Kerajaan-Mu yang semarak mulia.
Demikianlah sabda Tuhan
Mazmur Tanggapan
Para kudus-Mu, ya Tuhan, memaklumkan Kerajaan-Mu yang semarak mulia.
² Segala yang Kaujadikan akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu.
² Mereka memberitahukan keperkasaan-Mu kepada anak-anak manusia, dan memaklumkan kerajaan-Mu yang semarak mulia. Kerajaan-Mu ialah kerajaan abadi, pemerintahan-Mu lestari melalui segala keturunan.
² Tuhan itu adil dalam segala jalan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya. Tuhan dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya, pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan.
Bait Pengantar Injil
Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Aku telah menetapkan kamu supaya pergi dan menghasilkan buah, dan buahmu itu tetap.
Injil Yesus Kristus menurut Lukas (10:1-9)
Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Aku telah menetapkan kamu supaya pergi dan menghasilkan buah, dan buahmu itu tetap.
Injil Yesus Kristus menurut Lukas (10:1-9)
"Tuaian memang banyak, tetapi sedikitlah pekerjanya."
Pada suatu hari Tuhan menunjuk tujuh puluh murid, lalu mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya.
Kata-Nya kepada mereka, "Tuaian memang banyak, tetapi sedikitlah pekerjanya. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian itu, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu. Pergilah! Camkanlah, Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala. Janganlah membawa pundi-pundi atau bekal atau kasut, dan janganlah memberi salam kepada siapa pun selama dalam perjalanan.
Kalau kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu, 'Damai sejahtera bagi rumah ini.' Dan jika di situ ada orang yang layak menerima damai sejahtera, maka salammu itu akan tinggal padanya. Tetapi jika tidak, salammu itu akan kembali kepadamu. Tinggallah dalam rumah itu, makan dan minumlah apa yang diberikan orang kepadamu, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya.
Janganlah berpindah-pindah rumah. Jika kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu diterima di situ, makanlah apa yang dihidangkan kepadamu, dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di situ, dan katakanlah kepada mereka, 'Kerajaan Allah sudah dekat padamu'."
Demikianlah Injil Tuhan.
Demikianlah Injil Tuhan.
Renungan:
"Tuaian memang banyak, tetapi sedikitlah pekerjanya.
Apakah Sabda Tuhan ini masih relevan sampai saat ini? Saya kira masih. Dalam pengertian saya yang terbatas ini, tuaian di jaman sekarang adalah orang-orang yang jauh dari Tuhan, yang lama tidak ke gereja atau beribadah entah karena kesibukan atau hal hal lainnya. Tuaian itu adalah orang-orang yang merasa sendiri, terasing, dan tersisih dalam lingkungan masyarakat. Tuaian itu adalah orang-orang yang mencari sesuatu yang terasa kosong dalam jiwanya. Tuaian itu adalah orang-orang yang memang benar-benar menderita, karena miskin, lapar, kekurangan, sakit dan tidak mampu berobat, dan lain sebagainya.
“Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian itu, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.”
Yesus meminta kita memohon kepada Tuhan untuk mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu. Saya melihat ada langkah-langkah yang jelas yang disampaikan Yesus untuk menyelamatkan para tuaian.
Langkah pertama adalah meminta kepada Tuhan untuk mengirim pekerja kepada mereka. Kita tidak tahu apakah pekerja itu nantinya Anda, saya, atau orang-orang lain, namun ketika kita melihat orang-orang yang membutuhkan jamahan Tuhan, maka marilah berdoa agar Tuhan mengirimkan orang-orang yang tepat kepada mereka.
Lalu bagaimana bila Tuhan menyuruh kita untuk menjadi pekerja itu? Mungkin kita merasa gamang, namun Santo Paulus sudah memberi banyak teladan. Ia sering ditinggalkan para sahabatnya. Ia sering sendirian. Namun ia selalu dan tetap bersukacita, karena ia tahu Tuhan selalu mendampingi dan menguatkan.
Maka bila kita mendengar suara hati kita untuk melakukan sesuatu bagi orang lain, Tuhan pasti tidak akan membiarkan kita sendirian. Tuhan sendiri yang akan memberikan bekal kekuatan kepada kita. Dan bila kita harus berjalan sendiri, jangan takut Tuhan selalu mendampingi.
Katakanlah kepada mereka,'Kerajaan Allah sudah dekat padamu'."
Langkah kedua, dengan kehadiran kita pada orang-orang yang disebut tuaian tadi, Tuhan ingin kita mengabarkan “Kerajaan Allah sudah dekat padamu”. Saya kira (sekali lagi dengan pemahaman yang sangat terbatas), kita tidak berarti disuruh mengatakan bahwa kiamat sudah dekat, tidak, tetapi yang diminta Yesus adalah menyatakan bahwa kerajaan Allah sudah dekat. Kerajaan Allah itu adalah sebuah sukacita, damai sejahtera, cinta kasih, sapaan yang hangat, dan kesediaan untuk mendengarkan.
Bayangkanlah Yesus yang lembut, hangat, penuh cinta, dan murah hati. Itulah yang ingin kita sampaikan kepadanya. Bahwa di dalam Tuhan selalu ada sukacita, damai sejahtera, dan pengharapan. Maka semoga seseorang yang tadinya merasa tidak punya pengharapan, tidak melihat ada sukacita di sepanjang hidupnya, dengan kehadiran kita, hatinya menjadi terbuka kembali bahwa Tuhan ternyata juga selalu mengasihinya.
Santo Lukas, yang kita peringati hari ini, telah turut mewartakan Kerajaan Allah dengan kesaksian-kesaksian yang ia tulis. Santo Lukas menulis Injil Lukas dan Kisah Para Rasul. Tulisan itu telah membuka mata hati banyak orang tentang Tuhan dan karya-karyaNya; serta usaha-usaha mewartakan Injil yang dilakukan Santo Paulus. Jadi mewartakan Kerajaan Tuhan bisa dilakukan dengan banyak cara.
Doa:
Tuhan, bukalah mata hatiku untuk melihat tuaian yang ada di sekelilingku. Tuaian yang memerlukan jamahan tanganMu. Semoga Engkau mengirim pekerja-pekerja untuk tuaian itu.
Dan bila Engkau mengutusku untuk datang kepada tuaian itu, dengan segala kelemahan dan keterbatasan yang ada pada diriku, pakailah aku seturut kehendakMu,Tuhan. Kepicikan manusiawiku pasti tidak layak dan tidak mampu untuk melakukannya, namun aku tahu Engkau yang akan memampukannya.
Tuhan, pandanglah niat kami untuk turut mewartakan sukacita dan damai dari KerajaanMu. Ini anak-anakMu Tuhan, pakailah kami seturut perkenanMu. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar