Rabu, 30 Maret 2022

“Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri"

                                        

                                                     Sumber:https://bit.ly/3tLNYiR

Bacaan dari Kitab Yesaya (49:8-15)

"Aku telah membentuk dan memberi engkau menjadi perjanjian bagi umat manusia untuk membangunkan bumi kembali."

Beginilah firman Tuhan, “Pada waktu Aku berkenan, Aku akan menjawab engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau. Aku telah membentuk dan membuat engkau menjadi perjanjian bagi umat manusia, untuk membangunkan bumi kembali dan untuk membagi-bagikan tanah pusaka yang sudah sunyi sepi, untuk mengatakan kepada orang-orang yang terkurung ‘Keluarlah!” dan kepada orang-orang yang ada di dalam gelap ‘Tampillah!”

Di sepanjang jalan mereka seperti domba yang tidak pernah kekurangan rumput, dan di segala bukit gundul pun tersedia rumput bagi mereka. Mereka tidak menjadi lapar atau haus. Angin panas dan terik matahari tidak akan menimpa mereka, sebab Penyayang mereka akan memimpin mereka, dan akan menuntun mereka ke dekat sumber-sumber air.

Aku akan membuat segala gunung-Ku menjadi jalan dan segala jalan raya-Ku akan Kuratakan. Lihat, ada orang yang datang dari jauh, ada yang dari utara, dari barat dan ada yang dari tanah Sinim, bersorak-soraklah, hai langit, bersorak-soraklah, hai bumi, dan bergembiralah dengan sorak sorai, hai gunung-gunung!

Sebab Tuhan menghibur umat-Nya dan menyayangi orang-orang-Nya yang tertindas. Sion berkata, “Tuhan telah meninggalkan aku, dan Tuhanku telah melupakan aku.” Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakan, Aku tidak akan melupakan engkau.”

Demikianlah sabda Tuhan

Mazmur Tanggapan

Pada Tuhan ada kasih setia dan penebusan berlimpah.

Ayat. (Mzm 145:8-9.13c-14.17-18)

1. Tuhan itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya. Tuhan itu baik kepada semua orang, dan penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya.

2. Tuhan itu setia dalam segala perkataan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya. Tuhan itu penopang bagi semua orang yang jatuh dan penegak bagi semua yang tertunduk.

3. Tuhan itu adil dalam segala jalan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya. Tuhan dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya, pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan.

Bait Pengantar Inji

Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.

Ayat. (Yoh 11:25)

Akulah kebangkitan dan hidup, sabda Tuhan. Setiap orang yang percaya pada-Ku, akan hidup, sekalipun ia sudah mati.

Inilah Injil Suci menurut Yohanes (5:17-30)

"Seperti Bapa membangkitkan orang-orang mati, dan menghidupkannya, demikian juga Anak menghidupkan siapa saja yang dikehendaki-Nya."

Sekali peristiwa, Yesus berkata kepada orang-orang Yahudi, “Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Aku pun bekerja juga.” Karena perkataan itu, orang-orang Yahudi lebih berusaha lagi untuk membunuh Yesus, bukan saja karena Ia meniadakan hari Sabat, tetapi juga karena Ia mengatakan bahwa Allah adalah Bapa-Nya sendiri, dan dengan demikian menyamakan diri-Nya dengan Allah.

Maka Yesus menjawab mereka, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri, jikalau Ia tidak melihat Bapa mengerjakannya; sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak.

Sebab Bapa mengasihi Anak, dan Ia menunjukkan kepada-Nya segala sesuatu yang dikerjakan-Nya sendiri, bahkan Ia akan menunjukkan kepada-Nya pekerjaan yang lebih besar lagi daripada pekerjaan-pekerjaan itu, sehingga kamu menjadi heran.

Sebab sama seperti Bapa membangkitkan orang-orang mati dan menghidupkannya, demikian juga Anak menghidupkan siapa saja yang dikehendaki-Nya. Bapa tidak menghakimi siapa pun, melainkan telah menyerahkan penghakiman itu seluruhnya kepada Anak, supaya semua orang menghormati Anak sama seperti mereka menghormati Bapa.

Barangsiapa tidak menghormati Anak, ia juga tidak menghormati Bapa, yang mengutus Dia. Aku berkata kepadamu: Sungguh, barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup.

Aku berkata kepadamu: Sungguh, saatnya akan tiba dan sudah tiba, bahwa orang-orang mati akan mendengar suara Anak Allah, dan mereka yang mendengarnya, akan hidup. Sebab sama seperti Bapa mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri, demikian juga diberikan-Nya Anak mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri. Dan Bapa telah memberikan kuasa kepada Anak untuk menghakimi, karena Ia adalah Anak Manusia.

Janganlah kamu heran akan hal itu, sebab saatnya akan tiba, bahwa semua orang yang di dalam kubur akan mendengar suara Anak, dan mereka yang telah berbuat baik akan keluar dan bangkit untuk hidup yang kekal, tetapi mereka yang telah berbuat jahat akan bangkit untuk dihukum.

Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri. Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan:

Mengapa kita harus percaya kepada Yesus? Anak-anak jaman sekarang bilang worth it-kah?

Bagi kita yang sudah mengalami liku-liku hidup, kita atau saya sering kehilangan arah tujuan dan pegangan. Saya melihat ke belakang, dan hidup saya banyak diwarnai kegagalan dan kesalahan. Namun yang saya sungguh saya bersyukur, bahwa saya tidak pernah jatuh sampai benar-benar jatuh, kehilangan arah yang sampai benar-benar linglung, atau kegagalan yang sampai benar-benar porak poranda.

Saya melihat ke belakang, bahwa semua itu terjadi karena saya yang terlalu keras kepala, mengikuti pendapat dan kemauan diri, dan tidak peka terhadap bisikan atau ajakan Tuhan yang mungkin sudah mengajak saya ke jalan yang benar.

Dan ketika saya mulai dalam kepanikan dan kejatuhan, diam-diam Yesus menolong saya, menyelamatkan saya, hingga saya tidak sampai jatuh ke jurang dan hancur. Ia nyatanya memelihara saya. Maka sekarang saya sadari, tanpa Allah, tanpa Yesus, saya sudah binasa dari dulu.

Jadi benar kata Nabi Yesaya,”Di sepanjang jalan mereka seperti domba yang tidak pernah kekurangan rumput, dan di segala bukit gundul pun tersedia rumput bagi mereka. Mereka tidak menjadi lapar atau haus. Angin panas dan terik matahari tidak akan menimpa mereka, sebab Penyayang mereka akan memimpin mereka, dan akan menuntun mereka ke dekat sumber-sumber air.

Nyatanya Allah yang Maha Penyayang yang sudah menolong saya dari keterpurukan. Allah sangat baik, sungguh baik. Lalu siapa Yesus itu, hingga kita juga harus percaya kepadaNya? Dan Yesus adalah Putra yang dikasihiNya. Allah Putera juga mempunyai sifat kuasa seperti Allah Bapa, karena dalam diri Allah Putera juga ada pribadi Allah Bapa. Dan apa kata Yesus tentang BapaNya?

Sebab Bapa mengasihi Anak, dan Ia menunjukkan kepada-Nya segala sesuatu yang dikerjakan-Nya sendiri, bahkan Ia akan menunjukkan kepada-Nya pekerjaan yang lebih besar lagi daripada pekerjaan-pekerjaan itu, sehingga kamu menjadi heran.

Kalau kita mengakui betapa besar dan ajaib kuasa Allah, maka Yesus pun mampu melakukannya, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang sangat mengherankan di mata manusia! Jadi kita mengasihi Yesus, karena melalui Dia, Allah Bapa akan mencurahkan banyak berkat dan kasih karuniaNya kepada kita! Dan jangan lupa, Yesus lah yang akan menjadi hakim agung kita pada penghakiman terakhir.

Action:

Percaya sepenuhnya kepada Tuhan Yesus.

Mengasah pikiran dan hati agar makin peka pada tuntunan dan jalan kehidupan yang sesuai dengan kehendak Allah.

Doa:

Allah Tuhanku, syukur tiada terhingga aku ucapkan karena Engkau sudah berkenan menjaga dan memelihara aku. Bimbinglah aku pada jalan IlahiMu, agar hidupku seturut dengan kehendakMu.

Segala hormat dan pujian bagiMu, kini selalu dan sepanjang masa. Amin.  

 

Selasa, 29 Maret 2022

"Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah.”

Sumber:https://bit.ly/3IUoOTK

Bacaan dari Nubuat Yehezkiel (47:1-9.12)     

"Aku melihat air mengalir dari dalam Bait Suci; ke mana saja air itu mengalir, semua yang ada di sana hidup."

Kata nabi: Seorang malaikat membawa aku ke pintu Bait Suci, dan sungguh, ada air keluar dari bawah ambang pintu Bait Suci, dan mengalir menuju ke timur: sebab Bait Suci juga menghadap ke timur. Air itu mengalir dari bawah bagian samping kanan dari Bait Suci, sebelah selatan mezbah.

Lalu malaikat itu menuntun aku keluar melalui pintu gerbang utara, dan dibawanya aku berkeliling dari luar menuju gerbang yang menghadap ke timur. Sungguh, air itu membual dari sebelah selatan. Lalu malaikat itu pergi ke arah timur dan memegang tali pengukur di tangannya. Ia mengukur seribu hasta, dan menyuruh aku masuk ke dalam air itu; dalamnya sampai di pergelangan kaki. Ia mengukur seribu hasta lagi, dan menyuruh aku masuk sekali lagi ke dalam air itu; sekarang sudah sampai di lutut.

Kemudian ia mengukur seribu hasta lagi, dan menyuruh aku ketiga kalinya masuk ke dalam air itu; sekarang sudah sampai di pinggang. Sekali lagi ia mengukur seribu hasta, dan sekarang air itu sudah menjadi sungai di mana aku tidak dapat berjalan lagi, sebab air itu sudah meninggi sehingga orang dapat berenang; suatu sungai yang tidak dapat diseberangi lagi.

Lalu malaikat itu berkata kepadaku, “Sudahkah engkau lihat hai anak manusia?” Kemudian ia membawa aku kembali menyusur tepi sungai itu. Dalam perjalanan pulang, sungguh, sepanjang tepi sungai itu ada amat banyak pohon, di sebelah sini dan di sebelah sana.

Malaikat itu berkata kepadaku, “Sungai ini mengalir menuju wilayah timur, dan menurun ke Araba-Yordan, dan bermuara di Laut Asin, maka air laut yang mengandung banyak garam itu menjadi tawar.

Ke mana saja sungai itu mengalir, segala makhluk yang berkeriapan di dalamnya akan hidup. Ikan-ikan akan menjadi sangat banyak, sebab ke mana saja air itu sampai, air laut di situ menjadi tawar, dan ke mana saja sungai itu mengalir, semua yang ada di sana hidup. Pada kedua tepi sungai itu tumbuh bermacam-macam pohon buah-buahan, yang daunnya tidak layu dan buahnya tidak habis-habis.

Tiap bulan ada lagi buahnya yang baru, sebab pohon-pohon itu mendapat air dari tempat kudus. Buahnya menjadi makanan dan daunnya menjadi obat.”

Demikianlah sabda Tuhan

Mazmur Tanggapan

Tuhan semesta alam menyertai kita, kota benteng kita ialah Allah Yakub.

Ayat. (Mzm 46:2-3.5-6.8-9)

1. Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti. Sebab itu kita tidak akan takut, sekalipun bumi berubah, sekalipun gunung-gunung goncang di dalam laut.

2. Kota Allah, kediaman Yang Mahatinggi, disukakan oleh aliran-aliran sebuah sungai. Allah ada di dalamnya, kota itu tidak akan goncang; Allah akan menolongnya menjelang pagi.

3. Tuhan semesta alam menyertai kita, kota benteng kita ialah Allah Yakub,.Pergilah, pandanglah pekerjaan Tuhan, yang mengadakan pemusnahan di bumi.

Bait Pengantar Injil

Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.

Ayat. (Mzm 51:12a.14a)

Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, berilah aku sukacita karena keselamatan-Mu.

Inilah Injil Suci menurut Yohanes (5:1-16)

"Orang itu disembuhkan seketika."

  

Pada hari raya orang Yahudi, Yesus berangkat ke Yerusalem. Di Yerusalem, dekat pintu Gerbang Domba, ada sebuah kolam, yang dalam bahasa Ibrani disebut Betesda; serambinya ada lima dan di serambi-serambi itu berbaring sejumlah besar orang sakit: orang-orang buta, orang-orang timpang dan orang-orang lumpuh, yang menantikan goncangan air kolam itu. Sebab sewaktu-waktu turun malaikat Tuhan ke kolam itu dan menggoncangkan air itu; barangsiapa yang terdahulu masuk ke dalamnya sesudah goncangan air itu, menjadi sembuh, apapun juga penyakitnya.

Ada di situ seorang yang sudah tiga puluh delapan tahun lamanya sakit. Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di sana, dan karena Ia tahu, bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia kepadanya, “Maukah engkau sembuh?”

Jawab orang sakit itu kepada-Nya, “Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu, apabila airnya mulai goncang; dan sementara aku sendiri menuju kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku.”

Kata Yesus kepadanya, “Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah.” Dan pada saat itu juga sembuhlah orang itu, lalu ia mengangkat tilamnya dan berjalan.

Tetapi hari itu hari Sabat. Karena itu orang-orang Yahudi berkata kepada orang yang baru sembuh itu, “Hari ini hari Sabat, dan tidak boleh engkau memikul tilammu.” Akan tetapi ia menjawab mereka, “Orang yang telah menyembuhkan aku, dia yang mengatakan kepadaku: Angkatlah tilammu dan berjalanlah.” Mereka bertanya kepadanya, “Siapakah orang itu yang berkata kepadamu: Angkatlah tilammu dan berjalanlah?”

Tetapi orang yang baru sembuh itu tidak tahu siapa orang itu, sebab Yesus telah menghilang ke tengah-tengah orang banyak di tempat itu. Kemudian, ketika bertemu dengan dia dalam Bait Allah, Yesus lalu berkata kepadanya, “Engkau telah sembuh; jangan berbuat dosa lagi, supaya padamu jangan terjadi yang lebih buruk.”

Orang itu keluar, lalu menceritakan kepada orang-orang Yahudi, bahwa Yesuslah yang telah menyembuhkan dia. Dan karena itu orang-orang Yahudi berusaha menganiaya Yesus, karena Ia melakukan hal-hal itu pada hari Sabat.

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan:

Ini tentang Allah yang Maha Kuasa dihadapkan dengan kepicikan manusia. Tentang Allah yang Maha Kuasa, yang mampu mengubah air yang asin menjadi tawar, sehingga ke mana saja sungai itu mengalir, segala makhluk yang berkeriapan di dalamnya akan hidup. Ikan-ikan akan menjadi sangat banyak, sebab ke mana saja air itu sampai, air laut di situ menjadi tawar, dan ke mana saja sungai itu mengalir, semua yang ada di sana hidup. Pada kedua tepi sungai itu tumbuh bermacam-macam pohon buah-buahan, yang daunnya tidak layu dan buahnya tidak habis-habis. Tiap bulan ada lagi buahnya yang baru, sebab pohon-pohon itu mendapat air dari tempat kudus.

Apakah ada manusia yang mampu mengubah air laut yang luas menjadi tawar seperti air kolam? Saya belum pernah mendengarnya, namun dalam Nubuat Yehezkiel, semuanya itu bisa terjadi.

Lalu,pernahkah engkau mendengar seseorang yang menyembuhkan orang yang sudah sakit selama 38 tahun hanya dengan kata-kata saja? Belum pernah ada dokter atau tabib yang bisa menyembuhkan seketika. Namun Yesus yang Maha Kuasa mampu melakukannya!

Dan apa tanggapan dari orang-orang picik? Mereka tidak melihat penyembuhan yang dahsyat itu, tapi mempermasalahkan kenapa penyembuhan itu dilakukan pada hari Sabat. Halo..betapa sempit dan dangkal pikiran orang-orang itu.

Kadang kita pun seperti orang-orang Yahudi. Berpikiran sempit dan picik serta tidak terbuka terhadap segala kemungkinan yang sedang terjadi.

Action:

Semakin percaya pada Allah yang Maha Kuasa

Mau membuka diri serta tidak berpikiran sempit dan picik

Doa:

Tuhan Allahku, kembali aku bersyukur karena aku boleh dekat dengan Engkau Sang Maha Kuasa. Semoga kepercayaanku semakin menebal kepadaMu, ya Allahku. Dan ajarilah aku membuka pikiran dan tidak terpancang pada pendapat diri yang sempit dan picik.

Segala hormat dan pujian bagiMu Allah, kini selalu dan sepanjang segala abad. Amin.

Senin, 28 Maret 2022

"Tuhan, datanglah sebelum anakku mati."

 

Bacaan dari Kitab Yesaya (65:17-21)   

"Tidak ada kedengaran lagi bunyi tangisan dan bunyi erang."

Beginilah firman Allah, "Aku menciptakan langit yang baru dan bumi yang baru! Hal-hal yang dahulu tidak akan diingat lagi, dan tidak akan timbul lagi di dalam hati. Bergiranglah dan bersorak-sorai untuk selama-lamanya atas apa yang Kuciptakan.

Sebab sesungguhnya, Aku menciptakan Yerusalem penuh sorak-sorai, dan penduduknya penuh kegirangan. Aku akan bersorak-sorai karena Yerusalem dan bergirang karena umat-Ku; di dalamnya tidak akan kedengaran lagi bunyi tangisan, dan bunyi erang pun tidak.

Di situ tidak akan ada lagi bayi yang hidup beberapa hari atau orang tua yang tidak mencapai umur suntuk. Sebab siapa yang mati pada umur seratus tahun masih akan dianggap muda, dan siapa yang tidak mencapai umur seratus tahun akan dianggap kena kutuk.

Mereka akan mendirikan rumah-rumah dan mendiaminya juga; mereka akan menanami kebun-kebun anggur dan memakan buahnya juga."

Demikianlah sabda Tuhan

Mazmur Tanggapan

Tuhan telah membebaskan dan menyelamatkan daku

Ayat. (Mzm 30:2.4.5-6.11-12a.13b; R: 2a)

1. Aku akan memuji Engkau, ya Tuhan, sebab Engkau telah menarik aku ke atas, dan tidak membiarkan musuh-musuhku bersukacita atas diriku. Tuhan, Engkau mengangkat aku dari dunia orang mati, Engkau menghidupkan aku di antara mereka yang turun ke liang kubur.

2. Nyanyikanlah mazmur bagi Tuhan, hai orang-orang yang dikasihani oleh-Nya, dan persembahkanlah syukur kepada nama-Nya yang kudus! Sebab sesaat saja Ia murka, tetapi seumur hidup Ia murah hati; sepanjang malam ada tangisan menjelang pagi ada sorak-sorai.

3. Dengarlah, Tuhan, dan kasihanilah aku! Tuhan, jadilah penolongku! Aku yang meratap telah Kauubah menjadi orang yang menari-nari. Tuhan, Allahku, untuk selama-lamanya aku mau menyanyikan syukur bagi-Mu.

Bait Pengantar Injil

Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.

Ayat. (Am 5:14)

Carilah yang baik dan jangan yang jahat, supaya kamu hidup; dengan demikian Allah akan menyertai kamu.

Inilah Injil Suci menurut Yohanes (4:43-54)

"Lihat anakmu hidup."

Sekali peristiwa, Yesus berangkat dari Samaria dan pergi ke Galilea. Sebab Ia sendiri telah bersaksi, bahwa seorang nabi tidak dihormati di negerinya sendiri. Setelah Yesus tiba di Galilea, orang-orang Galilea pun menyambut Dia, karena mereka telah melihat segala sesuatu yang dikerjakan Yesus di Yerusalem pada pesta itu, sebab mereka sendiri pun turut ke pesta itu. Maka Yesus kembali lagi ke Kana di Galilea, di mana Ia membuat air menjadi anggur.

Dan di Kapernaum ada seorang pegawai istana, yang anaknya sedang sakit. Ketika pegawai itu mendengar, bahwa Yesus telah datang dari Yudea ke Galilea, pergilah ia kepada-Nya, lalu meminta supaya Yesus datang dan menyembuhkan anaknya, sebab anaknya itu hampir mati.

Maka kata Yesus kepadanya, "Jika kamu tidak melihat tanda dan mukjizat, kamu tidak percaya."

Pegawai istana itu berkata kepada-Nya,  Kata Yesus kepadanya, "Pergilah, anakmu hidup!" Orang itu percaya akan perkataan yang dikatakan Yesus kepadanya, lalu pergi.

Ketika ia masih di tengah jalan hamba-hambanya telah datang kepadanya dengan kabar, bahwa anaknya hidup. Ia bertanya kepada mereka pukul berapa anak itu mulai sembuh. Jawab mereka, "Kemarin siang pukul satu demamnya hilang."

Maka teringatlah ayah itu, bahwa pada saat itulah Yesus berkata kepadanya, "Anakmu hidup."

Lalu ia pun percaya, ia dan seluruh keluarganya. Dan itulah tanda kedua yang dibuat Yesus ketika Ia pulang dari Yudea ke Galilea.

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan:

Hai, siapakah kita hingga Allahbegitu mengasihi kita? Apa yang Dia inginkan dari kita? Ia tidak menginginkan persembahan apapun dari kita, malah sungguh Allah menginginkan bahwa hidup kita dipenuhi dengan sukacita dan hati yang penuh bersorak sorai. Ia ingin memberikan langit yang baru dan bumi yang baru bagi kehidupan kita!

Yang Ia rindu adalah hati yang memuji karna Allah yang begitu baik dan sangat murah hati. Hati yang mengucap syukur, karena Ia tidak mengingat dosa-dosa kita, kesalahan kita, kegagalan kita. 

Maka, bila saat ini kita meratap dan menangis di hadapanNya, percayalah Ia akan menghapus airmata duka kita dan menggantinya dengan air mata bahagia. Benarkah? Benar, bila kita memulai hidup baru seturut kehendak, teladan, dan kasihNya.

Kisah dalam Injil pun mengisahkan tentang seorang bapak yang meminta Yesus menyembuhkan anaknya yang hampir mati. Dan karena ia percaya, maka anak yang sudah hampir mati itu pun, hidup kembali.

Percayakah kita akan mukjizat dan kemurahan hati Tuhan Allah? Ya, saya percaya.

Action:

Percaya sepenuhnya kepada Allah

Berusaha hidup seturut kehendak Allah

Doa:

Allah Bapaku, terima kasih, Engkau sungguh baik dan murah hati. Engkau tidak mengingat pelanggaran dan dosa kami, namun Engkau malah memberikan bumi dan langit yang baru asal kami percaya sepenuhnya kepadaMu dan hidup seturut kehendakMu.

Segala hormat dan pujian bagiMu, kini selalu dan sepanjang segala abad. Amin.

Selasa, 15 Maret 2022

"Janganlah kamu menghakimi, maka kamu pun tidak akan dihakimi"

Sumber:https://bit.ly/3Jfd7aZ

Bacaan dari Nubuat Daniel (9:4b-10)    

"Kami telah berbuat dosa dan salah."

Ah, Tuhan, Allah yang Mahabesar dan dahsyat, yang memegang perjanjian dan kasih setia terhadap mereka yang mengasihi Engkau serta berpegang pada perintah-Mu, kami telah berbuat dosa dan salah; kami telah berlaku fasik dan telah memberontak; kami telah menyimpang dari perintah dan peraturan-Mu.

Kami pun tidak taat kepada hamba-hamba-Mu, para nabi, yang telah berbicara atas nama-Mu kepada raja-raja kami, kepada pemimpin-pemimpin kami, kepada bapa-bapa kami dan kepada segenap rakyat negeri.

Ya Tuhan, Engkaulah yang benar! Patutlah kami malu seperti pada hari ini, kami orang-orang Yehuda, penduduk kota Yerusalem, dan segenap orang Israel, mereka yang dekat dan mereka yang jauh, di segala negeri ke mana Engkau telah membuang mereka oleh karena mereka berlaku murtad kepada Engkau. Ya Tuhan, kami, raja-raja kami, pemimpin-pemimpin kami, dan bapa-bapa kami patutlah malu, sebab kami telah berbuat dosa terhadap Engkau.

Pada Tuhan, Allah kami, ada belas kasih dan pengampunan, walaupun telah memberontak terhadap Dia, dan tidak mendengarkan suara Tuhan, Allah kami, yang menyuruh kami hidup menurut hukum yang telah diberikan-Nya kepada kami dengan perantaraan para nabi, hamba-hamba-Nya.

Demikianlah sabda Tuhan

Mazmur Tanggapan

Tuhan tidak memperlakukan kita setimpal dengan dosa kita.

Ayat. (Mzm 79:8.9.11.13; Ul: 103:10a)

1. Janganlah perhitungkan kepada kami kesalahan nenek moyang! Kiranya rahmat-Mu segera menyongsong kami, sebab sudah sangat lemahlah kami.

2. Demi kemuliaan-Mu, tolonglah kami, ya Tuhan penyelamat! Lepaskanlah kami dan ampunilah dosa kami, oleh karena nama-Mu!

3. Biarlah sampai ke hadapan-Mu keluhan orang tahanan; sesuai dengan kebesaran lengan-Mu, biarkanlah hidup orang-orang yang ditentukan untuk mati dibunuh.

4. Maka kami, umat-Mu, dan kawanan domba gembalaan-Mu akan bersyukur kepada-Mu untuk selama-lamanya, dan akan memberitakan puji-pujian bagi-Mu turun temurun.

Bait Pengantar Injil

Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.

Ayat. (Yoh 6:64b, 69b)

Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah roh dan kehidupan. Engkau mempunyai sabda kehidupan kekal.

Inilah Injil Suci menurut Lukas (6:36-38)

"Ampunilah, dan kamu akan diampuni."

Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Hendaknya kamu murah hati, sebagaimana Bapa-Mu adalah murah hati. Janganlah kamu menghakimi, maka kamu pun tidak akan dihakimi. Dan janganlah kamu menghukum, maka kamu pun tidak akan dihukum; ampunilah, dan kamu akan diampuni.

Berilah, dan kamu akan diberi; suatu takaran yang baik dan dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan:

Benang merah dari bacaan dan Injil hari ini adalah tentang belas kasih Allah dan pengampunan. Nabi Daniel dalam Kitab Perjanjian Lama berkata,Patutlah kami malu seperti pada hari ini, sebab kami telah berbuat dosa terhadap Engkau. Pada Tuhan, Allah kami, ada belas kasih dan pengampunan, walaupun telah memberontak terhadap Dia, dan tidak mendengarkan suara Tuhan, Allah kami, yang menyuruh kami hidup menurut hukum yang telah diberikan-Nya kepada kami dengan perantaraan para nabi, hamba-hamba-Nya”.

Nabi Daniel memohon pengampunan Allah terhadap umat Israel yang telah berlaku murtad dan tidak menurut ketetapan dan perintah dari Allah. Sudah selayaknya umat Israel malu di hadapan Allah yang telah memberi banyak belas kasih dan kemurahan, juga keselamatan demi keselamatan, namun nyatanya mereka sangat sering melukai hati Tuhan dengan berpaling pada ilah-ilah lain.

Namun Allah adalah Allah yang sangat murah hati. Setiap kali umat Israel sungguh-sungguh menunjukkan penyesalan dan pertobatan, Allah mengurungkan niat menghukum mereka, sebaliknya pengampunan dan belas kasihanNya yang muncul kepada mereka.

Belas kasih dan pengampunan Allah ditegaskan lagi oleh Yesus dalam Injil,”Hendaknya kamu murah hati, sebagaimana Bapa-Mu adalah murah hati”.

Semua ajaran dan nasehat Yesus bersumber dari Allah yang lebih dahulu mengasihi kita. Allah sudah lebih dulu bermurah hati, maka kita pun mestinya murah hati juga kepada orang lain, karena semua yang kita miliki saat ini adalah pemberian Allah semata. Juga perlakuan yang kita harapkan kita terima dari Allah, maka itu juga yang harus kita lakukan pada sesama.

Janganlah kamu menghakimi, maka kamu pun tidak akan dihakimi. Dan janganlah kamu menghukum, maka kamu pun tidak akan dihukum; ampunilah, dan kamu akan diampuni. Berilah, dan kamu akan diberi;

Dan pemberian dan karunia dari Allah tidak sekedar sama dengan takaran pemberian kita pada orang lain, tidak! Allah akan ganti memberi berkali-kali lipat! “Dalam ukuran yang baik dan dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.”

Action:

Terus berusaha bermurah hati kepada orang lain.

Apa yang aku harapkan dari orang lain, maka itu pula yang harus aku berikan kepada orang lain.

Doa:

Yesusku, terima kasih, karena Allah sungguh bermurah hati. Allah juga penuh belas kasih dan pengampunan. Semoga dalam masa prapaskah ini, aku mau melakukan introspeksi dan memperbaiki hidupku baik dalam pikiran, kata-kata dan perilaku, agar Allah berkenan memberikan belas kasih dan pengampunanNya kepadaku.

Segala hormat dan pujian bagi Allah, dahulu, kini, dan sepanjang segala abad. Amin.

 

“Inilah Anak-Ku yang Kupilih, dengarkanlah Dia!”

                                               

                                                          Sumber:https://bit.ly/34GnXaX

Bacaan dari Kitab Kejadian (15:5-12.17-18)    

"Perjanjian Allah dengan Abraham."

Sekali peristiwa Tuhan membawa Abram keluar dari rumah serta berfirman, “Coba lihat ke langit, hitunglah bintang-bintang, jika engkau dapat!”

Maka firman-Nya kepada Abram, “Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu.”

Lalu percayalah Abram kepada Tuhan; maka Tuhan memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran. Tuhan berfirman lagi kepada Abram, “Akulah Tuhan, yang membawa engkau keluar dari Ur Kasdim guna memberikan negeri ini menjadi milikmu.”

Tetapi Abram bertanya, “Ya Tuhan Allah, dari manakah aku tahu bahwa aku akan memilikinya?”

Firman Tuhan kepadanya, “Ambillah bagi-Ku seekor lembu betina berumur tiga tahun, seekor kambing betina berumur tiga tahun, seekor domba jantan berumur tiga tahun, seekor burung tekukur dan seekor anak burung merpati.”

Abram mengambil semuanya itu, membelahnya menjadi dua, lalu diletakkannya belahan-belahan itu yang satu di samping yang lain; tetapi burung-burung itu tidak ia belah. Ketika burung-burung buas hinggap di atas daging binatang-binatang itu, maka Abram mengusirnya. Menjelang matahari terbenam, tertidurlah Abram dengan nyenyak. Lalu gelap gulita yang mengerikan turun meliputinya.

Ketika matahari telah terbenam, dan hari menjadi gelap, kelihatanlah perapian yang berasap beserta suluh yang berapi lewat di antara belahan-belahan daging itu. Pada hari itulah Tuhan mengadakan perjanjian dengan Abram serta berfirman, “Kepada keturunanmulah Kuberikan negeri ini, mulai dari sungai Mesir sampai ke sungai Efrat yang besar itu.”

Mazmur Tanggapan

Tuhan adalah terang dan keselamatanku.

Ayat. (Mzm 27:1.7-8.9abc.13-14)

1. Tuhan adalah terang dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? Tuhan adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gentar?

2. Dengarlah, ya Tuhan, seruan yang kusampaikan, kasihanilah aku dan jawablah aku! Wajah-Mu kucari, ya Tuhan, seturut firman-Mu, "Carilah wajah-Ku!"

3. Janganlah menyembunyikan wajah-Mu dari pada-Ku, janganlah menolak hamba-Mu ini dengan murka. Engkaulah pertolonganku, ya Allah penyelamatku, janganlah membuang aku, dan janganlah meninggalkan daku.

4. Sungguh, aku percaya akan melihat kebaikan Tuhan, di negeri orang-orang yang hidup. Nantikanlah Tuhan, kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah Tuhan.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Filipi (3:17-4:1)

"Kristus akan mengubah tubuh kita menjadi serupa dengan tubuh-Nya yang mulia."

Saudara-saudara, ikutilah teladanku, dan perhatikanlah mereka yang hidup seperti kami. Sebab, seperti yang telah sering kukatakan kepadamu, dan yang kunyatakan pula sekarang sambil menangis, banyak orang hidup sebagai musuh salib Kristus.

Kesudahan mereka ialah kebinasaan, Tuhan mereka ialah perut, kemuliaan mereka ialah hal-hal aib, sedangkan pikiran mereka semata-mata tertuju kepada perkara-perkara duniawi.

Tetapi kita adalah warga Kerajaan Surga. Dari sana juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus, Sang Penyelamat, yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini menjadi serupa dengan tubuh-Nya yang mulia, sesuai dengan kuasa-Nya yang dapat menaklukkan segala sesuatu kepada diri-Nya.

Karena itu, Saudara-saudaraku yang kukasihi dan kurindukan, sukacitaku dan mahkotaku, berdirilah dengan teguh dalam Tuhan!

Bait Pengantar Injil

Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal

Ayat. Dari awan yang bercahaya Allah Bapa berbicara, "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, dengarkanlah Dia!"

Inilah Injil Suci menurut Lukas (9:28b-36)

"Ketika sedang berdoa, berubahlah rupa wajah Yesus."

Sekali peristiwa Yesus membawa Petrus, Yohanes dan Yakobus, lalu naik ke atas gunung untuk berdoa. Ketika sedang berdoa, wajah Yesus berubah, dan pakaian-Nya menjadi putih berkilau-kilauan. Dan tampaklah dua orang berbicara dengan Dia, yaitu Musa dan Elia. Keduanya menampakkan diri dalam kemuliaan, dan berbicara tentang tujuan kepergian Yesus yang akan digenapi-Nya di Yerusalem.

Sementara itu Petrus dan teman-temannya telah tertidur, dan ketika terbangun, mereka melihat Yesus dalam kemuliaan-Nya; juga kedua orang yang berdiri di dekat Yesus itu. Dan ketika kedua orang itu hendak meninggalkan Yesus, Petrus berkata kepada Yesus, “Guru, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Baiklah kami dirikan sekarang tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia.”

Tetapi Petrus tidak tahu apa yang dikatakannya itu. Sementara Petrus berkata demikian, datanglah awan menaungi mereka. Dan ketika masuk ke dalam awan itu, takutlah mereka. Maka terdengarlah suara dari dalam awan itu, yang berkata, “Inilah Anak-Ku yang Kupilih, dengarkanlah Dia!”

Ketika suara itu terdengar, nampaklah Yesus tinggal seorang diri. Murid-murid itu merahasiakan semua itu, dan pada masa itu mereka tidak menceritakan kepada siapa pun apa yang telah mereka lihat itu.

Demikianlah Sabda Tuhan.

 

Untuk renungan, action, dan doa

Silakan dari mengikuti Misa hari Minggu