Selasa, 28 Februari 2023

"Firman yang keluar dari mulut-Ku tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia"

 

Sumber: https://bit.ly/3Y0hEEQ

Bacaan dari Kitab Yesaya (55:10-11)  

 "Firman-Ku akan melaksanakan apa yang Kukehendaki."

Beginilah firman Tuhan, “Seperti hujan dan salju turun dari langit dan tidak kembali ke sana, melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberikan benih pada penabur dan roti kepada orang yang mau makan, demikianlah firman yang keluar dari mulut-Ku: 

Ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.”

Mazmur Tanggapan

Tuhan melepaskan orang benar dari segala kesesakannya.

Ayat. (Mzm 34:4-5.6-7.16-17.18-19; R:18b)

1. Muliakanlah Tuhan bersama dengan daku, marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya! Aku telah mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan daku dari segala kegentaranku.

2. Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya, maka mukamu akan berseri-seri, dan tidak akan malu tersipu-sipu. Orang yang tertindas ini berseru-seru, dan Tuhan mendengarkan: Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya.

3. Mata Tuhan tertuju pada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada teriak mereka minta tolong: wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat untuk melenyapkan ingatan akan mereka dari muka bumi.

4. Apabila orang-orang benar itu berseru-seru, Tuhan mendengarkan: dari segala kesesakannya mereka ia lepaskan. Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya.

Bait Pengantar Injil

Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.

Ayat. (Mat 4:4b)

Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.   

Inilah Injil Suci menurut Matius (6:7-15)

"Yesus mengajar murid-murid-Nya berdoa."

Dalam khotbah di bukit Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Dalam doamu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doa mereka dikabulkan. Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya 

Karena itu berdoalah begini, “Bapa kami yang di surga, dikuduskanlah nama-Mu. Datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga. Berilah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya, dan ampunilah kami atas kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. Amin.” 

Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di surga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu.

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan: 

“Seperti hujan dan salju turun dari langit dan tidak kembali ke sana, melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberikan benih pada penabur dan roti kepada orang yang mau makan,

Membayangkan manfaat hujan dan salju yang diturunkan Allah seperti yang digambarkan ayat di atas, sungguh betapa sangat menjadi berkat hujan dan salju ini. Mereka tidak akan kembali, karena mereka sudah berfungsi membasahi dan menyuburkan bumi.

demikianlah firman yang keluar dari mulut-Ku: Ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.”

Demikian juga Firman Allah. Allah sangat yakin bahwa FirmanNya akan menyuburkan hati manusia yang mau menerimanya. Firman itu akan membuat manusia yang menerima dan melakukannya, dipenuhi oleh buah-buah kebaikan, memberi semangat hidup dan bahkan kehidupan baru bagi orang yang sudah putus asa, dan mati dalam iman dan pengharapan. 

Maka bila kita sudah membuka diri terhadap Firman Allah, menerimanya dengan sepenuh hati, dan terus berusaha melakukannya setiap hari, kita tidak perlu berdoa panjang-panjang kepada Allah untuk memohon Allah mencukupkan kebutuhan kita. Allah sudah mengetahui apa yang kita butuhkan bahkan sebelum kita mendoakannya.

Tuhan Yesus mengajarkan kita doa Bapa Kami. Doa singkat yang sudah mencakup semuanya. Doa yang sangat indah untuk selalu didaraskan setiap hari.

Action:

Membuka diri terhadap Firman Allah, menerimanya dan berusaha melakukannya.

Doa:

Terima kasih Tuhan Yesus, karena Engkau sudah mengajarkan kepada kami segala hal. Bahkan bagaimana kami harus berdoa pun, Engkau mengajarkannya. Semoga doa Bapa Kami bisa selalu kami daraskan setiap hari  berlandaskan iman dan kepasrahan kami sepenuhnya pada penyelenggaraan Bapa.

Segala hormat dan pujian bagiMu kini, selalu, dan sepanjang segala abad. Amin.

Senin, 27 Februari 2023

"Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku"u.

 

Sumber : https://bit.ly/3Z2YO1j

Bacaan dari Kitab Imamat (19:1-2.11-18)

 "Engkau harus mengadili sesamamu dengan kebenaran."

Tuhan berfirman kepada Musa, “Berbicaralah kepada segenap jemaat Israel, dan katakan kepada mereka: Kuduskanlah kamu, sebab Aku, Tuhan Allahmu, kudus. Janganlah kamu mencuri, janganlah kamu berbohong dan janganlah berdusta seorang kepada sesamanya. Janganlah kamu bersumpah dusta demi nama-Ku, supaya engkau jangan melanggar kekudusan nama Allahmu; Akulah Tuhan. 

Janganlah engkau memeras sesamamu manusia, dan janganlah merampas; janganlah kautahan upah seorang pekerja harian sampai besok harinya. Janganlah kaukutuki orang tuli, dan di depan orang buta janganlah kautaruh batu sandungan; engkau harus takut akan Allahmu; Akulah Tuhan. 

Janganlah kamu berbuat curang dalam peradilan; janganlah membela orang kecil secara tidak wajar, dan janganlah engkau terpengaruh oleh orang-orang besar, tetapi engkau harus mengadili sesamamu dengan kebenaran.Janganlah engkau pergi kian ke mari menyebarkan fitnah di antara orang-orang sebangsamu; janganlah engkau mengancam hidup sesamamu manusia; Akulah Tuhan. 

Janganlah engkau membenci saudaramu di dalam hati, tetapi engkau harus berterus terang menegur sesamamu, dan janganlah engkau mendatangkan dosa kepada dirimu karena dia. Janganlah engkau menuntut balas, dan janganlah menaruh dendam terhadap orang-orang sebangsamu, melainkan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri; Akulah Tuhan.”

Mazmur Tanggapan

Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah Roh dan kehidupan.

Ayat. (Mzm 19:8.9.10.15; R: Yoh. 6:64b)

1. Taurat Tuhan itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan Tuhan itu teguh, memberikan hikmat kepada orang bersahaja.

2. Titah Tuhan itu tepat, menyukakan hati, perintah Tuhan itu murni, membuat mata ceria.

3. Takut akan Tuhan itu suci, tetap ada untuk selamanya; hukum-hukum Tuhan itu benar, adil selalu.

4. Mudah-mudahan Engkau sudi mendengarkan ucapan mulutku dan berkenan akan renungan hatiku, ya Tuhan, Gunung Batu dan penebusku.

Bait Pengantar Injil

Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.

Ayat. (2Kor 6:2b)

Waktu ini adalah waktu perkenanan, hari ini adalah hari penyelamatan!

Inilah Injil Suci menurut Matius (25:31-46)

"Segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku."

Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan dan semua malaikat datang bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya. 

Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya, dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing; Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya, dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya. 

Lalu Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan. Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku. 

Maka orang-orang benar itu akan bertanya kepada-Nya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar dan kami memberi Engkau makan, atau haus dan kami memberi Engkau minum? Bilamanakah kami melihat Engkau sebagai orang asing, dan kami memberi Engkau tumpangan, atau telanjang dan kami memberi Engkau pakaian? Bilamanakah kami melihat Engkau sakit atau dalam penjara dan kami mengunjungi Engkau? 

Maka Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku. 

Dan ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal, yang telah disediakan untuk iblis dan malaikat-malaikatnya. Sebab ketika Aku lapar, kamu tidak memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu tidak memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu tidak memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu tidak memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, dan dalam penjara, kamu tidak melawat Aku. 

Lalu mereka pun akan bertanya kepada-Nya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar, atau haus, atau sebagai orang asing, atau telanjang atau sakit, atau dalam penjara dan kami tidak melayani Engkau? 

Maka Ia akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku. Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar masuk ke dalam hidup yang kekal.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan:

Kini kita semakin mengerti mengapa Allah meminta kita untuk berbuat baik. Dengan melakukan kebaikan demi kebaikan, kita sedang berjalan menuju kekudusan. Mengapa harus berjalan kepada kekudusan? Kuduskanlah kamu, sebab Aku, Tuhan Allahmu, kudus. Kita hanya bisa masuk dalam Kerajaan Allah yang kudus bila kita kudus!

Mungkin kita akan bersikap skeptis, lantas siapa yang mampu menjadi kudus, karena setiap manusia pasti mempunyai dosa dan kekhilafan.

Disini saya megerti, mengapa kita harus sesering mungkin ikut Perjamuan Ekaristi dan menerima Sakramen Pengakuan dosa. Karena kita tempat dosa dan salah, dalam satu hari pun kita pasti ada berbuat salah, entah salah yang kecil atau salah yang besar. Setiap hari kita membutuhkan pengampunan dosa dari Allah. 

Kemudian dari hari ke hari kita berusaha terus menerus melakukan perintah Allah. Sesuatu yang sepertinya dilandasi oleh pemikiran skeptis, tapi ternyata itu dilihat dan dicatat oleh Allah!

Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku. 

Karena, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku. 

Lihatlah, Allah mencatat setiap perbuatan kita selama hidup di dunia. Maka tidak ada yang sia-sia dari perbuatan baik yang kita lakukan terhadap sesama manusia. Tidak agar dilihat orang atau agar bisa kita tayangkan di medsos, dan kita mendapat jempol dan pujian dari orang-orang di dunia nyata dan maya, tidak! Kalau itu yang kita harapkan, maka kita sudah mendapat upahnya.

Namun perbuatan baik yang dilandasi oleh Firman Tuhan! Karena kita ingin menjalankan perintahnya dan menjauhi laranganNya, itu saja. Maka Allah melihat segala yang tersembunyi yang kita lakukan.

Sebenarnya selama kita hidup di dunia, kita sedang mengumpulkan point untuk masuk ke surga!

Action:

Semakin bertekad untuk sebisa mungkin melakukan kebaikan demi kebaikan.

Doa:

Tuhan Allahku, Engkau sangat merindukan manusia kembali dalam KerajaanMu. Karena dosa kami hingga kami harus terusir dari Taman EdenMu. Namun Engkau tidak henti berusaha agar kami bisa kembali bersatu denganMu. Maka Engkau menyuruh PutraMu yang Tunggal hadir di tengah-tengah kami untuk menyelamatkan dan membawa hidup kami kembali kepadaMu.

Ya Tuhan Allahku, sadarkanlah aku selalu bila aku melenceng jauh dariMu, tariklah aku kembali kepadaMu, bisikkanlah kuat-kuat dalam hatiku untuk menjalankan perintahMu, dan jauhkanlah aku dari godaan yang membuat aku melakukan dosa dan pelanggaran perintahMu.

Allahku, ampunilah aku orang berdosa.

Sabtu, 25 Februari 2023

"Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah”

 

https: https://bit.ly/3xT1umg


Bacaan dari Kitab Kejadian (2:7-9.3:1-7) 

 "Ciptaan pertama dan dosa asal."

Ketika Tuhan Allah menjadikan langit dan bumi, Ia membentuk manusia dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya. Demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup. 

Selanjutnya Tuhan Allah membuat taman di Eden, di sebelah timur; di situlah ditempatkan-Nya manusia yang dibentuk-Nya itu. Lalu Tuhan Allah menumbuhkan berbagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; di tengah-tengah taman itu Ia menumbuhkan pohon kehidupan, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat. 

Dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh Tuhan Allah ular adalah binatang yang paling cerdik. Ular itu berkata kepada perempuan yang telah diciptakan Tuhan, “Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?” 

Sahut perempuan itu kepada ular, “Buah pohon-pohon dalam taman ini boleh kami makan. Tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan atau pun kamu raba buah itu, nanti kamu mati.” 

Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu, “Sekali-kali kamu tidak akan mati! Tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat.” 

Perempuan itu melihat bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan, dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Maka ia mengambil dari buahnya, lalu dimakan, dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia; dan suaminya pun memakannya. 

Maka terbukalah mata mereka berdua, dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.

Mazmur Tanggapan

Kasihanilah kami ya Allah, karena kami orang berdosa.

Ayat. (Mzm 51:3-4.5-6a.12-13.14-17; Ul: 3a)

1. Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, menurut besarnya rahmat-Mu hapuskanlah pelanggaranku. Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku.

2. Sebab aku sadar akan pelanggaranku, dosaku selalu terbayang di hadapanku. Terhadap Engkau sendirilah aku berdosa yang jahat dalam pandangan-Mu kulakukan.

3. Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, dan baharuilah semangat yang teguh dalam batinku. Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari pada-Ku!

4. Berilah aku sukacita karena keselamatan-Mu dan teguhkanlah roh yang rela dalam diriku. Ya Tuhan, bukalah bibirku, supaya mulutku mewartakan puji-pujian kepada-Mu.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (5:12-19)

"Di mana pelanggaran bertambah banyak, di sana karunia menjadi berlimpah-limpah."

Saudara-saudara, dosa telah masuk ke dalam dunia lantaran satu orang, dan karena dosa itu, masuklah juga maut. Demikianlah maut telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa. 

Sebab sebelum hukum Taurat ada, di dunia ini telah ada dosa. Tetapi dosa itu tidak diperhitungkan kalau tidak ada hukum Taurat. Sungguhpun demikian dari zaman Adam sampai kepada zaman Musa maut telah berkuasa juga atas mereka yang tidak berbuat dosa dengan cara yang sama seperti yang telah dibuat oleh Adam, yang adalah gambaran dari Dia yang akan datang. 

Tetapi karunia Allah tidaklah sama dengan pelanggaran Adam. Sebab, jika karena pelanggaran satu orang itu semua orang telah jatuh dalam kuasa maut, jauh lebih besarlah kasih karunia dan anugerah Allah, yang dilimpahkan-Nya atas semua orang lantaran satu orang, yaitu Yesus Kristus. 

Kasih karunia Allah jauh lebih besar daripada dosa satu orang. Sebab penghakiman atas satu pelanggaran itu telah mengakibatkan penghukuman, sedangkan pemberian kasih karunia atas banyak pelanggaran telah mengakibatkan pembenaran. 

Jadi, jika oleh dosa satu orang maut telah berkuasa, lebih benarlah yang terjadi atas mereka yang telah menerima kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaran; mereka akan hidup dan berkuasa oleh karena satu orang itu, yaitu Yesus Kristus. 

Sebab itu, seperti oleh satu pelanggaran semua orang beroleh penghukuman, demikian pula oleh satu perbuatan kebenaran semua orang beroleh pembenaran untuk hidup. Jadi seperti oleh ketidaktaatan satu orang semua orang telah menjadi orang berdosa, demikian pula oleh ketaatan satu orang semua orang menjadi orang benar.

Bait Pengantar Injil

Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.

Ayat. (Mat 4:4b)

Manusia hidup bukan saja dari makanan, melainkan juga dari setiap sabda Allah.

Inilah Injil Suci menurut Matius (4:1-11)

"Yesus berpuasa selama empat puluh hari, dan dicobai Iblis."

Sekali peristiwa Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun supaya dicobai Iblis. Setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam, akhirnya laparlah Yesus. 

Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya, “Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu itu menjadi roti.” 

Tetapi Yesus menjawab, “Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.” 

Kemudian Iblis membawa Yesus ke Kota Suci dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah. Lalu Iblis berkata kepada-Nya, “Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: 

Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya, dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk pada batu.” 

Yesus berkata kepadanya, “Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!” 

Lalu Iblis membawa Yesus ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya. Iblis berkata kepada-Nya, “Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku.” 

Maka berkatalah Yesus kepadanya, “Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau harus berbakti!” Lalu Iblis meninggalkan Yesus, dan lihatlah, malaikat-malaikat datang melayani Dia.

Demikianlah Sabda Tuhan.

Untuk renungan, action, dan doa

silakan dari mengikuti Misa hari Minggu

"Aku akan membuat engkau melintasi puncak bukit-bukit di bumi dengan kendaraan kemenangan"

Sumber : https://bit.ly/3EAnwOn

 Bacaan dari Kitab Yesaya (58:9b-14)    

  "Apabila engkau menyerahkan kepada orang lapar apa yang kauinginkan sendiri, maka terangmu akan terbit dalam gelap."

Inilah Firman Allah, “Apabila engkau tidak lagi mengenakan kuk kepada sesamamu, dan tidak lagi menunjuk-nunjuk orang dengan jari dan memfitnah; apabila engkau menyerahkan kepada orang lapar apa yang kauinginkan sendiri dan memuaskan hati orang yang tertindas, maka terangmu akan terbit dalam gelap, dan kegelapanmu akan seperti rembang tengah hari. 

Tuhan akan menuntun engkau senantiasa dan akan memuaskan hatimu di tanah yang kering, dan akan membaharui kekuatanmu. Engkau akan seperti taman yang diairi dengan baik dan seperti mata air yang tidak pernah mengecewakan. Engkau akan membangun reruntuhan yang sudah berabad-abad, dan akan memperbaiki dasar yang diletakkan oleh banyak keturunan. Engkau akan disebut “Yang memperbaiki tembok yang tembus”, “Yang membetulkan jalan” supaya tempat itu dapat dihuni. 

Apabila engkau tidak menginjak-injak hukum Sabat dan tidak melakukan urusanmu pada hari kudus-Ku; apabila engkau menyebut hari Sabat sebagai “Hari Kenikmatan” dan hari kudus Tuhan sebagai “Hari Yang Mulia”; apabila engkau menghormatinya dengan tidak menjalankan segala acaramu dan dengan tidak mengurus urusanmu sendiri, atau berkata omong kosong; maka engkau akan bersenang-senang, karena Tuhan. 

Aku akan membuat engkau melintasi puncak bukit-bukit di bumi dengan kendaraan kemenangan; Aku akan memberi makan engkau dari milik pusaka Yakub, bapa leluhurmu, sebab mulut Tuhanlah yang mengatakannya.”

Mazmur Tanggapan

Tunjukkanlah kepadaku jalan-Mu, ya Tuhan, supaya aku hidup menurut kebenaran-Mu.

Ayat. (Mzm 86:1-2.3-4.5-6)

1. Sendengkanlah telinga-Mu, ya Tuhan, jawablah aku, sebab sengsara dan miskinlah aku. Peliharalah nyawaku, sebab aku orang yang Kaukasihi; selamatkanlah hamba-Mu yang percaya kepada-Mu.

2. Engkau adalah Allahku, kasihanilah aku, ya Tuhan sebab kepada-Mulah aku berseru sepanjang hari. Buatlah jiwa hamba-Mu bersukacita, sebab kepada-Mulah, ya Tuhan, kuangkat jiwaku.

3. Sebab, ya Tuhan, Engkau sungguh baik dan suka mengampuni; kasih setia-Mu berlimpah bagi semua orang yang berseru kepada-Mu. Pasanglah telinga kepada doaku, ya Tuhan, dan perhatikanlah suara permohonanku.

Bait Pengantar Injil

Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.

Ayat. (Yeh 33:11)

Aku tidak berkenan akan kematian orang fasik, melainkan akan pertobatannya supaya ia hidup.     

Inilah Injil Suci menurut Lukas (5:27-32)

"Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa supaya mereka bertobat."

Sekali peristiwa Yesus melihat seorang pemungut cukai, yang bernama Lewi, sedang duduk di rumah cukai. Yesus berkata kepadanya, “Ikutlah Aku!” Maka berdirilah Lewi dan meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikut Dia. 

Lalu Lewi mengadakan suatu perjamuan besar untuk Yesus di rumahnya. Sejumlah besar pemungut cukai dan orang-orang lain ikut makan bersama-sama dengan Dia. 

Orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat bersungut-sungut kepada murid-murid Yesus, “Mengapa kamu makan dan minum bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?” 

Lalu jawab Yesus kepada mereka, “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit! Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan

Indah sekali bacaan hari ini. Saya menjadi mengerti sekarang, apa upah atau manfaatnya bila kita hidup dalam Tuhan dan menuruti perintah Tuhan. 

Inilah Firman Allah, 

“Apabila engkau tidak lagi mengenakan kuk kepada sesamamu, dan tidak lagi menunjuk-nunjuk orang dengan jari dan memfitnah; apabila engkau menyerahkan kepada orang lapar apa yang kauinginkan sendiri dan memuaskan hati orang yang tertindas, 

Apabila engkau tidak menginjak-injak hukum Sabat dan tidak melakukan urusanmu pada hari kudus-Ku; apabila engkau menyebut hari Sabat sebagai “Hari Kenikmatan” dan hari kudus Tuhan sebagai “Hari Yang Mulia”; apabila engkau menghormatinya dengan tidak menjalankan segala acaramu dan dengan tidak mengurus urusanmu sendiri, atau berkata omong kosong;

maka :

  1. terangmu akan terbit dalam gelap, dan kegelapanmu akan seperti rembang tengah hari. 
  2. Tuhan akan menuntun engkau senantiasa dan akan memuaskan hatimu di tanah yang kering, dan akan membaharui kekuatanmu.
  3. Engkau akan seperti taman yang diairi dengan baik dan seperti mata air yang tidak pernah mengecewakan. 
  4. Engkau akan membangun reruntuhan yang sudah berabad-abad, dan akan memperbaiki dasar yang diletakkan oleh banyak keturunan.
  5. Engkau akan disebut “Yang memperbaiki tembok yang tembus”, “Yang membetulkan jalan” supaya tempat itu dapat dihuni. 
  6. Eengkau akan bersenang-senang, karena Tuhan. 
  7. Aku akan membuat engkau melintasi puncak bukit-bukit di bumi dengan kendaraan kemenangan; 
  8. Aku akan memberi makan engkau dari milik pusaka Yakub, bapa leluhurmu, sebab mulut Tuhanlah yang mengatakannya.”

