Rabu, 19 Februari 2020

Yesus dan Para Murid, "Sudah Degilkah Hatimu?"

Renungan Tanggal 18-02-2020



Bacaan dari Surat Rasul Yakobus (1:12-18)
"Allah tidak mencobai siapa pun."
Saudara-saudara terkasih, berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan. Apabila tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada setiap orang yang mengasihi Dia. Apabila seseorang dicobai, janganlah ia berkata, "Pencobaan ini datang dari Allah." Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapa pun.
Tetapi setiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya. Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut.
Saudara-saudara yang terkasih, janganlah sesat! Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang. Pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran. Atas kehendak-Nya sendiri Ia telah menjadikan kita oleh sabda kebenaran, supaya pada tingkat yang tertentu kita menjadi anak sulung di antara semua ciptaan-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan

Mazmur Tanggapan
Berbahagialah orang yang Kauajar, ya Tuhan.Ayat.
(Mzm 94:12-13a.14-15.18-19)
1. Berbahagialah orang yang Kauajar, ya Tuhan, yang Kaudidik dalam Taurat-Mu hatinya akan tenang di hari-hari malapetaka.
2. Sebab Tuhan tidak akan membuang umat-Nya, dan milik pusaka-Nya tidak akan Ia tinggalkan; sebab hukum akan kembali kepada keadilan, dan semua orang yang tulus hati akan mematuhi.
3. Ketika aku berpikir, "Kakiku goyah! Kasih setia-Mu, ya Tuhan, menopang aku. Apabila keprihatinanku makin bertambah, penghiburan-Mu menyenangkan jiwaku.

Bait Pengantar Injil
Ayat. (Yoh 14:23)
Jika seorang mengasihi Aku, ia akan mentaati sabda-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (8:14-21)
"Awaslah terhadap ragi orang Farisi dan ragi Herodes."

Pada suatu hari murid-murid Yesus lupa membawa roti. Hanya sebuah roti saja yang ada pada mereka dalam perahu. Lalu Yesus memperingatkan mereka, kata-Nya, "Berjaga-jaga dan awaslah terhadap ragi orang Farisi dan ragi Herodes".
Maka mereka berpikir-pikir, dan seorang berkata kepada yang lain, "Itu dikatakan-Nya karena kita tidak mempunyai roti". Ketika Yesus tahu, apa yang mereka perbincangkan, Ia berkata, "Mengapa kalian memperbincangkan soal tidak ada roti? Belum jugakah kalian memahami dan mengerti? Telah degilkah hatimu? Kalian mempunyai mata, tidakkah kalian melihat? Dan kalian mempunyai telinga, tidakkah kalian mendengar? Sudah lupakah kalian waktu Aku memecah-mecahkan lima roti untuk lima ribu orang itu, berapa bakul penuh potongan-potongan roti yang kalian kumpulkan?" Jawab mereka, "Tujuh bakul".
Lalu kata Yesus kepada mereka, "Masihkah kalian belum mengerti?"
Demikianlah Injil Tuhan

Renungan:
Kasihan, ya, menjadi orang bodoh seperti saya atau para rasul. Hingga Yesus mengatakan, “Belum jugakah kalian memahami dan mengerti? Telah degilkah hatimu? Kalian mempunyai mata, tidakkah kalian melihat? Dan kalian mempunyai telinga, tidakkah kalian mendengar?” Padahal para murid memang tidak tahu benar apa maksud Yesus.
Saya membayangkan suasana saat itu, terus Yesus berjalan cepat mendahului mereka dengan sedikit jengkel, dan para murid berjalan di belakangNya, dengan sedikit takut-takut, dan saling berbisik dan bertanya apa maksud Yesus. Tetapi saya salut sekali, bahwa diantara mereka, tidak diceritakan, bahwa mereka menjadi jengkel karena perkataan Yesus, dan berlalu meninggalkan Yesus. Tidak, para murid tetap setia, bertahan dengan perkataan Yesus yang sedikit menyakitkan, karena mengatakan mereka degil dan belum juga mengerti. Dan para murid sampai akhir pun mungkin masih ada yang belum mereka pahami, namun pada akhirnya mereka lah yang menjadi ujung tombak pewarta kabar gembira tentang Yesus.
Dan apakah Yesus benar-benar jengkel kepada mereka, hingga lenyap rasa cinta Yesus pada mereka? Tidak, sama sekali tidak. Saya yakin tidak. Kelak pada suatu kisah di Perjamuan Terakhir, Yesus ingin menunjukkan cinta sehabis-habisnya kepada mereka; dengan mengadakan perjamuan makan bersama, dan menundukkan diri, mencuci kaki para murid-muridNya. Dan kala itu, Ia memandang sangat sedih kepada mereka, karena waktu perpisahan sudah hampir tiba.
Beruntunglah, semua tidak menjadi hancur karena sebuah kata. Benar kata Rasul Yakobus, bertahanlah dalam pencobaan-pencobaan, sebab saat itu kamu diuji akan iman dan kesetiaanmu. Kalau hanya sebuah kata dari Yesus, lalu murid-murid menjadi mutung, maka perutusan Injil mungkin tidak akan berjalan. Beruntung sekali, para murid tabah dan setia pada Tuhan Yesus.
Hari ini saya belajar banyak, bukan dari Tuhan Yesus, tetapi dari sikap para murid. Tabah, setia, dan tidak terbawa perasaan hanya karena kata-kata. Terimakasih para Rasul.

Doa:
Tuhan Yesus, sungguh aku mohon kepadaMu, agar aku mampu bertahan dalam kesetiaan, dalam ketekunan, tidak mudah sakit hati oleh apa pun. Tetap dan selalu percaya, bahwa cintaMu akan membawaku kepada kebaikan demi kebaikan.
Utuslah Roh Kudus menempa hati dan pikiranku setiap hari. Segala hormat dan pujian, bagi Allah Bapa, Allah Putera, dan Allah Roh Kudus. Amin.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar