Sumber: https://catatanseorangofs.wordpress.com
Bacaan dari Kitab Pertama Raja-Raja (8:1-7.9-13)
"Tuhan telah menetapkan matahari di langit, tetapi Ia memutuskan untuk diam dalam kekelaman."
Setelah Rumah Allah selesai dibangun, Raja Salomo memerintahkan para tua-tua Israel dan semua kepala suku, yakni para pemimpin keluarga Israel, berkumpul di hadapannya di Yerusalem, untuk mengangkut tabut perjanjian Tuhan dari kota Daud, yaitu Sion.
Maka pada hari raya di bulan Etanim, yakni bulan ketujuh, berkumpullah di hadapan Raja Salomo semua orang Israel. Setelah semua tua-tua Israel datang, imam-imam mengangkat tabut itu. Mereka mengangkut tabut Tuhan dan Kemah Pertemuan serta segala barang kudus yang ada dalam kemah itu; Semuanya itu diangkut oleh imam-imam dan orang-orang Lewi. Sedang Raja Salomo dan segenap umat Israel yang sudah berkumpul di hadapannya, berdiri bersama-sama dengan dia di depan tabut itu, dan mempersembahkan kambing domba dan lembu sapi yang tidak terhitung dan tidak terbilang banyaknya
Kemudian imam-imam membawa tabut perjanjian Tuhan itu ke tempatnya, yakni di ruang belakang rumah itu, di tempat mahakudus, tepat di bawah sayab kerub-kerub. Sebab kerub-kerub itu mengembangkan kedua sayapnya di atas tempat tabut itu, sehingga kerub-kerub itu menudungi tabut serta kayu-kayu pengusungan dari atas.
Dalam tabut itu tidak ada apa-apa selain dari kedua loh batu yang diletakkan Musa ke dalamnya di gunung Horeb, yakni loh-loh batu bertuliskan perjanjian yang diadakan Tuhan dengan orang-orang Israel pada waktu perjalanan mereka keluar dari tanah Mesir. Ketika imam-imam keluar dari tempat kudus, turunlah awan memenuhi rumah Tuhan, sehingga oleh karena awan itu, imam-imam tidak tahan berdiri untuk menyelenggarakan kebaktian, sebab kemuliaan Tuhan memenuhi rumah itu.
Pada waktu itu berkatalah Salomo, "Tuhan telah menetapkan matahari di langit, tetapi Ia memutuskan untuk diam dalam kekelaman. Sekarang aku telah mendirikan rumah kediaman bagi-Mu, tempat Engkau menetap selama-lamanya."
Demikianlah sabda Tuhan
Mazmur Tanggapan
Bangunlah, ya Tuhan, dan pergilah ke tempat peristirahatan-Mu.
Demikianlah sabda Tuhan
Mazmur Tanggapan
Bangunlah, ya Tuhan, dan pergilah ke tempat peristirahatan-Mu.
² Dengarlah! Kami dengar tabut itu ada di Efrata, kami telah mendapatinya di padang Yaar. "Mari kita pergi ke tempat kediaman-Nya, dan sujud menyembah pada tumpuan kaki-Nya."
² Bangunlah, ya Tuhan, dan pergilah ke tempat peristirahatan-Mu, Engkau serta tabut kekuasaan-Mu! Biarlah imam-imam-Mu berpakaian kebenaran, dan biarlah bersorak-sorai orang-orang yang Kaukasihi! Demi Daud, hamba-Mu, janganlah Engkau menolak orang yang Kauurapi!
Bait Pengantar Injil
Yesus mewartakan Kerajaan Allah, dan menyembuhkan semua orang sakit. Alleluya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (6:53-56)
Yesus mewartakan Kerajaan Allah, dan menyembuhkan semua orang sakit. Alleluya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (6:53-56)
"Semua orang yang menjamah Yesus, menjadi sembuh."
Pada suatu hari Yesus dan murud-murid-Nya mendarat di Genesaret dan berlabuh di situ. Ketika mereka keluar dari perahu, orang segera mengenal Yesus. Maka berlari-larilah mereka ke seluruh daerah itu dan mulai mengusung orang-orang sakit di atas tilamnya kepada Yesus, di mana saja kabarnya Ia berada. Ke mana pun Yesus pergi, - ke desa-desa, ke kota-kota atau ke kampung-kampung, - orang meletakkan orang-orang sakit di pasar dan memohon kepada-Nya, supaya mereka diperkenankan hanya menjamah jumbai jubah-Nya saja. Dan semua orang yang menjamahnya menjadi sembuh.
Demikianlah Injil Tuhan.
Demikianlah Injil Tuhan.
Renungan:
Pada waktu itu berkatalah Salomo, "Tuhan telah menetapkan matahari di langit, tetapi Ia memutuskan untuk diam dalam kekelaman. Sekarang aku telah mendirikan rumah kediaman bagi-Mu, tempat Engkau menetap selama-lamanya."
Benarlah apa yang dikatakan Salomo. Tuhan Raja semesta alam, yang menciptakan semuanya, memutuskan untuk tinggal dalam kehidupan umat manusia. Maka yang dilakukan Salomo sebagai bentuk penghormatan dan cinta kepada Tuhan adalah dengan menempatkannya secara pantas.
Demikian juga Yesus Sang Putra Allah, telah menjadi manusia biasa sama seperti kita. Yesus berkenan merasakan suka duka sebagai manusia biasa. Namun dalam Dia ada Kuasa untuk membebaskan dan menyelamatkan manusia dari dosa dan derita. Bila Salomo menetapkan Tabut Perjanjian secara pantas dan hormat, tidakkah kita juga selayaknya memberi tempat istimewa pada Yesus yang sudah memberikan segalaNya bagi kita? Dan balasan kita atas cintaNya adalah mempersembahkan hidup kita untuk kemuliaan namaNya?
Semoga dari hari ke hari kita bisa berbuat demikian.
Doa:
Tuhan Yesus, maafkan aku, selama ini aku tidak layak menjadi tempat kediamanMu. Dan terlebih hidupku belum mencerminkan persembahan terindah bagiMu. Tuhan Yesus, bimbing hidupku, ajarilah aku, agar hatiku layak menjadi Bait suciMu. Bimbinglah tiap langkah hidupku agar mampu mempersembahkan yang terbaik yang berkenan bagiMu.
Segala hormat dan pujian bagiMu Yesus, kini selalu dan sepanjang segala abad. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar