Sumber: https://bit.ly/32KtqZY
Bacaan dari Kisah Para Rasul (9:31-42)
"Jemaat dibangun, dan jumlahnya makin bertambah besar, oleh pertolongan dan penghiburan Roh Kudus."
Selama beberapa waktu setelah Saulus bertobat, jemaat di seluruh Yudea, Galilea dan Samaria berada dalam keadaan damai. Jemaat itu dibangun dan hidup dalam takut akan Tuhan. Jumlahnya makin bertambah besar oleh pertolongan dan penghiburan Roh Kudus.
Pada waktu itu Petrus berjalan keliling, mengadakan kunjungan kemana-mana. Dalam perjalanan itu ia singgah juga kepada orang-orang kudus yang di Lida. Di situ didapatinya seorang bernama Eneas, yang telah delapan tahun terbaring di tempat tidur karena lumpuh.
Kata Petrus kepadanya, "Eneas, Yesus Kristus menyembuhkan engkau; bangunlah dan bereskanlah tempat tidurmu!"
Seketika itu juga bangunlah orang itu. Semua penduduk Lida dan Saron melihat dia, lalu mereka berbalik kepada Tuhan. Di Yope ada seorang murid perempuan bernama Tabita, dalam bahasa Yunani: Dorkas. Perempuan itu banyak sekali berbuat baik dan memberi sedekah. Tetapi pada waktu itu ia sakit lalu meninggal. Dan setelah dimandikan, mayatnya dibaringkan di ruang atas. Adapun Lida dekat dengan Yope.
Maka ketika murid-murid mendengar bahwa Petrus ada di Lida, mereka menyuruh dua orang kepadanya dengan permintaan, "Segeralah datang ke tempat kami." Maka berkemaslah Petrus dan berangkat bersama-sama dengan mereka. Setelah sampai di sana, ia dibawa ke ruang atas, dan semua janda datang berdiri di dekatnya. Sambil menangis, mereka menunjukkan kepada Petrus semua baju dan pakaian, yang dibuat Dorkas waktu ia masih hidup.
Tetapi Petrus menyuruh mereka keluar, lalu ia berlutut dan berdoa. Kmudian ia berpaling ke mayat itu dan berkata, "Tabita, bangkitlah!" Lalu Tabita membuka matanya, dan ketika melihat Petrus, ia bangun lalu duduk. Petrus memegang tangannya dan membantu ia berdiri. Kemudian ia memanggil orang-orang kudus beserta janda-janda, lalu menunjukkan kepada mereka, bahwa perempuan itu hidup.
Peristiwa itu tersiar di seluruh Yope, dan banyak orang menjadi percaya kepada Tuhan. Sesudah peristiwa itu Petrus tinggal beberapa hari di Yope, di rumah seorang yang bernama Simon, seorang penyamak kulit.
Demikianlah sabda Tuhan
Mazmur Tanggapan
Bagaimana akan kubalas kepada Tuhan segala kebaikan-Nya kepadaku?
Ayat. (Mzm 116:12-13.14-15.16-17; Ul: 1Kor 10:lh.16)
1. Bagaimana akan kubalas kepada Tuhan segala kebaikan-Nya kepadaku. Aku akan mengangkat piala keselamatan, dan akan menyerukan nama Tuhan.
2. Aku akan membayar nazarku kepada Tuhan di depan seluruh umat-Nya. Sungguh berhargalah di mata Tuhan kematian semua orang yang dikasihi-Nya.
3. Ya Tuhan, aku hamba-Mu! Aku hamba-Mu, anak dari sahaya-Mu! Engkau telah melepaskan belengguku: Aku akan mempersembahkan kurban syukur kepada-Mu, dan akan menyerukan nama Tuhan.
Bait Pengantar Injil
Alleluya, alleluya
Ayat. (lih. Yoh 6:63b.68b)
Perkataan-perkataan-Mu adalah roh dan hidup. Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (6:60-69)
"Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal."
Setelah Yesus menyelesaikan ajaran-Nya tentang roti hidup, banyak dari murid-murid-Nya berkata, "Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya?"
Yesus dalam hati-Nya tahu, bahwa murid-murid-Nya bersungut-sungut tentang hal itu, maka berkatalah Ia kepada mereka, "Adakah perkataan itu menggoncangkan imanmu? Lalu bagaimanakah, jikalau kamu melihat Anak Manusia naik ke tempat di mana Ia sebelumnya berada?
Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna! Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup. Tetapi di antaramu ada yang tidak percaya."
Sebab Yesus tahu dari semula, siapa yang tidak percaya dan siapa yang akan menyerahkan Dia. Lalu Ia berkata, "Sebab itu telah Kukatakan kepadamu: Tidak ada seorang pun dapat datang kepada-Ku, kalau Bapa tidak mengaruniakannya kepadanya."
Mulai dari waktu itu banyak murid Yesus mengundurkan diri dan tidak lagi mengikuti Dia. Maka kata Yesus kepada kedua belas murid-Nya, "Apakah kamu tidak mau pergi juga?"
Jawab Simon Petrus kepada-Nya, "Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal. Kami telah percaya dan tahu, bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Allah."
Demikianlah Injil Tuhan.
Renungan:
Jawab Simon Petrus kepada-Nya, "Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal. Kami telah percaya dan tahu, bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Allah."
Tidak dipungkiri bahwa Simon Petrus adalah murid Yesus yang sangat handal. Ia total dalam mengikuti Yesus, meninggalkan semua yang dimiliki, lalu mengikuti Yesus di seluruh sisa hidupnya. Maka ia menjawab, “Tuhan kepada siapakah kami akan pergi?” Ia mempercayakan sepenuhnya kehidupannya kepada Yesus.
Tuhan Yesus pun memberi kepercayaan besar kepadaNya, dan murid-murid lain sepertinya menjadikan Petrus sebagai pemimpin diantara mereka. Ia menunjukkan kesungguhan, kesetiaan dan keberanian yang luar biasa sebagai murid Yesus. Walapaun pernah, saat dicekam oleh ketakutan luar biasa - saat melihat penangkapan Yesus - ia menyangkal kalau ia murid Yesus. Menyangkal bahkan sampai tiga kali! Namun Yesus tetap mengampuninya dan setelah Yesus bangkit, Petrus menjadi pemimpin gereja pertama.
Dan sungguh luar biasa, segala hal ajaib yang terjadi yang mampu dilakukan Petrus saat mulai bersaksi tentang Tuhan Yesus. Ia bisa menyembuhkan orang lumpuh, membawa banyak orang untuk dibabtis karena kesaksiannya, dan ia pun bisa membangkitkan orang mati! Sama seperti yang dilakukan Tuhan Yesus. Namun ia berkata, semua itu bukan karena kemampuannya, tapi karya Yesus sendiri yang bekerja.
Yesus menekankan sekali lagi bahwa ialah Roti Hidup. Yesus mengatakan Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna! Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup. Apa yang dikatakan Yesus, daging sama sekali tidak berguna!
Maka perkataan Petrus semoga menjada tonggak kekuatan iman kita juga. Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal.
Action:
1. Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal. Semoga aku berani dan tidak ragu lagi mempercayakan seluruh kehidupanku kepada Yesus.
Doa:
Tuhan Yesus, terima kasih, aku Engkau ijinkan mempercayakan seluruh kehidupanku kepada penyelenggaraanMu.
Bagaimana akan kubalas kepada Tuhan segala kebaikan-Mu kepadaku? Aku akan mengangkat piala keselamatan, dan akan menyerukan nama Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar