sumber : https://sangsabda.wordpress.com
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Kejadian 28:10-22a
“Yakub melihat sebuah tangga, melihat malaikat Allah turun naik, dan melihat Allah yang bersabda.”
Pada waktu itu Yakub berangkat dari Bersyeba dan pergi ke Haran. Ia sampai di suatu tempat dan bermalam di situ, karena matahari telah terbenam. Ia mengambil sebuah batu yang terletak di tempat itu, dan dipakainya sebagai alas kepala.
Lalu ia membaringkan diri di tempat itu. Dalam mimpi ia melihat sebuah tangga yang didirikan di atas bumi dengan ujungnya sampai di langit. Lalu tampaklah malaikat-malaikat Allah turun naik di tangga itu.
Berdirilah Tuhan di samping Yakub dan bersabda, “Akulah Tuhan, Allah Abraham, nenekmu, dan Allah Ishak. Tanah tempat engkau berbaring ini akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu. Keturunanmu akan menjadi seperti debu di tanah banyaknya, dan engkau akan mengembang ke sebelah timur, barat, utara dan selatan; melalui engkau dan melalui keturunanmu, semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat.
Sesungguhnya Aku menyertai engkau, dan Aku akan melindungi engkau, ke mana pun engkau pergi, dan Aku akan membawa engkau kembali ke negeri ini. Aku tidak akan meninggalkan dikau. Aku akan melakukan apa yang Kujanjikan kepadamu.”
Ketika Yakub bangun dari tidurnya, berkatalah ia, “Sesungguhnya Tuhan ada di tempat ini, dan aku tidak mengetahuinya.” Ia takut dan berkata, “Alangkah dahsyatnya tempat ini. Ini tidak lain dari rumah Allah! Ini pintu gerbang surga!
“Keesokan harinya, pagi-pagi, Yakub mengambil batu yang dipakainya sebagai alas kepala dan mendirikannya menjadi tugu, dan menuangkan minyak di atasnya. Ia menamai tempat itu Betel; dahulu nama kota itu Lus.
Lalu bernazarlah Yakub, “Jika Allah menyertai dan melindungi aku di jalan yang kutempuh ini dan jika Ia memberikan kepadaku roti untuk dimakan serta pakaian untuk dipakai, sehingga aku selamat kembali ke rumah ayahku, maka Tuhan akan menjadi Allahku.
Dan batu yang kudirikan sebagai tugu ini akan menjadi rumah Allah. Dari segala sesuatu yang Engkau berikan kepadaku akan selalu kupersembahkan sepersepuluh kepada-Mu.”
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 91:1-2.3-4.14-15ab
Ref. Allahku, pada-Mulah aku percaya
1. Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa akan berkata kepada Tuhan, “Tuhanlah tempat perlindungan dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai.”2. Sungguh, Dialah yang akan melepaskan engkau dari jerat perangkap burung, dari penyakit sampar yang busuk. Dengan kepak-Nya Ia akan menudungi engkau, di bawah sayap-Nya engkau akan berlindung, kesetiaan-Nya adalah perisai dan pagar tembok.3. Sungguh hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku. Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab, “Aku akan menyertai dia dalam kesesakan.”
BAIT PENGANTAR INJIL:
U : Alleluya, alleluya.S : (2 Tim 1:10b) Penebus kita Yesus Kristus telah membinasakan maut dan menerangi hidup dengan Injil.
BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 9:18-26
“Anakku baru saja meninggal; tetapi datanglah, maka ia akan hidup.”
Sekali peristiwa datanglah kepada Yesus seorang kepala rumah ibadat. Ia menyembah Dia dan berkata, “Anakku perempuan baru saja meninggal; tetapi datanglah, letakkanlah tangan-Mu atasnya, maka Ia akan hidup.” Lalu Yesus pun bangun dan bersama murid-murid-Nya mengikuti orang itu.
Pada waktu itu seorang wanita yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan maju mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jumbai jubah-Nya. Karna katanya dalam hati, “Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.” Tetapi Yesus berpaling dan memandang dia serta berkata, “Teguhkanlah hatimu, hai anakku, imanmu telah menyelamatkan dikau.” Maka sejak saat itu juga sembuhlah wanita itu.
Ketika Yesus tiba di rumah kepala rumah ibadat itu dan melihat peniup-peniup seruling serta orang banyak yang ribut, berkatalah Ia, “Pergilah! Karena anak ini tidak mati, tetapi tidur!”
Tetapi mereka menertawakan Dia. Setelah orang banyak itu diusir, Yesus masuk. Dipegang-Nya tangan si anak, lalu bangkitlah anak itu. Maka tersiarlah kabar tentang hal itu ke seluruh daerah.
Renungan:
Ada banyak ha yang bisa kita ambil sebagai pemahaman dan pelajaran dari bacaan dan Injil hari ini.
Mulai dari Yakub yang dengan segala peristiwa yang melatarbelakanginya, nyatanya dipilih Allah menjadi bapa dari bangsa yang akan jadi pilihannya. Juga mimpi Yakub yang sangat luar biasa dan pesan Allah yang disampaikan kepadanya.
Dalam Injil peristiwa utamanya adalah Yesus menyembuhkan anak seorang kepala rumah ibadat. Namun dalam perjalananNya ke rumah kepala ibadat itu, satu peristiwa penting terjadi, peristiwa yang menunjukkan betapa iman mampu menyelamatkan.
Pada waktu itu seorang wanita yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan maju mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jumbai jubah-Nya. Karna katanya dalam hati, “Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.” Tetapi Yesus berpaling dan memandang dia serta berkata, “Teguhkanlah hatimu, hai anakku, imanmu telah menyelamatkan dikau.” Maka sejak saat itu juga sembuhlah wanita itu.
Wanita itu sembuh karena imannya kepada Tuhan. Sekian lama ia menderita, karena iman pada Tuhan seketika ia disembuhkan! Betapa luar biasanya TUhan kita!
Maka firman Tuhan Yesus “Teguhkanlah hatimu, hai anakku, imanmu telah menyelamatkan dikau", menjadi pegangan iman dan hidup kita juga
Peristiwa lain tentang orang-orang yang menertawakan Yesus, namun kemudian menggibahkanNya.
Ketika Yesus tiba di rumah kepala rumah ibadat itu dan melihat peniup-peniup seruling serta orang banyak yang ribut, berkatalah Ia, “Pergilah! Karena anak ini tidak mati, tetapi tidur!” Tetapi mereka menertawakan Dia.
Setelah orang banyak itu diusir, Yesus masuk. Dipegang-Nya tangan si anak, lalu bangkitlah anak itu. Maka tersiarlah kabar tentang hal itu ke seluruh daerah.
Betapa kita manusia hanya mepihat yang nampak dan cepat sekali berkomentar dan bereaksi. Peristiwa ini memberi pelajaran untuk kita lambat berbicara dan bereaksi, namun berusaha memahami dan menelaah peristiwa demi peristiwa. Agar perkataan yang kita ucapkan dan tindakan kita, memang benar-benar karena kita memahami suatu peritiwa dan kemudian bertindak bijaksana.
Pada waktu itu seorang wanita yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan maju mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jumbai jubah-Nya.
Karna katanya dalam hati, “Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.” Tetapi Yesus berpaling dan memandang dia serta berkata, “Teguhkanlah hatimu, hai anakku, imanmu telah menyelamatkan dikau.” Maka sejak saat itu juga sembuhlah wanita itu.
Wanita itu sembuh karena imannya kepada Tuhan. Sekian lama ia menderita, karena iman pada Tuhan seketika ia disembuhkan! Betapa luar biasanya TUhan kita!
Maka firman Tuhan Yesus “Teguhkanlah hatimu, hai anakku, imanmu telah menyelamatkan dikau", menjadi pegangan iman dan hidup kita juga
Peristiwa lain tentang orang-orang yang menertawakan Yesus, namun kemudian menggibahkanNya.
Ketika Yesus tiba di rumah kepala rumah ibadat itu dan melihat peniup-peniup seruling serta orang banyak yang ribut, berkatalah Ia, “Pergilah! Karena anak ini tidak mati, tetapi tidur!” Tetapi mereka menertawakan Dia.
Setelah orang banyak itu diusir, Yesus masuk. Dipegang-Nya tangan si anak, lalu bangkitlah anak itu. Maka tersiarlah kabar tentang hal itu ke seluruh daerah.
Betapa kita manusia hanya mepihat yang nampak dan cepat sekali berkomentar dan bereaksi. Peristiwa ini memberi pelajaran untuk kita lambat berbicara dan bereaksi, namun berusaha memahami dan menelaah peristiwa demi peristiwa. Agar perkataan yang kita ucapkan dan tindakan kita, memang benar-benar karena kita memahami suatu peritiwa dan kemudian bertindak bijaksana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar