Sumber : https://resi.dehonian.or.id
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Titus (3:1-7)
"Dahulu kita sesat, tetapi berkat rahmat-Nya kita diselamatkan."
Janganlah mereka memfitnah atau bertengkar. Hendaklah mereka selalu ramah dan bersikap lemah lembut terhadap semua orang.
Sebab dahulu kita juga hidup dalam kejahilan: Tidak taat, sesat, menjadi hamba berbagai-bagai nafsu dan keinginan, hidup dalam kejahatan dan kedengkian, keji dan saling membenci.
Tetapi ketika telah nyatalah kerahiman dan kasih Allah serta Juruselamat kita kepada manusia maka kita diselamatkan oleh-Nya.
Hal itu terjadi bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, melainkan karena rahmat-Nya berkat permandian kelahiran kembali dan berkat pembaharuan yang dikerjakan Roh Kudus, yang sudah dilimpahkan-Nya kepada kita lantaran Yesus Kristus, Juruselamat kita.
Dengan demikian kita sebagai orang yang dibenarkan oleh kasih karunia-Nya berhak menerima hidup yang kekal sesuai dengan pengharapan kita.
Mazmur Tanggapan
Tuhanlah gembalaku, tak'kan kekurangan aku
Ayat. (Mzm 23:1-3a.3b-4.5.6; R:1)
1. Tuhan adalah gembalaku, aku tidak kekurangan: 'ku dibaringkan-Nya di rumput yang hijau, di dekat air yang tenang. 'Ku dituntun-Nya di jalan yang lurus demi nama-Nya yang kudus.
2. Sekalipun aku harus berjalan di lembah yang kelam, aku tidak takut akan bahaya, sebab Engkau besertaku; sungguh tongkat penggembalaan-Mu, itulah yang menghibur aku.
3. Kausiapkan hidangan bagiku di hadapan lawanku. Kauurapi kepalaku dengan minyak dan pialaku melimpah.
4. Kerelaan yang dari Tuhan dan kemurahan ilahi, mengiringi langkahku selalu sepanjang umur hidupku. Aku akan diam di rumah Tuhan sekarang dan senantiasa.
Bait Pengantar Injil
Alleluya, alleluya
Ayat. (1Tes 5:18)
Hendaklah kalian mengucap syukur dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah bagi kalian di dalam Kristus Yesus.
Inilah Injil Suci menurut Lukas (17:11-19)
Mazmur Tanggapan
Tuhanlah gembalaku, tak'kan kekurangan aku
Ayat. (Mzm 23:1-3a.3b-4.5.6; R:1)
1. Tuhan adalah gembalaku, aku tidak kekurangan: 'ku dibaringkan-Nya di rumput yang hijau, di dekat air yang tenang. 'Ku dituntun-Nya di jalan yang lurus demi nama-Nya yang kudus.
2. Sekalipun aku harus berjalan di lembah yang kelam, aku tidak takut akan bahaya, sebab Engkau besertaku; sungguh tongkat penggembalaan-Mu, itulah yang menghibur aku.
3. Kausiapkan hidangan bagiku di hadapan lawanku. Kauurapi kepalaku dengan minyak dan pialaku melimpah.
4. Kerelaan yang dari Tuhan dan kemurahan ilahi, mengiringi langkahku selalu sepanjang umur hidupku. Aku akan diam di rumah Tuhan sekarang dan senantiasa.
Bait Pengantar Injil
Alleluya, alleluya
Ayat. (1Tes 5:18)
Hendaklah kalian mengucap syukur dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah bagi kalian di dalam Kristus Yesus.
Inilah Injil Suci menurut Lukas (17:11-19)
"Tidak adakah yang kembali untuk memuliakan Allah selain orang asing itu?"
Dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem Yesus menyusur perkotaan Samaria dan Galilea. Ketika Ia memasuki suatu desa datanglah sepuluh orang kusta menemui Dia. Mereka tinggal berdiri agak jauh dan berteriak, "Yesus, Guru, kasihanilah kami!" Yesus lalu memandang mereka dan berkata, "Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam."
Dan sementara dalam perjalanan mereka menjadi tahir. Seorang di antara mereka, ketika melihat bahwa dirinya telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring, lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya. Orang itu seorang Samaria.
Lalu Yesus berkata, "Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir? Di manakah yang sembilan orang tadi? Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk memuliakan Allah selain orang asing ini?"
Lalu Ia berkata kepada orang itu: "Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan dikau."
Demikianlah Sabda Tuhan.
Renungan :
"Tidak adakah yang kembali untuk memuliakan Allah selain orang asing itu?"
Ada sepuluh orang kusta. Mereka tahu bahwa mereka disingkirkan oleh orang-orang. Mereka mendengar Yesus yang banyak membuat mukjizat penyembuhan, sedang berjalan menyusur perkotaan Samaria dan Galilea. Mereka menyadari bahwa diri mereka dijauhi oleh orang-orang, maka mereka tinggal berdiri agak jauh dan berteriak, "Yesus, Guru, kasihanilah kami!"
Yesus lalu memandang mereka dan berkata, "Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam." Yesus hanya memandang mereka sejenak. Hanya sejenak. Namun pandangan sejenak itu telah mengubah hidup kesepuluh orang itu!
Mereka menurut pesan Yesus untuk memperlihatkan diri mereka kepada imam. Dan apa yang terjadi? Di tengah perjalanan mereka menyadari bahwa mereka telah sembuh dari kustanya! Ini adalah suatu hal yang telah sekian lama mereka nanti-nantikan! Sembuh dari kusta, tidak disingkirkan orang lagi, dan bisa hidup selayaknya manusia normal di masyarakat!
Mereka sangat bersukacita! Namun apakah mereka menyadari siapa yang telah menyembuhkannya? Mungkin mereka tahu, Yesus yang menyembuhkan! Namun hanya satu yang kembali pada Yesus. Tersungkur di hadapannya dan mengucapkan terima kasih kepadaNya. Dan satu orang itu adalah bukan orang Yudea, namun dia orang Samaria.
"Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir? Di manakah yang sembilan orang tadi? Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk memuliakan Allah selain orang asing ini?"
Bersyukur dan berterima kasih kepada Allah yang Maha baik hati dan Maha Pemurah, sudahkah kita melakukannya? Atau karena kita tahu Allah Maha baik dan Maha Kuasa, maka kita hanya terus meminta dan memohon kepadaNya hal-hal yang kita butuhkan? Dan marah ketika Ia tidak mengabulkannya?Sebaliknya ketika ia memberi apa yang kita mohon, kita lupa mengucapkan terima kasih dan datang bersujud syukur kepadaNya.
Sembilan orang itu adalah kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar