Sabtu, 29 Februari 2020

Lewi, Si Pemungut Cukai

Bacaan dari Kitab Yesaya (58:9b-14)
"Apabila engkau menghormati hari Sabat dengan tidak mengurus urusanmu sendiri,  maka engkau akan bersenang-senang, karena Tuhan. 
Inilah Firman Allah, "Apabila engkau tidak lagi mengenakan kuk kepada sesamamu, dan tidak lagi menunjuk-nunjuk orang dengan jari dan memfitnah; apabila engkau menyerahkan kepada orang lapar apa yang kauinginkan sendiri dan memuaskan hati orang yang tertindas, maka terangmu akan terbit dalam gelap, dan kegelapanmu akan seperti rembang tengah hari.
Tuhan akan menuntun engkau senantiasa dan akan memuaskan hatimu di tanah yang kering, dan akan membaharui kekuatanmu. Engkau akan seperti taman yang diairi dengan baik dan seperti mata air yang tidak pernah mengecewakan.
Engkau akan membangun reruntuhan yang sudah berabad-abad, dan akan memperbaiki dasar yang diletakkan oleh banyak keturunan. Engkau akan disebut "Yang memperbaiki tembok yang tembus", "Yang membetulkan jalan" supaya tempat itu dapat dihuni.
Apabila engkau tidak menginjak-injak hukum Sabat dan tidak melakukan urusanmu pada hari kudus-Ku; apabila engkau menyebut hari Sabat sebagai "Hari Kenikmatan" dan hari kudus Tuhan sebagai "Hari Yang Mulia"; apabila engkau menghormatinya dengan tidak menjalankan segala acaramu dan dengan tidak mengurus urusanmu sendiri, atau berkata omong kosong; maka engkau akan bersenang-senang, karena Tuhan.
Aku akan membuat engkau melintasi puncak bukit-bukit di bumi dengan kendaraan kemenangan; Aku akan memberi makan engkau dari milik pusaka Yakub, bapa leluhurmu, sebab mulut Tuhanlah yang mengatakannya."
Demikianlah sabda Tuhan

Mazmur Tanggapan
Tunjukkanlah kepadaku jalan-Mu, ya Tuhan, supaya aku hidup menurut kebenaran-Mu.
Ayat. (Mzm 86:1-2.3-4.5-6)
1. Sendengkanlah telinga-Mu, ya Tuhan, jawablah aku, sebab sengsara dan miskinlah aku. Peliharalah nyawaku, sebab aku orang yang Kaukasihi; selamatkanlah hamba-Mu yang percaya kepada-Mu.
2. Engkau adalah Allahku, kasihanilah aku, ya Tuhan sebab kepada-Mulah aku berseru sepanjang hari. Buatlah jiwa hamba-Mu bersukacita, sebab kepada-Mulah, ya Tuhan, kuangkat jiwaku.
3. Sebab, ya Tuhan, Engkau sungguh baik dan suka mengampuni; kasih setia-Mu berlimpah bagi semua orang yang berseru kepada-Mu. Pasanglah telinga kepada doaku, ya Tuhan, dan perhatikanlah suara permohonanku.

Bait Pengantar Injil
Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Yeh 33:11)
Aku tidak berkenan akan kematian orang fasik, melainkan akan pertobatannya supaya ia hidup.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (5:27-32)
"Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa supaya mereka bertobat."
Sekali peristiwa Yesus melihat seorang pemungut cukai, yang bernama Lewi, sedang duduk di rumah cukai. Yesus berkata kepadanya, "Ikutlah Aku!" Maka berdirilah Lewi dan meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikut Dia.
Lalu Lewi mengadakan suatu perjamuan besar untuk Yesus di rumahnya. Sejumlah besar pemungut cukai dan orang-orang lain ikut makan bersama-sama dengan Dia.
Orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat bersungut-sungut kepada murid-murid Yesus, "Mengapa kamu makan dan minum bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?"
Lalu jawab Yesus kepada mereka, "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit! Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat."
Demikianlah Injil Tuhan

Renungan:
Saya heran, mengapa para ahli Taurat dan orang-orang selalu mengintai apa saja yang dikerjakan Yesus, dan kemudian mereka bersungut-sungut? Tiada hal lain yang lebih baik kah yang bisa mereka kerjakan? Mungkin ada, yaitu mereka patuh menjalankan hukum taurat, namun hati mereka dipenuhi oleh syak wasangka terhadap Yesus.
Maka ketika Yesus makan bersama Lewi, si pemungut cukai, mereka bersungut-sungut kepada murid-murid Yesus dan bertanya, "Mengapa kamu makan dan minum bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?". Walau tidak berbicara langsung kepada Yesus, namun Yesus tahu apa yang mereka katakan. Maka jawab Yesus kepada mereka, "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit! Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat."
Sikap hidup yang baik, bagi Yesus itu lebih utama daripada segudang kata dari orang-orang munafik. Dan pertobatan lebih bernilai, dari pada orang yang kelihatannya hidup menaati agama namun hatinya bergelimang dosa.
Itulah makna puasa dan pantang dalam masa prapaskah ini. Pertobatan, membersihkan hati, menyucikan diri.
"Apabila engkau tidak lagi mengenakan kuk kepada sesamamu, dan tidak lagi menunjuk-nunjuk orang dengan jari dan memfitnah; apabila engkau menyerahkan kepada orang lapar apa yang kauinginkan sendiri dan memuaskan hati orang yang tertindas, maka terangmu akan terbit dalam gelap, dan kegelapanmu akan seperti rembang tengah hari.
Saya terkesan dengan, menyerahkan kepada orang lapar apa yang kauinginkan sendiri. Memberikan kepada orang lain yang lebih membutuhkan, apa yang sebenarnya saya juga menginginkannya, bukankah itu suatu bentuk keutamaan? Dan rasakanlah, ketika kita melakukannya, ada perasaan hati yang lebih dibanding dengan kepuasan yang bersumber dari kepentingan diri.
Hari ini Tuhan mengajarkan tentang keutamaan dibanding pemuasan kebutuhan. Selamat berpantang dan berpuasa selama masa Prapaskah ini. Tuhan memberkati.
Doa:
Tuhan, terima kasih, beberapa hari ini Engkau mengajari tentang keutamaan hidup, tentang arti pantang, puasa, dan mati raga yang sebenarnya. Ada yang lebih dibanding kebutuhan jasmani, dibanding kepentingan diri, dan itu jauh lebih bermakna dalam mengisi hati dan jiwa.
Tuhan, aku mau berubah, ubahlah aku menjadi lebih baik selama masa Prapaskah ini, agar nanti dan seterusnya aku layak menjadi muridMu. Segala hormat dan pujian kepadaMu Allah, kini selalu dan sepanjang segala abad. Amin.




Jumat, 28 Februari 2020

Hal Berpuasa



Bacaan dari Kitab Yesaya (58:1-9a)
Berpuasa yang Kukehendaki ialah engkau harus membuka belenggu-belenggu kelaliman."
Beginilah firman Tuhan Allah, "Serukanlah kuat-kuat, janganlah tahan-tahan! Nyaringkanlah suaramu bagaikan sangkakala, beritahukanlah kepada umat-Ku pelanggaran mereka, dan kepada kaum keturunan Yakub dosa mereka!
Memang setiap hari mereka mencari Aku dan suka untuk mengenal segala jalan-Ku. Seperti bangsa yang berlaku benar dan tidak meninggalkan hukum Allahnya mereka menanyai Aku tentang hukum-hukum yang benar. Mereka suka mendekat menghadap Allah, dan bertanya, "Kami berpuasa, mengapa Engkau tidak memperhatikannya juga?" Kami merendahkan diri, mengapa Engkau tidak mengindahkan juga?"
Camkanlah! Pada hari puasamu engkau masih tetap mengurus urusanmu, dan kamu mendesak-desak semua buruhmu. Sesungguhnya, kamu berpuasa sambil berbantah dan berkelahi, serta memukul dengan tinju dengan tidak semena-mena. Dengan cara berpuasa seperti ini suaramu tidak akan didengar di tempat tinggi.
 Inikah puasa yang Kukehendaki: Mengadakan hari merendahkan diri? Menundukkan kepala seperti gelagah? Dan membentangkan kain sarung serta abu sebagai lapik tidur? Itukah yang kausebutkan berpuasa, mengadakan hari yang berkenan pada Tuhan?
Bukan! Berpuasa yang Kukehendaki ialah: Engkau harus membuka belenggu-belenggu kelaliman dan melepaskan tali-tali kuk; membagi-bagikan rotimu bagi orang yang lapar dan membawa ke rumahmu orang miskin yang tak punya rumah; dan apabila engkau melihat orang telanjang, supaya engkau memberi dia pakaian, dan tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri!
Pada waktu itulah terangmu akan merekah seperti fajar, dan lukamu akan pulih dengan segera. Kebenaran menjadi barisan depanmu, dan kemuliaan Tuhan barisan belakangmu. Pada waktu itulah engkau akan memanggil dan Tuhan akan menjawab, engkau akan berteriak minta tolong dan Ia berkata: Ini Aku!"
Demikianlah sabda Tuhan

Mazmur Tanggapan
Kasihanilah, ya Tuhan, Kaulah pengampun yang rahim, dan belas kasih-Mu tak terhingga.
Ayat. (Mzm 51:3-4.5-6a.18-19)
1. Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, menurut besarnya rahmat-Mu hapuskanlah pelanggaranku. Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku.
2. Sebab aku sadar akan pelanggaranku, dosaku selalu terbayang di hadapanku. Terhadap Engkau, terhadap Engkau sendirilah aku berdosa, yang jahat dalam pandangan-Mu kulakukan.
3. Tuhan, Engkau tidak berkenan akan kurban sembelihan; kalaupun kupersembahkan kurban bakaran, Engkau tidak menyukainya. Persembahanku kepada-Mu ialah jiwa yang hancur. Hati yang remuk redam tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.

Bait Pengantar Injil
Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Am 5:14)
Carilah yang baik dan jangan yang jahat, supaya kamu hidup, dan Allah akan menyertai kamu.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (9:14-15)
"Mempelai itu akan diambil dari mereka dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa."
Sekali peristiwa datanglah murid-murid Yohanes kepada Yesus, dan berkata, "Mengapa kami dan orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?"
Jawab Yesus kepada mereka, "Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita selama mempelai itu bersama mereka? Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka, dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa."
Demikianlah Injil Tuhan

Renungan:
Pantang dan puasa, dua kata yang mudah dikatakan namun susah untuk dilaksanakan. Karena di sana ada sikap   menahan diri. Menahan diri dari keinginan untuk makan, dari rasa haus dan lapar yang mengganggu, efek dari puasa pun bisa mengakibatkan kepala pusing, lemas, dan lain sebagainya. Juga efek dari berpantang mungkin membuat kita tidak bisa makan yang kita sukai, merokok mungkin bagi para perokok, dan lain sebagainya.
Namun puasa seperi apakah yang dikehendaki Tuhan? Ternyata Tuhan tidak menghendaki puasa yang hanya berpikir masalah kebutuhan jasmani belaka. Percuma berpuasa bila tidak diimbangi dengan pembaharuan dalam sikap rohani.  Berpuasa yang Kukehendaki ialah: Engkau harus membuka belenggu-belenggu kelaliman dan melepaskan tali-tali kuk; membagi-bagikan rotimu bagi orang yang lapar dan membawa ke rumahmu orang miskin yang tak punya rumah; dan apabila engkau melihat orang telanjang, supaya engkau memberi dia pakaian, dan tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri!
Pada waktu itulah terangmu akan merekah seperti fajar, dan lukamu akan pulih dengan segera. Kebenaran menjadi barisan depanmu, dan kemuliaan Tuhan barisan belakangmu. Pada waktu itulah engkau akan memanggil dan Tuhan akan menjawab, engkau akan berteriak minta tolong dan Ia berkata: Ini Aku!"
Begitu pun Yesus, tidak mengindahkan aturan berpuasa yang dijalankan oleh orang-orang Farisi dan murid-murid Yesus. KataNya,” Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita selama mempelai itu bersama mereka? Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka, dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa." Yesus mengetahui bahwa nanti saatnya akan tiba, murid-muridNya tidak akan bersama Dia lagi; maka saat itulah para murid akan berpuasa. Sekarang saat masih bersama Yesus, biarlah murid-murid mencecap keindahan kebersamaan bersama Yesus.
Hari ini saya menghayati puasa dan pantang dalam cara pandang yang baru. Puasa dan pantang akan menjandi baik,bila disertai kesadaran diri, bahwa aku berpuasa atau berpantang untuk membersihkan dan memurnikan diriku kembali. Puasa menjadi bermakna bila dilandasi dengan sukacita dan tidak menjadikannya sebagai beban. Dan puasa menjadi sempurna bila kita bisa seperti ini:
(Puasa Terbaik, Rekomendasi dari Paus Fransiskus):
Ø Puasa mengeluarkan kata-kata yang menyerang; ubahlah dengan kata-kata yang manis dan lembut.
Ø Puasa kecewa/tidak puas; penuhilah dirimu dengan rasa syukur.
Ø Puasa marah; penuhi dirimu dengan sikap taat dan sabar.
Ø Puasa pesimis; penuhi dirimu dengan optimis.
Ø Puasa khawatir; penuhi dirimu dengan percaya pada Tuhan.
Ø Puasa meratap/mengeluh; nikmatilah hal-hal sederhana dalam kehidupan.
Ø Puasa stress; penuhilah dirimu dengan doa
Ø Puasa dari kesedihan dan kepahitan; penuhilah hatimu dengan sukacita
Ø Puasa egois; gantilah dengan bela rasa pada yang lain.
Ø Puasa ngomong banyak; penuhilah dirimu dengan keheningan dan siap sedia mendengarkan orang lain.
Selamat berpantang dan berpuasa, Tuhan memberkati.

Doa:
Tuhan, aku ingin menghayati masa prapaskah ini dengan kesadaran baru untuk semakin menjalankan apa yang Engkau kehendaki. Tentu itu tidak mudah, Tuhan, maka dampingilah aku. Segala cinta dan bakti kuhunjukan kepadamu di hari ini dan seterusnya. Amin.



Kamis, 27 Februari 2020

Menyangkal Diri dan Memikul Salib

Sumber : www.sesawi.net

Bacaan dari Kitab Ulangan (30:15-20)

"Pada hari ini aku menghadapkan kepadamu: berkat dan kutuk."
Di padang gurun di seberang Sungai Yordan Musa berkata kepada bangsanya, "Ingatlah, pada hari ini aku menghadapkan kepadamu kehidupan dan keberuntungan, kematian dan kecelakaan. Karena pada hari ini aku memerintahkan kepadamu untuk mengasihi Tuhan, Allahmu, dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya dan berpegang pada perintah, ketetapan serta peraturan-Nya. Dengan demikian engkau hidup dan bertambah banyak, dan diberkati oleh Tuhan, Allahmu, di negeri yang kau masuki untuk mendudukinya.
Tetapi jika hatimu berpaling dan engkau tidak mau mendengar, apalagi jika engkau mau disesatkan untuk sujud menyembah kepada allah lain dan beribadah kepadanya, maka pada hari ini aku memberitahukan kepadamu bahwa pastilah kamu akan binasa, dan tidak akan lanjut umurmu di tanah, ke mana engkau pergi, menyeberangi Sungai Yordan, untuk mendudukinya.
Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini: Kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau tidak mati, baik engkau maupun keturunanmu, yaitu dengan mengasihi Tuhan, Allahmu, mendengarkan suara-Nya dan berpaut pada-Nya. Sebab hal itu berarti hidup bagimu dan lanjut umurmu untuk tinggal di tanah yang dijanjikan Tuhan dengan sumpah kepada nenek moyangmu, yakni kepada Abraham, Ishak dan Yakub, untuk memberikannya kepada mereka."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Berbahagialah orang, yang menaruh kepercayaannya pada Tuhan.

1. Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah hukum Tuhan, dan siang malam merenungkannya.
2. Ia seperti pohon, yang di tanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.
3. Bukan demikianlah orang fasik: mereka seperti sekam yang ditiup angin. Sebab Tuhan mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.

Bait Pengantar Injil
Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
Bertobatlah, sabda Tuhan, sebab Kerajaan Surga sudah dekat.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (9:22-25)
"Barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan menyelamatkannya."
Sekali peristiwa Yesus berkata kepada murid-murid-Nya bahwa Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat lalu dibunuh, tetapi dibangkitkan pada hari ketiga.
Kata-Nya kepada mereka semua, "Setiap orang yang mau mengikut Aku, harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku. Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku ia akan menyelamatkannya. Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia membinasakan atau merugikan dirinya sendiri?"
Demikianlah Injil Tuhan

Renungan:
Dalam kehidupan selalu ada pilihan. Manusia diberi kebebasan untuk memilih. Nabi Musa berkata kepada bangsanya, "Ingatlah, pada hari ini aku menghadapkan kepadamu kehidupan dan keberuntungan, kematian dan kecelakaan. Karena pada hari ini aku memerintahkan kepadamu untuk mengasihi Tuhan, Allahmu, dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya dan berpegang pada perintah, ketetapan serta peraturan-Nya. Dengan demikian engkau hidup dan bertambah banyak, dan diberkati oleh Tuhan, Allahmu, di negeri yang kau masuki untuk mendudukinya.
Walaupun ada pilihan, namun Musa mengingatkan Bangsa Israel untuk memilih jalan mengasihi Tuhan, agar hidup mereka selamat dan mendapat berkat.
Begitu juga dengan kehidupan kita yang sudah memilih jalan untuk mengikuti Yesus. Namun Yesus mengatakan, "Setiap orang yang mau mengikut Aku, harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.
Berat bukan? Menyangkal diri, dari hal-hal yang enak dan nyaman menurut badan kita. Memikul salib kehidupan, yang harus kita tanggung menurut salib kita masing-masing, lalu berjalan mengikuti Yesus. Sepertinya tidak ada bahagia-bahagianya.
Namun di sepanjang jalan memanggul salib dan mengikutiNya itu, lihatlah, Ia berjalan di samping kita. Ia juga memanggul salib. Bahkan salibNya lebih berat. Dan wajahNya berlumuran darah, kepalaNya tertusuk duri. Namun Ia tetap berjalan di samping kita. Sesekali Ia memandang kita, dan tersenyum pada kita. Ia memandang dengan sangat lembut dan penuh cinta. Dan kala kita terlihat terlalu berat menanggung salib, Ia langsung mengulurkan tangan, bahkan diberikanNya kuk, agar beban kita lebih ringan.
Ia memang memberi salib, namun Ia tidak pernah meninggalkan. Maka perjalanan kita bersamaNya pun menjadi lebih menyenangkan. Mari kita merasakan, bahwa cintaNya selalu menyelimuti kita, dan damai sukacita selalu kita rasakan saat bersertaNya. Yesus, mari gandeng tanganku, agar aku setia mengikutiMu.
Doa:
“Tiada cinta yang lebih besar daripada cinta Seseorang yang rela mengorbankan nyawaNya bagi sahabat-sahabatNya”.



Rabu, 26 Februari 2020

Rabu Abu

Hari Rabu Abu - Hari Puasa dan Pantang


Sumber: www.katolisitas.org

Bacaan dari Nubuat Yoel (2:12-18)
"Sekarang juga, berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, dengan berpuasa, dengan menangis dan dengan mengaduh."
"Sekarang," beginilah sabda Tuhan, "berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, dengan berpuasa, dengan menangis dan mengaduh." Koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu, berbaliklah kepada Tuhan, Allahmu, sebab Ia pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia, dan Ia menyesal karena hukuman-Nya. Siapa tahu, mungkin Ia mau berbalik dan menyesal, lalu meninggalkan berkat menjadi kurban sajian dan kurban curahan bagi Tuhan, Allahmu.
Tiuplah sangkakala di Sion, adakanlah puasa yang kudus, maklumkanlah perkumpulan raya; kumpulkanlah bangsa ini, kuduskanlah jemaah, himpunkanlah orang-orang yang lanjut usia, kumpulkanlah anak-anak, bahkan anak-anak yang menyusu; baiklah pengantin laki-laki keluar dari kamarnya, dan pengantin perempuan dari kamar tidurnya.
Baiklah para imam, pelayan-pelayan Tuhan, menangis di antara balai depan mezbah, dan berkata, "Sayangilah, ya Tuhan, umat-Mu, dan janganlah biarkan milik-Mu sendiri menjadi cela, sehingga bangsa-bangsa menyindir kepada mereka. Mengapa orang berkata di antara bangsa-bangsa: "Di mana Allah mereka?" Maka Tuhan menjadi cemburu karena tanah-Nya dan menaruh belas kasihan kepada umat-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
Mazmur Tanggapan
Mohon ampun kami orang berdosa.
Ayat. (Mzm 51:3-6a.12-14-17; Ul: 3a)
1. Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, menurut besarnya rahmat-Mu, hapuskanlah pelanggaranku. Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku dan tahirkanlah aku dari dosaku!
2. Sebab aku sadar akan pelanggaranku, dosaku selalu terbayang di hadapanku. Terhadap Engkau sendirilah aku berdosa, yang jahat dalam pandangan-Mu kulakukan.
3. Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, dan baharuilah semangat yang teguh dalam diriku. Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil Roh-Mu yang kudus dari padaku!
4. Berilah aku sukacita karena keselamatan-Mu, dan teguhkanlah roh yang rela dalam diriku. Ya Tuhan, bukalah bibirku, supaya mulutku mewartakan puji-pujian kepada-Mu!

Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada umat di Korintus (5:20 - 6:2)
"Berilah dirimu didamaikan dengan Allah, sesungguhnya hari ini adalah hari penyelamatan."
Saudara-saudara, kami ini adalah utusan-utusan Kristus; seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami. Dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: Berilah dirimu didamaikan dengan Allah. Kristus yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah. Sebab teman-teman sekerja, kami menasihati kamu supaya kamu jangan membuat sia-sia kasih karunia Allah yang telah kamu terima.
Sebab Allah berfirman, "Pada waktu Aku berkenan, Aku akan mendengarkan engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau." Camkanlah, saat inilah saat perkenanan itu; hari inilah hari penyelamatan itu.
Demikianlah sabda Tuhan

Bait Pengantar Injil
Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Jangan kautegarkan hatimu; dengarkanlah suara Tuhan pada hari ini.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (6:1-6.16-18)
"Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan mengganjar engkau."
Dalam khotbah di bukit Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, "Hati-hatilah, jangan sampai melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat. Karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di surga.
Jadi, apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu, seperti yang dilakukan orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong supaya dipuji orang. Aku berkata kepadamu: Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.
Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri di rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu, 'Mereka sudah mendapat upahnya'.
Tetapi jika engkau berdoa masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu, dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.
Dan apabila kamu berpuasa janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu, 'Mereka sudah mendapat upahnya'.
Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu supaya jangan dilihat orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu."
Demikianlah Injil Tuhan
Renungan:
Hari ini kita memulai masa Prapaskah dengan mengikuti Misa Rabu Abu. Pada masa ini, kita diajak untuk bermati raga, menyucikan diri. Bila Daud, hamba kesayangan Tuhan sering melakukan puasa dan duduk di atas abu sebagai ungkapan penyesalan atas segala dosa dan kesalahannya, maka kita cukup diolesi abu di dahi kita. Himbauan dari Gereja, hari ini kita berpantang dan berpuasa. Puasa yang dikehendaki Tuhan adalah puasa yang benar-benar dari niat hati, yang dijalani sepenuh hati bukan agar dilihat orang, dipuji orang, tetapi karena kita ingin benar-benar bertobat, membersihkan diri kita, untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
Bila Yesus mampu berpuasa selama 40 hari, dan kemudian bahkan mengalami kesengsaraan pada satu hari penuh dengan dihina, disiksa, dipukuli, dimahkotai duri, memanggul salib, terjatuh berlumuran darah, dan akhirnya disalib hingga wafat tergantung-gantung di kayu salib, semoga saya dan Anda mampu berpuasa dengan sepenuh hati pada hari ini. Selamat berpuasa dan berpantang, selamat menjalani masa Prapaskah dengan hati tenang dan penuh kepasrahan kepada Allah. Tuhan memberkati.
Doa:
Tuhan, semoga aku bisa berpuasa dengan baik pada hari ini. Menjalani segala ajaranMu, sebagai wujud cintaku kepadaMu.
Yesus, mari bersamaku di sepanjang hari ini.