Selasa, 25 Mei 2021

"Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir, dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu."

https://bit.ly/3ficwJe

Bacaan dari Kitab Putra Sirakh (35:1-12)    

"Tuhan berkenan kepada korban orang benar, dan ingatannya tidak akan dilupakan.”

Memenuhi hukum Tuhan itu sama dengan mempersembahkan banyak kurban, dan memperhatikan segala perintah Tuhan itu sama dengan mempersembahkan kurban keselamatan.

Membalas kebaikan hati orang sama dengan mempersembahkan kurban sajian, dan memberi derma sama dengan menyampaikan kurban syukur. Yang direlai oleh Tuhan ialah menjauhi kejahatan dan menolak kelaliman itu sama dengan urban penghapus dosa.

Janganlah tampil di hadirat Tuhan dengan tangan kosong, sebab semuanya wajib menuruti perintah Tuhan. Persembahan orang jujur melemaki mezbah, dan harumnya sampai ke hadapan Yang Mahatinggi. Tuhan berkenan akan kurban orang yang jujur, dan takkan melupakannya.

Muliakanlah Tuhan dengan kemurahan, dan buah bungaran di tanganmu janganlah kausedikitkan. Bawalah pemberianmu dengan muka riang, dan dengan suka hati sertakanlah bagian sepersepuluh menjadi barang kudus.

Berikanlah kepada Yang Mahatinggi sesuai dengan apa yang diberikan-Nya kepadamu: itupun harus dengan murah hati dan seturut penghasilanmu. Sebab Tuhan pasti membalas, dan akan membalas engkau tujuh kali lipat.

Jangan mencoba menyuap Tuhan, sebab tidak akan Ia terima! Jangan menaruh harapan pada kurban kelaliman. Sebab Tuhan adalah hakim yang tidak memihak.

Demikianlah sabda Tuhan

Mazmur Tanggapan

Orang yang jujur jalannya, akan menyaksikan keselamatan yang dari Allah.

Ayat. ( Mzm 50:5-6.7-8.14.23)

1. ”Bawalah ke mari orang-orang yang Kukasihi, yang mengikat perjanjian dengan Daku, perjanjian yang dikukuhkan dengan kurban sembelihan!” Maka langit memberitakan keadilan-Nya: Allah sendirilah Hakim!

2. Dengarlah, hai umat-Ku, Aku hendak berfirman! Dengarkanlah, hai Israel, Aku hendak bersaksi terhadap kamu: Akulah Allah, Allahmu! Bukan karena kurban sembelihan engkau Kuhukum, sebab kurban bakaranmu senantiasa ada di hadapanku!

3. Persembahkanlah syukur sebagai kurban kepada Allah, dan bayarlah nazarmu kepada Yang Mahatinggi. Siapa yang mempersembahkan syukur sebagai kurban, ia memuliakan Daku; dan siapa yang jujur jalannya, akan menyaksikan keselamatan yang dari Allah!

Bait Pengantar Injil

Alleluya

Ayat. (Mat 11:25)

Terpujilah Engkau Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri Kerajaan Kaunyatakan kepada kaum sederhana.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (10:28-31)

"Sekalipun disertai penganiayaan, pada masa ini juga kalian akan menerima kembali seratus kali lipat dan di masa datang menerima hidup yang kekal."

Setelah Yesus berkata betapa sukarnya orang kaya masuk Kerajaan Allah, berkatalah Petrus kepada Yesus, “Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikuti Engkau.”

Maka Yesus menjawab, “Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, barangsiapa meninggalkan rumah, saudara-saudari, ibu atau bapa, anak-anak atau ladangnya, pada masa ini juga ia akan menerima kembali seratus kali lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak-anak dan ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan; dan di masa datang ia akan menerima hidup yang kekal. Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir, dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu.”

Renungan:

“Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, barangsiapa meninggalkan rumah, saudara-saudari, ibu atau bapa, anak-anak atau ladangnya, pada masa ini juga ia akan menerima kembali seratus kali lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak-anak dan ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan; dan di masa datang ia akan menerima hidup yang kekal. Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir, dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu.”

Percayakah kita bahwa saat kita melakukan sesuatu untuk Tuhan, mungkin mengorbankan waktu, tenaga, pikiran, materi, perasaan, dan lain sebagainya; bahwa Tuhan tidak akan mengabaikan hal-hal tersebut? Percayakah bahwa Tuhan akan menggantinya lebih banyak lagi bahkan seratus kali lipat? Dan percayakah kita, bahwan di masa nanti kita akan menerima hidup yang kekal?

Namun sebelum pahala itu datang, mungkin kita akan mengalami banyak hal yang tidak mengenakkan, yang disebut Tuhan sebagai penganiayaan; apakah kita juga tetap percaya dan setia?

Maka ketika banyak orang yang menjadi tidak sabar, tidak percaya lagi, bahkan mulai menghujat akan kebenaran Firman Tuhan, maka saat itu terjadi, yang terdahulu akan menjadi yang terakhir, dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu.

Yang tetap bertahan dalam kesetiaan pada Tuhan, yang tetap percaya penuh kepadaNya, bahkan di saat mengalami hal terburuk, yang tetap mengucapkan syukur atas segala yang tengah terjadi padanya, yang tahu diri bahwa apa yang diberikan Tuhan selama ini jauh dari segala apa yang ia persembahkan pada Tuhan; maka ia yang bertahan sampai akhir, akan menjadi yang terdahulu! Dan ia akan mendapat ganti semuanya seratus kali lipat!

Saya pribadi mengalami jatuh bangun. Suatu saat saya percaya penuh pada Tuhan, dan bersukacita atas segala berkat dan rahmatNya. Namun ketika saya terpuruk, saya mempertanyakan dan meragukan, apakah Tuhan benar-benar baik, maka saat itu saya terjatuh, dan menjadi orang terbelakang dalam kepercayaan pada Tuhan. Saya harus bangun, dan mulai membangun kembali kepercayaan pada Tuhan. Sedang orang-orang yang tadinya berjalan di belakang saya, sudah berjalan jauh ke depan.

Ya, dalam pergumulan hidup, kalaupun saya sempat terjatuh dalam ketidakpercayaan, saya harus bangkit dan mulai merangkak kembali, tujuannya agar Tuhan berkenan menyelamatkan saya.

Sekarang saya baru mengerti arti “..yang terdahulu akan menjadi yang terakhir, dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu.”, yaitu terus bertahan dalam kesetiaan pada Tuhan sampai di titik akhir. (sejak semalam, saya sudah mencoba membikin renungan ini, tetapi saya stuck pada perikop di atas. Setelah mengikuti Misa harian pagi tadi, saya mulai mengerti dalam sudut pandang yang lain.)

Action:

1. Tetap percaya dan setia pada Tuhan bahkan saat sedang terpuruk. Karna Tuhan menyebutnya saat itu tengah mengalami berbagai penganiayaan.

2. Kembali bangun kembali saat sempat ragu dalam kepercayaan dan kesetiaan pada Tuhan. Saya tidak boleh sampai menyimpulkan bahwa Tuhan tidak mengasihi saya.

3. Selalu bersyukur atas segala yang sedang terjadi, karna kebaikan Tuhan jauh melebihi segala yang sudah saya persembahkan pada Tuhan.

Doa:

Yesusku, terima kasih; karna aku belajar banyak pada hari ini. Percuma kalau aku pada awalnya menyatakan kesetiaan kepadaMu, namun saat mengalami berbagai penganiayaan, aku mempertanyakan kebaikan dan kasihMu. Saat itu aku menjadi orang yang terakhir dalam kepercayaan. Maka bentuklah aku ya Yesusku, agar dalam setiap peristiwa kehidupanku, aku selalu percaya bahwa Engkau tetap dan selalu mengasihiku.

Segala hormat dan pujian bagiMu, kini selalu, dan sepanjang segala abad. Amin.

 

  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar