Sumber: https://alkitabonline.org/
Bacaan dari Kitab Yehezkiel (12:1-2)
"Berjalanlah seperti orang buangan di depan mereka pada siang hari."
Tuhan bersabda kepadaku, "Hai anak manusia, engkau tinggal di tengah-tengah kaum pemberontak. Mereka mempunyai mata, tetapi tidak melihat. Mereka mempunyai telinga, tetapi tidak mendengar, sebab mereka itu kaum pemberontak.
Maka engkau, hai anak manusia, siapkanlah bagimu barang-barang seperti seorang buangan, dan berjalanlah seperti orang buangan di hadapan mereka pada siang hari. Berangkatlah dari tempatmu sekarang ini ke tempat lain seperti seorang buangan di depan mata mereka. Barangkali mereka akan insyaf bahwa mereka adalah kaum pemberontak. Bawalah barang-barangmu itu ke luar seperti barang-barang seorang buangan pada siang hari di depan mata mereka. Dan engkau sendiri harus keluar pada malam hari di depan mata mereka, seperti seseorang yang harus keluar dan pergi ke pembuangan.
Di depan mata mereka buatlah sebuah lubang, dan keluarlah dari situ. Di depan mata mereka taruhlah barang-barangmu di atas bahumu, dan bawalah itu ke luar pada malam gelap. Engkau harus menutupi mukamu, sehingga engkau tidak melihat tanah. Sebab Aku membuat engkau menjadi lambang bagi kaum Israel."
Lalu kulakukan seperti diperintahkan kepadaku: Aku membawa pada siang hari barang-barang seperti perlengkapan seorang buangan, dan pada malam hari aku membuat lubang di tembok dengan tanganku; pada malam gelap aku ke luar dan di hadapan mata mereka aku menaruh barang-barangku ke atas bahuku.
Keesokan harinya turunlah sabda Tuhan kepadaku, "Hai anak manusia, bukankah kaum Israel, kaum pemberontak itu bertanya kepadamu, 'Apakah yang kaulakukan ini?' Katakanlah kepada mereka, beginilah sabda Tuhan Allah, 'Ucapan ilahi ini mengenai raja di Yerusalem dan seluruh kaum Israel yang tinggal di sana'.
Katakanlah, 'Aku menjadi lambang bagimu. Seperti yang Kulakukan ini, begitulah akan berlaku bagi mereka; sebagai orang buangan mereka akan pergi ke pembuangan. Dan raja mereka akan menaruh barang-barangnya ke atas bahunya pada malam gelap, dan akan pergi ke luar. Orang akan membuat sebuah lubang di tembok supaya baginya ada jalan ke luar, ia akan menutupi mukanya supaya ia tidak melihat tanah itu'."
Demikianlah sabda Tuhan
Mazmur Tanggapan
Janganlah kita melupakan karya-karya Allah.
Ayat. (Mzm 78:56-57.58-59.61-62)
1. Mereka mencobai dan memberontak terhadap Allah, Yang Mahatinggi, dan tidak berpegang pada peringatan-peringatan-Nya, mereka murtad dan berkhianat seperti moyang mereka, mereka menyimpang seperti busur yang tak dapat dipercaya.
2. Mereka menyakiti hati Allah dengan mendirikan bukit-bukit pengurbanan, membuat Dia cemburu karena patung-patung pujaan mereka. Mendengar hal itu, Allah menjadi geram, Ia menolak Israel sama sekali.
3. Ia membiarkan andalan-Nya tertawan, membiarkan kebanggaan-Nya jatuh ke tangan lawan; Ia membiarkan umat-Nya dimangsa pedang, dan murkalah Ia terhadap milik pusaka-Nya.
Bait Pengantar Injil
Alleluya, alleluya
Ayat. (Mzm 119:135)
Sinarilah hamba-Mu dengan wajah-Mu, dan ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (18:21 - 19:1)
"Aku berkata kepadamu, 'Bukan hanya sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali kalian harus mengampuni."
Sekali peristiwa datanglah Petrus kepada Yesus dan berkata, "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadapku? Sampai tujuh kalikah?"
Yesus menjawab, "Bukan hanya sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali."
Sebab hal Kerajaan Surga itu seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya. Setelah ia mulai mengadakan perhitungan, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta. Tetapi karena orang itu tidak mampu melunasi utangnya, raja lalu memerintahkan supaya ia beserta anak isteri dan segala miliknya dijual untuk membayar utangnya.
Maka bersujudlah hamba itu dan menyembah dia, katanya, "Sabarlah dahulu, segala utangku akan kulunasi." Tergeraklah hati raja oleh belas kasih akan hamba itu sehingga hamba itu dibebaskannya, dan utangnya pun dihapusnya.
Tetapi ketika hamba itu keluar, ia bertemu dengan seorang hamba lain yang berutang seratus dinar kepadanya. Kawan itu segera ditangkap dan dicekik, katanya, "Bayarlah utangmu!" Maka sujudlah kawan itu dan minta kepadanya, "Sabarlah dahulu, utangku itu akan kulunasi." Tetapi ia menolak dan menyerahkan kawannya ke dalam penjara sampai semua utangnya ia lunasi.
Melihat itu kawan-kawannya yang lain sangat sedih, lalu menyampaikan segala yang terjadi kepada tuan mereka. Kemudian raja memerintahkan memanggil orang itu dan berkata kepadanya, "Hai hamba jahat! Seluruh utangmu telah kuhapuskan oleh karena engkau memohonnya. Bukankah engkau pun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau?" Maka marahlah tuannya dan menyerahkan dia kepada algojo-algojo, sampai ia melunasi seluruh utangnya.
Demikian pula Bapa-Ku di surga akan berbuat terhadapmu, jika kalian tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu. Setelah Yesus selesai dengan pengajaran-Nya berangkatlah Ia dari Galilea, dan tiba di daerah Yudea, di seberang Sungai Yordan.
Demikianlah Injil Tuhan kita!
Renungan:
Mengampuni tujuhpuluh kali tujuh kali, inilah perintah Tuhan yang bagi saya masih berat untuk saya laksanakan. Jangankan tujuh kali, mengampuni sekali saja, saat hati kita merasa tersakiti, itu susah sekali. Saya butuh waktu untuk meredakan diri, dan pelan-pelan baru bisa mulai memaafkan. Itu butuh waktu yang tidak sebentar.
Maka soal pengampunan, itulah misteri yang dimiliki oleh Allah yang Maha Rahim. Apakah Tuhan mengampuni penjahat yang bertobat? Apakah Tuhan masih memberi kesempatan kepada orang yang berkali-kali membuat kecewa hati Allah? Kenyataannya itulah yang sudah dilakukan Allah terhadap kaum Israel, yang berkali-kali menyakiti dan mengecewakanNya. Allah selalu menunggu umat Israel untuk bertobat.
Maka, Allah pun selalu menungguku untuk bersujud mohon ampun di haribaanNya, saat saya menyesal karena telah berbuat dosa. Ya, dengan kemurahan hati Allah itu, semoga saya tidak mengambil kesempatan untuk berkali-kali berbuat dosa.
Doa:
Tuhan Allahku, aku bersyukur mempunyai Allah yang Maha Rahim seperti Engkau. HatiMu penuh dengan kemurahan hati, belas kasihan, dan pengampunan.
Hal yang masih berat bagiku adalah dalam hal mengampuni. Maka Tuhan Allahku, Engkau sendiri yang membukakan pintu hatiku, agar aku bisa, rela, dan penuh kasih memaafkan orang yang sudah bersalah kepadaku.
Segala hormat dan pujian bagiMu kini selalu dan sepanjang segala masa. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar