Rabu, 09 Juni 2021

"Aku Datang bukan untuk Meniadakan Hukum Taurat"

Sumber:https://bit.ly/3x73ZPo

Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada umat di Korintus (3:4-11)

"Kami dijadikan pelayan suatu perjanjian baru, bukan yang terdiri dari suatu hukum yang tertulis, melainkan dari roh."

 Saudara-saudara, besarlah keyakinan kami kepada Allah oleh Kristus. Dari diri kami sendiri, kami merasa tidak sanggup untuk memperhitungkan sesuatu seolah-olah pekerjaan kami sendiri. Tetapi kesanggupan kami adalah pekerjaan Allah.

Dialah yang membuat kami sanggup menjadi pelayan suatu perjanjian baru; bukan perjanjian yang terdiri dari hukum yang tertulis, melainkan dari Roh. Sebab hukum yang tertulis mematikan, tetapi Roh menghidupkan. Pelayanan yang terukir dengan huruf pada loh-loh itu mematikan.

Meskipun demikian, pelayanan itu disertai kemuliaan Allah pada waktu diberikan. Sebab sekalipun pudar juga, wajah Musa bercahaya begitu cemerlang, sehingga mata orang-orang Israel tidak tahan menatapnya.

Jika pelayanan itu datang dengan kemuliaan yang demikian, betapa lebih besar lagi kemuliaan yang menyertai pelayanan Roh! Jadi, kalau pelayanan yang memimpin kepada penghukuman itu begitu mulia, betapa lebih mulianya lagi pelayanan Roh yang memimpin kepada pembenaran.

Sebenarnya apa yang dahulu dianggap mulia, jika dibandingkan dengan kemuliaan yang mengatasi segala sesuatu ini, sama sekali tidak mempunyai arti. Sebab jika yang pudar itu disertai dengan kemuliaan, betapa lebihnya lagi yang tidak pudar itu disertai dengan kemuliaan.

Demikianlah sabda Tuhan

Mazmur Tanggapan

Kuduslah Engkau, ya Tuhan Allah kami.

Ayat. (Mzm 99:5.6.7.8.9)

1. Tinggikanlah Tuhan, Allah kita, dan sujudlah menyembah kepada tumpuan kaki-Nya! Kuduskanlah Ia!

2. Musa dan Harun di antara imam-imam-Nya, dan Samuel di antara orang-orang yang menyerukan nama-Nya. Mereka berseru kepada Tuhan, dan Ia menjawab mereka.

3. Dalam tiang awan Ia berbicara kepada mereka; mereka telah berpegang pada peringatan-peringatan-Nya, dan pada ketetapan yang diberikan-Nya kepada mereka.

4. Tuhan, Allah kami, Engkau telah menjawab mereka, bagi mereka, Engkaulah Allah yang mengampuni tetapi juga membalas perbuatan-perbuatan mereka.

5. Tinggikanlah Tuhan, Allah kita, dan sujudlah menyembah di hadapan gunung-Nya yang kudus! Sebab kuduslah Tuhan, Allah kita!

Bait Pengantar Injil

Alleluya

Ayat. Tunjukkanlah lorong-Mu kepadaku, ya Tuhan, bimbinglah aku menurut sabda-Mu yang benar.

Inilah Injil Suci menurut Matius (5:17-19)

"Aku datang untuk menggenapi hukum."

 Dalam khotbah di bukit, Yesus berkata, "Janganlah kalian menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.

 Karena Aku berkata kepadamu, 'Sungguh, selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu yota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.'

Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Surga. Tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Surga."

Demikianlah Injil Tuhan,

 Renungan:

Yesus itu sangat detil dan menghargai segala usaha yang sudah ada. Saat Yesus hadir sebagai Putra Manusia di tengah dunia, Ia tidak serta merta memperlihatkan kekuasaanNya sebagai seorang Putra Allah. Maka peraturan dalam hukum Taurat yang sudah ada sejak zaman Nabi Musa pun, tidak akan Ia hilangkan karena kedatanganNya. Tidak, Ia datang justru untuk menggenapi hukum Taurat.

Bagaimana dengan saya? Terkadang saya berapi-api mengkritik sesuatu yang saya anggap tidak tepat; dan saya berapi-api untuk buru-buru mengubahnya. Hari ini saya belajar dari Yesus untuk tenang, mengamati keadaan sekitar, tidak berkata membuat perubahan, namun melengkapi keadaan yang sudah ada agar menjadi semakin komplet dan baik.

Action:

         1. Belajar tenang dan tidak buru-buru berkomentar

 Doa:

Yesusku, terimakasih. Kembali aku mendapat pelajaran dariMu. Bagaimana Engkau bersikap saat Engkau datang pada suatu lingkutp tertentu. Walau Engkau mempunyai kuasa penuh sebagai seorang Putra Allah, namun Engkau tidak menggunakan kuasaMu itu untuk bertindak semaunya. Bahkan Engkau mengapresiasi dan berkata hanya akan menggenapinya.

 Terima kasih atas teladanMu pada hari ini, ya Yesusku.Segala hormat dan pujian bagiMu, kini selalu dan sepanjang segala abad. Amin. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar