Rabu, 31 Mei 2023

Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya, dan meninggikan orang-orang yang rendah;

 

Bacaan dari Kitab Nubuat Zefanya (3:14-18a)

"Tuhan, Raja Israel, ada di tengah-tengahmu."

Bersorak sorailah, hai puteri Sion, bergembiralah, hai Israel! Bersukacita dan beria-rialah dengan segenap hati, hai puteri Yerusalem! Tuhan telah menyingkirkan hukuman yang dijatuhkan atasmu, Ia telah menebas binasa musuh-musuhmu. 

Raja Israel, yakni Tuhan, ada di tengah-tengahmu; Engkau tidak akan takut lagi kepada malapetaka. Pada hari itu akan dikatakan kepada Yerusalem, “Janganlah takut, hai Sion! Janganlah tanganmu menjadi lunglai! Tuhan Allahmu ada di tengah-tengahmu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan. Ia bersukaria karena engkau, Ia membaharui engkau dalam kasih-Nya, dan Ia bersorak gembira karena engkau seperti pada hari pertemuan raya.”

Atau

 Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (12:9-16b)

"Bantulah orang yang kudus dalam kekurangannya, dan berusahalah selalu memberi tumpangan."

Saudara-saudara, kasihmu janganlah pura-pura! Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik! Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat. 

Janganlah hendaknya kerajinanmu berkurang, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan. Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa! Bantulah orang-orang kudus dalam kekurangannya, dan berusahalah selalu memberi tumpangan! 

Berkatilah orang yang menganiaya kamu, berkatilah dan jangan mengutuk! Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita, dan menangislah dengan orang yang menangis! Hendaklah kamu sehati sepikir dalam hidupmu bersama; janganlah kamu memikirkan yang muluk-muluk, tetapi arahkanlah dirimu kepada perkara-perkara yang sederhana.

Kidung Tanggapan

Tuhan, Dikaulah sumber air hidup.

Ayat. (Yes 12:2-3.4bcd.5-6; R: 6b)

1. Sungguh, Allah itu keselamatanku; aku percaya dengan tidak gemetar; sebab Tuhan Allah itu kekuatan dan mazmurku, Ia telah menjadi keselamatanku. Maka kamu akan menimba air dengan kegirangan dari mata air keselamatan.

2. Pada waktu itu kamu akan berkata, "Bersyukurlah kepada Tuhan, panggillah nama-Nya, beritahukanlah karya-Nya di antara bangsa-bangsa, masyhurkanlah bahwa nama-Nya tinggi luhur!"

3. Bermazmurlah bagi Tuhan, sebab mulialah karya-Nya; baiklah hal ini diketahui di seluruh bumi! Berserulah dan bersorak-sorailah, hai penduduk Sion, sebab Yang Mahakudus, Allah Israel, agung di tengah-tengahmu!

Bait Pengantar Injil

Alleluya, alleluya, alleluya

Ayat. (Luk 1:45) 

Berbahagialah dia yang telah percaya, sebab firman Tuhan yang dikatakan kepadanya akan terlaksana.

Inilah Injil Suci menurut Lukas (1:39-56)

"Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?"

Beberapa waktu sesudah kedatangan Malaikat Gabriel, bergegaslah Maria ke pegunungan menuju sebuah kota di wilayah Yehuda. Ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet. 

Ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya, dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring, “Diberkatilah engkau di antara semua wanita, dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? 

Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. Sungguh, berbahagialah dia yang telah percaya, sebab firman Tuhan yang dikatakan kepadanya akan terlaksana.” 

Lalu kata Maria, “Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku, sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia, karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku, dan nama-Nya adalah kudus. 

Rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan Dia. Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya, dan menceraiberaikan orang-orang yang congkak hatinya; Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya, dan meninggikan orang-orang yang rendah; Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa; 

Ia menolong Israel, hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya, seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya.” Kira-kira tiga bulan lamanya Maria tinggal bersama dengan Elisabet, lalu pulang ke rumahnya.

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan:

Pernahkah Anda berfikir bagaimana cara hidup Maria hingga ia dipilih menjadi Ibu Tuhan?

Dari bacaan dan Injil hari ini, saya mendapat gambaran bagaimana cara hidup Maria sehari-hari

Saudara-saudara, kasihmu janganlah pura-pura! Apakah kasih Maria berpura-pura? Tidak! Dari peristiwa yang kita peringati hari ini, kita tahu bahwa kasih Maria kepada sesamanya begitu tulus dan murni. Maria yang baru saja diberitahu oleh malaikat bahwa ia akan mengandung seorang bayi yang harus diberi namaYesus. Selain itu ia juga diberitahu bahwa Elisabet saudarinya yang sudah lanjut usia juga sedang mengandung. Lalu Maria mengunjungi Elisabet yang peristiwanya kita peringati pada hari ini. 

Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik! Pastilah Maria seorang yang baik. Tidak mungkin seorang ibu Tuhan mempunyai hati yang jahat. Karena sangat baik hati inilah menjadi salah satu sebab Maria dipilih oleh Tuhan . 

Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat.  Ini ditunjukkan oleh Maria dengan mengunjungi saudaranya, Elisabet. Dan sesampai di rumah ELisabet, kedua wanita itu saling  memberi hormat. Kata Elisabet,"Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? Dan Maria mengawali memberi jawaban dengan,"Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku

Janganlah hendaknya kerajinanmu berkurang, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan. Maria seorang yang rajin dan mau bekerja keras. Dalam keadaan hamil muda, ia berjalan kaki mendatangi rumah Elisabet. Perjalanan dari Nazareth ke Hebron berjarak sekitar 130 km (81 mil). Dan Maria t tinggal di sana selama tiga bulan. Waktu yang cukup lama dalam ia memberi perhatian dan kasih kepada saudara perempuannya.

Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doasebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia, karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku, dan nama-Nya adalah kudus. Maria selalu setia kepada Allah. Ia selalu bersabar saat menghadapi kesesakan. Ingat selalu kata-kata Maria,"Aku ini hamba Tuhan terjadilah padaku menurut perkataanMu".

Bantulah orang-orang kudus dalam kekurangannya, dan berusahalah selalu memberi tumpangan! Pastinya di rumah Elisabet, Maria tidak bermalas-malasan, namun ia membantu Elisabet terutama dalam proses mempersiapkan kelahiran putranya.

Berkatilah orang yang menganiaya kamu, berkatilah dan jangan mengutuk! Ini menarik. Saat kita dianiaya, ada dendam dalam diri dan kita berniat membalasnya. Beda sekali dengan Maria! Ia tidak pernah mengutuk orang-orang yang telah menganiaya Putranya, ia menyimpan semua perkara dalam hatinya.

Hendaklah kamu sehati sepikir dalam hidupmu bersama; janganlah kamu memikirkan yang muluk-muluk, tetapi arahkanlah dirimu kepada perkara-perkara yang sederhana. Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya, dan meninggikan orang-orang yang rendah; Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa.. Maria tidak memikirkan hal yang muluk-muluk. Ia mengarahkan dirinya pada perkara-perkara  sederha namun dilakukan dengan penuh cinta.

Kiranya ini semua menjadi pedoman bagi kita dalam menjalani hidup sehari-hari.

Action:

Bertekun dalam pemikiran hidup pada perkara-perkara sederhana.

Doa:

Terimakasih Tuhan Allah, Engkau telah memberi contoh yang nyata, yaitu Maria,  bagaimana seorang harus hidup dalam FirmanMu  Semoga kami bisa mengikuti teladan Santa Perawan Maria dalam hidup sehari-hari

Selasa, 30 Mei 2023

“Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikuti Engkau”

 Bacaan dari Kitab Putra Sirakh (35:1-12)    

 "Tuhan berkenan kepada korban orang benar, dan ingatannya tidak akan dilupakan.”

Memenuhi hukum Tuhan itu sama dengan mempersembahkan banyak kurban, dan memperhatikan segala perintah Tuhan itu sama dengan mempersembahkan kurban keselamatan. 

Membalas kebaikan hati orang sama dengan mempersembahkan kurban sajian, dan memberi derma sama dengan menyampaikan kurban syukur. 

Yang direlai oleh Tuhan ialah menjauhi kejahatan dan menolak kelaliman itu sama dengan dengan kurban penghapus dosa. 

Janganlah tampil di hadirat Tuhan dengan tangan kosong, sebab semuanya wajib menuruti perintah Tuhan. Persembahan orang jujur melemaki mezbah, dan harumnya sampai ke hadapan Yang Mahatinggi. Tuhan berkenan akan kurban orang yang jujur, dan takkan melupakannya. 

Muliakanlah Tuhan dengan kemurahan, dan buah bungaran di tanganmu janganlah kausedikitkan. Bawalah pemberianmu dengan muka riang, dan dengan suka hati sertakanlah bagian sepersepuluh menjadi barang kudus. 

Berikanlah kepada Yang Mahatinggi sesuai dengan apa yang diberikan-Nya kepadamu: itupun harus dengan murah hati dan seturut penghasilanmu. Sebab Tuhan pasti membalas, dan akan membalas engkau tujuh kali lipat. 

Jangan mencoba menyuap Tuhan, sebab tidak akan Ia terima! Jangan menaruh harapan pada kurban kelaliman. Sebab Tuhan adalah hakim yang tidak memihak.

Mazmur Tanggapan

Orang yang jujur jalannya, akan menyaksikan keselamatan yang dari Allah.

Ayat. ( Mzm 50:5-6.7-8.14.23)

1. ”Bawalah ke mari orang-orang yang Kukasihi, yang mengikat perjanjian dengan Daku, perjanjian yang dikukuhkan dengan kurban sembelihan!” Maka langit memberitakan keadilan-Nya: Allah sendirilah Hakim!

2. Dengarlah, hai umat-Ku, Aku hendak berfirman! Dengarkanlah, hai Israel, Aku hendak bersaksi terhadap kamu: Akulah Allah, Allahmu! Bukan karena kurban sembelihan engkau Kuhukum, sebab kurban bakaranmu senantiasa ada di hadapanku!

3. Persembahkanlah syukur sebagai kurban kepada Allah, dan bayarlah nazarmu kepada Yang Mahatinggi. Siapa yang mempersembahkan syukur sebagai kurban, ia memuliakan Daku; dan siapa yang jujur jalannya, akan menyaksikan keselamatan yang dari Allah!

Bait Pengantar Injil

Alleluya

Ayat. (Mat 11:25)

Terpujilah Engkau Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri Kerajaan Kaunyatakan kepada kaum sederhana.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (10:28-31)

"Sekalipun disertai penganiayaan, pada masa ini juga kalian akan menerima kembali seratus kali lipat dan di masa datang menerima hidup yang kekal."

Setelah Yesus berkata betapa sukarnya orang kaya masuk Kerajaan Allah, berkatalah Petrus kepada Yesus, “Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikuti Engkau.” 

Maka Yesus menjawab, “Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, barangsiapa meninggalkan rumah, saudara-saudari, ibu atau bapa, anak-anak atau ladangnya, pada masa ini juga ia akan menerima kembali seratus kali lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak-anak dan ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan; dan di masa datang ia akan menerima hidup yang kekal. Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir, dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan:

Apa kaitan antara bacaan dan Injil hari ini?

Janganlah tampil di hadirat Tuhan dengan tangan kosong, sebab semuanya wajib menuruti perintah Tuhan. 

Berikanlah kepada Yang Mahatinggi sesuai dengan apa yang diberikan-Nya kepadamu: itupun harus dengan murah hati dan seturut penghasilanmu. Sebab Tuhan pasti membalas, dan akan membalas engkau tujuh kali lipat. 

“Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikuti Engkau.” 

 “Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, barangsiapa meninggalkan rumah, saudara-saudari, ibu atau bapa, anak-anak atau ladangnya, pada masa ini juga ia akan menerima kembali seratus kali lipat.

Kaitannya adalah menuruti perintah Tuhan di atas segalanya, dan Tuhan akan menggantinya minimal tujuh kali lipat bahkan seratus kali lipat.

Misalnya kita mempersembahkan senilai 100 ribu, maka Tuhan akan mengganti minimal 700 ribu! Masalahnya kita sulit mempercayai hal ini. Kadang saya berpikir, iya kalau dikasih, kalau tidak, maka uang 100 ribu yang bisa saya gunakan untuk membeli beras, masak dengan bodoh saya persembahkan untuk Tuhan. Lalu makan apa anak-anak hari ini.

Begitu pemikiran saya.

Ternyata itu salah. Bapa Maha Tahu dan mengetahui apa yang kita butuhkan. Maka perkataanNya akan menerima kembali seratus kali lipat harus saya amini dan saya nyatakan sebagai kebenaran. Tuhan tidak pernah ingkar janji!


Senin, 29 Mei 2023

Ia kepada ibu-Nya, “Ibu, inilah anakmu!” kemudian kata-Nya kepada murid-Nya, “Inilah ibumu!”

 Peringatan Wajib Santa Perawan Maria Bunda Gereja



Bacaan dari Kitab Kejadian (3:9-15.20)

"Aku akan mengadakan permusuhan antara keturunanmu dan keturunan wanita itu."

Pada suatu hari, di Taman Eden, setelah Adam makan buah pohon terlarang, Tuhan Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya, “Di manakah engkau?” 

Ia menjawab, “Ketika aku mendengar bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi.” 

Lalu Tuhan berfirman, “Siapakah yang memberitahukan kepadamu bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?” 

Manusia itu menjawab, “Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan.” 

Kemudian berfirmanlah Tuhan Allah kepada perempuan itu, “Apakah yang telah kauperbuat ini?” Jawab perempuan itu, “Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan.” 

Lalu berfirmanlah Tuhan Allah kepada ular itu, “Karena engkau berbuat demikian, terkutuklah engku di antara segala ternak dan di antara segala binatang hutan! Dengan perutmulah engkau akan menjalar, dan debu tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu! Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan itu, antara keturunanmu dan keturunannya. Keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.” 

Manusia itu memberi nama Hawa kepada isterinya, sebab dialah yang menjadi ibu semua yang hidup.

Mazmur Tanggapan

Hal-hal yang mulia dikatakan tentang engkau, ya kota Allah.

Ayat. (Mzm 87:1b-3.4-5.6-7; Ul: 3)

1. Di gunung-gunung yang kudus ada kota yang dibangun-Nya; Tuhan lebih mencintai pintu-pintu gerbang Sion daripada segala tempat kediaman Yakub. Hal-hal yang mulia dikatakan tentang engkau, ya kota Allah.

2. Aku menyebut Rahab dan Babel di antara orang-orang yang mengenal Aku, bahkan tentang Filistea, Tirus dan Etiopia Kukatakan, “Ini dilahirkan di sana.” Tetapi tentang Sion dikatakan, “Tiap-tiap orang dilahirkan di dalamnya,” dan Dia, yang Mahatinggi, menegakkannya.

3. Pada waktu mencatat bangsa-bangsa Tuhan menghitung,”Ini dilahirkan di sana.” Dan orang menyanyi-nyanyi sambil menari beramai-ramai, “Semua mendapatkan rumah di dalammu.”

Bait Pengantar Injil

Alleluya, alleluya

Ayat. Berbahagialah engkau, Perawan yang mengandung Tuhan; engkaulah Bunda Gereja yang bersukacita yang mengandung dari Roh Kudus dan melahirkan Yesus Kristus, Putramu.

Inilah Injil Suci menurut Yohanes (19:25-34) 

"Inilah anakmu. Inilah ibumu." 

Waktu Yesus bergantung di salib, di dekat salib itu berdirilah ibu Yesus dan saudara ibu Yesus, isteri Klopas dan Maria Magdalena. Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya, “Ibu, inilah anakmu!” kemudian kata-Nya kepada murid-Nya, “Inilah ibumu!” 

Dan sejak saat itu murid itu menerima ibu Yesus di dalam rumahnya. Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci?: "Aku haus!" 

Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus. Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya. 

Karena hari itu hari persiapan dan supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib -- sebab Sabat itu adalah hari yang besar -- maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orang-orang itu dipatahkan dan mayat-mayatnya diturunkan. 

Maka datanglah prajurit-prajurit lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus; tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya, tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan:

Hari ini kita memperingati  "Santa Perawan Maria, Bunda Gereja". Bacaan hari ini berbicara tentang menjadi Ibu.

Dalam bacaan pertama, Manusia itu memberi nama Hawa kepada isterinya, sebab dialah yang menjadi ibu semua yang hidup. Hawa menjadi ibu bagi semua manusia di bumi. Ibu dari sisi keduniawian.

Dalam Injil, Yesus yang tengah menghadapi penderitaan luar biasa, tergantung dalam sakratul maut; memandang ke bawah, dan Ia melihat IbuNya dan murid yang dikasihiNya. Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya, “Ibu, inilah anakmu!” kemudian kata-Nya kepada murid-Nya, “Inilah ibumu!” 

Semenjak itu Maria bersama-sama para murid Yesus. Maria menjadi Ibu dari sisi kemuliaan surgawi. Maria menjadi ibu kita juga, Ibu Gereja.

Manakah yang lebih menyenangkan; menjadi keturunan dari ibu Hawa, atau keturunan dari bunda Maria? Kita mempunyai hak/beban warisan dari keduanya. Dari Ibu Hawa, kita membawa dosa asal, dosa yang diwariskan Adam dan Hawa, yang membawa kita pada kehidupan yang keras di dunia. Dari Bunda Maria, kita memperoleh anugerah keselamatan dari PutraNya. Kita diberi hak tinggal di dalam kerajaan surga, asal kita mematuhi perintahNya selama hidup di dunia.

Dan bagaimana kita harus menjalani hidup di dunia? Kita belajar seperti Maria, yang bersifat lemah lembut, sabar dan taat. Dalam luka dan beban hidupnya, ia masih selalu tersenyum dan berkata "Aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkaaanMu"

Action :

Berusaha bersifat seperti Maria.

Doa:

Yesus Tuhanku, Engkau amat menyayangi umatMu. Dalam sakratul mautMu, Engkau masih memedulikan kehidupan para muridMu juga IbuMu selanjutnya. Maka Engkau menitipkan para muridkepada IbuMu, dan sebaliknya IbuMu Engkau titipkan kepada para murid. 

Yesusku, sungguh kami berterimakasih, Engkau tidak pernah mengabaikan kehidupan kami. Dan kami berada dalam naungan kasih sayang yang tepat, Dari seorang Ibu yang sangat lembut, yaitu Bunda Maria.Semoga kami bisa meneladan segala sifat mulia dari Bunda kami, Bunda Maria.

Ibu ajarilah anakmu ini mengarungi kehidupan sesuai amanat PutraMu. Terimakasih pula Ibu, dengan perantaraanmu, doa dan permohonan kami didengarkan oleh Yesus Kristus.  

Minggu, 28 Mei 2023

“Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu.”

 

Bacaan dari Kisah Para Rasul (2:1-11)    

 "Mereka dipenuhi Roh Kudus dan mulai berbicara."

Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat. Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk; dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. 

Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya. Waktu itu di Yerusalem diam orang-orang Yahudi yang saleh dari segala bangsa di bawah kolong langit. Ketika turun bunyi itu, berkerumunlah orang banyak. Mereka bingung karena mereka masing-masing mendengar rasul-rasul itu berkata-kata dalam bahasa mereka sendiri. 

Mereka semua tercengang-cengang dan heran, lalu berkata: "Bukankah mereka semua yang berkata-kata itu orang Galilea? Bagaimana mungkin kita masing-masing mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri, yaitu bahasa yang kita pakai di negeri asal kita: kita orang Partia, Media, Elam, penduduk Mesopotamia, Yudea dan Kapadokia, Pontus dan Asia, Frigia dan Pamfilia, Mesir dan daerah-daerah Libia yang berdekatan dengan Kirene, pendatang-pendatang dari Roma, baik orang Yahudi maupun penganut agama Yahudi, orang Kreta dan orang Arab, kita mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah."

Mazmur Tanggapan

Utuslah Roh-Mu ya Tuhan dan jadi baru seluruh bumi.

Ayat. (Mzm 104:1.24.29-30.31.34; Ul: 30, Pola Lagu PS 801)

1. Pujilah Tuhan, hai jiwaku!
   Tuhan Allahku, Engkau sungguh besar!
   Betapa banyak karya-Mu, ya Tuhan,
   semuanya Kau buat dengan kebijaksanaan.

2. Apabila Engkau mengambil roh mereka,
   matilah mereka dan kembali menjadi debu.
   Apabila Engkau mengirim roh-Mu, mereka pun tercipta kembali
   dan Engkau membaharui muka bumi. 

3. Biarlah kemuliaan Tuhan tetap untuk selama-lamanya,
biarlah Tuhan bersukacita atas semua yang diciptakan-Nya.
   Biarlah renunganku berkenan kepada-Nya!
   Aku hendak bersukacita karena Tuhan.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (12:3b-7.12-13)

"Kita semua telah dibaptis dalam Roh Kudus menjadi satu tubuh."

Saudara-saudara, tiada seorang pun dapat mengaku, “Yesus adalah Tuhan,” selain oleh Roh Kudus. 

Ada rupa-rupa karunia, tetapi hanya ada satu Roh. Ada rupa-rupa pelayanan, tetapi hanya ada satu Tuhan. Dan ada berbagai-bagai perbuatan ajaib, tetapi Allah adalah satu; Dialah yang mengerjakan semuanya dalam semua orang. 

Tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan penyataan Roh untuk kepentingan bersama. Karena sama seperti Tubuh itu satu dan anggota-anggotanya banyak, dan segala anggota itu, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh, demikian pula Kristus. 

Sebab kita semua, baik Yahudi maupun Yunani, baik budak maupun orang merdeka, telah dibaptis dalam satu Roh menjadi satu tubuh, dan kita semua diberi minum dari satu Roh.
 
Madah Pentakosta (Sekuensia) 
(Veni Sancte Spiritus)

Veni, Sancte Spiritus et emitte caelitus lucis tuae radium.
2. Veni, pater pauperum, veni, dator munerum, veni, lumen cordium.
3. Consolator optime, dulcis hospes animae, dulce refrigerium.
4. In labore requies, in aestu temperies, in fletu solatium.
5. O lux beatissima, reple cordis intima tuorum fidelium.
6. Sine tuo numine, nihil est in homine, nihil est innoxium.
7. Lava quod est sordidum, riga quod est aridum, sana quod est saucium.
8. Flecte quod est rigidum, fove quod est frigidum, rege quod est devium.
9. Da tuis fidelibus, in te confidentibus, sacrum septenarium.
10. Da virtutis meritum, da salutis exitum, da perenne gaudium. Amen. Alleluya.

atau

1. Ya Roh Kudus, datanglah dari surga sinarkan pancaran cahaya-Mu.
2. Suluh hati, datanglah, Bapa kaum yang lemah, pemberi anugerah.
3. Kau penghibur ulungku, 'Kau sahabat jiwaku, penyejukku yang lembut.
4. Kausegarkan yang lelah, Kautenangkan yang resah; Kau melipur yang sendu.
5. O Cahaya yang cerah, datang dan penuhilah hati kaum beriman.
6. Tanpa kekuasaan-Mu, hampa daya umat-Mu; hanya noda adanya.
7. Yang cemar bersihkanlah, yang kersang siramilah, yang terluka pulihkanlah.
8. Yang keras lunakkanlah, yang beku cairkanlah, yang sesat arahkanlah.
9. Limpahilah umat-Mu yang percaya pada-Mu: sapta karunia-Mu.
10. Dan curahilah anugrah: akhir hidup bahagia, sukacita tak henti. Amin. Alleluya.

Bait Pengantar Injil

Alleluya

Ayat. 

Datanglah, hai Roh Kudus, penuhilah hati kaum beriman dan nyalakanlah api cinta-Mu di dalam hati mereka.
  
Inilah Injil Suci menurut Yohanes (20:19-23)
      
"Seperti Bapa telah mengutus Aku, kini Aku mengutus kamu. Terimalah Roh Kudus."
     
Setelah Yesus disalibkan, pada malam pertama sesudah hari Sabat, berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. 

Pada waktu itu datanglah Yesus, berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata, “Damai sejahtera bagi kamu!” Dan sesudah berkata demikian, Yesus menunjukkan tangan dan lambung-Nya kepada mereka. Murid-murid itu bersukacita ketika mereka melihat Tuhan. 

Maka kata Yesus sekali lagi, “Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu.” 

Dan sesudah berkata demikian, Yesus menghembusi mereka dan berkata, “Terimalah Roh Kudus. Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

Sumber : renunganpagi.id

Untuk renungan, action, dan doa
silakan dari mengikuti Misa Pentakosta  hari Minggu ini

Sabtu, 27 Mei 2023

Masih banyak hal-hal lain lagi yang diperbuat oleh Yesus

Sumber: www.sarapanpagi.org

Bacaan dari Kisah Para Rasul (28:16-20.30-31)     

 "Paulus tinggal di Roma memberitakan Kerajaan Allah."

Setelah tiba di Roma, Paulus yang dalam tahanan diperbolehkan tinggal dalam rumah sendiri bersama-sama seorang prajurit yang mengawalnya. Tiga hari kemudian Paulus memanggil orang-orang terkemuka bangsa Yahudi, dan setelah mereka berkumpul, Paulus berkata, “Saudara-saudara, aku tidak berbuat kesalahan terhadap bangsa kita atau terhadap adat-istiadat nenek moyang kita! Meskipun demikian aku ditangkap di Yerusalem dan diserahkan kepada orang-orang Roma. 

Setelah aku diperiksa, mereka bermaksud melepaskan aku, karena tidak terdapat suatu kesalahan pun padaku yang setimpal dengan hukuman mati. Akan tetapi orang-orang Yahudi menentangnya, dan karena itu terpaksalah aku naik banding kepada Kaisar, tetapi bukan dengan maksud untuk mengadukan bangsaku. 

Itulah sebabnya aku meminta, supaya boleh bertemu dan berbicara dengan kamu, sebab justru karena pengharapan Israellah aku diikat dengan belenggu ini.” 

Dua tahun penuh Paulus tinggal di rumah yang disewanya sendiri itu; ia menerima semua orang yang datang kepadanya. Dengan terus terang dan tanpa rintangan apa-apa ia memberitakan Kerajaan Allah dan mengajar tentang Tuhan Yesus Kristus.

Mazmur Tanggapan

Orang yang tulus akan memandang wajah-Mu, ya Tuhan

Ayat. (Mzm 11:4.5.7)

1. Tuhan ada di dalam bait-Nya yang kudus; Tuhan, takhta-Nya di surga; mata-Nya mengamat-amati, sorot mata-Nya menguji anak-anak manusia.

2. Tuhan menguji orang benar dan orang fasik, dan Ia membenci orang yang mencintai kekerasan. Sebab Tuhan adalah adil, dan Ia mengasihi keadilan; orang yang tulus akan memandang wajah-Nya.

Bait Pengantar Injil

Alleluya, alleluya

Ayat. (Yoh 16:7,13)

Aku akan mengutus Roh Kebenaran kepadamu, sabda Tuhan. Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran. 

Inilah Injil Suci menurut Yohanes (21:20-25)

"Dialah murid, yang telah menuliskan semuanya ini, dan kesaksiannya itu benar."

Setelah Yesus yang bangkit berkata kepada Petrus, “Ikutlah Aku,” Petrus berpaling dan melihat bahwa murid yang dikasihi Yesus sedang mengikuti mereka, yaitu murid yang pada waktu mereka sedang makan bersama duduk dekat Yesus; dia inilah yang berkata, “Tuhan, siapakah dia yang akan menyerahkan Engkau?” 

Ketika Petrus melihat murid itu, ia berkata kepada Yesus, “Tuhan, apakah yang akan terjadi dengan dia ini?” Jawab Yesus, “Jikalau Aku menghendaki, supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu. Tetapi engkau, ikutlah Aku.” Maka tersebarlah kabar di antara saudara-saudara itu, bahwa murid itu tidak akan mati. 

Tetapi Yesus tidak mengatakan kepada Petrus, bahwa murid itu tidak akan mati, melainkan, “Jikalau Aku menghendaki supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu.” Dialah murid, yang memberi kesaksian tentang semuanya ini, dan yang telah menuliskannya; dan kita tahu, bahwa kesaksiannya itu benar. 

Masih banyak hal-hal lain lagi yang diperbuat oleh Yesus, tetapi jikalau semuanya itu harus dituliskan satu persatu, maka agaknya dunia ini tidak dapat memuat semua kitab yang harus ditulis itu.

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan :

Setelah aku diperiksa, mereka bermaksud melepaskan aku, karena tidak terdapat suatu kesalahan pun padaku yang setimpal dengan hukuman mati. Akan tetapi orang-orang Yahudi menentangnya, dan karena itu terpaksalah aku naik banding kepada Kaisar, tetapi bukan dengan maksud untuk mengadukan bangsaku. 

Inilah babak terakhir dari kehidupan Paulus. Pengadilan yang berwenang tidak menemukan kesalahan dalam diri Paulus, maka Paulus dilepaskan. Sambil menunggu proses naik banding, ia diijinkan tinggal di Roma.

Dua tahun penuh Paulus tinggal di rumah yang disewanya sendiri itu; ia menerima semua orang yang datang kepadanya. Dengan terus terang dan tanpa rintangan apa-apa ia memberitakan Kerajaan Allah dan mengajar tentang Tuhan Yesus Kristus.

Dua tahun itu Paulus justru bisa memberitakan tentang Yesus Kristus dan ajaranNya. Dalam dua tahun sambil menunggu proses banding, Paulus menggunakan kesempatan itu tidak hanya menunggu dan berdiam diri, namun ia justru leluasa untk semakin meluaskan Kerajaan Allah. Dalam hal ini apa yang dilakukan Paulus sungguh hebat dan cerdas.

Sekarang Roma Italia justru menjadi pusat kedudukan kepala tertinggi agama Katolik, yaitu Paus. Dari kota tempat Paulus ditawan terakhir, menjadi pusat pengatur segala kegiatan umat pengikut Kristus di seluruh dunia.

Demikian juga dalam Injil tentang hal-hal yang sudah dilakukan Yesus. Penulis Injil, yaitu Yohanes berkata," Masih banyak hal-hal lain lagi yang diperbuat oleh Yesus, tetapi jikalau semuanya itu harus dituliskan satu persatu, maka agaknya dunia ini tidak dapat memuat semua kitab yang harus ditulis itu.

Banyak sekali hal-hal yang telah diperbuat Yesus dalam tiga tahun hidupNya. Waktu tiga tahun sungguh terisi hal-hal yang padat, dan Yesus telah meletakkan dasar kebenaran, tonggak kehidupan iman bagi para pengikutNya.

Bagi saya, apa yang sudah kulakukan selama waktu dua atau tiga tahun? Mungkin aku berada dalam masa penantian seperti Paulus, tetapi apakah aku sudah melakukan kebaikan demi kebaikan? Apakah aku sudah menjalankan Firman Tuhan? Apakah aku sudah melakukan apa yang Tuhan Yesus perintahkan, mewartakan Kerajaan Allah seperti yang Paulus lakukan? Waktu dua, tiga, lima, sepuluh tahun, nyatanya banyak menjadi waktu yang kosong bagiku, karena aku hanya memikirkan diriku sendiri.

Sekarang saya semakin memahami, bahwa Kisah Paulus bukan sekedar bacaan dalam Kitab Suci, tetapi sedapat mungkin Paulus menjadi pedoman dalam kita mengisi waktu-waktu kehidupan kita.

Ajaran dan teladan Yesus sungguh nyata. Teladan Paulus menjadi pedoman bagi kita bagaimana kita harus mengisi hidup kita ini. 


Jumat, 26 Mei 2023

“Gembalakanlah domba-domba-Ku!”

 

Sumber : Pax et bonum

Bacaan dari Kisah Para Rasul (25:13-21)     

"Yesus telah mati, tetapi dengan yakin Paulus mengatakan, bahwa Ia hidup."

Waktu Paulus ditahan dalam penjara di kota Kaisarea, datanglah Raja Agripa dengan Bernike ke Kaisarea untuk mengadakan kunjungan kehormatan kepada Gubernur Festus. 

Karena mereka beberapa hari lamanya tinggal di situ, Festus memaparkan perkara Paulus kepada raja itu, katanya, “Di sini ada seorang tahanan yang ditinggalkan Gubernur Feliks pada waktu dia pergi. Ketika aku berada di Yerusalem, imam-imam kepala dan tua-tua orang Yahudi mengajukan dakwaan terhadap orang itu dan meminta supaya ia dihukum. 

Aku menjawab mereka, bahwa bukanlah kebiasaan pada orang-orang Roma untuk menyerahkan seorang terdakwa sebagai suatu anugerah sebelum ia dihadapkan dengan orang-orang yang menuduhnya dan diberi kesempatan untuk membela diri terhadap tuduhan itu. 

Karena itu mereka turut bersama-sama dengan aku ke mari. Pada keesokan harinya aku segera mengadakan sidang pengadilan dan menyuruh menghadapkan orang itu. Tetapi ketika para pendakwa berdiri di sekelilingnya, mereka tidak mengajukan suatu tuduhan pun tentang perbuatan jahat, seperti yang telah aku duga. Mereka hanya berselisih paham dengan dia tentang soal-soal agama mereka, dan tentang seorang yang bernama Yesus, yang sudah mati, tetapi dengan yakin Paulus mengatakan bahwa Ia hidup. 

Karena aku ragu-ragu bagaimana harus memeriksa perkara-perkara seperti itu, aku menanyakan apakah Paulus mau pergi ke Yerusalem, supaya perkaranya dihakimi di situ. Tetapi Paulus naik banding, Ia minta, supaya ia tinggal dalam tahanan, dan menunggu sampai perkaranya diputuskan oleh Kaisar. Karena itu aku menyuruh menahan dia sampai aku dapat mengirim dia kepada Kaisar.”

Mazmur Tanggapan

Tuhan sudah menegakkan tahtaNya di surga

Ayat. (Mzm 103:1-2.11-12.19-20ab; Ul: 19a, 2/4)

1. Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah Tuhan, hai jiwaku, janganlah lupa akan segala kebaikan-Nya!

2. Setinggi langit dari bumi, demikianlah besarnya kasih setia Tuhan atas orang-orang yang takwa kepada-Nya! Sejauh timur dari barat, demikianlah pelanggaran-pelanggaran kita dibuang-Nya.

3. Tuhan sudah menegakkan takhta-Nya di surga dan kerajaan-Nya berkuasa atas segala sesuatu. Pujilah Tuhan, hai malaikat-malaikat-Nya, agungkanlah Dia hai pahlawan-pahlawan perkasa.

Bait Pengantar Injil

Alleluya

Ayat. (Yoh 14:26)

Roh Kudus akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu; Ia akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.

Inilah Injil Suci menurut Yohanes (21:15-19)

"Gembalakanlah domba-domba-Ku!"

Yesus yang telah bangkit menampakkan diri kepada murid-murid-Nya. Sesudah mereka sarapan, Yesus berkata kepada Simon Petrus, “Simon anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih daripada mereka ini?” 

Jawab Petrus kepada-Nya, “Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” 

Kata Yesus kepadanya, “Gembalakanlah domba-domba-Ku!” 

Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya, “Simon anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?” 

Jawab Petrus kepada-Nya, “Benar, Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” 

Kata Yesus kepadanya, “Gembalakanlah domba-domba-Ku!” 

Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya, “Simon anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?” 

Dan ia berkata kepada-Nya, “Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu! Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” 

Kata Yesus kepadanya, “Gembalakanlah domba-domba-Ku!” 

Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika masih muda engkau sendiri mengikat pinggangmu dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki. Tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu, dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki.” 

Hal ini dikatakan Yesus untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus, “Ikutlah Aku.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan:

Pastinya kita pernah berada dalam pembicaraan yang serius yang akan menentukan masa depan kita. Pembicaraan yang kemudian membawa kita pada liku-liku perjalanan hidup lengkap dengan segala suka duka, pasang dan surutnya, pengorbanan atau berkahnya, dan lain sebagainya.

Hari ini kita mendengar pembicaraan yang serius antara Yesus dan Petrus. Pembicaraan yang diawali dengan pertanyaan mendasar dari Yesus.

Yesus berkata kepada Simon Petrus, “Simon anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih daripada mereka ini?” 

Jawab Petrus kepada-Nya, “Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” 

Kata Yesus kepadanya, “Gembalakanlah domba-domba-Ku!” 

Yang saya ingat dari pembicaraan serius yang pernah saya lakukan adalah kami hanya bertanya dan menjawab satu kali, tidak sampai tiga kali. Di sini Yesus bertanya kepada Simon Petrus sampai tiga kali! Mengapa?

1. Karena Yesus sungguh menyayangi umatNya. Yesus tahu bahwa Ia harus kembali ke rumah Bapa di surga, maka Ia ingin memastikan bahwa umat kesayanganNya berada di tangan yang tepat.

2. Tugas yang akan diemban Petrus tidaklah mudah. Berat dan berliku, bahkan penderitaan menghadang di ujung perjalanan Petrus. Yesus memastikan apakah Petrus siap menghadapinya.

3. Yesus ingin mendengar jawaban dari Petrus, apakah ia sungguh mengasihiNya, sehingga mau setia dan menanggung segala konsekuensi karena mau menerima tugas dari Yesus.

Atas segala pertanyaan Yesus, Petrus menjawab "Ya dan bersedia". Dan ia bersungguh-sungguh dalam menjalankan tugasnya. Petrus bertahan sampai akhir. Dan Petrus berhasil menjadi pemenang! Pengikut Yesus tersebar sampai ke seluruh bumi hingga saat ini, bahkan menjadi pengikut suatu agama terbanyak di dunia.

Bagaimana dengan kita? Apakah kita sungguh-sumgguh mau setia, tekun, mempunyai komitmen,  bersedia menanggung segala suka duka, penderitaan, pengorbanan yang harus kita lakukan atas suatu keputusan yang telah kita ambil?

Petrus telah menjadi contoh  bagaimana kita semestinya bertanggungjawab terhadap keputusan kita dan bertahan sampai akhir. 

Action:

Mau bersikap seperti Petrus.

Doa:

Tuhan Yesus, aku lemah, sangat lemah. Aku mudah goyah dan terombang ambing. Terkadang putus asa dan ingin menyerah menghantuiku. 

Tuhan Yesus, aku mohon dampingilah aku di medan hidup yang berat ini. Kala aku ragu dan termangu, Yesus, tolonglah aku, kuatkan aku, tuntunlah aku, berilah pencerahan-pencerahan dalam hidupku.

Karena aku sangat bodoh untuk menentukan jalan ke depan, karena aku selalu bimbang dan ragu, maka Yesus, Engkaulah cahaya hidupku. Aku mohon Engkau menjadi petunjuk dan jalan terangku, karena bersamaMu, aku kuat Yesus, dan aku mau menanggung segala konsekuensi dan jalan hidupku.

Segala hormat dan pujian bagiMu, kini selalu dan sepanjang segala abad. Amin.

 



Kamis, 25 Mei 2023

a Bapa, Aku mau supaya di mana pun Aku berada, mereka juga berada bersama-sama dengan Aku"



Bacaan dari Kisah Para Rasul (22:30.23:6-11)    

"Hendaknya engkau pergi bersaksi di Roma."

Setelah Paulus ditangkap di Kota Yerusalem, kepala pasukan ingin mengetahui dengan teliti apa yang dituduhkan orang-orang Yahudi kepada Paulus. Karena itu ia menyuruh mengambil Paulus dari penjara dan memerintahkan supaya imam-imam kepala dan seluruh Mahkamah Agama berkumpul. 

Lalu ia membawa Paulus dari markas dan menghadapkannya kepada mereka. Paulus tahu bahwa sebagian dari mereka itu termasuk golongan orang Saduki dan sebagian termasuk golongan orang Farisi. Oleh karena itu ia berseru dalam Mahkamah Agama itu, katanya, “Hai Saudara-saudaraku, aku adalah orang Farisi, keturunan orang Farisi; aku dihadapkan ke Mahkamah ini, karena aku mengharapkan kebangkitan orang mati.” 

Ketika Paulus berkata demikian, timbullah perpecahan antara orang-orang Farisi dan orang-orang Saduki, dan terbagi-bagilah orang banyak itu. Sebab orang-orang Saduki mengatakan, bahwa tidak ada kebangkitan, dan tidak ada malaikat atau roh, tetapi orang-orang Farisi mengakui kedua-duanya. 

Maka terjadilah keributan besar. Beberapa ahli Taurat dari golongan Farisi tampil ke depan dan membantah dengan keras, katanya, “Kami sama sekali tidak menemukan sesuatu yang salah pada orang ini! Barangkali ada roh atau malaikat yang telah berbicara kepadanya.” 

Maka terjadilah perpecahan besar, sehingga kepala pasukan takut, kalau-kalau mereka akan mengoyak-ngoyak Paulus. Karena itu ia memerintahkan pasukan supaya turun ke bawah dan mengambil Paulus dari tengah-tengah mereka lalu membawanya ke markas. 

Pada malam berikutnya Tuhan datang berdiri di sisi Paulus dan berkata kepadanya, “Kuatkanlah hatimu, sebab sebagaimana engkau dengan berani telah bersaksi tentang Aku di Yerusalem, demikian jugalah hendaknya engkau pergi bersaksi di Roma.”

Mazmur Tanggapan

Jagalah aku, ya Tuhan, sebab pada-Mu aku berlindung.

Ayat. (Mzm 16:1-2.5.7-8.9-10.11; R: 5a)

1. Jagalah aku ya Allah, sebab pada-Mu aku berlindung. Aku berkata kepada Tuhan, "Engkaulah Tuhanku, Engkau bagian warisan dan pialaku, Engkau sendirilah yang meneguhkan bagian yang diundikan kepadaku."

2. Aku memuji Tuhan yang telah memberikan nasihat kepadaku, pada waktu malam aku diajar oleh hati nuraniku. Aku senantiasa memandang kepada Tuhan karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.

3. Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorai, dan tubuhku akan diam dengan tentram; sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati dan tidak membiarkan orang kudus-Mu melihat kebinasaan.

4. Engkau memberitahukan kepadaku, ya Allah, jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat yang abadi.

Bait Pengantar Injil

Alleluya, alleluya, alleluya.

Ayat. (Yoh 17:23)

Semoga mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, ada di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, supaya dunia percaya bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.

Inilah Injil Suci menurut Yohanes (17:20-26)

"Supaya mereka sempurna menjadi satu."

Dalam perjamuan malam terakhir, Yesus menengadah ke langit dan berdoa bagi para pengikut-Nya, “Bapa yang kudus, bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka; supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, ada di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku. 

Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu. Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku, supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku, dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku. 

Ya Bapa, Aku mau supaya di mana pun Aku berada, mereka juga berada bersama-sama dengan Aku, yakni mereka yang telah Engkau berikan kepada-Ku, agar mereka memandang kemuliaan-Ku yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab Engkau telah mengasihi Aku sebelum dunia dijadikan. 

Ya Bapa yang adil, memang dunia tidak mengenal Engkau, tetapi Aku mengenal Engkau, dan mereka ini tahu, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku; dan Aku telah memberitahukan nama-Mu kepada mereka dan Aku akan memberitahukannya, supaya kasih yang Engkau berikan kepada-Ku ada di dalam mereka dan Aku di dalam mereka.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan:

Ya Bapa, Aku mau supaya di mana pun Aku berada, mereka juga berada bersama-sama dengan Aku, yakni mereka yang telah Engkau berikan kepada-Ku, agar mereka memandang kemuliaan-Ku yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab Engkau telah mengasihi Aku sebelum dunia dijadikan" 

Apa yang didoakan Yesus kepada Bapa untuk para muridNya? Yesus ingin dimanapun Ia berada muridNya juga bersama-sama denganNya. Ia ingin agar kasih yang telah diberikan Bapa kepadaNya, diberikan juga kepada murid-muridNya. Hal ini juga berlaku pada Paulus.

Saya membayangkan situasi-situasi terakhir yang dihadapi Paulus. Ia sendirian, dan dihadapkan pada sidang Mahkamah Agama. Dan apa yang dilakukan Paulus? Dengan cerdas ia berkata yang membuat orang-orang yang hadir, orang-orang Farisi dan orang Saduki terlibat dalam adu pendapat hebat, bahkan sampai hampir bertikai.

Ketika Paulus berkata demikian, timbullah perpecahan antara orang-orang Farisi dan orang-orang Saduki, dan terbagi-bagilah orang banyak itu. Sebab orang-orang Saduki mengatakan, bahwa tidak ada kebangkitan, dan tidak ada malaikat atau roh, tetapi orang-orang Farisi mengakui kedua-duanya

Pastinya Tuhan Yesus selalu menyertainya, baik dalam sidang maupun dalam kesendiriannya. 

Pada malam berikutnya Tuhan datang berdiri di sisi Paulus dan berkata kepadanya“Kuatkanlah hatimu, sebab sebagaimana engkau dengan berani telah bersaksi tentang Aku di Yerusalem, demikian jugalah hendaknya engkau pergi bersaksi di Roma.”

Ini juga berlaku bagi kita. Bila kita selalu dalam jalan kebenaran dan selalu berusaha menjalankan firman Tuhan, maka Tuhan selalu menyertai kita, Ia hadir dalam hati kita lengkap dengan segala kasihcintaNya, maka kita akan aman dan selamat selalu.



Rabu, 24 Mei 2023

Kuduskanlah mereka dalam kebenaran

 Bacaan dari Kisah Para Rasul (20:28-38) . 

 "Aku menyerahkan kamu kepada Tuhan yang berkuasa membangun kamu dan menganugerahkan kepada kamu suatu bagian yang telah ditentukan."

Dalam perpisahan dengan para penatua jemaat dari Efesus, Paulus berkata, “Jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri. 

Aku tahu, bahwa sesudah aku pergi, serigala-serigala yang ganas akan masuk ke tengah-tengah kamu dan tidak akan menyayangkan kawanan itu. Bahkan dari antara kamu sendiri akan muncul beberapa orang, yang dengan ajaran palsu berusaha menarik murid-murid dari jalan yang benar supaya mengikut mereka. 

Sebab itu berjaga-jagalah dan ingatlah, bahwa aku tiga tahun lamanya, siang malam, dengan tiada henti-hentinya menasihati kamu masing-masing dengan mencucurkan air mata. Dan sekarang aku menyerahkan kamu kepada Tuhan dan kepada firman kasih karunia-Nya, yang berkuasa membangun kamu dan berkuasa pula menganugerahkan kepada kamu bagian yang ditentukan bagi semua orang yang telah dikuduskan. 

Perak atau emas atau pakaian tidak pernah aku ingini dari siapa pun juga. Kamu sendiri tahu, bahwa dengan tanganku sendiri aku telah bekerja untuk memenuhi keperluanku dan keperluan kawan-kawan seperjalananku. Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi daripada menerima.” 

Sesudah mengucapkan kata-kata itu, Paulus berlutut dan berdoa bersama-sama dengan mereka semua. Maka menangislah mereka semua tersedu-sedu, dan sambil memeluk Paulus, mereka berulang-ulang mencium dia. Mereka sangat berdukacita, terlebih-lebih karena Paulus katakan, bahwa mereka tidak akan melihat mukanya lagi. Lalu mereka mengantar dia ke kapal.

Mazmur Tanggapan

Hai kerajaan-kerajaan bumi, menyanyilah bagi Allah!

Ayat. (Mzm 68:29-30.33-35a.35b.36c.)

1. Kerahkanlah kekuatan-Mu, ya Allah, tunjukkanlah kekuatan-Mu, ya Allah, Engkau yang telah bertindak bagi kami. Demi bait-Mu di Yerusalem raja-raja menyampaikan persembahan kepada-Mu.

2. Hai kerajaan-kerajaan bumi, menyanyilah bagi Allah, bermazmurlah bagi Tuhan, bagi Dia yang berkendaraan melintasi langit purbakala. Perhatikanlah, Ia memperdengarkan suara, suara-Nya yang dahsyat! Akuilah kekuatan Allah.

3. Kemegahan-Nya ada di atas Israel, kekuatan-Nya di dalam awan-awan. Terpujilah Allah!

Bait Pengantar Injil

 Alleluya

Ayat. (Yoh 17:17b.a)

Firman-Mu, ya Tuhan, adalah kebenaran. Kuduskanlah kami dalam kebenaran.

Inilah Injil Suci menurut Yohanes (17:11b-19)

"Supaya mereka menjadi satu sama seperti kita."

Dalam perjamuan malam terakhir Yesus menengadah ke langit dan berdoa bagi semua murid-Nya, “Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu yang telah Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita. 

Selama Aku bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku. Aku telah menjaga mereka, dan tidak ada seorang pun dari mereka yang binasa selain dia yang telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci. 

Tetapi sekarang, Aku datang kepada-Mu. Aku mengatakan semuanya ini sementara Aku masih ada di dalam dunia, supaya penuhlah sukacita-Ku di dalam diri mereka. Aku telah memberikan firman-Mu kepada mereka, dan dunia membenci mereka, karena mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia. 

Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran. Sama seperti Engkau telah mengutus Aku ke dalam dunia, demikian pula Aku telah mengutus mereka ke dalam dunia. Dan Aku menguduskan diri-Ku bagi mereka, supaya mereka pun dikuduskan dalam kebenaran.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran. (Dari Injil)

Sebab itu berjaga-jagalah dan ingatlah, bahwa aku tiga tahun lamanya, siang malam, dengan tiada henti-hentinya menasihati kamu masing-masing dengan mencucurkan air mata. Dan sekarang aku menyerahkan kamu kepada Tuhan dan kepada firman kasih karunia-Nya, yang berkuasa membangun kamu dan berkuasa pula menganugerahkan kepada kamu bagian yang ditentukan bagi semua orang yang telah dikuduskan. (Dari Paulus)

Ada hal yang sama dari pesan di atas. Yaitu Yesus dan Paulus sama menyerahkan kita pada kasih penyelenggaraan Allah, dan semoga hidup kita menjadi kudus seperti yang dikehendaki Allah.

Apakah mungkin hidup kita menjadi kudus? Kekudusan mungkin hanya milik para santo-santa dan orang kudus. Rasanya kita maungkin akan menjadi orang yang aneh di dunia ini kala kita berusaha hidup ala orang kudus.

Saya memahami begini: Yang sempurna yang kudus memang hanya Tuhan. Maka sepanjang hidup kita berusaha terus menerus untuk menjadi kudus. Persoalan-persoalan hidup menjadi sarana bagi kita untuk berjuang menuju kekudusan.

Kalau hidup kita berat, sudahkah aku berdoa dan berpasrah hanya kepada Allah? Mempunyai iman yang sungguhkah aku untuk tetap percaya kepadaNya, apa pun situasi yang kuhadapi? Kala ada masalah dengan orang lain, bagaimana aku bersikap? Tetap menunjukkan sikap positif atau negatif?

Bagaimana dengan hidup kerohanianku, apakah aku sudah sering bermatiraga, berkomunikasi berjam-jam dengan Allah,dan berjuang menjaga kemurnian hati saya, raga saya? Atau saya masih sangat lemah terhadap hal-halduniawi.

Menjadi kudus, mengejar kekudusan menjadi sesuatu yang sangat nyata ternyata. Setiap hari adalah hari-hari perjuangan untuk berusaha bersikap yang benar, yang baik, yang kudus di ata Allah.

Selasa, 23 Mei 2023

"Aku tidak lagi ada dalam dunia, tetapi mereka masih ada di dalam dunia, dan Aku datang kepada-Mu"

Sumber : https://bit.ly/43lJMFk

 Bacaan dari Kisah Para Rasul (20:17-27)    

 "Aku dapat mencapai garis akhir, dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus."

Dalam perjalanannya ke Yerusalem Paulus menyuruh seorang dari Miletus ke Efesus dengan pesan supaya para penatua jemaat datang ke Miletus. Sesudah mereka datang, berkatalah Paulus kepada mereka: “Kamu tahu, bagaimana aku hidup di antara kamu sejak hari pertama aku tiba di Asia ini: dengan segala rendah hati aku melayani Tuhan. Dalam pelayanan itu aku banyak mencucurkan air mata dan banyak mengalami pencobaan dari pihak orang Yahudi yang mau membunuh aku. Sungguh pun demikian aku tidak pernah melalaikan apa yang berguna bagi kamu. 

Semua kuberitakan dan kuajarkan kepada kamu, baik di muka umum maupun dalam perkumpulan-perkumpulan di rumahmu. Aku senantiasa bersaksi kepada orang-orang Yahudi dan orang-orang Yunani, supaya mereka bertobat kepada Allah dan percaya kepada Tuhan kita, Yesus Kristus. 

Tetapi sekarang sebagai tawanan Roh aku pergi ke Yerusalem, dan aku tidak tahu apa yang akan terjadi atas diriku di situ selain apa yang dinyatakan Roh Kudus dari kota ke kota kepadaku, bahwa penjara dan sengsara menunggu aku. Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikit pun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah. 

Sekarang aku tahu, bahwa kamu tidak akan melihat mukaku lagi, kamu sekalian yang telah kukunjungi untuk memberitakan Kerajaan Allah. Sebab itu pada hari ini aku bersaksi kepadamu, bahwa aku bersih; aku tidak bersalah terhadap siapa pun yang akan binasa. Sebab aku tidak lalai memberitakan seluruh maksud Allah kepadamu.”

Mazmur Tanggapan
Hai kerajaan-kerajaan bumi, menyanyilah bagi Allah!
Ayat. (Mzm 68:10-11.20-21)
1. Hujan yang melimpah Engkau siramkan, ya Allah; tanah milik-Mu yang gersang Kaupulihkan, sehingga kawanan hewan-Mu menetap di sana; dalam kebaikan-Mu Engkau memenuhi kebutuhan orang yang tertindas.
2. Terpujilah Tuhan! Hari demi hari Ia menanggung beban kita; Allah adalah keselamatan kita. Allah kita adalah Allah yang menyelamatkan, Allah, Tuhanku, memberi keluputan dari maut.

Bait Pengantar Injil
Alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 14:16)
Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya.   
    
Inilah Injil Suci menurut Yohanes (17:1-11a)
   
"Bapa, permuliakanlah Anak-Mu."
     
Dalam perjamuan malam terakhir Yesus menengadah ke langit dan berdoa, “Bapa, telah tiba saatnya; permuliakanlah Anak-Mu, supaya Anak-Mu mempermuliakan Engkau. Sama seperti Engkau telah memberikan kepada-Nya kuasa atas segala yang hidup, demikian pula Anak-Mu akan memberikan hidup yang kekal kepada semua yang telah Engkau berikan kepada-Nya. 

Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus. 

Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepada-Ku untuk Kulakukan. Oleh sebab itu, ya Bapa, permuliakanlah Aku pada-Mu sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada. Aku telah menyatakan nama-Mu kepada semua orang, yang Engkau berikan kepada-Ku dari dunia. 

Mereka itu milik-Mu dan Engkau telah memberikan mereka kepada-Ku, dan mereka telah menuruti firman-Mu. Sekarang mereka tahu, bahwa semua yang Engkau berikan kepada-Ku itu berasal dari pada-Mu. Sebab segala firman yang Engkau sampaikan kepada-Ku telah Kusampaikan kepada mereka, dan mereka telah menerimanya. Mereka tahu benar-benar, bahwa Aku datang dari pada-Mu, dan mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku. 

Aku berdoa untuk mereka. Bukan untuk dunia Aku berdoa, tetapi untuk mereka, yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab mereka adalah milik-Mu, dan segala milik-Mu adalah milik-Ku, dan milik-Ku adalah milik-Mu, dan Aku telah dipermuliakan di dalam mereka. Aku tidak lagi ada dalam dunia, tetapi mereka masih ada di dalam dunia, dan Aku datang kepada-Mu.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan:

Seberapa sering kita mendoakan orang lain? Mungkin pernah, tapi tidak sering. Yang paling sering adalah kita berdoa untuk diri sendiri dan untuk keluarga.

Lihatlah Yesus. Dalam doaNya yang panjang lebar kali ini, Yesus tidak berdoa untuk diri sendiri. Namun Ia berdoa untuk kita. 

Aku berdoa untuk mereka. Bukan untuk dunia Aku berdoa, tetapi untuk mereka, yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab mereka adalah milik-Mu, dan segala milik-Mu adalah milik-Ku, dan milik-Ku adalah milik-Mu, dan Aku telah dipermuliakan di dalam mereka. 

Untuk kita Yesus berdoa, bukan untuk dunia. Karena Yesus bukan dari dunia, dan dunia membenci Yesus. Dan kita yang sudah menerima Yesus, akan menjalani ajaran-ajaranNya yang banyak bertentangan dengan dunia. 

Yesus tahu bahwa berat perjalanan hidup kita di dunia ini berat. "Aku tidak lagi ada dalam dunia, tetapi mereka masih ada di dalam dunia, dan Aku datang kepada-Mu.” Yesus menitipkan, bukan hanya menitipkan kita lah ya, tapi memohon dengan sungguh-sungguh pada Bapa, agar melindungi, menyelamatkan, dan kita selalu dicakup dalam penyelenggaraan kasih Bapa; karena Yesus tahu, kita dunia ini akan banyak mengalami tantangan-tantangan berat. 

Jadi ungkapan, "Aku tidak lagi ada dalam dunia, tetapi mereka masih ada di dalam dunia, dan Aku datang kepada-Mu", adalah ungkapan Yesus amat sayang pada kita, namun Yesus tidak bisa berbuat banyak untuk menemani, karena Yesus harus kembali ke surga. Hanya Bapa yang Maha Kuasa yang dengan segala caraNya mampu membuat hidup kia tetap sehat dan selamat.

Sungguh Yesus amat sangat baik pada kita, ya.

Maka dalam bacaan Kisah Para Rasul, kita menyaksikan bagaimana Paulus harus menghadapi pengadilannya karena mewartakan Kristus Yesus. Sungguhpun demikian, ia tidak merasa takut atau gentar. Ia tahu bahwa ia harus menghadapinya. Mungkin yang tersirat dalam bacaan ini adalah perasaan Paulus yang sendirian kini.  

Tetapi sekarang sebagai tawanan Roh aku pergi ke Yerusalem, dan aku tidak tahu apa yang akan terjadi atas diriku di situ selain apa yang dinyatakan Roh Kudus dari kota ke kota kepadaku, bahwa penjara dan sengsara menunggu aku. Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikit pun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah. 

Mari belajar banyak pada Paulus yang begitu bulat hati sebagai pengikut Yesus. Penderitaan dan ancaman-ancaman di dunia tidak membuatnya takut, justru semakin membulatkan hatinya dalam membela Kristus.

Senin, 22 Mei 2023

Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya k"Kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, ”

Sumber :https://bit.ly/3BL3Sx7

Bacaan dari Kisah Para Rasul (19:1-8)       

"Sudahkah kamu menerima Roh Kudus, ketika kamu menjadi percaya?" 

Ketika Apolos masih berada di kota Korintus, Paulus sudah menjelajah daerah-daerah pedalaman Asia, dan tiba di Efesus. Di situ didapatinya beberapa orang murid. Katanya kepada mereka, “Sudahkah kamu menerima Roh Kudus, ketika kamu menjadi percaya?” 

Akan tetapi mereka menjawab dia, “Belum, bahkan kami belum pernah mendengar, bahwa ada Roh Kudus.” Lalu kata Paulus kepada mereka, “Kalau begitu dengan baptisan manakah kamu telah dibaptis?” 

Jawab mereka, “Dengan baptisan Yohanes.” Kata Paulus, “Baptisan Yohanes adalah baptisan tobat, dan Yohanes sendiri berkata kepada orang banyak, bahwa mereka harus percaya kepada Dia yang datang kemudian daripadanya, yaitu Yesus.” 

Ketika mendengar hal itu, mereka memberi diri dibaptis dalam nama Tuhan Yesus. Dan ketika Paulus menumpangkan tangan di atas mereka, turunlah Roh Kudus ke atas mereka, dan mulailah mereka berkata-kata dalam bahasa Roh dan bernubuat.

 Jumlah mereka adalah kira-kira dua belas orang. Selama tiga bulan Paulus mengunjungi rumah ibadat di situ dan mengajar dengan berani. Lewat pemberitaannya ia berusaha meyakinkan mereka tentang Kerajaan Allah.

Mazmur Tanggapan

Hai kerajaan-kerajaan bumi, menyanyilah bagi Allah.

Ayat. (Mzm 68:2-3.4-5ac.6-7ab)

1. Allah bangkit, maka terseraklah musuh-musuh-Nya, orang-orang yang membenci Dia melarikan diri dari hadapan-Nya. Seperti asap hilang tertiup, seperti lilin meleleh di depan api, demikianlah orang-orang fasik binasa di hadapan Allah.

2. Tetapi orang-orang benar bersukacita, mereka beria-ria di hadapan Allah, bergembira dan bersukaria. Bernyanyilah bagi Allah, bermazmurlah bagi nama-Nya! Nama-Nya ialah Tuhan!

3. Bapa bagi anak yatim dan pelindung bagi para janda, itulah Allah di kediaman-Nya yang kudus; Allah memberi tempat tinggal kepada orang-orang sebatang kara, Ia mengeluarkan orang-orang tahanan, sehingga mereka bahagia.

Bait Pengantar Injil

Alleluya

Ayat. (Kol 3:1)

Kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.

Inilah Injil Suci menurut Yohanes (16:29-33) 

"Kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia." 

Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata bahwa akan tiba saat-Nya bahwa Ia tidak lagi berbicara dengan memakai kiasan. Maka para murid berkata kepada Yesus, “Lihat, sekarang Engkau berkata-kata terus terang dan Engkau tidak memakai kiasan. Sekarang kami tahu, bahwa Engkau mengetahui segala sesuatu dan tidak perlu orang bertanya kepada-Mu. Karena itu kami percaya, bahwa Engkau datang dari Allah.” 

Jawab Yesus kepada mereka, “Percayakah kamu sekarang? Lihat, saatnya datang, bahkan sudah datang, bahwa kamu diceraiberaikan, masing-masing ke tempatnya sendiri dan kamu meninggalkan Aku seorang diri. Namun Aku tidak seorang diri, sebab Bapa menyertai Aku. 

Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan:

Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia.” Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia.”

Apa yang Yesus kehendaki terjadi dalam diri kita? Yaitu Damai sejahtera! Indahnya pengharapam Yesus atas diri kita. Yesus Sang Maha Kuasa, Dia Putera tunggal Allah, hanya menginginkan damai sejahtera terjadi pada kita.

Tuhan Yesus berkata kepada para muridNya, bahwa mereka akan menderita penganiayaan karena membela Kristus; namun mereka diminta untuk kuat dan teguh dalam mengikuti Yesus. Sekarang saya makin mengerti mengapa Yesus harus menderita sengsara bahkan hingga mati di kayu salib. Semua untuk mengatakan kepada kita bahwa segala penderitaan yang paling kejam sudah dialami oleh Yesus; dan yang harus kita alami, tidak ada apa-apinya dibanding yang terjadi pada Yesus.

Maka pesan Yesus "Damai Se4jahtera" bagimu, bukan sekedar omongan  basa-basi, namun sungguh Yesus akan, sudah, dan selalu memberikan damai sejahteraNya kepada kita, asal kita kuat dan teguh dalam mengikutiNya.

Action:

Ya, aku mau kuat dan teguh sebagai pengikutMu.

Doa:

Tuhan Yesus, terima kasih, Engkau sungguh baik kepada kami. Tiada keinginan lain dariMu selain melihat kami berada dalam damai sejahtera.

Yesus teguhkanlah hati kami, kuatkan tekat dan keinginan kami agar terus berusaha menjalankan firman Tuhan.



Minggu, 21 Mei 2023

"Aku berdoa untuk mereka, yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab mereka adalah milik-Mu"

 

Sumber : https://bit.ly/3ol1w52

Bacaan dari Kisah Para Rasul (1:12-14)    

"Dengan sehati mereka semua bertekun dalam doa."

Setelah Yesus diangkat ke surga, dari bukit yang disebut Bukit Zaitun kembalilah para rasul ke Yerusalem yang hanya seperjalanan Sabat jauhnya. Setelah tiba di kota, naiklah mereka ke ruang atas tempat mereka menumpang. Mereka itu ialah Petrus dan Yohanes, Yakobus dan Andreas, Filipus dan Tomas, Bartolomeus dan Matius, Yakobus bin Alfeus, Simon orang Zelot, dan Yudas bin Yakobus. 

Dengan sehati mereka semua bertekun dalam doa bersama dengan beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus.

Mazmur Tanggapan

Aku percaya akan melihat kebaikan Tuhan di negeri orang-orang yang hidup.

Ayat. (Mzm 47:2-3.6-3.8-9; R:6)

1. Tuhan adalah terang dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? Tuhan adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gentar?

2. Satu hal telah kuminta kepada Tuhan, satu inilah yang kuingini: Diam di rumah Tuhan seumur hidupku, menyaksikan kemurahan Tuhan, dan menikmati bait-Nya.

3. Dengarlah, ya Tuhan, seruan yang kusampaikan, kasihanilah aku dan jawablah aku! Wajahmu kucari, ya Tuhan, seturut firman-Mu "Carilah wajah-Ku!"

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Petrus (4:13-16)

"Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus."

Saudara-saudara terkasih, bersukacitalah sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus. Dengan demikian kamu pun boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Kristus menyatakan kemuliaan-Nya. Berbahagialah kamu, jika dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah, ada padamu. 

Janganlah ada di antara kamu yang harus menderita sebagai pembunuh atau pencuri, penjahat atau pengacau. Tetapi, jika kamu harus menderita sebagai orang Kristen, janganlah malu karena hal itu. Malah kamu harus memuliakan Allah dalam nama Kristus itu.

Bait Pengantar Injil

Alleluya, alleluya, alleluya.

Ayat. (Yoh 14:18)

Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu, sabda Tuhan. Aku akan datang lagi, dan hatimu akan bersukacita.

Inilah Injil Suci menurut Yohanes (17:1-11a)

"Bapa, permuliakanlah Anak-Mu."

Dalam perjamuan malam terakhir Yesus menengadah ke langit dan berdoa, “Bapa, telah tiba saatnya: permuliakanlah Anak-Mu, supaya Anak-Mu mempermuliakan Engkau. Sama seperti Engkau telah memberi kepada-Nya kuasa atas segala yang hidup, demikian pula Ia akan memberikan hidup yang kekal kepada semua yang telah Engkau berikan kepada-Nya. 

Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus. Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepada-Ku untuk Kulakukan. 

Oleh sebab itu, ya Bapa, permuliakanlah Aku pada-Mu sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada. Aku telah menyatakan nama-Mu kepada semua orang yang Engkau berikan kepada-Ku dari dunia. Mereka itu milik-Mu dan Engkau telah memberikan mereka kepada-Ku, dan mereka telah menuruti firman-Mu. 

Sekarang mereka tahu bahwa semua yang Engkau berikan kepada-Ku itu berasal dari pada-Mu. Sebab segala firman yang Engkau sampaikan kepada-Ku telah Kusampaikan kepada mereka, dan mereka telah menerimanya. Mereka tahu benar-benar bahwa Aku datang dari pada-Mu, dan mereka percaya bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku. 

Aku berdoa untuk mereka, yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab mereka adalah milik-Mu, dan Aku telah dipermuliakan di dalam mereka. Dan Aku tidak lagi ada di dalam dunia, tetapi mereka masih ada di dalam dunia, dan Aku datang kepada-Mu.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

Untuk renungan, action, dan doa,

silakan dari mengikuti Misa hari Minggu


Sabtu, 20 Mei 2023

"Mintalah maka kamu akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu"

Sumber : https://bit.ly/3IqlB0F

Bacaan dari Kisah Para Rasul (18:23-28)   

"Apolos membuktikan dari Kitab Suci, bahwa Yesus adalah Mesias."

Paulus meninggalkan Korintus dan kembali ke Kota Antiokhia di Siria. Setelah beberapa hari lamanya tinggal di Antiokhia, ia berangkat, dan menjelajahi seluruh tanah Galatia dan Frigia untuk meneguhkan hati semua murid. 

Sementara itu datanglah ke Efesus seorang Yahudi bernama Apolos, yang berasal dari Kota Aleksandria. Ia seorang yang fasih berbicara dan sangat mahir dalam soal-soal Kitab Suci. Ia telah menerima pengajaran dalam Jalan Tuhan. Dengan bersemangat ia berbicara dan dengan teliti ia mengajar tentang Yesus; tetapi ia hanya mengetahui baptisan Yohanes. 

Ia mulai mengajar dengan berani di rumah ibadat. Setelah Priskila dan Akwila mendengarnya, mereka membawa Apolos ke rumah mereka dan dengan teliti menjelaskan kepadanya Jalan Tuhan. Karena Apolos ingin menyeberang ke daerah Akhaya, saudara-saudara di Efesus mengirim surat kepada murid-murid di situ, supaya mereka menyambut dia. 

Setibanya di Akhaya, Apolos oleh kasih karunia Allah, menjadi seorang yang sangat berguna bagi orang-orang yang percaya. Sebab dengan tak jemu-jemunya ia membantah orang-orang Yahudi di muka umum dan membuktikan dari Kitab Suci bahwa Yesus adalah Mesias.

Mazmur Tanggapan

Allah adalah Raja seluruh bumi!

Ayat. (Mzm 47:2-3.8-9.10; R: 6)

1. Hai segala bangsa, bertepuktanganlah, elu-elukanlah Allah dengan sorak-sorai! Sebab Tuhan, Yang Mahatinggi, adalah dahsyat, Raja agung atas seluruh bumi.

2. Sebab Allah adalah Raja seluruh bumi, bermazmurlah dengan lagu yang paling indah! Allah merajai segala bangsa, di atas takhta-Nya yang kudus Ia bersemayam.

3. Para pemimpin bangsa-bangsa berdatangan bergabung dengan umat Allah Abraham. Sebab segala perisai di atas bumi adalah milik-Nya; sangat agunglah Dia!

Bait Pengantar Injil

Alleluya

Ayat. (Yoh 16:28)

Aku datang dari Bapa dan Aku datang ke dalam dunia; kini Aku meninggalkan dunia lagi dan pergi kepada Bapa

Inilah Injil Suci menurut Yohanes (16:23b-28)

"Bapa mengasihi kamu, karena kamu telah mengasihi Aku dan percaya."

Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu minta kepada Bapa, akan diberikan-Nya kepadamu dalam nama-Ku. Sampai sekarang kamu belum meminta sesuatu pun dalam nama-Ku. Mintalah maka kamu akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu. 

Semuanya ini kukatakan kepadamu dengan kiasan. Akan tiba saatnya Aku tidak lagi berkata-kata kepadamu dengan kiasan, tetapi terus terang memberitakan Bapa kepadamu. Pada hari itu kamu akan berdoa dalam nama-Ku. 

Dan tidak Kukatakan kepadamu, bahwa Aku meminta bagimu kepada Bapa, sebab Bapa sendiri mengasihi kamu, karena kamu telah mengasihi Aku dan percaya bahwa Aku datang dari Allah. Aku datang dari Bapa dan Aku datang ke dalam dunia; kini Aku meninggalkan dunia lagi dan pergi kepada Bapa.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan:

"Mintalah maka kamu akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu"

Senang sekali mendengar Yesus berbicara demikian. Mintalah dan kamu akan diberi. Jarang ada orang tua yang akan berkata demikian kepada anak-anaknya. Atau pengalaman saya pribadi, pasti tidak akan mengatakan demikian, nanti anak-anak jadi manja dan malah ngelunjak.

Tapi Yesus tidak demikian. Hati Yesus penuh dengan kasih seluas samudera raya tak terbatas.  Beda sekali dengan hati saya berisi kasih yang penuh dengan logika dan sangat terbatas, luasnya begitu sempit.

Dan Yesus mau memberi agar sukacita kita menjadi penuh. Sukacita penuh, bukan sukacita yang hanya setengah atau seperempat.

Bersyukurlah kita mempunyai Tuhan seperti Yesus Kristus, yang telah dengan nyata memberikan cintaNya bahkan diriNya sendiri, nyawaNya untuk keselamatan dan sukacita kita. Terpujilah namaNya. 

Action:

Bersyukur dan berterimakasih sekali mempunyai Tuhan seperti Yesus Kristus.

Doa:

Terima kasih Tuhan Yesus, atas segala cintaMu kepada kami. Terimakasih atas kasih tak terbatas yang Engkau berikan. Terima kasih karena Engkau hanya menginginkan kami berada dalam kepenuhan sukacita.

Hormat, syukur dan pujian bagiMu Yesus, kini selalu dan sepanjang segala abad. Amin.

Jumat, 19 Mei 2023

"Sesungguhnya kamu akan menangis dan meratap, tetapi dunia akan bergembira; kamu akan berdukacita"

 

Sumber: https://bit.ly/3o9ijIn


Bacaan dari Kisah Para Rasul (18:9-18)

"Banyak umat-Ku di kota ini!"

Ketika Paulus ada di kota Korintus, Tuhan berfirman kepadanya pada suatu malam di dalam suatu penglihatan, “Jangan takut! Teruslah memberitakan firman dan jangan diam! Sebab Aku menyertai engkau dan tidak ada seorang pun yang akan menjamah dan menganiaya engkau, sebab banyak umat-Ku di kota ini.” 

Maka tinggallah Paulus di situ selama satu tahun enam bulan, dan ia mengajarkan firman Allah di tengah-tengah mereka. Akan tetapi setelah Galio menjadi gubernur di propinsi Akhaya, bangkitlah orang-orang Yahudi bersama-sama melawan Paulus. 

Mereka membawa dia ke depan pengadilan. Kata mereka, “Ia ini berusaha meyakinkan orang untuk beribadah kepada Allah dengan jalan yang bertentangan dengan hukum.” Ketika Paulus hendak memulai berbicara, berkatalah Galio kepada orang-orang Yahudi itu, “Hai orang-orang Yahudi, sekiranya dakwaanmu mengenai suatu pelanggaran atau kejahatan, sudahlah sepatutnya aku menerima perkaramu. Tetapi dalam hal ini adalah perselisihan tentang perkataan, nama, atau hukum yang berlaku di antara kamu, maka hendaklah kamu sendiri mengurusnya; aku tidak rela menjadi hakim atas perkara yang demikian.” 

Lalu Galio mengusir mereka dari ruang pengadilan. Maka semua orang menyerbu Sostenes, kepala rumah ibadat, lalu memukulinya di depan pengadilan itu; tetapi Galio sama sekali tidak menghiraukan hal itu. Paulus tinggal beberapa hari lagi di Korintus. Lalu ia minta diri kepada saudara-saudara di situ, dan berlayar ke Siria, sesudah ia mencukur rambutnya di Kengkrea, karena ia telah bernazar.

Mazmur Tanggapan

Allah adalah raja seluruh bumi

Ayat. (Mzm 47:2-3.4-5.6-7)

1. Hai segala bangsa, bertepuktanganlah, elu-elukanlah Allah dengan sorak-sorai! Sebab Tuhan, Yang Mahatinggi, adalah dahsyat, Raja agung atas seluruh bumi.

2. Ia menaklukkan bangsa-bangsa ke bawah kuasa kita, Ia menundukkan suku-suku bangsa ke bawah telapak kaki kita; Ia memilih bagi kita tanah pusaka kita, kebanggan Yakub yang dikasihi-Nya.

3. Allah telah naik diiringi sorak-sorai, Tuhan mengangkasa diiringi bunyi sangkakala. Bermazmurlah bagi Allah, bermazmurlah! Kidungkanlah mazmur bagi Raja kita, kidungkan mazmur!

Bait Pengantar Injil

Alleluya, alleluya, alleluya.

Ayat. (Luk 24:46,26)

Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya.

Inilah Injil Suci menurut Yohanes (16:20-23a)

"Tidak ada seorang pun yang dapat merampas kegembiraanmu itu daripadamu."

Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya kamu akan menangis dan meratap, tetapi dunia akan bergembira; kamu akan berdukacita, tetapi dukacitamu akan berubah menjadi sukacita. 

Seorang perempuan berdukacita pada saat ia melahirkan, tetapi sesudah melahirkan anaknya, ia tidak ingat lagi akan penderitaannya, karena kegembiraan bahwa seorang manusia telah dilahirkan ke dunia. 

Demikian juga kamu sekarang diliputi dukacita, tetapi Aku akan melihat kamu lagi dan hatimu akan bergembira, dan tidak ada seorang pun yang dapat merampas kegembiraanmu itu dari padamu. Dan pada hari itu kamu tidak akan menanyakan apa-apa pada-Ku.

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan:

“Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya kamu akan menangis dan meratap, tetapi dunia akan bergembira; kamu akan berdukacita, tetapi dukacitamu akan berubah menjadi sukacita"

Ah, ada saatnya ternyata kita harus menghadapi sedih dan duka cita. Ada waktu tangisan dan ratapan menjadi jalan bagi kita mendapat kelegaan.

Apakah Tuhan membiarkan kita melewati saat-saat seperti itu? Kalau sesuatu tidak baik sedang terjadi pada diri saya, sekarang saya selalu ingat amanat terakhir Yesus, bahwa Yesus pun sudah lebih dulu mengalami, dan apa yang dialami oleh seorang murid tidak lebih besar dari yang dialami Gurunya.

Maka, sekarang saya menanam dalam pikiran dan hati saya hal yang baru lagi, "Bahwa kamu sekarang diliputi dukacita, tetapi Aku akan melihat kamu lagi dan hatimu akan bergembira, dan tidak ada seorang pun yang dapat merampas kegembiraanmu itu dari padamu".

Akan datang saatnya, bahwa saya akan bersukacita, dan tidak ada seorangpun yang bisa merampas sukacita saya ini. Saat itu menjadi hak saya yang dilimpahkan Tuhan untuk menikmati kegembiraan dan sukacita.

Jadi sekarang saya mengerti bahwa baik dalam suka maupun duka, Allah selalu menyertai. Ia selalu ada dalam ceria maupun gelap hidup saya silih berganti. Emanuel, Tuhan selalu beserta kita.

Action:

Suka duka hidupku adalah penyertaan Tuhan selalu. Harapan dan imanku kepadaNya tidak akan pernah sirna.

Doa:

Allah Bapaku, sungguh aku bersyukur kepadaMu, karna Engkau menghadirkan Yesus dalam hidupku. Dan saat Yesus sudah berpulang kepadaMu, Ia mengutus Roh Kudus yang akan membimbing saya pada kebenaran dan terang kehidupan.

Maka segala suka duka hidupku akan kupersembahan kepadaMu, semoga aku dapat melewati duka menjadi persembahan hati terbaik untukMu, dan menjalani suka sebagai pujian syukur kepadaMu.

Hormat dan pujian bagiMu, kini selalu dan sepanjang segala abad. Amin.