Selasa, 31 Januari 2023

                                            Sumber: https://bit.ly/3XNUnqr

Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (12:1-4)  

 "Marilah kita berlari dengan tabah hati dalam perlombaan yang diwajibkan kepada kita."

Saudara-saudara, kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita. Marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita. 

Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus. Dialah yang memimpin kita dalam iman, dan Dialah yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan! Dengan mengabaikan kehinaan Ia tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah. 

Ingatlah selalu akan Yesus, yang tabah menanggung bantahan terhadap diri-Nya, bantahan yang datang dari pihak orang-orang berdosa. Janganlah kamu menjadi lemah dan putus asa, sebab dalam pergumulanmu melawan dosa kamu belum sampai mencucurkan darah.

Mazmur Tanggapan

Orang yang mencari Engkau, ya Tuhan, akan memuji-muji Engkau.

Ayat. (Mzm 21:2b-27;8.30.31-32)

1. Nazarku akan kubayar di depan orang-orang yang takwa. Orang miskin akan makan sampai kenyang, orang yang mencari Tuhan akan memuji-muji Dia; biarlah hati mereka hidup untuk selamanya!

2. Segala ujung bumi akan menjadi sadar, lalu berbalik kepada Tuhan; segala rumpun bangsa akan sujud menyembah di hadapan-Nya. Ya, kepada-Nya akan sujud menyembah: Semua orang sombong di bumi, di hadapan-Nya akan berlutut semua orang yang telah kembali ke pangkuan pertiwi.

3. Dan aku akan hidup bagi Tuhan, anak cucuku akan beribadah kepada-Nya. Mereka akan menceritakan hal ikhwal Tuhan kepada angkatan yang akan datang, dan menuturkan keadilan-Nya kepada bangsa yang akan lahir nanti. Semua itu telah dikerjakan oleh Tuhan.

Bait Pengantar Injil

Alleluya

Ayat. (Mrk 8:17) 

Yesus memikul kelemahan kita, dan menanggung penyakit kita.

Inilah Injil Suci menurut Markus (5:21-43)  

"Hai anak, Aku berkata kepadamu: Bangunlah!

Sekali peristiwa, setelah Yesus menyeberang dengan perahu, datanglah orang banyak berbondong-bondong lalu mengerumuni Dia. Ketika itu Yesus masih berada di tepi danau. Maka datanglah seorang kepala rumah ibadat yang bernama Yairus. 

Ketika melihat Yesus, tersungkurlah Yairus di depan kaki-Nya. Dengan sangat ia memohon kepada-Nya, “Anakku perempuan sedang sakit, hampir mati. Datanglah kiranya, dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, supaya ia selamat dan tetap hidup.” Lalu pergilah Yesus dengan orang itu. 

Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia dan berdesak-desakkan di dekat-Nya. Adalah di situ seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan. Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, sampai habislah semua yang ada padanya; namun sama sekali tidak ada fadahnya, malah sebaliknya: keadaannya makin memburuk. 

Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus. Maka di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya. Sebab katanya, “Asal kujamah saja jubah-Nya aku akan smebuh.” Sungguh, seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa badannya sudah sembuh dari penyakit itu. 

Pada ketika itu juga Yesus mengetahui, bahwa ada tenaga yang keluar dari diri-Nya. Maka Ia berpaling di tengah orang banyak itu dan bertanya, “Siapa yang menjamah jubah-Ku?” Murid-murid-Nya menjawab, “Engkau melihat sendiri bagaimana orang-orang ini berdesak-desakan dekat-Mu! Bagaimana mungkin Engkau bertanya: Siapa yang menjamah Aku?” 

Lalu Yesus memandang sekeliling-Nya untuk melihat siapa yang telah melakukan itu. Maka perempuan tadi menjadi takut dan gemetar sejak ia mengetahui apa yang telah terjadi atas dirinya. Maka ia tampil dan tersungkur di depan Yesus. Dengan tulus ia memberitahukan segala sesuatu kepada Yesus. Maka kata Yesus kepada perempuan itu, “Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!” 

Ketika Yesus masih berbicara datanglah orang dari keluarga kepala rumah ibadat itu dan berkata, “Anakmu sudah mati! Apa perlunya lagi engkau menyusahkan Guru?” Tetapi Yesus tidak menghiraukan perkataan mereka dan berkata kepada kepala rumah ibadat, “Jangan takut, percaya saja!” 

Lalu Yesus tidak memperbolehkan seorang pun ikut serta, kecuali Petrus, Yakobus, dan Yohanes, saudara Yakobus. Dan tibalah mereka di rumah kepala rumah ibadat, dan di sana Yesus melihat orang-orang ribut, menangis dan meratap dengan suara nyaring. 

Sesudah masuk, Yesus berkata kepada orang-orang itu, “Mengapa kamu ribut dan menangis? Anak ini tidak mati, tetapi tidur!” tetapi mereka menertawakan Dia. Maka Yesus menyuruh semua orang itu keluar. 

Lalu Ia membawa ayah dan ibu anak itu, dan mereka yang bersama-sama dengan Yesus masuk ke dalam kamar anak itu. Lalu dipegang-Nya tangan anak itu, kata-Nya, “Talita kum”’ yang berarti, “Hai anak, Aku berkata kepadamu: Bangunlah!” 

Seketika itu juga anak itu bangkit berdiri dan berjalan, sebab umurnya sudah dua belas tahun. Semua orang yang hadir sangat takjub. Dengan sangat Yesus berpesan kepada mereka, supaya jangan seorang pun mengetahui hal itu. Lalu Ia menyuruh mereka memberi anak itu makan.

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan:

Bagaimana iman semestinya kita wujudkan? Dalam bacaan dan Injil hari ini ada beberapa kalimat penegasan.

1.Tetapi Yesus tidak menghiraukan perkataan mereka dan berkata kepada kepala rumah ibadat, “Jangan takut, percaya saja!” 

Terkadang iman harus diwujudkan dengan tidak mendengarkan pendapat orang lain yang bia menggoyahkan iman kita. Seperti Yesus ysng meminta murid untuk tidak menghiraukan perkataan orang lain, dan malah berkata"Percaya saja padaNya"

2.  “Asal kujamah saja jubah-Nya aku akan sembuh.” Sungguh, seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa badannya sudah sembuh dari penyakit.. 

Iman diwujudkan dengan menaruh kepercayaan yang amat besar, bahkan di tengah kemustahilan!

3. Ingatlah selalu akan Yesus, yang tabah menanggung bantahan terhadap diri-Nya, bantahan yang datang dari pihak orang-orang berdosa. 

Maka penderitaan kita di dunia ini, sudah dialami oleh Yesus sendiri. Bahkan Ia mengalami hal yang paling menyakitkan sekaligus hina. Menanggung penderitaan untuk menebus dosa kita.

4. Janganlah kamu menjadi lemah dan putus asa, sebab dalam pergumulanmu melawan dosa kamu belum sampai mencucurkan darah.

Santo Paulus menasehati agar kita tabah, tekun dan setia dalam iman terhadap Yesus. Pergumulan kita belum seberapanya dibanding dengan penyiksaan yang dialamiNya.

Action : 

Mempertahankan iman dengan penuh ketekunan dan kepercayaan.

Doa:

Tuhan Yesus, tambahlah selalu  imanku..

Jumat, 27 Januari 2023

"Kerajaan Surga seumpama benih yang tumbuh"

Sumber: https://bit.ly/3kAe3iH

 Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (10:32-39)    

"Kalian telah menderita banyak, sebab itu janganlah melepaskan kepercayaanmu."

Saudara-saudara, ingatlah akan masa yang lalu. Sesudah kamu menerima terang, kamu banyak menderita karena kamu harus bertahan dalam perjuangan yang berat, baik waktu kamu dijadikan tontonan oleh cercaan dan penderitaan, maupun waktu kamu mengambil bagian dalam penderitaan mereka yang diperlakukan sedemikian. 

Memang kamu telah turut mengambil bagian dalam penderitaan orang-orang hukuman, dan ketika hartamu dirampas, kamu menerima hal itu dengan sukacita, sebab kamu tahu, bahwa kamu memiliki harta yang lebih baik dan yang lebih langgeng sifatnya. 

Sebab itu janganlah melepaskan kepercayaanmu, karena besarlah upah yang menantinya. Kamu sungguh memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu. 

Sebab dalam Alkitab tertulis: "Sedikit, atau bahkan sangat sedikit waktu lagi, Dia yang ditetapkan untuk datang itu akan tiba tanpa menangguhkan kedatangan-Nya. Tetapi orang-Ku yang benar akan hidup oleh iman, dan apabila ia mengundurkan diri, Aku tidak berkenan lagi kepadanya." 

Tetapi kita bukanlah orang-orang yang mengundurkan diri dan akan binasa! Sebaliknya: Kita ini orang-orang yang percaya dan yang beroleh hidup.

Mazmur Tanggapan
Orang-orang benar akan diselamatkan oleh Tuhan.

Ayat (Mzm 37:3-4.5-6.23-24.39-40)
1. Percayalah kepada Tuhan dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia; bergembiralah karena Tuhan; maka Ia akan memenuhi keinginan hatimu!
2. Serahkanlah hidupmu kepada Tuhan dan percayalah pada-Nya, maka Ia akan bertindak; Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang, dan menampilkan hakmu seperti siang.
3. Tuhan menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya. Kalaupun ia jatuh, tidaklah sampai binasa, sebab Tuhan menopang tangannya.
4. Orang-orang benar akan diselamatkan oleh Tuhan; Dialah tempat perlindungan mereka pada waktu kesesakan; Tuhan menolong dan meluputkan mereka dari tangan orang-orang fasik. Tuhan menyelamatkan mereka, sebab mereka berlindung pada-Nya.
 
Bait Pengantar Injil
Alleluya
Ayat. Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada kaum sederhana.      
   
Inilah Injil Suci menurut Markus (4:26-34)
  
"Kerajaan Surga seumpama orang yang menabur benih. Benih itu tumbuh, namun orang itu tidak tahu."
 
Pada suatu ketika Yesus berkata, "Beginilah halnya Kerajaan Allah: Kerajaan Allah itu seumpama orang yang menaburkan benih di tanah. Malam hari ia tidur, siang hari ia bangun, dan benih itu mengeluarkan tunas, dan tunas itu makin tinggi! 

Bagaimana terjadinya, orang itu tidak tahu! Bumi dengan sendirinya mengeluarkan buah, mula-mula tangkai, lalu bulir, kemudian butir-butir yang penuh isi pada bulir itu. Apabila buah itu sudah cukup masak, orang itu segera menyabit, sebab musim menuai sudah tiba". 

Yesus berkata lagi, "Dengan apa hendak kita bandingkan Kerajaan Allah itu? Atau dengan perumpamaan manakah kita hendak menggambarkannya? Hal Kerajaan itu seumpama biji sesawi yang ditaburkan di tanah. Memang biji itu yang paling kecil daripada segala jenis benih yang ada di bumi. Tetapi apabila ditaburkan, ia tumbuh dan menjadi lebih besar daripada segala sayuran yang lain, dan mengeluarkan cabang-cabang yang besar, sehingga burung-burung di udara dapat bersarang dalam rimbunannya". 

Dalam banyak perumpamaan semacam itu Yesus memberitakan sabda kepada mereka sesuai dengan pengertian mereka, dan tanpa perumpamaan Ia tidak berkata-kata kepada mereka. Tetapi kepada murid-murid-Nya Ia menguraikan segala sesuatu secara tersendiri.

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan:


Apakah iman itu? Iman adalah percaya sepenuhnya pada Tuhan. Bagaimana iman itu tumbuh? Pertumbuhan iman terjadi tanpa kita sadari sepenuhnya, dikala kita dengan rutin memupuk dan menyiraminya. Seperti biji yang tumbuh.

Mula-mula biji itu mengeluarkan tunas dengan pucuk daunnya yang amat kecil. kemudian tunas itu bertumbuh dan terus tumbuh.

Bagaimana terjadinya, orang itu tidak tahu! Bumi dengan sendirinya mengeluarkan buah, mula-mula tangkai, lalu bulir, kemudian butir-butir yang penuh isi pada bulir itu. Apabila buah itu sudah cukup masak, orang itu segera menyabit, sebab musim menuai sudah tiba". 

Apabila biji tumbuh menjadi pohon yang berbuah, maka akan tiba saatnya orang menuai buah-buah dari pohon tersebut. Dan bila biji itu tumbuh menjadi tanaman sayur yang rindang seperti biji sesawi, biji itu yang paling kecil daripada segala jenis benih yang ada di bumi. Tetapi apabila ditaburkan, ia tumbuh dan menjadi lebih besar daripada segala sayuran yang lain, dan mengeluarkan cabang-cabang yang besar, sehingga burung-burung di udara dapat bersarang dalam rimbunannya". 

Iman tumbuh saat kita rajin dan tekun menyiram dan memupuknya. Dengan membaca Kitab Suci, menerima Ekaristi, dan berusaha melaksanakannya dalam hidup sehari-hari. Bagaimana iman menjadi kuat, besar, dan tebal, terjadi  tanpa kita menyadari sepenuhnya perubahannya dari hari ke hari. 

Maka Rasul Paulus menasehati,"Sebab itu janganlah melepaskan kepercayaanmu, karena besarlah upah yang menantinya. Kamu sungguh memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu".

Iman itu akan menghasilkan buah berlimpah atau menjadi pohon rindang, saat kita tekun dan setia, dan tidak melepas iman itu apapun keadaan yang terjadi pada kita. Penderitaan, kesedihan, jangan sampai menggerus iman atau membuat kita mengundurkan diri.

Sebab dalam Alkitab tertulis: "Sedikit, atau bahkan sangat sedikit waktu lagi, Dia yang ditetapkan untuk datang itu akan tiba tanpa menangguhkan kedatangan-Nya. Tetapi orang-Ku yang benar akan hidup oleh iman, dan apabila ia mengundurkan diri, Aku tidak berkenan lagi kepadanya."  

Action:

Bertahan, tekun dan setia dalam iman dan pengharapan kepada Tuhan.

Doa:

Tuhan Yesus, tambahlah selalu imanku. Bantu aku menjaga imanku kepadaMu. Kuatkan imanku saat mulai goyah dan lemah. Tariklah aku mendekat kepadaMu, saat godaan setan membuatku menjauh dariMu.

Segala hormat dan pujian bagiMu, kini selalu dans epanjang segala abad. Amin.


Kamis, 26 Januari 2023

"Pergilah! Camkanlah, Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala"

Peringatan Wajib St. Timotius dan Titus

Sumber: https://bit.ly/3WDDM7l

Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Timotius (1:1-8) 

 "Janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita."

Dari Paulus, rasul Yesus Kristus, yang oleh kehendak Allah diutus memberitakan janji tentang hidup dalam Kristus Yesus; kepada Timotius, anakku yang terkasih: Kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita, menyertai engkau. 

Aku mengucap syukur kepada Allah, yang kulayani dengan hati nurani yang murni seperti yang dilakukan nenek moyangku. Aku selalu mengingat engkau dalam permohonanku, baik siang maupun malam. Dan bila terkenang akan air mata yang kaucurahkan, aku ingin melihat engkau kembali supaya penuhlah kesukaanku. 

Sebab aku teringat akan imanmu yang tulus ikhlas, yaitu iman yang pertama-tama hidup di dalam nenekmu Lois dan di dalam ibumu Eunike, dan yang aku yakin hidup juga di dalam dirimu. Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu oleh penumpangan tanganku atasmu. 

Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban. Jadi janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita, dan janganlah malu karena aku, seorang hukuman karena Dia. Tetapi berkat kekuatan Allah ikutlah menderita bagi Injil-Nya.

Mazmur Tanggapan

Aku wartakan karya agung-Mu, Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan.

Ayat. (Mzm 96:1-2a.2b-3.7-8.9-10a.c; Ul: 3)

1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, menyanyilah bagi Tuhan, ya seluruh bumi! Menyanyilah bagi Tuhan, pujilah nama-Nya.

2. Kabarkanlah dari ke hari keselamatan yang datang dari pada-Nya. Ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa, di antara segala suku.

3. Kepada Tuhan, hai suku-suku bangsa, kepada Tuhan sajalah kemuliaan dan kekuatan! Berikanlah kepada Tuhan kemuliaan nama-Nya, bawalah persembahan dan masuklah ke pelataran-Nya.

4. Sujudlah menyembah kepada Tuhan dengan berhiaskan kekudusan, gemetarlah di hadapan-Nya, hai seluruh bumi! Katakanlah di antara bangsa-bangsa, "Tuhan itu Raja! Ia akan mengadili bangsa-bangsa dalam kebenaran."

Bait Pengantar Injil

 Alleluya, alleluya

Ayat. (Mzm 119:105)  

Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.

Inilah Injil Suci menurut Lukas (10:1-9) 

“Tuaian memang banyak, tetapi sedikitlah pekerjanya."

Pada suatu hari Tuhan menunjuk tujuh puluh murid, lalu mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya. 

Kata-Nya kepada mereka, “Tuaian memang banyak, tetapi sedikitlah pekerjanya. Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu. Pergilah! 

Camkanlah, Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala. Janganlah membawa pundi-pundi atau bekal atau kasut, dan janganlah memberi salam kepada siapa pun selama dalam perjalanan. 

Kalau kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu, ‘Damai sejahtera bagi rumah ini’. Dan jika di situ ada orang yang layak menerima damai sejahtera, maka salammu itu akan tinggal padanya. 

Tetapi jika tidak, salammu itu akan kembali kepadamu. Tinggallah dalam rumah itu, makan dan minumlah apa yang diberikan orang kepadamu, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. Janganlah berpindah-pindah rumah. 

Jika kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu diterima di situ, makanlah apa yang dihidangkan kepadamu, dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di situ, dan katakanlah kepada mereka, ‘Kerajaan Allah sudah dekat padamu’.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan:

Sabda Yesus kemarin mengatakan, "Pergilah ke seluruh dunia, wartakanlah Injil". 

Hari ini dilanjutkan dengan Tuaian memang banyak, tetapi sedikitlah pekerjanya. Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu. Pergilah! Camkanlah, Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala. 

Apakah kita harus mewartakan Injil juga? Jawabnya adalah, "Ya". Mengapa harus turut mewartakan Injil? Karena warta tentang keselamatan dari Tuhan Allah harus dikabarkan kepada sebanyak mungkin orang. Tuhan Allah menginginkan semua orang beroleh keselamatan. 

Apakah di luar Tuhan Yesus tidak ada keselamatan?Maksudnya keselamatan baik dunia maupun di akherat nanti? Tentang hal ini hanya Tuhan yang tahu, karena kita belum pernah sampai di akherat, sehingga tidak tahu keadaan orang-orang yang sudah meninggal di sana. Apakah yang berada di surga adalah orang-orang yang beriman kepada Tuhan Yesus, sedang yang tidak beriman kepadaNya berada di neraka, kita tidak bisa mengetahui tentang hal ini.

 Maka baiklah kita yang mengenal dan beriman pada Yesus, melaksanakan  apa yang menjadi perintahNya. Pada hari ini ada dua perintah utama yaitu:

1. Meminta kepada Allah untuk mengirimkan pekerja bagi tuaian-tuaianNya.

2. Pergi dan mewartakan Kerajaan Allah sudah dekat, kepada orang-orang; dan kondisi kita dalam mewartakan itu adalah seperti anak domba ke tengah-tengah serigala. 

Apakah Tuhan Yesus kejam dengan memberikan perintah ini tapi para murid pada waktu itu tidak boleh membawa bekal apapun?

Mungkin Tuhan Yesus akan berkata,"Kamu meragukan Aku bila masih mempunyai rasa tidak percaya bahwa kamu akan selamat dan baik-baik saja".

Nyatanya para murid melaksanakan tugasnya. Semua berangkat, tidak ada yang menolak. Mereka percaya sepenuhnya kepada Yesus. Mereka telah melihat kuasaNya, sehingga mereka percaya bahwa mereka akan selamat walau di manapun mereka berada. 

Pesan Rasul Paulus kepada Timotius bisa menjadi kekuatan kita: Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban. Jadi janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita, dan janganlah malu karena aku, seorang hukuman karena Dia. Tetapi berkat kekuatan Allah ikutlah menderita bagi Injil-Nya.

Action:

Percaya kepada Tuhan, bahwa perintahNya bukan perintah yang akan mencelakakan kita.

Doa:

Tuhan Yesusku, kami berdoa semoga Engkau berkenan mengetuk hati dan pikiran kami agar tergerak untuk menjadi pekerja-pekerja di Kebun anggur Allah Bapa.

Namun karena keraguan dan kekuatiranku, maka aku menganggap perintahMu berat bagiku. Utuslah Roh Kudus untuk menguatkan hatiku, memberi terang jalan pikiranku, menuntun langkah dan sikapku, menjaga perkataan dan tindakanku, dan menjadi pembimbing hidupku, sehingga aku mampu menjalankan segala Firman dan PerintahMu.

Ampunilah segala dosaku ya Yesusku, semoga Engkau berkenan menguasai hidupku dalam segala hal, sehingga aku layak menjadi muridMu. Amin.



Rabu, 25 Januari 2023

“Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk"

 

                                                                          Sumber: https://bit.ly/3WwAUJj

Bacaan dari Kisah Para Rasul (22:3-16)

 "Bangunlah, berilah dirimu dibaptis dan berserulah kepada nama Tuhan, maka dosa-dosamu dihapuskan."

  Pada waktu itu Paulus membela diri di hadapan orang-orang Yahudi, “Aku adalah orang Yahudi, lahir di Tarsus di tanah Kilikia, tetapi dibesarkan di kota ini. Aku dididik dengan teliti di bawah pimpinan Gamaliel dalam hukum nenek moyang kita, sehingga aku menjadi seorang yang giat bekerja bagi Allah sama seperti kamu semua pada waktu ini. 

Aku telah menganiaya pengikut-pengikut Jalan Tuhan sampai mereka mati; laki-laki dan perempuan kutangkap dan kuserahkan ke dalam penjara. Tentang hal itu baik Imam Agung maupun Majelis Tua-tua dapat memberi kesaksian. Dari mereka aku telah membawa surat-surat untuk saudara-saudara di Damsyik, dan aku telah pergi ke sana untuk menangkap penganut-penganut Jalan Tuhan, yang ada di situ, dan membawa mereka ke Yerusalem untuk dihukum. 

Tetapi dalam perjalananku ke sana, ketika aku sudah dekat Damsyik, yaitu waktu tengah hari, tiba-tiba memancarlah dari langit cahaya yang menyilaukan mengelilingi aku. Maka rebahlah aku ke tanah, dan aku mendengar suatu suara yang berkata kepadaku: Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku? Jawabku: Siapakah Engkau, Tuhan? Kata-Nya: Akulah Yesus, orang Nazaret, yang kauaniaya itu. 

Mereka yang menyertai aku, memang melihat cahaya itu, tetapi suara Dia, yang berkata kepadaku, tidaklah mereka dengar. Maka kataku: Tuhan, apakah yang harus kuperbuat? Kata Tuhan kepadaku: Bangkitlah dan pergilah ke Damsyik. Di sana akan diberitahukan kepadamu segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu. 

Sebab aku tidak dapat melihat oleh karena cahaya yang menyilaukan mata itu, maka kawan-kawan seperjalananku memegang tanganku dan menuntun aku ke Damsyik. Di situ ada seorang bernama Ananias, seorang saleh yang hidup menurut hukum Taurat dan terkenal baik di antara semua orang Yahudi yang ada di situ. 

Ia datang berdiri di dekatku dan berkata: Saulus, saudaraku, bukalah matamu dan melihatlah! Dan seketika itu juga aku melihat kembali dan menatap dia. Lalu katanya: Allah nenek moyang kita telah menetapkan engkau untuk mengetahui kehendak-Nya, untuk melihat Yang Benar, dan untuk mendengar suara yang keluar dari mulut-Nya. Sebab engkau harus menjadi saksi-Nya terhadap semua orang tentang apa yang kaulihat dan kaudengar. Sekarang, mengapa engkau masih ragu-ragu? Bangunlah, berilah dirimu dibaptis dan berserulah kepada nama Tuhan, maka dosa-dosamu dihapuskan.

Mazmur Tanggapan 

Pergi ke seluruh dunia, wartakanlah Injil!

Ayat. (Mzm 117:1.2; Ul: Mrk 16:15)

1. Pujilah Tuhan, hai segala bangsa, megahkanlah Dia, hai segala suku bangsa!

2. Sebab kasih-Nya hebat atas kita, dan kesetiaan Tuhan untuk selama-lamanya.

Bait Pengantar Injil

Alleluya, alleluya, alleluya

Ayat. (Yoh 15:16)

Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah, dan buahmu itu tetap.   

Inilah Injil Suci menurut Markus (16:15-18)

"Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil."

Sekali peristiwa Yesus yang bangkit dari antara orang mati menampakkan diri kepada kesebelas murid, dan berkata kepada mereka, “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. 

Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: Mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan

Apa yang terlintas dalam benak Anda dengan bacaan Injil hari ini? “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Rasanya kita merasa tidak mampu dan tidak layak. Pikiran ini pada akhirnya membatasi rasa percya diri, kekuatan, dan kemampuan kita.

Baru saja saya menyaksikan konser musik dari sekolah anak saya. Pada waktu itu ada beberapa guru yang sudah akan purna tugas atau pensiun. Nah, dalam konser itu, seorang guru vokal yang akan pensiun bernyanyi di atas panggung.

Bayangan kita, mungkin ibu guru vokal itu akan bernyanyi dengan suaranya yang terbatas sesuai dengan usianya. Guru itu berjalan pelan maju ke tengah panggung. Kita menyaksikannya dengan hati berdebar-debar, dan berdoa agar ibu guru itu bisa menjalankan tugasnya, menyanyikan sebuah lagu.

Namun ketika ibu guru itu sudah mulai bernyanyi; semua terkesima. Lagu dengan aransemen klasih, dengan jenis lagu seriosa, dinyanyikan dengan sangat apik oleh Ibu guru yang akan pensiun itu.  Kemampuan suaranya sungguh luar biasa, dan di atas panggung, ia terlihat sangat berbeda dengan waktu ia berjalan ke tengah panggung tadi.

Ibu itu luar biasa kemampuan suaranya, dan semua yang hadir terkesima melihatnya. Yang ingin saya sampaikan adalah bahwa Ibu yang terlihat sudah lanjut usia dan hampir pensiun itu, ternyata memiliki kemampuan suara yang sangat luar biasa.

Begitu juga dengan perkataan Yesus: “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. 

Dalam hati kita bertanya-tanya, apakah kita mampu melaksanakan tugas tersebut. Namun berkaca dari penampilan Ibu yang akan pensiun itu; bahwa dibalik penampilan dan langkahnya yang seperti terlihat lambat, nyatanya ia menyimpan kekuatan suara yang luar biasa. Ia bernyanyi lagu seriosa itu dengna sangat sempurn!

Kita orang biasa, bisa jadi dipilih Tuhan Allah untuk melakukan hal-hal yang luar biasa. Kita percaya akan kemampuan dan kuasa Tuhan Yesus Kristus yang melampaui segala akal pikiran dan logika manusaia.. 

Doa:

Semoga Allah berkenan menunjuk Roh Kudus untuk membakar dan menguatkan hati kami. .\


Selasa, 24 Januari 2023

 

Sumber: https://bit.ly/3ZX6Zgj

Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (10:1-10)  

"Aku datang untuk melaksanakan kehendak-Mu, ya Allah."

Saudara-saudara, di dalam Taurat hanya terdapat bayangan dari keselamatan yang akan datang, bukan hakikat dari keselamatan itu sendiri. Karena itu, dengan kurban yang sama, yang setiap tahun diulangi, hukum Taurat tidak mungkin menyempurnakan mereka yang ambil bagian di dalamnya. Sebab jika hal itu mungkin, pasti orang tidak lagi mempersembahkan kurban itu; mereka yang melakukan ibadah itu tidak lagi merasa berdosa, sebab telah disucikan sekali untuk selama-lamanya. 

Tetapi justru oleh kurban-kurban itu setiap tahun orang diperingatkan akan dosa-dosa mereka. Sebab tidak mungkin darah lembu atau domba jantan menghapus dosa! Karena itu ketika Kristus masuk ke dunia, Ia berkata, “Kurban dan persembahan tidak Engkau kehendaki! Sebagai gantinya Engkau telah menyediakan tubuh bagiku. Kepada kurban bakaran dan kurban penghapus dosa Engkau juga tidak berkenan. 

Maka Aku berkata: Lihatlah, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu, ya Allahku, sebagaimana tertulis dalam gulungan Kitab tentang Aku. Jadi mula-mula Ia berkata, “Engkau tidak menghendaki kurban dan persembahan; Engkau tidak berkenan akan kurban bakaran dan kurban penghapus dosa” – meskipun dipersembahkan menurut hukum Taurat -. Dan kemudian Ia berkata, “Lihat, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu.” 

Jadi yang pertama telah Ia hapuskan untuk menegakkan yang kedua. Dan karena kehendak Allah inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan Tubuh Yesus Kristus.

Mazmur Tanggapan

Ya Tuhan, aku datang melakukan kehendak-Mu.

Ayat. (Mzm 40:2.4ab.7-8a.10.11)

1. Aku sangat menanti-nantikan Tuhan; lalu Ia menjengukku dan mendengar teriakku minta tolong. Ia memberikan nyanyian baru dalam mulutku untuk memuji Allah kita.

2. Kurban dan persembahan tidak Kauinginkan, tetapi Engkau telah membuka telingaku; kurban bakar dan kurban silih tidak Engkau tuntut. Lalu aku berkata, “Lihatlah, Tuhan, aku datang!”

3. Aku mengabarkan keadilan di tengah jemaat yang besar, bibirku tidak kutahan terkatup; Engkau tahu itu, ya Tuhan.

4. Keadilan-Mu tidaklah kusembunyikan dalam hatiku, kesetiaan dan keselamatan-Mu kubicarakan, kasih dan kebenaran-Mu tidak kudiamkan tapi kuwartakan kepada jemaat yang besar.

Bait Pengantar Injil

Alleluya

Ayat. Terpujilah Engkau, ya Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada kaum sederhana. Alleluya.

Inilah Injil Suci menurut Markus (3:31-35)

"Barangsiapa melaksanakan kehendak Allah, dialah saudara-Ku."

Sekali peristiwa datanglah ibu dan saudara-saudara Yesus ke tempat Ia sedang mengajar. Mereka berdiri di luar, lalu menyuruh orang memanggil Yesus. Waktu itu ada orang banyak duduk mengelilingi Dia; mereka berkata kepada Yesus, “Lihat, ibu dan saudara-saudara-Mu ada di luar, dan berusaha menemui Engkau.” 

Jawab Yesus kepada mereka, “Siapa ibu-Ku? Siapa saudara-saudara-Ku?” 

Yesus memandang orang-orang yang duduk di sekeliling-Nya itu, lalu berkata, “Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku! Barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku!”

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan:

“Siapa ibu-Ku? Siapa saudara-saudara-Ku?” 

Yesus memandang orang-orang yang duduk di sekeliling-Nya itu, lalu berkata, “Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku! Barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku!”

Apa tanggapan Anda saat mendengar Yesus berkata seperti di atas? Bagi saya pribadi, jawaban Yesus ini merupakan kabar gembira. Ada pengharapan dalam diri, bahwa Yesus pun akan menganggap saya sebagai saudariNya, asal saya menuruti dan melakukan FirmanNya. 

Yesus tidak membatasi diriNya hanya menjadi milik Ibu dan suadara-saudara kandungNya. Yesus menegaskan bahwa Ia juga boleh saya anggap sebagai Kakak, Guru, bahkan kekasih saya. Ya, karena Yesus mempunyai cinta yang besar, amat besar. HatiNya seluas samudera, sangat luas, dan kuasaNya tak bertepi.

Maka nikmat apalagi yang akan kita dustakan, saat Yesus menganggap kita sebagai saudaraNya juga? Ini sungguh indah dan luar biasa!

Action:

Bersyukur dan amat berterima kasih atas kebaikan Yesus menganggap saya sebagai saudaraNya juga.

Doa:

Tuhan Yesus Kristus. terima kasih atas segala kebaikan dan kemurahan hatiMu. Engkau tidak hanya milik Ibu dan saudara-saudaraMu, namun Engkau juga menganggap kami sebagai saudaraMu bila kami melakukan perintahMu.

Utuslah Roh KudusMu ya Yesusku; agar senantiasa membimbing aku untuk tekun dan setia melaksanakan FirmanMu.

Segala hormat dan pujian bgaiMu, kini selalu dan sepanjang segala abad. Amin.

Senin, 23 Januari 2023

Yesus berkata demikian karena mereka bilang bahwa Ia kerasukan roh jahat.

Sumber: katolisitas.org

Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (9:15.24-28)

"Darah Kristus akan menyucikan hati nurani kita."

Saudara-saudara, Kristus adalah Pengantara dari suatu perjanjian yang baru, supaya mereka yang telah dipanggil dapat menerima bagian kekal yang dijanjikan, sebab Ia telah mati untuk menebus pelanggaran-pelanggaran yang telah dilakukan selama perjanjian yang pertama. 

Kristus telah masuk ke dalam tempat kudus bukan yang buatan tangan manusia, yang hanya merupakan gambaran dari tempat kudus yang sejati, tetapi ke dalam surga sendiri untuk menghadap hadirat Allah demi kepentingan kita. 

Ia pun tidak berulang-ulang masuk untuk mempersembahkan diri-Nya sendiri, sebagaimana imam agung setiap tahun masuk ke dalam tempat kudus mempersembahkan darah yang bukan darahnya sendiri. Sebab kalau demikian, Kristus harus berulang-ulang menderita sejak dunia ini dijadikan. 

Tetapi sekarang ternyata, pada zaman akhir ini, Ia hanya satu kali saja menyatakan diri, untuk menghapuskan dosa lewat kurban-Nya. Manusia ditetapkan Allah untuk mati hanya satu kali, dan sesudah itu dihakimi. 

Demikian pula Kristus hanya satu kali saja mengurbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia.

Mazmur Tanggapan

Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib.

Ayat (Mzm 98:1.2-3ab.3cd-4.5-6; Ul: 1a)

1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.

2. Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang daripada-Nya, telah menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa, Ia ingat akan kasih dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel.

3. Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah dan bermazmurlah!

4. Bermazmurlah bagi Tuhan dengan kecapi, dengan kecapi dan lagu merdu; dengan nafiri dan sangkakala yang nyaring, bersorak-sorailah di hadapan Raja, yakni Tuhan!

Bait Pengantar Injil

Alleluya

Ayat. (2 Tim 1:10b)

Penebus kita Yesus Kristus telah membinasakan maut, dan menerangi hidup dengan Injil.     

Inilah Injil Suci menurut Markus (3:22-30)

"Kesudahan setan telah tiba."

Pada suatu hari datanglah ahli-ahli Taurat dari Yerusalem dan berkata tentang Yesus, "Ia kerasukan Beelzebul!" Ada juga yang berkata, "Dengan kuasa penghulu setan Ia mengusir setan." 

Maka Yesus memanggil mereka, lalu berkata kepada mereka dalam perumpamaan, "Bagaimana Iblis dapat menusir Iblis? Kalau suatu kerajaan terpecah-pecah, kerajaan itu tidak dapat bertahan dan jika suatu rumah tangga terpecah-pecah, rumah tangga itu tidak dapat bertahan. 

Demikianlah juga kalau Iblis berontak melawan dirinya sendiri, kalau ia terbagi-bagi, ia tidak dapat bertahan, malahan sudah tamatlah riwayatnya! 

Camkanlah, tidak seorang pun dapat memasuki rumah seorang yang kuat, untuk merampas harta bendanya, kecuali kalau ia mengikat lebih dahulu orang kuat itu. Lalu barulah ia dapat merampok rumah itu. 

Aku berkata kepadamu: Sungguh, semua dosa dan hujat anak-anak manusia akan diampuni, ya, semua hujat yang mereka ucapkan. Tetapi apabila seseorang menghujat Roh Kudus, ia tidak akan mendapat ampun untuk selama-lamanya, sebab dosa yang dilakukannya adalah dosa yang kekal." 

Yesus berkata demikian karena mereka bilang bahwa Ia kerasukan roh jahat.

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan 

Darimana ya, ahli-ahli Taurat Yersalem berpikiran bahwa Yesus kerasukan roh jahat? Dan mengapa mereka berpikir bahwa apa yang dilakukan Yesus menurut mereka berasal dari kuasa jahat? Ah, kok bisa begitu ya kesimpulan mereka. Apa tampang Yesus seperti tampang setan? Apa sikap dan perilaku Yesus merupakan perwujudan perilaku setan? Memangnya setan berperilaku lemah lembut dan penuh kasih? Kayaknya enggak banget ya.

Jadi mengapa mereka berkesimpulan demikian? Entahlah. Atau kesimpulan mereka itu berasal dari cara pikir mereka? Entah juga.

Saya pernah mempunyai pengalaman menarik. Ketika saya melakukan pelayanan yang sungguh-sungguh dan tulus ikhlas terhadap tugas-tugas pelayanan saya di gereja. Karena dengan tujuan agar semua bisa berjalan baik, umat bisa terbantu untuk mengikuti Ekaristi dengan khidmat, maka saya tidak berkeberatan ketika harus meluangkan banyak waktu, tenaga, dan pikiran, dan kadang materi juga kalau saya lagi pas ada.

Namun baru kemudian saya tahu bahwa beredar gosip kalau semua saya lakukan karena saya menyukai romonya. Dan kabar itu baru saya tahu belakangan, padahal ternyata sudah lama digosipkan dan sudah lama beredar. 

Saya terkejut dan heran sendiri. Lah, kok bisa ya. Yang saya herankan adalah bahwa suatu ketulusan bekerja untuk kemuliaan Tuhan, derajatnya diturunkan karena menyukai sesosok manusia. Yah, mungkin itulah pemikiran manusia. Kita melihatnya dari sisi manusia dan duniawi saja.

Saya pun berintrospeksi, bukan tentang masalah itu, tapi ketika saya sering marah dan jengkel pada anak saya. Dan ia balik berkata, "Ibu itu selalu memandang negatif padaku", saya terkejut dan sedih karena saya telah banyak melukai hatinya.

Seberapa negatif kita berpikir tentang orang lain? Ternyata itu menyakitkan, bila senyatanya tidak demikian.

Action:

Berhenti berpikir negatif.

Doa:

Tuhan Yesus, Engkau pun heran dan mungkin sedih dengan segala pemikiran yang berkelebatan dalam pikiran manusia. Maafkan kami, ya Yesusku, karena kami telah banyak melukai hatiMu. Sikap dan tutur kataku juga telah banyak melukai hati orang lain bahkan anak-anakku.

Bimbinglah sikap dan tutur kata kami, ya Yesusku. Utuslah Roh Kudus menguasai hati dan pikiranku, agar tidak ada kuasa negatif, hal-hal jahat yang berkecamuk dalam pemikiran kami.

Ajar aku, ya Tuhanku, agar yang aku lakukan sedapat mungkin mengarah kepada Firman dan ajaranMu. Amin.


Minggu, 22 Januari 2023

Sejak waktu itu Yesus memberitakan, “Bertobatlah, sebab Kerajaan Surga sudah dekat.”

 

Sumber: https://bit.ly/3iTVrK2

Bacaan dari Kitab Yesaya (8:23b-9:3)

 "Di wilayah bangsa-bangsa lain orang telah melihat terang yang besar."

Kalau dahulu Tuhan merendahkan tanah Zebulon dan tanah Naftali, maka di kemudian hari Tuhan akan memuliakan jalan ke laut itu, yakni daerah seberang Sungai Yordan, wilayah bangsa-bangsa lain. 

Bangsa yang berjalan di dalam kegelapan telah melihat terang yang besar; terang telah bersinar atas mereka yang diam di negeri kekelaman. 

Engkau, ya Tuhan, telah banyak menimbulkan sorak-sorai dan sukacita yang besar. Mereka telah bersukacita di hadapan-Mu, seperti orang bersukacita di waktu panen, seperti orang bersorak-sorai di waktu membagi-bagi jarahan. 

Sebab kuk yang menekan bangsa itu dan gandar yang di atas bahunya serta tongkat si penindas telah Kaupatahkan seperti pada hari kekalahan Midian.

Mazmur Tanggapan

Tuhan adalah terang dan keselamatanku.

Ayat. (Mzm 27:1.4.13-14; Ul: 1a)

1. Tuhan adalah terang dan keselamatanku, kepada siapa aku harus takut. Tuhan adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gentar.

2. Satu hal telah ku minta kepada Tuhan, satu inilah yang ku-ingini; diam di rumah Tuhan seumur hidupku, menyaksikan kemurahan Tuhan, dan menikmati bait-Nya.

3. Sungguh, aku percaya akan melihat kebaikan Tuhan di negeri orang-orang yang hidup! Nantikanlah Tuhan! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu!  

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (1:10-13.17)

 "Semoga kamu seia sekata, dan jangan ada perpecahan di antara kamu."

Saudara-saudara, aku menasihati kamu demi nama Tuhan kita Yesus Kristus, supaya kamu seia sekata, dan jangan ada perpecahan di antara kamu. Sebaliknya, hendaklah kamu erat bersatu dan sehati sepikir. 

Sebab, Saudara-saudaraku, aku telah diberitahu oleh orang-orang dari keluarga Kloe bahwa ada perselisihan di antara kamu. Yang aku maksudkan ialah, bahwa kamu masing-masing berkata: Aku dari golongan Paulus. Atau: Aku dari golongan Apolos. Atau: Aku dari golongan Kefas. Atau: Aku dari golongan Kristus. 

Apakah Kristus terbagi-bagi? Adakah Paulus disalibkan demi kamu? Atau adakah kamu dibaptis dalam nama Paulus? Sebab Kristus mengutus aku bukan untuk membaptis, melainkan untuk memberitakan Injil. Dan itu pun bukan dengan hikmat perkataan, supaya salib Kristus jangan menjadi sia-sia.

Bait Pengantar Injil

Alleluya, alleluya

Ayat. (Mat 4:23; 2/4)

Yesus memberitakan Injil Kerajaan Allah serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan.

Inilah Injil Suci menurut Matius 4:12-23 (Singkat: 4:12-17)

"Yesus diam di Kapernaum supaya genaplah firman yang disampaikan oleh Nabi Yesaya."

Ketika mendengar bahwa Yohanes Pembaptis telah ditangkap, Yesus menyingkir ke Galilea. Ia meninggalkan Nazaret dan diam di Kapernaum, di tepi danau, di daerah Zebulon dan Naftali. Dengan demikian genaplah firman yang disampaikan oleh Nabi Yesaya: Tanah Zebulon dan tanah Naftali, jalan ke laut, daerah seberang Sungai Yordan, Galilea, wilayah bangsa-bangsa lain; bangsa yang diam dalam kegelapan telah melihat Terang yang besar, dan bagi mereka yang diam di negeri yang dinaungi maut telah terbit Terang. 

Sejak waktu itu Yesus memberitakan, “Bertobatlah, sebab Kerajaan Surga sudah dekat.” 

Ketika Yesus sedang berjalan menyusur Danau Galilea, Ia melihat dua orang bersaudara, yaitu Simon yang disebut Petrus, dan Andreas saudaranya. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan. Yesus berkata kepada mereka, “Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia. Mereka pun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Yesus.

Setelah pergi dari sana, Yesus melihat pula dua orang bersaudara, yaitu Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes saudaranya; bersama ayah mereka, Zebedeus, mereka sedang membereskan jala di dalam perahu. Yesus memanggil mereka, dan mereka segera meninggalkan perahu serta ayahnya, lalu mengikuti Yesus. 

Yesus pun berkeliling di seluruh Galilea; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Allah serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan di antara bangsa itu.

Demikianlah Sabda Tuhan.


Untuk renungan, action, dan doa

silakan dari mengikuti Misa hari Minggu

Sabtu, 21 Januari 2023

"Orang-orang mengatakan Yesus tidak waras lagi."

 

Sumber:https://bit.ly/3wfzyrQ

Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (9:2-3.11-14)  

 "Kristus masuk ke dalam tempat kudus dengan membawa darah-Nya sendiri."

Saudara-saudara, dalam kemah suci,yaitu bagian yang paling depan, terdapat kaki dian dan meja dengan roti sajian. Bagian ini disebut tempat yang kudus. Di belakang tirai yang kedua terdapat suatu kemah lagi yang disebut tempat yang mahakudus. 

Kristus telah datang: Ia telah melintasi kemah yang lebih besar dan yang lebih sempurna, yang bukan buatan tangan manusia, - artinya yang tidak termasuk ciptaan ini, - dan Ia telah masuk satu kali untuk selama-lamanya ke dalam tempat yang kudus bukan dengan membawa darah domba jantan dan darah anak lembu, tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri. Dan dengan itu Ia telah mendapat pelunasan yang kekal. 

Sebab, jika darah domba dan lembu jantan dan percikan abu lembu muda mampu menguduskan mereka yang najis, sehingga mereka disucikan secara lahiriah, betapa lebihnya darah Kristus, yang atas dorongan Roh Abadi telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat; betapa darah ini akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup!

Mazmur Tanggapan

Allah telah naik diiringi sorak-sorai, Tuhan mengangkasa diiringi bunyi sangkakala.

Ayat. (Mzm 47:2-3.6-7.8-9; R: 6)

1. Hai segala bangsa, bertepuktanganlah, elu-elukanlah Allah dengan sorak-sorai! Sebab Tuhan, Yang Mahatinggi, adalah dahsyat, Raja agung atas seluruh bumi.

2. Allah telah naik diiringi sorak-sorai, Tuhan mengangkasa diiringi bunyi sangkakala. Bermazmurlah bagi Allah, bermazmurlah! Kidungkan mazmur bagi Raja kita, kidungkan mazmur!

3. Sebab Allah adalah Raja seluruh bumi, bermazmurlah dengan lagu yang paling indah! Allah merajai segala bangsa, di atas takhta-Nya yang kudus Ia bersemayam.

Bait Pengantar Injil

Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya.

Ayat. (Kis 16:14b)

Bukalah hati kami, ya Allah, agar dapat memperhatikan sabda Anak-Mu.

Inilah Injil Suci menurut Markus (3:20-21)

"Orang-orang mengatakan Yesus tidak waras lagi."

Sekali peristiwa Yesus bersama murid-murid-Nya masuk ke sebuah rumah. Maka datanglah orang banyak berkerumun pula, sehingga makan pun mereka tidak dapat. Waktu kaum keluarga-Nya mendengar hal itu, mereka datang hendak mengambil Dia, sebab kata mereka, “Ia tidak waras lagi.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan

Bagaimana ketika kita dianggap gila atau waras lagi oleh orang lain? Bahkan oleh saudara kita sendiri?Mengapa mereka sampai menganggap kita demikian? Karena tingkah atau pemikiran kita yang dianggap tidak senormalnya orang dimata mereka.

Begitu juga nasib yang dialami Yesus. Ketika ksum kerabatNya menganggap Yesus sudah tidak normal lagi, maka mereka menjadi malu dan berpikiran untuk mengajak membawa Yesus menghindari kerumunan tersebut.

Apa yang Anda lakukan ketika pemikiran dan sikap Anda dianggap tidak normal lagi, oleh orang lain bahkan oleh saudara kita sendiri?

Action:

Setia mengikuti Yesus

Doa:

Terima kasih Yesusku. Engkau berkenan menjadi mausia biasa dan tinggal di tengah-tengah kami. Engkau sangat menaati kehendak Bapa, hingga Engkau dianggap tidak waras lagi oleh saudara-saudaraMu sendiri. 

Ajarilah kami ya Yesusku, agar kami tetap fokus dan sungguh-sungguh dalam melaksanakan perintah Bapa. Segala hormat dan pujian bagiMu, kini selalu dans epanjang segala abad. Amin.

Jumat, 20 Januari 2023

"Syukur dan terima kasih kepada Allah Bapa di surga.

                   

Sumber:https://bit.ly/3CXITrO 

Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (8:6-13)     

 "Kristus menjadi Pengantara perjanjian yang lebih agung."

Saudara-saudara, sekarang Yesus telah mendapat suatu pelayanan yang jauh lebih agung, karena Ia menjadi Pengantara dari perjanjian yang lebih mulia, yang didasarkan atas janji yang lebih tinggi.

Sebab, sekiranya perjanjian yang pertama itu tidak bercacat, tidak akan dicari lagi tempat untuk yang kedua. Sebab Ia menegor mereka ketika Ia berkata: "Sesungguhnya, akan datang waktunya," demikianlah firman Tuhan, "Aku akan mengadakan perjanjian baru dengan kaum Israel dan dengan kaum Yehuda,bukan seperti perjanjian yang telah Kuadakan dengan nenek moyang mereka, pada waktu Aku memegang tangan mereka untuk membawa mereka keluar dari tanah Mesir. Sebab mereka tidak setia kepada perjanjian-Ku, dan Aku menolak mereka," demikian firman Tuhan. 

"Maka inilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu," demikianlah firman Tuhan. "Aku akan menaruh hukum-Ku dalam akal budi mereka dan menuliskannya dalam hati mereka, maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku. 

Dan mereka tidak akan mengajar lagi sesama warganya, atau sesama saudaranya dengan mengatakan: Kenallah Tuhan! Sebab mereka semua, besar kecil, akan mengenal Aku. Sebab Aku akan menaruh belas kasihan terhadap kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa-dosa mereka." 

Oleh karena Ia berkata-kata tentang perjanjian yang baru, Ia menyatakan yang pertama sebagai perjanjian yang telah menjadi tua. Dan apa yang telah menjadi tua dan usang, telah dekat kepada kemusnahannya.

Mazmur Tanggapan

Kasih dan kesetiaan akan bertemu.

Ayat. (Mzm 85:8.10.11-12.13-14; R: 9a)

1. Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan, dan berilah kami keselamatan-Mu. Sungguh, keselamatan dari Tuhan dekat pada orang-orang takwa, dan kemuliaan-Nya diam di negeri kita.

2. Kasih dan kesetiaan akan bertemu, keadilan dan damai sejahtera akan berpelukan. Kesetiaan akan tumbuh dari bumi, dan keadilan akan merunduk dari langit.

3. Tuhan sendiri akan memberikan kesejahteraan, dan negeri kita akan memberikan hasil. Keadilan akan berjalan di hadapan-Nya, dan damai akan menyusul di belakang-Nya.

Bait Pengantar Injil

Alleluya, alleluya, alleluya

Ayat. (2Kor 5:19)

Dalam diri Kristus Allah mendamaikan dunia dengan Diri-Nya dan telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami.          

Inilah Injil Suci menurut Markus (3:13-19)

"Yesus memanggil orang-orang yang dikehendaki-Nya untuk menyertai Dia."

Pada suatu hari Yesus naik ke atas bukit. Ia memanggil orang-orang yang dikehendaki-Nya dan merekapun datang kepada-Nya. Ia menetapkan dua belas orang untuk menyertai Dia dan untuk diutus-Nya memberitakan Injil dan diberi-Nya kuasa untuk mengusir setan. 

Kedua belas orang yang ditetapkan-Nya itu ialah: Simon, yang diberi-Nya nama Petrus,Yakobus anak Zebedeus, dan Yohanes saudara Yakobus, yang keduanya diberi-Nya nama Boanerges, yang berarti anak-anak guruh, 18 selanjutnya Andreas, Filipus, Bartolomeus, Matius, Tomas, Yakobus anak Alfeus, Tadeus, Simon orang Zelot, dan Yudas Iskariot, yang mengkhianati Dia.

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan:

"Aku akan menaruh hukum-Ku dalam akal budi mereka dan menuliskannya dalam hati mereka, maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku. 

Indah sekali kalimat yang diucapkan oleh Allah sendiri di atas. Yang saya tangkap adalah, Allah yang aktif mengupayakan segala yang terbaik bagi diri kita. Allah akan menaruh hukumNya dalam akal budi kita, menuliskannya dalam hati kita, dan Allah akan menjadi Allah kita dan kita menjadi umatNya.

Begitu berhargakah kita hingga Allah sampai melakukan demikian kepada kita? Saya berpikir bukan kita yang wujud dan rupanya begitu berharga, tapi karena Allah sendiri yang memberi nilai sangat tinggi kepada kita.  

Kita yang mungkin nilainya hanya 5, oleh Allah nilai kita ditinggikan menjadi 9,99. allah tidak memandang kehinaan kita, justru Allah yang mengangkat kita ke dalam kemuliaan. 

Maka dalam Injil, Yesus tidak memilih orang-orang yang luar biasa di mata dunia. Namun yang Ia pilih adalah orang-orang yang sederhana; para nelayan yang kadang sehari penuh mereka mencari 

Sungguh, tiada kata yang terucap lagi, selain ucapan syukur dan terima kasih kepada Allah Bapa di surga.

Action:

Syukur dan terima kasih kepada Allah Bapa di surga.

Doa:

Terima kasih ya Yesusku; Engkau berkenan mengangkat kami dari manusia hina dina menjadi manusia berderajat tinggi, sangat tinggi di mataMu. Berilah kami iman yang hidup, kesetiaan dan ketekunan dalam hidup ini, agar kami selalu mengabdi hanya kepadaMu. Amin.


Kamis, 19 Januari 2023

Bilamana roh-roh jahat melihat Yesus, mereka jatuh tersungkur di hadapan-Nya dan berteriak, “Engkaulah Anak Allah!”

 

Sumber: https://bit.ly/3iLGCcu

Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (7:25-8:6)

 "Kristus mempersembahkan diri sekali untuk selama-lamanya."

Saudara-saudara, Yesus sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang demi Dia datang kepada Allah. Sebab Ia hidup lestari untuk menjadi Pengantara mereka. 

Imam Agung seperti inilah yang kita perlukan: yakni saleh, tanpa salah, tanpa noda, yang telah dipisahkan dari orang-orang berdosa, dan ditinggikan mengatasi segala langit; yang tidak seperti imam-imam besar lain, yang setiap hari harus mempersembahkan korban untuk dosanya sendiri dan sesudah itu barulah untuk dosa umatnya. Hal itu sudah dilakukan Yesus satu kali untuk selama-lamanya, yakni ketika Ia mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai kurban. 

Hukum Taurat menetapkan orang-orang yang tidak sempurna menjadi imam agung. Tetapi sesudah hukum Taurat itu, diucapkanlah sumpah, yang menetapkan Putera yang sudah sempurna sampai selama-lamanya, menjadi Imam Agung. 

Inti segala yang kita bicarakan ini ialah: Kita mempunyai Imam Agung yang seperti itu: Ia duduk di sebelah kanan takhta Yang Mahabesar di surga, dan melayani ibadat di tempat mahakudus, yaitu di dalam kemah sejati, yang didirikan oleh Tuhan dan bukan buatan manusia. 

Setiap Imam Agung ditetapkan untuk mempersembahkan kurban atau persembahan kepada Allah. Oleh karena itu Yesus harus mempunyai sesuatu untuk dipersembahkan. Sekiranya Ia berada di bumi ini, Ia sama sekali tidak akan menjadi imam, karena di sini sudah ada orang-orang yang mempersembahkan persembahan menurut hukum Taurat. Tetapi pelayanan mereka adalah gambaran dan bayangan dari apa yang ada di surga, sama seperti yang diberitahukan kepada Musa, ketika ia hendak mendirikan kemah. 

“Ingatlah!” demikian firman Tuhan, “Buatlah semuanya itu menurut contoh yang telah ditunjukkan kepadamu di atas gunung itu!” 

Tetapi sekarang Yesus telah mendapat tugas pelayanan yang jauh lebih agung, karena Ia menjadi Pengantara dari perjanjian yang lebih mulia, yang didasarkan atas janji yang lebih tinggi.

Mazmur Tanggapan

Ya Tuhan aku datang melakukan kehendak-Mu

Ayat. (Mzm 40:7-8a.8b-9.10.17; R: 8a.9a)

1. Kurban dan persembahan tidak Kauinginkan tetapi Engkau telah membuka telingaku; kurban bakar dan kurban silih tidak Engkau tuntut. Lalu aku berkata, "Lihatlah Tuhan, aku datang!"

2. "Dalam gulungan kitab ada tertulis tentang aku: Aku senang melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; Taurat-Mu ada di dalam dadaku."

3. Aku mengabarkan keadilan di tengah jemaat yang besar, bibirku tidak kutahan terkatup; Engkau tahu itu, ya Tuhan.

4. Biarlah bergembira dan bersukacita semua orang yang mencari Engkau; biarlah mereka yang mencintai keselamatan daripada-Mu tetap berkata, "Tuhan itu besar!"

Bait Pengantar Injil

Alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya

Ayat. (2 Tim 1:10b)

Penebus kita Yesus Kristus telah membinasakan maut dan menerangi hidup dengan Injil. 

Inilah Injil Suci menurut Markus (3:7-12)

Bilamana roh-roh jahat melihat Yesus, mereka jatuh tersungkur di hadapan-Nya dan berteriak, “Engkaulah Anak Allah!”

 Sekali peristiwa, Yesus menyingkir ke Danau Galilea bersama murid-murid-Nya, dan banyak orang dari Galilea mengikuti Dia. Juga dari Yudea, dari Yerusalem, dari Idumea, dari seberang Yordan, dan dari daerah Tirus serta Sidon datanglah banyak orang kepada-Nya, sesudah mereka mendengar segala yang dilakukan-Nya. 

Karena orang banyak itu, Yesus menyuruh murid-murid-Nya menyediakan sebuah perahu bagi-Nya, jangan sampai Dia terhimpit oleh mereka. Sebab Yesus menyembuhkan banyak orang, sehingga semua penderita penyakit berdesak-desak ingin dijamah oleh-Nya. 

Bilamana roh-roh jahat melihat Yesus, mereka jatuh tersungkur di hadapan-Nya dan berteriak, “Engkaulah Anak Allah!” Tetapi dengan keras Yesus melarang mereka memberitahukan siapa Dia.

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan:

Siapakah Yesus itu? Apakah Ia hanya cerita legenda yang tidak nyata karena kita tidak pernah secara langsung melihatNya? Bagaimana kita bisa percaya kepadaNya?

Sekarang saya mengerti, mengapa Allah mengutus PutraNya yang tunggal hadir di tengah-tengah dunia. Ya agar dunia percaya. Agar orang-orang seperti saya yang masih saja ragu menjadi percaya. Kisah Yesus hadir di dunia dan berada di tengah-tengah bangsa Yahudi adalah kisah yang nyata. Banyak orang yang mengalami kesembuhan setelah dijamah oleh Yesus. Maka orang berdesak-desakan ingin menyentuh jubahNya, atau mendengarkan pengajaranNya. Semua orang ingin mendekatiNya. 

Bahkan roh-roh jahat  ketika melihat Yesus mereka jatuh tersungkur di hadapan-Nya dan berteriak, “Engkaulah Anak Allah!” Tetapi dengan keras Yesus melarang mereka memberitahukan siapa Dia.

Yesus adalah benar-benar Anak Allah. Ia berkenan menjadi sama seperti manusia, menjalani kehidupan seperti manusia pada umumnya, kecuali dalam hal dosa. Ia menjadi Imam Agung kita. Rasul Paulus dalam suratnya kepada orang Ibrani berkata: 

Imam Agung seperti inilah yang kita perlukan: yakni saleh, tanpa salah, tanpa noda, yang telah dipisahkan dari orang-orang berdosa, dan ditinggikan mengatasi segala langit; 

Inti segala yang kita bicarakan ini ialah: Kita mempunyai Imam Agung yang seperti itu: Ia duduk di sebelah kanan takhta Yang Mahabesar di surga, dan melayani ibadat di tempat mahakudus, yaitu di dalam kemah sejati, yang didirikan oleh Tuhan dan bukan buatan manusia. 

Yesus Sang Putra Allah yang tunggal. Dengan segala kuat kuasaNya, Ia mempunyai kuasa sama seperti Allah Bapa, Ia mampu memberikan segala rahmat dan kuasa dari Allah Bapa kepada kita. Sebaliknya dengan pernah menjadi manusia biasa, maka Ia juga menjadi Pengantara kita kepada Allah Bapa. Ia adalah Imam Agung kita

Action :

Bersyukur dan bahagia sekali mempunyai Imam Agung Kristus Yesus.

Doa :

Yesusku, terima kasih kami haturkan kepadaMu. Karena Engkau berkenan menjadi manusia sama seperti kami, dan berkenan tinggal di tengah-tengah kami. Engkau memahami segala sukaduka dalam menjalani kehidupan di dunia ini. 

Dengan segala kasihMu, Engkau bisa mengerti dan memahami keadaan kami. Engkau menunjukkan empati yang sangat dalam dan Engkau melihat secara nyata bagaimana kehidupan harus kami jalankan.

Maka Engkau bisa memahami kebutuhan hidup kami. Dan Engkau tidak pernah terlambat, Engkau berkenan memberi segala yang kami butuhkan. Engkau sangat mencintai kami dan tidak ingin membiarkan kami jatuh dan berbeban berat. 

Terima kasih Yesusku. Jadilah Imam Agung kami, yang berkenan menjadi pengantara doa-doa kami kepada Allah Bapa. Sebaliknya Engkau Sang Putra Maha Kuasa, juga mempunyai segala hal untuk menyelamatkan kami dari segala kekurangan dan marabahaya.

Dekaplah kami agar selalu berada dalam pelukan kasihMu. Segala hormat dan pujian bagiMu, kini selalu dan sepanjang abad. Amin. 

Rabu, 18 Januari 2023

"Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat menyelamatkan nyawa orang atau membunuhnya?"

 

Sumber: https://bit.ly/3WifZJY

Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (7:1-3.15-17)

"Engkaulah imam untuk selama-lamanya menurut tata imamat Melkisedek."

Melkisedek adalah raja Salem dan imam Allah Yang Mahatinggi. Ketika Abraham kembali dari mengalahkan raja-raja, Melkisedek menyongsongnya dan memberkati dia. Dan kepadanya Abraham memberikan sepersepuluh dari semua jarahannya. 

Menurut arti namanya, Melkisedek pertama-tama adalah raja kebenaran, atau juga raja Salaem, yaitu raja damai sejahtera. Ia tidak berbapa, tidak beribu, tidak bersilsilah; harinya tidak berawal dan hidupnya tidak berkesudahan! Dan karena dijadikan sama dengan Anak Allah, ia menjadi imam sampai selama-lamanya. 

Sungguh, Yesus telah ditetapkan sebagai imam menurut tata imamat Melkisedek; artinya: Menjadi imam bukan berdasarkan peraturan-peraturan manusia, tetapi berdasarkan hidup yang tidak dapat binasa. 

Sebab tentang Yesus diberikan kesaksian, "Engkau adalah Imam untuk selama-lamanya, menurut tata imamat Melkisedek".

Mazmur Tanggapan

Engkaulah imam untuk selama-lamanya menurut Melkisedek.

Ayat (Mzm 110:1.2.3.4)

1. Beginilah firman Tuhan kepada tuanku, "Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai musuh-musuhmu Kubuat menjadi tumpuan kakimu!"

2. Tongkat kuasamu akan diulurkan Tuhan dari Sion; berkuasalah Engkau di antara musuhmu!

3. Engkau meraja di atas gunung yang suci sejak hari kelahiranmu sejak dalam kandungan, sejak fajar masa mudamu.

4. Tuhan telah bersumpah dan tidak akan menyesal: "Engkau adalah imam untuk selama-lamanya, menurut Melkisedek".

Bait Pengantar Injil

Alleluya, alleluya

Ayat. (Mat 4:23)

Yesus memberitakan Injil Kerajaan Allah, dan menyembuhkan semua orang sakit.   

Inilah Injil Suci menurut Markus (3:1-6)

"Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat menyelamatkan nyawa orang atau membunuhnya?"   

Pada suatu hari Sabat Yesus masuk ke rumah ibadat. Di situ ada seorang yang mati sebelah tangannya. Orang-orang Farisi mengamat-amati Yesus, kalau-kalau Ia menyembuhkan orang itu pada hari Sabat, supaya mereka dapat mempersalahkan Dia.

Kata Yesus kepada orang yang mati sebelah tangannya itu, "Mari, berdirilah di tengah!" Kemudian Yesus berkata kepada mereka, "Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat? Menyelamatkan nyawa orang atau membunuh orang?" 

Tetapi mereka itu diam saja. Yesus jengkel karena kedegilan mereka! Dengan marah Ia memandang sekeliling, lalu berkata kepada orang tadi, "Ulurkanlah tanganmu!" Ia pun mengulurkan tangannya dan sembuhlah seketika. Lalu keluarlah orang-orang Farisi dan segera bersekongkol dengan orang-orang Herodian untuk membunuh Dia.

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan:

Bila dari Sabda-sabda kemarin, kita mengenal Yesus dengan dua hal yang bisa jadi panutan, maka hari ini kita menemukan dua sikap lagi. 

Pertama, keberanian Yesus. 

Orang-orang Farisi semakin me lihat Yesus. Mereka berusaha mencari kelemahan atau kesalahan Yesus untuk menangkapNya. Kali ini masih tentang hari Sabat. Dengan berani Yesus menantang mereka dengan suatu pertanyaan. "Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat? Menyelamatkan nyawa orang atau membunuh orang?" 

Mereka tidak menjawab. Mereka sibuk menganalisa sikap yang  aman bagi mereka. Ini makin membuat Yesus jengkel.

Kedua, Yesus benci dengan  manusia yang bersifat munafik.

Ketika Yesus bertanya dan mereka tidak juga menjawab, Yesus menjadi jengkel dan marah. Ia memanggil orang yang lumpuh tangannya untuk berdiri di tengah. gan marah Ia memandang sekeliling, lalu berkata kepada orang tadi, "Ulurkanlah tanganmu!" Ia pun mengulurkan tangannya dan sembuhlah orang itu seketika. 

Dua hal ini saja, berani membela kebenaran dan keadilan dan tidak bersifat munafik. Dua hal itu saja bila sungguh  dihayati dan dilakukan diawal terus menerus, sudah akan membuat kita menjadi orang yang sangat berbeda dengan hari kemarin!

Action:

Mengikuti teladan Yesus berani membela kebenaran dan tidak bersifat munafik.

Doa:

Tuhan Yesus, turunkan kepada kami sifatMu, sifatt keberanian dan tidak bersifat munfik. Semoga ini juga menjadi nafas dalam kehidupan kami setiap hari. Segala hormat dan pujian, kini selalu dan sepanjang segala abad. Amin.

 

Selasa, 17 Januari 2023

"Abraham menanti dengan sabar, dan dengan demikian ia memperoleh apa yang dijanjikan kepadanya"

 

Sumber: https://bit.ly/3CSz7ap

Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (6:10-20)

 "Pengharapan adalah sauh yang kuat dan aman."

Saudara-saudara, Allah bukan tidak adil. Maka tidak mungkin Ia lupa akan pekerjaan dan kasih yang kamu tunjukkan terhadap nama-Nya lewat pelayananmu terhadap orang-orang kudus, yang masih kamu lakukan sampai sekarang. 

Tetapi kami ingin, supaya kamu masing-masing menunjukkan kesungguhan yang lestari, sampai apa yang kamu harapkan akhirnya benar-benar kamu miliki. Kami ingin kalian jangan menjadi lamban, tetapi tetap bersemangat mengikuti jejak mereka yang oleh iman dan kesabaran mendapat bagian dalam apa yang dijanjikan Allah. 

Ketika Allah memberikan janji-Nya kepada Abraham, Ia bersumpah demi diri-Nya sendiri, karena tidak ada orang yang lebih tinggi daripada-Nya. Dalam sumpah itu Ia berjanji, “Sesungguhnya Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan akan membuat engkau sangat banyak.” Abraham menanti dengan sabar, dan dengan demikian ia memperoleh apa yang dijanjikan kepadanya. 

Kalau orang bersumpah, ia bersumpah demi orang yang lebih tinggi, dan baginya sumpah itu menjadi suatu pengukuhan yang mengakhiri segala kesangsian. Karena itu, untuk lebih meyakinkan mereka yang behak menerima janji, dan supaya mereka benar-benar percaya akan putusan-Nya Allah telah mengikat diri-Nya dengan sumpah. 

Kedua kenyataan ini, janji dan sumpah, tidak berubah-ubah, dan tentang ini Allah tidak mungkin berdusta! Jadi maksud Allah mengikat janji dengan sumpah ialah: Supaya kita yang mencari perlindungan, beroleh dorongan yang kuat bahwa kita akan menjangkau pengharapan yang terletak di depan kita. Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, sauh yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir, di mana Yesus telah masuk sebagai Perintis bagi kita, yakni ketika Ia, menurut tata imamat Melkisedek, menjadi Imam Agung untuk selama-lamanya.

Mazmur Tanggapan

Tuhan selamanya ingat akan perjanjian-Nya.

Ayat. (Mzm 111:1-2.4-5.9.10c)

1. Aku bersyukur kepada Tuhan dengan segenap hati, dalam lingkungan orang-orang benar dan di tengah jemaat. Besarlah perbuatan-perbuatan Tuhan, layak diselidiki oleh semua orang yang menyukainya.

2. Perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib dijadikan peringatan; Tuhan itu pengasih dan penyayang. Kepada orang takwa diberikan-Nya rezeki. Selama-lamanya Ia ingat akan perjanjian-Nya.

3. Ia memberikan kebebasan kepada umat-Nya, Ia menetapkan perjanjian untuk selama-lamanya; kudus dan dahsyatlah nama-Nya! Dia akan disanjung sepanjang masa.

Bait Pengantar Injil

Alleluya

Ayat. (lih. Ef 1:17-18) 

Bapa Tuhan kita Yesus Kristus akan menerangi mata budi kita, agar kita mengenal harapan panggilan kita.

Inilah Injil Suci menurut Markus (2:23-28)

"Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat."

Pada suatu hari Sabat, Yesus berjalan di ladang gandum, dan sementara berjalan murid-murid-Nya memetik bulir gandum. Maka kata orang-orang Farisi kepada Yesus, “Lihat! Mengapa mereka berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat?” 

Jawab Yesus kepada mereka, “Belum pernahkah kamu baca apa yang dilakukan Daud, ketika ia dan para pengiringnya kekurangan dan kelaparan? Tidakkah ia masuk ke dalam Rumah Allah waktu Abyatar menjabat sebagai Imam Agung lalu makan roti sajian – yang tidak boleh dimakan kecuali oleh imam-imam – dan memberikannya juga kepada pengikut-pengikutnya?” 

Lalu kata Yesus kepada mereka, “Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat. Jadi Anak Manusia adalah Tuhan, juga atas hari Sabat.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan:

Mengikuti alur tahun liturgi, kita memasuki masa biasa dalam minggu-minggu ini. Masa-masa biasa dimulai setelah perayaan Natal dan masa Natal usai. Sekarang kita memulai perjuangan dalam mengikuti Yesus. Perjuangan yang mengiringi perjalanan hidup kita. Perjuangan yang dihiasi suka duka, semangat yang tinggi namun juga kadang semangat yang kendor. 

Pesan dari Sabda-sabda hari ini menjadi pengingat bagi kita. Rasul Paulus dalam suratnya kepada umat Ibrani berkata : "Kami ingin kalian jangan menjadi lamban, tetapi tetap bersemangat mengikuti jejak mereka yang oleh iman dan kesabaran mendapat bagian dalam apa yang dijanjikan Allah.

Mungkin di awal tahun kita bersemangat. Namun setelah memasuki minggu ke tiga ini, kita mulai bertanya-tanya, ke mana kaki harus melangkah dan mulai ada keraguan dalam diri. Rasul Paulus mengingatkan kita untuk tetap bersemangat. Jangan kasih kendor! Jangan menjadi lamban! Terus bersemangat dalam iman dan kesabaran, agar kita mendapat apa yang dijanjikan Allah.

Seperti Bapa Abraham yang terus bertahan dan percaya kepada janji Tuhan Allah, meski umurnya sudah beranjak menjadi tua. Allah berjanji akan memberi keturunan kepadanya sebanyak bintang di langit; sementara kenyataannya sampai seusia itu dia belum juga mempunyai seorang anak. Namun dia tetap percaya kepada Allah. Tidak ada yang mustahil bagi Allah, itu sangat dipercayai oleh Bapa Abraham! Maka pada akhirnya, diujung usia senjanya, Abraham memperoleh apa yang dijanjikan Tuhan. Lewat iman dan kesabaran, Abraham mendapatkan pemenuhan dari janji Allah

Karena janji dan sumpah Allah tidak berubah-ubah, dan tentang ini Allah tidak mungkin berdusta! Jadi maksud Allah mengikat janji dengan sumpah ialah: Supaya kita yang mencari perlindungan, beroleh dorongan yang kuat bahwa kita akan menjangkau pengharapan yang terletak di depan kita. 

Jadi apakah kita masih tidak percaya? Sedang Anak Manusia sendiri sudah hadir di tengah-tengah kita, apakah kita masih menyangsikan janji Allah? Atau malah kita sibuk memikirkan perihal tatanan duniawi? Tatanan duniawi sesuai dengan logikanya? Dimana tatanan dan logika duniawi sering hanya melihat yang nampak. Yang indah, keren, hebat, kaya, pintar, berkuasa, punya jabatan dan wewenang, itulah yang sering dianggap sebagai orang yang penuh rahmat Tuhan. Sedang yang miskin, tersingkir, yang tidak punya apa-apa dianggap sebagai orang yang gagal dalam hidupnya. 

Untunglah Tuhan Yesus berkata “Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat. Saya mengartikannya juga, dunia dan tatanan serta logikanya diadakan untuk manusia, bukan manusia yang harus diukur dengan tatanan dan logika dunia. Dan di atas semua itu, Anak Manusia adalah Tuhan, juga atas hari Sabat.”

Anak Manusia adalah Tuhan Allah penguasa dunia dan semesta, jadi mengapa kita harus berkecil hati dan menjadi kendor, padahal kita mempunyai Sang Pemilik Dunia?

Iman, pengharapan, dan kepercayaan kepadaNya, itulah yang akan menyelamatkan kita. Karena dengan bekal tiga hal itulah  kita mampu mengarungi perjalanan hidup yang penuh suka duka dengan penuh semangat dan kesabaran.

Action:

Jangan kasih kendor, terus bersemangat dalam iman dan kesabaran!

Doa:

Terima kasih Tuhan Yesus, atas kehadiranMu bagi kami. Engkau ingin mendampingi dan menyertai kami dalam perjalanan hidup di dunia yang penuh dengan suka dan duka ini. Engkau berjanji akan memberi segala berkat dan rahmatMu, asal kami selalu beriman dan percaya kepadaMu.

Kuatkan hati kami ya Yesusku, teguhkanlah iman kami. Beri kami ketaatan, ketekunan, dan kesabaran yang akan menjadi bekal yang menyertai langkah hidup kami di dunia ini.

Segala hormat dan pujian bagiMu, kini selalu dan sepanjang  segala abad. Amin.