Selasa, 07 Februari 2023

"Apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya."

 

Sumber: https://bit.ly/3Y9VGjN

Bacaan dari Kitab Kejadian (2:4b-9.15-17)  

 "Tuhan Allah mengambil manusia dan menempatkannya di Taman Eden."

Ketika Tuhan Allah menjadikan bumi dan langit, belum ada semak apa pun di bumi, belum timbul tumbuh-tumbuhan apa pun di padang, sebab Tuhan Allah belum menurunkan hujan ke bumi dan belum ada orang untuk mengusahakan tanah. 

Tetapi ada kabut naik ke atas dari bumi dan membasahi seluruh permukaan bumi itu. Ketika itulah Tuhan Allah membentuk manusia dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya. Demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup. 

Selanjutnya Tuhan Allah membuat taman di Eden, di sebelah timur; di situlah ditempatkan-Nya manusia yang dibentuknya itu. Lalu Tuhan Allah menumbuhkan berbagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; Ia menumbuhkan pohon kehidupan di tengah-tengah taman itu, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat. 

Tuhan Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya di Taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu. Lalu Tuhan Allah memberi perintah ini kepada manusia, “Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati.”

Mazmur Tanggapan

Pujilah Tuhan, hai jiwaku!

Ayat. (Mzm 104:1-2a.27-28.29b-30)

1. Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Tuhan, Allahku, Engkau sungguh besar! Engkau berpakaian keagungan dan semarak, berselimutkan terang ibarat mantol.

2. Semuanya menantikan Engkau, untuk mendapatkan makanan pada waktunya. Apabila Engkau memberikannya, mereka memungutnya; apabila Engkau membuka tangan-Mu, mereka kenyang oleh kebaikan.

3. Apabila Engkau mengambil roh mereka maitilah mereka dan kembali menjadi debu. Apabila Engkau mengirim roh-Mu, mereka pun tercipta kembali dan Engkau membaharui muka bumi.

Bait Pengantar Injil

Alleluya

Ayat. Sabda-Mu ya Tuhan, adalah kebenaran. Kuduskanlah kami dalam kebenaran. 

Inilah Injil Suci menurut Markus (7:14-23)

"Apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya."

Pada suatu hari, Yesus memanggil orang banyak dan berkata kepada mereka, “Dengarkanlah Aku, dan camkanlah ini! Apa pun dari luar, yang masuk ke dalam seseorang, tidak dapat menajiskan dia! Tetapi apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya!” 

Barangsiapa bertelinga untuk mendengar hendaklah ia mendengar! Sesudah itu Yesus masuk ke sebuah rumah untuk menyingkir dari orang banyak. Maka murid-murid bertanya kepada Yesus tentang arti perumpamaan itu. 

Yesus menjawab, “Apakah kamu juga tidak dapat memahaminya? Camkanlah! Segala sesuatu yang dari luar masuk ke dalam seseorang tidak dapat menajiskan dia, karena tidak masuk ke dalam hati tetapi ke dalam perutnya lalu dibuang di jamban.” Dengan demikian Yesus menyatakan semua makanan halal, 

Yesus berkata lagi, “Apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya! Sebab dari dalam hati orang timbul segala pikiran jahat, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan. Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang.

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan:

Perkara najis atau haram dalam kehidupan kita biasanya dikaitkan dengan makanan. Bahkan sekarang banyak pengusaha makanan yang melalui proses sertifikasi untuk mendapatkan label halal pada produk makanannya. 

Tapi bagi Yesus, soal makanan tidak begitu penting. Malah semua makanan yang bisa dimakan dan masuk ke mulut adalah halal. Bagi Yesus ada yang lebih utama, yaitu tentang sikap, kata, dan perbuatan.

Yesus berkata lagi, “Apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya! Sebab dari dalam hati orang timbul segala pikiran jahat, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan. Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang.

Dari dalam hati dan pikiran yang kotor, timbul segala perbuatan jahat; dan itu lebih berbahaya..

Itulah Yesus kita. Ia lebih suka melihat kata dan perbuatan daripada aturan tentang halal haram. Dan di hadapan Yesus, saya sering menjadi makhluk yang najis dan haram.

Action:

Menjaga hati dan pikiran agar tidak membuahkan perbuatan najis.

Doa:

Yesusku, aku bangga dan berterima kasih mempunyai Engkau. Karena Engkau melihat manusia  dari hati, sikap, kata, dan perbuatannya. Itu lebih bermakna dibanding aturan yang membelenggu.

Yesusku bersihkanlah hati dan pikiranku, agar hati dan pikiranku tidak tercemar oleh hal-hal jahat dan kotor. Ampuni segala dosa dan kesalahanku, Yesus. Bimbinglah aku menuju kebaikan demi kebaikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar