Peringatan Wajib Hati Tersuci SP. Maria
"Keturunan umat-Ku akan terkenal di antara para bangsa, dan anak cucu mereka di tengah-tengah suku-suku bangsa."
Beginilah firman Tuhan, “Keturunan umat-Ku akan terkenal di antara para bangsa, dan anak cucu mereka di tengah-tengah suku-suku bangsa, sehingga semua orang yang melihat mereka akan mengakui, bahwa mereka adalah keturunan yang diberkati Tuhan.”
Aku bersukaria dalam Tuhan, jiwaku bersorak-sorai dalam Allahku, sebab Ia mengenakan pakaian keselamatan kepadaku dan menyelubungi aku dengan jubah kebenaran, seperti pengantin pria yang mengenakan hiasan kepala dan seperti pengantin wanita memakai perhiasannya. Sebab seperti bumi memancarkan tetumbuhan, dan seperti kebun menumbuhkan benih yang ditaburkan, demikianlah Tuhan Allah akan menumbuhkan kebenaran dan puji-pujian di depan semua bangsa.
Kidung Tanggapan
Hatiku bersukaria karena Tuhan, Juru Selamatku.
Ayat. (1Sam 2:1.4-5.6-7.8abcd)
1. Busur para pahlawan telah patah, tetapi orang-orang lemah dipersenjatai kekuatan. Orang yang dulu kenyang kini harus mencari nafkah, tetapi yang dulu lapar kini boleh beristirahat. Orang yang mandul melahirkan tujuh anak, tetapi ibu yang banyak anaknya menjadi layu.
2. Tuhan berkuasa mematikan dan menghidupkan, Ia berkuasa menurunkan ke dalam maut dan mengangkat dari sana. Tuhan membuat miskin dan membuat kaya. Ia merendahkan dan meninggikan juga.
3. Ia menegakkan orang hina dari dalam debu, dan mengangkat orang miskin dari lumpur, untuk mendudukkannya di antara para bangsawan, dan memberi dia kursi kehormatan.
Bait Pengantar Injil
Alleluya
Ayat. (Luk 2:19)
Maria menyimpan segala perkara itu dalam hati dan merenungkannya
Inilah Injil Suci menurut Lukas (2:41-51)
"Yesus pada umur dua belas tahun dalam Bait Allah."
Tiap-tiap tahun orang tua Yesus pergi ke Yerusalem pada hari raya Paskah. Ketika Yesus telah berumur dua belas tahun, pergilah mereka ke Yerusalem seperti yang lazim pada hari raya itu. Sehabis hari-hari perayaan, ketika mereka berjalan pulang, tinggallah Yesus di Yerusalem tanpa diketahui orang tua-Nya.
Karena mereka menyangka bahwa Ia ada di antara orang-orang seperjalanan mereka, berjalanlah mereka sehari perjalanan jauhnya, lalu mencari Dia di antara kaum keluarga dan kenalan mereka. Karena mereka tidak menemukan Dia, kembalilah mereka ke Yerusalem sambil terus mencari Dia.
Sesudah tiga hari mereka menemukan Dia dalam bait Allah; sedang duduk di tengah-tengah alim ulama, sambil mendengarkan mereka dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada mereka. Dan semua orang yang mendengar Dia sangat heran akan kecerdasan-Nya dan segala jawab yang diberikan-Nya.
Dan ketika orang tua-Nya melihat Dia, tercenganglah mereka, lalu kata ibu-Nya kepada-Nya, “Nak, mengapa Engkau berbuat demikian terhadap kami? Bapa-Mu dan aku cemas mencari engkau.”
Jawab Yesus kepada mereka, “Mengapa Bapak-Ibu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di rumah Bapa-Ku?” Tetapi mereka tidak mengerti apa yang dikatakan-Nya kepada mereka. Lalu Ia pulang bersama-sama mereka ke Nazaret; dan Ia tetap hidup dalam asuhan mereka.
Demikianlah Sabda Tuhan.
Renungan:
“Nak, mengapa Engkau berbuat demikian terhadap kami? Bapa-Mu dan aku cemas mencari engkau.”
Jawab Yesus kepada mereka, “Mengapa Bapak-Ibu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di rumah Bapa-Ku?”
Hari ini kita memperingati Hati Tersuci Santa Perawan Maria. Benar sekali bila hati Maria dikatakan sebagai Hati Tersuci. Hidupnya penuh dengan kejutan bertubi-tubi, dan kejutan itu lebih sering kejutan yang mengagetkan, mencemaskan dan pada akhirnya memilukan; dibanding dengan kejutan yang membahagiakan.
Dimulai dengan tiba-tiba mengandung padahal belum bersuami, melahirkan di kandang hina, sesuatu yang tidak ia sangka-sangka bahwa jalan hidup mengharuskan demikan. Baru berapa hari di rumah setelah melahirkan, tiba-tiba harus lari menyelamatkan anakNya ke Mesir. Hari ini, Maria menemukan Yesus di Bait Allah setelah ia dan Yusuf mencariNya selama 3 hari. Dan ketika ditanya, Yesus malah menjawab dengan balik bertanya.
Bagaimana Maria menanggapi semua kejadian itu? Tetapi mereka tidak mengerti apa yang dikatakan-Nya kepada mereka. Lalu Ia pulang bersama-sama mereka ke Nazaret; dan Ia tetap hidup dalam asuhan mereka.
Di atas banyak sekali kebingungan dan keheranannya, satu sikap Maria yang amat patut untuk kita teladani, yaitu Maria menyimpan semua perkara itu dalam hatinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar