Kamis, 02 Desember 2021

"Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku, ‘Tuhan! Tuhan!’ akan masuk Kerajaan Surga”

Sumber:https://bit.ly/31ojhEz

Bacaan dari Kitab Yesaya (26:1-6)

"Bangsa yang benar dan tetap setia biarlah masuk."

Pada masa itu nyanyian ini akan dinyanyikan di tanah Yehuda, “Kita mempunyai kota yang kuat! Tuhan telah memasang tembok dan benteng untuk keselamatan kita. Bukalah pintu-pintu gerbangnya, agar masuklah bangsa yang benar dan yang tetap setia.

Engkau menjaga orang yang teguh hatinya dengan damai sejahtera, sebab ia percaya kepada-Mu. Percayalah kepada Tuhan selama-lamanya, sebab Tuhan Allah adalah gunung batu yang kekal.

Kota-kota di atas gunung telah ditaklukkan-Nya; benteng-benteng yang kuat telah dirobohkan-Nya, diratakan-Nya dengan tanah dan dicampakkan-Nya menjadi debu. Kaki orang-orang sengsara dan telapak orang-orang lemah akan menginjak-injaknya.”

Demikianlah sabda Tuhan

Mazmur Tanggapan

Diberkatilah dia yang datang dalam nama Tuhan.

Ayat. (Mzm 118:1.8-9.19-21.25-27a)

1. Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik! Kekal abadi kasih setia-Nya. Lebih baik berlindung pada Tuhan daripada percaya kepada manusia! Lebih baik berlindung pada Tuhan daripada percaya kepada para bangsawan!

2. Bukakanlah aku pintu gerbang kebenaran, aku hendak masuk ke dalamnya, hendak mengucap syukur kepada Tuhan. Inilah pintu gerbang Tuhan, orang-orang benar akan masuk ke dalamnya. Aku bersyukur kepada-Mu, sebab Engkau telah menjawab aku dan telah menjadi keselamatanku.

3. Ya Tuhan, berilah kiranya keselamatan! Ya Tuhan, berilah kiranya kemujuran! Diberkatilah dia yang datang dalam nama Tuhan! Kami memberkati kamu dari dalam rumah Tuhan. Tuhanlah Allah, Dia menerangi kita. Ikatkanlah korban hari raya itu dengan tali pada tanduk-tanduk mezbah.

Bait Pengantar Injil

Alleluya, alleluya

Ayat. (Yes 55:6)

Carilah Tuhan, selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya, selama Ia dekat.   

Inilah Injil Suci menurut Matius (7:21.24-27)

"Barangsiapa melakukan kehendak Bapa akan masuk Kerajaan Allah."

Pada suatu ketika Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku, ‘Tuhan! Tuhan!’ akan masuk Kerajaan Surga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku di surga.

Semua orang yang mendengar perkataan-Ku dan melakukannya, ia sama dengan orang bijaksana yang membangun rumahnya di atas batu. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu. Tetapi rumah itu tidak roboh sebab dibangun di atas batu.

Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang bodoh, yang membangun rumahnya di atas pasir. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu. Maka robohlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya.”

Renungan:

Siapakah yang nati akan masuk surga? Jelas sekali kata Tuhan Yesus, yaitu “Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku, ‘Tuhan! Tuhan!’ akan masuk Kerajaan Surga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku di surga”.

Semua orang bisa berbicara tentang hal-hal yang hebat. Semua orang bisa mengutip suatu kuote yang sangat menginspirasi. Itu bagus, tetapi semua hanya sebatas teori, bila tanpa dilakukan. Perbuatan tidak bisa dikatakan. Ia hanya bisa dilihat dalam karya nyata tanpa perlu banyak bicara. Dan yang diperlukan dalam karya nyata itu adalah kesetiaan dan ketekunan. Dan kaitannya dengan jalan masuk ke surga, maka yang akan masuk ke surga adalah mereka yang melakukan kehendak Tuhan, tidak hanya sekedar mengatakan.

Apa buahnya dengan melakukan kehendak Tuhan dalam kesetiaan dan ketekunan? Buahnya adalah iman kita menjadi kuat dan tidak mudah goyah. Bila ada godaan duniawi, suara hati kita dengan jelas akan mengingatkan. Bila ada kesesatan, maka Roh Kudus dengan segera akan menarik kita agar kita tidak terjebak dan masuk di dalamnya. Tuhan lebih mudah menyelamatkan kita bila kita dekat denganNya dan melakukan segala perintahNya.

Action:

Tidak cukup hanya berkata dan berdoa, semua baru menjadi nyata bila dilakukan

Doa:

Yesusku, ingatkanlah aku bila aku menghormatiMu hanya dalam kata dan doa. Itu belum cukup. Semoga Engkau berkenan membimbingku dalam karya nyata untuk melakukan Sabda dan kehendakMu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar