Jumat, 31 Juli 2020

Yesus Anak Seorang Tukang Kayu

Bacaan dari Nubuat Yeremia (26:1-9)
"Seluruh rakyat berkumpul menghadap Tuhan."
Pada permulaan pemerintahan Yoyakim, anak Yosia raja Yehuda, datanglah firman ini dari TUHAN, bunyinya: Beginilah firman TUHAN: "Berdirilah di pelataran rumah TUHAN dan katakanlah kepada penduduk segala kota Yehuda, yang datang untuk sujud di rumah TUHAN, segala firman yang Kuperintahkan untuk kaukatakan kepada mereka. Janganlah kaukurangi sepatah katapun! Mungkin mereka mau mendengarkan dan masing-masing mau berbalik dari tingkah langkahnya yang jahat, sehingga Aku menyesal akan malapetaka yang Kurancangkan itu terhadap mereka oleh karena perbuatan-perbuatan mereka yang jahat.
Jadi katakanlah kepada mereka: Beginilah firman TUHAN: Jika kamu tidak mau mendengarkan Aku, tidak mau mengikuti Taurat-Ku yang telah Kubentangkan di hadapanmu, dan tidak mau mendengarkan perkataan hamba-hamba-Ku, para nabi, yang terus-menerus Kuutus kepadamu, --tetapi kamu tidak mau mendengarkan-- maka Aku akan membuat rumah ini sama seperti Silo, dan kota ini menjadi kutuk bagi segala bangsa di bumi."
Para imam, para nabi dan seluruh rakyat mendengar Yeremia mengucapkan perkataan-perkataan itu dalam rumah TUHAN. Lalu sesudah Yeremia selesai mengatakan segala apa yang diperintahkan TUHAN untuk dikatakan kepada seluruh rakyat itu, maka para imam, para nabi dan seluruh rakyat itu menangkap dia serta berkata: "Engkau harus mati! Mengapa engkau bernubuat demi nama TUHAN dengan berkata: Rumah ini akan sama seperti Silo, dan kota ini akan menjadi reruntuhan, sehingga tidak ada lagi penduduknya?" Dan seluruh rakyat berkumpul mengerumuni Yeremia di rumah TUHAN.
Demikianlah sabda Tuhan

Mazmur Tanggapan
Demi kasih setia-Mu yang besar, jawablah aku, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 69:5.8-10.14)
1. Orang-orang yang membenci aku tanpa alasan lebih banyak dari pada rambut di kepalaku; terlalu besar jumlah orang yang hendak membinasakan aku, yang memusuhi aku tanpa sebab; aku dipaksa untuk mengembalikan apa yang tidak kurampas.
2. Sebab karena Engkaulah aku menanggung cela, karena Engkaulah noda meliputi mukaku. Aku telah menjadi orang luar bagi saudara-saudaraku, menjadi asing bagi anak-anak ibuku; Sebab cinta untuk rumah-Mu menghanguskan aku, dan kata-kata yang mencela ENgkau telah menimpa aku.
3. Tetapi aku, aku berdoa kepada-Mu, ya Tuhan, aku bermohon pada waktu Engkau berkenan, ya Allah; demi kasih setia-Mu yang besar jawablah aku dengan pertolongan-Mu yang setia!

Bait Pengantar Injil
Alleluya, alleluya
Ayat. Sabda Tuhan tetap selama-lamanya. Itulah sabda yang diwartakan kepadaku.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (13:54-58)
"Bukanlah Dia itu anak tukang kayu? Dari mana diperoleh-Nya semuanya itu?"
Pada suatu hari Yesus kembali ke tempat asal-Nya. Di sana Ia mengajar orang di rumah ibadat mereka. Orang-orang takjub dan berkata, "Dari mana diperoleh-Nya hikmat itu? Bukankah Dia itu anak tukang kayu? Bukankah ibu-Nya bernama Maria dan saudara-saudara-Nya: Yakobus, Yusuf, Simon dan Yudas? Dari mana diperoleh-Nya semuanya itu?"
Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka, "Seorang nabi dihormati di mana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri dan di rumahnya."
Karena ketidakpercayaan mereka itu, maka Yesus tidak mengerjakan banyak mukjizat di situ.
Demikianlah Injil Tuhan.
Renungan:
Karena ketidakpercayaan mereka itu, maka Yesus tidak mengerjakan banyak mukjizat di situ.
Lalu sesudah Yeremia selesai mengatakan segala apa yang diperintahkan TUHAN untuk dikatakan kepada seluruh rakyat itu, maka para imam, para nabi dan seluruh rakyat itu menangkap dia.
Benang merah apa yang bisa kita tarik dari dua ayat ini? Saya menangkapnya sebagai sebuah ketidakpercayaan dan ketidakpatuhan. Tuhan akan memberikan kelimpahan berkah kepada umatNya kalau mereka percaya dan patuh padaNya. Tapi kalau mereka tidak patuh dan taat? Ya Tuhan tidak akan memberikan sesuatu pun.
Maka sungguh kita melewatkan suatu kesempatan berharga apabila kita tidak percaya dan tidak menaati perintah Tuhan. Banyak keajaiban dan mukjizat yang tidak akan bisa kita rasakan. Semoga kita sungguh bersyukur bahwa kita boleh dekat dengan Tuhan, dan dengan senang hati kita melakukan segala perintahNya.
Doa:
Tuhan Yesus, Engkau tidak ingin menunjukkan kuasaMu sebagai Putra Allah dalam wujud yang diharapkan manusia, anak raja yang penuh dengan kemegahan. Engkau malah menunjukkan diri dalam rupa seorang anak tukang kayu yang sederhana.
Tuhan Yesus, semoga itu semua tidak mengurangi rasa hormatku kepadaMu. Rasa cinta dan pengabdian yang tulus dan sungguh semoga selalu aku bisa haturkan kepadaMu.
Segala hormat dan pujian bagiMu kini selalu dan sepanjang segala masa. Amin.


Kamis, 30 Juli 2020

Hal Kerajaan Allah

Bacaan dari Kitab Yeremia (18:1-6)
"Seperti tanah liat di tangan tukang periuk, demikianlah kalian di tangan-Ku."
Tuhan bersabda kepada Yeremia, "Pergilah segera ke rumah tukang periuk! Di sana Aku akan memperdengarkan sabda-Ku kepadamu." Lalu pergilah aku ke rumah tukang periuk, dan kebetulan ia sedang bekerja dengan pelarikan. Apabila bejana yang sedang dibuatnya dari tanah liat itu rusak di tangannya, maka tukang periuk itu mengerjakannya kembali menjadi bejana lain menurut keinginannya.
Kemudian bersabdalah Tuhan kepadaku, "Masakan Aku tidak bertindak terhadap kalian seperti tukang periuk ini, hai kaum Israel!, demikianlah sabda Tuhan. Sungguh, seperti tanah liat di tangan tukang periuk, demikianlah kalian di tangan-Ku, hai kaum Israel!
Demikianlah sabda Tuhan

Mazmur Tanggapan
Berbahagialah orang yang mempunyai Allah Yakub sebagai penolong.
Ayat. (Mzm 146:2abc.2d-4.5.6)
1. Aku hendak memuliakan Tuhan selama aku hidup, dan bermazmur bagi Allahku selagi aku ada.
2. Janganlah percaya kepada para bangsawan, kepada anak - manusia yang tidak dapat memberikan keselamatan. Apabila nyawanya melayang, ia kembali ke tanah; pada hari itu juga lenyaplah maksud-maksud hatinya.
3. Berbahagialah orang yang mempunyai Allah Yakub sebagai penolong, yang harapannya pada Tuhan, Allahnya: Dialah yang menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya; yang tetap setia untuk selama-lamanya.

Bait Pengantar Injil
Alleluya
Ayat. (Kis 16:14b)
Tuhan, bukalah hati kami, supaya kami memperhatikan sabda Putra-Mu.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (13:47-53)
"Ikan yang baik dikumpulkan ke dalam pasu, yang buruk dibuang."
Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada orang banyak, "Hal Kerajaan Surga itu seumpama pukat yang dilabuhkan di laut, lalu mengumpulkan pelbagai jenis ikan. Setelah penuh, pukat itu ditarik orang ke pantai. Lalu mereka duduk dan dipilihlah ikan-ikan itu, ikan yang baik dikumpulkan ke dalam pasu, yang buruk dibuang. Demikianlah juga pada akhir zaman. Malaikat-malaikat akan datang memisahkan orang jahat dari orang benar. Yang jahat lalu mereka campakkan ke dalam dapur api. Di sana akan ada ratapan dan kertak gigi. Mengertikah kalian akan segala hal ini?" Orang-orang menjawab, "Ya, kami mengerti."
Maka bersabdalah Yesus kepada mereka, "Karena itu setiap ahli Taurat yang menerima pelajaran hal Kerajaan Allah seumpama seorang tuan rumah yang mengeluarkan harta yang baru dan yang lama dari perbendahraannya." Setelah selesai menyampaikan perumpamaan itu, Yesus pergi dari sana.
Demikianlah Injil Tuhan.
Renungan:
Tuhan Yesus sering merasa kesal dengan para ahli Taurat. Mereka sering dikatakan sebagai orang yang munafik. Namun Yesus tetap mempunyai pengharapan kepada mereka. Saat Yesus menceritakan perumpamaan tentang ikan yang baik yang dikumpulkan di dalam pasu, dan yang buruk dibuang, sebenarnya Yesus mempunyai pengharapan kepada mereka, agar mereka bisa berubah.  "Karena itu setiap ahli Taurat yang menerima pelajaran hal Kerajaan Allah seumpama seorang tuan rumah yang mengeluarkan harta yang baru dan yang lama dari perbendahraannya." Pada akhirnya, apakah mereka berubah?
Kepada kita pun, Tuhan senantiasa menanti perubahan yang baik; pertobatan demi pertobatan yang membawa kita pada kebaikan. Harta-harta yang buruk dalam dir, kita keluarkan, kita ganti sedikit demi sedikit dengan harta dari Allah sendiri, yaitu ajaran-ajaranNya dan mencoba melakukannya dari hari ke hari. Berat dan mungkin tidak akan pernah selesai sampai habis usia, namun setidaknya Tuhan melihat segala niat baik dan usaha kita menjawab harapanNya untuk menjadi murid dan anak yang pantas di hadapan Allah.
Doa:
Tuhan Yesus, jadikan aku bejana kosong bagiMu. Yang layak untuk Engkau isi dengan sabda dan ajaranMu. Dan tuntunlah aku memperbaiki diri dari hari ke hari agar aku semakin layak menjadi muridMu.



Rabu, 29 Juli 2020

Santa Marta

Peringatan Wajib Santa Marta

                           Sumber: https://www.katolisitas.org/

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (4:7-16)
"Allah adalah kasih."
Anak-anakku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah.
Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih. Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya.
Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allahlah yang telah mengasihi kita dan telah mengutus Anak-Nya sebagai silih bagi dosa-dosa kita. Anak-anakku kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita pun saling mengasihi.
Tidak ada seorang pun yang pernah melihat Allah. Tetapi jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita. Beginilah kita ketahui, bahwa kita berada di dalam Allah dan Dia di dalam kita: yakni bahwa Ia telah mengaruniai kita mendapat bagian dalam Roh-Nya.
Kami telah melihat dan bersaksi, bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia. Barangsiapa mengaku, bahwa Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada di dalam dia dan dia di dalam Allah. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.
Demikianlah sabda Tuhan
 
Mazmur Tanggapan
Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan.
Ayat. (Mzm 34:2-3,4-5,6-7,8-9,10-11)
1. Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya tetap di dalam mulutku. Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita.
2. Muliakanlah Tuhan bersama dengan daku, marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya! Aku telah mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan aku dari segala kegentaranku.
3. Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya, maka mukamu akan berseri-seri, dan tidak akan malu tersipu-sipu.
4. Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengarkan; Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya.
5. Malaikat Tuhan berkemah di sekeliling orang-orang yang takwa, lalu meluputkan mereka. Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan itu! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!
6. Takutlah akan Tuhan, hai orang-orang-Nya yang kudus, sebab orang yang takut akan Dia takkan berkekurangan. Singa-singa muda merana kelaparan, tetapi orang-orang yang mencari Tuhan, tidak akan kekurangan suatu pun.
   
Bait Pengantar Injil
Alleluya, alleluya
Ayat. Akulah terang dunia. Barangsiapa mengikut Aku, ia tidak berjalan dalam kegelapan, dan ia akan mempunyai terang hidup.      
         
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (11:19-27)
"Akulah kebangkitan dan hidup!"
Menjelang Hari Raya Paskah, banyak orang Yahudi datang kepada Marta dan Maria untuk menghibur mereka berhubung dengan kematian saudaranya. Ketika Marta mendengar, bahwa Yesus datang, ia pergi mendapatkan-Nya. Tetapi Maria tinggal di rumah.
Maka kata Marta kepada Yesus, 'Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati. Tetapi sekarang pun aku tahu, bahwa Allah akan memberikan kepada-Mu segala sesuatu yang Engkau minta kepada-Nya.'
Kata Yesus kepada Marta, "Saudaramu akan bangkit." Kata Marta kepada-Nya, "Aku tahu bahwa ia akan bangkit pada waktu orang-orang bangkit pada akhir zaman."
Jawab Yesus, "Akulah kebangkitan dan hidup! Barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun sudah mati; dan setiap orang yang hidup dan percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?"
Jawab Marta, "Ya Tuhan, aku percaya, bahwa Engkaulah Mesias, anak Allah, Dia yang akan datang ke dalam dunia."
Demikianlah Injil Tuhan.
Renungan:
Hari ini kita memperingati Santa Marta. Ia adalah salah satu dari para sahabat Yesus. Walaupun dalam peristiwa hidup kesehariaannya, ia pernah ditegur oleh Yesus, namun ia tetap dan selalu setia menjadi pengikut Yesus. Yesus pun sangat mengasihi Marta dan dua saudaranya Maria dan Lazarus. Maka ketika Lazarus meninggal, Yesus sangat sedih, dan dengan kasih dan kuasaNya, Ia membangkitakan Lazarus.
 Kasih dan Kuasa, itu sifat Allah. Kasih bercampur dengan kuasa, maka betapa dashyatnya dampaknya bagi orang yang bisa menerima kasih dan kuasa itu. Siapa? Kita, ya kita.  Santo Yohanes, seorang yang dipenuhi oleh cinta kasih kepada Yesus menasehati kita,Anak-anakku yang kekasih, bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allahlah yang telah mengasihi kita dan telah mengutus Anak-Nya sebagai silih bagi dosa-dosa kita. Anak-anakku kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita pun saling mengasihi.”
Ini yang menjadi ciri khas kita. Allah telah lebih dulu mengasihi, maka kita pun harus saling mengasihi, agar orang melihat betapa kasih Allah tercermin dalam kasih umatNya yang saling mengasihi. Segala hormat dan pujian bagiNya kini selalu dan sepanjang segala abad. Amin.
Doa:
Mengasihi, mengasihi lebih sungguh.
Mengasihi, mengasihi lebih sungguh.
Tuhan lebih dulu mengasihi kepadaku.
Mengasihi, mengasihi lebih sungguh.

Selasa, 28 Juli 2020

Gandum yang baik dan Lalang yang Jahat

Bacaan dari Kitab Yeremia (14:17-22)
"Ya Tuhan, janganlah kiranya membatalkan perjanjian-Mu dengan kami."
Air mataku bercucuran siang dan malam tiada hentinya, sebab anak dara, puteri bangsaku, dilukai dengan luka parah, luka yang sama sekali tak tersembuhkan. Apabila aku keluar ke padang, di sana ada orang-orang yang mati terbunuh oleh pedang! Apabila aku masuk ke dalam kota, di sana ada orang-orang sakit kelaparan."
Bahkan baik nabi maupun imam menjelajah negeri yang tidak dikenalnya. Telah Kautolakkah Yehuda sama sekali? Telah merasa muakkah Engkau terhadap Sion? Mengapakah kami Kaupukul sedemikian, hingga tidak ada lagi kesembuhan bagi kami? Kami mengharapkan damai sejahtera, namun tiada sesuatu yang baik. Kami mengharapkan kesembuhan, namun hanya ada kengerian.
Ya Tuhan, kami insaf akan kejahatan kami, dan akan kesalahan leluhur kami; kami sungguh telah berdosa terhadap-Mu; janganlah kiranya menolak kami, dan janganlah Engkau menghinakan tahta kemuliaan-Mu! Ingatlah akan perjanjian-Mu dengan kami, janganlah kiranya membatalkannya.
Adakah yang dapat menurunkan hujan di antara para dewa kesia-siaan bangsa-bangsa itu? Atau dapatkah langit sendiri memberi hujan lebat? Bukankah hanya Engkau saja, ya Tuhan Allah kami, pengharapan kami, yang membuat semuanya itu?
Demikianlah sabda Tuhan

Mazmur Tanggapan
Demi kemuliaan nama-Mu, lepaskanlah kami dan ampunilah dosa kami oleh karena nama-Mu!
Ayat. (Mzm 34:2-3, 4-5,6-7,8-9,10-11)
1. Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya selalu ada di dalam mulutku. Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita.
2. Muliakanlah Tuhan bersama dengan daku, marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya. Aku telah mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan daku dari segala kegentaranku.
3. Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya, maka mukamu akan berseri-seri, dan tidak akan malu tersipu-sipu. Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengarkan, Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya.
4. Malaikat Tuhan berkemah di sekeliling orang-orang yang takwa, lalu meluputkan mereka. Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!
5. Takutlah akan Tuhan, hai orang-orang-Nya yang kudus, sebab orang yang takut akan Dia takkan berkekurangan. Singa-singa muda merasa kelaparan, tetapi orang-orang yang mencari Tuhan tidak akan kekurangan suatu pun.

Bait Pengantar Injil
Alleluya
Ayat. (lih. Mat 13:19.37)
Benih melambangkan sabda Allah, penaburnya ialah Kristus. Semua orang yang menemukan Kristus, akan hidup selama-lamanya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (13:36-43)
"Seperti lalang itu dikumpulkan dan dibakar dalam api, demikian juga pada akhir zaman."
Pada suatu hari Yesus meninggalkan orang banyak, lalu pulang. Para murid kemudian datang dan berkata kepada-Nya, "Jelaskanlah kepada kami arti perumpamaan tentang lalang di ladang itu."
Yesus menjawab, "Orang yang menaburkan benih baik ialah Anak Manusia. Ladang itu ialah dunia. Benih yang baik adalah anak-anak Kerajaan dan lalang adalah anak-anak si jahat. Musuh yang menaburkan benih lalang ialah Iblis. Waktu menuai ialah akhir zaman, dan para penuai itu malaikat.
Maka seperti lalang itu dikumpulkan dan dibakar dalam api, demikian juga pada akhir zaman. Anak manusia akan mengutus malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan mengumpulkan segala sesuatu yang menyesatkan dan semua orang yang melakukan kejahatan dari dalam kerajaan-Nya.
Semuanya akan dicampakkan ke dalam dapur api. Di sanalah akan terdapat ratapan dan kertak gigi. Pada waktu itulah orang benar akan bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan!"
Demikianlah Injil Tuhan
Renungan:
Pada waktu itulah orang benar akan bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka.Apa hadiah bagi orang benar, yang berusaha terus menjadi gandum yang baik, bertahan dari godaan dan jebakan lalang yang terus menerus menggoda agar sang gandum turut menjadi ilalang?
Hadiahnya adalah ia akan bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka. Tapi itu nanti, nanti kalau gandum yang baik sudah meninggal dan ia berada dalam kerajaan Bapa di surga. Ya, karena dunia bukan tujuan akhir, tujuan kekalnya adalah di surga.
Lalu bagaimana, sementara kita merasakan pahit getir kehidupan saat ini saat kita masih di dunia, kita mempunyai mimpi dan pengharapan untuk hidup bahagia dan sejahtera saat ini, bukan nanti? Nanti atau kelak itu, raga kita sudah mati bahkan kita tidak mempunyai gambaran atau visual yang bisa kita pandang tentang bagaimana kehidupan di surga itu. Apakah itu tidak serasa menjadi suatu kesia-siaan?
Bolehlah kita sesaat berpikir demikian. Bahkan Rasul Paulus pun sepanjang hidupnya menderita, namun ia rela, karena tujuan akhirnya Rasul Paulus bukan di dunia ini tapi di surga nanti. Apakah itu berarti mengikuti Yesus sepanjang hidup kita berarti akan selalu menderita karena berusaha menjadi gandum yang baik di dunia ini?
Ah, mari diriku, hilangkanlah pemikiran yang demikian itu. Karena Allah begitu mengasihi. Ia panjang sabar dan besar kasih setiaNya. Ketika kita benar-benar berjuang untuk menjadi gandum yang baik, mencari Kerajaan Surga, Ia berjanji, bahwa yang lain-lain akan ditambahkan pula. Damai, sukacita, dan sejahtera akan Ia berikan. Percayakah Anda? Mulai saat ini dan seterusnya, hal itu akan terus menerus menjadi kepercayaan pada diri saya.
Doa:
Tuhan Yesus, utuslah Roh Kudus untuk selalu mengobarkan semangatku dalam berjuang menjadi gandum yang baik. Utuslah Roh Kudus untuk membentengiku dari godaan dan jebakan si jahat yang setiap hari mengusikku, mengajakku dengan kelihaiannya agar aku menjadi lalang yang jahat.
Ya Yesusku, aku lemah dalam pencobaan-pencobaan si lalang, maka kuatkanlah aku selalu.
Segala hormat dan pujian bagiMu Allah Bapa di surga, Allah Putera dan Allah Roh Kudus, sekarang, selalu, dan sepanjang segala abad. Amin.

Senin, 27 Juli 2020

Iman Sebesar Biji Sesawi

Bacaan dari Kitab Yeremia (13:1-11)
 "Bangsa ini akan menjadi seperti ikat pinggang yang tidak berguna untuk apa pun."
Beginilah sabda Tuhan kepadaku, "Pergilah membeli ikat pinggang lenan, dan ikatkanlah pada pinggangmu, tetapi jangan kaucelupkan ke dalam air!" Maka aku membeli ikat pinggang seperti yang disabdakan Tuhan, lalu kuikatkan pada pinggangku.
Sesudah itu datanglah sabda Tuhan kepadaku untuk kedua kalinya, "Ambillah ikat pinggang yang telah kaubeli, yang sekarang ada pada pinggangmu itu. Pergilah segera ke Sungai Efrat, dan sembunyikanlah di sana, di celah-celah bukit batu!"
Maka pergilah aku dan menyembunyikannya di tepi Sungai Efrat sebagaimana diperintahkan Tuhan kepadaku. Sesudah beberapa lama bersabdalah Tuhan kepadaku, "Pergilah segera ke Sungai Efrat, dan ambillah dari sana ikat pinggang yang Kuperintahkan kausembunyikan di sana!"
Maka pergilah aku ke Sungai Efrat, lalu aku menggali dan mengambil ikat pinggang itu dari tempat aku menyembunyikannya. Tetapi ternyata ikat pinggang itu sudah lapuk, tidak berguna lagi untuk apa pun.
Lalu datanglah sabda Tuhan kepadaku, "Beginilah sabda Tuhan, 'Demikianlah Aku akan menghapuskan kecongkakan Yehuda dan Yerusalem. Bangsa yang jahat ini enggan mendengarkan sabda-Ku. Mereka mengikuti kedegilan hatinya dan mengikuti allah lain untuk beribadah dan bersujud kepada mereka. Bangsa yang jahat ini akan menjadi seperti ikat pinggang yang tidak berguna untuk apa pun. Sebab seperti ikat pinggang melekat pada pinggang seseorang, demikianlah dahulu segenap kaum Israel dan segenap kaum Yehuda Kulekatkan kepada-Ku,' demikianlah sabda Tuhan, 'supaya mereka itu menjadi umat yang ternama, terpuji dan terhormat bagi-Ku. Tetapi mereka itu tidak mau mendengar.
Demikianlah sabda Tuhan

 Mazmur Tanggapan
Engkau telah melupakan Allah yang melahirkan dikau
Ayat. (Ul 32:18-19.20.21)
1. Hai umat, engkau telah melalaikan Gunung Batu yang memperanakkan dikau, dan melupakan Allah yang melahirkan dikau. Ketika Tuhan melihat hal itu, maka Ia menolak mereka, karena Ia sakit hati oleh anak-anaknya lelaki dan perempuan.
2. Tuhan bersabda, "Aku hendak menyembunyikan wajah-Ku terhadap mereka, dan melihat bagaimana kesudahan mereka, sebab mereka itu suatu angkatan yang bengkok, anak-anak yang tidak mempunyai kesetiaan.
3. Mereka membangkitkan cemburu-Ku dengan yang bukan Allah, mereka menimbulkan sakit hati-Ku dengan berhala mereka. Sebab itu Aku akan membangkitkan cemburu mereka dengan yang bukan umat, dan menyakiti hati mereka dengan bangsa yang bebal."

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Dengan rela hati Allah telah melahirkan kita oleh sabda kebenaran, supaya kita menjadi anak sulung ciptaan-Nya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (13:31-35)
"Biji sesawi itu menjadi pohon, sehingga burung-burung di udara datang bersarang di cabang-cabangnya."
Sekali peristiwa Yesus membentangkan perumpamaan ini, "Hal Kerajaan Surga itu seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di ladangnya. Memang biji itu yang paling kecil di antara segala jenis benih, tetapi apabila sudah tumbuh, sesawi itu lebih besar daripada sayuran lain, bahkan menjadi pohon, sehingga burung-burung di udara datang bersarang di cabang-cabangnya."
Dan Yesus menceritakan perumpamaan lain lagi, "Hal Kerajaan Surga itu seumpama ragi yang diambil seorang wanita dan diadukkan ke dalam tepung terigu tiga sukat, sampai seluruhnya beragi."
Semuanya itu disampaikan Yesus kepada orang banyak dalam perumpamaan, dan Ia tidak menyampaikan apa pun kepada mereka kecuali dengan perumpamaan. Dengan demikian digenapilah sabda nabi, "Aku mau membuka mulut-Ku mengatakan perumpamaan. Aku mau mengucapkan hal yang tersembunyi sejak dunia dijadikan."
Demikianlah Injil Tuhan.
Renungan:
Kerajaan Surga seumpama biji sesawi, atau sering juga dikatakan iman sebesar biji sesawi. Namun saat ia bertumbuh ia menjadi besar, lebih besar dari sayuran yang lain, menjadi pohon, sehingga burung-burung di udara bersarang di cabang-cabangnya. Indah sekali saya membayangkannya.
Memang itu membutuhkan proses yang lama, pelan, kadang tidak kelihatan, dan membutuhkan kesabaran. Namun selama biji itu tidak mati, ia akan terus tumbuh dan tumbuh, pelan, pelan, tetapi pasti.
Bagaimana biji itu bisa terus bertumbuh? Karena ia disiram dengan air, karena ia mendapat nutrisi dari tanah, dan ia mendapat sinar matahari dan udara dari Sang Pencipta.
Itulah ibaratnya pertumbuhan iman seseorang. Iman itu tidak kelihatan, kadang seperti tidak ada hasilnya. Namun kala ia terus disiram dengan ayat-ayat suci dari Tuhan, kala ia percaya dan bersyukur karena Tuhan memberinya udara dan sinar pengharapan, kala ia berusaha mendapat nutrisi yang baik dari tanah-tanah kehidupan di sekitarnya, tanpa terasa, iman itu akan tumbuh, terus bertumbuh. Dan dengan kesetiaan dan kesabaran, suatu saat iman itu akan menjadi tempat berlindung banyak orang, menjadi ragi bagi orang lain dan kehidupan-kehidupan di sekitarnya, bahkan iman itu bisa memindahkan gunung atau melakukan hal-hal yang besar.
Maukah kita bertumbuh dalam iman?
Doa:
Tuhan, aku mau bertumbuh dalam iman. Mungkin Engkau akan bekerja keras untuk itu. Karena seorang yang berawal dari lembah dosa dan nista ini meminta iman kepadaMu. Engkau harus merombaknya, membersihkannya, baru bisa mulai menanaminya dengan iman.
Namun Tuhan, selagi masih ada kesempatan, semoga Engkau berkenan menumbuhkan biji iman itu dalam hatiku. Dan aku bersedia untuk Engkau olah dan Engkau ubah menjadi tanah yang layak untuk tumbuhnya iman itu.
Segala hormat dan pujian bagiMu kini selalu dan sepanjang segala abad. Amin.