Bacaan dari Kitab Putra Sirakh (44:1.9-12)
"Leluhur kita penuh belas kasihan, dan nama mereka dikenang sepanjang masa."
Kami hendak memuji orang-orang termasyhur, para leluhur kita, menurut urut-urutannya. Di antara mereka ada yang tidak diingat lagi, yang lenyap seolah-olah tidak pernah ada. Mereka itu seolah-olah tidak pernah dilahirkan, dan demikian pula nasib anak-anak mereka sesudahnya. Tetapi yang lain adalah orang kesayangan, yang kebajikannya tidak sampai terlupa. Semuanya tetap tinggal pada keturunannya sebagai warisan baik yang berasal dari mereka. Keturunannya tetap setia kepada perjanjian-perjanjian, dan anak-anak mereka pun demikian pula keadaannya.
Demikianlah sabda Tuhan
Mazmur Tanggapan
Tuhan berkenan kepada umat-Nya.
Ayat. (Mzm 149:1-2.3-4.5-6a.9b)
1. Nyanyikanlah bagi Tuhan lagu yang baru! Pujilah Dia dalam jemaah orang-orang saleh! Biarlah Israel bersukacita atas Pencipta-Nya biarlah Sion bersorak sorai atas raja mereka.
2. Biarlah mereka memuji-muji nama-Nya dengan tarian, biarlah mereka bermazmur kepada-Nya dengan rebana dan kecapi! Sebab Tuhan berkenan kepada umat-Nya, Ia memahkotai orang yang rendah hati dengan keselamatan.
3. Biarlah orang saleh beria-ria dalam kemuliaan, biarlah mereka bersorak sorai di atas tempat tidur! Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkongan mereka. Itulah semarak bagi orang yang dikasihi Allah.
Bait Pengantar Injil
Alleluya
Ayat. (Yoh 15:16)
Aku telah memilih kalian dari dunia, agar kalian pergi dan menghasilkan buah, dan buahmu itu tetap.
Inilah Injil Suci menurut Markus (11:11-26)
"Rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa."
Pada waktu Yesus tiba di Yerusalem, Ia masuk ke Bait Allah, dan meninjau semuanya. Tetapi karena hari sudah hampir malam, Ia keluar ke Betania bersama kedua belas murid-Nya.
Keesokan harinya, sesudah mereka itu meninggalkan Betania, Yesus merasa lapar. Dan dari jauh Ia melihat pohon ara yang sudah berdaun. Ia mendekatinya untuk melihat kalau-kalau Ia mendapat apa-apa pada pohon itu. Tetapi waktu tiba di situ Ia tidak mendapat apa-apa selain daun-daun saja, sebab memang bukan musim buah ara.
Maka Yesus berkata kepada pohon itu, "Jangan lagi seorang pun makan buahmu selama-lamanya!" Ucapan itu terdengar pula oleh para murid.
Maka Yesus dan murid-murid-Nya tiba di Yerusalem. Sesudah masuk ke Bait Allah, mulailah Yesus mengusir orang-orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati dibalikkan-Nya, dan Ia tidak mengizinkan orang membawa barang-barang melintasi halaman Bait Allah.
Lalu Ia mengajar mereka, "Bukankah ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa? Tetapi kalian ini telah menjadikannya sarang penyamun!"
Imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat mendengar tentang peristiwa itu. Maka mereka berusaha untuk membinasakan Yesus. Tetapi mereka takut kepada-Nya, sebab mereka melihat orang banyak takjub akan pengajaran-Nya. Menjelang malam mereka keluar lagi dari kota.
Pagi-pagi Yesus dan murid-murid-Nya lewat, dan melihat bahwa pohon ara itu sudah kering sampai ke akar-akarnya. Maka teringatlah Petrus akan apa yang telah terjadi, lalu berkata kepada Yesus, "Rabi, lihatlah, pohon ara yang Kaukutuk itu sudah kering."
Yesus menjawab mereka: "Percayalah kepada Allah! Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barang siapa berkata kepada gunung itu, "Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut", maka hal itu akan terjadi, asal ia tidak bimbang hati, tetapi percaya bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi.
Karena itu Aku berkata kepadamu, apa saja yang kalian minta dan kalian doakan, akan diberikan kepadamu, asal kalian percaya bahwa kalian akan menerimanya. Dan jika kalian berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang di surga mengampuni kesalahan-kesalahanmu." Tetapi jika kalian tidak mengampuni, maka Bapamu yang di surga juga tidak akan mengampuni kesalahan-kesalahanmu.
Renungan:
Banyak hal yang disampaikan Yesus pada hari ini.
1. Sesungguhnya barang siapa berkata kepada gunung itu, "Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut", maka hal itu akan terjadi, asal ia tidak bimbang hati, tetapi percaya bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi.
Tentang iman, tidak ada yang tidak mungkin, asal kita tidak bimbang hati. Percaya karena iman, bahwa Tuhan akan mendengarkan doa dan mengabulkan permohonan kita. Tidak ada yang tidak mungkin di hadapanNya.
Yesus senyatanya Maha Kuasa. Pohon yang tidak berbuah dikutukNya, dan tak berapa lama, pohon itu menjadi kering dan layu. Mungkinkah Tuhan juga akan mengutuk kita, kalau kita tidak juga menghasilkan buah-buah yang berkenan bagiNya? Aduh, jangan Tuhan, beri kami kesempatan..
2. Lalu Ia mengajar mereka, "Bukankah ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa? Tetapi kalian ini telah menjadikannya sarang penyamun!"
Manusia wajib mencari rejeki dan penghasilan. Namun ketika Tuhan melihat rumah Allah menjadi tempat bisnis, tempat orang berupaya mendapat penghasilan di sana, Tuhan menjadi sangat marah. Bait Allah adalah tempat untuk berdoa,gereja adalah tempat doa.
3. Dan jika kalian berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang di surga mengampuni kesalahan-kesalahanmu."
Mengampuni, kata yang mudah diucapkan, sulit dilaksanakan. Dan ‘ancaman’ Tuhan tidak main-main, kalau saya tidak mau mengampuni, maka dosa saya pun tidak akan diampuni. Duh,..
Action:
1. Memurnikan diri dalam kerja-kerja pelayanan terhadap Tuhan. Tidak mengharap keuntungan materi atau pamrih apapun..
2. Belajar mempunyai kepercayaan penuh, tidak bimbang hati dalam beriman pada Tuhan.
3. Belajar mengampuni.
Doa:
Yesusku, bimbinglah aku dalam memupuk iman, dalam mengandalkan Engkau tanpa ragu, dalam memohon jalan terang untuk kami mendapat jalan rejeki dan pintu-pintu berkah dariMu. Tuluskanlah kami dalam menjalankan pelayanan, tidak meminta pamrih apa pun. Dan ajarilah kami mengampuni yang bersalah kepada kami.
Segala hormat dan pujian bagiMu, kini selalu dan sepanjang segala abad. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar