Rabu, 02 Oktober 2019

Jalan Kanak-kanak Rohani" St.Theresia

Renungan tanggal 01 Oktober 2019

Pesta St. Theresia dari Kanak-kanak Yesus, Perawan-Pujangga Gereja, Pelindung Karya Misi
                                                                           Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki

Bacaan dari Kitab Yesaya (66:10-14c)
"Aku mengalirkan kepadanya keselamatan dari sungai."
Bersukacitalah bersama-sama Yerusalem, dan bersorak-sorailah karenanya, hai semua orang yang mencintainya! Bergiranglah bersama-sama dia segirang-girangnya, hai semua orang yang berkabung karenanya! Hendaknya kamu minum susu yang menyegarkan dan menjadi kenyang, hendaknya kamu menghirup dan menikmati susu yang bernas.
Sebab beginilah firman Tuhan: Sungguh, Aku mengalirkan kepadanya keselamatan seperti sungai, dan kekayaan bangsa-bangsa seperti batang air yang membanjir. Kamu akan menyusu, akan digendong, dan akan dibelai-belai di pangkuan. Seperti seseorang yang dihibur ibunya, demikianlah kamu akan Kuhibur; kamu akan dihibur di Yerusalem. Apabila kamu melihatnya, hatimu akan girang, dan kamu akan seperti rumput muda yang tumbuh lebat.
Demikianlah sabda Tuhan
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (12:31-13:13)
"Sekarang tinggal iman, harapan, dan kasih, namun yang paling besar diantaranya adalah kasih."
Saudara-saudara, berusahalah untuk memperoleh karunia-karunia yang paling utama. Dan aku menunjukkan kepadamu jalan yang lebih utama lagi. Sekalipun aku dapat berbicara dalam semua bahasa manusia dan malaikat, tetapi jika tidak mempunyai kasih, aku seperti gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing.
Sekalipun aku mempunyai karunia bernubuat dan mengetahui segala rahasia serta memiliki seluruh pengetahuan; sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna.
Sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikit pun tidak ada faedahnya bagiku.
Kasih itu sabar, kasih itu murah hati dan tidak cemburu. Kasih tidak memegahkan diri, tidak sombong dan tidak bertindak kurang sopan. Kasih tidak mencari keuntungan diri sendiri, tidak cepat marah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Kasih tidak bersukacita atas ketidakadilan, tetapi atas apa yang benar. Kasih menutupi segala sesuatu, percaya akan segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, dan sabar menanggung segala sesuatu. Kasih tidak berkesudahan.
Nubuat akan berakhir, bahasa roh akan berhenti, dan pengetahuan akan lenyap. Sebab pengetahuan kita tidak lengkap, dan nubuat kita tidak sempurna. Tetapi bila yang sempurna tiba, hilanglah yang tidak sempurna.
Ketika masih kanak-kanak, aku berbicara seperti kanak-kanak, merasa seperti kanak-kanak, dan berpikir seperti kanak-kanak pula. Tetapi sekarang setelah menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu. Sekarang kita melihat gambar yang samar-samar seperti dalam cermin, tetapi nanti dari muka ke muka. Sekarang aku mengenal secara tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna, seperti aku sendiri dikenal.
Demikianlah tinggal ketiga hal ini: iman, pengharapan dan kasih. Namun yang paling besar di antaranya adalah kasih.
Demikianlah sabda Tuhan
Mazmur Tanggapan
Sinarilah hambaMu ya Tuhan, dengan wajahMu
² Ajarkanlah kepadaku kebijaksanaan dan pengetahuan yang baik, sebab aku percaya pada perintah-perintah-Mu.
² Memang baik bahwa aku tertindas, supaya aku belajar memahami ketetapan-ketetapan-Mu.
² Aku tahu, ya Tuhan, bahwa hukum-hukum-Mu adil; dan memang tepat bahwa Engkau telah menyiksa aku.
² Menurut hukum-hukum-Mu sekarang semuanya itu ada, sebab segala sesuatu melayani Engkau.
² Hamba-Mulah aku ini, buatlah aku mengerti, supaya aku paham akan peringatan-peringatan-Mu. 
² Bila tersingkap, firman-Mu memberi terang, memberi pengertian kepada orang-orang     bodoh.

Bait Pengantar Injil
Aku bersyukur kepadaMu Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri kerajaanMu Kau nyatakan kepada orang kecil.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (18:1-5)
"Jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga."
Sekali peristiwa datanglah murid-murid kepada Yesus dan bertanya, "Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Surga?" maka Yesus memanggil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka, lalu berkata, "Aku berkata kepadamu: Sungguh, jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga.
Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Surga. Barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku."
Demikianlah Injil Tuhan

Renungan:
Kembali hari ini Tuhan Yesus bersabda tentang menjadi seperti seorang anak kecil. Sungguh, jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga”.
Bertobat dan menjadi seperti anak kecil, bagaimana perwujudannya? Sedikit banyak Santa Theresia dari Lisieux telah mengajarkan kita dalam hal ini. Seorang anak kecil mengandalkan hidup sepenuhnya kepada orang dewasa. Seorang anak kecil mempunyai hati yang bersih, jiwa yang bening dan polos. Lihatlah tatapan mata seorang anak kecil, ada kebeningan yang indah di dalamnya. Saat ia bertanya dengan mata bulat, saat ia melongo karena takjub, atau saat matanya terlihat sayu karena sedih atau takut. Semua menggambarkan kebeningan hati.
Santa Theresia mewujudkan dirinya sebagai seorang anak kecil di hadapan Tuhan. Bagaimana ia mengandalkan hidup sepenuhnya kepada Yesus, dan bagaimana ia menunjukkan cintanya yang sangat besar kepadaNya. Hidupnya ia pasrahkan sepenuhnya kepada Yesus, dan bagaimana binar-binar matanya bersinar indah karena mendapat limpahan cinta dari Yesus sendiri.
Lalu bagaimana ia menjalani hidup kesehariannya? Surat dari Santo Paulus menjadi tuntunan hidupnya tentang kasih.
Kasih itu sabar, kasih itu murah hati dan tidak cemburu. Kasih tidak memegahkan diri, tidak sombong dan tidak bertindak kurang sopan. Kasih tidak mencari keuntungan diri sendiri, tidak cepat marah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Kasih tidak bersukacita atas ketidakadilan, tetapi atas apa yang benar. Kasih menutupi segala sesuatu, percaya akan segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, dan sabar menanggung segala sesuatu. Kasih tidak berkesudahan.
Kasih, kata yang mudah diucapkan namun susah untuk dilaksanan. Santa Theresia telah mengajari kita bagaimana hidup berdasarkan kasih tersebut. Maka Tuhan melimpahkan banyak berkat kepadanya, seperti Yerusalem yang dikasihi dan diberkati Tuhan.
Sungguh, Aku mengalirkan kepadanya keselamatan seperti sungai, dan kekayaan bangsa-bangsa seperti batang air yang membanjir”.
Santa Theresia mengajari kita menjalani "Jalan Kanak-Kanak Rohani" yaitu menjalin hubungan indah dengan Yesus seperti seorang anak kepada orangtuanya.

Doa:
Yesus, kepada orang-orang yang berkenan di hatiMu, Engkau melimpahkan banyak berkah istimewa kepadanya, seperti Santa Theresia. Hidupnya sangat berkenan bagiMu.
Yesus, aku tidak ada sekukuhitamnya Santa Theresia. Ya, itu sangat saya sadari, karena hidupku masih jauh dari ajaran hidup tentang kasih. Namun Yesus, bukankah Engkau menerima siapa pun juga, termasuk orang yang ingin belajar tentang Kasih dari padaMu?
Aku ingin menjadi seperti seorang anak kecil yang bertobat, Yesus. Maka bersabdalah, semoga aku bisa mengubah diri dan hatiku bisa terlahir kembali bagai hati seorang anak kecil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar