Jumat, 03 Februari 2023

"Mereka itu bagaikan domba-domba tak bergembala."

 

Sumber : https://bit.ly/3Ydc42u


Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (13:15-17.20-21)

"Semoga Allah damai sejahtera melengkapi kamu dengan segala yang baik."

Saudara-saudara, marilah kita, dengan perantaraan Yesus, senantiasa mempersembahkan kurban syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan nama-Nya. Di samping itu janganlah kamu lupa berbuat baik dan memberi bantuan, sebab kurban-kurban yang demikianlah yang berkenan kepada Allah. 

Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka menjaga keselamatan jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggungjawab atasnya. Dengan sikap kita yang demikian mereka akan melakukan tugasnya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu. 

Oleh darah perjanjian yang kekal, Allah damai sejahtera, telah menghidupkan kembali Gembala Agung segala domba, yaitu Yesus, Tuhan kita. Semoga Allah memperlengkapi kalian dengan segala yang baik untuk melakukan kehendak-Nya. Dan semoga Ia mengerjakan di dalam kita apa yang berkenan kepada-Nya, berkat Yesus Kristus. Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya! Amin.

Mazmur Tanggapan

Tuhanlah gembalaku, takkan kekurangan aku.

Ayat. (Mzm 23:1.3a.4b.5.6, Ul: lih. 1)

1. Tuhanlah gembalaku, aku takkan berkekurangan. Ia membaringkan daku di padang rumput yang hijau. Ia membimbing aku ke air yang tenang, dan menyegarkan daku.

2. Ia menuntun aku di jalan yang lurus, demi nama-Nya yang kudus. Sekalipun berjalan dalam lembah yang kelam, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku. Tongkat gembalaanmu, itulah yang menghibur aku.

3. Engkau menyediakan hidangan bagiku di hadapan segala lawanku. Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak, pialaku penuh berlimpah.

4. Kerelaan dan kemurahan-Mu mengiringi aku seumur hidupku. Aku akan diam di dalam rumah Tuhan sepanjang masa.

Bait Pengantar Injil

Alleluya, alleluya, alleluya

Ayat. (Yoh 10:17)

Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan. Aku mengenal mereka, dan mereka mengikuti Aku. Alleluya.

Inilah Injil Suci menurut Markus (6:30-34)

"Mereka itu bagaikan domba-domba tak bergembala."

Pada waktu itu Yesus mengutus murid-murid-Nya mewartakan Injil. Setelah menunaikan tugas itu mereka kembali berkumpul dengan Yesus dan memberitahukan kepada-Nya semua yang mereka kerjakan dan ajarkan. 

Lalu Yesus berkata kepada mereka, “Marilah kita pergi ke tempat yang sunyi, supaya kita sendirian, dan beristirahatlah sejenak!” Memang begitu banyaknya orang yang datang dan pergi, sehingga makan pun mereka tidak sempat. Maka pergilah mereka mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi. 

Tetapi pada waktu mereka bertolak banyak orang melihat, dan mereka mengetahui tujuannya. Dengan mengambil jalan darat segeralah datang orang dari semua kota ke tempat itu dan mereka malah mendahului Yesus. 

Ketika mendarat, Yesus melihat jumlah orang yang begitu banyak. Maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Yesus mengajarkan banyak hal kepada mereka.

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan:

Seandainya kita hidup pada jaman Yesus; pasti kita akan ikut dengan euforia orang-orang Yahudi yang sangat antusia mengikuti Yesus; terus mengikuti ke mana Yesus pergi. Kita tidak merasakan capai atau kehabisan energi. Tidak, sepertinya waktu itu kita dipenuhi sukacita berlimpah.

Walau demikian, Yesus melihat sejumlah orang ini dengan rasa penuh belaskasihan. Karena jumlah mereka begitu banyak dan sudah sepanjang hari bahkan sampai malam hari mereka terus mengikuti Yesus.  Ketika mendarat, Yesus melihat jumlah orang yang begitu banyak. Maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Yesus mengajarkan banyak hal kepada mereka.

 Dan orang banyak itu semakin bersukacita, karena Yesus lalu mendekat  dan mengajarkan banya hal kepada mereka.

Kita tidak perlu bermimpi bahwa situasi seperti itu akan terjadi juga pada saat ini. Yesus hanya satu-satunya, dan tidak seorangpun yang segala sifat dan sikapNya seperti Yesus. Kita tidak perlu berharap atau membayangkan bahwa Gembala Agung itu akan hadir nyata di tengah-tengah kita. Karena Sang Gembala Agung sudah berada di hati kita. Ia bertahta pada setiap hati yang mau membuka diri dan mau mendengarkan serta melakukan ajaranNya. 

Yesus Sang Gembala Agung, sudah berada di hati kita. Kita tidak perlu mencariNya pada sosok manusia.

Action:

Berterima kasih dan bersyukur bahwa Yesus sendiri yang langsung menjada Gembala Utama kita.

Doa:

Yesusku, Gembalaku..Engkau membimbing dan menjagaku. Engkau menuntunku ke air yang tenang, Engkau membaringkan aku di padang yang berumput hijau. Engkau menganugerahiku dengan rahmat dan berkah. Pialaku penuh berlimpah.

Tuhanku, Gembalaku, Engkau menyegarkan jiwaku, Engkau menuntunku ke jalan yang lurus, karna namaMu yang kudus. Tongkat dan gadaMu selalu membimbing aku.

Tuhan, Gembalaku, Yesusku, perkenankan hambaMu kelak menikmati bahagia kekal abadi di surga bersamaMu. Amin..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar