Hari Raya Semua Orang Kudus (Jumat Pertama, Hari Raya Wajib)
Sumber: https://sangsabda.wordpress.com/tag/khotbah-di-bukit/
Bacaan dari Kitab Wahyu (7:2-4.9-14)
"Aku melihat suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak terhitung jumlahnya, mereka terdiri dari segala bangsa dan suku, kaum dan bahasa"
Aku, Yohanes, melihat seorang malaikat muncul dari tempat matahari terbit. Ia membawa meterai Allah yang hidup. Dengan suara nyaring ia berseru kepada keempat malaikat yang ditugaskan untuk merusakkan bumi dan laut, katanya, "Janganlah merusakkan bumi atau laut atau pohon-pohon sebelum kami memeteraikan hamba-hamba Allah kami pada dahi mereka!"
Dan aku mendengar jumlah mereka yang dimeteraikan itu: seratus empat puluh empat ribu yang telah dimeteraikan dari semua suku keturunan Israel. Kemudian dari pada itu aku melihat suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak terhitung jumlahnya, dari segala bangsa dan suku, kaum dan bahasa. Mereka berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih, dan memegang daun-daun palem di tangan mereka. Dengan suara nyaring mereka berseru, "Keselamatan bagi Allah kami yang duduk di atas takhta, dan bagi Anak Domba!"
Dan semua malaikat berdiri mengelilingi takhta, tua-tua dan keempat makhluk yang ada disekeliling takhta itu. Mereka tersungkur di hadapan takhta itu dan menyembah Allah sambil berkata, "Amin! Puji-pujian dan kemuliaan, hikmat dan syukur, hormat, kekuasaan dan kekuatan bagi Allah kita sampai selama-lamanya! Amin!"
Seorang dari antara tua-tua itu berkata kepadaku, "Siapakah mereka yang memakai jubah putih itu, dan dari manakah mereka datang?" Maka kataku kepadanya, "Tuanku, Tuan mengetahuinya!" Lalu ia berkata kepadaku, "Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan besar! Mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba."
Demikianlah sabda Tuhan
Mazmur Tanggapan
Demikianlah sabda Tuhan
Mazmur Tanggapan
Berbahagialah yang mendiami rumah Tuhan
² Milik Tuhanlah bumi dan segala isinya, jagat dan semua yang diam di dalamnya. Sebab Dialah yang mendasarkan bumi di atas lautan, dan menegakkan di atas sungai-sungai.
² Siapakah yang boleh naik ke gunung Tuhan? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus? Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan diri kepada penipuan dan tidak bersumpah palsu.
² Dialah yang akan menerima berkat dari Tuhan dan keadilan dari Allah, penyelamatnya. Itulah angkatan orang-orang yang mencari Tuhan, yang mencari wajah-Mu, ya Allah Yakub.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (3:1-3)
"Kita akan melihat Kristus dalam keadaan-Nya yang sebenarnya."
Saudara-saudara terkasih, lihatlah, betapa besar kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita sungguh anak-anak Allah. Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Dia.
Saudara-saudaraku yang terkasih, sekarang kita ini sudah anak-anak Allah, tetapi bagaimana keadaan kita kelak belumlah nyata. Akan tetapi kita tahu bahwa, apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya. Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, ia menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci.
Demikianlah sabda Tuhan.
Bait Pengantar Injil
Demikianlah sabda Tuhan.
Bait Pengantar Injil
Datanglah pada-Ku, kamu semua yang letih dan berbeban berat. Aku akan membuat lega.
Injil Yesus Kristus menurut Matius (5:1-12a)
Injil Yesus Kristus menurut Matius (5:1-12a)
"Bersukacita dan bergembiralah, karena besarlah ganjaranmu di surga."
Sekali peristiwa ketika melihat banyak orang yang datang, Yesus mendaki lereng sebuah bukit. Setelah Ia duduk, datanglah murid-murid-Nya. Lalu Yesus pun mulai berbicara dan mengajar mereka, katanya,
"Berbahagialah orang yang miskin dihadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga.
Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur.
Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi.
Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan.
Berbahagialah orang yang murah hati, karena mereka akan beroleh kemurahan.
Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.
Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.
Berbahagialah orang yang dianiaya demi kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga.
Berbahagialah kamu, jika demi Aku kamu dicela dan dianiaya, dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat; bersukacita dan bergembiralah, karena besarlah ganjaranmu di surga."
Demikianlah Injil Tuhan
Demikianlah Injil Tuhan
Renungan:
Kepada orang yang baru saja meninggal, kita sering mengucapkan,”Damai abadi bagi beliau, Gesang Langgeng ing swarga sareng kaliyan Gusti”, dls. Namun seperti apakah gambaran kehidupan kekal itu?
Yohanes, penulis Kitab Wahyu mendapat penglihatan sebagai berikut: aku melihat suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak terhitung jumlahnya, dari segala bangsa dan suku, kaum dan bahasa. Mereka berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih, dan memegang daun-daun palem di tangan mereka. Dengan suara nyaring mereka berseru, "Keselamatan bagi Allah kami yang duduk di atas takhta, dan bagi Anak Domba!"
Itulah gambaran orang-orang yang sudah mengalami kehidupan kekal. Mereka setiap hari berada dalam kemuliaan kekal bersama Tuhan Allah dan Sang Anak Domba, memakai jubah putih bersih tanda kekudusan, dan mengidungkan kemuliaan bagi Allah yang Maha Tinggi. Ada begitu banyak orang yang sudah dikuduskan; mereka berasal dari berbagai suku, bangsa, kaum, dan bahasa. Mungkin para leluhur kita juga termasuk di dalamnya.
Itulah kehidupan kekal yang diupayakan Allah melalui Yesus Kristus putraNya. Yesus rela mengorbankan diri, bagi kita umat yang dikasihiNya. Kita menjadi kudus berkat darahNya yang tertumpah di kayu salib. Namun sifat manusiawi kita terus menggoda kita untuk mencoreng kekudusan yang telah diupayakan itu. Maka sepatutnya kita setiap hari memohon kepada Tuhan pengampunan atas dosa-dosa dan kesalahan yang masih saja kita lakukan.
Mamang mengupayakan hidup kekudusan, bukanlah hal yang mudah. Terlebih saat hidup kita terasa berat, saat kadang kita mungkin kecewa atas penderitaan dan kesesakan yang datang bertubi-tubi; kita tergoda untuk menyalahkan Tuhan. Namun dengarlah sabda hari ini, Kotbah di atas bukit, yang melegakan dan menghibur orang-orang yang sedang dalam duka dan kekesakan.
"Orang yang miskin dihadapan Allah, adalah yang empunya Kerajaan Surga. Orang berdukacita akan dihibur, yang lemah lembut, akan memiliki bumi, yang lapar dan haus akan kebenaran, mereka akan dipuaskan. Orang yang murah hati, akan beroleh kemurahan; yang suci hatinya, akan melihat Allah. Yang membawa damai akan disebut anak-anak Allah. Bahkan yang dianiaya demi kebenaran, merekalah yang memiliki kerajaan surga. Dan berbahagialah yang dicela, dianiaya, dan difitnah karena Tuhan, karena besarlah ganjaran mereka di surga.
Doa:
Tuhan, terimakasih banyak, dengan berbagai cara Engkau memberikan jalan bagi kami untuk mencapai hidup kekudusan. Utuslah Roh Kudusmu ya Tuhan, agar aku dapat hidup kudus sesuai dengan yang Engkau harapkan. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami. Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar