Rabu, 30 Juli 2025

pada akhir zaman. Malaikat-malaikat akan datang memisahkan orang jahat dari orang benar. Yang jahat lalu mereka campakkan ke dalam dapur api. Di sana akan ada ratapan dan kertak gigi.

 

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Keluaran 40:16-21.34-38

“Awan menutupi Kemah Pertemuan dan kemuliaan Tuhan menutupi Kemah Suci.”

Tentang hal ikhwal Kemah Suci Musa melakukan semuanya secara tepat, seperti yang diperintahkan Tuhan kepadanya. Dan terjadilah dalam bulan pertama tahun kedua, pada tanggal satu bulan itu didirikanlah Kemah Suci. 

Beginilah Musa mendirikan Kemah Suci itu: Ia memasang alas-alasnya, menyusun papan-papannya, memasang kayu-kayu lintang dan mendirikan tiang-tiangnya. Kemudian ia membentangkan atap kemah yang menudungi Kemah Suci dan meletakkan tudung kemah di atasnya, seperti diperintahkan Tuhan kepadanya. 

Lalu awan menutupi Kemah Pertemuan dan kemuliaan Tuhan memenuhi Kemah Suci, sehingga Musa tidak dapat memasuki Kemah Pertemuan, sebab awan itu hinggap di atas kemah dan kemuliaan Tuhan memenuhi Kemah Suci. Setiap kali awan itu naik dari atas kemah Suci, berangkatlah orang Israel dari tempat mereka berkemah. Tetapi jika awan itu tidak naik, mereka pun tidak berangkat, sampai hari awan itu naik. 

Sebab awan Tuhan itu berada di atas Kemah Suci pada siang hari, dan pada malam hari ada api di dalamnya, di depan mata seluruh umat Israel pada setiap tempat mereka berkemah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 84:3-4.5-6a.8a.11

Ref. Betapa menyenangkan tempat kediaman-Mu, ya Tuhan semesta alam!

  1. Jiwaku merana karena merindukan pelataran rumah Tuhan, jiwa dan ragaku bersorak-sorai kepada Allah yang hidup.

  2. Bahkan burung pipit mendapat tempat dan burung layang-layang mendapat sebuah sarang, tempat mereka menaruh anak-anaknya, pada mezbah-mezbah-Mu, ya Tuhan semesta alam, ya Rajaku dan Allahku!

  3. Berbahagialah orang yang diam di rumah-Mu, yang memuji-muji Engkau tanpa henti. Berbahagialah para peziarah yang mendapat kekuatan dari pada-Mu, langkah mereka makin lama makin tinggi.

  4. Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu daripada seribu hari di tempat lain; lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku daripada diam di kemah-kemah orang fasik.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya
S : (Kis 16:14b) Tuhan, bukalah hati kami, supaya kami memperhatikan sabda Putra-Mu.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 13:47-53

“Ikan yang baik dikumpulkan ke dalam pasu, yang buruk dibuang.”

Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada orang banyak, “Hal Kerajaan Surga itu seumpama pukat yang dilabuhkan di laut, lalu mengumpulkan pelbagai jenis ikan. Setelah penuh, pukat itu ditarik orang ke pantai. Lalu mereka duduk dan dipilihlah ikan-ikan itu, ikan yang baik dikumpulkan ke dalam pasu, yang buruk dibuang. 

Demikianlah juga pada akhir zaman. Malaikat-malaikat akan datang memisahkan orang jahat dari orang benar. Yang jahat lalu mereka campakkan ke dalam dapur api. Di sana akan ada ratapan dan kertak gigi. Mengertikah kalian akan segala hal ini?” Orang-orang menjawab, “Ya, kami mengerti.” 

Maka bersabdalah Yesus kepada mereka, “Karena itu setiap ahli Taurat yang menerima pelajaran hal Kerajaan Allah seumpama seorang tuan rumah yang mengeluarkan harta yang baru dan yang lama dari perbendaharaannya.” 
Setelah selesai menyampaikan perumpamaan itu, Yesus pergi dari sana.
Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan:
Pada akhir zaman malaikat-malaikat akan datang memisahkan orang jahat dari orang benar.  Yang jahat lalu mereka campakkan ke dalam dapur api. Di sana akan ada ratapan dan kertak gigi.

Bahwa dicampakkan itu saja sudah sangat melelahkan; apalagi dibuang ke neraka tempat api abadi kekal menyala.


SSt.Ignatius Loyola

 

Orang Kudus hari ini: 31 Juli 2024 St. Ignatius dari Loyola

  
Fr Lawrence Lew, O.P. | Flickr CC BY-NC-ND 2.0


Hari ini Gereja memperingati Santo Ignatius Loyola, yang lahir di bagian utara Spanyol saat ini sebagai putra bungsu bangsawan Basque setempat, pada saat banyak konflik dan perang terjadi di wilayah tersebut. Santo Ignatius Loyola lahir dengan nama Iñigo López de Oñaz y Loyola di kastil Loyola, tempat ia mendapatkan julukannya, kepada keluarga bangsawan rendahan. Kehidupan awalnya cukup bergejolak dengan banyak konflik, banyak perubahan, dan kehilangan, dan ia tumbuh di masa mudanya dengan keyakinan bahwa ia akan menjadi seorang pejuang hebat, mengejar ambisi gelar kesatria dan kesatriaan, saat ia bertugas di militer, berperang dan bertempur yang merajalela dan sering terjadi pada masa itu. Ia mengejar kejayaan duniawi, ketenaran, dan ambisius, tetapi ia merasa ada sesuatu yang kurang dalam hidupnya karena ia terus bertempur dalam pertempuran demi pertempuran, perang demi perang.

 Santo Ignatius Loyola akhirnya tumbuh menjadi seorang pemuda yang tertarik pada urusan militer dan karier, mencari kejayaan dan ketenaran melalui perang dan pertempuran, mencari semua itu melalui berbagai kisah dan legenda perang yang diromantisasi yang menjadi inspirasinya di masa mudanya. Oleh karena itu, ia bergabung dengan tentara pada usia muda tujuh belas tahun, bertempur dalam banyak pertempuran di Navarre di Spanyol utara, hingga suatu hari, ia terluka parah oleh peluru meriam yang mengenai salah satu kakinya, yang secara efektif mengakhiri karier militernya. Santo Ignatius Loyola mengalami pertobatan rohani saat ia pulih dari cedera parah itu, saat ia diperkenalkan dengan kisah Tuhan dan para orang kudus-Nya, menyadari bahwa pengejarannya sebelumnya akan ketenaran dan kemuliaan melalui perang dan konflik pada akhirnya hanyalah ilusi dan sekejap mata, sebuah fakta yang lebih ditekankan oleh kakinya yang terluka dan cedera, mengingatkannya dan juga kita semua tentang betapa tidak menentunya kehidupan di dunia ini, dan betapa cepat berlalunya kemuliaan dan kepuasan duniawi. Dan saat ia semakin dekat dengan Tuhan, ia akhirnya sampai pada gagasan untuk mendirikan sebuah ordo yang berdedikasi dan berkomitmen kepada Tuhan dan Gereja-Nya, kepada misi penginjilan dan pelayanan kepada umat Tuhan, yang menjadi kenyataan dengan Serikat Yesus. 

Demikianlah Santo Ignatius Loyola mempelopori upaya Serikat Yesus atau para Yesuit dalam mengambil bagian dalam upaya Kontra-Reformasi, di saat Gereja mengalami pergolakan besar, ketika Gereja dan seluruh umat Kristen berada di bawah ancaman besar, baik dari luar maupun dari dalam, seperti pada saat itu, Gereja sedang hancur dan terpecah belah oleh Reformasi Protestan yang sedang berkecamuk dan perpecahan lainnya, sementara kekuatan Turki Utsmani yang sedang bangkit mengamuk di seluruh umat Kristen, menaklukkan banyak negara tempat umat Kristen tinggal, dan terkadang bahkan mengancam jantung umat Kristen di Roma dan Eropa Tengah. Para Yesuit berada di garda terdepan dalam upaya Gereja dalam memerangi ajaran sesat dan juga menjangkau banyak orang yang belum percaya kepada Tuhan, karena mereka juga diutus ke banyak misi di seluruh dunia untuk mewartakan Injil.  

Selasa, 29 Juli 2025

 

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Keluaran 34:29-45

“Melihat wajah Musa, orang-orang Israel takut mendekat.”

Ketika Musa turun dari Gunung Sinai dengan membawa kedua loh hukum Allah, ia tidak tahu bahwa kulit wajahnya bercahaya kareana ia telah berbicara kepada Tuhan. Dan ketika Harun dan semua orang Israel melihat Musa, tampaklah kulit wajahnya bercahaya. Maka mereka takut mendapati dia. 

Tetapi Musa memanggil mereka. Lalu Harun dan para pemimpin jemaah datang kepadanya dan Musa berbicara kepada mereka. Sesudah itu mendekatlah semua orang Israel lalu disampaikannyalah kepada mereka segala perintah yang diucapkan Tuhan kepadanya di atas Gunung Sinai. Setelah Musa selesai berbicara dengan mereka, diselubunginyalah wajahnya. 

Tetapi apabila Musa masuk menghadap Tuhan untuk berbicara dengan Dia, ditanggalkannyalah selubung itu sampai ia keluar. Dan apabila keluar, ia menyampaikan kepada orang Israel apa yang diperintahkan kepadanya. 

Apabila orang Israel melihat bahwa kulit wajah Musa bercahaya, maka Musa menyelubungi wajahnya kembali sampai ia masuk menghadap untuk berbicara dengan Tuhan.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 99:5.6.7.9

Ref. Kuduslah Tuhan, Allah kita.

  1. Tinggikanlah Tuhan, Allah kita, dan sujudlah menyembah kepada tumpuan kaki-Nya! Kuduskanlah Ia!

  2. Musa dan Harun di antara imam-imam-Nya, dan Samuel di antara orang-orang yang menyerukan nama-Nya. Mereka berseru kepada Tuhan, dan Ia menjawab mereka.

  3. Dalam tiang awan Ia berbicara kepada mereka; mereka telah berpegang pada peringatan-peringatan-Nya, dan pada ketetapan yang diberikan-Nya kepada mereka.

  4. Tinggikanlah Tuhan, Allah kita, dan sujudlah menyembah di hadapan gunung-Nya yang kudus! Sebab kuduslah Tuhan, Allah kita!

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya, alleluya, alleluya
S : (1Yoh 2:5) Sempurnalah cinta Allah dalam hati orang yang mendengarkan sabda Kristus.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 13:44-46

“Ia menjual seluruh miliknya, lalu membeli ladang itu.”


 Sekali peristiwa Yesus mengajar orang banyak, “Hal Kerajaan Surga itu seumpama harta yang terpendam di ladang, yang ditemukan orang, lalu dipendamkannya lagi. Karena sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya, lalu membeli ladang itu. 

Demikian pula hal Kerajaan Surga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu.”Karena sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya, lalu membeli ladang itu. 



Renungan:

"Demikian pula hal Kerajaan Surga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu.”

Apakah Anda sudah sampai pada taraf begitu bahagia dan sukacita karena telah menemukan Yesus, hingga rela mengorbankan segala keinginan-keinginan lain?

Bila ya, maka berbahagialah Anda; karna sudah menemukan kesejatian itu.

"Dan setiap orang yang hidup dan percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?”

Peringatan Wajib St Marta, Maria, Lazarus - Sahabat Tuhan

sumber : https://www.facebook.com/KIta mempelai Kristus

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes 4:7-16

“Allah adalah kasih.”

Anak-anakku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih. 

Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya. 

Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allahlah yang telah mengasihi kita dan telah mengutus Anak-Nya sebagai silih bagi dosa-dosa kita. Anak-anakku kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita pun saling mengasihi. Tidak ada seorang pun yang pernah melihat Allah. Tetapi jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita. 

Beginilah kita ketahui, bahwa kita berada di dalam Allah dan Dia di dalam kita: yakni bahwa Ia telah mengaruniai kita mendapat bagian dalam Roh-Nya. Kami telah melihat dan bersaksi, bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia. 

Barangsiapa mengaku, bahwa Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada di dalam dia dan dia di dalam Allah. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 34:2-3,4-5,6-7,8-9,10-11

Ref. Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan.

  1. Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya tetap di dalam mulutku. Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita.

  2. Muliakanlah Tuhan bersama dengan daku, marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya! Aku telah mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan aku dari segala kegentaranku.

  3. Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya, maka mukamu akan berseri-seri, dan tidak akan malu tersipu-sipu.

  4. Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengarkan; Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya.

  5. Malaikat Tuhan berkemah di sekeliling orang-orang yang takwa, lalu meluputkan mereka. Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan itu! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!

  6. Takutlah akan Tuhan, hai orang-orang-Nya yang kudus, sebab orang yang takut akan Dia takkan berkekurangan. Singa-singa muda merana kelaparan, tetapi orang-orang yang mencari Tuhan, tidak akan kekurangan suatu pun.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya, Alleluya.
S : Terimalah dengan lemah lembut sabda yang tertanam dalam hatimu, yang mampu menyelamatkan jiwamu.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes 11:19-27

“Akulah kebangkitan dan hidup!”

Menjelang Hari Raya Paskah, banyak orang Yahudi datang kepada Marta dan Maria untuk menghibur mereka berhubung dengan kematian saudaranya. Ketika Marta mendengar, bahwa Yesus datang, ia pergi mendapatkan-Nya. Tetapi Maria tinggal di rumah. 

Maka kata Marta kepada Yesus, ‘Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati. Tetapi sekarang pun aku tahu, bahwa Allah akan memberikan kepada-Mu segala sesuatu yang Engkau minta kepada-Nya.’ 

Kata Yesus kepada Marta, “Saudaramu akan bangkit.” 

Kata Marta kepada-Nya, “Aku tahu bahwa ia akan bangkit pada waktu orang-orang bangkit pada akhir zaman.” 

Jawab Yesus, “Akulah kebangkitan dan hidup! Barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun sudah mati; dan setiap orang yang hidup dan percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?” 

Jawab Marta, “Ya Tuhan, aku percaya, bahwa Engkaulah Mesias, anak Allah, Dia yang akan datang ke dalam dunia.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan:

“Akulah kebangkitan dan hidup! Barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun sudah mati; 

Percaya, percaya, dan percaya, itulah syarat terbesar agar selalu mendapat rahmat dari Allah. Bahkan percaya akan adanya kehidupan walau sudah mati. Mungkin ini membutuhkan tingkat keprcayaan yang besar. Tetap hidup walau sudah mati, kok bisa; mungkin nalar manusia di dunia akan berlogika seperti itu. Mbok jangan aneh-aneh, begitu juga mungkin komentar yang lain.

Namun taraf percaya bahkan masih diminta dinaikkan lagi oleh Tuhan. 
"Dan setiap orang yang hidup dan percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?” 

Tidak akan mati selama-lamanya! Sakti sekali, loh.. Dan percayakah kita akan hal ini?

Yang saya tahu adalah di hadapan Tuhan tidak usah kita bermain logika dan nalar manusia. Biarlah tangan Tuhan bekerja sepenuhnya, karena kita percaya penuh kepadaNya. Sering terjadi keajaiban demi keajaiban, rahmat demi rahmat, mukjizat demi mukjizat, karena kita percaya sepenuhnya kepadaNya. Amin. 


Senin, 28 Juli 2025

"Hal Kerajaan Surga itu seumpama biji sesawi atau ragi"

 

Sumber : https://ssccindonesia.org

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Keluaran 32:15-24.30-34

“Bangsa itu telah berbuat dosa besar, sebab mereka telah membuat allah emas.”

Waktu itu Musa dan Yosua turun dari Gunung Sinai. Musa membawa di kedua tangannya kedua loh hukum Allah. Loh-loh itu bertulis pada kedua sisinya sebelah-menyebelah. Kedua loh itu telah dibuat oleh Allah dan tulisannya adalah tulisan Allah, digurat pada loh-loh itu. 

Ketika Yosua mendengar sorak-sorai bangsa Israel, berkatalah ia kepada Musa, “Kedengaran bunyi sorak peperangan di perkemahan!” Jawab Musa, “Bukan nyanyian kemenangan, bukan pula nyanyian kekalahan, melainkan nyanyian berbalas-balasan, itulah yang kudengar.” 

Ketika sudah dekat perkemahan dan melihat anak lembu serta orang menari-nari, maka bangkitlah amarah Musa. Dibantingnya kedua loh itu dan dihancurkannya pada kaki gunung. Kemudian diambilnya patung anak lembu buatan mereka itu, lalu dibakarnya dalam api, digilingnya sampai halus dan ditaburkannya ke atas air, dan orang Israel disuruh meminumnya. 

Lalu berkatalah Musa kepada Harun, “Apakah yang dilakukan bangsa ini kepadamu, sehingga engkau mendatangkan dosa sebesar itu kepada mereka?” Jawab Harun, “Janganlah Tuanku marah. Engkau sendiri tahu, bahwa bangsa ini jahat semata-mata. Mereka berkata kepadaku, ‘Buatlah allah bagi kami, yang akan berjalan di depan kami, sebab mengenai Musa, yang telah memimpin kami keluar dari tanah Mesir, kami tidak tahu apa yang terjadi dengan dia.’ 

Lalu aku berkata kepada mereka, ‘Barangsiapa mempunyai emas, hendaklah menanggalkannya.’ Semua emas itu mereka berikan kepadaku; aku melemparkannya ke dalam api, dan keluarlah anak lembu ini.” 

Keesokan harinya berkatalah Musa kepada bangsa itu, “Kalian telah berbuat dosa besar, tetapi sekarang aku akan naik menghadap Tuhan, mungkin aku dapat mengadakan pendamaian karena dosamu itu.” 

Lalu kembalilah Musa menghadap Tuhan dan berkata, “Ah, bangsa ini telah berbuat dosa besar, sebab mereka telah membuat allah emas bagi mereka. Tetapi sekarang kiranya Engkau mengampuni dosa mereka itu. Dan jika tidak, hapuskanlah kiranya namaku dari dalam kitab yang telah Kautulis.” 

Maka Tuhan bersabda kepada Musa, “Barangsiapa berdosa terhadap-Ku, nama orang itulah yang akan Kuhapuskan dari dalam kitab-Ku. Tetapi pergilah sekarang, tuntunlah bangsa itu ke tempat yang telah Kusebutkan kepadamu. Di depanmu akan berjalan malaikat-Ku. Tetapi pada hari pembalasan-Ku, Aku akan membalaskan dosa mereka kepada mereka.”

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 106:19–20.21–22.23

Ref. Bersyukurlah kepada Tuhan, kar’na baiklah Dia!

  1. Mereka membuat anak lembu di Horeb, dan sujud menyembah kepada patung tuangan, mereka menukar Yang Mulia dengan patung sapi jantan yang makan rumput.

  2. Mereka melupakan Allah yang telah menyelamatkan mereka, yang telah melakukan hal-hal besar di tanah Mesir; yang melakukan karya-karya ajaib di tanah Ham, dan perbuatan-perbuatan dahsyat di tepi Laut Teberau.

  3. Maka Ia mengatakan hendak memusnahkan mereka, kalau Musa, orang pilihan-Nya, tidak mengetengahi di hadapan-Nya, untuk menyurutkan amarah-Nya, sehingga Ia tidak memusnahkan mereka.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U :  Alleluya, alleluya, alleluya
S : (Yak 1:18) Dengan rela hati Allah telah melahirkan kita oleh sabda kebenaran, supaya kita menjadi anak sulung ciptaan-Nya.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 13:31-35

“Biji sesawi itu menjadi pohon, sehingga burung-burung di udara datang bersarang di cabang-cabangnya.”

Sekali peristiwa Yesus membentangkan perumpamaan ini, “Hal Kerajaan Surga itu seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di ladangnya. Memang biji itu yang paling kecil di antara segala jenis benih, tetapi apabila sudah tumbuh, sesawi itu lebih besar daripada sayuran lain, bahkan menjadi pohon, sehingga burung-burung di udara datang bersarang di cabang-cabangnya.” 

Dan Yesus menceritakan perumpamaan lain lagi, “Hal Kerajaan Surga itu seumpama ragi yang diambil seorang wanita dan diadukkan ke dalam tepung terigu tiga sukat, sampai seluruhnya beragi.” 

Semuanya itu disampaikan Yesus kepada orang banyak dalam perumpamaan, dan Ia tidak menyampaikan apa pun kepada mereka kecuali dengan perumpamaan. Dengan demikian digenapilah sabda nabi, “Aku mau membuka mulut-Ku mengatakan perumpamaan. Aku mau mengucapkan hal yang tersembunyi sejak dunia dijadikan.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan :

“Hal Kerajaan Surga itu seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di ladangnya. Memang biji itu yang paling kecil di antara segala jenis benih, tetapi apabila sudah tumbuh, sesawi itu lebih besar daripada sayuran lain, bahkan menjadi pohon, sehingga burung-burung di udara datang bersarang di cabang-cabangnya.” 

Seandainya aku bisa menjadi biji sesawi seperti itu, betapa bahagianya aku. Aku yang paling kecil, paling hina, remeh tak berharga, dijadikan besar olehNya. Bahkan aku menjadi tempat berlindung bagi banyak orang, tempat orang mendapatkan cinta, ketenangan, keselamatan, dan kelegaan. Ya, seandainya akulah biji sesawi itu, betapa bahagianya aku.

Lalu bagaimana aku bisa menjadi seperti itu, ya Tuhanku? Kerjasama apa yang bisa aku lakukan agar aku berkenan di hadapanMu? Satu kata di situ, TUMBUH. Ya, biji sesawi itu menjadi besar karena ia tumbuh, tumbuh, dan tumbuh. Seandainya ia tidak ada perkembangan dan pertumbuhan, maka ia tetap jadi biji sesawi.

Tumbuh, ya tumbuh. Tuhan tumbuhkanlah imanku, Bukalah mata hati, pikiran dan seluruh hidupku, agar seluruh diriku tumbuh, tumbuh, dan bertumbuh di hadapanMu. Hingga pada akhirnya aku Kau perkenankan menjadi pohon sawi besar tempat berlindung dan bersarang bagi burung-burung di udara.

Utuslah Roh Kudus untuk menguasai diriku, dan membawaku bertumbuh dengan benar. Trimakasih Tuhan Yesus, atas segala harapan yang Engkau berikan kepadaku. Amin.

Minggu, 27 Juli 2025

Mintalah, maka kamu akan diberi; carilah, maka kamu akan mendapat; ketuklah, maka pintu akan dibukakan bagimu

 

sumber : https://renunganhariankatolik.video.blog

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Kejadian 18:20-33

“Janganlah kiranya Tuhan murka kalau aku berkata.”

Sekali peristiwa bersabdalah Tuhan kepada Abraham, “Sesungguhnya, banyaklah keluh kesah orang tentang Sodom dan Gomora, dan sesungguhnya sangat beratlah dosanya. Baiklah Aku turun untuk melihat, apakah benar-benar mereka telah berkelakuan seperti keluh kesah orang yang telah sampai kepada-Ku atau tidak; Aku hendak mengetahuinya.” 

Lalu berpalinglah orang-orang itu dan berjalan ke Sodom, tetapi Abraham masih tetap berdiri di hadapan Tuhan. Abraham datang mendekat dan berkata, “Apakah Engkau akan membinasakan orang benar bersama dengan orang fasik? Bagaimana sekiranya ada lima puluh orang benar dalam kota itu? Apakah Engkau akan membinasakan tempat itu? Tidakkah Engkau mengampuninya karena kelima puluh orang benar yang ada di dalamnya itu? Jauhlah kiranya dari pada-Mu untuk berbuat demikian, membunuh orang benar bersama dengan orang fasik, sehingga orang benar itu seolah-olah sama dengan orang fasik! Jauhlah kiranya yang demikian dari pada-Mu! Masakan Hakim segenap bumi tidak menghukum dengan adil?” 

Tuhan berfirman, “Jika Kudapati lima puluh orang benar dalam kota Sodom, Aku akan mengampuni seluruh tempat itu demi mereka.” Abraham menyahut, “Sesungguhnya aku telah memberanikan diri berkata kepada Tuhan, walaupun aku debu dan abu. Sekiranya kurang lima orang dari kelima puluh orang benar itu, apakah Engkau akan memusnahkan seluruh kota itu karena yang lima itu?” 

Tuhan bersabda, “Aku takkan memusnahkannya, jika Kudapati empat puluh lima di sana.” 

Lagi Abraham melanjutkan perkataannya, “Sekiranya empat puluh didapati di sana?” Sabda Tuhan, “Aku takkan berbuat demikian demi yang empat puluh itu.” Kata Abraham, “Janganlah kiranya Tuhan murka kalau aku berkata sekali lagi. Sekiranya tiga puluh didapati di sana?” Sabda Tuhan, “Aku takkan berbuat demikian jika Kudapati tiga puluh di sana.” 

Kata Abraham lagi, “Sesungguhnya aku telah memberanikan diri berkata kepada Tuhan. Sekiranya dua puluh didapati di sana?” Sabda Tuhan, “Aku tidak akan memusnahkannya demi yang dua puluh itu.” 

Kata Abraham, “Janganlah kiranya Tuhan murka, kalau aku berkata lagi sekali ini saja. Sekiranya sepuluh didapati di sana?” Jawab Tuhan, “Aku takkan memusnahkannya demi yang sepuluh itu.” 

Lalu pergilah Tuhan, setelah selesai bersabda kepada Abraham. Dan kembalilah Abraham ke tempat tinggalnya.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 138:1-2a.2bc-3.6-7ab.7c-8

Ref. Pada hari aku berseru kepadaMu, jawablah aku ya Tuhan

  1. Aku hendak bersyukur kepada-mu dengan segenap hati, sebab Engkau mendengarkan kata-kata mulutku; di hadapan para dewata aku akan bermazmur bagi-Mu, aku hendak bersujud ke arah bait-Mu yang kudus.

  2. Aku hendak memuji nama-Mu oleh karena kasih-Mu dan oleh karena setia-Mu; sebab Kaubuat nama dan janji-Mu melebihi segala sesuatu. Pada hari aku berseru, Engkau pun menjawab aku, Engkau menambahkan kekuatan dalam jiwaku.

  3. Tuhan itu tinggi, namun Ia memperhatikan orang yang hina, dan mengenal orang yang sombong dari jauh. Jika aku berada dalam kesesakan, Engkau mempertahankan hidupku, terhadap amarah musuhku Engkau mengulurkan tangan-Mu.

  4. Tangan kanan-Mu menyelesaikan segalanya bagiku. Tuhan akan menyelesaikan segalanya bagiku! Ya Tuhan, kasih setia-Mu kekal abadi, janganlah Kautinggalkan buatan tangan-Mu!

BACAAN KEDUA: Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Kolose 2:12-14

“Kamu telah dihidupkan Allah bersama dengan Kristus, sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran.”

Saudara-saudara, bersama Kristus kamu telah dikuburkan dalam pembaptisan, dan bersama Dia kamu juga turut dibangkitkan oleh kepercayaanmu akan karya kuasa Allah, yang telah membangkitkan Kristus dari antara orang mati. Dahulu kamu mati karena pelanggaranmu dan karena tidak disunat secara lahiriah. 

Tetapi kini Allah menghidupkan kamu bersama Kristus sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita. Surat hutang yang oleh ketentuan hukum mendakwa dan mengancam kita, telah dihapuskan-Nya dan ditiadakan-Nya dengan memakukannya pada kayu salib.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya.

S : (Mzm 8:15) Kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru, “Abba, ya Bapa.”

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas 11:1-13

“Mintalah, maka kamu akan diberi.”

Pada waktu itu Yesus sedang berdoa di salah satu tempat. Ketika Ia berhenti berdoa, berkatalah seorang dari murid-murid-Nya kepada-Nya, “Tuhan, ajarlah kami berdoa, sebagaimana Yohanes telah mengajar murid-muridnya.” 

Maka Yesus berkata kepada mereka, “Apabila kamu berdoa, katakanlah: Bapa, dikuduskanlah nama-Mu; datanglah kerajaan-Mu. Berilah kami setiap hari makanan yang secukupnya, dan ampunilah dosa kami, sebab kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan.” 

Lalu kata-Nya kepada mereka, “Jika di antara kamu ada yang tengah malam pergi ke rumah seorang sahabat dan berkata kepadanya, ‘Saudara, pinjami aku tiga buah roti, sebab seorang sahabatku yang sedang berada dalam perjalanan singgah ke rumahku, dan aku tidak mempunyai apa-apa untuk dihidangkan kepadanya’, masakan ia yang di dalam rumah itu akan menjawab, ‘Jangan mengganggu aku; pintu sudah tertutup, dan aku serta anak-anakku sudah tidur. Aku tidak dapat bangun dan memberikannya kepadamu’. 

Aku berkata kepadamu: Sekalipun dia tidak mau bangun dan tidak mau memberikan sesuatu meskipun ia itu sahabatnya, namun karena sikap sahabatnya yang tidak malu-malu itu, pasti ia akan bangun dan memberikan apa yang dia perlukan. 

Oleh karena itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka kamu akan diberi; carilah, maka kamu akan mendapat; ketuklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta akan menerima, setiap orang yang mencari akan mendapat, dan setiap orang yang mengetuk akan dibukakan pintu. 

Bapa manakah di antara kamu, yang memberi anaknya sebuah batu kalau anak itu minta roti? Atau seekor ulat, kalau anaknya minta ikan? Atau kalajengking, kalau yang diminta telur? Jadi, jika kamu yang jahat tahu memberikan yang baik kepada anakmu, apalagi Bapamu yang di surga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada siapa pun yang meminta kepada-Nya.”

Demikianlah Sabda Tuhan!

Untuk renungan silakan dari mengikuti Misa hari Minggu.
Selamat beribadah.

Sabtu, 26 Juli 2025

Berbahagialah matamu karena telah melihat, berbahagialah telingamu karena telah mendengar.

 

sumber : https://floresku.com

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Sirakh 44:1.10-15

“Nama mereka hidup terus turun-menurun.”

Kami hendak memuji orang-orang termasyhur, para leluhur kita, menurut urut-urutannya. Mereka adalah orang-orang kesayangan, yang kebajikannya tidak sampai terlupa; semua itu tetap disimpan oleh keturunannya sebagai warisan baik yang berasal dari mereka. 

Keturunannya tetap setia kepada perjanjian-perjanjian, dan anak-anak mereka pun demikian pula keadaannya. Keturunan mereka akan lestari untuk selama-lamanya, dan kemuliaannya tidak akan dihapus. Dengan tenteram jenazah mereka dimakamkan, dan nama mereka hidup terus turun temurun. Kebijaksanaan mereka diceritakan oleh bangsa-bangsa, dan para jemaah mewartakan pujian mereka.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 132:11.13-14.17-18

Ref. Betapa menyenangkan tempat kediaman-Mu, ya Tuhan semesta alam.

  1. Tuhan telah menyatakan sumpah setia kepada Daud, Ia tidak akan memungkirinya, “Seorang anak kandungmu akan Kukuduskan di atas takhtamu.”

  2. Sebab Tuhan telah memilih Sion, dan mengingininya menjadi tempat kedudukan-Nya, “Inilah tempat peristirahatan-Ku untuk selama-lamanya, di sini Aku hendak diam, sebab Aku mengingininya.

  3. Di sanalah Aku akan menumbuhkan sebuah tanduk bagi Daud, dan menyediakan pelita bagi orang yang Kuurapi. Musuh-musuhnya akan Kutudungi pakaian keaiban, tetapi ia sendiri akan mengenakan mahkota yang semarak!”

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya, alleluya.
S : Dengan rela hati Allah telah melahirkan kita oleh sabda kebenaran, supaya kita menjadi anak sulung ciptaan-Nya.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 13:16-17

“Banyak nabi dan orang saleh telah rindu melihat yang kamu lihat.”

Sekali peristiwa Yesus berkata kepada muruid-murid-Nya, “Berbahagialah matamu karena telah melihat, berbahagialah telingamu karena telah mendengar. Sebab, Aku berkata kepadamu: Banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin menengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya.”
Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan:
“Berbahagialah matamu karena telah melihat, berbahagialah telingamu karena telah mendengar. Sebab, Aku berkata kepadamu: Banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin menengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya.”

Pernyataan Yesus ini ditujukan kepada murid-muridNya, di mana mereka saat itu sebenarnya sedang berada di tengah puncak kegembiraan karena bisa bersama-sama dengan Mesias dalam arti yang sebenar-benarnya.

Hanya sekali Yesus hidup di dalam dunia, selebihnya Yesus akan datang saat akhir zaman nanti. Maka memang benar, murid-murid sungguh merasa bahagia, damai, sukacita, suasana penuh kasih, bisa melihat dan mendengar pengajaran secara langsung dari Sang Mesias.

Lalu bagaimana dengan kita yang tak pernah mengalami seperti yang dialami oleh para murid tersebut?  Apakah Yesus juga akan mengatakan,"Berbahagialah kamu..?"

Dengan tegas kita berkata, "Ya, kita sungguh berbahagia juga!".

Sebab walau tak bisa melihat secara langsung, tapi kita merasa kasihNya begitu besar dan nyata kepada kita. CintaNya meluap-luap kepada umat yang dikasihiNya. Maka bila kita mengingat bagaimana kematianNya; bagaimana penderitaanNya hingga puncaknya wafat di kayu salib, nyatalah itu karena cintaNya yang begitu besar kepada kita.

Semua dilakukan tidak hanya untuk pengorbanan bagi murid-muridNya, tapi juga untuk umatNya di masa yang akan datang; yaitu kita di saat ini. Karya Keselamatan Yesus jauh menyongsong ke depan, yaitu untuk umatNya dahulu, kini, dan yang akan datang. Maka kehadiranNya akan selalu kita rasakan, karena RuhNya jauh di atas ragawiNya. 

Ia ada di sini, Ia berada di hati kita. Bayangkan kita sekarang seperti murid-muridNya yang bertemu secara nyata denganNya. Ya, Ia benar-benar ada, meraja di hatiku. "Berbahagialah kita.."

Mari Yesus, jadilah Sang Mesiasku, Guruku, Pembimbingku, cintaku, sumber kehidupan, keselamtan, dan pengharapanku. BersamaMu aku siap menyongsong masa depan.

Kamis, 24 Juli 2025

Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu"

Pesta Santo Yakobus, Rasul

sumber : https://www.sesawi.net

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus 4:7-15

“Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami.”

Saudara-saudara, harta pelayanan sebagai rasul kami miliki dalam bejana tanah liat, supaya nyata bahwa kekuatan yang berlimpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami sendiri. 

Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terhimpit; kami habis akal, namun tidak putus asa; kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian; kami dihempaskan, namun tidak binasa. 

Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami. Sebab kami yang masih hidup ini terus-menerus diserahkan kepada maut demi Yesus, supaya juga hidup Yesus menjadi nyata dalam tubuh kami yang fana ini. Demikianlah maut giat di dalam diri kami, sedangkan hidup giat di dalam kamu. 

Namun kami memiliki roh iman yang sama, seperti ada tertulis, “Aku percaya, sebab itu aku berbicara.” Karena kami pun percaya, maka kami juga berbicara. Karena kami tahu, bahwa Allah yang telah membangkitkan Tuhan Yesus, akan membangkitkan kami juga bersama-sama dengan Yesus. Dan Allah itu akan menghadapkan kami bersama dengan kamu ke hadirat-Nya. 

Sebab semuanya itu terjadi demi kamu, supaya kasih karunia, yang semakin besar karena semakin banyaknya orang yang menjadi percaya, menghasilkan ucapan syukur semakin melimpah bagi kemuliaan Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 126:1-2ab.2cd-3.4-5.7

Ref. Aku wartakan karya agung-Mu, Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan.

  1. Ketika Tuhan memulihkan keadaan Sion, kita seperti orang-orang yang bermimpi. Pada waktu itu mulut kita penuh dengan tawa ria dan lidah kita dengan sorak-sorai.

  2. Pada waktu itu berkatalah orang di antara bangsa-bangsa, “Tuhan telah melakukan perkara besar kepada orang-orang ini!” Tuhan telah melakukan perkara besar kepada kita, maka kita bersukacita.

  3. Pulihkanlah keadaan kami, ya Tuhan, seperti memulihkan batang air kering di Tanah Negeb! Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya, alleluya, alleluya
S : Aku telah menetapkan kamu supaya kamu pergi dan menghasilkan buah, dan buahmu itu tetap.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 20:20-28

“Cawan-Ku akan kamu minum”

Sekali peristiwa, menjelang kepergian Yesus ke Yerusalem, datanglah Ibu Zebedeus serta anak-anaknya kepada Yesus, lalu sujud di hadapan-Nya untuk meminta sesuatu. Kata Yesus, “Apa yang kaukehendaki?” 

Jawab ibu itu, “Berilah perintah, supaya kedua anakku ini kelak boleh duduk di dalam kerajaan-Mu, yang seorang di sebelah kanan-Mu, dan yang seorang lagi di sebelah kiri-Mu.” 

Tetapi Yesus menjawab, “Kamu tidak tahu apa yang kamu minta! Dapatkah kamu meminum cawan yang harus Kuminum?” Kata mereka kepada-Nya, “Kami dapat.” Yesus berkata kepada mereka, “Cawan-Ku memang akan kamu minum, tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa Bapa-Ku telah menyediakannya.” Mendengar itu, marahlah kesepuluh murid yang lain kepada dua bersaudara itu. 

Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata, “Kamu tahu, bahwa pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. Tidaklah demikian di antara kamu! 

Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu; sama seperti Anak Manusia: Ia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani, dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan:

Ingin menjadi seperti Yesus? Ingin menjalani hidup yang penuh damai dan sukacita seperti Yesus? Nanti dulu, ternyata tidak semua orang mau menjalani hidup seperti Yesus. Mau dilahirkan di kandang? Mau menjadi anak seorang tukang kayu, hidup dalam kesederhanaan? Mau menjadi seorang pelayan daripada menjadi seorang tuan?

Dan akhirnya, maukah kamu memberikan nyawamu bagi sahabat-sahabatmu? Jalan kehidupan seperti Yesus bukan jalan yang mudah. Bukan pula jalan cemerlang berkilauan, bergelimang uang dan kekayaan.

Walau demikian, nyatanya pengikut Kristus paling banyak jumlahnya di dunia. Ini menunjukkan bahwa begitu banyak menyetujui dan mengagumi cara hidupNya. Walau belum tentu semua juga melakukan cara hidup ala Yesus.

Maka ketika Ibu Zebedeus meminta kedudukan bagi anak-anakNya, Yesus menjawab: “Kamu tidak tahu apa yang kamu minta! Dapatkah kamu meminum cawan yang harus Kuminum?”

Yesus menyatakan bahwa menjalani hidup sepertiNya tidaklah mudah. Berkali-kali kita harus menyangkal diri. Bahkan memanggul salib sama sepertiNya. Jalan kehidupan Yesus adalah jalan Via Dolorosa, Jalan Kesedihan atau Jalan Penderitaan.

Bahkan Yesus berbicara demikian,"Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu; sama seperti Anak Manusia: Ia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani, dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.”

Semoga kita yang menyatakan diri menjadi pengikut Yesus, dengan rela,tabah dan setia mau mengikuti Yesus dengan segala suka duka kita. Setiap hari kita terus belajar dan belajar menjalani hidup seperti yang difirmankanNya. Menyangkal diri, memanggul salib, dan mengikutiNya sebagai jalan kita menuju bahagia. Amin.

 

"Akan tetapi berbahagialah mata kalian sebab melihat, berbahagialah telinga kalian sebab mendengar"

 

sumber : https://hatiyangbertelinga.com

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Keluaran 19:1-2.9-11.16-20b

“Tuhan turun ke Gunung Sinai di hadapan seluruh umat.”

Pada bulan ketiga setelah keluar dari tanah Mesir orang Israel tiba di padang gurun Sinai pada hari yang sama. Setelah berangkat dari Rafidim, tibalah mereka di padang gurun Sinai, lalu mereka berkemah di padang gurun; orang Israel berkemah di sana di depan gunung Sinai. 

Bersabdalah Tuhan kepada Musa, “Sesungguhnya Aku akan datang kepadamu dalam awan yang tebal, dengan maksud supaya dapat didengar oleh seluruh bangsa apabila Aku berbicara dengan dikau, dan juga supaya mereka senantiasa percaya kepadamu.” 

Lalu Musa menyampaikan jawaban bangsa itu kepada Tuhan. Maka bersabdalah Tuhan kepada Musa, “Pergilah kepada bangsa itu. Suruhlah mereka menguduskan diri hari ini dan esok, dan mereka harus mencuci pakaiannya. Menjelang hari ketiga mereka harus bersiap-siap, sebab pada hari ketiga Tuhan akan turun ke Gunung Sinai di depan mata seluruh umat.” 

Dan terjadilah pada hari ketiga, pada waktu fajar, guntur gemuruh dan kilat menyala-nyala. Awan tebal meliputi gunung, dan terdengarlah bunyi sangkakala yang sangat keras, sehingga gemetarlah seluruh bangsa di dalam perkemahan. Lalu Musa membawa bangsa itu keluar dari perkemahan untuk menjumpai Allah. 

Mereka berdiri di kaki gunung. Gunung Sinai ditutpi seluruhnya oleh asap, karena Tuhan turun ke atasnya dalam api. Asapnya membubung seperti asap dapur, dan seluruh gunung sangat gemetar. Bunyi sangkakala kian lama kian keras. 

Musa lalu berbicara dan Tuhan menjawabnya dalam guruh. Tuhan lalu turun ke atas Gunung Sinai ke puncak gunung itu. Lalu Tuhan memanggil Musa ke puncak gunung, dan Musa pun naik ke atas puncak itu.

KIDUNG TANGGAPAN: Kidung Tanggapan (Dan 3:52-54.56)

* Terpujilah Engkau, Tuhan, Allah leluhur kami.
U : Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
* Terpujilah nama-Mu yang mulia dan kudus.
U : Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
* Terpujilah Engkau dalam bait-Mu yang mulia dan kudus.
U : Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
* Terpujilah Engkau di atas tahta kerajaan-Mu
U : Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
* Terpujilah Engkau yang mendugai samudera raya.
U : Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
* Terpujilah Engkau di bentangan langit.
U : Kepada-Mulah pujian selama segala abad.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya
S : (Mat 11:25) Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada orang kecil.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 13:10-17

“Kalian diberi karunia mengetahui rahasia Kerajaan Surga, tetapi mereka tidak.”

Setelah Yesus menceritakan perumpamaan tentang seorang penabur, murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya, “Mengapa Engkau mengajar mereka dengan perumpamaan?” Jawab Yesus, “Kalian diberi karunia mengetahui rahasia Kerajaan Surga, tetapi orang-orang lain tidak. Karena barangsiapa mempunyai, akan diberi lagi; tetapi barangsiapa tidak mempunyai, maka apa pun yang ada padanya akan diambil juga. 

Itulah sebabnya Aku mengajar mereka dengan perumpamaan, karena biarpun melihat, mereka tidak tahu, dan biarpun mendengar, mereka tidak menangkap dan tidak mengerti. 

Maka pada mereka genaplah nubuat Yesaya, yang berbunyi: ‘Kalian akan mendengar dan mendengar lagi, namun tidak mengerti, kalian akan melihat dan melihat lagi, namun tidak menanggap. 

Sebab hati bangsa ini telah menebal, dan matanya melekat tertutup, agar jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya lalu berbalik sehingga Kusembuhkan.’ 

Akan tetapi berbahagialah mata kalian sebab melihat, berbahagialah telinga kalian sebab mendengar. Sebab Aku berkata kepadamu, ‘Sesungguhnya banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang kalian lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kalian dengar, tetapi tidak mendengarnya.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan:

Banyak orang mencari kedamaian dan ketenangan jiwa. Mereka mencarinya kemana-mana. Ke ujung dunia mereka mencari. di ketinggian gunung mereka mencoba menemukan kedamaian itu. Namun terkadang walau sudah ke ujung dunia, hati tetap merasa hampa, gelisah kala kedamaian tak juga ditemukan.

Akan tetapi berbahagialah mata kalian sebab melihat, berbahagialah telinga kalian sebab mendengar. Sebab Aku berkata kepadamu, ‘Sesungguhnya banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang kalian lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kalian dengar, tetapi tidak mendengarnya.”

Berbahagialah kita, karna setiap saat kita bisa berjumpa dengan Sang Pemberi Damai dan Ketenangan itu. Setiap saat ia bisa ditemui, dan Ia selalu menyambut kita. TanganNya terbuka lebar, siap mencurahkan pertolongan dan cintaNya.

Ya, berbahagialah kita mempunyai Yesus Kristus, Sang Maha Kasih junjungan kita.