Banyak sekali upahnya ya. Bahkan kita tidak akan dibiarkannya kelaparan. Ia akan memberi rejeki dan makanan langsung dari milik pusaka Yakub. Artinya Tuhan bisa saja dengan segala cara menjadikan hidup kita penuh berkah dan berkelimpahan oleh kasihNya.

Jadi mau tidak mengikuti Yesus dan meninggalkan segala hal yang sudah sekian lama kita jalani dan kita miliki? Ehm..nanti dulu kalau itu. Karena saya masih sangat suka makan enak, hidup enak-enak, memburu barang yang saya suka, handphone tercanggih, kendaraan termewah, dan lain sebagainya. 

Saya masih memilih main golf di hari Minggu daripada menjadi orang alim yang beribadah di gereja. Toh yang ke gereja pun belum tentu mereka alim, banyak pula yang munafik dan berpura-pura, begitu mungkin alasan kita.

Mari kita mencontoh Lewi. Ia seorang yang kaya raya dan bekerja sebagai pemungut cukai.. Ketika Yesus melihat dia,  Yesus berkata kepadanya, “Ikutlah Aku!” Maka berdirilah Lewi dan meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikut Dia. 

Lewi langsung mengikuti Yesus, meninggalkan segala nikmat dunia yang tengah dialaminya. Lewi kemudian kita kenal sebagai Matius, salah satu murid Tuhan, dan yang memberikan tinggalan kepada kita hal yang sangat berharga, yaitu Injil Tuhan kita Yesus Kristus.

Apakah Lewi sudah mendapatkan upah yang sepadan dengan meninggalkan segalanya dan mengikuti Yesus?

Sepertinya ya, karena Lewi tidak pernah menyesal dan tidak pernah memutuskan kembali ke rumah untuk menikmati segala kenikmatan yang sudah dialaminya. Lewi sudah menemukan apa yang selama ini hatinya rindu mencari, yaitu Sang Kedamaian Jiwa, Yesus Kristus, Tuhan kita.

Action:

Semakin mantap untuk terus berbuat baik dan menjalankan perintah Tuhan.

Doa:

Tuhan Yesus Kristus, ternyata banyak sekali hal yang akan Engkau beri bila kami tekun dan setia mengikuti dan menjalankan segala perintahMu. Karena Engkau ingin sekali melihat semua makhluk ciptaanMu berbahagia, maka Engkau memanggil orang berdosa untuk bertekuk lutut dihadapanMu dan bertobat.

Semoga hati kami tidak goyah lagi dalam mengikuti Engkau. Segala hormat dan pujian bagiMu, kini selalu dan sepanjang segala abad. Amin.


Jumat, 24 Februari 2023

"Berpuasa yang Kukehendaki ialah engkau harus membuka belenggu-belenggu kelaliman"

 

Sumber: https://bit.ly/3XXTRFt

Bacaan dari Kitab Yesaya (58:1-9a)     

"Berpuasa yang Kukehendaki ialah engkau harus membuka belenggu-belenggu kelaliman."

Beginilah firman Tuhan Allah, “Serukanlah kuat-kuat, janganlah tahan-tahan! Nyaringkanlah suaramu bagaikan sangkakala, beritahukanlah kepada umat-Ku pelanggaran mereka, dan kepada kaum keturunan Yakub dosa mereka! 

Memang setiap hari mereka mencari Aku dan suka untuk mengenal segala jalan-Ku. Seperti bangsa yang berlaku benar dan tidak meninggalkan hukum Allahnya mereka menanyai Aku tentang hukum-hukum yang benar. Mereka suka mendekat menghadap Allah, dan bertanya, “Kami berpuasa, mengapa Engkau tidak memperhatikannya juga?” Kami merendahkan diri, mengapa Engkau tidak mengindahkan juga?” Camkanlah! 

Pada hari puasamu engkau masih tetap mengurus urusanmu, dan kamu mendesak-desak semua buruhmu. Sesungguhnya, kamu berpuasa sambil berbantah dan berkelahi, serta memukul dengan tinju dengan tidak semena-mena. Dengan cara berpuasa seperti ini suaramu tidak akan didengar di tempat tinggi. 

Inikah puasa yang Kukehendaki: Mengadakan hari merendahkan diri? Menundukkan kepala seperti gelagah? Dan membentangkan kain sarung serta abu sebagai lapik tidur? Itukah yang kausebutkan berpuasa, mengadakan hari yang berkenan pada Tuhan? Bukan! 

Berpuasa yang Kukehendaki ialah: Engkau harus membuka belenggu-belenggu kelaliman dan melepaskan tali-tali kuk; membagi-bagikan rotimu bagi orang yang lapar dan membawa ke rumahmu orang miskin yang tak punya rumah; dan apabila engkau melihat orang telanjang, supaya engkau memberi dia pakaian, dan tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri! 

Pada waktu itulah terangmu akan merekah seperti fajar, dan lukamu akan pulih dengan segera. Kebenaran menjadi barisan depanmu, dan kemuliaan Tuhan barisan belakangmu. Pada waktu itulah engkau akan memanggil dan Tuhan akan menjawab, engkau akan berteriak minta tolong dan Ia berkata: Ini Aku!”

Mazmur Tanggapan

Kasihanilah, ya Tuhan, Kaulah pengampun yang rahim, dan belas kasih-Mu tak terhingga.

Ayat. (Mzm 51:3-4.5-6a.18-19)

1. Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, menurut besarnya rahmat-Mu hapuskanlah pelanggaranku. Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku.

2. Sebab aku sadar akan pelanggaranku, dosaku selalu terbayang di hadapanku. Terhadap Engkau, terhadap Engkau sendirilah aku berdosa, yang jahat dalam pandangan-Mu kulakukan.

3. Tuhan, Engkau tidak berkenan akan kurban sembelihan; kalaupun kupersembahkan kurban bakaran, Engkau tidak menyukainya. Persembahanku kepada-Mu ialah jiwa yang hancur. Hati yang remuk redam tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.

Bait Pengantar Injil

Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.

Ayat. (Am 5:14)

Carilah yang baik dan jangan yang jahat, supaya kamu hidup, dan Allah akan menyertai kamu.

Inilah Injil Suci menurut Matius (9:14-15)

"Mempelai itu akan diambil dari mereka dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa."

Sekali peristiwa datanglah murid-murid Yohanes kepada Yesus, dan berkata, “Mengapa kami dan orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?” 

Jawab Yesus kepada mereka, “Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita selama mempelai itu bersama mereka? Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka, dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan:

Apa makna berpuasa? Menahan haus dan lapar? Ya, itu betul. Tapi apa hanya itu? Kalau maknanya menahan haus dan lapar saja, maka mungkin yang ada adalah penderitaan selama masa puasa itu. Karena ceritanya adalah menahan, menahan diri, just menahan diri.

Itu yang terjadi dengan para murid Yohanes dan orang-orang Farisi. Mereka mungkin iri melihat orang lain tidak berpuasa sedang mereka harus berpuasa, menahan haus dan lapar. Maka mereka menanyakan hal ini kepada Yesus. 

“Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita selama mempelai itu bersama mereka? Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka, dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa.”

Itu jawaban Yesus. Selama Yesus masih berada di dunia bersama-sama dengan para murid, hati mereka dipenuhi sukacita, semangat, dan sejuta pesona. Yesus pun tidak menuntut mereka untuk berpuasa, walau Yesus pernah berpuasa empatpuluh hari lamanya. 

Namun setelah Yesus meninggalkan mereka karena wafat dan kebangkitanNya, saat itulah hati mereka diliputi oleh kesedihan, kekalutan, kebingungan, dan kecemasan. Tanpa disuruh berpuasa pun, mereka sudah merasakan betapa tidak bisa menelannya mulut saat hati mereka dalam keadaan seperti itu. Tanpa disuruh berpuasa, mereka sudah melakukan puasa.

Jadi puasa harus dilandasi oleh niat dan makna. Ada kutipan yang indah tentang puasa dari Paus Benediktus XVI dalam pesan Prapaskah 2011-nya:

Puasa, yang dapat memiliki berbagai motivasi, memiliki arti yang sangat religius bagi orang Kristen: dengan membuat meja makan kita lebih miskin, kita belajar mengatasi keegoisan untuk hidup dalam logika pemberian dan cinta; dengan menanggung beberapa bentuk kekurangan – dan bukan hanya apa yang berlebihan – kita belajar untuk berpaling dari “ego” kita, untuk menemukan Seseorang yang dekat dengan kita dan untuk mengenali Tuhan di hadapan begitu banyak saudara dan saudari. Bagi umat Kristiani, puasa, jauh dari kata tertekan, justru semakin membuka diri kita kepada Allah dan kebutuhan sesama, sehingga memungkinkan kasih kepada Allah menjadi juga kasih kepada sesama (bdk. Mrk 12:31).

Sangat menggoda untuk menganggap puasa sebagai sesuatu yang menindas dan sama sekali tidak perlu, tetapi puasa dapat memiliki efek spiritual yang mengejutkan jika kita benar-benar menjalankannya.

Kuncinya adalah membiarkan puasa membuka mata kita terhadap orang miskin di antara kita dan menyadari betapa banyak yang telah Tuhan berikan kepada kita. Kesadaran ini kemudian harus mengilhami kita untuk melayani orang miskin di komunitas lokal kita dan melakukan apa yang kita bisa untuk memberi kembali kepada mereka yang kurang beruntung.

Setiap kali kita berpuasa selama Prapaskah (atau waktu lain dalam setahun), semoga kita membiarkan rahmat Tuhan menembus hati kita. (www.renunganpagi.id)

Hal yang sama dikatakan oleh Nabi Yesaya: 

Inikah puasa yang Kukehendaki: Mengadakan hari merendahkan diri? Menundukkan kepala seperti gelagah? Dan membentangkan kain sarung serta abu sebagai lapik tidur? Itukah yang kausebutkan berpuasa, mengadakan hari yang berkenan pada Tuhan? Bukan! 

Berpuasa yang Kukehendaki ialah: Engkau harus membuka belenggu-belenggu kelaliman dan melepaskan tali-tali kuk; membagi-bagikan rotimu bagi orang yang lapar dan membawa ke rumahmu orang miskin yang tak punya rumah; dan apabila engkau melihat orang telanjang, supaya engkau memberi dia pakaian, dan tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri!

Puasa yang dijalankan semestinya penuh makna, sehingga kita bisa dengan penuh kesadaran menahan haus dan lapar. Bahkan puasa dalam ajaran agama kita tidak terlalu ketat, aturannya hanya makan kenyang satu kali dalam sehari. Tentang minum tidak ditegaskan. Maka tentang minum dipersilakan, mungkin ya, sesuai kondisi tubuh kita saja.

Lalu, apa upahnya dengan kita berpuasa penuh makna? Mungkin kita bertanya tentang hal ini. Inilah upah (kalau kita menuntut upah, karena puasa sebaiknya dilakukan tanpa pamrih, tapi nyatanya Allah sangat baik dengan sangat mengapresiasi puasa kita)  

Kalau kita berpuasa sesuai ajaran Nabi Yesaya, maka inilah yang akan kita dapatkan:

Pada waktu itulah terangmu akan merekah seperti fajar, dan lukamu akan pulih dengan segera. Kebenaran menjadi barisan depanmu, dan kemuliaan Tuhan barisan belakangmu. Pada waktu itulah engkau akan memanggil dan Tuhan akan menjawab, engkau akan berteriak minta tolong dan Ia berkata: Ini Aku!”

Action:

Menjalani pantang dan puasa dengan penuh kesadaran dan niat pertobatan.

Doa:

Tuhan Yesus, Engkau sendiri juga berpuasa menahan haus dan lapar selama empat puluh hari. Dalam keadaan itu, setan membujuk ragaMu yang lemah. Namun Engkau kuat dan bertahan dalam kesetiaan dan janji pada Allah. Setan tidak berhasil menggodaMu.

Yesusku, ajarilah aku berpantang dan berpuasa. Kuatkanlah aku, saat setan begitu licik dan menggoda raga yang lemah. Bulatkan tekadku agar aku kuat dan bertahan sepertiMu. Segala hormat dan pujian bagiMu, kini selalu dan sepanjang segala abad. Amin.

Kamis, 23 Februari 2023

Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya;

Sumber:https://bit.ly/3Es6Wju

Bacaan dari Kitab Ulangan (30:15-20)    

"Pada hari ini aku menghadapkan kepadamu: berkat dan kutuk."

Di padang gurun di seberang Sungai Yordan Musa berkata kepada bangsanya, “Ingatlah, pada hari ini aku menghadapkan kepadamu kehidupan dan keberuntungan, kematian dan kecelakaan. Karena pada hari ini aku memerintahkan kepadamu untuk mengasihi Tuhan, Allahmu, dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya dan berpegang pada perintah, ketetapan serta peraturan-Nya. 

Dengan demikian engkau hidup dan bertambah banyak, dan diberkati oleh Tuhan, Allahmu, di negeri yang kau masuki untuk mendudukinya. 

Tetapi jika hatimu berpaling dan engkau tidak mau mendengar, apalagi jika engkau mau disesatkan untuk sujud menyembah kepada allah lain dan beribadah kepadanya, maka pada hari ini aku memberitahukan kepadamu bahwa pastilah kamu akan binasa, dan tidak akan lanjut umurmu di tanah, ke mana engkau pergi, menyeberangi Sungai Yordan, untuk mendudukinya. 

Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini: Kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau tidak mati, baik engkau maupun keturunanmu, yaitu dengan mengasihi Tuhan, Allahmu, mendengarkan suara-Nya dan berpaut pada-Nya. 

Sebab hal itu berarti hidup bagimu dan lanjut umurmu untuk tinggal di tanah yang dijanjikan Tuhan dengan sumpah kepada nenek moyangmu, yakni kepada Abraham, Ishak dan Yakub, untuk memberikannya kepada mereka.”

Mazmur Tanggapan

Berbahagialah orang, yang menaruh kepercayaannya pada Tuhan.

Ayat. (Mzm 1:1-2.3.4.6; Ul: Mzm 40:5a)

1. Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah hukum Tuhan, dan siang malam merenungkannya.

2. Ia seperti pohon, yang di tanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.

3. Bukan demikianlah orang fasik: mereka seperti sekam yang ditiup angin. Sebab Tuhan mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.

Bait Pengantar Injil

Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal

Ayat. (Mat 10:7)

Bertobatlah, sabda Tuhan, sebab Kerajaan Surga sudah dekat.

Inilah Injil Suci menurut Lukas (9:22-25)

"Barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan menyelamatkannya."

Sekali peristiwa Yesus berkata kepada murid-murid-Nya bahwa Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat lalu dibunuh, tetapi dibangkitkan pada hari ketiga. 

Kata-Nya kepada mereka semua, “Setiap orang yang mau mengikut Aku, harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku. Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku ia akan menyelamatkannya. 

Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia membinasakan atau merugikan dirinya sendiri?”

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan:

Selama masa Prapaskah ini, kita akan banyak menerima ajaran Yesus untuk mencapai keutamaan hidup. Keutamaan yang menuntut sikap hidup. Dan keutamaan itu untuk mencapai kesempurnaan hidup kita. Mengapa kita harus mengejar kesempurnaan? Bukankah kesempurnaan hanya ada pada Allah?

Mengapa? Karena Allah menghendaki kita menjadi kudus dan sempurna. Hanya orang-orang yang benar-benar bersih hati dan perilakunya yang bisa bergabung dalam Kerajaan Allah. Karena Allah adalah Maha Kudus. Allah tidak bisa membiarkan kecelaan sifat manusia, mencemari KerajaanNya. Maka yang mau bergabung dalam Kerajaan Allah harus suci adanya.

Mari kita belajar mulai hari ini. 

Dalam Kitab Ulangan, Musa berkata:

1. Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini: Kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. 

  • Hidup adalah pilihan. Allah tidak pernah memaksakan seseorang untuk mengikuti ajaranNya. Namun setiap pilihan hidup akan membawa pada suatu konsekuensi. 
  • Musa menjelaskan bila kita memilih kehidupan maka kita  tidak mati baik kita maupun keturunan kita.
  • Lantas bagaimana cara memilih kehidupan: yaitu dengan mengasihi Tuhan, Allahmu, mendengarkan suara-Nya dan berpaut pada-Nya. 
Dalam Injil Yesus berkata:

 2. Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku ia akan menyelamatkannya. 
  • Yang dikatakan Yesus ini pada intinya sama dengan yang dikatakan Musa. Kita dihadapkan pada pilihan kehidupan atau kematian. Apa gunanya seseorang memperolah seluruh dunia tapi hidupnya binasa?
  • Lantas bagaimana cara agar kita tidak binasa? 
  • Yesus berkata : “Setiap orang yang mau mengikut Aku, harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.  Tidak ada keutamaan hidup yang dicapai dengan santai-santai dan leha-leha, menuruti segala kesenangan dan keinginan diri. Lihatlah para dewa yang harus berpuasa dan bersemedi untuk mendapatkan kesaktian, misalnya. Mereka tidak mungkin mendapatkannya sambil menonton televisi, makan popcorn, hidup santai dan makan enak. Tidak ada keutamaan hidup yang bisa dicapai dengan cara seperti itu.
  • Maka masuk akal ajaran Yesus, bahwa bila kita ingin selamat di dunia dan akherat, baik untuk diri kita maupun keturunan kita,  maka kita harus:
    1. Menyangkal diri
    2. Memikul Salib
    3. Mengikut Yesus.
Mari kita menjalani masa Prapaskah ini dengan berusaha sekuat mungkin menjalankan ajaran Yesus.

Rabu, 22 Februari 2023

"Berilah dirimu didamaikan dengan Allah, sesungguhnya hari ini adalah hari penyelamatan"

Hari Rabu Abu

Sumber: https://bit.ly/3IKtC16

 Bacaan dari Nubuat Yoel (2:12-18)

"Sekarang juga, berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, dengan berpuasa, dengan menangis dan dengan mengaduh."

 “Sekarang,” beginilah sabda Tuhan, “berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, dengan berpuasa, dengan menangis dan mengaduh.” 

Koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu, berbaliklah kepada Tuhan, Allahmu, sebab Ia pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia, dan Ia menyesal karena hukuman-Nya. Siapa tahu, mungkin Ia mau berbalik dan menyesal, lalu meninggalkan berkat menjadi kurban sajian dan kurban curahan bagi Tuhan, Allahmu. 

Tiuplah sangkakala di Sion, adakanlah puasa yang kudus, maklumkanlah perkumpulan raya; kumpulkanlah bangsa ini, kuduskanlah jemaah, himpunkanlah orang-orang yang lanjut usia, kumpulkanlah anak-anak, bahkan anak-anak yang menyusu; baiklah pengantin laki-laki keluar dari kamarnya, dan pengantin perempuan dari kamar tidurnya. 

Baiklah para imam, pelayan-pelayan Tuhan, menangis di antara balai depan mezbah, dan berkata, “Sayangilah, ya Tuhan, umat-Mu, dan janganlah biarkan milik-Mu sendiri menjadi cela, sehingga bangsa-bangsa menyindir kepada mereka. Mengapa orang berkata di antara bangsa-bangsa: “Di mana Allah mereka?” 

Maka Tuhan menjadi cemburu karena tanah-Nya dan menaruh belas kasihan kepada umat-Nya.

Mazmur Tanggapan

Kasihanilah kami, ya Allah, karena kami orang berdosa.

Ayat. (Mzm 51:3-6a.12-14-17; Ul: 3a)

1. Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, menurut besarnya rahmat-Mu, hapuskanlah pelanggaranku. Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku dan tahirkanlah aku dari dosaku!

2. Sebab aku sadar akan pelanggaranku, dosaku selalu terbayang di hadapanku. Terhadap Engkau sendirilah aku berdosa, yang jahat dalam pandangan-Mu kulakukan.

3. Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, dan baharuilah semangat yang teguh dalam diriku. Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil Roh-Mu yang kudus dari padaku!

4. Berilah aku sukacita karena keselamatan-Mu, dan teguhkanlah roh yang rela dalam diriku. Ya Tuhan, bukalah bibirku, supaya mulutku mewartakan puji-pujian kepada-Mu!

Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada umat di Korintus (5:20 - 6:2)

"Berilah dirimu didamaikan dengan Allah, sesungguhnya hari ini adalah hari penyelamatan."

Saudara-saudara, kami ini adalah utusan-utusan Kristus; seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami. Dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: Berilah dirimu didamaikan dengan Allah. Kristus yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah. 

Sebab teman-teman sekerja, kami menasihati kamu supaya kamu jangan membuat sia-sia kasih karunia Allah yang telah kamu terima. 

Sebab Allah berfirman, “Pada waktu Aku berkenan, Aku akan mendengarkan engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau.” 

Camkanlah, saat inilah saat perkenanan itu; hari inilah hari penyelamatan itu.

Bait Pengantar Injil

Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.

Ayat. Pada hari ini kalau kamu mendengar suara Tuhan janganlah bertegar hati.

Inilah Injil Suci menurut Matius (6:1-6.16-18)

"Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan mengganjar engkau."

Dalam khotbah di bukit Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Hati-hatilah, jangan sampai melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat. Karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di surga. 

Jadi, apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu, seperti yang dilakukan orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong supaya dipuji orang. 

Aku berkata kepadamu: Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu. 

Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri di rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu, ‘Mereka sudah mendapat upahnya’. 

Tetapi jika engkau berdoa masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu, dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu. 

Dan apabila kamu berpuasa janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu, ‘Mereka sudah mendapat upahnya’. 

Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu supaya jangan dilihat orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

Untuk renungan, action, dan doa

silakan dari mengikuti Misa Rabu Abu

Selasa, 21 Februari 2023

 Bacaan dari Kitab Putra Sirakh (2:1-11) 

 "Percayalah pada Tuhan maka Ia pun menghiraukan dikau."

 Anakku, jika engkau mau mengabdi kepada Tuhan, bersiap-sedialah menghadapi pencobaan. Tabahkanlah dan teguhkanlah hatimu. Jangan gelisah pada waktu malang. Berpautlah kepada Tuhan, jangan berpaling dari pada-Nya, supaya engkau dijunjung tinggi pada akhir hidupmu. 

Terimalah saja apa pun yang menimpa dirimu dan hendaklah sabar dalam segala perubahan kehinaanmu. Sebab emas diuji dalam api, tetapi orang yang dikasihi Tuhan diuji dalam kancah penghinaan. 

Percayalah pada Tuhan maka Ia pun menghiraukan dikau, ratakanlah jalanmu dan berharaplah kepada-Nya. Kalian yang takut akan Tuhan nantikanlah belas kasihan-Nya dan jangan menyimpang, supaya kalian jangan terjatuh. 

Kalian yang takut akan Tuhan, percayalah pada-Nya, niscaya kalian tidak akan kehilangan ganjaran. Kalian yang takut akan Tuhan, harapkanlah yang baik, sukacita kekal dan belas kasihan. Ingatlah akan angkatan yang sudah-sudah, dan perhatikanlah: 

Pernahkah Tuhan meninggalkan orang yang tekun bertakwa? Pernahkah Tuhan tidak menghiraukan orang yang berseru kepada-Nya? Sungguh, Tuhan itu pengasih dan penyayang. Ia mengampuni dosa dan menyelamatkan di waktu kemalangan.

Mazmur Tanggapan

Percayakanlah hidupmu kepada Tuhan, dan Ia akan bertindak.

Ayat. (Mzm 37:3-4.18-19.27-28.39-40)

1. Percayalah kepada Tuhan dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia; bergembiralah karena Tuhan; maka Ia akan memenuhi keinginan hatimu.

2. Tuhan mengetahui hari hidup orang saleh, dan milik pusaka mereka akan tetap selama-lamanya; mereka tidak akan mendapat malu sewaktu ditimpa kemalangan, dan pada hari-hari kelaparan mereka akan menjadi kenyang.

3. Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik, maka engkau akan memiliki tempat tinggal yang abadi; sebab Tuhan mencintai kebenaran, dan tidak meninggalkan orang-orang yang dikasihi-Nya. Orang-orang yang berbuat jahat akan binasa dan anak cucu orang-orang fasik akan dilenyapkan.

4. Orang-orang benar akan diselamatkan oleh Tuhan; Dialah tempat perlindungan mereka pada waktu kesesakan; Tuhan menolong dan meluputkan mereka dari tangan orang-orang fasik; Tuhan menyelamatkan mereka, sebab mereka berlindung pada-Nya.

Bait Pengantar Injil

Alleluya

Ayat. (Gal 6:14) 

Tiada yang kubanggakan, selain salib Tuhan. Karenanya dunia tersalib bagiku dan aku bagi dunia.

Inilah Injil Suci menurut Markus (9:30-37) 

“Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia, dan mereka akan membunuh Dia. Tetapi tiga hari setelah dibunuh, Ia akan bangkit.”

Pada suatu hari Yesus dan murid-murid-Nya melintasi Galilea. Yesus tidak mau hal itu diketahui orang, sebab Ia sedang mengajar murid-murid-Nya. Ia berkata kepada mereka, “Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia, dan mereka akan membunuh Dia. Tetapi tiga hari setelah dibunuh, Ia akan bangkit.” 

Mereka tidak mengerti perkataan itu, namun segan menanyakannya kepada Yesus. Kemudian Yesus dan murid-murid-Nya tiba di Kapernaum. Ketika sudah berada di rumah Yesus bertanya kepada murid-murid itu, “Apa yang kalian perbincangkan tadi di jalan?” Tetapi mereka diam saja, sebab di tengah jalan tadi mereka mempertengkarkan siapa yang terbesar di antara mereka. 

Lalu Yesus duduk dan memanggil keduabelas murid itu. Kata-Nya kepada mereka, “Jika seorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya dan menjadi pelayan semuanya.” 

Yesus lalu memanggil seorang anak kecil ke tengah-tengah mereka. Kemudian Ia memeluk anak itu dan berkata kepada mereka, “Barangsiapa menerima seorang anak seperti ini demi nama-Ku, dia menerima Aku. Dan barangsiapa menerima Aku, sebenarnya bukan Aku yang mereka terima, melainkan Dia yang mengutus Aku.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan:

Wahai kita anak-anak kesayangan Tuhan, berbahagialah. Karena Tuhan Maha Pengasih dan Penyayang, panjang sabar dan besar kasih setiaNya. Kemalangan tidak akan pernah menimpa anak-anak kesayanganNya. 


Pernahkah Tuhan meninggalkan orang yang tekun bertakwa? Pernahkah Tuhan tidak menghiraukan orang yang berseru kepada-Nya? Sungguh, Tuhan itu pengasih dan penyayang. Ia mengampuni dosa dan menyelamatkan di waktu kemalangan.

Banyak sekali rahmat yang akan diberikanNya pada orang yang takwa, yang hidup saleh di hadapan Tuhan.

Tuhan mengetahui hari hidup orang saleh, mereka tidak akan mendapat malu sewaktu ditimpa kemalangan, dan pada hari-hari kelaparan mereka akan menjadi kenyang.

Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik, maka engkau akan memiliki tempat tinggal yang abadi; sebab Tuhan mencintai kebenaran, dan tidak meninggalkan orang-orang yang dikasihi-Nya. 

Orang-orang benar akan diselamatkan oleh Tuhan; Dialah tempat perlindungan mereka pada waktu kesesakan; Tuhan menolong dan meluputkan mereka dari tangan orang-orang fasik; Tuhan menyelamatkan mereka, sebab mereka berlindung pada-Nya.

Semua itu juga bisa kita dapatkan, kalau kita berlaku rendah hati dan tidak ingin memegahkan diri. Bahkan Yesus berpesan, kalau ingin menjadi yang terbesar maka ia harus bersedia menjadi pelayan, kalau ingin menjadi yang terhebat, maka ia harus bersikap seperti anak kecil yang hatinya bening, polos dan lugu.

Action:

Berusaha menjadi orang saleh, tidak takut mengatakan kebenaran,

Doa:
Tuhan Yesus, terima kasih atas segala pengajaranMu kepada kami. Engkau hanya menghendaki kami mempunyai hati seprt bayi, yang bening, murni ,polos.tanpa dosa. Selebihnya Engkau akan selalu memberi kami dengan rahmat dan kasih setiaMu.


uYU

Minggu, 19 Februari 2023

“Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa.”

 

https://bit.ly/4163zsf

Bacaan dari Kitab Putra Sirakh (1:1-10)

"Kebijaksanaan diciptakan sebelum segala-galanya."

Segala kebijaksanaan dari Tuhan asalnya, dan ada pada-Nya selama-lamanya. Pasir di laut dan tetes hujan, dan hari-hari kekekalan siapa gerangan dapat membilangnya? Tingginya langit, luasnya bumi, dan samudera raya dan kebijaksanaan, siapa dapat menduganya? 

Sebelum segala-galanya kebijaksanaan sudah diciptakan, dan pengertian yang arif sejak dahulu kala. Kepada siapakah pangkal kebijaksanaan telah disingkapkan, dan siapakah mengenal segala akalnya? 

Hanyalah Satu yang bijaksana, teramat menggetarkan, yaitu Yang bersemayam di atas singgasana-Nya. Tuhanlah yang menciptakan kebijaksanaan, yang melihat serta membilangnya, lalu mencurahkannya atas segala buatan-Nya. 

Pada semua makhluk ia ada sekadar pemberian Tuhan, yang juga membagikannya kepada orang yang cinta kepada-Nya.

Mazmur Tanggapan

Tuhan adalah Raja, Ia berpakaian kemegahan

Ayat. (Mzm 93:1ab.1c-2.5; R:1a)

1. Tuhan adalah Raja, Ia berpakaian kemegahan, dan kekuatanlah ikat pinggang-Nya.

2. Sungguh, telah tegaklah dunia, tidak lagi goyah. Takhta-Mu tegak sejak dahulu kala, dari kekal Engkau ada.

3. Peraturan-Mu sangat teguh; bait-Mu berhiaskan kekudusan, ya Tuhan, sepanjang masa!

Bait Pengantar Injil

Alleluya

Ayat. (2Tim 1:10b)

Yesus Kristus, Penebus kita, telah membinasakan maut, dan menerangi hidup dengan Injil.    

Inilah Injil Suci menurut Markus (9:14-29)

"Aku percaya, ya Tuhan! Tolonglah aku yang kurang percaya ini!"

Pada suatu hari Yesus bersama Petrus, Yakobus dan Yohanes, turun dari gunung, lalu kembali pada murid-murid lain. Mereka melihat orang banyak mengerumuni para murid itu, dan beberapa ahli Taurat sedang mempersoalkan sesuatu dengan mereka. 

Ketika melihat Yesus, orang banyak itu tercengang-cengang semua, dan bergegas menyambut Dia. Yesus lalu bertanya kepada mereka, “Apa yang kamu persoalkan dengan mereka?” 

Kata seorang dari orang banyak itu, “Guru, anakku ini kubawa kepada-Mu karena ia kerasukan roh yang membisukan dia. Setiap kali roh itu menyerang, anakku dibantingnya ke tanah. Lalu mulutnya berbusa, giginya bekertakan, dan tubuhnya menjadi kejang. Aku sudah minta kepada murid-murid-Mu, supaya mereka mengusir roh itu, tetapi mereka tidak dapat.” 

Maka kata Yesus kepada mereka, “Hai kamu angkatan yang tidak percaya, berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kamu?” Berapa lama lagi Aku harus sabar terhadap kamu? Bawalah anak itu ke mari!” Lalu mereka membawanya kepada Yesus. 

Dan ketika roh itu melihat Yesus, anak itu segera digoncang-goncangnya; dan anak itu terpelanting di tanah dan terguling-guling, sedang mulutnya berbusa. 

Kemudian Yesus bertanya kepada ayah anak itu, “Sudah berapa lama ia mengalami ini?” Jawabnya, “Sejak masa kecilnya! Seringkali roh itu menyeretnya ke dalam api atau pun ke dalam air untuk membinasakannya. Sebab itu, jika Engkau dapat berbuat sesuatu, tolonglah kami dan kasihanilah kami.” 

Jawab Yesus, “Katamu, ‘jika Engkau dapat?’ Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!” Segera ayah anak itu berteriak, “Aku percaya! Tolonglah aku yang kurang percaya ini!” Ketika melihat makin banyak orang yang datang berkerumun, Yesus menegur roh jahat itu dengan keras, kata-Nya, “Hai kau roh yang menyebabkan orang menjadi bisu dan tuli, Aku memerintahkan engkau: Keluarlah dari anak ini, dan jangan memasukinya lagi!” Lalu keluarlah roh itu sambil berteriak dan menggoncang-goncangkan anak itu dengan hebatnya. Anak itu kelihatannya seperti orang mati, sehingga banyak orang mengatakan, “Ia sudah mati.” 

Tetapi Yesus memegang tangannya dan membangunkannya, lalu ia bangkit berdiri. Ketika Yesus sudah di rumah, dan murid-murid-Nya sendirian dengan Dia, bertanyalah mereka, “Mengapa kami tidak dapat mengusir roh itu?” Jawab Yesus, “Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan:

Bacaan dan Injil hari ini berkisah tentang hal-hal yang dahsyat. Yang semuanya bermuara dari kasih dan kuasa Allah. 

Apakah Anda menginginkan kebijaksanaan? Apakah Anda mencari kebijaksanaan? Dan apakah Anda ingin menjadi orang yang dipenuhi kebijaksanaan?

Nyatanya kebijaksanaan berasal dari Tuhan. Sebelum segala-galanya kebijaksanaan sudah diciptakan, dan pengertian yang arif sejak dahulu kala. Pada semua makhluk ia ada sekadar pemberian Tuhan, yang juga membagikannya kepada orang yang cinta kepada-Nya.

Sia-sialah kita yang mencari kebijaksanaan, bila kebijaksanaan itu demi kemegahan diri sendiri, bila kita ingin dipuja karena bersikap bijaksana. Kebijaksanaan akan diberikanNya kepada orang yang mencintaiNya. Dan kebijaksanaan itu adalah milik Allah. Hanyalah Satu yang bijaksana, teramat menggetarkan, yaitu Yang bersemayam di atas singgasana-Nya.

Demikian pula kisah dalam Injil, ketika murid-murid tidak bisa mengusior roh jahat dalam diri seorang anak.  Ketika Yesus sudah di rumah, dan murid-murid-Nya sendirian dengan Dia, bertanyalah mereka, “Mengapa kami tidak dapat mengusir roh itu?” Jawab Yesus, “Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa.”

 Ada ternyata roh yang tidak bisa diusir dengan cara apa pun kecuali dengan berdoa. Jadi, apakah doa kuasanya lebih tinggi dibanding tindakan nyata? Terkadang demikian. Ketika kata-kata tidak didengar, ketika mulut yang memohon pun tidak digubris, maka doa menjadi cara Allah membantu melepaskan kita dari situasi yang tidak mampu kita atasi.

Dengan berdoa, kita memohon kekuatan dari Tuhan, bukan lagi dari kekuatan diri kita sebagai  manusia fana. Dan Tuhan tidak diam, Tuhan adaalh Allah yang Maha Bijaksana. Allah sangat mengetahui dimana kita telah berikthiar dan berusaha. Ia yang Maha bijaksana dan Maha cinta tahu kapan Ia harus mengulirkan tanganNya untuk menolong kita.

Action:

Allahku Allah yang hebat

Doa :
Tuhanku, Engkau Allah yang hebat. Semua makhluk tunduk kepadaMu. Ajarilah aku, ya Tuhan, taat sepenuhmya kepadaMu. Segala hormat dan pujian bagiMu, kini selalu dan sepanjang segala abad.Amin.

"Apabila kamu hanya mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu?"

 
Sumber: https://bit.ly/3XFPkHx

Bacaan dari Kitab Imamat (19:1-2.11-18)      

 “Engkau harus mengadili sesamamu dengan kebenaran.”

Tuhan berfirman kepada Musa, “Berbicaralah kepada segenap jemaah Israel, dan katakan kepada mereka: Kuduslah kamu, sebab Aku, Tuhan Allahmu, kudus. Janganlah engkau membenci saudaramu di dalam hati, tetapi engkau harus berterus terang menegur sesamamu, dan janganlah engkau mendatangkan dosa kepada dirimu karena dia. 

Janganlah engkau menuntut balas, dan janganlah menaruh dendam terhadap orang-orang sebangsamu, melainkan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri! Akulah Tuhan.”

Mazmur Tanggapan

Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim

Ayat. (Mzm 103:1-2.3-4.8+10.12-13; Ul: 8a)

1. Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah Tuhan, hai jiwaku, jangan lupa akan segala kebaikannya.

2. Dialah yang mengampuni segala kesalahanmu, dan menyembuhkan segala penyakitmu! Dialah yang menebus hidupmu dari liang kubur, dan memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat.

3. Tuhan adalah pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia. Tidak pernah Ia memperlakukan kita setimpal dengan dosa kita, atau membalas kita setimpal dengan kesalahan kita.

4. Sejauh timur dari barat, demikianlah pelanggaran-pelanggaran kita dibuang-Nya. Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian Tuhan sayang kepada orang-orang yang bertakwa.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (1Kor 3:16-23)

“Kamu adalah tempat kediaman Allah.”

Saudara-saudara, camkanlah sungguh-sungguh, bahwa kamu adalah Bait Allah, dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu. Jika ada orang yang membinasakan Bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia. Sebab Bait Allah adalah kudus, dan kamulah Bait Allah itu. 

Janganlah ada orang yang menipu dirinya sendiri. Jika ada di antara kamu yang menyangka dirinya berhikmat menurut dunia ini, biarlah ia menjadi bodoh, supaya ia sungguh berhikmat. Karena hikmat dunia ini adalah kebodohan bagi Allah. 

Sebab ada tertulis, “Ia menangkap orang berhikmat dalam kecerdikannya.” Dan di tempat lain tertulis, “Tuhan mengetahui rancangan-rancangan orang berhikmat. Sungguh, semuanya sia-sia belaka.” Karena itu, janganlah ada yang memegahkan dirinya atas manusia, sebab segala sesuatu adalah milikmu: baik Paulus, Apolos, maupun Kefas, baik dunia, hidup maupun mati, baik waktu sekarang maupun waktu yang akan datang. Semuanya itu kepunyaanmu. 

Tetapi kamu adalah milik Kristus, dan Kristus adalah milik Allah.

Bait Pengantar Injil

Alleluya, alleluya, alleluya

Ayat. (1 Yoh 2:5)

Sempurnalah cinta Allah dalam hati orang yang mendengarkan sabda Kristus.

 Inilah Injil Suci menurut Matius (5:38-48)

 “Jangan melawan orang yang berbuat jahat kepadamu.”

Dalam khotbah di bukit, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Kamu telah mendengar bahwa dulu ada ungkapan: Mata ganti mata, gigi ganti gigi. Tetapi Aku berkata kepadamu, ‘Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu. Sebaliknya, bila orang menampar pipi kananmu, berikanlah juga pipi kirimu. 

Bila orang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juga jubahmu. Bila engkau dipaksa mengantarkan seseorang berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil. Berikanlah kepada orang apa yang dimintanya, dan jangan menolak orang yang mau meninjam sesuatu dari padamu’. 

Kamu telah mendengar firman, ‘Kasihilah sesamamu manusia, dan bencilah musuhmu’. Tetapi Aku berkata kepadamu, ‘Kasihilah musuh-musuhmu, dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.’ Karena dengan demikian kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di surga. 

Sebab Ia membuat matahari-Nya terbit bagi orang yang jahat dan juga bagi orang yang baik. Hujan pun diturunkan-Nya bagi orang yang benar dan juga bagi orang yang tidak benar. 

Apabila kamu hanya mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian? Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudaramu saja, apakah lebihnya dari perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tak mengenal Allah pun berbuat demikian? 

Karena itu haruslah kamu sempurna, sebagaimana Bapamu yang di surga sempurna adanya.” 

Demikianlah Sabda Tuhan.

Untuk Renungan, action dan doa,

silakan dari mengikuti Misa hari Minggu

Sabtu, 18 Februari 2023

"Inilah Anak-Ku yang terkasih, dengarkanlah Dia!"

 

Sumber : https://bit.ly/3lIEB1S

Bacaan dari Surat Kepada Orang Ibrani (11:1-7)

"Berkat iman kita mengerti bahwa alam semesta diciptakan Allah."

Saudara-saudara, iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. Sebab oleh imanlah telah diberikan kesaksian kepada nenek moyang kita. Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat. 

Karena iman Habel telah mempersembahkan kepada Allah kurban yang lebih baik daripada kurban Kain. Dengan jalan itu ia memperoleh kesaksian tentang dirinya bahwa ia benar, karena Allah berkenan akan persembahannya itu; dan karena iman pula, ia masih berbicara sesudah ia mati. 

Karena iman Henokh terangkat, supaya ia tidak mengalami kematian, dan ia tidak ditemukan, karena Allah telah mengangkatnya. Sebab sebelum terangkat, ia memperoleh kesaksian, bahwa ia berkenan kepada Allah. 

Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah itu ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia. 

Karena iman, maka Nuh mengikuti petunjuk Allah tentang sesuatu yang belum kelihatan dengan taat mempersiapkan bahtera untuk menyelamatkan keluarganya; dan karena iman itu ia menghukum dunia, dan ia ditentukan untuk menerima kebenaran, sesuai dengan imannya. 

Mazmur Tanggapan

Ya Tuhan, aku hendak memuji nama-Mu selama-lamanya.

Ayat. (Mzm 145:2-3.4-5.10-11)

1. Setiap hari aku hendak memuji Engkau dan memuliakan nama-Mu untuk selama-lamanya. Besarlah Tuhan dan sangat terpuji; dan kebesaran-Nya tidak terselami.

2. Angkatan demi angkatan akan memegahkan karya-karya-Mu, dan akan memberitakan keperkasaan-Mu. Semarak kemuliaan-Mu yang agung akan kukidungkan, dan karya-karya-Mu yang ajaib akan kunyanyikan.

3. Segala yang Kaujadikan akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu.

Bait Pengantar Injil

Alleluya, alleluya

Ayat. (Mrk 9:6; 2/4)

Langit terbuka dan terdengarlah suara Bapa. "Inilah Anak-Ku terkasih; dengarkanlah Dia"

Inilah Injil Suci menurut Markus (9:2-13)

"Yesus berubah rupa di depan para rasul."

Pada suatu hari Yesus berbicara tentang bagaimana Ia akan menderita sengsara. Sesudah itu Ia membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes, dan bersama mereka naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendirian saja. 

Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka, dan pakaian-Nya menjadi sangat putih berkilat-kilat. Tak ada seorang pun di dunia ini yang sanggup mengelantang pakaian seperti itu. Maka nampaklah kepada mereka Elia dan Musa yang sedang berbicara dengan Yesus. 

Lalu Petrus berkata kepada Yesus, "Rabi, betapa bahagianya kami berada di sini. Baiklah kami dirikan tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa, dan satu untuk Elia." Petrus berkata demikian, sebab tidak tahu apa yang harus dikatakannya, karena mereka sangat ketakutan. 

Maka datanglah awan menaungi mereka dan dari awan itu terdengar suara, "Inilah Anak-Ku yang terkasih, dengarkanlah Dia!" Dan sekonyong-konyong, waktu memandang sekeliling mereka tidak lagi melihat seorang pun di situ kecuali Yesus seorang diri. 

Pada waktu mereka turun dari gunung itu, Yesus berpesan supaya mereka jangan menceritakan kepada siapa pun apa yang telah mereka lihat itu sebelum Anak Manusia bangkit dari antara orang mati. Mereka memegang pesan tadi sambil mempersoalkan di antara mereka apa yang dimaksud dengan "bangkit dari antara orang mati." 

Lalu mereka bertanya kepada Yesus, "Mengapa ahli-ahli Taurat berkata, bahwa Elia harus datang dahulu?" Yesus menjawab, "Memang Elia akan datang dahulu dan memulihkan segala sesuatu. Tetapi bagaimanakah halnya dengan Anak Manusia? Bagaimana tertulis bahwa Ia akan banyak menderita dan akan dihinakan? Tetapi Aku berkata kepadamu, memang Elia sudah datang, dan orang memperlakukan dia menurut kehendak mereka sesuai dengan yang tertulis tentang dia."

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan:

Kita sering mengucapkan atau mendengar kata beriman. Apakah iman itu? Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. 

Banyak kisah dalam Injil, dimana orang melakukan sesuatu karena iman kepada Allah.

  1. Karena iman Habel telah mempersembahkan kepada Allah kurban yang lebih baik daripada kurban Kain. 
  2. Karena iman Henokh terangkat, supaya ia tidak mengalami kematian, dan ia tidak ditemukan, karena Allah telah mengangkatnya. 
  3. Karena iman, maka Nuh mengikuti petunjuk Allah tentang sesuatu yang belum kelihatan dengan taat mempersiapkan bahtera untuk menyelamatkan keluarganya; dan karena iman itu ia menghukum dunia

Dan masih banyak lagi kisah-kisah dalam Injil dimana orang-orang diselamatkan dan disembuhkan oleh Tuhan Yesus karena iman mereka. 

Maka karena iman pula, tiga murid mengalami peristiwa luar biasa. Saat mereka diajak Yesus berdoa di atas gunung. Mereka melihatYesus berubah rupa di depan mata mereka, dan pakaian-Nya menjadi sangat putih berkilat-kilat.

Maka datanglah awan menaungi mereka dan dari awan itu terdengar suara, "Inilah Anak-Ku yang terkasih, dengarkanlah Dia!" 

Banyak mukjizat yang terjadi karena iman seseorang kepada Tuhan. Dan ini maish terjadi sampai sekarang. Iman membuat seseorang tidak berpikiran pendek dan mudah menyerah.Bahkan iman membuat seseorang tetap bertahan meskipun banyak mengalami hinaan dan tantangan.

Bahkan Nabi Nuh pun ditertawakan orang saat ia membuat kapal. Dan ketika bencana air bah itu datang, hanya Nabi Nuh dan keluarganya yang terselamatkan!

Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah itu ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia. 

Action:

Terus memupuk diri agar mempnyai iman yang kuat kepada Tuhan.

Doa:

Tuhan Yesus Kristus, tambahlah selalu imanku. Amin.

Jumat, 17 Februari 2023

"Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku"

Sumber: https://bit.ly/3K91pCa

Bacaan dari Kitab Kejadian (11:1-9)

"Baiklah Kita turun dan mengacaubalaukan bahasa mereka."

Pada zaman dahulu di seluruh bumi, satu bahasanya dan satu logatnya. Maka berangkatlah mereka ke sebelah timur dan menjumpai tanah datar di tanah Sinear, lalu menetaplah mereka di sana. Mereka berkata seorang kepada yang lain: "Marilah kita membuat batu bata dan membakarnya baik-baik." 

Lalu bata itulah dipakai mereka sebagai batu dan ter gala-gala sebagai tanah liat. Juga kata mereka: "Marilah kita dirikan bagi kita sebuah kota dengan sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit, dan marilah kita cari nama, supaya kita jangan terserak ke seluruh bumi." 

Lalu turunlah TUHAN untuk melihat kota dan menara yang didirikan oleh anak-anak manusia itu,dan Ia berfirman: "Mereka ini satu bangsa dengan satu bahasa untuk semuanya. Ini barulah permulaan usaha mereka; mulai dari sekarang apapun juga yang mereka rencanakan, tidak ada yang tidak akan dapat terlaksana. Baiklah Kita turun dan mengacaubalaukan di sana bahasa mereka, sehingga mereka tidak mengerti lagi bahasa masing-masing." 

Demikianlah mereka diserakkan TUHAN dari situ ke seluruh bumi, dan mereka berhenti mendirikan kota itu. Itulah sebabnya sampai sekarang nama kota itu disebut Babel, karena di situlah dikacaubalaukan TUHAN bahasa seluruh bumi dan dari situlah mereka diserakkan TUHAN ke seluruh bumi.

Mazmur Tanggapan

Berbahagialah bangsa yang dipilih Tuhan menjadi milik pusaka-Nya.

Ayat. (Mzm 33:10-11.12-13.14-15)

1. Tuhan menggagalkan rencana bangsa-bangsa; Ia meniadakan rancangan suku-suku bangsa. Tetapi rencana Tuhan tetap selama-lamanya, rancangan hati-Nya turun-temurun.

2. Berbahagialah bangsa yang Allahnya Tuhan, suku bangsa yang dipilih Allah menjadi milik pusaka-Nya! Tuhan memandang dari surga, dan melihat semua anak manusia.

3. Dari tempat kediaman-Nya Ia menilik semua penduduk bumi. Dialah yang membentuk hati mereka, dan memperhatikan segala pekerjaan mereka.

Bait Pengantar Injil

Alleluya

Ayat. Kalian Kusebut sahabat-sahabat, sebab kepada kalian Kusampaikan apa saja yang Kudengar dari Bapa.   

Inilah Injil Suci menurut Markus (8:34-9:1)

"Barangsiapa kehilangan nyawa demi Aku dan Injil akan menyelamatkan nyawanya."

Pada suatu ketika Yesus memanggil orang banyak dan murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku. Karena siapa yang mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku dan karena Injil, ia akan menyelamatkannya. 

Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya. Karena apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya? Sebab barangsiapa malu karena Aku dan karena perkataan-Ku di tengah-tengah angkatan yang tidak setia dan berdosa ini, Anak Manusiapun akan malu karena orang itu apabila Ia datang kelak dalam kemuliaan Bapa-Nya, diiringi malaikat-malaikat kudus." 

Kata-Nya lagi kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya di antara orang yang hadir di sini ada yang tidak akan mati sebelum mereka melihat bahwa Kerajaan Allah telah datang dengan kuasa."

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan:

"Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku. Karena siapa yang mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barang siapa kehilangan nyawanya karena Aku dan karena Injil, ia akan menyelamatkannya. 

Firman ini sering kita dengar, namun betapa sulitnya untuk melaksanakan. Yang mangikuti Yesus harus:

  1. Menyangkal diri
  2. Memikul salib
  3. Mengikut Yesus. 

Pokoknya segala yang tidak enak, yang harus kita lakukan utnuk mengikut Yesus. Kenikmatan manusia Yesus tidak menyukainya. Benarkah demikian?Mengapa Yesus menyatakan tiga hal di atas untuk mengikuti Dia? 

Menyangkal diri artinya melawan segala keinginan diri. Ingin makan, tidak, sebaiknya harus puasa. Ingin tidur, tidak, sebaiknya beribadah ke gereja. Ingin marah, tidak, kamu harus sabar. Ingin menyerah, tidak, kamu harus setia dan bertahan. Dan sejuta kata ingin, yang harus dilawan dengan kata tidak!  Tidak enak ya..

Bahkan tidak hanya menyangkal, tapi juga memikul salib. Memikul artinya membawa beban, memikul salib Yesus berarti ikut memanggul salib seperti Yesus. Yesus memanggul salib, padahal Yesus tidak bersalah, namun Ia rela menanggung penderitaan ini. Teladan itu yang ingin disampaikan kepada kita. Kadang kita harus memendam rasa untuk suatu hal yang sungguh menjadi beban. Seperti Bunda Maria yang hatinya serasa tergores pedang melihat PutraNya terseok-seok memanggul salib.

Apakah Bunda terus meledak dalam kemarahan, karena tidak rela melihat PutraNya terluka sedemikian rupa? Apakah ia berubah menjadi harimau betina yang mengaum dan mencakar?  Tidak!

Mengapa Bunda tidak melakukannya? Justru hanya dipendamnya semua rasa? Karena Yesus pun tidak melakukannya. Yesus diam dan sabar menanggung semua siksa, hina, dan derita. Yesus menjadi panutan Bunda dalam bersikap. 

Mengapa Yesus dan Bunda Maria mau melakukan ini semua? Apa dasarnya? Dasarnya adalah  ketaatan, ya ketaatan pada Allah Bapa. Sekaligus kepercayaan bahwa rencana Allah Bapa adalah baik, sungguh amat baik.

Maka memang terjadilah demikian. Setelah mengalami penderitan sedemikian rupa, disalib, bahkan sampai wafat dan dimakamkan. Serasa sudah berakhir saat orang sudah dimakamkan. Namun ternyata tidak demikian bagi Allah. 

Kematian bukan akhir segalanya. Bahkan menjadi awal sebuah kemenangan. Karena tiga hari kemudian Yesus bangkit, dan empatpuluh hari kemudian naik ke surga.

Jadi apa yang didapat kalau kita mengikuti Yesus dengan melakukan penyangkalan diri dan memanggul salib penderitaan? Karena siapa yang mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barang siapa kehilangan nyawanya karena Aku dan karena Injil, ia akan menyelamatkannya. 

Yang mau menyangkal diri, memanggul salib dan mengikutiNya, akan mendapatkan keselamatan. Kita tidak akan kehilangan. Nyawa kita pun tidak akan hilang, karna akan mendapat hidup yang kekal di surga nanti.

Lalu bagaimana selama kita hidup di dunia saat ini? Kita harus menyangkal diri dan memanggul salib terus menerus? Keselamatannya kapan?

Ssst..itu rahasia Ilahi. Percaya saja bahwa karya KeselamatanNya baik, sangat baik, amat sangat baik.

Action:

  • Sadar sepenuhnya, bahwa menyangkal diri dan memanggul salib itu memang harus terjadi pada kita.
  • Tetap berada dalam iman dan pengharapan penuh pada Tuhan.
  • Percaya bahwa rancanganNya baik, amat sangat baik

Doa:

Tuhan Yesus, teladan hidupku. tabhakan dan kuatkan hatiku saat harus menyangkal diri dan memanggul salib bersamaMu. Aku tahu Engkau tidak akan pernah meninggalkan dan tetap selalu menemaniku.

Terima kasih Yesusku, atas segala cinta dan teladanMu kepadaku. Amin

Kamis, 16 Februari 2023

"Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan"

Sumber: https://bit.ly/3XOtaDn

Bacaan dari Kitab Kejadian (9:1-13)

"Pelangi-Ku akan Kutempatkan di awan sebagai tanda perjanjian antara Aku dan bumi."

Sesudah air bah, Allah memberkati Nuh dan anak-anaknya serta bersabda kepada mereka, "Beranakcucu dan bertambahbanyaklah, serta penuhilah bumi. Kalian akan ditakuti oleh segala binatang di bumi dan segala burung di udara, segala yang bergerak di muka bumi dan segala ikan di laut. 

Ke dalam tanganmulah semuanya itu diserahkan. Segala yang bergerak dan hidup akan menjadi makananmu. Aku memberikan semuanya itu kepadamu seperti juga tumbuh-tumbuhan hijau. Hanya daging yang masih ada nyawanya, yakni darahnya, janganlah kalian makan. Tetapi mengenai darahmu, yakni nyawamu, Aku akan menuntut balasnya. Dari segala binatang Aku akan menuntutnya, dan dari setiap manusia Aku akan menuntut nyawa sesama manusia. 

Siapa yang menumpahkan darah, darahnya akan tertumpah oleh manusia, sebab Allah membuat manusia menurut gambar-Nya sendiri. Tetapi kalian, beranakcucu dan bertambahbanyaklah, sehingga tak terbilang jumlahmu di atas bumi, ya, bertambahbanyaklah di atasnya". 

Bersabdalah Allah kepada Nuh dan anak-anaknya, "Camkanlah, Aku mengadakan perjanjian dengan kalian dan keturunanmu, dan dengan segala makhluk hidup yang ada besertamu; yakni burung-burung, ternak dan binatang-binatang liar di bumi, segala yang keluar dari bahteramu, segala binatang di bumi. 

Maka Kuadakan perjanjian-Ku dengan kalian, bahwa sejak kini segala yang hidup takkan dilenyapkan oleh air bah lagi dan takkan ada lagi air bah untuk memusnahkan bumi". 

Allah bersabda pula, "Inilah tanda perjanjian yang Kuadakan antara Aku dan kalian serta segala makhluk hidup yang ada sertamu, turun-temurun untuk selama-lamanya: Busur-Ku akan Kutempatkan di awan sebagai tanda perjanjian anta Aku dan bumi".

Mazmur Tanggapan

Tuhan memandang dari surga ke bumi.

Ayat. (Mzm 102:16-18.19-21.29.22-23; R: 20b)

1. Bangsa-bangsa menjadi takut akan nama Tuhan, dan semua raja bumi menyegani kemuliaan-Mu, bila Engkau sudah membangun Sion, dan menampakkan diri dalam kemuliaan-Mu; bila Engkau mendengarkan doa orang-orang papa, dan tidak memandang hina doa mereka.

2. Biarlah hal ini dituliskan bagi angkatan yang kemudian, dan bangsa yang diciptakan nanti akan memuji-muji Tuhan, sebab Ia telah memandang dari tempat-Nya yang kudus, Tuhan memandang dari surga ke bumi, untuk mendengarkan keluhan orang tahanan, dan membebaskan orang-orang yang ditentukan harus mati.

3. Anak hamba-hamba-Mu akan diam dengan tenteram dan anak cucu mereka akan tetap ada di hadapan-Mu, supaya nama Tuhan diceritakan di Sion, dan Dia dipuji-puji di Yerusalem, apabila para bangsa berkumpul bersama-sama dan kerajaan-kerajaan berhimpun untuk beribadah kepada Tuhan.

Bait Pengantar Injil

Alleluya

Ayat. Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah roh dan kehidupan. Pada-Mulah sabda kehidupan kekal.

Inilah Injil Suci menurut Markus (8:27-33)

"Engkaulah Kristus.... Anak Manusia harus menderita banyak."

Pada suatu hari Yesus bersama murid-murid-Nya pergi ke kampung-kampung di sekitar Kaisarea Filipi. Di tengah jalan Ia bertanya kepada murid-murid-Nya, "Kata orang, siapakah Aku ini?" 

Para murid menjawab, "Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia, ada pula yang mengatakan: seorang dari para nabi". 

Yesus bertanya lagi kepada mereka, "Tetapi menurut kamu, siapakah Aku ini" Maka Petrus menjawab, "Engkaulah Mesias!" 

Dan Yesus melarang mereka dengan keras, supaya jangan memberitahukan kepada siapa pun tentang Dia. Kemudian mulailah Yesus mengajarkan kepada mereka, bahwa Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan. Ia akan ditolak oleh para tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh, dan bangkit sesudah tiga hari. Hal ini dikatakan-Nya dengan terus terang. 

Tetapi Yesus menarik Petrus ke samping dan menegur-Nya. Maka berpalinglah Yesus dan sambil memandang murid-murid-Nya Ia memarahi Petrus, katanya, "Enyahlah Iblis! Sebab Engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia".

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan:

Bacaan dan Injil hari ini mengisahkan dua hal yang bertentangan. Dalam Kisah Nabi Nuh, Allah berkata bahwa segala yang hidup takkan dilenyapkan oleh air bah lagi dan takkan ada lagi air bah untuk memusnahkan bumi". Dan Allah juga berkata kepada Nabi Nuh,""Beranakcucu dan bertambahbanyaklah, serta penuhilah bumi. 

Namun dalam Injil, mengapa Allah membuat Karya Keselamatan dengan harus mengorbankan anakNya yang Tunggal, Yaitu Mesias, Yesus Kristus? Mengapa Allah begitu tega pada anakNya sendiri, sementara Allah adalah Allah yang Maha Kuasa?

Persis! Inilah yang dipikirkan oleh Petrus, dan apa yang dilakukan Yesus? Ia memarahi Petrus, katanya, "Enyahlah Iblis! Sebab Engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia".

Ya, pemikiran kita yang sangat manusiawi ternyata jauh berbeda dengan rancangan Ilahi. Yesus dalam kemanusiaanNya pun sempat mempertanyakan hal ini pada Allah. Namun Ia mengakhiri pertanyaanNya ini dengan berkata,"Namun bukan kehendakKu Bapa, kehendakMu lah yang terjadi".

Walaupun Yesus sempat mempertanyakan, namun Ia sangat percaya bahwa kehendak Allah adalah baik, sangat baik. Bahwa akhir dari segala peristiwa rancangan Allah adalah sungguh membahagiakan dan membawa sukacita.

Apa yang dilakukan Yesus ini menjadi teladan bagi kita akan ketaatan dan kepercayaan kepada Allah. Apa yang dilakukan Yesus menjadi teladan bagi kita, bagaimana mengarungi hidup di dunia yang kadang berisi dukalara. Tabah dan setia, sabar menanggung segala penderitaan yang terjadi.

Percaya sepenuhnya, bahwa kehendak dan rancangan Allah jauh melebihi akal manusia, dan pasti berujung indah pada akhirnya. Seperti bujur atau pelangi yang dibentangkan Allah, sebagai tanda perjanjian antara Allah dengan bumi, bahwa Allah tidak akan lagi membinasakan manusia. Allah tidak akan membiarkan kita menjalani penderitaan sendirian, Ia menyertai dalam luapan kasih sayangNya.

Action:
  • Percaya sepenuhNya kepada Allah
  • Tabah dan sabar saat beradadalam kesulitan hidup
  • Percaya, bahwa Allah sangat baik, tetap mendampingi dalam penderitaan hidup.
  • Bertahan sampai akhir seperti Yesus yang bertahan menanggung jalan penderitaan Jalan Salib, Via Dolorosa.
Doa:
Yesusku, Mesiasku, sekalipun Engkau Anak Allah, namun saat Engkau harus menderita sengsara, Engkau menanggungnya dengan sabar. Karena Engkau percaya bahwa kehendak Allah baik, sangat baik.
Yesusku, ajarilah aku tentang ketaatan dan kepercayaan. Hatiku yang rapuh dan mudah goyah saat mengalami derita, ketika mulutku tak tahan untuk mengleuarkan keluhan dan kemarahan, o, maafkanlah, Ya Yesusku. Ajarilah, ajarilah aku tentang ketaatan dan kepercayaan.
Terima kasih Yesus, teladan hidupku, karna Engkau berkenan merasakan dan mengalami sendiri penderitaan hidup manusia. Engkau telah mengajari kami bagaimana harus menjalaninya.
Segala hormat dan pujian bagiMu, kini, selalu dan sepanjang segala abad. Amin.