"Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah orang akan yang lain."
"Adalah keputusan Roh Kudus dan keputusan kami, supaya kepada kamu jangan ditanggungkan lebih banyak beban daripada yang perlu."
Pada akhir sidang pemuka jemaat di Yerusalem yang membicarakan soal sunat, rasul-rasul dan penatua-penatua beserta seluruh jemaat mengambil keputusan untuk memilih dari antara mereka beberapa orang yang akan diutus ke Antiokhia bersama-sama dengan Paulus dan Barnabas. Yang terpilih yaitu Yudas yang disebut Barnabas, dan Silas. Keduanya adalah orang yang terpandang di antara saudara-saudara itu.
Kepada mereka diserahkan surat yang bunyinya: "Salam dari rasul-rasul dan penatua-penatua, dari saudara-saudaramu, kepada saudara-saudara di Antiokhia, Siria dan Kilikia yang berasal dari bangsa-bangsa lain. Kami telah mendengar, bahwa ada beberapa orang di antara kami, yang tidak mendapat pesan dari kami, telah menggelisahkan dan menggoyangkan hatimu dengan ajaran mereka.
Sebab itu dengan bulat hati kami telah memutuskan untuk memilih dan mengutus beberapa orang kepada kamu bersama-sama dengan Barnabas dan Paulus yang kami kasihi, yaitu dua orang yang telah mempertaruhkan nyawanya karena nama Tuhan kita Yesus Kristus. Jadi kami telah mengutus Yudas dan Silas, yang dengan lisan akan menyampaikan pesan tertulis ini juga kepada kamu.
Sebab adalah keputusan Roh Kudus dan keputusan kami, supaya kepada kamu jangan ditanggungkan lebih banyak beban daripada yang perlu, yakni: kamu harus menjauhkan diri dari makanan yang dipersembahkan kepada berhala, dari darah, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari pencabulan. Jikalau kamu memelihara diri dari hal-hal ini, kamu berbuat baik. Sekianlah, selamat."
Setelah berpamitan, Yudas dan Silas berangkat ke Antiokhia. Di situ mereka memanggil seluruh jemaat berkumpul, lalu menyerahkan surat itu kepada mereka. Setelah membaca surat itu, jemaat bersukacita karena isinya yang menghiburkan.
Mazmur Tanggapan
Aku mau bersyukur kepada-Mu, Tuhan, di antara bangsa-bangsa.
Ayat. (Mzm 57:8-9.10-12)
1. Hatiku siap, ya Allah, hatiku siap; aku mau menyanyi, aku mau bermazmur. Bangunlah, hai jiwaku, bangunlah hai gambus dan kecapi, mari kita membangunkan fajar!
2. Tuhan, aku mau bersyukur kepada-Mu di antara bangsa-bangsa, aku mau bermazmur bagi-Mu di antara suku-suku bangsa. Sebab kasih setia-Mu menjulang setinggi langit, dan kebenaran-Mu setinggi awan-gemawan. Bangkitlah mengatasi langit, ya Allah! Biarlah kemuliaan-Mu meliputi seluruh bumi!
Bait Pengantar Injil
Alleluya
Ayat. (Yoh 15:15b)
Aku menyebut kamu sahabat, sabda Tuhan, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku.
Inilah Injil Suci menurut Yohanes (15:12-17)
"Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah orang akan yang lain."
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu.
Tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu.
Aku tidak lagi menyebut kamu hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya. Tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku.
Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah, dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu. Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain."
Demikianlah Sabda Tuhan.
Renungan:
Pesan Yesus dalam amanat perpisahannya bermuara pada satu pesan, yaitu,”Kasihilah seorang akan yang lain.”
1. “Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu! Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya. Yesus sudah memberi teladan bagaimana besar cintaNya kepada para muridNya. Dan semua kasih Yesus itu terjadi karena Yesus tinggal dalam kasih Bapa. Dan apakah dengan mengasihi itu, sukacita kita menjadi berkurang? Tidak kata Yesus! Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh.
Dalam kenyataan hidup sehari-hari, sikap mengasihi itu sering makan hati. Terkadang kita harus sabar, mempunyai kerelaan dan kerendahan hati yang besar, sangat besar, dan sikap mengasihi sering berlawanan dengan ego kita. Terkadang harga diri direndahkan, itu yang kita masih tidak rela. Namun banyak kasus juga saya melihat, bagaimana perbuatan kasih itu mampu mengubah segalanya. Itu tidak berjalan instant memang. Perubahan itu berjalan sangat lambat, seperti kita menyirami tanaman. Pertumbuhannya tidak begitu kelihatan, namun suatu hari nanti kita akan menikmati bunga dan buahnya.
2. Tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu. Kita tidak lagi menjadi seorang hamba, namun kita adalah sahabatNya, bila kita melakukan perintahnya. Perintah apa? Ya perintah mengasihi itu tadi.
3. Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah, dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu. Berbahagialah kita, karna kalau Allah Bapa berkenan, bukan kita yang memilih Bapa, namun Bapa yang memilih kita. Dan pada yang berkenan itu, Bapa telah menetapkan, agar kita berbuah limpah. Jadi, jauh-jauh hari pun Allah sudah menetapkan, apakah kita akan menjadi pilihanNya atau tidak.
4. Namun di atas semua itu, Allah Bapa telah menetapkan kita sebagai umatNya, bila kita percaya pada Yesus. Maka hanya ada dua hal. Percaya dan melakukan perintahNya, maka Bapa akan memberi berkah berlimpah, rahmat dan sukacita yang indah bagi kita.
Action:
v Mengasihi, itu perintah Tuhan yang utama. Laksanakan.
Doa:
Yesusku, ajarilah aku untuk mengasihi, karna ini kata yang mudah diucapkan namun sukar untuk dilaksanakan. Berilah aku kekuatan dan keikhlasan untuk mengasihi, dimana kadang kasih ini tidak berbalas. PerintahMu pun termasuk mengasihi orang yang membenciku.
Sungguh ya Yesusku, bimbinglah aku dalam hal mengasihi. Utuslah Roh Kudus untuk membimbingku dalam menjalankan ajaran kasih ini.
Segala hormat dan pujian bagiMu, kini selalu dan sepanjang segala abad. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar