Senin, 01 Mei 2023

Bapa-ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar daripada siapa pun"

Sumber: https://bit.ly/3ncknPj

 Bacaan dari Kisah Para Rasul (11:19-26)    

"Mereka berbicara kepada orang-orang Yunani, dan memberitakan Injil bahwa Yesus adalah Tuhan."

Banyak saudara telah tersebar karena penganiayaan yang timbul sesudah Stefanus dihukum mati. Mereka tersebar sampai ke Fenisia, Siprus dan Antiokhia; namun mereka memberitakan Injil kepada orang-orang Yahudi saja. Akan tetapi di antara mereka ada beberapa orang Siprus dan orang Kirene yang tiba di Antiokhia, dan berbicara juga kepada orang-orang Yunani; mereka ini memberitakan Injil, bahwa Yesus adalah Tuhan. Tangan Tuhan menyertai mereka, dan sejumlah besar orang menjadi percaya dan berbalik kepada Tuhan. 

Maka sampailah kabar tentang mereka itu kepada jemaat di Yerusalem. Lalu jemaat di Yerusalem itu mengutus Barnabas ke Antiokhia. Setelah Barnabas datang dan melihat kasih karunia Allah, bersukacitalah ia. Ia menasihati mereka, supaya mereka semua tetap setia kepada Tuhan. 

Karena Barnabas adalah orang baik, penuh dengan Roh Kudus dan iman, sejumlah orang dibawa kepada Tuhan. Lalu pergilah Barnabas ke Tarsus untuk mencari Saulus; dan setelah bertemu dengan dia, ia membawanya ke Antiokhia. 

Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun lamanya, sambil mengajar banyak orang. Di Antiokhialah murid-murid itu untuk pertama kalinya dsebut Kristen.

Mazmur Tanggapan

Pujilah Tuhan, hai segala bangsa!

Ayat. (Mzm 87:1b-3.4-5.6-7; Ul: 1a)

1. Di gunung-gunung yang kudus ada kota yang dibangun-Nya; Tuhan lebih mencintai pintu-pintu gerbang Sion daripada segala tempat kediaman Yakub. Hal-hal yang mulia dikatakan tentang engkau, ya kota Allah.

2. Aku menyebut Rahab dan Babel di antara orang-orang yang mengenal Aku, bahkan tentang Filistea, Tirus dan Etiopia Kukatakan, “Ini dilahirkan di sana.” Tetapi tentang Sion dikatakan, “Tiap-tiap orang dilahirkan di dalamnya,” dan Dia, Yang Mahatinggi, menegakkannya.

3. Pada waktu mencatat bangsa-bangsa Tuhan menghitung, “Ini dilahirkan di sana.” Dan orang menyanyi-nyanyi sambil menari beramai-ramai, “Semua mendapatkan rumah di dalammu.”

Bait Pengantar Injil

Alleluya, alleluya, alleluya

Ayat. (Yoh 10:27)

Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku, sabda Tuhan. Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku.

Inilah Injil Suci menurut Yohanes (10:22-30)

 "Aku dan Bapa adalah satu."

Pada hari raya Pentahbisan Bait Allah di Yerusalem, ketika itu musim dingin, Yesus berjalan-jalan di Bait Allah, di serambi Salomo. Dan orang-orang Yahudi mengelilingi Dia dan berkata kepada-Nya, “Berapa lama lagi Engkau membiarkan kami hidup dalam kebimbangan? Jikalau Engkau Mesias, katakanlah terus terang kepada kami.” 

Yesus menjawab mereka, “Aku telah mengatakannya kepada kamu, tetapi kamu tidak percaya; pekerjaan-pekerjaan yang Kulakukan dalam nama Bapa-Ku, itulah yang memberikan kesaksian tentang Aku, tetapi kamu tidak percaya, karena kamu tidak termasuk domba-domba-Ku. 

Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku. Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tdak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku. 

Bapa-ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar daripada siapa pun, dan seorang pun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa. Aku dan Bapa adalah satu.

Demikianlah Sabda Tuhan dengan 

Renungan:

Kapan para pengikut Kristus disebut kristen? Di Antiokhia lah, pertama kali para pengikut Yesus disebut Kristen. Pada waktu itu Barnabas dan Paulus tinggal di sanaselama satu tahun, dan gereja Kristen mengalami perkembangan yang cukup besar.

Namun untuk percaya kepada Yesus Sang Mesias, bukanlah hal yang mudah bagi para orang Yahudi. Pada waktu itu mereka bertanya kepada Yesus. “Berapa lama lagi Engkau membiarkan kami hidup dalam kebimbangan? Jikalau Engkau Mesias, katakanlah terus terang kepada kami.” 

Mereka ingin mendengar pengakuan secara langsung dari Tuhan Yesus Kristus bahwa benar Ia seorang Mesias. Namun Yesus tidak pernah secara nyata mau menyatakan bahwa Ia Mesias. Yesus tidak perlu bicara, namun dari perbuatan, mukjizat-mukjizat, dan dari PengajaranNya, mereka bisa menyimpulkan sendiri dan kemudian mau beriman kepada Yesus Kristus.

Nyatanya sampai Yesus wafat, orang-orang Yahudi tetap tidak percaya atas penglihatan fisik semata yang terlihat dalam diri Yesus. Bagi mereka, Yesus tidak sesuai sebagai seorang Mesias.

Kebimbangan ini pula yang dialami oleh orang-orang setelah kebangkitan Kristus, yaitu pada jaman Kaisar Romawi Konstantinus Agung. Pada waktu itu Kaisar Kosntantinus Agung mengeluarkan Dekrit Milan yang memberi dukungan kepada para pengikut Kristus. 

Namun, kegembiraan di akhir penganiayaan terhadap Gereja dan umat Kristiani ini kemudian dibayangi oleh perpecahan yang semakin intensif di dalam Gereja karena berbagai ajaran sesat, dan yang terpenting kemudian, adalah ajaran sesat yang berkembang pesat dari bidat Arius, seorang yang sangat pengkhotbah populer yang mengklaim dan mengajarkan bahwa Yesus Kristus, Putra Allah dan Mesias, tidak setara dengan Allah Bapa, melainkan tunduk kepada-Nya dan ada setelah Bapa, tidak sama kekal dan tidak setara dengan Dia.

Ajaran sesat ini mendapat dukungan luas di seluruh kekristenan dan memperoleh dukungan dan kepercayaan bahkan banyak di antara para pemimpin Gereja dan uskup, terutama di seluruh bagian Timur Kekaisaran Romawi, termasuk Aleksandria.

St Athanasius hidup dan melayani umat beriman selama masa perubahan besar Gereja, seperti tahun-tahun dan dekade-dekade berikutnya setelah berakhirnya penganiayaan negara yang lama terhadap agama Kristen oleh orang Romawi, dengan Dekrit Milan oleh Kaisar Romawi Konstantinus Agung, selalu bersimpati pada perjuangan Kristen. Namun, kegembiraan di akhir penganiayaan terhadap Gereja dan umat Kristiani ini kemudian dibayangi oleh perpecahan yang semakin intensif di dalam Gereja karena berbagai ajaran sesat, dan yang terpenting kemudian, adalah ajaran sesat yang berkembang pesat dari bidat Arius, seorang yang sangat pengkhotbah populer yang mengklaim dan mengajarkan bahwa Yesus Kristus, Putra Allah dan Mesias, tidak setara dengan Allah Bapa, melainkan tunduk kepada-Nya dan ada setelah Bapa, tidak sama kekal dan tidak setara dengan Dia.

Ajaran sesat ini mendapat dukungan luas di seluruh kekristenan dan memperoleh dukungan dan kepercayaan bahkan banyak di antara para pemimpin Gereja dan uskup, terutama di seluruh bagian Timur Kekaisaran Romawi, termasuk Aleksandria di mana St. Athanasius sendiri menjadi Uskup, dengan Arius sendiri berasal dari wilayah yang sama juga. St Athanasius sangat bersemangat dan berani, pekerja keras dan bersemangat dalam banyak usahanya melawan ajaran sesat Arian, melawan mereka yang berusaha menumbangkan dan memecah Gereja demi ambisi dan keinginan egois mereka sendiri. St Athanasius tidak menyerah bahkan ketika banyak eselon atas masyarakat dan pemerintahan Romawi diombang-ambingkan oleh kaum Arian dan beberapa dari mereka bahkan menjadi pendukung setia kaum Arian dan keyakinan palsu mereka.

St Athanasius menghadapi banyak perjuangan dan kesulitan, harus menanggung penganiayaan dan bahkan diasingkan dari Takhta Aleksandria, atas perintah dan kerja dari mereka yang mendukung dan mendukung kaum Arian. Namun dia terus dengan setia menjalankan karya-karyanya, banyak menulis tentang masalah iman, mendukung dan menguatkan semua orang yang juga bergumul dengan berbagai penganiayaan, kesulitan, perpecahan, ajaran sesat dan tantangan lain yang harus mereka hadapi sepanjang hidup mereka. dan pelayanan. Terlepas dari tantangan berulang, pengasingan, kesulitan dan semua hal lain yang harus dia tanggung, St Athanasius tetap setia pada panggilan dan misi yang dia miliki sebagai gembala kawanan domba Tuhan, sampai akhir, dan keberanian serta keberaniannya. kesetiaan, kegigihan dan ketekunannya dalam menjalankan karya dan misinya harus menginspirasi kita semua sebagai orang Katolik untuk melakukan hal yang sama juga.

(sumber :renunganpagi.id)

Action:

Percaya sepenuhnya pada Yesus Sang Mesias.

Doa:

Yesusku, kami sungguh-sungguh bahagia mempunyai Engkau Sang Gembala sejatiku. Engkau bersabda,"Bapa-ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar daripada siapa pun, dan seorang pun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa. Aku dan Bapa adalah satu.

Semoga kami bisa terus beriman kepadaMu, agar hidup kami selamat baik dunia dan akherat. Amin..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar