Sumber: http://www.sarapanpagi.org/
Bacaan dari Kitab Yeremia (14:17-22)
"Ya Tuhan, janganlah kiranya membatalkan perjanjian-Mu dengan kami."
“Air mataku bercucuran siang dan malam tiada hentinya, sebab anak dara, puteri bangsaku, dilukai dengan luka parah, luka yang sama sekali tak tersembuhkan. Apabila aku keluar ke padang, di sana ada orang-orang yang mati terbunuh oleh pedang! Apabila aku masuk ke dalam kota, di sana ada orang-orang sakit kelaparan."
Bahkan baik nabi maupun imam menjelajah negeri yang tidak dikenalnya. Telah Kautolakkah Yehuda sama sekali? Telah merasa muakkah Engkau terhadap Sion? Mengapakah kami Kaupukul sedemikian, hingga tidak ada lagi kesembuhan bagi kami? Kami mengharapkan damai sejahtera, namun tiada sesuatu yang baik. Kami mengharapkan kesembuhan, namun hanya ada kengerian.
Ya Tuhan, kami insaf akan kejahatan kami, dan akan kesalahan leluhur kami; kami sungguh telah berdosa terhadap-Mu; janganlah kiranya menolak kami, dan janganlah Engkau menghinakan tahta kemuliaan-Mu! Ingatlah akan perjanjian-Mu dengan kami, janganlah kiranya membatalkannya.
Adakah yang dapat menurunkan hujan di antara para dewa kesia-siaan bangsa-bangsa itu? Atau dapatkah langit sendiri memberi hujan lebat? Bukankah hanya Engkau saja, ya Tuhan Allah kami, pengharapan kami, yang membuat semuanya itu?
Demikianlah sabda Tuhan
Mazmur Tanggapan
Demi kemuliaan nama-Mu, lepaskanlah kami dan ampunilah dosa kami oleh karena nama-Mu!
Ayat. (Mzm 34:2-3, 4-5,6-7,8-9,10-11)
1. Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya selalu ada di dalam mulutku. Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita.
2. Muliakanlah Tuhan bersama dengan daku, marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya. Aku telah mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan daku dari segala kegentaranku.
3. Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya, maka mukamu akan berseri-seri, dan tidak akan malu tersipu-sipu. Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengarkan, Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya.
4. Malaikat Tuhan berkemah di sekeliling orang-orang yang takwa, lalu meluputkan mereka. Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!
5. Takutlah akan Tuhan, hai orang-orang-Nya yang kudus, sebab orang yang takut akan Dia takkan berkekurangan. Singa-singa muda merasa kelaparan, tetapi orang-orang yang mencari Tuhan tidak akan kekurangan suatu pun.
Bait Pengantar Injil
Alleluya
Ayat. (lih. Mat 13:19.37)
Demikianlah sabda Tuhan
Mazmur Tanggapan
Demi kemuliaan nama-Mu, lepaskanlah kami dan ampunilah dosa kami oleh karena nama-Mu!
Ayat. (Mzm 34:2-3, 4-5,6-7,8-9,10-11)
1. Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya selalu ada di dalam mulutku. Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita.
2. Muliakanlah Tuhan bersama dengan daku, marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya. Aku telah mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan daku dari segala kegentaranku.
3. Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya, maka mukamu akan berseri-seri, dan tidak akan malu tersipu-sipu. Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengarkan, Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya.
4. Malaikat Tuhan berkemah di sekeliling orang-orang yang takwa, lalu meluputkan mereka. Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!
5. Takutlah akan Tuhan, hai orang-orang-Nya yang kudus, sebab orang yang takut akan Dia takkan berkekurangan. Singa-singa muda merasa kelaparan, tetapi orang-orang yang mencari Tuhan tidak akan kekurangan suatu pun.
Bait Pengantar Injil
Alleluya
Ayat. (lih. Mat 13:19.37)
Benih melambangkan sabda Allah, penaburnya ialah Kristus. Semua orang yang menemukan Kristus, akan hidup selama-lamanya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (13:36-43)
"Seperti lalang itu dikumpulkan dan dibakar dalam api, demikian juga pada akhir zaman."
Pada suatu hari Yesus meninggalkan orang banyak, lalu pulang. Para murid kemudian datang dan berkata kepada-Nya, "Jelaskanlah kepada kami arti perumpamaan tentang lalang di ladang itu."
Yesus menjawab, "Orang yang menaburkan benih baik ialah Anak Manusia. Ladang itu ialah dunia. Benih yang baik adalah anak-anak Kerajaan dan lalang adalah anak-anak si jahat. Musuh yang menaburkan benih lalang ialah Iblis. Waktu menuai ialah akhir zaman, dan para penuai itu malaikat.
Maka seperti lalang itu dikumpulkan dan dibakar dalam api, demikian juga pada akhir zaman. Anak manusia akan mengutus malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan mengumpulkan segala sesuatu yang menyesatkan dan semua orang yang melakukan kejahatan dari dalam kerajaan-Nya.
Semuanya akan dicampakkan ke dalam dapur api. Di sanalah akan terdapat ratapan dan kertak gigi. Pada waktu itulah orang benar akan bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan!"
Demikianlah Injil Tuhan
Demikianlah Injil Tuhan
Renungan:
“Pada waktu itulah orang benar akan bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka.” Apa hadiah bagi orang benar, yang berusaha terus menjadi gandum yang baik, bertahan dari godaan dan jebakan lalang yang terus menerus menggoda agar sang gandum turut menjadi ilalang?
Hadiahnya adalah ia akan bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka. Tapi itu nanti, nanti kalau gandum yang baik sudah meninggal dan ia berada dalam kerajaan Bapa di surga. Ya, karena dunia bukan tujuan akhir, tujuan kekalnya adalah di surga.
Lalu bagaimana, sementara kita merasakan pahit getir kehidupan saat ini saat kita masih di dunia, kita mempunyai mimpi dan pengharapan untuk hidup bahagia dan sejahtera saat ini, bukan nanti? Nanti atau kelak itu, raga kita sudah mati bahkan kita tidak mempunyai gambaran atau visual yang bisa kita pandang tentang bagaimana kehidupan di surga itu. Apakah itu tidak serasa menjadi suatu kesia-siaan?
Bolehlah kita sesaat berpikir demikian. Bahkan Rasul Paulus pun sepanjang hidupnya menderita, namun ia rela, karena tujuan akhirnya Rasul Paulus bukan di dunia ini tapi di surga nanti. Apakah itu berarti mengikuti Yesus sepanjang hidup kita berarti akan selalu menderita karena berusaha menjadi gandum yang baik di dunia ini?
Ah, mari diriku, hilangkanlah pemikiran yang demikian itu. Karena Allah begitu mengasihi. Ia panjang sabar dan besar kasih setiaNya. Ketika kita benar-benar berjuang untuk menjadi gandum yang baik, mencari Kerajaan Surga, Ia berjanji, bahwa yang lain-lain akan ditambahkan pula. Damai, sukacita, dan sejahtera akan Ia berikan. Percayakah Anda? Mulai saat ini dan seterusnya, hal itu akan terus menerus menjadi kepercayaan pada diri saya.
Doa:
Tuhan Yesus, utuslah Roh Kudus untuk selalu mengobarkan semangatku dalam berjuang menjadi gandum yang baik. Utuslah Roh Kudus untuk membentengiku dari godaan dan jebakan si jahat yang setiap hari mengusikku, mengajakku dengan kelihaiannya agar aku menjadi lalang yang jahat.
Ya Yesusku, aku lemah dalam pencobaan-pencobaan si lalang, maka kuatkanlah aku selalu.
Segala hormat dan pujian bagiMu Allah Bapa di surga, Allah Putera dan Allah Roh Kudus, sekarang, selalu, dan sepanjang segala abad. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar