sumber : https://floresku.com
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Kolose (3:1-11)
"Kalian telah mati bersama Kristus, maka matikanlah dalam dirimu segala yang duniawi."
Saudara-saudara, kalian telah dibangkitkan bersama Kristus. Maka carilah perkara yang di atas, di mana Kristus berada, duduk di sisi kanan Allah. Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.
Sebab kalian telah mati, dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus dalam Allah. Kristuslah hidup kita. Apabila Dia menyatakan diri kelak, kalian pun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan.
Karena itu matikanlah dalam dirimu segala yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala. Semuanya itu mendatangkan murka Allah.
Dahulu kalian juga melakukan hal-hal itu ketika kalian hidup di dalamnya. Tetapi sekarang buanglah semuanya ini yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu.
Janganlah kalian saling menipu lagi, karena kalian telah menanggalkan manusia lama beserta kelakuannya, dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Penciptanya.
Dalam keadaan yang baru itu tiada lagi orang Yunani atau Yahudi, yang bersunat atau tak bersunat, orang Barbar atau orang Skit, budak atau orang merdeka; yang ada hanyalah Kristus di dalam semua orang.
Mazmur Tanggapan
Tuhan itu baik kepada semua orang
Ayat. (Mzm 145:2-3.10-11.12-13ab)
1. Setiap hari aku hendak memuji Engkau, dan memuliakan nama-Mu untuk selama-lamanya. Besarlah Tuhan, dan sangat terpuji; kebesaran-Nya tidak terselami.
2. Segala yang Kaujadikan akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu.
Mazmur Tanggapan
Tuhan itu baik kepada semua orang
Ayat. (Mzm 145:2-3.10-11.12-13ab)
1. Setiap hari aku hendak memuji Engkau, dan memuliakan nama-Mu untuk selama-lamanya. Besarlah Tuhan, dan sangat terpuji; kebesaran-Nya tidak terselami.
2. Segala yang Kaujadikan akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu.
3. Untuk memberitahukan keperkasaan-Mu kepada anak-anak manusia, dan memaklumkan kerejaan-Mu yang semarak mulia. Kerajaan-Mu ialah kerajaan abadi, pemerintahan-Mu lestari melalui segala keturunan.
Bait Pengantar Injil
Alleluya
Ayat. Bersukacitalah dan bergembiralah, karena besarlah upahmu di surga.
Inilah Injil Suci menurut Lukas (6:20-26)
Bait Pengantar Injil
Alleluya
Ayat. Bersukacitalah dan bergembiralah, karena besarlah upahmu di surga.
Inilah Injil Suci menurut Lukas (6:20-26)
"Berbahagialah orang yang miskin, celakalah orang yang kaya."
"Berbahagialah, hai kalian yang miskin, karena kalianlah yang empunya Kerajaan Allah.
Berbahagialah, hai kalian yang kini kelaparan, karena kalian akan dipuaskan.
Berbahagialah, hai kalian yang kini menangis, karena kalian akan tertawa.
Berbahagialah, bila demi Anak Manusia kalian dibenci, dikucilkan, dan dicela serta ditolak.
Bersukacitalah dan bergembiralah pada waktu itu karena secara itu pula nenek moyang mereka telah memperlakukan para nabi.
Tetapi celakalah kalian, orang kaya, karena dalam kekayaanmu kalian telah memperoleh hiburan.
Celakalah kalian, yang kini kenyang, karena kalian akan lapar. Celakalah kalian, yang kini tertawa, karena kalian akan berdukacita dan menangis.
Celakalah kalian, jika semua orang memuji kalian; karena secara itu pula nenek moyang mereka telah memperlakukan nabi-nabi palsu."
Demikianlah Sabda Tuhan.
Renungan:
Bagamana kita mencoba memahami Sabda Yesus hari ini? Yang miskin dan menderita malah disarankan berbahagia, sedang yang kaya, yang sedang tertawa malah dibilang celaka. Apa maksud Tuhan sebenarnya, ya?
Sesuatu yang tidak kita pahami dalam suatu perikop, itulah berarti sifat Tuhan; kata Romo DR.Mali, seorang pengajar di Seminari Tinggi Kentungan.
Berbahagialah, hai kalian yang miskin, karena kalianlah yang empunya Kerajaan Allah.
Yang miskin diminta berbahagia, dan dikatakan bahwa justru merekalah yang mempunyai Kerajaan Allah.
Kalau yang miskin itu merasa hidupnya sangat menderita lalu marah pada Allah, menyumpah-nyumpahi Allah, lalu bertindak mencuri, misalnya, apakah mereka juga yang mempunyai Kerajaan Allah? Tentunya tidak
Namun ketika yang miskin itu tidak mengutuk keadaannya; ketika ia masih tetap mempunyai pengharapan bahwa Allah tetap mengasihi dia dan terus berharap dan berusaha agar hidupnya menjadi lebih baik; ketika ia tetap bertahan dalam kesetiaan kepada Tuhan, bahkan menjadi lebih tekun lagi berdoa karena ia tahu hanya Allah yang menjadi andalan dan gantungan hidupnya; pastinya Allah tidak tinggal diam. Untuk mereka lah pesan ini disampaikan:
Berbahagialah, hai kalian yang miskin, karena kalianlah yang empunya Kerajaan Allah.
Allah selalu memberi pengharapan kepadanya, dan pengharapan itu nyata!
Tetapi celakalah kalian, orang kaya, karena dalam kekayaanmu kalian telah memperoleh hiburan.
Di ayat ini, Yesus malah menyatakan celaka pada orang yang kaya. Padahal mungkin orang kaya tersebut mendapatkan kekayaannya dari kerja keras dan ketekunannya juga. Apakah tidak boleh seseorang menjadi kaya?
Disebut celaka di sini, ketika orang kaya tersebut mencari hiburan-hiburan duniawi dari kekayaannya itu. Makan enak tiap hari, beli harta benda, keliling dunia, singkatnya memuaskan hawa nafsu duniawinya. Itulah yang menjadikan celaka.
Sebaliknya, kita mungkin bisa mengganti kata celaka dengan bahagia ketika kita menggunakan kekayaan itu untuk semakin menaati kehendak Allah. Berbagi kepada yang miskin dan menderita, menolong pada orang yang membutuhkan, dipakai untuk meningkatkan kesejahteraan sesama; singkat kata kekayaannya digunakan untuk menjadi berkah bagi sesama. Maka, kita percaya, bahwa Allah pun semakin berkenan kepadaNya, dan semakin memberi dalam kelimpahannya.
Jadi bahagia atau celaka terletak dari bagaimana kita menjalani hidup ini. Bila sesuai dengan kehendak Allah,maka hidup kita pasti akan bahagia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar